Just Say I Love You
.
.
.
By : Kim Elin
Cast : HwanBin
Kim Han Bin (B.I)
Kim Jin Hwan(Jinan)
Supporting Cast :
Kim Jiwon (Bobby) iKON
Kim Donghyuk iKON
Go Jun Hoe iKON
Shin Yun Hyeong iKON
Jung Chan Woo iKON
Yang Hong Seok iKON
Jung Jin Hyeong iKON
Genre : friendship,angst,love story,and more
Rate : T
Warning : YAOI,AU,OOC,BL,Typo
Length : 3 Chapter
Summary :
Seorang namja bernama Kim Hanbin yang sangat sulit mengucapkan kata cinta kepada sang kekasih, membuat sang kekasih Kim Jinhwan salah paham dan berfikiran bahwa sang kekasih tidak mencintainya. Membuat ia melukai dirinya dan hanbin secara bersamaan.
Cuap author :
Hai reader Elin disini.. jujur ini ff pertama Elin yang Castnya iKON. Kenapa Elin pilih iKON? Karena elin nggak sengaja nonton video momentnya HwanBin yang romantis bangett. disitu jadi pingin banget bikin ff iKON. Maaf ya kalo ffnya elin ngebosenin.. ya maklum elin masih pemula. Tolong komen dan bantuannya yaa...
.
.
.
.
.
.
Ppyong~!
.
.
.
.
.
.
Kim Elin Present©
Chapter 1
.
. Why?.
.
Jinhwan P.O.V
Aku termenung dalam gelap. Menunggu seseorang yang juga belum pulang dari studio. Yaa dia leader kami, sekaligus kekasihku. Entah kenapa akhir akhir ini ia suka sekali pergi ke studio. Bukan! Bukan aku tidak mengerti keadaanya sebagai leader yang tengah mempersiapkan lagu Debut kami, tapi setidaknya ia juga ingat pulang ke dorm setiap waktu makan malam. Aku cemas karena dia tidak kunjung kunjung pulang padahal jam dinding di Dorm kami tengah menunjukkan pukul 01.30. aku cemas, apa ia sudah makan malam atau belum apa disana ia beristirahat atau tidak..
-CKLEK-
Pintu berwarna cokelat itu terbuka, langsung saja aku berdiri dari tempat ku berjalan kearah pintu dan menemui dia. Kekasih sekaligus Leader di grupku.
"aku pulang" ucapnya setengah berbisik karena takut membangunkan member yang lain.
"akhirnya kau pulang Han..." ujarku sambil membantunya melepaskan mantel miliknya
"kau menungguku hyung?" tanyanya
"iya.. aku menunggumu.. aku tak tahan kalau member di dorm belum lengkap.."ucapku sambi menuntunnya masuk.
"apa member lain sudah tidur?" tanyanya sambil menatapku
"yaa.. mereka sudah tidur.. apa kau sudah makan?" tanyaku sambil melangkah ke dapur
"belum.. aku hanya makan roti tadi siang" ujar Hanbin sambil mengikutiku ke dapur
"hh.. untung saja aku menyimpankan sup miso dan bulgogi untukmu. Duduklah biar kuhangatkan makananmu.." ujarku sambil melangkah ke lemari. Namun sepasang tangan kekar melingkar dipinggang rampingku.
"aniyo.. tidak perlu aku lelah ingin tidur.. denganmu" ujarnya dengan suara yang ia rendahkan seperti berbisik.
Aishh.. ucapanya yang menurutku cukup ambigu itu membuatku merona merah. Untung lampu dapur sedang remang remang. Bagaimana tidak? Kekasihmu sendiri mengatakan ia ingin tidur denganmu? Apa itu tidak begitu ambigu?
"yaa-yasudah.. kita ke kamar" ujarku sambil melangkah kearah kamarku dan Hanbin.
(disini dormnya kayak yg waktu itu iKON pembagian kamar pas udah new member. Kalo ga salah dia MM ep 11 unrealesed video. Tapi disini Elin ubah kamarnya jadi ada 4. Jadi.. Hanbin sama Jinhwan sekamar, Yunhyeong sama Junhoe sekamar, Bobby sama Donghyuk sekamar sedangkan Chanwoo dapat single room)
Saat kami dikamar aku segera mengambilkan baju ganti untuk Hanbin. Ya sudah menjadi kebiasaan bagiku untuk menyiapkan pakaian untuknya.. selepas ia ganti baju akupun berbaring bersama Hanbin di ranjang kami. Sebenarnya ini kamar Leader, aku dan Chanwoo sebenarnya sekamar dikamar belakang tapi entah kenapa Hanbin tiba tiba berkata. "kamarmu dan Chanu terlalu sempit untuk di tiduri berdua sedangkan kamarku terlalu besar. Jinhwan hyung sekamar denganku saja.. sedangkan Chanu tidur sendiri.." dan semenjak itu aku tidur sekamar dan 'Seranjang' denganya.
"tidurlah Han.. kau lelah seharian ini.." ujarku sambil mengusap rambut hitam miliknya. Dia mengeratkan pelukanya pada pinggangku.
