A fanfiction By HOMIN ' EL ft ELLAAMOO

[ KANKEI ]

Chapter 1

enjoy

Gadis dengan kulit eksotis itu memasuki sebuah bangunan minimalis di pinggiran kota Seoul. ia memaki baju musim panas tanpa lengan yang semampai hingga sejengkal di atas lututnya. mempertontonkan paha mulus nan sexy milik empunya.

Gadis tersebut melangkah kan kakinya mantap masuk kedalam bangunan bertingkat itu. Sampai akhirnya ia tiba didepan sebuah ruangan berpintu biru yang terletak didepan tangga yang menghubungkannya kelantai atas gedung tersebut.

Tanpa mengetuk pintu, gadis yang ditangannya memegang sebuah kotak bekal tersebut, langsung masuk kedalam ruangan itu. Suasana bising dari dentuman alat musik adalah hal pertama yang menyambut indra pendengaran si gadis ketika ia berada diruangan yang diketahui adalah studio musik tersebut.

Setelah menyimpan kotak bekal yang tadi dibawanya diatas meja, gadis dengan bibir penuh itu menjatuhkan pandangannya pada sosok didepan nya yang masih sibuk memetik gitar. Ia tersenyum lembut melihat pemuda yang sangat lihai memainkan alat musik tersebut. Sadar sedang diperhatikan, sang pemuda pun membalas tatapan si gadis. Sigadis pun langsung melambaikan tangannya dan dibalas dengan anggukan dari sang pemuda.

Namun pemuda itu langsung tertegun, ketika melihat jelas kekasihnya yang sedang berdiri dengan indahnya tersebut. Baju nya yang tipis mempertontonkan pahanya yang mulus serta bagian dadanya terlalu berlebihan. Dan perasaan Tidak suka pun menjalar di tubuhnya. Ia meletakan gitarnya sejenak, dan ia terpaku ketika melihat keempat temanya tak berhenti melihat Kai dengan mata mereka yang terlihat nafsu. Hell siapa yang tidak akan nafsu dengan seorang Kim Kai. Gadis sexy dengan kulit tan eksotis tersebut. Kekasihnya.

Chanyeol tak menghiraukan teman-temanya, walau dalam hati ia sudah ingin mecongkel mata mereka. Chanyeol segera menghampiri Kai dan menarik lengan Gadis itu Kasar. Kai yang tiba-tiba mendapat perlakuan kasar langsung melayangkan protes pada Chanyeol.

"Aw.. sakit bodoh! Lepas- Kau ini apa-apaan sih!" Kai mengusap pergelangan tangannya setelah berhasil melepaskan diri dari genggaman kasar Chanyeol.

"Kau yang apa-apaan?!" balas Chanyeol mendesis dan penuh tekanan, berusaha agar teman-temannya tak mendengar pembicaraan mereka.

"Apa maksudmu Yeol? Memangnya apa yang kulakukan?" Kai balas bertanya.

"Tidakkah kau bercermin dirumah sebelum keluar? Apa yang kau kenakan ini?" Chanyeol menunjuk busana yang dikenakan Kai.

"Aku? Kenapa?" Kai masih bingung dengan apa yang dimaksud oleh Chanyeol. Ia memperhatikan baju yang dikenakannya dan menatap Chanyeol bergantian.

"Achk- Hei! lepas! kau menyakitiku bodoh!" Kai berteriak memekik kesakitan ketika Chanyeol menyeret Kai keluar dari studio. Teman-temannya hanya saling bertukar pandang, karena kajadian seperti ini. tidak hanya sekali.

"Taruhan si bodoh itu pasti akan kembali dengan pipi lebam" ucap Baekhyun dengan seringainya.

"Tidak, tentu Kai akan kembali dengan rambut yang berantakan" Ucap Jongdae sambil tetap memetik bassnya ringan.

"Kita tunggu saja" ucap yang tertua Minseok. sedangkan Lay hanya terdiam dengan senyumnya yang sulit di artikan. Bagi mereka, pertengkaran Chanyeol dan Kai sudah menjadi hiburan tersendiri.

.

.

.

