THIS FANFIC IS YAOI!

IF YOU DONT LIKE IT GET OUT OF THIS FANFIC!

I'M SERIOUSLY WARNING YOU!

GET OUT!

...

Author : Mei. D. Aida

Genre : Romance, Hurt/Comfort, Drama, Historical Fiction (?)

Lenght : ?

Warning : Yaoi aka Boys Love, OOC, OC, Di penuhi dengan penghianatan yang dilakukan cast, Author labil, dan TYPO (maklum author pemuja typo).

Cast : Xi Luhan, Xi Lena (OC), Huang Zi Tao, Oh Sehun, Chanyeol, Kai, Kris and other

Rated : T yang akan naik tingkat menjadi M-esum

...

Fanfiction ini diadaptasi atau di remake dari sebuah film dan buku best seller dengan judul The Other Boleyn Girl. Didalam buku dan film setting cerita adalah tahun 1500-an. AKAN TETAPI di fanfiction ini setting nya adalah pada abad masa kini,abad 21. Ai mengubah hampir 90 persen isinya. Jadi fanfiction ini masih murni 90 persen dari otak Mei. D. Aida (author gak jelas)

...

Summary

Xi Lena, Xi Luhan dan Huang Zi Tao adalah tiga bersaudara keluarga bangsawan Xi yang menghabiskan masa kecilnya bertiga penuh kegembiraan sebagaimana layaknya kakak beradik. Menginjak remaja, Luhan terlebih dahulu ditunangkan dengan seorang bangsawan yang memiliki derajat yang sama dengannya. Sedangkan Lena disiapkan sebagai alat politik keluarga Xi untuk memikat sang Pangeran Korea Selatan,Oh Sehun.

Enjoy the story ©

...

THE OTHER XI

Harvard University

"jadi, meskipun masih banyak orang yang mengatakan bahwa itu dapat saja terjadi. Tetap saja itu merupakan hal yang mustahil"

Luhan menghadiahkan senyum 'aku-dokter-jadi-aku-tahu-ucapanku-benar' kepada kelasnya dan menunggu pertanyaan yang pasti akan datang.

Dan lihatlah.

Tak harus menunggu beberapa menit. Seorang anak laki-laki yang duduk dibarisan kedua,sesuai dugaan Luhan,mengangkat tangannya dengan alis mengkerut dan tatapan tajamnya yang mengarah hanya kepada Luhan

"Bagaimana kau bisa tau bahwa seorang laki-laki tidak dapat hamil layaknya perempuan mr. Xi? Kau bukan Tuhan. Hal ini dapat saja terjadi,bukan?"

"yeah...Kau benar. Aku bukan Tuhan mr. Richard" Luhan tersenyum ikut membenarkan perkataannya.

"aku hanya seorang dokter yang ditunjuk sebagai dosen pengganti dikelas ini"

"benar. Kau hanya seseorang yang 'beruntung' karna lulus lebih cepat daripada kami. Jika kau tidak beruntung,kau akan tetap berada satu tingkat dibawah kami mr. Xi" kali ini seorang perempuan yang duduk dibarisan pertama yang angkat bicara.

Seorang perempuan yang Luhan ketahui merupakan gadis asal inggris yang sangat membenci dirinya sejak dulu.

Gadis tersebut ikut menimpali pertanyaan Richard. Tentu saja sengaja. Ia juga mengungkit status Luhan yang ia dapat hanya karena keberuntungan semata.

"yeah kau benar ms. Terresa" Luhan kembali membenarkan dengan sebuah keterpaksaan karna mengucapkannya

"tapi...biar kuberi tau satu hal..." Luhan berkata pelan dan berjalan ke arah gadis asal inggris tersebut.

Ia sempat melirik sebuah jam digital yang terpajang di dinding paling belakang kelasnya yang menunjukkan angka 12. 29 pm sebelum pada akhirnya sampai dan berdiri tepat didepan gadis tersebut.