"selamat tidur Hyung" ujarnya sambil mengecup bibirku singkat.
"ya.. selamat tidur Hanbin-ah.. Saranghae" ujarku namun hanya ditanggapi dengan diam olehnya seakan dia sudah tertidur.
Namun, aku tau bahwa dia masih terjaga.. membiarkan aku berkata sendirian.. hal itu membuat aku berfikir apa susahnya membalas perkataanku dengan mengucapkan nado saranghae? Apa sesusah itu? Atau tidak hanya berujar Aku juga. Hal itu sudah mambuatku bahagia. Hanbin-ah.. kapan kau berkata seperti itu kepadaku?
Dan tanpa kusadari airmata itu kembali merembes keluar dari mata sipitku dan beranak sungai dikedua pipiku. Aku menangis dalam diam hingga tanpa sadar akupun tertidur.
.
.
Pagi harinya..
"Hanbin-ah ireonnaa.." ujar Jinhwan
"hngg~"
"Hanbin-ah ireonnaaa!" Jinhwan yang mulai jengah membangunkan Hanbin dengan suara melengkingnya namun sama saja.. Hanbin tak kunjung bangun.
"Hyung.." tiba-tiba ada seorang namja beralis tebal dan bersuara serak yang menghampirinya
"ne Junhoe-ya?" balas Jinhwan saat mengetahui bahwa dongsaengnyalah yang memanggilnya
"biarkan aku yang membangunkan Hanbin Hyung. Hyung ke dapur saja.. Yunhyeong mencari Hyung untuk membantunya memasak.." ujar Junhoe sambil memegang pundak Jinhwan
"ohh.. baiklah.. tolong ne June" ujar Jinhwan kemudian keluar dari kamarnya dan Hanbin.
.
"kau sudah bangunkan Hanbin?" tanya Jinhwan sambil menaruh mangkuk besar berisi nasi goreng
"sudah dan ia sedang mandi sekarang.." ujar Junhoe smbil duduk
"aku heran dia susah sekali dibangunkan.." ujar jinhwan
"mungkin karena dia kecapean hyung.." ujar Bobby
"yaa.. mungkin saja.." ujar Jinhwan sambil membantu donghyuk menata piring
Dan yang ditunggu akhirn keluar dari kamarnya
"selamat pagi.." sapa Hanbn
"Selamat pagi Han/Hyung" balas para member
"duduklah Han. Dan makan Sarapanmu." Ujar Jinhwan sambil duduk.
"ne Hyung."
Dan mereka pun makan dangan Hikmat tanpa suara. Hanya ada dentingan piring yang bertubrukan bersama sendok dan garpu.
Usai mereka mereka sarapan ke 7 member berkumpul di ruang tengah untuk mendengar 'ceramah' dari sang leader
"hari ini kita punya jadwal untuk interview bersama jam 7 malam nanti." Ujar Hanbin
"interview? Bukankah kita belum debut?" tanya Chanwoo
"yaa.. kita memang belum debut tapi, kita mengisi interview untuk tugas kita atau job kita selanjutnya setelah Mix Macth" ujar Hanbin
"job selanjutnya? Job seperti apa?" tanya Bobby
"kita akan berkolaborasi dengan Winner Sunbaenim" ujar Hanbin
"WINNER SUNBAENIM? Mwoyaa!" seru Junhoe dan Yunhyeong
"berkolaborasi seperti apa?" tanya jinhwan
"emm sepertinya ini bukan kolaborasi. Lebih tepatnya kita akan melawan winner sunbaenim. Dalam acara Win:Who Is Next nanti.." terang Hanbin
"waahh.. ini pasti akan menjadi acara yang hebat.." ujar Donghyuk
"yaa.. sepertinya kalian harus mempersiapkkan barang barang yang akan dipakai nanti dan kalian tahu.. Jinhyeong dan Hongseok akan menginap di dorm ini sebentar malam." Ujar Hanbin
"jinjayoo? Hongseok akan datang? Yeayyy!" seru Jinhwan sambil bangkit
"kau kenapa Jinan hyung?" tanya Junhoe
"aishh kau seperti tidak tau saja kalau Hongseok datang itu artinya angin segar bagi Jinan hyung karena mereka pasti akan mengobrol sepanjang malam" ujar Donghyuk
"sepertinya aku harus membeli makanan untuk hari ini.. emm siapa yang mau menemaniku?" ujar jinhwan
"aku harus ke studio bersama Bobby,Yunhyeong dan Donggie" ujar Hanbin
"aku harus mengerjakan pr-ku bersama Sowoon" ujar chanwoo
"kalau begitu, June! Kau ikut yaa?" ujar Jinhwan
"baik.."
.
.
Jinhwan POV
.
"bagaimana Hyung? Apa ada kemajuan?" tanya june saat kami tengah menikmati waktu istirahat kami setelah berbelanja di cafe dekat supermarket.