Brak!

Chanyeol menutup pintu kamar mandi dengan keras setelah mereka masuk kedalamnya. Kai masih dengan sumpah serapahnya karena merasa tidak suka di perlakukan begitu kasar.

"Kau sudah gila!" Kai memekul Dada Chanyeol dan tak hanya sekali, namun bertubu-tubi, perilakunya itupun sukses membuat Chanyeol geram dan membanting punggung Kai ke dinding yang dingin di belakang kekasihnya.

"Sudah ku bilang kan? jaga penampilanmu saat keluar" Chanyeol berdesis tepat di depan wajah Kai.

"Kau berlebihan Yeol. Tidak ada yang salah dengan penampilanku. Masi banyak diluaran sana gadis yang mengenakan pakaian yang lebih dari yang kukenakan" balas kai sambil menantang mata Chanyeol.

"Achh! Aww..." terdengar lagi rintihan Kai saat Chanyeol meremas kuat bahu telanjang Kai dan membawa Kai semakin mendekat kearahnya.

"Persetan dengan gadis diluar sana. Aku tidak peduli. Aku hanya peduli pada gadisku!" Chanyeol meninggikan suaranya.

Sontak kai menutup matanya saat mendengar kerasnya suara Chanyeol. Mengingat posisi wajah mereka yang kurang dari sejengkal.

Kai merasakan takut yang kini menjalar di tubuhnya. Keposesifan Chanyeol memang bukan sekedar lelucon. Meski Kai bukan Perempuan penurut, tetap saja... ia merasa Takut.

"Jangan memaksaku untuk melakukan kekerasan padamu Kai..." Desis Chanyeol detelinga Kai. Chanyeol menjauh dan melepas kemeja merahnya dan melemparnya pada kai. Hingga sekarang tubuhnya hanya berbalut singlet yang memamerkan bahunya yang terlihat berotot.

"Tutupi tubuhmu" ucapnya masih terdengar dingin.

Kai menggigit bibir bawahnya. Ia sungguh merasa dilecehkan. Dan kai tidak suka akan perasaan itu. Di perlakukan seperti ini membuat amarahnya memuncak.

Plak!

"Kau pikir kau siapa? kau pikir kau siapa memperlalukanku seperti ini!" Kai berteriak keras hingga menggema di dalam ruangan yang lembab tersebut. Dan hanya mengundang tatapan nyalak dari Chanyeol.

"Aku sudah memperingatkan mu Kim Kai. Jangan memancingku..." Chanyeol berdesis menakutkan.

"Apa? Kau mau memukul ku? Ini, silahkan tampar, tampar aku!" Kai meraih tangan Chanyeol, lalu membawanya ke pipinya dan memukul-mukul kannya berulangkali.

"Kau tau Park Chanyeol? aku muak melihat sikapmu ini. Kau sudah kelewatan. Kau fikir kau siapa? Jangan karna kau kekasihku kau bisa sesuka hati mengaturku!" Kai kembali berteriak. Terlihat sekali nada frustasi disana.

"Kai-"

"Diam Yeol! Aku yang akan bicara sekarang. Kau dengarkan aku. Kau tau? kau menyakiti ku Yeol..." setetes air turun dari mata kai.

"Kenapa Yeol? Kenapa begini? Aku tau kau mencintaiku. Tapi cintamu menyakitiku. Tidakkah kau menyadari itu?" Lanjut kai lagi sambil menatap sendu mata Chanyeol.

"Begitu?" tanya Chanyeol yang hampir menyerupai bisikan. namun cukup didengar oleh Kai.

"Jadi kau pikir cintaku menyakitimu?" Chanyeol bertanya lagi. ia mendekat lalu menghimpit Kai dengan dinding dan tubuhnya. membuat dada Kai naik turun akibat rasa was was yang tengah di rasakannya.

"Kau pikir kau tidak menyakitiku?" Chanyeol menjilat air mata Kai yang membasahi pipinya.

"Kaulah yang selalu menyakitiku. Kau pikir aku tidak sakit melihat laki-laki lain menelanjangimu dengan mata mereka? kau pikir aku tidak merasa sakit?" Chanyeol mencengkram rambut kai kini. keras. dan membuat Kai memekik hebat.