Luhan kembali tersenyum manis untuk gadis dihadapannya kini "ms. Terresa ,biar kuberi tau satu hal..." Luhan makin meggembangkan senyum diwajahnya

"...Tubuh pria tidak dirancang sedemikian rupa untuk diisi dengan rahim,ms. Terresa. Hampir seluruh dunia,menyetujui hal tersebut. Riset juga menunjukkan bahwa belum ada pria yang ditemukan dapat mengandung layaknya perempuan. Apa kau tidak tau hal tersebut?" Luhan kini tersenyum meremehkan

"kau adalah calon dokter,bagaimana bisa hal seperti ini saja kau tidak tau? Pelajari anatomi pria dan wanita dengan baik,dan jika kau memang lebih cerdas dari pada aku,kau mungkin akan mendapatkan jawaban nya"

Gadis inggris dihadapannya tersebut kini tampak kesal dengan perkataan Luhan barusan. Jelas saja gadis tersebut kesal. Pasalnya, Luhan dengan sengaja ikut menyinggug kecerdasan otaknya,yang seluruh kelas ketahui bahwa ia adalah peringkat teratas di universitas tersebut. yeah peringkat teratas sebelum kehadiran seseorang yang berasal dari China, bernama Luhan.

Seseorang yang dengan mudahnya menyingkirkan predikat tersebut dengan otak cerdas yang dimiliki oleh Luhan. Seorang Luhan yang dapat menyelesaikan pendidikan jauh lebih cepat dari semua mahasiswa kedokteran yang berada disana,hanya dalam kurun waktu dua tahun. Pencapaian yang sangat menakjubkan untuk ukuran anak muda yang masih berumur 22 tahun. Benar benar menakjubkan.

Luhan menatap seluruh mahasiswanya yang masih diam menatap dirinya "pukul 12.30. Pelajaran berakhir. Tugas yang kuberikan pada awal tadi,sebaiknya kalian kumpulan besok pagi. Kalian dapat berterima kasih kepada ms. Terresa yang menyadarkan ku bahwa kalian harus lebih giat dalam hal belajar"

Seluruh mahasiswa calon dokter tersebut kini menatap Luhan tidak percaya. Sementara Luhan hanya tersenyum manis sebagai balasannya sebelum mengatakan sesuatu dalam bahasa China yang hanya dapat dimengerti oleh dirinya sendiri

"Jangan berpikir bahwa aku beruntung menduduki posisi ini. Karna kalian harus lebih banyak belajar" ia tersenyum penuh kemenangan setelah mengucapkan hal tersebut dan memutuskan untuk pergi terlebih dahulu.

.

.

.

Luhan kini menyusuri koridor yang sesak dan dipenuhi mahasiswa yang mulai keluar dari kelasnya masing masing. Tujuannya hanya satu,yaitu ingin cepat tiba di kantor mungil yang ia gunakan selama dua tahun menjadi profesor pendamping di Harvard University.

Ia adalah dosen pendamping yang menggantikan profesor Thomas R Barcia. Seorang dosen paruh baya yang harus terbaring dirumah sakit karna kecelakaan dua tahun yang lalu. Profesor tersebut koma dan Luhan harus menggantikan tugasnya mengajar mahasiswa bidang kedokteran.

Luhan yang baru saja lulus saat itu tidak dapat menolak untuk menggantikan peran profesor Thomas R Barcia. Karena bagaimanapun juga profesor tersebutlah yang meluluskannya dengan cepat,meskipun pada kenyataan nya Luhan lulus karna kecerdasan yang dimilikinya.

Sudah hampir dua tahun ia menggantikan posisi profesor tersebut, dan tentu saja hal tersebut mengundang sifat cemburu yang kental pada diri setiap mahasiswa yang terbilang lebih tua dari pada dirinya. Hey ini bukanlah kesalahannya,bukan? yeah memang bukan kesalahannya,tapi sifat manusia yang selalu ingin diakui terkadang membuat seseorang harus disalahkan meskipun tanpa alasan yang jelas.

Luhan menjatuhkan buku-bukunya ke meja nya yang memang sudah berantakan, menghempaskan dirinya ke kursi,menyandarkan kepalanya kebelakang,dan memejamkan mata.

'Tiga minggu lagi' kata kata itu berulang sendiri berkali kali didalam kepalanya bagaikan mantra dan untuk kali pertama hari ini, senyum menghiasi bibir Luhan.

