Ini chapter terakhir, semacam penutupan, dannnn author sangat menikmati menulis ff pertama di fandom Ansatsu ini. Cinta author terhadap AsaKaru/GakuKarma tak pernah berakhir, hiks #maaf author kebawa emosi
Ya sudah langsung ajah dibaca, daripada author nanti di "ah..ah.." sama pembaca #plak
.
.
Ini cerita boyxboy, yang ga suka jangan baca, resiko ditanggung sendiri.
Disclaimer: Sayang oh sayang, Asano Gakushuu beserta Karma dan juga karakter Assassination Classroom lainnya bukan milik author. Meski author yakin Asano itu milik Karma #ups
Summary: Asano benci banget sama si Karma yang sudah ngalahin dia berulang-ulang, sampai ada "kecelakaan" yang ngebikin Asano malu gegara Karma, kebawak-bawak mimpi pula, dan hal itu merubah perasaan Asano ke Karma.
.
.
.
Maehara sudah sering banget diajak nonton film horor sama Isogai, dari tema suster yang suka bersih-bersih lantai dengan cara ngesot sampai hantu yang doyan nongol dari TV. Tapi rupanya film-film yang sudah ditontonnya bersama Isogai tidak sehoror pemandangan Asano junior yang mendadak datang ke kelas 3E sendirian sambil menenteng tas Karma. Tapi sekarang yang jadi pertanyaannya adalah…
"Mana Karma?" Itu suara Nagisa yang mempertanyakan kehadiran "tiba-tiba" Asano tanpa pemberitahuan, layaknya seorang ibu yang cemas dengan anak perempuan satu-satunya.
"Kok kau yang ke sini? Karma mana?" Giliran si Maehara bertanya curiga sambil menyipitkan mata dan menahan diri untuk tidak berperan sebagai bapak yang empunya anak perempuan.
"Oh, dia? Dia masih di ruanganku, "hukuman"nya belum selesai jadi aku bawakan tasnya," kata Asano santai sembari hendak berjalan pergi, sebelum mendadak ada tangan menahannya di pundak untuk menghentikan langkahnya pergi.
"Baik sekali kau Asano Gakushuu," Giliran ketua perserikatan fujoshi kelas 3E yang bicara. "Yang justru membuat aku jadi curiga, kau tidak mengapa-ngapakan Karma, kan?"
"Maksudmu?" Tanya Asano menyeringai. Dia berbalik dan berjalan ke arah Nakamura dan sekarang tepat berdiri di hadapan gadis pirang itu. Wajahnya membungkuk sedikit untuk membisikkan sebuah "hint" yang bisa bikin koma fujoshi seantero Kunugigaoka *termasuk author*.
"Karma tidak bisa berjalan sekarang, makanya aku bantu bawakan tasnya," seringai Asano sambil berbisik cepat ke telinga gadis itu, lalu membalikkan badan dan berjalan pergi sambil memberikan lambaian #tanda kemenangan hihihi.
Mati, mati sudah bagi ace 3E kita karena yang dimaksud Asano dari kalimat panjang itu adalah 'Karma-sudah-aku-anu-titik.'
.
.
.
Balik ke ruangan osis…
Cowok berambut merah yang sekarang sudah berpakaian lengkap sedang berusaha untuk berdiri yang sayangnya lagi-lagi gagal. Entah mengapa area belakangnya terasa sakit menyenut bukan main. Ingin rasanya menonjok cowok durjana yang gara-gara dia, Karma jadi susah untuk berjalan.
Flashback dikit ah:
"Hei, br*ngsek, bangun…jangan tiduran terus, berat tahu!" Kata Karma lelah sembari berusaha menyingkirkan tubuh Asano yang menimpa dirinya akibat "aktivitas" berlebihan mereka barusan.
"Gakushuu…" Asano bangun dari tubuh Karma sambil mengusap mata.
"Hah, apa?"
"Gakushuu, Karma-kun, panggil aku dengan itu."
"Ogah," kata Karma cepat.
"Kenapa? Kau dan aku kan sudah ini-itu sini-situ nananini, kita sudah lebih dari sekadar teman akrab, kan?" seringai Asano mengingat apa yang sudah dilakukannya ke Karma. "Kita lovers…"
"Kau itu tetap musuhku, jangan harap aku memanggilmu itu, kau lebih pantas disebut peringkat dua," kata Karma cemberut tidak mau mengingat kejadian keperjakaannya telah diambil ketua osis paling songong yang pernah ada. #tsundere Karma memang tak menahankan, ugh! *ditonjok Karma
"Oh, jadi kau ingin tetap mempertahankan love hate relationship ini denganku, eh? Menarik, bolehlah," kata Asano memandang Karma.
"Bukan love hate, aku membencimu, titik."
"Tsundere Karma memang yang paling manis," Asano tertawa ringan #tuch, kan Asano saja setuju dengan author
Karma membuang muka tidak mau menatap cowok berambut pirang stroberi itu, semburat merah muncul di pipinya saat dirinya sadar kalau memang mereka sudah resmi jadi "lovers". Lebih tepatnya Karma dipaksa jadi lovers, meski dalam hati dia doyan juga.