"Jangan memaksaku. bukankah sudah kuperingantakan?" suaranya gelap akan amarah.

"Brengsek kau Park Chanyeol! Lepas kan aku!" Kai kembali memberontak melepaskan diri dari jambakan Chanyeol dirambutnya.

PLAK!

Kembali untuk kedua kalinya kai melayangkan tamparan pada pipi Chanyeol. Tamparan yang pada akhirnya membuat Chanyeol melepaskan tangannya dari rambut kai.

Chanyeol menatap berang Kai yang sedang terengah-engah menarik napas paska melepaskan diri dari Chanyeol.

"Baiklah, kau yang memintanya Kai"

Bruk!

Tanpa menunggu, Chanyeol langsung mendorong tubuh Kai kembali ke tembok, memojokkan kai diantara tubuhnya dan dinding. Dengan kasar Chanyeol mencium paksa bibir Kai.

"Mnh!" Kai terkesiap dengan ciuman Chanyeol yang mendadak dan sangat kasar.

Kai mencoba memberontak namun Chanyeol makin erat menjambak rambutnya dan mendorong kepala kai ketembok. membuatnya menjadi sangat pusing. Kai mencakar bahu telanjang Chanyeol dengan kuku-kukunya yang tajam. membuat Chanyeol menggigit bibir bawahnya keras. membuatnya ingin berteriak namun tidak bisa. karena Chanyeol masih intens menciumnya. Tangan Chanyeol yang lain menelusup dari perpotongan leher baju kai yang terlalu lebar hingga memepermudahkan tangan besarnya meraup payudara Kai yang berlindung di balik bra busa yang halus.

"Aackkk! sakit Chan..." Kai terdengar kesakitan saat Chanyeol meremas dadanya dengan sangat kuat. seakan ingin menghancurkanya.

"Jangan melawanku lagi" bisik Chanyeol. yang akhirnya di balas dengan anggukan oleh Kai.

.

.

.

Chanyeol masuk kembali ke dalam studio sambil menggenggam tangan Kai. Mereka disambut oleh tatapan mengejek dari 4 namja yang duduk disofa didalam studio itu. Dapat Chanyeol lihat Jongdae dan Baekhyun yang berbisik dan kemudian menyeringai menatap Chanyeol. Namun Chanyeol tidak ambil pusing. Sementara Kai, ia hanya diam sambil tersenyum kaku.

"Lihat, tebakan ku benar Byun Baekhyun" ucap Jongdae masih dengan seringainya.

"Jangan berpuas dulu Tuan pikacu, aku juga menebak dengan benar" Timpal Baekhyun dan kemudian dia bertoss-ria dengan Jongdae.

Sementara Minseok dan Lay hanya memutar mata mereka melihat dua orang rekannya yang memang hobi memojokkan Chanyeol.

"Aku tahu badanmu bagus Park, tapi kau tak perlu memamerkannya. Berpakaianlah yang sopan" sindir Baekhyun tajam setelah melihat keadaan Chanyeol yang hanya mengenakan kaus singlet, karna kemeja yang sebelumnya dipakainya sudah berpindah ke badan Kai.

"Mati saja kau Byun" balas Chanyeol. Dan hanya ditanggapi kekehan oleh Baekhyun dan Jongdae.

Dan Kai hanya bisa ikut tertawa renyah. Walau jujur dadanya masih sangat nyeri akibat ulah Chanyeol. kekasihnya itu sudah keterlaluan. Tapi kai sudah terjatuh. Kai sudah terjatuh pada pesona namja yang kini duduk di sampingnya. Terjatuh terlalau dalam hingga sulit untuk kembali ke permukaan.

.

.

.

Kai masuk kedalam kamarnya, melepas kemeja milik Chanyeol yang melekat ditubuhnya kemudian menghempaskan tubuhnya kekasur. Kai memijat pelan dahinya. Apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Chanyeol benar-benar menguras emosi dan tenaganya. Walau ini bukanlah hal baru dalam kisah kasihnya dengan pemuda Park itu. Pertengkaran sudah merupakan menu wajib dalam 3 tahun hubungan mereka. Sesekali kai meringis karna masi merasakan sakit pada dadanya yang tadi diremas kasar oleh Chanyeol.