Tiga minggu lagi pemuda asal Beijing,China tersebut akan meninggalkan salju dan es di daerah Cambridge, Amerika Serikat dan pergi ke Korea Selatan untuk pada akhirnya pulang.

Korea Selatan memang menjadi tujuannya untuk tiga minggu kedepan,karena keluarganya bertempat tinggal di Korea,bukan China.

Keluarga bangsawan Xi sudah menempati Korea sejak Luhan dan saudara saudaranya berumur sepuluh tahun. Akan tetapi meskipun seperti itu, Baba nya yang merupakan pendiri XI Corpration dan merupakan keluarga bangsawan asal China tetap menjalankan bisnis untuk daerah daratan China. Hingga menjadikan keluarga bangsawan Xi,merupakan bangsawan yang dijunjung tinggi oleh pihak di seluruh dunia,terutama China dan Korea Selatan.

Mengingat tentang saudara dan keluarganya,Luhan kembali tersenyum lebar memikirkannya. Ia sungguh merindukan keluarga.

Sendirian selama empat tahun berada dinegara asing bukanlah hal yang mudah,dan jika Luhan dapat mengatakannya dengan jujur,ia sangat merindukan kimci dan masakan Mama nya.

"hm... kau benar benar sudah gila hyung"

Luhan tertawa mendengar suara yang dikenalnya itu,akan tetapi namja tersebut masih enggan membuka matanya

"kau baru datang?"

"jangan mengalihkan pembicaraan hyung. Kau tau,mahasiswa disini dapat mengatakan bahwa kau sudah gila jika memasang senyum selebar itu"

Luhan menggeleng tanpa membuka mata nya dan membiarkan namja yang lebih muda darinya tersebut mengoceh tanpa henti

"apa kau memikirkan China? Korea? Atau saudaramu?"

"ketiga tiganya" Luhan membuka mata dan memposisikan dirinya untuk duduk dengan benar

"selama kau memikirkan hal tersebut. Aku mengambilkan paket untukmu hyung"

"Chanyeol Jjang. Gomawo" Luhan segera bangkit dari duduknya,dan perasaan penasaran langsung hinggap saat ia menatap kotak ukuran sedang yang baru saja namja tinggi tersebut letakkan di atas mejanya yang mirip kapal pecah.

"apa itu?" Luhan memiringkan kepalanya lucu kesamping kanan dan kiri

"molla hyung. Aku tidak membukanya. Aku bahkan tidak menguncangnya" Chanyeol. Namja asal Korea Selatan yang juga merupakan guru pendamping bidang sastra tersebut memperbaiki letak kacamatanya dan duduk dikursi,menggantikan Luhan.

"hey duduk dikursimu sendiri" Luhan menatap jengkel dan mencibir namja tersebut dengan pelan. Sementara itu,Chanyeol hanya menyandarkan kepalanya dengan nyaman kearah belakang,tanpa ada niat untuk pindah. Ia sudah terlanjur nyaman duduk dikursi Luhan.

Meskipun kantor ini milik Luhan dan dirinya yang tentu saja dilengkapi dua meja yang disediakan untuknya dan Luhan. Ia enggan untuk beranjak. Ia hanya terlalu malas untuk duduk di kursinya sendiri,lagi pula ia pikir hal ini tidak masalah,bukan? ia baru saja mengambil paket dengan berjalan kaki ke gedung sebelah barat karena paket Luhan yang salah alamat. Seharusnya Luhan dapat memaklumi hal tersebut.

"hey kubilang duduk dikursimu sendiri"

"paket itu salah alamat. Aku harus berjalan kaki untuk mengambilnya di gedung barat hyung. Dan poin terpentingnya aku sama sekali tidak membuka isinya. Kurasa aku pantas diberi penghargaan untuk itu"

Luhan memutar bola matanya malas,dan membiarkan Chanyeol menang kali ini. Ia setidaknya bersyukur bahwa Chanyeol tidak membuka paket yang dikirimkan untuk nya. Karena menurut sepengetahuan Luhan,namja bernama Chanyeol tersebut terbilang tipe yang hiperaktif meskipun memiliki kecerdasan hampir sama seperti dirinya. Dan tidak dapat menutup kemungkinan bahwa namja tersebut akan membuka paketnya ditengah jalan,untuk itu Luhan bersyukur.

