Command Me To Be Well

Sasuhina

Yuri scene/AU/OOC/typo(s)/etc.

Rated M

Naruto belongs to Masashi Kishimoto. inspired by Take Me To Church (Hozier)

"Jadi mereka sudah berbuat sejauh ini?" nada datar pria itu diiringi ekspresi wajah yang mengeras, lalu kemudian ia meremas benda tipis persegi empat di tangan kirinya, benda yang menjadi sumber kemarahanya, "Beraninya dia!"

"Hiashi-sama saya rasa anda harus tenang dulu!" pria muda yang serupa dengannya bermaksud menenangkan.

"Bagaimana aku bisa tenang jika putriku adalah penyuka sesama jenis Neji? Kenapa dia selalu mengecewakanku? Aku mengirimnya untuk belajar bukan untuk menumpuk dosa seperti ini!"

"Aku yakin gadis Haruno itu yang mengodanya Hiashi-sama" pria yang disebutnya Neji mencoba membela.

"Apa bedanya? Hinata juga membalasnya kan. Aku akan mengeluarkanya dari daftar keluarga!" Tegas Hiashi,

Mata Neji melebar terkejut, "Hiashi-sama saya rasa itu berlebihan."

"Aku tidak menerima produk gagal Neji!" Neji menatap Hiashi heran, bagaimana bisa pamanya itu menyebut anaknya sendiri produk gagal? tapi kemudian dia maklum, itu yang akan terjadi jika kau mempunyai ayah seperti Hyuga Hiashi.

" Hiashi-sama apa lebih baik kita jodohkan saja Hinata-sama" usul Neji.

"Kau pikir siapa yang mau menikahi lesbian, huh? Lagipula itu sama halnya membuka aib Hyuga."

"Aku punya cara lain jika anda setuju, Hiashi-sama"

"Dan cara seperti apa itu?"

...

Sebelum memasuki bar, Sasuke mengecek arlojinya, pukul 23.07. Hanya sedikit terlambat, tidak masalah, pelangganya pasti mengerti. Ia biasa dimaklumi.

Sasuke kemudian munuju tempat yang sudah ditentukan sebelumnya dengan si pelangan. Itu ruangan VVIP, Sasuke bisa membayangkan betapa kayanya wanita kesepian yang akan mengencaninya nanti.

"Maaf aku sedikit ter..." Kalimatnya terputus ketika melihat siapa yang ada dihadapannya. Mengernyitkan alis, ia lalu memastikan nomor yang tertera di atas pintu yang sebelumnya ia dorong, ini benar ruangan A9, tempat harusnya ia bertransaksi dengan sang pelanggan, dan seingatnya dia tidak salah bar kok. Tapi kenapa...

"Bukan orang yang kau harapkan Uchiha Sasuke? " Suara kasar itu jelas milik laki-laki.

"Kau yang..." Sasuke menghela nafas 'Memang siapa lagi jika bukan orang ini?!'

"Ada urusan apa denganku?" Ucapnya sarkastik.

"Kau ketus sekali, padahal kau baru saja membuang beberapa menit berhagaku untuk menunggumu, memangnya apalagi urusanku denganmu selain karena aku ingin menyewamu!" pria berambut panjang bermata aneh itu menjelaskan dengan nada geli.

Sasuke menghela nafas, "Dengar, aku mungkin pria penggoda, tapi aku hanya melayani wanita, sebaiknya kau cari orang lain saja." Sasuke ingin kekonyolan ini segera berakhir.

"Bahkan jika aku membayarmu dengan mahal? Dengan cek kosong?" mendengar nada gelinya, sepertinya pria itu sedang berniat mempermainkan Sasuke. Melihat Sasuke yang malah berniat pergi, pria berambut panjang itu buru-buru melanjutkan, "Baiklah! Baiklah! kita hentikan permainanya, Kau sama sekali tidak memiliki selera humor ya, Aku Hyuga Neji"

Sasuke hanya memberikan tatapan 'Apa peduliku? Persetan dengan namamu!' yang dimengerti dengan baik oleh Neji.

"Duduklah dulu! Kita bicara dengan santai Sasuke. Tenang saja aku pria normal..." dalam hati Neji melanjutkan '...yang jauh lebih tampan darimu.'

"Sekarang siapa yang membuang waktu? To the point saja!" tuntut Sasuke.

"Adikku lesbian Sasuke"

"Kau salah jika berpikir aku peduli! I don't give a fuck man!" pria transgender (julukan yang disematkan Sasuke untuk Neji dari beberapa saat lalu) dihadapanya ini tidak bisa lebih menyebalkan lagi ya? Tidak mengertikah dia bahwa Sasuke tidak sedang ingin menjadi tempat curhat untuk sekarang ini ataupun seterusnya.

"Justru itu aku ingin menyewa jasamu. Aku ingin kau menggoda adikku! Buat dia tertarik pada pria lagi!" Neji menjelaskan, tidak mempedulikan ekspresi kesal pria berambut pantat ayam didepanya.

