"baiklah, karena mereka ber 3 muridku maka aku akan bertanggung jawab sebaik mungkin. Aku permisi dulu Hokage-sama" setelahnya Konohamaru pergi meninggalkan ruang Hokage.

Konohamaru tersenyum penuh arti, besok adalah hari yang menentukan, dia sudah tak sabar menantikan hari itu.

TIM 7 …

Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya, seorang bocah pirang tengah sibuk mempersiapkan dirinya hari ini, hari yang sudah di tunggu-tunggu olehnya. Dia tidak boleh telat sama sekali, dia teringat ucapan Sensei nya kemarin, kalau hari ini adalah hari penentuan antara lulus atau tidak nya dia menjadi Genin.

Meski pesan yang disampaikan adalah mereka harus berkumpul siang hari, tapi bocah ini terlalu bersemangat.

"Ohaiyou, Kaa-san.." sapanya pada sang ibunda

"Ohaiyou, eh Bolt-kun, sudah bangun ? tumben sekali"

Sang Ibunda menatap heran putra pirangnya itu, ini bahkan masih terlalu pagi untuk dia bangun, manik Lavender amethyst itu menatap bingung,

"hari ini adalah hari pengumuman kelulusanku Kaa-san"

Bocah pirang ini a.k.a Bolt berucap dengan semangat yang membara,

Ibundanya menatap senang, "wah wah, kau akan segera jadi Genin ya. Kau bahkan belum cerita sama Kaa-san"

"hehehe, nanti sehabis sarapan akan aku ceritakan. Ada yang bisa kubantu Kaa-san"

Lagi ibunda nya di buat bingung dengan tingkahnya, tak biasanya putra sulungnya ini berbuat seperti ini, biasanya putri bungsu nya lah yang akan membantunya pagi-pagi begini.

"baiklah, bagaimana kalau kau bangunkan Otou-san mu"

Bolt mengangguk mantap, lalu dia pergi meninggalkan ibu nya, sementara ibunya a.k.a Hinata, hanya menggeleng melihat tingkah anaknya yang berubah drastic seperti ini.

Bolt sudah sampai di kamar sang ayah, dia membuka kamar itu dan melihat ayahnya tengah tertidur pulas,

"Tou-san, ayo bangun ini sudah pagi…"

Sang ayah tidak merespon, pria dewasa bersurai pirang itu malah mengigau,

"Aku tidak menjadi Hokage yang buruk-ttebayo.."

Bolt menatap heran ayahnya,

"Tou-san, bangun hey" Bolt sedikit menaikkan nada bicaranya,

"hey, apa yang mau kau lakukan padaku ? diriku yang dulu tidak seperti ini hey… heey"

Naruto mengingau, dia bermimpi buruk, dan dia terjatuh,

"Ittai.."

Naruto bergumam, sambil mengusap surai pirangnya yang sekarang sudah pendek itu, dia masih mengerjapkan matanya, mencoba membenarkan pandangannya, manik Blue Sapphire nya memandang sekitar,

"ternyata hanya mimpi…"

Lagi dia bergumam, belum menyadari kalau putra sulungnya tengah memperhatikan tingkah anehnya itu.

"Tou-san…"

Suara yang sedikit cempreng itu memenuhi indera pendengaran Naruto, dia menoleh mencari asal suara itu, ternyata putranya,

Eh tunggu dulu,

"Bolt…"

Teriaknya kaget, sontak dia langsung menatap jam dinding yang ada di kamarnya, "pukul 7:05, sepagi ini.."

"Tou-san, aku di suruh Kaa-san membangunkan mu" ucapnya lagi

Manik Blue Sapphire Naruto memandang Bolt, tumben sekali putra pirangnya ini terbangun pagi-pagi sekali. Apa Konohamaru akan memulai misinya pag hari, setau dia nanti siang mereka baru akan berangkat.

"ya sudah Tou-san mau mandi"

Sementara para lelaki sibuk dengan urusannya, Hinata dan Himawari juga sibuk dengan urusan di dapur. Himawari sudah tumbuh menjadi gadis yang ceria, kecantikannya tidak perlu di ragukan lagi. Surai Raven bewarna hitam kebiruan itu juga sudah mulai panjang, menambah kesan imut padanya.

"Kaa-san, Hima mau bangunkan Tou-san dulu yah" ucapnya

"tidak usah, kakakmu sudah pergi membangunkannya" balas Hinata

Sontak Himawari kaget, karena Kakaknya sudah bangun, "are, apa benar Oni-chan sudah bangun dari tadi ?"

Hinata hanya mengangguk, sementara Himawari masih bertahan dengan ekspresi tak percaya nya. Selang beberapa menit, sosok pirang itu muncul,

"Ohayou Hima," sapanya

"Ohayou, Oni-chan, tumben sudah bangun heh"

"memangnya tidak boleh ? aku sedang bersemangat-ttebasa"

Sementara Himawari hanya ber-oh ria, konsentrasinya masih tertuju pada hidangan pagi hari yang harus di siapkannya.