"apa isinya?" Luhan mengguncang kotak tersebut dengan pelan

"entahlah, tapi itu dari ibumu hyung"

"hey kukira tadi kau bilang-"

"aku membaca alamat pengirimnya"

Luhan kembali mencibir pelan. Sifat penasaran Chanyeol sudah melegenda didapartemen sastra bahkan menyebar keseluruh Universitas. Luhan seharusnya tau meskipun namja tersebut tidak membuka paket nya,akan tetapi namja tersebut pasti mencari tau siapa pengirimnya.

"ku dengar kau membuat mahasiswamu kembali membencimu hyung"

"mereka memang selalu membenciku"

"kau masih tidak senang dengan kelas itu ya?"

Luhan menngganguk pelan membenarkan pertanyaan tersebut. Hal tersebut membuat Chanyeol tertunduk lemas. Dunia terkadang sangat kejam. Luhan akan segera pergi tiga minggu kedepan dan dirinya masih harus terjebak disini untuk beberapa bulan yang akan datang.

"kau akan pulang,bersenang senang dan kembali mencari cinta" Chanyeol mendengus di akhir kalimat,sedikit tidak rela karena harus ditinggalkan oleh Luhan

"tunggu sebentar,happy virus" Luhan berhenti dari aktifitasnya dan mencondongkan tubuh serta menatap namja yang lebih muda itu dengan tatapan tajam yang menggemaskan dimata Chanyeol

"benar,aku akan pulang dan bersenang senang. Tapi aku tidak mencari cinta Chanyeol-ah"

"aku percaya kau akan mencari cinta hyung" Chanyeol mengatakannya dengan nada mengejek

"tidak. Aku tidak akan mencarinya"

"semua orang percaya cinta. Dan kau akan mencarinya" Chanyeol ikut mendekatkan wajahnya dihadapan Luhan. Menyisakan jarak yang terbilang sangat dekat. Ia jelas merasakan jantungnya berdetak dengan cepat karna wajah Luhan yang mempesona dalam jarak yang dekat seperti ini. Meskipun begitu,ia mencoba mengabaikannya dan memasang seringai diwajah tampannya untuk mengejek Luhan.

"Aku tidak. Cinta tidak ada dalam kamusku"

"kenapa tidak?"

Luhan mengambil kursi milik Chanyeol dan memposisikan dirinya untuk duduk nyaman disamping namja tersebut.

"kenapa tidak hyung?"

"sederhana saja. Aku dibesarkan orangtua penyayang yang saling mencintai. Dulu kukira hidupku akan seperti itu" Luhan menggeleng pelan

"tapi setiap kali aku jatuh cinta dan aku telah mengalami perasaan labil itu beberapa kali,terima kasih,setiap kali aku menawarkan hatiku kepada setiap wanita, mereka menghancurkannya. Itu tidak akan terjadi lagi. Tidak akan dan tidak mungkin"

"hei semua orang pernah patah hati setidaknya satu kali. Itu sudah resikonya hyung. Kau tau kan,susah pangkal senang" Chanyeol berkata keras sedikit tidak terima karna perkataan Luhan. Ia kini mengamati namja rusa tersebut yang sedang tersenyum pahit

"sekarang semuanya hanya tentang politik kerajaan Chanyeol-ah. Semuanya hanya tentang politik kerajaan. Setidaknya aku beruntung mendapatkan tunangan yang baik seperti dia. Tapi tetap saja cinta seperti tidak ada dalam kamus ku"

Chanyeol sekali lagi mengamati Luhan dan menggeleng pelan bersamaan helaan nafas berat "aku tidak mengerti kenapa ada orang yang tidak percaya"

"Oh,aku percaya" Luhan tersenyum "aku percaya pada dewa dan dewi Yunani yang mempesona. Aku hanya tidak percaya pada manusia fana" Luhan mengambil pulpen dan mengacungkan benda tersebut kearah wajah Chanyeol

"tapi aku akan percaya mimpi bisa menjadi kenyataan kalau aku sanggup bertahan selama tiga minggu kedepan"

Chanyeol tersenyum lemah melihat Luhan yang bersemangat dengan pulpen ditangannya "kau benar benar ingin pergi?"

