Tenang, biarkan angin menyapu dedaunan. Menyapa seorang pria berjas putih yang tengah berjalan dengan langkah mantap. Matanya tak henti menyiratkan keteduhan, dengan kedipan yang indah serta senyum merekah. Langkahnya beralih ke sisi kiri, mengikuti alur berbelok menuju taman yang tengah berbunga. Ia merogoh sesuatu dari saku jasnya, melihatnya sebentar sebelum berjongkok di hadapan seseorang yang kini tengah menikmati semilir angin.

"Hai baby."

"Siwon Hyung..!"

Seseorang yang disapa 'baby' –Kyuhyun- memekik girang, hampir saja terjatuh dari duduknya. Beruntung Siwon lekas menangkapnya sehingga Ia tidak terjatuh. Siwon memeluk sosok dihadapannya sebentar lalu merapikan surai yang membuat kelopak mata dihadapannya sukar terbuka.

"Nah, kau sudah makan belum?"

"Aku belum lapar, hyung."

"Jinjja? Bagaimana kalau kita berkeliling kota dulu agar kau lapar?"

"Woahhh! Aku mencintaimu lebih dari kaset game edisi lamaku Siwon hyung!"

Kyuhyun kembali bersorak dengan tangan bertepuk riang. Sudah hampir dua bulan Siwon tidak memperbolehkannya pergi. Andai saja Ia tidak memiliki beban, Ia akan dengan senang hati mengunjungi teman-temannya setiap akhir pekan. Namun malang, kakinya bahkan tidak mengizinkannya berjalan.

Judul: Was Bitter Smile

Author: ApolDes

Cast: Cho Kyuhyun, Choi Siwon, and other

Genre: Romance, Friendship, Sad

Rate: T

"Kedua penopang hidupku sudah rapuh, Aku hanya menjadi pecundang bila tubuhku mendadak rubuh. Satu harapanku yang utuh, cinta sejati dihadapan Tuhan yang kau sumpahkan dengan tatapan teduh."

**ApolDes**

Kyuhyun menatap pantulan samar wajahnya pada jendela mobil tempat Ia bersandar. Siwon tengah fokus menyetir karena hujan mulai turun. Sesekali pandangan matanya tertuju pada Kyuhyun yang tengah mengukir gambar dengan telunjuknya pada embun di jendela. Ia tahu Kyuhyun teringat sebuah ingatan pedih pada hujan. Sehingga, baru seperempat jalan berkeliling kota Ia memutuskan untuk pulang.

"Apa kau marah karena kita pulang?"

"Hum..?"

"Kau melamun, sayang. Wae?"

"Tidak, hanya saja.."

"Apa?"

"Aku lapar, hihi."

"Benarkah? Baiklah, kita ke belanja dulu, bagaimana?"

"Tapi, kau akan lelah, pesan saja, ya?"

"Tidak baby, kau lupa? Hyung kudamu ini sudah lebih kuat."

Kyuhyun tertawa kecil, memukul lengan Siwon pelan sehingga menimbulkan pekikan kecil darinya. Tak lama setelahnya, Siwon membelokkan kemudinya ke sebuah pusat perbelanjaan ternama. Setelah memarkirkan mobilnya, Ia keluar memutari mobil dan membuka pintu untuk Kyuhyun setelah mempersiapkan kursi roda untuk membawa babynya.

"Hyung, kau yakin? Aku tidak ingin hyung malu."

"Baby, dengar."

" Pernahkah hyung menyembunyikanmu dari teman-teman hyung saat mereka berkunjung?" Kyuhyun menggeleng pelan.

"Pernahkah hyung mengatakan bahwa kau bukanlah istri hyung jika ada yang bertanya kau siapa?" Kyuhyun kembali menggeleng, kini kepalanya tertunduk.

"Jadi, kau tahu bukan bahwa hyung menerimamu apa adanya? Bahkan dengan kelebihanmu ini, hyung tidak malu, sayang. Biarkan mereka berjalan dengan kaki mereka sendiri. Kakimu adalah kaki hyung, jadi baby.." Siwon menjeda kalimatnya, mengangkat dagu Kyuhyun dan menatapnya.

"Percayalah, tidak akan ada yang perlu dipermalukan. Kajja!"

Siwon meraih tangan Kyuhyun dan mendudukkannya ke kursi roda perlahan. Lalu mendorongnya menuju pintu masuk dan mulai memilih barang yang mereka butuhkan.

