.

.

.

.

YeWook

Warning : GS, Typo, GJ.

Disclaimer : SJ Member aren't mine. But For Wookie, He always be My Brother! xD

.

.

.

.

Part 2 : D'Day

Aku melangkahkan kakiku menuju beranda rumah ku sambil menyeret tas ku yang tak berbentuk itu. Tas ini lebih tepat dikatakan seperti sebuah 'Bola' karena penuh dengan barang-barang sehingga seperti itu. Ryeowook melambaikan tangannya dari dalam mobil yang akan membawaku, Ryeowook, Kyuhyun, dan Siwon ke sebuah perkemahan. Dengan wajahnya yang ceria, gadis itu memanggilku agar aku lebih cepat. Kubalas panggilan itu dengan gendong tas ku lalu berlari masuk ke mobil itu. Ku lambaikan tanganku ke arah ayah yang memerhatikan ku sedari tadi.

"Daah, appa…"pamitku sedikit berteriak karena mobil telah melaju pelan. Kulihat ayah melambaikan tangannya juga. Seperti nya sedikit tidak rela jika aku pergi. Karena yang menemani ayah selama ini adalah aku. Ibu? Entahlah.. aku tak pernah mengetahuinya sejak kecil.

"apa kau sudah membawa semua yang ada di list?" Tanya Siwon mengawali pembicaraan.

"hmm"aku mengangguk.

"kalau yang lain? Adakah barang lain yang kau bawa?"kali ini Ryeowook yang bertanya dengan suara lembutnya. Inilah salah satu yang kusuka darinya. Yaitu suara khas nya yang lembut. Aku kembali mengangguk dibarengi dengan senyuman kecil yang tertahan.

"y..ya"

"haha.. kau sangat lucu, tuan Kim."ledeknya dengan tawa kecil yang keluar dari mulutnya. Aku hanya bisa menunduk karena malu. Mungkin dia menyadari kegugupan ku. sebaliknya. Siwon malah menatapku tajam seolah tak terima. Mungkin dia iri kepada ku. karena siapa lagi yang sejak awal telah berkomunikasi dengan gadis itu.

Aku mengalihkan pandanganku keluar jendela. Pemandangan sawah hijau yang membentang kini menyejukkan mataku sehingga aku pun betah melihat nya. Tapi fikiran ku tak tinggal diam. Aku telah memfikirkan apa yang akan terjadi sesampainya disana. Dan tentang kedekatan ku dengan Ryeowook.

Whoa.. memikirkannya saja membuat ku begitu senang. Tapi aku harus sadar bahwa bukan Cuma aku yang ikut dan berencana untuk mendekati Krey. Ada Siwon dan teman-temanku yang lainnya. Sebenarnya hanya 6 orang yang ikut. tetapi ada 4 laki-laki yang ikut sehingga perempuan hanyalah Ryeowook dan Kyuhyun.

Suara music terdengar tiba-tiba dan membuatku sedikit kaget. Setelah dilihat-lihat, rupanya ayah Ryeowook memasang music dari radio. Agar tidak terlalu sepi dan bosan, begitu katanya. aku kembali melihat pemandangan diluar. Kali ini bukanlah sawah yang membentang. Tapi hutan dengan pohon-pohon tinggi didalamnya. Aku terkekeh kecil.

Membayangkan diriku bersama Ryeowook berdua didalam, tersesat, dan akhirnya hanya kita berdua yang menjalani kehidupan selanjutnya. Hahaha. Khayalan yang tak akan pernah kesampaian. Lagipula siapa juga yang mau tersesat dan harus hidup dengan alam liar seperti itu? Membuang-buang arti hidup saja.

Tanpa sadar, aku pun tertidur dengan menyenderkan kepalaku kejendela. Walaupun sakit karena jalan yang tak rata. Tapi rasa kantukku sudah melebihi rasa sakitku. Sehingga akupun tertidur tanpa memedulikan goncangan-goncangan itu.

"Yesung.. hey tuan Kim.. bangun!" sebuah suara terdengar membangunkan ku.