"Aku sudah tak mau berdebat, peringkat dua, aku mau pulang!"
"Kau yakin bisa pulang dengan keadaanmu sekarang, Karma-chan? Kau yakin bisa berjalan?"
"Jangan membuat aku menendang anumu, ya? Dan jangan panggil aku dengan sebutan -chan!"
Kata Karma cepat sambil berdiri dan hendak berjalan mengambil tissue untuk membersihkan sisa-sisa hasil perbuatan nista Asano sebelum tiba-tiba dia terjatuh. Kakinya serasa lemas dan tubuhnya sakit semua, terutama area bagian belakang. Rasanya aneh tidak karuan, Karma kaget karenanya.
"Tuch, kan…kau tidak bisa berjalan. Mau kugendong, heh?" Goda Asano.
"Ti…tidak, aku bisa jalan sendiri," kata Karma berusaha berdiri yang lagi-lagi gagal.
Asano menghela napas melihat kelakuan sang kekasih yang tsunderenya overdosis. Dia berjalan meraih tissue dan berusaha membersihkan Karma.
"Ak..aku bisa sendiri!" Kata Karma pasang muka bak tomat saat melihat Asano membersihkan cairan lengket nan putih di tubuh Karma. Tangannya sangat lihai membersihkan bukti-bukti cinta darinya itu dan Karma hanya bisa pasrah memandang Asano.
"Kau tinggalkan tasmu di kelas, kan? Aku yang akan mengambilnya."
"Apa?!"
Asano meraih pakaian Karma dan melemparkannya ke wajah cowok penyuka jus stroberi itu.
"Hmph!"
"Kau tidak bisa jalan, jadi aku yang akan mengambilkan tasmu di kelas 3E. Ini perintah ketua Osis."
Asano sudah berpakaian lengkap saat dia meninggalkan Karma sendirian di ruangan Osis, cowok penggemar sepak bola itu berkata sambil mengedipkan mata tanda sayang.
"Aku akan kembali, Karma-chan."
Flashback end…
Jadi…di sinilah Karma sekarang, sendirian di ruangan Osis, nasib tidak jelas, tubuh sakit, seraya menunggu sang kekasih pulang. Tapi jangan panggil Karma kalau dia tidak menggunakan kesempatan ini untuk berbuat jahil.
Karma berjalan ke arah meja Asano setelah rasa sakitnya sudah berkurang, setan merah itu mau giliran balas dendam dan mulai mengobrak-abrik meja Asano. Siapa tahu dia menemukan sesuatu yang menarik yang bisa dia pakai untuk mengancam cowok durjana itu. #Karma author tak ikutan loh, risiko tanggung sendiri ya…
Matanya tertuju pada sebuah amplop yang sepertinya sudah dibuka. Dengan cekatan Karma mengambil amplop tersebut dan membaca isinya. Mulutnya menyeringai lebar menatap isi surat yang dia pegang dimana rupanya sebuah pengumuman dari sang ketua dewan, Asano senior.
Isi suratnya:
Pertandingan sepak bola antara kelas 3A vs. kelas 3E yang tertunda akan dilanjutkan pekan depan
.
"Karma, apa yang kau lakukan?"
Karma kaget mendengar suara Asano di belakangnya, cepat-cepat dia menutup surat itu dan melemparkannya ke atas meja.
"Jadi kau mau balas dendam dengan mengobrak-abrik mejaku, hmmm?"
"Kemarikan tasku," Kata Karma cuek. Asano melemparkan tas tersebut ke Karma dengan tidak berharap mendapatkan ucapan terima kasih setelah susah-susah naik gunung membawakan tas si setan merah. Dia berjalan kembali ke arah meja dan melihat surat yang sudah tidak tersimpan di amplopnya.
"Ah, jadi rupanya kau sudah tahu kalau pertandingan sepak bola kita yang tertunda akan diselenggarakan lagi?"
"Yeah, dan aku masih ingat kita unggul darimu 0-1, peringkat dua," kata Karma sambil mengangkat kepalanya meremehkan cowok yang sudah duduk di kursi ketua osis.
Asano mengangkat alisnya karena curiga Karma sedang memikirkan sesuatu yang dia balas dengan godaan.
"Dan aku masih ingat ciuman manis kita di tengah lapangan, Karma-kun."
"Diam bodoh," kata Karma cepat memalingkan wajahnya yang memerah karena tidak mau mengingat kejadian yang menjadi faktor awal keperjakaannya hilang.
"Jadiii..?"
"Apa?"
"Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu, Karma-kun?"
"Kau benar, Gakushuu-kun," goda Karma lihai. "Kau memang pintar, aku sedang memikirkan cara membuat pertandingan tersebut menjadi lebih menarik untuk kita."
"Lalu?"
"Ayo kita taruhan…"
.
.
.