"Apa yang membuatmu berpikir aku akan menerima pekerjaan ini?" tantang Sasuke.

"Misalnya seperti jumlah uang yang akan aku tawarkan?" Neji dapat melihat seringai pria itu yang makin lebar.

"Aku hanya perlu membuatnya tertarik padaku? Lalu setelahnya?"

"Tentu kau harus meninggalkannya! Baru setelah itu adalah urusan kami, kau hanya perlu membuatnya tertarik dulu pada pria!" Neji menjeda lama, melihat pria Uchiha itu yang menimbang-nimbang tawaranya."Jadi, kita sepakat?" tawarnya lagi setelah sebelumnya melihat ekspresi cerah diwajah Sasuke.

"Baiklah" Sasuke merasa tak perlu menolak. Ini hal baru baginya, ia suka tantangan dan sekarang Sasuke merasa tertantang.

Neji meraih amplop coklat disampingnya, lalu menyerahkan pada Sasuke, "Itu semua informasi tentang adikku dan seperempat bayaranmu!"

"Seperempat?" Sasuke mengerutkan alis.

"Kita tidak tau apa pekerjaanmu akan berhasil kan?" Neji berdiri, ia akan pergi.

"Apa aku sedang mendengar kau meremehkanku?" Sasuke menatapnya tajam.

"Kita lihat saja nanti!" Neji berujar tak kalah tajam dari arah pintu.

"Tentu tuan Hyuga, kita lihat bagaimana terpukaunya kau pada pekerjaanku nanti." Sasuke berujar lirih setelah tidak melihat eksistensi Hyuga Neji.

Ia membuka amplop tadi, "Hyuga Hinata." ujarnya kemudian.

...

Gadis berambut pink itu menggeliat lemah diatas tempat tidur, lalu membuka mata emeraldnya perlahan, 'Sudah pagi rupanya.'

Merasa ranjang yang ia tempati makin luas, ia melirik area disampingnya. Kosong. Ah kekasihnya pasti bangun lebih dulu. Ia kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sementara dari arah dapur terdengar bunyi pisau beradu dengan telenan, dengan lihai gadis berambut indigo panjang mencampur berbagai macam bahan. Ia suka memasak, 'Sebagai wanita harus pandai memasak' itu nasehat ibunya sewaktu ia masih kecil, ia bisa lupa segalanya jika berurusan dengan kegiatan dapur. Ia bahkan sampai lupa sekitarnya seperti saat ini, ketika gadis yang sebelumnya terlihat memasuki kamar mandi sudah mengendap-endap dibelakangnya dan secara tiba-tiba memeluknya membuat dia memekik kecil.

"Aduh, Sakura-chan berhentilah mengagetkanku seperti itu tiap pagi!" protes gadis itu.

Sakura mendekatkan bibirnya pada pundak seputih susu kekasih sejenisnya yang tidak tertutup pakaian, lalu mengecupinya, membuat si penerima serangan merinding, "Habisnya setiap pagi kau hanya peduli pada telur dan sayur-sayuran itu sih."

"Jangan katakan kamu cemburu pada mereka."

"Aku tidak cemburu, yang kurasakan lebih dari itu Hinata." kecupanya berganti menjadi gigitan-gigitan kecil. Membuat aliran darah Hinata berkumpul dipipi.

"Kamu berlebihan Sakura-chan..ehrgg...Jangan hisap!" peringatan spontan Hinata membuat si gadis berambut pink itu menghentikan kegiatanya seketika.

"Kau tidak suka ku tandai sebagai milikku?" tuduh Sakura, ia mengeratkan pelukanya pada pinggang Hinata.

"Tidak bukan begitu Saku-chan..." Hinata panik, takut menyinggung perasaan gadis yang selalu mendukungnya selama ini.

"Jelaskan!" Sakura memutar tubuh Hinata, membuat Hinata menghadap padanya.

Hinata gugup, mencoba memilih kata yang tepat agar tidak menyinggung Sakura lagi, "Ta-tanda yang kemarin belum menghilang. Aku malu, jika terlihat oleh teman-teman." aku Hinata.

Sakura menyeringai, "Baiklah, aku akan membuat tandanya ditempat lain. Tempat yang tidak akan terlihat oleh siapapun kecuali aku."

"Dima...kyaaa!" Sakura menarik keatas ujung pakaian Hinata, tanpa membiarkan Gadis itu menyelesaikan kalimatnya, "Ehh...Sa-Saku-chan, Sarapannya?"

"emhmmh... Aku sudah mulai melahapnya, sayang."

...

TBC

Another ones gaje story! But gimme your respons guys! Oh ya soal ff 'Fire meet gasoline' itu emang oneshot, tapi dengan cerobohnya aku lupa nyantuminT.T dan baru sadar tu ff terpublish dengan kacau T.T gara-gara kemalasan saya T.T tapi makasih lo udah nyempetin baca+riview.

Akhir kata, REVIEW PLISS! #puppy_eyes_no_jutsu