Keluarga Uzumaki pun melakukan aktifitas sarapan mereka seperti biasa, sesekali Bolt mengganggu Himawari, dan di balas dengan muka cemberut oleh adiknya itu.

"Bolt.." panggil sang Ayah

"yo, Tousan" sahut Bolt seraya menghampiri ayahnya menuju ruang tamu,

Naruto lalu menjulurkan tangannya, dengan gaya seperti meninju ke arah Bolt,

Bolt memiringkan kepalanya, dia masih belum menangkap apa yang hendak dilakukan sang ayah,

"ini adalah tos, ayo julurkan tanganmu"

Bolt mengikuti titah sang ayah, dia melakukan tos dengan ayahnya, tos ala Killer Bee.

"kau hebat sudah bisa menggunakan Rasengan-ttebayo" ucap Naruto ketika tos

"hehe, itu hanya kebetulan-ttebasa"

Hinata yang sedari tadi ada didapur pun menghampiri kedua laki-laki yang kini sangat di sayanginya itu. Dia mengusap lembut surai pirang putra sulungnya,

"Bolt-kun, jadilah ninja yang hebat yaah, dan lindungi teman-temanmu" ucapnya

"yosh, aku akan selalu berjuang-ttebasa"

Tak mau kalah dengan sang kakak, sang sulung Uzumaki itu pun bergabung dan berkata,

"aku akan mengalahkan Oni-chan, sebentar lagi aku juga akan masuk Academy"

Naruto dan Hinata memandang senang, kedua anak mereka begitu bersemangat.

"Hima, berjuanglah"

"yosh, kau pasti bisa Hima, kapan-kapan kita latihan bersama yaa" ucap Bolt

Tidak hanya di kediaman Uzumaki, tapi di kediaman Uchiha pun sang anak tunggal tengah mengadu senang,

"ne Mama, aku ingin Tanya. Bagaimana Tim 7 yang dulu menurut Mama ?"

Pertanyaan Sarada sukses membuat Sakura sedikit menganga.

"kenapa tiba-tiba bertanya soal tim 7" sahut sang Ibu

Sarada menggeleng pelan, "aku hanya ingin tahu saja"

Lagi perkataan Sarada mampu membuat Sakura terdiam, lalu dia tersenyum simpul, "Tim 7 yang dulu diisi oleh para Shinobi yang hebat, jadi menurut Mama Tim 7 adalah Tim yang hebat"

"kalau boleh tahu, anggota Tim 7 yang dulu itu siapa saja Ma" lanjut Sarada

"eh, jadi kau benar-benar tidak tahu, baiklah akan Mama beritahu. Anggota Tim 7 yang dulu adalah, Haruno Sakura, Uzumaki Naruto, Uchiha Sasuke, Tim 7 yang dulu di bmbing oleh Hatake Kakashi."

Sekarang gantian Sarada yang terkaget, dia memang tahu Mama nya itu pernah satu Tim dengan Hokage ke 7 tapi dia tidak tahu jika Mama nya dulu itu anggota Tim 7.

"be-benarkah Ma ?"

"hmm, lalu siapa saja anggota Tim 7 sekarang" Tanya Sakura lagi

"aku, Bolt dan Mitsuki. Sensei kami adalah Sarutobi Konohamaru"

"HEEEH, yang benar ? kenapa bisa mirip begitu. Ngomong-ngomong siapa Mitsuki itu Sarada ?" selidik Sakura

"oh Mitsuki yah, aku juga belum terlalu mengenalnya Ma, yang pasti kemarin kami melakukan hal yang hebat, sungguh hebat, kombinasi kami berjalan dengan baik. Dan dan Mistuki bisa melakukan Kekkei Genkai Mokuton, dan Bolt bisa memakai Rasengan" cerita Sarada dengan mata yang berbinar,

Tak pernah Sakura melihat putri semata wayangnya ini sebegitu berbinar seperti sekarang. Eh tunggu dulu Mokuton ? itukan Kekkei Genkai terkuat yang hanya dimiliki oleh Hokage Pertama dan Yamato sensei.

"Sarada, berarti temanmu si Mitsuki itu bisa mengeluarkan batang pohon atau semacamnya yah"

"hmm, dan itu sangat hebat Ma, aku bersyukur bisa satu tim dengan dia"

Sarada masih terus menceritakan hal yang dia alami kemarin, bersama Tim nya,

-Skip Time-

Matahari sudah menampakan sinar panasnya, ini sudah siang.