Seminggu telah berlalu, Hamtaro pun sudah tidak keluar lagi untuk mencari biji bunga matahari. Saat ini lapangan sepak bola Kunugigaoka yang jadi fokus utama, pertandingan sepak bola yang sempat tertunda antara kelas 3A vs. kelas 3E dengan keunggulan sementara 3E 0-1 akan kembali dimainkan.
Terlihat para siswa sekaligus guru termasuk ketua dewan sudah memenuhi lapangan. Dan lagi-lagi Asano Gakushuu yang jadi kapten tim kelas 3A melawan tim kelas 3E dengan Isogai Yuuma sebagai kapten seperti sebelumnya. Iya, seperti sebelumnya, meski ada yang ganjil di tim 3E di pertandingan hari ini, sich.
Peluit ditiup tanda pertandingan dimulai, dengan cekatan tim kelas 3A memegang kendali selama pertandingan berlangsung karena pimpinan orang serba bisa Asano Gakushuu yang entah mengapa hatinya sedang girang *bisa jadi kurang waras.
Saat ini skor seimbang 1-1 di menit-menit terakhir.
"Kapten, operrrrr!" Teriak Ren Sakakibara dari kejauhan, areanya sama sekali tidak dijaga oleh tim lawan. Asano langsung menendang bola ke arah Ren yang ditangkap si rambut Mohawk dengan sundulan kepala terlebih dahulu.
Ren dengan cepat berlari menuju gawang tim 3E yang dijaga Terasaka dengan badan gedhenya. Mendadak, Nagisa menghadang dari depan dan muncul entah darimana tanpa ketahuan dan tanpa aura #author mengingatkan ini bukan Kuroko no Basuke
"Sial!" Teriak Ren kaget sembari berusaha menghindari jegalan Nagisa, bola langsung dioper kembali ke kapten Asano yang giliran berlari cepat menuju gawang dengan penjagaan Sugino mengikutinya.
"Kaptennn!" Ren menendang bola ke arah Asano yang langsung dia terima sambil menghindari Sugino dan berlari ke arah gawang. Asano sudah sampai ke garis depan, Terasaka pun sudah siap menahan tendangan gol Asano sambil memicingkan mata fokus ke bola yang dikendalikan lawan.
Asano berhenti sepersekian detik sebelum dengan kuat menendang bola ke arah gawang tim kelas 3E. Bola tersebut meluncur dengan cepatnya ke arah kanan gawang, tapi Terasaka meski berbadan besar juga lihai dalam memperkirakan ke mana bola akan mengarah berkat latihan militer Koro-sensei tercinta. Dia meluncur tepat ke sisi kanan gawang, tangannya yang panjang menjulur siap menangkap bola tendangan sang kapten 3A. Seisi lapangan menahan napas melihat kejadian nyata di depan mereka…
Maehara menutup wajah dengan kedua tangan namun mata tetap mengintip ke arah gawang, Nagisa mengeluarkan keringat menatap tak percaya, Isogai berpose moe, Okajima membaca buku ehemnya bareng Koro-sensei, Nakamura berfujoshi ria dengan Ritsu, Ren sedang menggoda Kanzaki, dannn….
PERTANDINGAN SEPAK BOLA 3A vs. 3E
2 – 1
KELAS 3A MENANG
Sorai kemenangan terdengar dari arah kelas 3A, Ren menangis meluncur ke arah sang kapten dan bersama anggota 3A lain mengangkat sang ketua Osis ke udara. Habis sudah tim 3E, mereka kalah taruhan dan harus menjadi budak kelas 3A selama seminggu penuh sambil memakai pakaian maid, berkat si setan merah yang doyan mencari onar yang anehnya sepanjang pertandingan tidak kelihatan.
Dari kejauhan terlihat Karma Akabane, ace kelas 3E, peringkat satu SMP Kunugigaoka, paling juara kalau soal matematika, calon mantu kesayangan ketua dewan, sedang menatap Asano Gakushuu yang dilempar ke udara oleh timnya dari bangku cadangan.
"Sialan kau Asano…awas kau nanti."
Pantat Karma sakit bukan main dan dia sedang tidak bisa berjalan sekarang.
.
.
The End
.
.
.
Note: Uwahhh, akhirnya tamat juga ff ngaco ini, author lega banget karena ini ff pertama author yang bisa author selesaikan. Terima kasih buat para pembaca dan juga para reviewers yang sudah setia memberikan ocehannya XD
Author pingin banget nulis lagi tentang OTEPEH kesayangan author ini, topik/tema sudah ada dan sepertinya cerita baru akan lebih "serius" dari yang satu ini. Semoga bisa segera author realisasikan, yooshhhh. Jadi author butuh dikasih semangat ya! Juga, tetep author mohon reviewnya, meski sudah tamat cerita ini.
Terus kalau mau follow tumblr author boleh, loh, nanti akan di folbek. Author juga pingin nambah teman khususnya mereka yang suka menistakan pairing ini, mari ber-AsaKaruh ria atau ber-OTEPEH lainnya! XD nama tumblr author sama kaya nama i.d fanfiction. Okey, okey…
Salam banting,
Chenchuuu