Ring ring ring ring—

"Halo?"

"Furi, ini aku."

"Kagami, ada apa?"

"Bisa ketemu di Maji Burger? Ada hal yang ingin kubicarakan…"

"Sekarang?"

"Seabad lagi. Ya sekarang, lah, baka!"

"Ha'i ha'i. Aku kesana sekarang…"

.

.

SE-NSEI!

Genre : Humor/Friendship(?)

Rate : K+ to T

Setting : 22 y.o!Furi, Kindergarten!AU

Warnings : Typo(s) , OOC, jayus, cuteness overload, EYD not found, amburegul, emeseyu, de-el-el

.

.

#HappyReading!

.

.

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

FanFiction ©Ameru Sawada

.

Dua pria saling menatap. Yang satu menatap sangar, yang satu ciut ditatap seperti itu. Minuman dan segunung burger belum terjamah tangan. Keduanya masih sibuk adu tatap.

"Um… Kagami, jadi kau mau membicarakan apa…?" Tanya Furihata ragu. Kagami berdehem.

"Begini, sampai sekarang kau belum dapat kerja, kan?"

Ya, Furihata. Dua puluh dua tahun, belum dapat kerja. Sejauh ini kerja serabutan sebagai pegawai minimarket. Berharap dapat pekerjaan tetap.

"Iya, lalu?"

Kagami sekilas tersenyum, "Ada temanku yang menawarkan pekerjaan. Kupikir ini cocok untukmu…" Katanya.

Kilat mata Furihata berbinar senang, "Benarkah? Pekerjaan apa?"

"Nanti kita kesana. Habiskan dulu makananmu."

.

.


Taman kanak-kanak Teiko. Itu yang tertulis di pintu masuknya.

"Taman kanak-kanak…?" Furihata menatap tidak mengerti. Matanya bergulir kearah bangunan kecil yang terlihat rimbun dinaungi pepohonan. Sayup-sayup terdengar suara cempreng anak-anak sedang menyanyi. Suasana khas taman kanak-kanak.

"Ya, kupikir kau cocok dengan pekerjaan ini, " Kagami menggaruk tengkuknya, "Kalau aku yang bekerja di sini, yang ada hanya akan menakuti anak-anak…"

"Kagamin!"

Furihata dan Kagami mengalihkan pandangan pada seorang wanita yang tengah berlari menghampiri mereka. Rambut pink-nya berkibar indah diterpa angin. Wajah ramahnya yang tegas tercetak dengan baik.

"Ah, kebetulan Momoi-san, " Kagami kemudian beralih pada Furihata, "Furi, ini Momoi Satsuki-san, kepala sekolah taman kanak-kanak ini. Momoi-san, ini teman yang kubicarakan kemarin."

Wanita itu menelisik Furihata atas ke bawah, lalu tersenyum hangat, "Oh, ya. Aku Momoi Satsuki, kepala sekolah Taman Kanak-kanak Teiko." Lalu ia mengulurkan tangannya.

Furihata menyambutnya, "Furihata Kouki. Mohon bantuannya, Momoi-san."

"Nah, ayo masuk ke dalam. Kita berkeliling sejenak…" Ajak Momoi kemudian.

.

.


Taman kanak-kanak itu cukup nyaman dan luas. Di sana-sini banyak lukisan tempelan khas anak TK terpajang di dinding mading sepanjang lorong. Hiasan gambar binatang menambah kesan anak-anak pada lorongnya yang dicat pink terang. Di depan setiap kelas terdapat rak untuk meletakkan sepatu.

"Wah, tempatnya lumayan luas…" Ujar Furihata sembari tersenyum kecil.

"Benarkah? Aku senang kau menyukai tempat—"

"KISEEE!"

Ucapan Momoi terpotong ketika sepasang anak lelaki berlarian sepanjang lorong. Yang satu berambut kuning emas, yang satu navy blue. Mereka berdua tampaknya tengah bertengkar.

"Kau bilang apa tadi!?" Tanya yang berambut biru garang—plus suara cemprengnya.

"Aku bilang, Aominecchi payah! Masa mengejar Murasakibaracchi saja tidak bisa! Payah! Wee!" Yang rambut kuning menjawab ketus sembari menjulurkan lidah. Yang rambut biru semakin tersulut.

"Enak saja, aku ini hebat! Kau yang payah!"

"Aominecchi yang payah!"

"Kamu!"

"Kamu!"

"Hei hei, ada apa ini?" Seketika Furihata datang melerai mereka.

"Onii-chan, Aominecchi bilang aku payah…" Rengek yang rambut kuning—minta pembelaan.

"Hey, aku benar, kok! Kau itu payah!" Hardik yang dipanggil Aominecchi tadi.

Furihata berusaha menengahi, "Tunggu, jangan bertengkar—"

"Hey kau, siapa kau? Seenaknya saja datang!" Ujar bocah rambut biru itu sambil menunjuk wajah Furihata.

CTAK!

'Dasar tidak sopan.' Batin Furihata kesal.

"Dengar, namaku Furihata Kouki, dan aku—"

"Ahh, berisik! Ikut campur saja!" Potong Aomine, memasang mimik sinis.

Momoi akhirnya berjalan mendekat bocah dim itu, "Aomine-kun, ini Furihata Kouki-san, guru baru kalian." Katanya.

Krik krik krik

"Onii-chan guru baru kami?" Yang pirang berbinar-binar.

"Cih, merepotkan. Guru baru saja cerewet." Yang rambut biru menatap sinis.

CTAK!

'Sabar Kouki, sabar—' Furihata urut dada.

"Nah, sekarang kalian masuk ke kelas, ya… kelas berikutnya dimulai…" Momoi menggiring mereka berdua masuk ke kelas dengan papan plang 'Kisedai' . Inikah kelas yang akan Furihata bimbing besok?

"Maaf, ya, Furihata-kun, kelas ini memang sedikit merepotkan. Guru sebelum kau mengundurkan diri karena tidak kuat mengajar mereka. Kuharap kau bisa membimbing mereka…" Ujar Momoi sambil menghelas napas lelah. Furihata hanya senyum kecut.

Kagami menepuk pundak temannya itu, "Yang sabar, ya, Furi." Katanya simpatik, tapi tidak menolong banyak.

Sepertinya hidup Furihata akan diuji di sini.


===TBC===


Ameru datang kali ini dengan tema taman kanak-kanak! Haah, UN emang sulit, smoga saja dapat hasil bagus 'w')b Sebenarnya saya nggak terlalu ngerti gimana cara bicara anak TK, jdi reader-sama sekalian kasih masukan juga, yaa^^

Sekian dlu? Sampai jumpa di chapter brikutnya!