Di ruang Hokage,

"Hokage-sama, bisa kau jelaskan ulang soal misi ini ?" ucap seorang Jounin muda kepada Naruto

"hmm, ini hanya misi Rank D yang sewaktu-waktu bisa jadi misi Rank C. tidak akan berbahaya selama kau bisa mengendalikan situasi" cuap Naruto ringan

"haah, mereka ber 3 itu baru Genin, bahkan ini benar-benar misi pertama mereka" selak sang Jounin

"hey hey Konohamaru, ini hanya misi menanam pohon di daerah perbatasan dekat dengan Iwagakure" balas Naruto

Jounin yang diketahui bernama Konohamaru itu, sang Sensei pembimbing Tim 7, lalu membalas "haah walaupun sudah menjadi Hokage kau tetap saja bodoh Naruto-nii"

"apa kau bilang ?"

"bukankah kau yang bilang sendiri bahwa aku harus menjaga dan bertanggung jawab lebih terhadap Mitsuki, dia kan salah satu percobaan Orochimaru, dan dia dulu tinggal di daerah perbatasan dekat dengan Iwagakure, kalau-kalau ada missing nin disana yang memang sengaja mengincarnya bagaimana ?"

Naruto sedikit memicingkan matanya, dia terlihat sedang berpikir,

"HAAH KAU BENAR, aku baru sadar. Tapi itu bukan masalah, kupercayakan dia padamu Konohamaru. Dan ini…" ucap Naruto sambil memberikan ikat kepala baru bewarna biru untuk para Genin baru.

"haah, kau ini. Siapkan bantuan bila di butuhkan, Bolt juga bersama ku kau tahu-"

"hey Konohamaru, kenapa kau jadi pesimis begitu haah ? kau tidak akan gagal, aku percaya padamu-ttebayo"

Bagi Konohamaru, Naruto adalah panutan dalam hidupnya. Dia selalu bisa memberikan semangat untuk nya dalam hal apapun.

"baiklah, Hokage-sama terima kasih atas kepercayaannya. Aku pergi dulu"

~di Gerbang Konoha~

Bolt berlari bersemangat, manik Blue Sapphire nya dengan samar melihat 2 orang yang cukup familiar,

"kau telat Bolt"

Kalimat pertama yang di dengarnya begitu dia sampai di gerbang.

"ha hah, kalian saja yang terlalu bersemangat"

Sarada mendengus kesal, sementara Mitsuki hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya itu.

Sekitar 10 menit mereka menanti dengan rasa deg-deg kan, akhirnya sang Sensei muncul, dengan cengiran khasnya

"Yo.. kalian sepertinya gugup yaah" sapa nya

"kami menantikan hasilnya-ttebasa" sahut Bolt penuh semangat

"haha jangan terlalu bersemangat, seperti kalian akan lulus saja"

Ucapan Konohamaru sontak meruntuhkan semangat ketiganya, mereka terlihat lesu,

"hey semangat dong, kalian kan Cuma tidak lulus ujian Chuunin saja" tambahnya

Konohamaru tertawa keras, melihat ekspresi ke 3 muridnya itu, suasana menjadi hening, tawanya seakan garing.

Sesaat suasana menjadi hening, ketiga bocah itu masih berpikir keras, ujian Chuunin ? kapan ujian Chuunin dilaksanakan ? hey-

"Hey, Sensei kapan kami melakukan ujian Chuunin, jangan-jangan kau mau mengerjai kami" teriak Bolt

"hahahaha, nah kalian sudah tahu kan ? ini…" seraya memberikan ikat kepala bewarna biru dan merah yang melambangkan Genin Konoha.

Mata ketiga bocah itu berbinar, senyum manis tersinggung dari bibir-bibir mungil mereka, ternyata mereka berhasil lulus menjadi Genin.

Bolt melompat kegirangan, begitu pun dengan Sarada dan Mitsuki.

"nah, aku akan memberitahukan hal penting lainnya, hari ini kalian akan langsung menjalankan misi Rank D, nah apa kalian sudah siap"

Raut wajah mereka Nampak serius kali ini, tidak percaya mereka akan melakukan misi,

"Hai' Sensei" ucap mereka berbarengan

"nah misinya adalah Misi menanam pohon di perbatasan desa Iwagakure, cukup mudah kan ?"

"apaa, Misi menanam pohon, apa Shinobi juga harus melakukan hal itu-ttebasa" Bolt yang antusias pada awalnya menjadi sedikit malas

"hey hey, sebagai Shinobi kita juga harus memperhatikan alam sekitar, jangan hanya bisanya merusak saja" jelas Konohamaru

"sekarang silahkan kalian bersiap-siap, kita berkumpul di kantor Hokage, Hokage-sama akan menjelaskan tentang misi pada kalian"

Mereka mengangguk mengerti, lalu mereka berlalu pulang dan mempersiapkan diri mereka masing-masing.

TBC ^^

Terima kasih buat yang udah review yaah ^^

Misi mereka akan di mulai di chapter 3 ^^

Gomene, kalau masih banyak typo,

Review nya di tunggu ^^

HnS-chan ^_^