Pada dasarnya Kai bukanlah gadis yang kasar, gadis berkulit tan itu memang memiliki kepribadian yang tegas dan keras bila sesuatu hal berjalan tidak sesuai dengan keinginannya. Selama 22 tahun eksistensi hidupnya, Kai adalah gadis yang tidak suka dikekang. Walaupun terlahir sebagai bungsu dari keluarga Kim, tidak lantas menjadikan Kai anak yang manja dan lemah. Berbanding terbalik dengan sang kakak kim Suho yang memang memiliki pribadi yang lembut dan penurut.

Namun 3 tahun terakhir sejak Kai mengenal Chanyeol dan menjadi kekasihnya, kebebasan yang dimiliki Kai selama ini perlahan terenggut. Kai yang biasa tidak suka diatur baik oleh sang kakak maupun orangtuanya, pada akhirnya takluk oleh kuasa dari seorang Park Chanyeol. Namun kembali lagi pada sifat dasar Kai yang keras, terkadang Kai akan memberontak dan melawan Chanyeol yang dianggap terlalu mengatur dan membatasi ruang gerak Kai, yang pada akhirnya berujung pada pertengkaran hebat yang tak jarang juga melibatkan adu fisik diantara ia dan Chanyeol. Tapi sebenci apapun Kai pada sikap posesif Chanyeol, Kai tidak bisa membohongi dirinya, bahwa dia sangat mencintai Chanyeol. Sehingga sebesar apapun pertengkaran mereka dan sesakit apapun pukulan fisik yang diterimanya, pada akhirnya Kai tetap memilih bertahan untuk tetap bersama Chanyeol.

Tok Tok

Suara pintu yang di ketuk membuat Kai berhenti memikirkan hubungannya dengan Park Chanyeol.

"Masuk" ucapnya malas. Karena ia tahu yang datang pasti kakaknya.

Klek

Suara pintu yang terbuka menyambut pendengaran Kai di susul sosok sang kaka yang sudah rapi mengenakan setelan jas serta tatanan rambut yang kelewatan rapi.

"Kai-ah aku akan keluar Kota untuk 3 hari mendatang. Kau jaga dirimu ok?" Ucap Suho berpamitan pada adik perempuanya tersebut. Yang di pamiti hanya membalas 'nde' dengan tidak bersemangat. Di tinggalkan kakaknya pergi keluar kota seperti ini sudah biasa baginya. Walau dia anak bungsu, Kai bukan anak manja yang selalu butuh perhatian. Ayah mereka sudah meninggal. Dan ibu mereka sudah menikah lagi dan menetap di Berlin. Itu semua yang membuatnya menjadi pribadi yang tegar dan kuat.

"Kenapa? Bertengkar dengan Chanyeol lagi?" Suho yang melihat adiknya yang terlihat Lesu mulai menghampiri kai, dan duduk di tepian Kasur. Mengusap rambut adiknya pelan.

"Kau jangan sering melawannya. Chanyeol itu pemuda yang baik. Apa yang dia lakukan juga untuk kebaikanmu. Dan hanya dia satu-satunya namja yang bisa aku percaya untuk menjagamu selama ini" ucap Suho tak malah membuat hati Kai menjadi tenang. Pasalnya entah mulai kapan. Suho selalu saja membela Chanyeol apapun yang terjadi pada mereka.

"Oppa... kau akan terlambat kalau tidak segera pergi. Aku mau tidur" Kai menampik tangan kakaknya yang sedari tadi mengelus kepalanya pelan.

"Baiklah. Aku pergi dulu" Ucap Suho sambil tersenyum lembut.

"Hati-hati" kai berkata pelan, saat Suho memegang ganggang pintu kamar Kai. Dan Sang kakak tersenyum lagi, kini lebih lebar. Karena dia tahu, adiknya itu walau moodnya sedang buruk. Tetap punya rasa khawatir padanya. Walau... tidak berlebihan seperti dirinya.