"Bangun, bodoh! Kita sudah mau sampai. Kau tidak mau tertinggal di mobil sendirian kan?"kali ini suara yang ingin kuhindari terdengar. Aku mengerjapkan mataku. Berusaha menetralisir cahaya yang masuk kedalam mataku. Kulihat Siwon memakai topinya dan menunjukan tangannya keluar jendela. Memberiku perintah agar aku melihat keluar.

Ada apa sih memangnya? Wajahnya terlihat senang. Tak seperti biasanya dia seperti itu. Ku tegakkan posisi dudukku sehingga menyender kebelakang lalu menolehkan kepalaku. Mataku sukses membulat sempurna. Mulutku sedikit menganga. Oke ini sangat berbeda dengan yang aku bayangkan. Lihatlah! Banyak sekali anak remaja yang seumuranku disini. Dan ini perkemahan campur. Sehingga interaksi Perempuan dan laki-laki dibebaskan. Sebetulnya aku pun tidak tau peraturan apa yang akan di umumkan nanti. Kata ayah Ryeowook, peraturan akan di umumkan saat upacara pembukaan. Ah! Menyebalkan sekali.

Kugelengkan kepalaku berusaha untuk mengalihkan fikiranku agar tidak ikut-ikutan seperti Siwon. Ingat Yesung.. kau hanya akan mendekati Ryeowook. Itulah yang ku yakinkan. Siwon, Kangin, dan Donghae masih melihat keluar dengan pandangan yang.. rrr.. tidak bisa kubaca sekarang. Kupastikan kali ini otak mereka sedang merancang rencana agar dapat mengesankan diperkemahan ini. Kurasa tak ada salahnya mengambil salah satu dari mereka. Jika aku mau. Sayang nya aku sudah dapat incaranku. Tapi entahlah. Semoga Dewi Fortuna selalu memihak ku pada liburan kali ini.

"Yap anak-anak.. bereskan barang-barang kalian lalu turun. Temuilah teman-teman baru mu yang akan kalian temui diri kalian baik-baik, ya. Jangan bermain kasar jika bertengkar dengan teman baru kalian." Ayah Ryeowook memandu sekaligus memberi saran yang seperti nya akan sia-sia saja bagiku. Karena aku yakin tidak ada teman baru untukku. Dan aku pun tak ingin mencari masalah di perkemahan ini.

Semua hanya mengangguk dan membalas 'Iya' kepada ayah Ryeowook. Ayah Ryeowook tersenyum. Ia menghampiri Ryeowook yang sedang membereskan koper kecilnya. "sudah lengkap semua, nak?"Tanya nya. Ryeowook mengangguk kecil dengan senyum yang ceria. Pandanganku tertarik untuk melihat interaksi ayah-anak ini.

"Sudah, yah"Ayah Ryeowook mengusap puncak kepala Ryeowook lalu mengecupnya.

"jaga diri baik-baik, ya.. " ucapnya. Ryeowook kembali mengangguk kecil. Ayah Ryeowook lalu menghampiriku. Aduuh.. apa yang harus kulakukan? Sepertinya ia tau jika aku terus melihat mereka. Lebih baik aku kembali memeriksa tasku.

Kini Ayah Ryeowook berada tepat dihadapanku. "Kim Yesung.." panggilnya.

"iya?"sahutku tanpa melihat wajahnya. Aku tak berani. "aku titipkan Ryeowook padamu. Boleh kan?" ucap ayah Ryeowook. Aku terdiam. Sedikit mencerna perkataannya.

"apa? Menitipkan?"

"iya.. aku tau kau yang paling bisa diandalkan, tuan Kim.."lanjutnya. aku langsung melihat kearah suara. Tapi Ayah Ryeowook malah mengacak-acak rambutku dengan tawa kecil yang terdengar sangat mirip dengan anaknya. Aku kembali terdiam. Sedikit jengah dengan nada suara Ayah Ryeowook. Seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan tapi ditahan.

Ayah Ryeowook kembali kemobil dan melesat pergi begitu saja dengan lambaian tangan yang Ryeowook berikan. "Daah, ayah.. hati-hati!"

