^^Bad Marriage^^
Chapter 9 : I'm Sorry…
Main Pair : WonKyu
Other Pair : Seiring berjalannya cerita
Genre : Romance, Hurt/Comfrot and Humor
Rated : T+
Dicslaimer : FF ini asli milik saya
Summary : Choi Siwon yang mengaku normal harus menikah karena perjodohan gila orang tuanya. Ia di jodohkan dengan Cho Kyuhyun, si namja cantik yang sedikit berandalan sekaligus teman sekelasnya. Bagaimana kehidupan setelah mereka menikah? Ternyata, ada satu rahasia yang tak pernah diketahui Kyuhyun tentang dirinya sendiri. apakah itu?
Warning : GaJe, YAOI, Typos, Bahasa menyesuaikan, EYD berantakan.
.
.
.
^^BerryKyu^^
.
.
.
Presents
.
.
.
^^BerryKyu^^
"Maafkan aku, Sayang…"
H-Heechul?" Bibir Siwon terasa kaku untuk mengucapkan nama yang telah mendengar perbincangannya bersama ibunya itu.
"Apa yang harus di sembunyikan dari Kyuhyun?" Lelaki cantik bermata cantik itu masih menatap Siwon dan Nyonya Choi dengan tatapan tak percaya.
Siwon dan Nyonya Choi saling berpandangan. Mereka saling menghela nafas.
"Kau ceritakan saja padanya. I-ibu akan kembali menjaga Jino." Nyonya Choi berjalan meninggalkan Siwon dan Heechul yang jaraknya hanya lima meter dari tempat Siwon berdiri.
"Kemarilah!" Ujar Siwon memanggil Heechul untuk mendekat. Heechul mulai mendekati lelaki tampan itu.
"Kau harus berjanji dengan aku dulu, kau tidak akan memberitahunya kepada Kyuhyun." Kata Siwon mengundang kerutan di dahi Heechul. Ada apa sebenarnya ini?
"Ada apa sebenarnya?" Tanya Heechul menenangkan dirinya sendiri.
"Jino. Kau masih mengingat namanya, 'kan?" Heechul mengangguk.
"Dia divonis koma dalam jangka waktu lama." Lanjut Siwon menatap lantai. Menahan air matanya yang akan lolos.
"Dan, Kyuhyun tidak tahu itu?" Tanya Heechul menduga-duga. Siwon mengangguk, lelaki tampan itu menatap Heechul yang menatapnya sedih.
"Kau harus dapat merahasiakan hal ini dari Kyuhyun. Aku mohon, Hyung. Aku tidak kuat melihatnya bersedih, terlebih lagi, saat ini ia tengah mengandung anak kami,"
Heechul mengelus punggung Siwon, memberi kode pada Siwon, jika ia sangat bersimpati pada lelaki tampan itu.
"Kau tenang saja, Siwon-ah. Aku akan merahasiakan hal ini dari Kyuhyun." Heechul tersenyum. Ia masih belum mau percaya melihat wajah sahabatnya itu kini sangat menyedihkan.
Padahal, Siwon ini tidak pernah memperlihatkan kesedihannya pada siapapun. Termasuk dia dan tiga orang lainnya yang masih berada di dalam kamar rawat Kyuhyun.
"Tapi, cepat atau lambat Kyuhyun pasti akan mengetahui hal ini. Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh ke tanah juga." Ucap Heechul bijak.
"Aku tahu. Tapi, biarlah saat ini dia tidak tahu dulu. Aku sangat mencintainya, Hyung. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengannya dan bayi kami." Heechul tersenyum kembali mendengar pengakuan Siwon.
"Aku mengerti. Aku tidak akan memberitahunya. Kau tenang saja." Siwon menatap Heechul dengan penuh terima kasih.
"Terima kasih, Hyung. Terima kasih."
"Sama-sama."
^^BerryKyu^^
"Kyunnie, kami pulang dulu, ya? Sudah hampir malam." Pamit Heechul. Kyuhyun membalasnya dengan senyuman manisnya.
"Terima kasih telah menjengukku." Ucap Kyuhyun sembari melambaikan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya di pegang oleh Siwon.
BLAM
Akhirnya, empat anak bebek itu pulang juga setelah membuat berisik kamar rawatnya sedari tadi, sampai-sampai ada perawat yang menegur mereka.
"Istirahatlah, Sayang. Kondisimu masih lemah kata dokter tadi." Ujar Siwon lembut. Kyuhyun yang mendengar itu pun mengerucutkan bibirnya beberapa senti ke depan.
Namun, sedetik kemudian ia tertawa lepas. Sangat lepas, hingga membuat Siwon heran sendiri.
"Kau kenapa, Sayang? Apa ada iblis baru yang masuk dalam tubuhmu?"
PLETAK
Satu jitakan penuh kelembutan mendarat di dahi Siwon. Sementara, sang tersangka penjitakan kembali melanjutkan acara tawanya.
"Hahaha aduh, perutku sakit." Sontak, aduan kesakitan Kyuhyun membuat Siwon khawatir dengan calon bayi mereka.
"Perutmu sakit? Apa perlu aku panggilkan dokter?" Kyuhyun memandang Siwon heran.
"Bodoh! Ini karena aku tak berhenti tertawa. Kau memang bodoh!" Sengit Kyuhyun meletakan kepalanya di atas bantal.
"Karenamu tentu saja, Sayang." Siwon memeluk pinggang Kyuhyun, lalu menghujani wajah cantik istrinya itu dengan ciuman di seluruh wajahnya.