"dia masih seperti itu june.. mungkin dia tidak akan menjawabku.." jawabku sambil menatap ice coffee blend milikku
"jangan pesimis seperti itu Jinan hyung.." ujar June sambil mengelus punggungku
"aku tidak pesimis.. tapi, selama ini selalu saja aku yang mengungkapkan perasaanku, aku yang selalu mengungkapkan kata-kata cinta. Aku yang terlebih dahulu menyatakan perasaanku kalau aku mencintainya.."
"Hyung.."
"kau tahu ku yang lebih sering mengungkapkan perasaanku.. aku yang lebih sering perhatian padanya.. bahkan aku yang sering menciumnya,.." aku mulai frustasi.. berusaha menahan airmataku yang mendesak ingin keluar.
"mungkin hanbin hyung belum siap.."
"belum siap apanya? Aku tidak mengajaknya menikah June-ya, aku hanya ingin dia menjadi kekasihku. Apa salahnya ia berkata 'aku mencintaimu'? atau tidak sekedar menjawab 'aku juga' saat aku mengatakan kata cinta? Bukan hanya diam.. Hikss" namun gagal.. satu isakan lolos dari bibirku
"Hyung tenanglah.. uljima.." ujar Junhoe sambil memelukku
"dia.. hikss.. dia.. hikss.. dia kekasihku.. tapi.. aku seperti.. hiks.. orang lain baginya.. hikss.."
.
.
Jam kini menunjukkan pukul 1.00 kst sudah waktunya makan siang.. namun hanya aku dan june yang ada di dorm.
"June-ya tolong telfon kekasihmu si Yunhyeong suruh mereka pulang untuk istirahat makan siang.." ujarku sambil menyiapkan piring
"nee Hyung" balasnya kemudian duduk untuk menelfon kekasihnya.
Ah kadang aku iri dengan mereka.. mereka sama sekali tidak pernah bermasalah satu sama lain.. bisa dibilang mereka pasangan yang paling kalem di grup kami. Berbeda dengan Jiwon dan Donghyuk. Mereka biasanya rusuh di dorm ini.. entah karena mereka berdebat soal kencan, boneka, hadiah atau apapun.. tapi mereka sangat romantis dan selalu mengatakan kata kata cinta disaat apapun.. apalagi Jiwon, dia begitu menunjukkan keover-protectivenya ke Donghyuk. Kadang aku berfikir kapan aku bisa seperti mereka.. dan untuk Chanwoo, dia dan kekasihnya Sowoon itu tidak pernah putus berhubungan. Mereka selalu mengabari satu sama lain.. waktu itu aku pernah memergoki Chanwoo yang sedang menelfon Sowoon sambil tertawa satu sama lain. Mereka bercerita,beradu argumen,menanyakan tentang tugas sekolah, dan menyampaikan perasaan masing masing melalui, ungkapan kata rindu dan cinta.. aihh... Chanwoo itu seperti anakku saja.. aku selalu memantaunya. Dan tidak jarang saat ia merindukan ibunya dia memanggilku 'eomma' karena aku hangat seperti ibunya.
Aishh daripada iri dengan member lain lebih baik aku menelfon Chanwoo saja.. ini sudah telat sekali dari waktunya makan siang..
Dengan cepat aku mendial panggilan nomer 4. Tentusaja.. karena nomer 1 itu nomor ponsel Hanbin, 2 ibuku sedangkan 3 nomor ponsel June.
"Yoboseyo Chanu-ya? Kau ada dimana?" ujarku setelah sambungan telefonnya tersambung.
"ah.. eomma.. Chanu masih bersama Sowoon"
"apa PR-mu sudah selesai?" tanyaku. Dan lagi lagi dia memanggilku Eomma.
"ah.. sudah eomma.. wae kurae?"
"kalau begitu pulanglah makan siang.. Sowoon satu apartemen dengan kita kan?" tanyaku lagi
"ne eomma.. 5 menit aku sampai.. eomma masak yang enak? Keulgeo?" tanya Chanwoo padaku, ah aku tau pasti sekarang ia tengah penasaran aku masak apa..
"ah.. ne... eomma masak makanan yang enak.. karena hari ini akan ada banyak tamu.." jawabku
"jinjja? Ahh... kalau begitu Chanu akan cepat kesana.. bye eommaa.."
Aish dasar anak itu.. selalu saja..
"otteyo hyung? Apa Chanu akan kesini?" tanya June
"tentu saja.. bahkan dia langsung berlari kesini.. bagaimana dengan Yunhyeong?"
"dia sudah dalam perjalanan katanya, karena Jinhyeong dan Hongseok hyung akan menginap mereka habis menemui sajangnim untuk menambahkan ranjang ke dorm kita, eum~ dan sepertinya dorm kita akan berubah sore nanti.."
"ah.. kureupunnha"
TING! TONG!
Ah bunyi bell! Pasti itu Chanu~ tanpa menunggu lama aku pun segera bangkit dari tempat duduk menuju ke pint
"Annyeonghasseo.." namun aku terkejut yang datang dan memencet bel bukan Chanu tapi Hongseok dan Jinhyeong yang menenteng koper besar.