"Aku pasti hati-hati" Dan dengan itu Suho melenggang keluar meninggalkan adiknya yang sudah mulai pulas tidur di atas kasurnya yang empuk. Gadis itu terlihat sangat cantik saat sedang tertidur.

.

Sementara itu diwaktu yang sama namun ditempat berbeda terlihat Chanyeol yang duduk dilantai dengan menekuk kedua kaki jenjangnya. Chanyeol menyandarkan kepalanya kedinding dibelakangnya. Mata tertutup, namun Chanyeol tidak tidur. Ia hanya mengistirahatkan dirinya yang terasa lelah setelah setengah hari berlatih bersama teman satu band nya. Dan ditambah bonus bertengkar hebat dengan Kai. Teman-teman Chanyeol yang lain sudah mengetahui kebiasaan Chanyeol yang satu itu. Ketika habis bertengkar dengan kai, Chanyeol akan duduk diam dan menyendiri. Saat ini Chanyeol diliputi dengan rasa bersalah. Ya, setelah bertengkar dengan kekasihnya, pada akhirnya Chanyeol selalu menyesali apa yang sudah terjadi. Chanyeol menyesal sudah memukul gadisnya dan membuat kai kerap menangis. Namun seperti yang dikatakan pepatah, penyesalan selalu datang belakangan. Chanyeol akui ia memang memiliki pengendalian emosi yang buruk, apalagi itu jika menyangkut tentang kai. Chanyeol akan sangat mudah tersulut amarah yang berujung menyakiti gadisnya itu. Chanyeol mengusap wajahnya kasar ketika Minseok, salah satu teman satu band nya yang kini datang mendekatinya tersebut. Minseok mengambil tempat duduk tepat disebelah Chanyeol. Terlihat Minseok menyodorkan sebatang coklat kearah Chanyeol dan dibalas dengan tatapan tak mengerti dari Chanyeol.

"Makanlah. Aku selalu makan coklat ketika suasana hatiku sedang buruk. Aku pikir kau membutuhkannya sekarang" ucap Minseok sambil menaruh coklat tersebut ketelapak tangan Chanyeol.

"Terima kasih hyung" balas Chanyeol. Ia membuka bungkus coklat itu dan mulai memakannya.

Selanjutnya hanya ada keheningan diantara Chanyeol dan Minseok. Karna pada dasarnya Minseok bukanlah orang yang banyak bicara. Sementara Chanyeol, suasana hati yang buruk membuatnya enggan bersuara. Sampai pada akhirnya keheningan itu terpecahkan oleh suara berisik yang dihasilkan Baekhyun.

"Minseok hyung, tak apakan hari ini aku izin pulang lebih awal?" tanya pemuda bertubuh kecil yang kerap menggunakan eyliner tebal dimatanya yang sipit.

"Memangnya kau mau kemana Baekkie? Masi ada waktu 2 jam lagi sampai waktu latihan kita selesai" Minseok melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.

"Ayolah hyung... aku tau itu. Tapi aku harus segera kebandara. Hari ini adikku Kyungsoo tiba di Seoul. Aku harus menjemputnya. Jebal hyung, Kyungsoo akan mengamuk jika aku telat apalagi sampai tidak menjemputnya" Baekhyun memberikan gestur memohon dengan menyatukan kedua tangannya didepan dada.

"Baiklah kau boleh pergi" ucap Minseok akhirnya.

"Terima kasih hyung. Aku berjanji akan mengenalkan mu pada adikku nanti"

Setelah mendapat persetujuan dari Minseok, Baekhyun langsung membereskan barang-barang nya.

"Baek, sampaikan salam ku pada Kyungsoo ya" pesan Jongdae pada Baekhyun.

"Oke akan kusampaikan, tapi jangan lupa nanti malam jongdae, kau harus datang kerumahku, Kyungsoo tak akan memaafkan mu kalau kau tidak datang. Dan satu lagi, bawa si idiot Park itu bersamamu" pesan Baekhyun sambil melirik Chanyeol yang masih tak bersemangat.