"Yak! Berhenti! Itu geli!"
Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya, menghindari ciuman beruntun itu. Namun, Siwon tetap saja mencumbu wajah istrinya itu.
'Aku akan membuatmu sedikit melupakan Jino, Sayang. Aku terpaksa. Sungguh!'
^^BerryKyu^^
2 Months Later
10.15 PM
"Won, ayolah... sudah dua bulan aku tidak melihat Jino." Pinta Kyuhyun dengan manjanya. Kedua tangannya memeluk lengan kanan Siwon.
Mereka sudah lulus dengan nilai yang sangat memuaskan sebulan yang lalu. Siwon dan Kyuhyun berencana melanjutkan sekolah mereka nanti setelah anak mereka sudah cukup besar. Tapi, untuk sementara ini, Siwon bekerja dahulu di perusahaan ayahnya. Yah, untuk membuatnya tidak terus bergantungan pada orang tuanya.
Dan, kini Kyuhyun tengah bergelayut manja bersama suaminya ini di atas ranjang mereka.
"Jino pasti mau bertemu denganku. Huweee~" Rengek Kyuhyun menghentakan kedua kakinya bak seorang anak kecil yang tidak di belikan es krim oleh ibunya.
"Sayang, Jino bilang dia belum mau bertemu denganmu," Ucap Siwon pelan. Alasan yang tidak logis memang. Tapi, yah semua ini demi Kyuhyun.
"Apa alasannya dia tidak mau bertemu denganku?!" Tanya Kyuhyun setengah marah.
"Kau tahu, 'kan? Dia itu masih di rawat di rumah sakit. Dia takut kalau kau malah terjangkit berbagai penyakit akan membahayakan dirimu dan bayi kita, jika kau ke rumah sakit" Kyuhyun mengerucutkan bibirnya. Siwon benar, tapi, dia juga kesal karena tidak di perbolehkan menjenguk Jino.
"Sayang, kalau Jino keluar dari rumah sakit nanti. Kau bisa bertemu dengannya lagi." Kyuhyun menatap Siwon dengan mata yang bersinar senang.
"Benarkah? Kapan?" Siwon mengelus surai sutra Kyuhyun. Ia tersenyum lebar, namun jika lebih di perhatikan lagi, senyum itu adalah senyum... rasa bersalah, mungkin?
"Nanti, Sayang."
"Hufffftttt" Kyuhyun mendengus kesal. Ia menghempas kepalanya kasar ke bantal, lalu memunggungi Siwon. Tidak mengetahui perubahan air muka Siwon.
'Maafkan aku, Sayang. Sungguh, maafkan aku.'
^^BerryKyu^^
08.30 AM
Siwon memegang knop pintu rumahnya. Ia sudah akan berjalan keluar rumah, namun sebuah suara merdu menghentikan langkah kakinya.
"Won, apa kau akan menjenguk Jino dulu?" Mata boneka itu mengerjap lucu. Siwon pun menutup kembali pintunya dan menoreh ke belakang, Siwon tersenyum sembari mengangguk.
"Ah, tolong sampaikan rasa rinduku padanya dan berikan gelang ini padanya. Dan katakan juga padanya, 'Mommy sangat menyayangi Jino. Pulanglah cepat!'."
Siwon merasakan tangan Kyuhyun membuka tapak tangannya dan menjatuhkan sebuah gelang mutiara di atas tapak tangannya.
"Kau sanggup, 'kan?" Mata mereka bertemu. Entah mengapa, Hati Siwon tiba-tiba saja berdenyut sakit ketika menatap manik mata yang sekarang ini terlihat rapuh dan polos itu.
Kyuhyun membulatkan matanya saat Siwon langsung membawanya ke dalam sebuah pelukan. Kyuhyun sama sekali tidak tahu, di sana Siwon menangis.
"Kau kenapa?" Tanya Kyuhyun masih dalam keadaan terkejut.
"Maafkan aku, Sayang. Maafkan aku." Alis Kyuhyun bertautan. Apa maksud dari permintaan maaf dan suara bergetar itu.
"Kenapa kau meminta maaf, Sayang? Hmm?" Goda Kyuhyun dengan panggilan 'sayang'-nya.
"Karena, aku tidak memperbolehkanmu menjenguk Jino." Kyuhyun tersenyum pahit. Kedua tangannya sibuk mengelus lembut punggung suaminya itu.
"Tak apa. Lagipula, sebentar lagi Jino akan segera pulang, 'kan?"
Ingin rasanya Siwon mengakhiri semua kebohongan yang pasti pada akhirnya membuat Kyuhyun kecewa. Namun, kembali lagi pada kondisi Kyuhyun.
Dengan cepat, Siwon menghapus air matanya, lalu ia beralih ke perut Kyuhyun yang sudah terlihat sedikit mengembung ke depan.
"Daddy pergi dulu, Nak. Jaga Mommymu dengan baik, oke? Jangan biarkan dia nakal." Kyuhyun cemberut. Siwon menyingkap baju kebesaran Kyuhyun, kemudian mengecup perut Kyuhyun dengan sayang.
Setelah itu, ia berdiri kembali. Dan mengecup bibir istrinya kilat.
"Aku pergi dulu, Sayang." Ucap Siwon. Ia berjalan keluar rumah menuju mobilnya.
"Baiklah. Hati-hati." Kyuhyun melambaikkan tangannya dari ambang pintu. Senyuman itu sangat cerah. Kyuhyun bertambah menggemaskan dan cantik sejak ia mengandung.