Aku melihat Ryeowook dengan sendu. Ryeowook.. apa yang harus kulakukan agar dapat menjagamu jika masalahnya saja aku tidak tau. Karena aku yakin disini akan aman. Disini kan ramai.

Siwon menepuk pundakku lalu mengajak ku untuk berjalan memasuki perkemahan dan memilih kamar yang akan ditempati. Aku mengikutinya. Sesekali melihat kebelakang, kearah Ryeowook yang semakin menjauh. Sepertinya liburan kali ini akan lebih sulit dari biasanya.

Kami berempat masuk kesebuah kamar kecil. Walaupun kecil, tetapi kamar itu memuat 4 orang.2 ranjang bertingkat sehingga satu ranjang dua kasur. Atas dan bawah. Semua langsung memilih kasur masing-masing dan menaruh tasnya disana.

Aku pun mulai merapikan barang-barangku dan menempatkannya di tempat yang sesuai keinginan. Dan aku juga sempat mencoba kasurnya, yaa tidak terlalu empuk tetapi tetap enak untuk ditiduri. Tak selang berapa lama aku mendengar suara yang sedikit menggangguku, nampaknya suara itu berasal dari sebuah speaker yang berada di luar ruangan kami.

"anak-anak mari kita lakukan upacara pembukaan untuk membuka dan memulai acara perkemahan ini" suara yang terdengar lantang dan keras itu pasti didengar oleh teman-temanku juga atau mungkin seluruh area perkemahan ini.

Dan pasti di upacara pembukaan itu akan diterangkan peraturan-peraturannya. Ya,aku teringat kembali tentang apa yang disampaikan oleh ayah Ryeowook. Akhirnya aku dan teman-teman berjalan ke arah lapangan yang cukup luas, dengan mengikuti komando dari sumber suara akhirnya kami sampai di lapangan itu.

Disana sudah terlihat banyak orang, aku juga melihat Ryeowook dan Kyuhyun yang datang menghampiri kami. Kita tak berbicara banyak karena sudah waktunya untuk berbaris, aku dan teman-teman pun akhirnya mengikuti upacara pembukaan itu

Upacara pun selesai tetapi kami tidak langsung kembali ke kamar kami, karena akan ada beberapa peraturan yang akan disampaikan.

"Oke, kali ini saya akan membacakan peraturan yang ada."satu kalimat itupun sukses membuat suasana menjadi hening. Semua peserta diam dan melihat kearah suara. Aku melihat kesekeliling. Kali ini mereka terlihat sangat antusias dengan pengumuman yg satu ini.

"Peraturan yang pertama. Semua peserta harus tepat waktu. Disini aka nada Bel yang menandakan waktu-waktu tertentu. Jika pagi-pagi kalian mendengar bel, itu tandanya kalian harus bangun dan menyiapkan makanan. Jika siang, berarti itu waktu makan siang kalian, dan jika malam aka nada dua. Yang pertama untuk makan malam, dan yang kedua untuk pertanda tidur."ucap Salah satu staff yang mengatur perkemahan ini.

"yang kedua, semua harus memilih dan mengikuti seluruh kegiatan jenis apa yang akan dilakukan selama perkemahan ini. dan jenis-jenis nya akan kalian ketahui nanti di umukan di Papan Pengumuman yang tersedia. Dan yang ketiga. Semua harus bisa menahan diri kalian. Untuk emosi dan sebagainya. Kalian disini tidak sendiri. Kalian hidup bersama-sama selama liburan musim panas kali ini. jadi kamu harapkan kalian bisa menahan diri kalian dan mematuhi semua peraturan yang kami buat. Mengerti semuanya?"jelasnya sambil bertanya.

"yaa"jawab seluruh peserta terkecuali aku yang hanya memerhatikan seluruh peserta dan staff yang ada. Suasana disini sangat tidak mengenakkan. Apa akan terjadi sesuatu? Atau malah sudah terjadi? Entahlah.

Tiba-tiba Siwon menarikku keluar dari kerumunan peserta yang mengikuti upacara. Ia terus menarikku walaupun aku sudah berusaha untuk melepaskan tangannya dari pergelangan tanganku. Tapi sepertinya kekuatan Siwon melebihi kekuatanku. Dan akhirnya Siwon berhenti dan melepaskan tanganku.