"aaaa! Seokkii Jinhyeongahh.." seruku sambil memeluk Honngseok dan Jinhyeong.
"Hyungg!" balas mereka
"coba lihat siapa yang datang june.." ujarku sambil menarik Jinhyeong dan Hongseok masuk ke dalam dorm.
"woahh.. Hongseok hyung! Jinhyeong Hyung!" seru June
"duduklah.. kalian pasti lelah kan?" ujarku sambil menarik Kursi untuk mereka berdua
"gomawo Hyung.. yang lain mana?" tanya Jinhyeong padaku
"mereka sebentar lagi kesini" jawabku dan benar saja..
"KAMI PULANG!" suara teriakan namja itu membenarkan perkataan ku
"kalian sudah tiba rupanya.." ujar Hanbin saat ia sudah sampai di meja makan.
"kami baru saja Tiba." Ujar Jinhyeong.
"baguslah.. lebih baik sekarang kalian memakan makan siang kalian yang sesungguhnya sudah bukan makan siang lagi!" ujarku sambil duduk disisi anakku hahaha alias disisi Chanu
.
Kini ke 9 member grup iKON itu tengah berkumpul di ruang tengah untuk kembali mendengarkan ceramah pendek yang akan disampaikan oleh sang Leader.
"jadi ada perubahan tempat kamar hari ini.." ujar Hanbin sambil menatap para member.
"kita mendapat tambahan 2 ranjang. Jadi, aku akan mulai membaginya sekarang. Kamar 1 yaitu kamar yang ditempati olehku dan Jinhwan hyung. Kini akan ditempati oleh aku, bobby hyung dan June, kamar ke 2 ditempati oleh Jihyeong, donghyuk dan Yunhyeong, kamar ke3 ditempati Chanwoo, Hongseok hyung dan Jinan hyung" ujar Hanbin
"kamar ke 4? Bagaimana hyung?" tanya Donghyuk karena merasa kamar 4 itu kosong
"karena kamar ke 4 adalah kamar yang sempit jadi kamar itu kita jadikan tempat pakaian,sepatu dan tas. Itu juga untuk menjaga kebersihan kamar kita." Ujar Hanbin
"kenapa aku dan Donghyuk dipisahkan?" tanya Bobby yang protes karena kekasihnya tercinta berpisah kamar.
"karena kau sangat berantakan Jiwon! Donggu juga! Aku yang meminta kalian pisah kamar, selain itu Hanbin dan kau sangat sulit beradaptasi dengan June. Kalian terlihat seperti bermusuhan karena berbicara saat ada perlunya saja." Ujar Jinhwan, dan jangan tanyakan mengapa Jinhwan memanggil Bobby dengan nama aslinya, karena ia tidak terbiasa memanggil jiwon dengan sebutan Bobby. Begitu pula Hanbin yang sulit ia panggil B.I.
"ah! Kajja! Kita harus pergi ke studio sekarang. Interviewnya akan dimulai sebentar lagi." Ujar Hanbin sambil bangkit.
Dan mereka pun pergi menuju Van mereka untuk ke studio interview.
.
.
Setelah 15 menit perjalanan kini para member iKON sudah sampai di depan studio. Riuh teriakan para Fans pun terdengar disertai dengan suara jepretan dan kilatan cahaya dari kamera para netizen,reporter maupun fans.
Karena sempitnya ruang untuk member iKON berjalan melewati para fans yang ingin mencuri perhatian mereka membuat para member iKON ikut berdesak desakan.
Tubuh Jinhwan yang kecil membuatnya agak sulit bergerak menerobos kerumunan yang terus saja mengeluh eluhkan nama para member bahkan namanya sendiri, membuatnya sesak.
Namun, bukan hanya itu yang membuat Jinhwan sesak melainkan pemandangan yang ada didepannya, pemandangan dimana sang kekasih yang seharusnya melindunginya malah melindungi orang lain.
Kim Hanbin kekasih dari seorang Kim Jinhwan yang salah melakukan suatu hal yang malah melukai sang kekasih.
Hanbin kini tengah menerobos kerumunan fans sambil merangkul dan menutupi Jinhyeong agar tidak terkena serangan yang tak terduga dari seorang Fans, tanpa memikirkan siapa yang seharusnya ia lindungi saat ini..
Disisi lain sang kekasih tengah berjuang sendiri, bertahan agar tidak mendapat tarikan dari seorang fans. Namun naas tangan mungil sang kekasih, Jinhwan terluka karena tercakar oleh seorang fans. Saat Jinhwan hampir ditarik oleh seorang fans, sebuah tangan kokoh menarik,dan merangkulnya. Berjalan dengan cepat agar dapat segera masuk kedalam studio. Pria pemilik tangan itu, Go Junhoe.
.
.