Tapi, perasaan bersalah itu terus saja menghantui Siwon. Siwon harus mempersiapkan seluruh alasan lagi untuk menutupi kebenaran yang terpaksa harus di tutupi dari Kyuhyun.
"Kau pasti akan kecewa padaku jika saat itu akan tiba. Saat kau akan mengetahui segalanya. Maafkan aku, Sayangku" Lirih Siwon sembari masuk ke dalam mobilnya. Namun, sebelum itu, ia terlihat menoreh ke arah istrinya sambil membalas lambaian kekanakan itu.
^^BerryKyu^^
TAP TAP TAP
Derap langkah kaki itu terdengar nyaring di koridor rumah sakit. Siwon, sang pemilik kaki, ia memegang knop pintu kamar rawat anaknya itu. Kemudian, membukanya dengan gerakan yang terlihat bergetar.
CEKLEK
Dua paruh baya di dalam kamar rawat itu sontak menorehkan kepala mereka ke asal suara.
"Selamat pagi, Ibu, Ayah" Sapa Siwon sambil tersenyum paksa. kedua paruh baya itu membalas senyuman Siwon, mereka sangat tahu, senyuman itu hanya untuk membuat mereka tidak lagi khawatir.
Tuan Choi dan Nyonya Choi hanya bisa mendesah kecil sambil berjalan mendekati Siwon.
"Berbicaralah kalian berdua. Ibu dan ayah akan keluar sebentar." Tuan Choi mengelus pundak Siwon. Lalu, mengajak istrinya keluar dari kamar rawat cucu mereka.
"Hallo, Nak. Apa kabarmu?" Sapa Siwon sambil berjalan mendekati ranjang tempat anaknya itu terbaring lemah di atasnya.
Beberapa alat menempel pada tubuh Jino. Suara elektrokardiograf menemani kesunyian di antara mereka
"Apa kau belum mau bangun juga? Hmm... Mommymu bilang dia sangat menyayangi dan juga merindukanmu, Sayang. Tidakkah, kau juga menyayanginya dan merindukannya juga?"
Hanya suara elektrokardiograf saja yang menjawab monolog-monolog Siwon. Yah, Siwon merasa dirinya bukan sedang berkomunikasi pada orang lain, melainkan dengan dirinya sendiri.
"Kau lihat ini? Mommy dan Daddy yang membuatkannya untukmu. Apa kau sudi memakainya, Jino-ya?"
Siwon memperlihatkan gelang kecil itu pada Jino. Bibir Siwon berukir senyuman manis, namun mata besarnya berkaca-kaca. Sungguh, miris sekali.
"Daddy akan memasangkannya di tanganmu..." Siwon memasangkan gelang itu di pergelangan tangan kiri Jino.
"Kau harus menjaganya untuk kami." Lanjutnya sembari mengelus surai tipis Jino.
"Yak! Kenapa kamu tidak mau bangun, huh?! Dua bulan sudah kamu menutup matamu, Nak. Di antara kematian dan kehidupan. Tidakkah kau tersiksa? Bangunlah~" Ucap Siwon dengan suara yang bergetar menahan isak tangis. Air matanya sudah tak bisa di tahan lagi. Hatinya sakit. Terlalu sakit.
"Kamu mau kita berkumpul lagi, 'kan? Daddy, Mommy, Kamu, dan Adikmu kelak? Kamu mau bangun, 'kan?" Siwon menunduk, mencoba mengurangi air matanya yang tak kunjung berhenti mengalir di pipinya.
"Hah~ Daddy akan pergi bekerja. Kamu lekaslah bangun, nak. Kami semua menyayangi dan mencintaimu." Siwon menghapus air matanya dengan sebelah punggung tangannya.
Lalu, ia berbalik. Ia takut, jika ia terus menatap wajah polos itu ia akan kembali teringat wajah ceria nan polos Kyuhyun.
Tanpa Siwon sadari, sebuah air mata mengalir pada sudut mata Jino.
^^BerryKyu^^
Siwon menutup pintu kamar rawat Jino setelah benar-benar keluar dari sana. Ia menemukan kedua orang tuanya duduk di kursi tunggu.
KRIET
BLAM
Sontak, Tuan dan Nyonya menoreh ke asal suara. Mereka segera bangkit dan mendekati Siwon.
"Apa kau akan segera pergi?" Tanya Tuan Choi yang di sahuti anggukan dari Siwon.
"Kalau begitu hati-hatilah." Nyonya Choi berucap khawatir. Siwon tersenyum tegar.
"Ne," Siwon segera berjalan dari sana dengan tergesa-gesa. Segera masuk ke dalam mobilnya, setelah sampai di depan parkiran mobilnya. Kemudian, menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang sedang.
^^BerryKyu^^
Saat ini, Siwon tengah berkutat pada dokumen-dokumen di atas meja kerjanya. Ia sedikit melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah satu siang.
"Hah, Sudah jam istirahat." Gumamnya tetap mengerjakan berbagai jenis dokumen itu. Membacanya dengan teliti, baru ia tandatangani.
DRT... DRT... DRT...
Ponselnya bergetar, membuyarkan konsentrasinya. Ia melirik layar ponselnya yang berkedip sesekali.
Siwon langsung meninggalkan seluruh dokumen itu setelah melihat sebuah nama tertera pada layar ponselnya. Siwon segera menggeser icon hijau itu ke icon merah, otomatis, ia langsung tersambung ke orang tersebut.
Siapa orang tersebut itu? Tentu saja, itu adalah istri menggemaskannya itu, Kyuhyun. My Lovely Wifu. Aneh, tapi terdengar manis. Bukankah begitu?