"Beres baek. Sana pergilah, nanti kau terlambat" usir Jongdae dengan senyum kucingnya.

"Baiklah Minseok hyung, Lay hyung aku pergi dulu ya, datang lah nanti malam kerumah ku. Hyung berdua belum mengenal adikku kan? Aku akan mengenalkannya nanti" ucap Baekhyun sebelum mengalihkan pandangannha pada Chanyeol yang sedari tadi hanya diam.

"Ini juga berlaku untukmu Park. Kau harus ikut menyambut kepulangam Kyungsoo atau dia akan merajuk padamu. Berhentilah menunjukkan wajah menyedihkan itu. Aku tak akan melepaskanmu kalau kau tak muncul dirumah ku malam ini" ancam Baekyun, namun hanya dibalas dengusan sebal oleh Chanyeol.

"Baiklah aku pergi" kemudian sosok Baekhyun pun menghilang bersama pintu studio yang tertutup dari luar

Chanyeol bahkan tak bisa berpikir tentang apapun lagi. Yang ia pikirkan hanya Kai, gadisnya yang mungkin sekarang sedang menangis karena ulahnya.

.

Kai membawa semangkuk pop corn yang baru saja ia buat. Masih hangat dan mengepul. Ia duduk di sofanya dan mulai menekan tombol PLay pada remot controlnya. Ia selalu menghabiskan waktu senggangnya untuk menonton film/drama saat ia sedang sendiri seperti ini. Menghilangkan pikiran jenuh tentang Park Chanyeol. kekasihnya itu... bahkan tak mau repot menelpon ataupun hanya sekedar mengirim SMS padanya. Sebal? Tidak, ini sudah biasa, lagi pula Kai bukan tipe perempuan yang mempersoalkan hal-hal kecil semacam itu. Dirinya yang bebas, terlalu lama hidup dengan jalan pikirnya yang terlalu liar.

Drrrrt...Drtttt...

Kai melihat Hpnya bergetar di atas meja. Saat ia melihat siapa ID penelonya, kai berdecih kesal. Enggan untuk mengangkatnya. Dan Hpnya sudah tenang kemabali. Namun,

Drrrrt...Drtttt...

"Sigh..." Kai mendesah jengkel, karena ia tahu betul siapa Park Chanyeol. kekasihnya itu akan menelponya ribuan kali sampai ia mengangkatnya.

"Apa?" Jawabnya ketus.

"Kau dimana?" Suara kekasihnya kini pelan. Tidak sedingin saat di studio tadi siang.

"Kau pikir di mana lagi? Kalau aku masih di luar selarut ini, kau pasti akan menyeretku pulang dan menyakitiku " Kai berucap sarkam. Menekankan kata 'menyakitiku' di akhir kalimatnya. Ia sungguh sebal dengan Chanyeol.

"Maafkan aku" Chanyeol minta maaf untuk yang kesekian kalinya. Hingga kata maaf itu sendiri sudah kehilangan arti sebenarnya bagi Kai.

"Kau pikir maaf saja cukup? Kau tak tahu dadaku masih terasa sakit sampai sekarang. Kalau aku sampai terkena penyakit kangker payudara awas saja kau" Ancam Kai bukan main. Membuat Chanyeol yang di seberang terkaget akibat ucapanya.

"Aku akan membawamu kerumah sakit besok. Untuk mengeceknya" Chanyeol terdengar khawatir. Jelas sekali. Dan itu membuat Kai tertawa.

"Yah! kenapa kau malah tertawa, hei- " Namun Kai masih tidak menghentikan tawanya. Membuat Chanyeol terdiam sejenak dan mendengarkan Tawa Kai yang begitu di sukainya.

"Hahahahaha... Park Chanyeol Bodoh... Aku membencimu! Aku tidak kuat membayangkan tampang bodohmu saat ini. Sebegitu takutnya kah sayang? Kehilangan aku? hahahhaha" Mood Kai kini sudah berubah menjadi lebih baik.

"Aku tetap akan membawamu ke rumah sakit besok" Ucap Chanyeol tetap keuh keuh dengan niatnya. Setelah mendengar kalimat "kangker payudara" rasanya hatinya tidak bisa tenang.