"Gwaenchana?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir pria beralis tebal dihadapan jinhwan saat ini di ruang rias
"gwaenchana.." jawab Jinhwan
"ada apa? Apa yang terjadi dengan Jinan Hyung?" tanya Chanwoo yang duduk disamping Jinhwan
"aniya.. Chanu-ya.. hyung tidak apa apa.." ujar Jinhwan berbohong. Bagaimana pun ia tidak ingin membuat dongsaeng yang ia anggap seperti anaknya itu khawatir.
"Hyung mu berbohong.. dia dicakar fans tadi." Ujar seorang namja cantik yang tiba tiba muncul dari balik pintu ruang rias.
"Tae-hyung.." Jinhwan mencicit kala Taehyun member winner itu membuka suaranya
"Mwo? Dicakar?" teriakan Kompak oleh para member dan kru perias itu pun segera menggelegar didalam ruangan itu.
"kau terluka Hyung?!" Jejar Junhoe dan Hanbin bersamaan
"aniya.. mungkin hanya goresan.." ujar Jinhwan kemudian mengangkat tangan kananya yang terluka. Namun, betapa terkejutnya ia kala luka yang terasa perih itu benar benar mengeluarkan darah. Tidak seperti dugaannya.
"astaga! Shin! Tolong ambilkan p3k di ruangan!" ujar nona Ahn sambil mengambit tangan kanan Jinhwan yang meneteskan darah.
"Baik" seru nona Shin sambil berlari memasuki ruangan yang dimaksud
"kenapa Hyung bisa tahu kalau Jinan Hyung sedang terluka?" tanya June
"aku tau karna tadi aku melihatnya diatas. Saat jinhwan tengah berjuang sendiri melewati para fans" ujar Taehyun sambil melirik kearah Hanbin yang tengah duduk disamping Jinhyeong
"seharusnya kau memanggilku Hyung! Aku sendirian dibelakang tadi" ujar Hongseok.
"aku tidak apa apa seokki.." ujar Jinhwan sambil memperhatikan nona Ahn yang tengah menempelkan plester ditanganya
"seharusnya disaat saat seperti itu kau dilindung oleh kekasihmu!" ujar Taehyun sambil melirik kearah Hanbin "namun ia malah melindungi orang lain.." lanjutnya membuat suasana di ruangan itu menjadi tidak enak.
"ah! Harap semua segera berkumpul karena sebentar lagi interviewnya akan dimulai" ucapan sang produser itu menetralisir keadaan membuat semua member bangkit dan berjalan kearah studio yang dimaksud.
Namun, saat Jinhwan berjalan seseorang menarik tanganya.
"wae?" ujar Jinhwan saat ia tau orang yang menariknya itu kekasihnya
"kau yakin tidak apa apa? Maafkan aku.. seharusnya tadi aku bersamamu.." ujar Hanbin sambil menatap kearah Jinhwan
"aku tidak apa apa.." balas Jinhwan sambil menyembunyikan rasa sakit dan sesak direlung hatinya—kalau kau tau seharusnya kau bersamaku kenapa kau malah bersama dia hmm? Kau tau Hanbin-ah? Kau egois—
"maafkan aku.. kita bicarakan di dorm ne? Aku tahu kau marah.. tapi kita harus profesional hyung.." ujar Hanbin.
"aku tidak marah hanbin-ah. Sejak kapan aku bisa marah padamu? Aku tidak pernah marah dan aku tidak apa apa.."ujar Jinhwan
"aku menyayangimu... ayo" ujar Hanbin sembari kembali menarik tangan Jinwan keluar ruang rias untuk masuk ke studio.
"aku mencintaimu" ujar Jinhwan yang kembali ditanggapi diam oleh Hanbin.
.
.
"Taehyun-ssi. Diantara semua member siapa yang paling kau sayangi?" tanya sang mc
"aku? tantu saja Seungyoon." Ujar Taehyun membuat sang mc dan penonton tersenyum sambil bergumam 'uuuu~'
"ah- Mino-ssi sedari tadi kau berbicara dengan Jinwoo-ssii terus, apa sih yang kalian bicarakan?" ujar sang MC
"masa depan" ujar Mino dengan ambigu membuat penonton dan Mc bergumam 'aaaa~~'
"yaa! Sekarang kita berlaih ke kehidupan pribadi member iKON yang jarang terekspose, tentu saja dengan menyertai acara ini kehidupan kalian di dorm akan lebih terekspose di kamera" ujar sang mc
"ne, tentu saja." Jawab mereka kompak
"ah, kalau begitu tolong ceritakan keseharian kalian di dorm"ujar Mc
"kami seperti boyband boyband yang lain di dorm, kami tidur, makan melakukan tugas tugas dan lainya." Ujar Hanbin
"di dorm biasanya siapa yang suka memasak?"
"Yunhyeong Hyung dan Jinan Hyung!" ujar Chanwoo
"kalian'kan tinggal di dorm pasti berjauhan dari keluarga, terutama Jiwon-ssi yang keluarganya berada di Amerika. Saat kalian merindukan keluarga kalian seperti ibu kalian apa yang akan kalian lakukan?"