"Yeobseo, Sayang?" Siwon membuka pembicaraan.
"Hmppt!" Suara di sebrang sana terdengar kesal. Siwon yakin, istrinya itu sedang mengembungkan pipi chubbynya. Ah, andaikan dia berada di sana.
"Kau kenapa, Sayang?" Tanya Siwon melembut. Ia tersenyum, ia merindukan suara istrinya, padahal baru beberapa beberapa jam mereka tidak bertemu. Berlebihan sekali.
"Aku bosan! Tenggorokanku juga terasa aneh. Aku terus saja memuntahkan makananku. Ugh! Sangat tidak nyaman. You must know it!" Suara itu semakin mengesal di akhir kalimat.
"Hahaha. I know, Baby. Itu kan, memang bawaan bayi kita." Ucap Siwon sambil tertawa renyah. Kyuhyun mendesah kesal di sana.
"Tapi, tetap saja itu tidak membuatku nyaman!" Tandas Kyuhyun sembari mengerucutkan bibirnya, sedangkan tangan lainnya yang menganggur memukul kecil bantal yang berada di pangkuannya.
"Iya, Iya. Jadi, sekarang kau mau apa, hm?" Tanya Siwon pelan. Ia tidak mau semakin membuat istrinya yang sedang hamil itu malah semakin mengamuk.
"Nanti, setelah kau pulang. Kita jalan-jalan di tepi Sungai Han!" Ujar Kyuhyun masih dalam mode tak baiknya.
"Baiklah. Anything for you, Baby~" Sahut Siwon dengan nada yang menggoda.
"Jangan berkata seperti itu. Menjijikan!" Hah, sepertinya Kyuhyun sedang PMS.
"Okay" Tanggap Siwon menganggukan kepalanya.
"Aku akan menutupnya du..." Ucapan Kyuhyun seketika berhenti saat Siwon memotongnya dengan kata 'Tunggu'.
"Ada apa?" Tanya Kyuhyun mengerinyitkan dahinya disana.
"Apa aku boleh bertanya?" Tanya Siwon balik. Dahi Kyuhyun semakin mengerut.
"Ya? Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Apa bahasa inggris, 'aku mencintaimu'?" Tanya Siwon yang menahan tawanya di sana. Sepertinya, Kyuhyun tidak menyadari, bahwa ia di jebak oleh suaminya ini.
"I Love You" Sahutnya dengan nada yang sangat polos. Oh astaga, menggemaskan sekali.
"I Love You Too~" Siwon segera menutup sambungan teleponnya, sebelum ia akan mendapati sebuah suara yang memekakkan telinga.
^^BerryKyu^^
"I Love You Too~" Kyuhyun membulatkan matanya saat tahu, kalau ia di jebak oleh Siwon.
"Yak! Kau! Hei! Kenapa kau menutup teleponnya?! KYAAAAAAA SIWON SIALAN!" Kyuhyun berteriak histeris seperti orang gila. Bawaan bayi mereka sepertinya menyeramkan sekali efek sampingnya.
Ia melemparkan ponselnya dengan sembarangan ke sisi kosong di sampingnya. Lalu, beranjak dari ranjangnya.
Kyuhyun kembali melirik ponselnya itu. Dia sangat merindukan Jino. Ah, ibu mertuanya selama dua bulan ini terus menjaga Jino.
Sebenarnya, sudah lebih dari dua kali Kyuhyun menghubungi ibu mertuanya dalam waktu dua bulan ini, tapi tidak di angkat oleh ibu mertuanya itu.
"Aish! Mengapa aku tidak menelpon ibu saja ya? Semoga, ibu mengangkatnya." Kyuhyun meraih ponselnya kembali, mencari nomor ibu mertuanya di kontak ponsel.
Tut... Tut... Tut...
Suara itu terus berbunyi, sampai pada akhirnya seseorang di sebrang sana menerima sambungan teleponnya.
"Yeobseo, Bu..." Seru Kyuhyun terlewat senang. Ia tak sabar lagi mendengar suara anaknya itu.
"Ah, Ya Kyunnie? Ada apa?" Tanya suara itu lembut. Tapi, terdengar sedikit panik jika di dengar lebih jelas lagi, sayangnya Kyuhyun tidak menyadari itu.
"Hm... Ibu sedang apa?" Tanya Kyuhyun berbasa-basi. Ia berjalan ke tepi jendela kamarnya, menatap senang langit biru nan indah itu.
"Ah, i-itu, ibu sedang menjaga Jino." Senyum Kyuhyun melebar.
"Apa aku boleh berbicara dengan Jino, Bu?" Tanya Kyuhyun antusias. Tidak kah kau tahu Kyuhyun, jika orang di sebrang sana sudah di buat panik sendiri oleh pertanyaanmu itu.
"Dia sedang tidur, Kyunnie." Senyuman Kyuhyun langsung memudar. Kyuhyun terdiam, matanya terasa panas.
"Kyunnie?" Panggil Nyonya Choi terdengar khawatir.
"Eh? Ya, Bu. Kalau begitu aku tutup dulu ya?" Kyuhyun menurunkan ponselnya dari telinganya dengan gerakan perlahan. Ini menyiksanya.
"Mommy merindukanmu, Jino. Kembalilah, Sayang." Lirih Kyuhyun tak bisa lagi menahan air matanya.
Ia terlalu menyayangi Jino. Ia tak perduli, jika status Jino sebenarnya bukanlah siapa-siapanya.