"sudah cukup buruk berada disini dan terjebak bersamamu. Aku juga ingin menemui tunanganku. Kau juga tau hal itu Park Chanyeol. Lagipula beberapa mahasiswa-"

Raut wajah Chanyeol yang terlihat merana lagsung membuat Luhan menghentikan perkataannya. Raut wajah namja tersebut tampak sedikit tidak rela dan Luhan merasa sedikit bersalah karena hal tersebut.

"Chanyeol-ah kau tau kau juga dapat pulang beberapa bulan lagi,bukan?"

Chanyeol bergumam pelan. Ia tentu sepenuhnya sadar bahwa Luhan mencoba menghibur dirinya. Tapi sungguh Chanyeol hanya sedikit tertampar tepat didepan wajahnya saat menyadari fakta bahwa Luhan memang sudah bertunangan. Bahkan ia sudah mengetahui hal tersebut saat Luhan menceritakan tentang tunangannya empat tahun lalu.

Chanyeol mengais barang barang yang berserakan di meja Luhan,namja tersebut kini mencoba mengalihkan pembicaraan "hyung..."

"ya?"

"kau tidak pernah membereskan meja,ya?"

"pernah. Pada awal dan akhir tahun"

Chanyeol menatap Luhan tajam mendengar hal tersebut. Ia lalu menyerahkan gunting yang baru saja didapatkannya di meja Luhan yang sangat berantakan "buka paketmu hyung. Aku ingin melihat isinya"

Luhan tersenyum. Chanyeol dan rasa penasarannya kembali.

"kau tau,jika ibuku yang mengirimkannya berarti paket ini hanya berisi buku buku Chanyeol-ah" Luhan menyusuri satu garis lakban kotak tersebut dengan satu bilah gunting,membuka paket dan mengeluarkan isinya

"lihat tebakanku benar. Ini buku. Buku buku tua"

"buku?" kekecewaan terdengar jelas dalam suara Chanyeol "buku? Hanya itu? Kau tidak bercanda hyung? Tidak ada biskut? Kue beras dan semacamnya?"

Luhan menggeleng cepat "tidak ada biskuit dan kue beras"

Lagi. Chanyeol terduduk lemah. Raut wajahnya makin menggambarkan kekecewaan "kenapa hanya mengirim buku? Lagipula kau akan pulang tiga minggu lagi,kau pasti punya banyak waktu untuk membaca buku buku tua tersebut di Korea dari pada membacanya disini"

"ah... itu karena keluargaku tidak ada yang tau bahwa aku akan pulang tiga minggu lagi Chanyeol-ah. Ibuku tidak tau bahwa aku akan pulang,ia pasti mengira bahwa aku masih lama menetap disini,untuk itu ia mengirimkan ku buku sebagai bacaan"

Chanyeol membulatkan mata tidak percaya "A-APA? Kau tidak memberi tau satupun keluargamu hyung?"

"ini kejutan"

.

.

.

Seoul, Korea Selatan.

"kau harus segera menikah"

"aku tau" Sehun meletakkan gelas minumnya dan menyeka sudut bibirnya setelah menjawab pertanyaan Raja Korea Selatan yang juga berstatus sebagai ayah kandungnya

"Kris akan membantumu menentukan pilihan"

Sehun melirik pengawal pribadi sekaligus orang kepercayaan nya yang tengah berdiri di samping meja makan. Namja tersebut tidak menampakkan ekspresi apapun,tapi ia berpikir setidaknya dalam menentukan pendamping hidupnya kelak,ia dapat berkonsultasi dengan satu satunya orang yang dipercayainya didunia.

"appa sudah memberikan list keluarga bangsawan yang bisa kau pilih. Kau hanya perlu memilih satu dari tiga calon keluarga bangsawan yang dapat memberikan penerus tahta kerajaan"

Oh Yunho kembali mengedarkan pandagannya dan menatap putra tunggalnya yang berada diseberang meja makan.