"kalau aku merindukan ibuku aku akan menelfonya, mendengar ia bercerita dan aku akan menangis saking merindukanya" ujar Jinheyong
"begitu juga denganku" ujar Jinhwan dan Hongseok bersamaan.
"kalau aku akan meminta Jinan hyung menidurkanku dengan memeluk dan menepuk punggungku. Tubuhnya sangat hangat. Persis seperti ibuku" ujar Jiwon
"aku akan menangis sambil memanggil nama ibuku kemudian tertidur" ujar Yunhyeong
"aku hanya akan berkirim pesan dengan ibuku, dan melihat fotonya saat bersamaku. Hal itu sedikit meringankan rasa rinduku padanya"ujar Junhoe
"ibuku sering mengunjungiku jadi aku jarang merindukanya" ujar Hanbin.
"aku memanggil Jinan hyung dengan sebutan eomma di dorm saat aku merindukan ibuku, dan Jinan hyung akan memanjakanku dan memukul hyungdeul yang berani menjahiliku persis seperti ibuku." Ujar Chanwoo
"ibuku? Bagiku sama seperti Jinan Hyung, saat aku merindukan ibuku yang berada di busan, aku akan menangis sambil memeluk jinan hyung, mendengar detak jantungnya dan mendengarkan ia yang mendongeng untukku sampai aku tertidur." Ujar Donghyuk
"ah! Sepertinya Jinhwan adalah member yang kalian sangat sayangi.." ujar sang mc membuat Jinhwan tersenyum
"ya, kami sangat menyayangi Jinan hyung, namun walau begitu tanpa kami sadari banyak yang melukai hati tulus miliknya." Ujar Junhoe
"ah? Jinjja?"
"iya, seringkali aku melihat Jinan hyung bangun dengan mata sembab yang segera ia tutupi dengan membasuhnya dengan air dingin" ujar Donghyuk
'a-ani.. itu karna aku banyak menerima tekanan."ujar Jinhwan
"baiklah kalau begitu sekarang kita akan membaca pertanyaan pertanyaan yang sudah kami kumpulkan dari para fans."
"pertanyaan pertama untuk grup Winner, 'apa kesan kalian saat melihat member iKON pertama kali?' "
"kami sangat kaget sejujurnya. Mereka masih sangat muda namun sudah memiliki talenta yang sangat besar" ujar Seunghoon
"pertanyaan kedua. Untuk member iKON 'siapa member yang paling cocok menjadi kakak,ibu dan ayah bagi kalian?'"
"bagi kami, Bobby hyung sangat pas untuk menjadi seorang kakak karena sifatnya yang adil, Jinan hyung cocok menjadi ibu karena sifatnya yang penyayang dan lemah lembut, serta B.I hyung yang pantas jadi ayah karena sifatnya yang tegas" ujar Donghyuk
"pertanyaan ke 3 untu Mino-ssi 'siapa inisial nama kekasihmu?' aah pertanyaan pribadi rupanya"
"kekasihku? Inisialnya awalnya J dan akhiranya O" jawab Mino
"ah.. apa itu Jinwoo-ssi?" tanya sang mc
"hahaha sudah tau rupanya.." jejar Mino
"Wah?! Jinjja? dan pertanyaan terakhir untuk Hanbin. 'siapakah member yang paling kau sayangi?'"
"aku? aku menyayangi semua member, namun karena Jinhyeong adalah member yang paling dekat denganku membuat aku lebih menyayanginya. Jinhyeongie~ saranghae~" Ujar Hanbin membuat Junhoe menoleh kearah Jinhwan yang tengah menunduk.
.—untuk orang lain kau bisa mengatakannya. Tapi untukku? Kau sangat sulit mengatakanya Hanbin..—
.
.
SKIP
.
.
Tubuh kecil itu kini tengah berjalan sendirian dibawah hening yang diselimuti udara dingin yang menusuk kulit. Ia terus berjalan menatapi nasib percintaanya yang sangat buruk ini.
Kekasihnya yang ia pikir mencintainya, menyayanginya, selama 3 tahun ia menjadi trainee kini beralih. Semenjak kedatangan orang baru yang ia anggap sebagai adiknya sendiri.
Namja itu mengangkat ponselnya, mendial nomer 2 untuk memanggil ibunya yang mungkin saat ini tengah tertidur.
Tuuut... tuuut... tuuutt...
-PIK-
"yoboseyo nae aegi?" suara wanita paruh baya itu menyapa indra pendengaran Jinhwan. Namja itu.
Jinhwan berjongkok disamping ayunan taman, airmatanya menetes mendengar suara sang ibu.
"Yeoboseyo eomma?" suaranya kini bergetar, menandakan ia ingin menangis sekeras kerasnya saat ini.
"waeyo aegi? Eomma menangkap luka dalam getaran suaramu.." beginilah sang eomma mengungkapkan kata kata tenang penuh puitis.
"eomma, aku terluka.. hiks" kini isakan keluar dari bibir namja manis bertahi lalat itu
"menangislah sayang.. biarkan eomma mendengar luka hatimu.." ujar sang ibu. Sungguh saat ini jinhwan ingin memeluk sang ibu dan menangis.. walau tidak mungkin, ia tetap melakukan apa yang disuruh oleh ibunya.