Di tempat lain, Nyonya Choi menatap sendu tubuh mungil yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit itu. Sangat lemah, hingga membutuhkan alat-alat untuk menopang hidupnya.
"Bangunlah, Nak. Nenek mohon..."
^^BerryKyu^^
04.15 PM
Saat ini mereka sudah berada di tepi Sungai Han. Namun, sepertinya ada yang mengambek disini.
Tidak kah kalian melihat wajah Kyuhyun yang tampaknya sangat kusut itu.
"Sayang, ayolah..." Bujuk Siwon kepada Kyuhyun yang masih menyeruput bubble teanya dengan hati yang dongkol.
"Aku hanya terlambat lima belas menit, Sayang..." Kyuhyun melepaskan sedotan dari mulutnya, lalu menatap tajam Siwon.
"Waktu itu sangat berharga!" Sahut Kyuhyun galak. Kemudian, berjalan lebih cepat. Siwon kembali berusaha membuat mood istrinya itu kembali lagi.
"Kyu, Kyu Sayang... Ugh! Dengan cara apa lagi aku harus mendapatkan 'maaf' darimu?" Tanya Siwon yang akhirnya pasrah. Tanpa, Siwon ketahui, Kyuhyun tengah menyeringai senang.
"Aku mau es krim!" Pinta Kyuhyun dengan nada kekanakannya. Mata bulatnya memancarkan permohonan. Well, dia mengeluarkan puppy eyesnya.
"Baiklah. Kau akan mendapatinya."Ucap Siwon yang sudah akan berjalan menuju truk es krim yang tak jauh dari sana. Namun, Kyuhyun mencekal tangannya.
"Aku mau es krim rasa sambal terasi!"
"APA?!"
Sepertinya penderitaanmu akan di mulai, Tuan Choi. Haha.
"Oh Sayang, kumohon, memintalah sesuatu yang masuk di akal." Kyuhyun mencebikkan bibirnya yang sudah bergetar.
"HUWAAAAAA!" Siwon menepuk dahinya, lalu memperhatikan orang-orang sekitar yang balik memperhatikan mereka. Oh ayolah, Siwon tampak seperti om-om mesum yang akan mencabuli seorang anak kecil.
"Baiklah, Baiklah. Ayo, kita cari." Wajah Kyuhyun pun kembali ceria. Lelaki cantik itu menarik tangan Siwon menuju ke truk es krim itu.
"Paman!" Panggil Kyuhyun dengan senyuman sumingrahnya. Paman penjual es krim itu menyambutnya dengan senyuman juga.
"Aku ingin satu es krim rasa sambal terasi!"
"Ye?!"
Paman penjual es krim itu beralih memandang Siwon yang menatapnya penuh harap.
^^BerryKyu^^
"Cepat makan!" Perintah Kyuhyun sambil menyodorkan es krim vanilla itu ke mulut
Siwon, namun Siwon melarikan wajahnya.
Walaupun es krim itu adalah es krim Vanilla. Tapi, yang menjadi masalahnya itu isi es krim itu yang sudah di campurkan sambal terasi... oh, baru membayangkannya saja Siwon sudah ingin muntah.
Siwon tadinya mengira lelaki cantik itu yang akan memakan es krim aneh itu, tapi, ternyata Kyuhyun yang menyuruhnya untuk memakannya.
"Ayo, Makan!" Kyuhyun kembali lagi menyodorkannya, dan lagi-lagi Siwon menolaknya. Lelaki cantik itu memelototinya, membuat Siwon bergidik ngeri.
"Sayangku, kau yang memesannya, bukan?" Kyuhyun cemberut.
"Jadi, kau menyuruhku untuk memakannya? Tega sekali kau pada anak kita." Rajuknya sambil menundukan kepalanya.
"Baiklah. Aku akan memakannya. Kemarikan!" Siwon mengambil es krim itu dari tangan Kyuhyun. Ia tidak menyadari ada sebuah seringaian lebar terpoles di wajah cantik Kyuhyun.
Siwon mulai memakan es krim itu dengan ragu. Matanya yang besar, semakin membesar ketika lidahnya merasakan sebuah rasa yang... pedas?
"AAAAAAHH! PEDAS! PEDAS HUWAAAAA!" Siwon berteriak histeris sembari menjambak rambutnya sendiri. Kyuhyun membekap mulutnya sendiri, menahan tawanya yang bisa saja meledak kapanpun.
"Yah!" Tegur Siwon masih dalam mode pedasnya. Kyuhyun menaikan alisnya.
"Wae?" Tanyanya pelan namun terkesan cuek.
"Bantu aku!" Seru Siwon yang kalap sendiri.
"TI-DAK MA-U!" Siwon pun hanya bisa berteriak pasrah, menanggung rasa pedas yang menyelimuti lidah dan tenggorokannya. Tega sekali kau, Kyuhyun.
Dua puluh menit Siwon berteriak tak jelas bak orang gila lepas. Akhirnya, rasa pedas itu hilang juga. Kyuhyun jadi merasa bersalah pada suaminya itu.
"Maafkan aku, Siwonnie~" Ucapnya manja, memeluk tubuh Siwon, jari lentiknya membentuk pola-pola berantakan di dada Siwon.
"Tidak apa, Sayang." Kyuhyun mengerucutkan bibirnya, ia semakin merasa bersalah setelah mendengar suara lembut Siwon.
Siwon mengangkat dagu Kyuhyun, wajah cantik itu tampak bersedih. "Hei, kau kenapa, Cantik?"
"Aku jahat padamu!" Tudingnya diiringi nada merasa bersalah.