"Kau pura-pura bodoh atau apa? tentu saja aku baik-baik saja. Kau tahu sendiri Aku mengechek kesehatanku tiap bulan. Dan aku sangatlah sehat. Dan kau pikir? Ini adalah ulahmu yang paling kasar? Asal kau tahu saja. Saat kita melakukan Sex kau bahkan memperlakukan payudaraku lebih parah dari pada tadi. Kau pikun atau apa sih... jangan bilang kau hilang ingata. Dasar!" rancau Kai membuat Chanyeol lega. Benar. Saat mereka melakukan Sex , Chanyeol sering kali tak bisa mengontrol nafsu dan juga tenaganya. Disamping itu Kai juga lebih suka permainan yang kasar.

"Baiklah. Apa Tuan putri Kai sudah tidak marah?" Tanya Chanyeol pLayful mengoda kekasihnya.

"Tentu aku masih marah. Besok pokoknya temani aku seharian. Tidak ada penolakan"

"Tidak bisa besok"

"Katanya kau mau melakukan apa saja!"

"Kapan aku mengatakan hal seperti itu?"

"Kau berubah menjadi menyebalkan lagi!"

"Sudahlah jangan seperti anak kecil. Besok adalah acara penyambutan adiknya Baekhyun. Kami mengisi acaranya"

"..."

"Hei"

"...aku membencimu"

"Kau sudah mengatakanya tiga kali. Kai... aku mencintaimu"

"Bodoh... Aku juga"

"Selamat tidur Tuan putri ku"

"Selamat tidur my king"

"I love You..."

"I love you Too Babo..."

Dan dengan itu Kai melanjutkan acara menonton filmnya dengan perasaan yang lebih baik. Entah Hubungan macam apa yang sedang ia jalani dengan Chanyeol. Namun perasaan yang seperti roler coaster ini selalu membuatnya bertahan apapun yang terjadi. Chanyeol benar-benar mengendalikannya. Chanyeol selalu bisa membuatnya marah dan sedih. Namun… Chanyeol juga selalu bisa membuatnya Hangat dan bahagia.

"Dasar kekasih sialan…" Desis kai sambil tersenyum manis.

.

.

.

TBC

A/N Saya datang lagi dengan FF chaptered. Banyak yang kecewa dengan ending Living hell? Well… maafkan saya. Karena sudah membuat ending yang mengecewakan. Tapi saya tidak menyesal.. karena setidaknya saya memiliki kepuasan tersendiri dengan menamatkan story itu. Dan terimakasih banyak dengan yang sudah review di ff itu… apalagi kalian yang menulis ingin membaca ff saya lagi. itu adalah sebuah kebahagiaan bagi saya, disaat mendengar bahwa ada yang menanti karya saya yang lainnya.

dan… munculah FF ini. [ KANKEI ] yang dalam bahasa jepang artinya [ HUBUNGAN ] saya benar-benar kurang ide untuk sebuah judul. Namun karena FF kali ini menceritakan tentang hubungan Chanyeol dan Kai, saya pun memilih judul ini. semoga gak begitu norak ya? XD. Dan ini adalah FF kolaborasi dengan author ellaamoo Kita membuat FF ini tahun lalu.. yaitu 2014. Namun karena di sebabkan oleh bebrapa factor. Teman saya gak bisa ikut melanjutlan lagi. karena ia adalah calon guru yang sibuk. Dan saya pun meminta author berlindia untuk berpartisipasi. Namun karena berlin belum ikut andil di Chapter ini. saya belum mencantumkan namanya di atas. Dan karena author berlin sudah berhenti dari perYAOIan di FFn. Saya… pikir mau tidak mau harus meneruskan FF ini sendirian. tapi ternyata tidak demikian. Author ellaamoo akan comeback beserta FF ini.

maka dari itu kita minta dukungan kalian. Kalian bisa memeberi ide atau apapun. Dalam bentuk apapun dukungan kalian. kita akan selalu bahagia.

terimakasih

EL and ellaamoo