"apaan sih? Kenapa kita keluar duluan?!"gerutuku kesal. Siwon tersenyum kecil.

"hehe.. lihatlah"ia menunjuk papan pengumuman yang berada disebelahku. Siwon mendekatiku dan mulai membaca tulisan yang terdapat di papan pengumuman.

Huh.. ternyata ini yang dia rencanakan. Aku hanya mendengus kecil lalu ikut melihat papan pengumuman.

Benar apa yang dikatakan salah satu staff acara tadi. Jenis-jenis kegiatannya dusah di pasang di papan pengumuman. Aku melihat-lihat dengan teliti. Siapa tau ada yang kusuka. Dan.. Bingo!

Ada Jenis Musik bagi yang suka Musik! Akhirnya.. kuhembuskan nafasku dengan lega. Ya.. setidaknya ada yang bisa kulakukan selama di perkemahan ini.

"bagaimana? Ada yang menarik perhatianmu, tidak?"Tanya Siwon. Aku mengangguk.

"ada. Walaupun aku tidak terlalu berminat. Tapi ya, harus bagaimana lagi? Wajib mengikuti,kan?" ujarku. Siwon mengangguk menyetujuiku. Ia kembali memandangi papan pengumuman.

"kalau kamu?" tanyaku. Siwon mengerutkan alisnya.

"apa yang kau maksud?"

"itu.. apa ada yang kau minati?" Siwon menatapku mengerti.

"ooh.. kukira apa. Ada. tapi aku yakin kau akan menertawakanku."jawabnya.

"eh? Memangnya kau pilih apa?" Siwon terlihat menahan rasa malunya.

"Tataboga." Sontak aku tertawa. Membuat orang yang berbaris paling belakang menatapku. Dengan segera Siwon menutup Mulutku.

"Ssstt.. sudah kubilang kan. Kau pasti akan tertawa mendengar pilihanku."tuturnya dengan raut wajah sedih.

Sebenarnya aku sedikit iba melihatnya seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi. Pilihannya sangatlah aneh. Tataboga? Bukankah pilihan itu harusnya lebih pantas dipilih oleh perempuan? Apa yang sebenarnya dia pikirkan, sih?

Siwon memang sedikit tertutup, orangnya. Itu menurutku yang selama ini dekat dengannya. Tapi dia cepat berinteraksi sehingga tidak banyak orang yang mencurigainya jika dia melakukan kesalahan dan menuduh orang lain. Itu yang sangat aku sesalkan dapat berteman dengannya.

Tapi Siwon sangat menyenangkan dan sangat konyol. Jika dpikir-pikir, dia lebih tepat sebagai 'Badut pribadi'ku. karena hanya akulah yang mengetahui kekonyolannya selain keluarganya.

Tak lama kemudian, seluruh peserta yang berbaris mengikuti upacara bubar dan berlari kearah papan pengumuman. Sontak, aku dan Siwon berbalik berlari kearah kamar perkemahan.

Ternyata ide Siwon untuk meninggalkan upacara lebih cepat dan melihat papan pengumuman tak ada ruginya juga. Setidaknya aku telah mengetahui jenis-jenis apa saja yang terdapat di acara perkemahan ini.

Tapi aku tak pernah menyadari, bahwa perkemahan ini malah membawaku kepada pengalaman yang pahit. Atau pengalaman yang mengerikan sepanjang hidupku. Karena mala mini harus kulewati dengan bersama-sama, sehingga aku tak pernah menyadarkan diriku dengan pesan yang Ayah Ryeowook titipkan..

.

.

.

TBC

.

.

.


errr... hai? duh. sedih siihmalah gk ada yg review~ ini dihapus aja gitu? banyak banget SiDer.. T.T

tapi kenapa masih niat buat ngelanjutin yaa? haha tapi kayaknya bakal dihapus deh.. tenang aja.. cuma fict yg ini kok.. after a minute dan fragile soul menanti~ xD

Last, mind for review?

.

.

KreyKim