Siwon memberikan senyuman terbaiknya. "Kau tidak jahat, Sayang. Jangan menyalahkan dirimu sendiri." Kata Siwon, lalu mengecup bibir itu sekilas.
"Tetap saja!" Betapa menggemaskan istrinya ini. Kedua pipi chubby itu semakin membengkak saja di tambah ia sedang mengembungkan pipinya itu. Apa karena bawaan bayi mereka juga. Karena, akhir-akhir ini porsi makan Kyuhyun jadi bertambah banyak.
"Wonnie..." Panggil Kyuhyun lirih. Siwon terdiam, mengapa Kyuhyun-nya yang tadinya ceria berubah menjadi tidak ceria lagi?
"Ya, Sayang?" Tanya Siwon sembari mengelus surai sutra itu.
"Aku merindukan, Jino. Sangat merindukannya." Kata Kyuhyun setengah merengek dan kembali bermain di dada Siwon. Siwon terdiam seribu bahasa, lidahnya kelu hanya untuk membahas tentang Jino.
"Dia baik-baik saja, Sayang." Baik-baik saja? Oh Tuhan, maafkanlah Siwon yang sudah menyimpan kebenaran besar dari istrinya itu.
"Aku ingin dia cepat kembali, Wonnie. Aku sangat merindukannya." Suara istrinya itu mulai bergetar menahan isak tangisnya.
Siwon tahu
ini semua adalah salahnya. Jika, ia tidak mengajak Kyuhyun ke panti asuhan itu, kejadiannya tidak akan terjadi seperti ini. Dan juga, anak tak berdosa itu tidak akan berdiri di ambang pintu kematian.
Tapi...
Apa yang mau di sesali lagi? Semuanya sudah berlalu dan kini semuanya sudah terjadi tanpa di kehendakinya.
"Bolehkah aku bertemu dengannya? Kumohon~" Pinta Kyuhyun memelas. Sebenarnya, ia tak kuat melawan wajah memelas Kyuhyun. Namun, untuk saat ini Kyuhyun masih belum boleh tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Maaf, Sayang. Tapi, kau belum boleh bertemu dengannya. Kau tahu kan kaㅡ"
"ㅡKalau di sana banyak virus yang bisa saja menjangkit? Iya'kan?" Sambung Kyuhyun kesal. Siwon terkekeh, lalu mengecup mesra dahi Kyuhyun.
"Itu, kau tahu."
"Tsk... Kau itu sangat menyebalkan sekali!" Rajuk Kyuhyun lagi, kemudian melepaskan pelukannya dari Kyuhyun.
"Aku hanya bercanda, Sayang. Ayolah, jangan mengambek terus. Nanti banyak keriputnya," Goda Siwon yang sebenarnya tidak ada niatan untuk memanas-manasi lelaki cantik itu.
"Jadi, kau mengatakan aku sudah tua? Begitu?!" Pekik Kyuhyun. Sedangkan, Siwon menjadi gelagapan karena salah berbicara pada sang istri yang sudah tak di ragukan lagi kejamnya. Eh?
"B-bukan begitu maksudku, Sayang." Bujuk Siwon. Oh astaga, istrinya itu dalam mode mood buruk lagi.
"Bukan apa ? Hah?! Kalau kau menganggapku sudah tua. Sana! Nikahi saja laki-laki atau wanita lain! Kalau perlu sama orang gila sekalian!" Seru Kyuhyun dengan mulut pedasnya. Ah, bahkan mulut pedasnya juga bertambah pedas akhir-akhir ini.
"Sini, Sini. Ku peluk dulu." Kyuhyun berusaha melepaskan pelukan Siwon. Namun, tenaga Siwon lebih besar dari pada tenaganya. Membuatnya, tentu saja kalah telak.
DRT... DRT... DRT...
Aksi Siwon dan Kyuhyun pun terhenti ketika ponsel Siwon bergetar di saku celananya. Siwon pun melepaskan pelukannya itu, lalu merogoh ponselnya.
"Sayang, aku angkat dulu, ya?" Lagi-lagi Kyuhyun hanya membalas dengan dengusan kesalnya. Siapa sih yang mengganggu acara kemesraan mereka ini?!.
"Ya, Bu? Ada apa menelponku?"
"..."
"Berbicaralah pelan-pelan, Bu. Kenapa kau menangis?" Siwon mencuri pandangan ke Kyuhyun lewat ekor matanya. Memastikan, bahwa lelaki cantik itu tidak mendengar pembicaraan mereka.
"..."
"APA?!" Sontak, Kyuhyun langsung memandang ke arah Siwon setelah mendengar pekikan Siwon.
"Ada apa, Won?!" Kyuhyun langsung menghampiri Siwon. Sebelum itu, Kyuhyun dapat melihat Siwon menutup sambungan telepon itu dengan berbisik.
"Hm... itu, Sayang. Salah seorang OB di perusahaanku menumpahkan air di dokumen pentingku. Jadi, aku harus pergi ke kantor. Aku akan mengantarmu ke rumah." Jawab Siwon terbata-bata. Tangannya langsung menarik tangan Kyuhyun. Kyuhyun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya menerima perlakuan Siwon.
^^BerryKyu^^
"Maafkan aku, Sayang. Aku harus kembali ke kantor." Ucap Siwon kepada Kyuhyun yang akan keluar dari mobilnya.
"Tidak apa-apa, Won. Lagipula, itu lebih penting." Siwon semakin bersalah pada lelaki cantik itu.