Bahkan jika dilihat dari seberang meja makan yang sangat panjang pun,putranya memang sangat tampan menurutnya. Sayang,sifat anak tunggalnya tersebut terkadang tidak sejurus dengan wajahnya yang tampan dan memikat.

"pilihlah dengan bijak Oh Sehun. hal ini merupakan hal berat dan tidak dapat di remehkan begitu saja"

"aku tau" Sehun segera bangkit dan merapikan jas hitam yang dikenakannya. Ia pergi dan membiarkan appa nya mengumpat karna sikapnya yang terbilang tidak sopan.

.

.

.

Sehun menatap Kris yang berdiri dihadapannya dengan sebuah tablet ditangannya. Sehun tau dan menyadari bahwa perkataan appa nya bukanlah sesuatu yang dapat ditunda,jika namja paruh baya tersebut mengatakan segera maka itu artinya adalah sekarang.

Kris berdiri dihadapannya dengan tab ditangannya yang berisikan informasi tentang calon pendamping hidupnya beserta informasi tentang keluarga bangsawan calon pendampingnya tersebut. Ia menghela nafas sebentar sebelum pada akhirnya menyerah dan mengganguk pada Kris agar membacakan profil calon pendamping hidupnya.

"keluarga bangsawan yang dipilih adalah keluarga bangsawan Jung, Kim dan yang terakhir adalah keluarga bangsawan Xi"

Alis Sehun mengekerut mendengar nama keluarga bangsawan yang diucapkan oleh Kris. Ia merasa tidak asing dengan nama nama keluarga bangsawan tersebut

"keluarga bangsawan Jung? Maksudmu Jung Krystal?"

Kris mengganguk membenarkan

"coret dia. Aku tidak menyukainya"

Kris tidak perlu menanyakan lebih panjang tentang alasan Sehun menolak gadis tersebut. Pasalnya Kris sudah mengetahui bahwa Jung Krystal adalah seorang gadis yang terbilang selalu mencari perhatian, terutama perhatian Sehun.

Dan sudah merupakan hal lumrah bagi mereka yang ingin memenangkan hati seorang pangeran harus menawarkan kepadanya hadiah hadiah yang merupakan harta mereka yang paling berharga. Oleh karena itu Sehun selalu dihadiahi mobil sport serta barang mewah lainnya oleh Krystal dan keluarga tersebut agar dirinya terpikat.

Sehun tentu saja menolak pemberian hadiah hadiah tersebut. Ia mengetahui pasti bagaimana keluarga bangsawan Jung yang sangat menginginkan Krystal dan dirinya bersanding agar status keluarga Jung naik dan lebih terpandang dimata dunia.

Namun sayang, Sehun bukanlah tipe yang dapat luluh dengan mudah. Sejak ia berusia tiga belas tahun,Sehun sudah cukup mengerti bagaimana permainan politik yang terjadi dikerajaan. Bagaimana semua orang bersikap palsu dan ingin menarik perhatiannya,ia tentu saja mengetahui hal tersebut dengan baik. Dan Sehun bukanlah pangeran yang akan terperangkap dengan mudah karena hal tersebut.

"baiklah. Bagaimana dengan keluarga bangsawan Kim dan Xi?"

"Kim? Bukankah itu adalah keluarga Kai?"

"Ya. Kim Hyunah,dia adalah adik perempuan Kai"

Sehun menggeleng keras "andwae..coret. Aku tidak mau menjalin hubungan dengan keluarga Kai"

Kali ini Kris tidak dapat menghentikan bibirnya untuk tidak pertanya "kenapa? Bukankah Kai adalah sahabatmu"

"justru karena itu Kris. Sudah cukup berteman dengan seseorang yang menyebalkan seperti Kai. Aku tidak ingin menjalin hubungan keluarga dengan namja hitam itu. Lagipula kekuasaan keluarganya tidak cukup luas,itu akan merugikan"

Kris mengganguk pelan. Selain melihat karakter keluarga bangsawan tersebut,ternyata Sehun memilih mementingkan masa depan kerajaan.