***ApolDes***

Siwon mendorong kursi roda Kyuhyun ke tempat dimana pakaian dari designer ternama dipamerkan. Sesekali Ia meneliti sebuah pakaian yang menurutnya cocok untuknya bekerja. Kyuhyun juga ikut membantu memilihkan model yang sekiranya luwes dan pas untuk Siwon. Ini sudah kelima kalinya Siwon keluar masuk ruang ganti. Dan setiap pakaian yang Ia coba selalu saja terlihat menawan. Kadar ketampanannya bertambah berkali-kali lipat membuat Kyuhyun tidak yakin bahwa Siwonnya itu manusia.

"Menurutmu mana yang paling cocok, baby?"

"Tidak ada."

"Heh?"

"Tidak ada yang tidak cocok untukmu, hyung. Belilah yang sekiranya paling kau suka, Aku menyukaimu dengan pakaian apapun."

"Kau sedang memujiku?"

"Ani.."

"Aah, babykyu mulai pandai membuat hyung tersipu."

"Yak!"

Siwon terkikik, lalu memilih beberapa helai pakaian yang dipilih Kyuhyun dan masuk lagi menuju ruang ganti pakaian. Sedangkan Kyuhyun Ia tinggal untuk memilih pakaiannya sendiri.

***ApolDes***

Kyuhyun mengambil sebuah beany dan mencobanya. Ia terkekeh kala pantulan wajahnya di cermin menampakkan bahwa Ia benar-benar imut dengan apa yang Ia coba di kepalanya.

"Kau masih tetap manis, Kyu."

Kyuhyun berhenti memilah beany yang terpasang di manekin yang terjajar di rak bawah. Seorang customer service yang membantunya memilah beany di rak atas memohon diri untuk membiarkan Kyuhyun berbicara secara privasi dengan orang yang baru datang. Bukan Siwon, tetapi Seunghyun. Kakak kelasnya semasa Ia masih sekolah dulu. Sepupu Siwon, yang juga pernah mengungkapkan cintanya pada Kyuhyun.

"Seung-ie hyung."

"Ya, ini aku, Kyu."

"Ah, hyung kemari? Kebetulan sekali?"

"Ya, aku hanya mengikuti kalian."

"Mwo?"

Belum sempat detak jantungnya melambat, kini Kyuhyun harus memacu jantungnya kembali saat Seunghyun yang tiba-tiba mendorong kursi rodanya dan membawa ke tempat lain, Kyuhyun ingin memberontak namun bisikan Seunghyun membuatnya diam dan menurut saja saat Ia dibawa menjauh dari Siwon yang masih berada di ruang ganti untuk mencoba pakaian pilihannya.

"Siwon hyung, palli." Batin Kyuhyun saat Ia tak kunjung melihat pintu ruang ganti Siwon tak kunjung terbuka.

***ApolDes***

Siwon keluar dengan setelan jas hitam yang dipilihkan Kyuhyun tadi. Pakaian inilah yang akhirnya dipilih Siwon untuknya meeting dengan klien dari Australia minggu depan. Sedikit bingung, Ia menolehkan kepalanya mencari tempat dimana Kyuhyun berada. Namun nihil. Sehingga saat seorang customer service yang semula menemani Kyuhyun tengah membenahi susunan dasi menarik perhatiannya untuk bertanya.

"Permisi."

"Ya?"

"Pria berkursi roda tadi, kemana?"

"Ah,tadi ada seorang laki-laki yang membawanya pergi. Kukira anda yang meminta."

"Apa? Seperti apa laki-laki itu?"

"Euhm, kalau perkiraanku benar, Ia berambut hitam pekat, tinggi, dan tampan. Ah, kudengar tadi pria berkursi roda mengucapkan nama Seung, Seung-ie hyung. Ya, begitu."

"Seharusnya tadi anda mencegahnya. Ck."

"Mianhae."

"Aish. Kemana Ia membawanya?"

"Ke lantai atap, tuan."

Siwon menggeram, dengan cepat Ia berlari ke ruang ganti dan mengganti pakaiannya secepat yang Ia bisa.

"Kemaskan ini!"

Ujar Siwon cepat pada cust. Service tadi dan berlari menuju lift untuk menyusul babynya. Semoga sepupunya tidak membuatnya melayangkan tinju untuk kedua kalinya.

T.B.C