"B-bukan maksudku seperti itu, Sayang..."
"Tidak apa-apa, Siwon." Kyuhyun memberikan senyuman terbaiknya pada sang suami. Lalu, ia keluar dari dalam mobil. Menatap mobil Siwon hingga tak terlihat lagi di persimpangan.
"Ada apa sebenarnya, Won? Aku merasa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku" Monolog Kyuhyun sambil menggigit bibir bawahnya. Ia pun masuk ke dalam rumah besarnya itu dengan langkah yang malas.
^^BerryKyu^^
Siwon langsung berlari ke dalam rumah sakit saat mobilnya sudah terparkir rapi di basement. Ia berlari ke arah ruang rawat Jino. Disana, ayah dan ibunya sudah berdiri di depan pintu.
"Apa yang terjadi?!" Tanya Siwon yang masih terengah-engah. Nyonya Choi melepaskan pelukan sang suami, lalu memeluk Siwon.
"Maafkan ibu, Won. Ibu tidak bisa menjaga Jino dengan baik." Siwon membiarkan bajunya basah oleh air mata Nyonya Choi. Ia mengelus punggung Nyonya Choi dengan tangan yang bergetar.
"A-apa yang terjadi, Bu?" Tanpa Siwon sadari, air matanya telah mengalir di pipinya.
"Elektrokardiograf Jino menampilkan garis lurus. J-Jino..." Siwon memejamkan matanya. Siwon merasa bersalah pada Kyuhyun saat ini. Sangat bersalah.
Siwon dapat melihat dokter dan perawat sedang memeriksa putranya dari balik kaca.
Lima belas menit setelah kedatangan Siwon, barulah dokter dan para perawat itu keluar dari ruang rawat Jino.
"Maaf... Jino harus di pindahkan ke kamar rawat khusus agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif lagi." Tutur Dokter Han menatap tak tega keluarga di depannya.
"Apapun... Asal itu dapat membuat Jino kembali terbangun," Tukas Siwon yang sudah tidak bisa menahan ait matanya yang menyerobot keluar dari pelupuk matanya.
"Baiklah, Siwon-ssi. Kami akan memindahkannya. Boleh ikut saya sebentar, Siwon-ssi?" Siwon mengangguk, lalu mengikuti langkah kaki dokter bermarga Han itu.
^^BerryKyu^^
"Huft~ ini semua bisa membuatku mati kebosanan. Lebih baik aku menelpon Eunhyuk saja."
Kyuhyun mengeluarkan ponselnya, mencari nama Eunhyuk yang ada di speed dial-nya.
"Yeobseo," Suara di sebrang sana menjawab dengan nada dinginnya. Astaga...
"Eunhyuk-ah, aku ingin bertemu. Bisakah?" Tanya Kyuhyun to the point. Orang di sebrang sana menghentikan aktifitas mengunyahnya.
"Kau kenapa? Tidak biasanya kau ingin bertemu denganku. Aneh sekali." Kyuhyun melongos malas.
"Ya sudah! Aku bermain ke apartment kalian saja, ya?" Tanya Kyuhyun segera melompat ke kamarnya.
"Uhuk!" Lihatlah, betapa berlebihannya si monyet hutan itu.
"Kau kenapa, Monkey?" Nada suara Kyuhyun bercampur bingung.
"Tidak. Hanya terkejut saja. Silahkan saja datang, asalkan jangan mengeluh. Dan, HEI! JANGAN MEMANGGILKU 'MONKEY'! KAU INGIN SEPERTI DONGHAE YANG AKU SANTET KARENA MEMANGGILKU SEPERTI ITU?!"
Astagah... Tolong bunuh hewan liar milik Donghae ini. Rasanya gendang telinga Kyuhyun akan pecah.
"Baiklah. Kau tidak usah khawatir." Kyuhyun menyengir sembari memakai celananya. Karena kondisinya yang sedang mengandung seperti ini, membuatnya tidak boleh memakai jeans-jeans kesayangannya itu.
"Aku tutup dulu, ya? Soalnya pekerjaanku banyak," Eunhyuk langsung mematikan sambungan telpon itu dan kembali melanjutkan aksi mengemilnya itu.
"Apanya banyak pekerjaan," Mata Eunhyuk mendelik tajam ke arah suara itu.
"Cepat sapu lantainya! Aku tidak mau ada debu sekecil apapun. Kalau aku menemukan debu, aku akan menyantetmu lagi!" Ujarnya seram. Orang yang tak lain adalah Donghae alias kekasihnya itu memandang Eunhyuk horror.
Seram juga punya kekasih suka menyantet orang seperti Eunhyuk. Ihhh~
^^BerryKyu^^
CEKLEK
Kyuhyun membuka pintu apartment itu dengan leluasa. Senyuman yang sedari tadi bersemayam di bibirnya langsung pudar seketika melihat pemandangan di depannya.
"YAK! LEE DONGHAE! JANGAN BERBUAT MESUM KYAAAAAAA!"
Kyuhyun tak buang waktu lagi, ia bergegas memisahkan tubuh Donghae yang menghimpit tubuh kurus Eunhyuk di dinding. Menabuh punggung Donghae bak sedang memainkan drum.
Bahkan, pasangan absurd HanChul sampai keluar dari kamarnya. Kalian ingat? HanChul menumpang hidup di apartment milik HaeHyuk.
"Astagah! Siapa yang mengundang si mulut cerewet itu kemari?" Monolog Heechul sedikit meringis dengan apa yang ia lihat.