Ia menangis, meratapi luka miliknya yang terbuka lebar, ia menangis ditemani cahaya malam yang menuntunya ketaman ini. Ia menangis sesegukan, dia sangat lemah kali ini. Dia mematahkan anggapan sang ayah yang mengatakan 'Jinhwanie namja, tidak boleh menangis! Jinhwanie kuat! Jinhwanie anak appa'.
"appaa..." ujarnya memanggil nama sang ayah pilu.
"nae aegi, gwaenchana.. appa disini.." suara pria yang tengah setengah abad usianya itu
"appaa... Jinan payah,.. Jinan menagis.. hiks.." ujar jinhwan yang masih dengan suara bergetar
"Aniya! hati jinan terlalu lembut.. wajar jika Jinan menagis.. luka lara yang Jinan rasakan, bagilah bersama kami. Pulanglah ke jeju nae aegi" ujar sang ayah.
"eomma.. appa.. eothokkhae? Apa sesakit ini jika mencintai seseorang?" tanya Jinhwan
"mencintai, CINTA. Diibaratkan menggenggam setangkai mawar. Kau nikmati keindahannya lalu kau rasakan sakit durinya" ujar sang ayah.
"pulanglah anakku, sudah waktunya kau melepas kelelahanmu di seoul. Kembalilah ke jeju untuk beberapa saat.." ujar Sang ibu
"baiklah eomma.. akan aku selesaikan masalahku, aku akan berpisah denganya kemudian kembali kepangkuan eomma dan appa." Ujar Jinhwan
.
.
.
.
"Jinan Hyung..." suara berat itu menyapa pendengaran namja kecil itu
"June.."
"hyung kemana saja? Kami sibuk mencari Hyung" ujar June sambil menarik Jinhwan kedalam pelukannya
"aku hanya menenangkan diri.." ujar Jinhwan
"kau menenangkan diri dengan minuman beralkohol? Kau bisa mabuk hyung!" jejar Junhoe
"kata Noona yang kutemui, kalau minum bisa membantu menenangkan diri dan meluapkan masalah.. hik.." inhwan tersedak diakhir ucapanya.
"aku tau, kau pasti cemburu karna Hanbin hyung yang berkata kalau ia menyayangi jinheyong.." ujar Junhoe sambil mengeratkan pelukannya.
"yaa.. aku memang cemburu"
Junhoe melepas pelukanya menarik dagu Jinhwan agar menatapnya. Namja bermarga Go itu menatap tepat di mata sayu milik Jinhwan
"uljima.. hyung sangat jelek jika menangis" ujar Junhoe sambil mengusap pipi Jinhwan yang sembab
Jinhwan tersenyum, entah mengapa dongsaengnya yang satu ini selalu ada di setiap ia membutuhkannya. Baik saat susah, senang, sedih, dan sakit sekalipun.
Mata sipitnya tanpa sengaja melihat gerombolan namja yang tengah berlari kearahnya . sepintas ia menemukan ide gila yang, mungkin akan turut melukai dirinya. Dia akan berpura pura mabuk dan mengakhiri semuanya disini.
"Hanbin-ahh~" ujar Jinhwan mendayu.
"Ha-hanbin? Aku June Hyung.." ujar Junhoe yang tiba tiba gugup
"aku merindukanmu~" ujar Jinhwan sambil menarik kerah baju Junhoe.
(Bajunya June itu kayak bajunya mereka waktu nge dance Rocket sama Hot in Here)
"hyung kau mabuk!" seru Junhoe karena posisinya dan Jinhwan yang sangat dekat.
"Hanniee~" kembali lagi Jinhwan memanggil Junhoe seperti itu
"hyu-hyung"..
-CHUP-
Jinhwan mengecup bibir Junhoe, dan mulai menjilati bibir itu. Melumatinya pelan kemudian melepasnya. Bertepatan dengan terlepasnya ciuman itu, sebuah tamparan telak menghantam pipinya.
-PLAK-
Tamparan keras yang namjachingunya hempaskan untuk Jinhwan membuat Jinhwan terjatuh ketanah.
"HANBIN!" seruan telak itu berasal dari Hongseok. Jinhwan mendongak
"namjachingu macam apa kau! Saat aku tengah mencarimu kau malah menggoda Dongsaengmu sendiri seperti penggoda liar di klub?!" jejar Hanbin. Terlihat kilatan amarah dimatanya
Jinhwan mencelos mendengar ucapan Hanbin untuknya,. Baru pertama kali Hanbin memanggilnya dengan sebutan'namja penggoda' dan itu membuat dadanya berdenyut sakit, ditambah dengan permainan tangan Hanbin pada dirinya membuat ia semakin buruk.
Jinhwan bangkit dengan susah payah, menatap Hanbin dan Junhoe dengan tatapan yang sulit diartikan. Tanganya terangkat dan..