Sehun memang selalu melihat dari sudut pandang poltik. Namja tersebut selalu memikirkan hal apa yang paling menguntungkan dimasa depan. Apa yang terbaik untuk perusahaan,kerajaan serta apa yang terbaik untuk rakyatnya.

Seperti yang diketahui,semua negara yang memegang kekuasaan dan mengontrol manusia adalah berbentuk republik atau kerajaan. Negara negara kerajaan adalah negara yang para penguasanya adalah keturunan dari penguasa terdahulu,yang berasal dari keluarga yang sama. Dan untuk mempertahankan posisinya sebagai pangeran dan penerus tahta kerajaan,Sehun harus mempertimbangkan semua hal. Terutama hal yang menguntungkan untuk masa depan.

"kurasa yang tersisa hanya keluarga Xi. Bukankah keluarga Wu memiliki kerja sama dengan Xi corp?"

Kris kembali mengganguk pelan "Ya,kau benar. Keluargaku dan keluarga bangsawan Xi sudah cukup lama bekerja sama,kami juga bekerja sama dengan keluarga bangsawan lain. Hal ini dikarenakan kedua perusahaan ingin mengembangkan kekuasaan di seluruh wilayah China. Hal ini sangat mengguntungkan jika Korea Selatan ikut bergabung"

Sehun menarik napasnya dan mengganguk yakin. Ia telah memutuskannya "baiklah. Keluarga Xi yang terpilih"

Sehun baru saja ingin beranjak pergi dari tempat duduknya,akan tetapi Kris langsung menahannya "Sehun...keluarga bangsawan Xi memiliki tiga orang anak"

"oh benarkah? Jadi aku harus kembali memilih?"

Kris mengganguk

"baiklah"

Kris tersenyum kecil sebelum membacakan profil lengkap keluarga Xi yang ada di tab milik nya "Xi Lena, Xi Luhan dan Huang Zi Tao"

"Huang?" Sehun mengerutkan kedua alisnya karena mendengar satu nama yang berbeda dari ketiga nama tersebut

"dia adalah anak yang diadobsi keluarga Xi saat berumur lima tahun" Kris menjelaskan sedikit tentang Huang Zi Tao kepada Sehun. Ia adalah seorang anak yang memang diadobsi sejak berumur lima tahun. Kedua orangtua Tao adalah sahabat keluarga Xi yang telah meninggal dunia. Ia memiliki marga berbeda akan tetapi ia tetap menyandang gelar bangsawan Xi karena permintaan semua pihak termasuk dirinya sendiri.

Sehun mendengarkan dengan cermat penjelasan seputar Tao,sampai pada akhirnya perkataan Kris mengejutkan Sehun yang masih duduk ditempatnya

"dia adalah namja yang mengikuti pertanding-"

"APA?"

Sehun berteriak karna terkejut. Sedangkan Kris ikut mengalami hal yang sama,ia terkejut akibat suara Sehun yang terbilang cukup keras. Namja tersebut sudah berdiri dari posisi duduknya dan beralih menatap tajam kearah Kris "dia seorang laki laki? Kau ingin aku menikah dengan laki laki?"

"eh?"

Sehun memejamkan matanya dan menarik napas dalam "Aku masih normal. Apakah keluarga Xi tidak memiliki anak gadis yang memiliki payudara?"

Sehun kembali duduk ditempatnya,rasa kesal masih ada akan tetapi ia berusaha mengabaikannya. Kris benar benar keterlaluan,dirinya adalah seorang pangeran Korea Selatan yang tentu saja memiliki hasrat untuk seorang gadis. Akan tetapi namja tinggi tersebut menceritakan tentang Tao yang jelas merupakan seorang namja dan tentu saja memiliki genre yang sama dengannya.

"hmmm...baiklah"

Kris menlongarkan sedikit dasi nya karna masih belum pulih akibat keterkejutan yang menimpanya "Xi Lena,dia adalah putri pertama keluarga bangsawan Xi. Dia adalah seorang model disalah satu majalah Korea Selatan,ia memiliki keterampilan yang cukup hebat dalam bidang tersebut. Ia adalah saudara kembar Xi Luhan"

"kembar?" Sehun menatap Kris. Namja tersebut kembali tertarik dengan topik yang dibicarakan Kris sekarang

"Ya,saudara kembarnya adalah Xi Luhan,dia adalah putra kedua bangsaw-"

"Cukup! Astaga hyung. Apa kau menggangapku tidak normal? Coret semua pria keluarga bangsawan Xi. Kita akan berkunjung tiga minggu lagi. Aku memilih Xi Lena,kau puas?"