"Akh! Akh! Itu sakit! Sudah!" Donghae berusaha lari dari kenyataan eh? Maksudnya lari dari terkaman lelaki cantik yang berstatus istri Siwon, walaupun lebih tepatnya Suami Siwon. Menggelikan…
"Kyuhyun..." Heechul menginterupi pasangan HaeHyuk beserta obat nyamuknya, siapa lagi kalau bukan si Cho KyuKyu itu?
"Kalian itu melakukan apa saja, huh?! Apartment kalian sungguh membuat mataku sakit!" Keluh Kyuhyun membawa wajah bak orang habis di aniaya. Berlebihan sekali...
"Sudah kubilang, jangan mengeluh jika datang kemari!" Dengus Eunhyuk melipatkan tangannya di depan dada.
"Jadi, kau yang mengundangnya kemari, Hyuk?" Tanya Heechul.
"Seharusnya, kata yang benar itu adalah ' Jadi, Kyuhyun yang mengundang dirinya sendiri kemari, Hyuk'... Ck!" Koreksi Eunhyuk sedikit menjelarkan matanya ke Kyuhyun. Dan, Kyuhyun membalas tak kalah garangnya.
"Sudah! Sudah! Aku heran sekali. Mengapa si preman cerewet dan si monyet hutan tidak bisa rukun sehari saja?" Refleks, Kyuhyun dan Eunhyuk langsung melemparkan tatapan mematikan mereka ke arah Heechul.
"Oh Tuhan... Mereka menakutkan sekali." Heechul berjengit kaget. Oh, dimana Hangeng dan Donghae?
Ahh! Ternyata mereka sudah kabur ke ruang makan. Dari pada, melihat para uke yang sudah seperti kucing ingin beranak saja.
"Eh, Hae!" Panggil Hangeng sembari memperhatikan kondisi sekitar.
"Kenapa?" Jawab Donghae yang masih sibuk dengan acara kesakitannya. Hangeng menggeleng prihatin. Ironis sekali nasib sahabatnya itu.
"Kenapa para uke mempunyai sifat itu yah?" Dahi Donghae mengerinyit.
"Sifat itu? Sifat apa memangnya?"
"Sifat seperti macan mau menerkam mangsa saja!" Hangeng mendudukan dirinya di samping Donghae.
"Kau mau mencobanya? Aku bisa menjadi seme-mu," Donghae tersenyum genit. Tolong ingatkan Hangeng untuk mengadukan ini pada hewan liar milik Donghae itu. Di jamin, Donghae tak akan mendapatkan jatah olahraga malamnya.
"EUNHYUK~"
"YAK!"
Tuhkan, Donghae takut pada lelaki manis bermata besar itu. Haha.
Oke, kita tinggalkan kedua seme yang mencoba berselingkuh dari uke mereka. Err...
"EUNHYUK! HEECHUL HYUNG! SEME KALIAN BERSELINGKUH?!" Heboh Kyuhyun yang melihat siluet sosok Donghae dan Hangeng yang sedang -menurut Kyuhyun- bemesraan di ruang makan sana.
Sontak, kedua pria cantik itu melarikan pandangannya ke arah ruang makan. Kedua wajah lelaki cantik itu mengeras sempurna, gigi mereka bergemelatuk.
"DONGHAE! DON'T TOUCH ME TONIGHT!"
"HANGENG! TIDAK ADA OLAHRAGA MALAM!"
Donghae dan Hangeng berharap ada yang membunuh bocah tengil itu. Bahkan, mereka lupa, jika Kyuhyun tengah mengandung saat ini. Tsk... Tsk... Tsk...
^^BerryKyu^^
Siwon saat ini berada di depan ruang rawat baru Jino. Ruang rawat itu hanya boleh di masuki di jam-jam tertentu guna menjaga ke-steril-an ruangan itu.
"Apa yang harus Daddy katakan pada Mommymu, jika ia melihatmu di penuhi alat-alat sialan itu, Jino-ya?" Liquid bening itu kembali mengalir di pipi Siwon. Ia meremas dada kirinya. Ada yang berdenyut sakit di sana.
"Bahkan, aku sama sekali tidak berguna menjadi suami dan ayah yang baik..." Siwon mengadahkan kepalanya, menahan air mata yang kunjung keluar.
"Kyuhyunku, maafkan aku. Sungguh..."
.
.
.
.
.
.
.
TBC
HAI! HAI! HAI! Akhirnya bisa update yang WonKyu ver juga yuhuuuu!~
Maaf banget kalau ini gaje banget dan juga pendek banget, walaupun menurut aku ini udah panjang :3 sedihnya gak berasa kan? Ho'oh sengaja akunya biar rasanya nano nano gitu. Sedih, lucu, family, romance. Maruk yah genrenya :3
Apakah masih ada typo-typo itu? padahal udah aku babat abis nama-nama dari yang ChanBaek Ver hahaha…
Adakah yang masih menunggu FF ini? pasti gak ada kan?/… gak apa deh…
Alasan aku menjadikan Jino anaknya Wonkyu itu agar nanti pas masalah kedua setelah anak WonKyu lahir bisa ngena ngena gimana gitu… Makanya, aku jadikan Jino anak mereka, bukan adik mereka… Maaf karena tidak bisa memenuhi keinginan kamu, yah…
Semoga suka yah sama chapter ini… Maaf kalau masih banyak kekurangan dari FF ini… Makasih sudah menyempatkan waktu berharga kalian untuk membaca fanfic ini hehehe…
kalau begitu Berry undur diri dulu dari depan kalian yeth hahaha…
PAI~ PAI~