-PLAK-
-PLAK-
Dua tamparan mulus mendarat dipipi Hanbin. Mata Hanbin melotot melihat apa yang Jinhwan lakukan.
"kau! Setelah semua yang kau lakukan padaku kau masih menganggapku sebagai namjachingumu?! KAU LELAKI BRENGSEK KIM HAN BIN!" ucapan kasar itu melantun indah dari bibir tipis Jinhwan membuat para dongsaengnya tercengang. Kenapa sang Hyung kesayanganya berbicara sekasar itu.
"kau—"
-PLAK-
Sebelum Hanbin menyelesaikan perkataan satu tamparan kembali mengenai wajah tampannya.
"tidakkah kau pernah mengatakan kalau kau mencintaiku?! Tidakkah kau pernah?! Selama 3 tahun kita menjalin hubungan kau tidak pernah mengatakan bahwa kau mencintaiku bodoh! Namun aku bersabar, bersabar dengan semua perlakuanmu yang menyakitiku. Hanbin apa susahnya kau mengatakan bahwa kau mencintaiku! Kau tidak akan mengeluarkan biaya untuk itu! Mengatakan kata cinta padaku, bagimu sangat sulit seperti menarik roda raksasa dari batu! Tapi pada orang lain.. hikss pada orang lain dengan mudahnya kau mengatakannya!" jinhwan menangis,. Mengerang sekeras kerasnya sambil menunjuk Hanbin yang terperangah
"KAU NAMJA SIALAN YANG SUDAH MEMBUATKU JATUH CINTA! YANG DENGAN BERANI AKU MENGUNGKAPKAN PERASAANKU PADAMU! KAU NAMJA BRENGSEK YANG DENGAN MUDAH MENGGENGGAM HATIKU NAMUN DENGAN MUDAH KAU MENGHANCURKANNYA HARI INI! TEPAT SAAT KAU MENGATAKAN BAHWA ORANG YANG SELAMA INI AKU ANGGAP SEBAGAI ADIKKU SENDIRI LEBIH KAU SAYANGI DIBANDINGKU!" Jinhwan berteriak sambil menunjuk Hanbin dan Jinhyeong yang sedang menunduk.
"kau kim hanbin sialan! Yang dengan mudahnya mengatakan saranghae, kepada namja yang bernama Jung Jin Hyeong! Kalian dua manusia bodoh yang membuat hatiku hancur seketika!" jejar Jinhwan
"Hyung..." Jinhyeong membuka suaranya, namun dibalas bentakan oleh Jinhwan.
"DIAM KAU JALANG! Kau yang merusak hubungan kami! Kita selesai Kim Hanbin! Aku sudah lelah! Aku lelah bertahan disamping namja brengsek sepertimu! Kita selesai sampai sini!"
-PLAK-
Tamparan keras kembali mendarat di pipi mulus Jinhwan membuat namja itu meringis.
"JANGAN MEMANGGILNYA DENGAN SEBUTAN JALANG" ujar Hanbin
"oh.. lihat bahkan dia membela pacar barunya dan menamparku" ujar Jinhwan, sambil mengusap air matanya.
"baiklah selamat malam!" ujar Jinhwan kemudian berlari menjauhi kerumunan
.
.
"kau jahat Hyung, Jinan hyung sedang mabuk dan mengira aku dirimu. Makanya dia menciumku. Namun dengan teganya kau menamparnya." Ujar Junhoe sambil menatap Hanbin
"kau menamparnya Hanbin.. kau menamparnya." Ujar Bobby
"aku akan menyusul Jinan hyung! Aku tak mau dia pingsan di tengah jalan karena tamparan keras namja brengsek dihadapanku." Ujar Hongseok kemudian berlari meninggalkan Hanbin begitu pula dengan yang lain yang langsung mengikuti Hongseok. Meninggalkan Hanbin dan Jinhyeong yang terdiam.
.
.
"benarkah itu Hyung?
Benarkah aku melukaimu?
Benarkah aku menghancurkan hatimu?
Benarkah semua itu?
Aku tidak tau karna itu kau melarikan diri dariku, aku tidak tau kalau karena aku kau terluka hyung.
Hyung maafkan aku.. aku memang namja brengsek yang tidak bisa menjagamu dengan baik.. aku memang hanya namja sialan yang hanya bisa melukaimu..
maafkan aku hyung maafkan aku..
walaupun aku tau kau tak akan bisa memaafkanku karena aku yang begitu bodoh dihadapanmu..
bukan karna aku tidak ingin mengatakan kata cinta padamu..
Aku sangat ingin mengatakanya.. tapi.. debaran itu selalu datang hyung..
Hatiku berdebar kencang saat aku ingin mengatakan aku mencintaimu padamu hyung.. sungguh aku tidak berbohong kalau aku mencintaimu..
Maafkan aku belum bisa membahagiakanmu hyung.. maafkan aku.."
.
.
.
.
.
.
TBC~
.
.
.
.
.
MOHON REVIEWSNYA READER-NIM
.
.
.
.
.
kim elin
.
.