Dengan begitu,Sehun bangkit dari duduknya dan melangkah pergi tanpa mendegar lebih jelas tentang Luhan.

PENYAKIT YANG MENYERANG SISTEM PERNAFASAN

-TBC-

Annyeong~

Ai datang sesuai janji. FF ai yang satunya kayanya kurang banyak yang minat ya -_-

Okay jadi gimana dengan ff ini? Udah ada gambaran? Ada yang pernah nonton film ini sebelumnya? sebenarnya Ai pertama dan terakhir kali nonton film The Other Boyle Girl itu pas Ai SMP. Tapi akibatnya kesan dari film itu bener bener ngena banget langsung di hati dan otak Ai.

Yeah Ai tau,Ai cepet banget dewasanya. Masih smp udah nonton film rumit dan ada unsur dewasanya kaya gini. Ck...ck...ck... Tapi yah mau gimana lagi? Ai secara gak sengaja juga nonton di HBO waktu itu.

Okay Ai sedikit ngasih penjelasan disini ya.. Jadi sebenarnya ff ini emang 90 persen itu dari otak Ai,mulai dari alur,pemilihan karakter, diksi,OC,semuanya murni dari otak Ai. Untuk 10 persennya lagi,Ai emang ambil inti dari konflik yang terjadi di film The Other Boyle Girl.

Meskipun 90 persen berasal dari otak gak jelas yang Ai punya,ff ini tetap Ai tetapkan sebagai ff REMAKE. Karena Ai takut dicap sebagai plagiat. Intinya Ai ngasih kejelasan diawal untuk reader semua. Dan kemungkinan konfliknya akan Ai tambah seiring perjalanan Ai nulis ff ini. Ai menerima semua saran dari reader.

Alasan nulis ff remake kayak gini karena Ai gak terima sama ending di film The Other Boyle Girl. Ai sadar banget bahwa ternyata ff ini emang berdasarkan kisah nyata alias based on true story dan berkaitan erat sama ratu Elizabeth.

Tapi pas ultah Sehun kemaren dan ngeliat betapa masih banyaknya HUNHAN HARD SHIPPER yang bertebaran dan tetap ngeship couple ini. AI sebagai salah satu HHS, BENER BENER KESENTUH! Ai bener bener langsung keingat film ini dan ingin mengubah ending serta menebarkan cinta Hunhan melalui ff ini. jadi dapat disimpulkan kalau ini akan berakhir dengan HAPPY ENDING! SAMPAI AKHIR AKAN AI TULIS DENGAN HAPPY ENDING! Gak peduli bakal ngehadepin konflik yang rumit dan ribet! Intinya ff Ai kali ini udah Ai tetapkan akan HAPPY ENDING!

Nah sekarang,karena udah Ai tentukan endingnya. Para reader semua musti rajin review,arrasoe? Okay Ai rasa udah cukup. Cepet tobat ya silent reader. Untuk reader yang baru aja baca ff Ai. Welcome to the dark side baby~

TERAKHIR MARI KITA TERIAK

*tarik napas dalam*

YO MAN~

LU-GE!

LULU!

LUHAN OPPA!

HAPPY BRITHDAY LUHEEEN!

SAENGIL CHUKKAEYO LU-GE!

BIAS TERSAYANG MOGA KAMU PANJANG UMUR!

SARANGHAE! WO AI NI! I LOVE YOU OPPA!

FF KALI INI HADIAH BUAT KAMU BAMBI SUPER IMUT! NAN MENGGEMASKAN!

I HOPE YOU LIKE IT! ENDINGNYA BAKALAN HAPPY! TENANG AJA! KAMU BAKALAN BERSATU SAMA SEHUN! YEHET! OHORAT!

.

.

.

#HappyLuhanDay

.

.

.

*BOW*