Jodoh?
Cast : EXO, Mentioned! GG Yoona, 4Minute Hyuna, F(x) Sulli, SJ Leeteuk
Pair : KaiHun with GS!Sehun
Warn : tijel, typo bertebaran, gaje (?) sedikit fluff
Don't Like Dont Read!
.
.
.
.
Dinginnya malam,di kamar yang sunyi,...
Sehun berdiri di tepi jendela kost-kostannya. Ia memandangi jalanan kota Seoul yang begitu ramai dan indah. Kosong, tak tahu apa yang ada dalam pikirannya. Ia terlihat bimbang dan gundah. Namun cepat-cepat ia mengalihkan pandangan ke sekitar kamarnya yang kecil,namun bersih dan rapi. Sejenak ia menghela napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Setelah itu ia sedikit lebih tenang,dan merangsek menuju ke tempat tidurnya.
Sebentar kemudian, ponselnya berdering.
" Yeoboseo? Sehun kah disitu?" sapa penelpon itu dahulu.
Sejenak Sehun mengerutkan kening,dan mulai berpikir. " iya,aku sendiri. Ini dengan siapa?" balas Sehun dengan nada ragu plus penasaran.
" hmmm...jadi begini ya,sudah mulai dengan sahabat sendiri,.." balas si penelpon dengan nada gurau. " Hunnie? Masih ingat panggilan itu?" si penelpon menambahkan sekaligus membuat Sehun tambah penasaran. Tiba-tiba wajah Sehun yang tadinya berkerut menjadi cerah berbinar.
" Luhan? Itukah kau? Dasar!" Sehun menjawab dengan nada setengah kesal dan bahagia.
" masa sudah lupa padaku? Sombong ya,sekarang." Jawab penelpon itu yang ternyata Kim Luhan,sahabatnya sejak ia menginjakkan kaki di Seoul.
"Mian,aku lupa padamu. Habisnya,kamu ganti-ganti nomor sih,dan susah dihubungin! apa kabar nih? udah lama nggak ada kabar semenjak ke Tokyo.." Jawab Sehun dengan nada bahagia.
" Mian Hun,aku banyak urusan semenjak pindah ke Tokyo. Aku harus mengurus semua pekerjaan ayahku dan menyelesaikan kuliahku yang terbengkalai. Aku minta maaf kalau aku tak sempat mengabarimu selama setengah tahun ini." Jelas Luhan kepada Sehun dengan suara yang begitu cerah,seakan-akan ia ingin mencurahkan kebahagiaanya kepada Sehun.
" tak apa. Aku tahu keadaanmu sekarang ini. Bagaimana keadaan disana?" balas Sehun.
"baik-baik saja. Perusahaan ayahku sudah mulai mengembangkan sayap ke beberapa negara. Jadi hari-hari ini sibuk sekali,harus mondar-mandir ke luar negeri. Sebenarnya aku jenuh,tapi kalau bukan aku yang mengurusnya,siapa lagi? Ayahku masih menjalani terapi semenjak kecelakaan setengah tahun yang lalu." Curah Luhan pada Sehun.
" hmm sabar ya. Tak apalah,jalani ajah. Kamu harus menjalankan perusahaan ayahmu itu. Kalau bukan kau,siapa lagi? Demi orang tua apa ruginya,sih?" nasehat Sehun kepada Luhan.
" iya,betul Sehun. Aku harus tetap jalani ini semua. Terimakasih atas nasehatmu itu," balas Luhan dengan nada ikhlas dan lega.
"itu sudah kewajibanku kali." Jawab Sehun santai.
" sudah dulu ya,aku masih banyak pekerjaan disini. Kapan-kapan aku telepon lagi." ucap Luhan sebelum menutup teleponnya.
"oke,dahhh juga." Balas Sehun.
Sehun bahagia karena Luhan meneleponnya. Ia merasa sedikit terhibur mendengar suara sahabatnya yang terdengar begitu cerah. Luhan adalah sahabat Sehun yang paling dekat. Ialah yang membantu Sehun mencarikan kamar kost dan formulir masuk Seoul National University, karena Sehun sebelumnya kecopetan waktu naik kereta bawah tanah. Semenjak itulah mereka menjadi sahabat dekat. Mereka saling membantu satu sama lain. Luhan telah menganggap Sehun seperti adiknya sendiri,karena Sehun sangat mirip dengan adiknya yang telah meninggal dahulu. Ia sangat sayang pada Sehun,begitu juga sebaliknya.
Pagi hari pukul 6 waktu setempat, Sehun bersiap-siap ke kampusnya naik kereta bawah tanah. Ia memilih kereta bawah tanah karena lebih praktis dan ekonomis— cocok untuk kantong mahasiswa yang serba irit—segera ia berangkat menuju stasiun.
" selamat pagi, Mr. Hwang." Sapa Sehun pada penjual karcis langganannya.
" selamat pagi juga, Sehun. Mau tiket berapa?" balas penjual tiket.
" satu saja. Kalau dikasih banyak juga gapapa." Jawab Sehun dengan nada gurau.
" hmm...dasar! ini,silahkan..." gurau penjual karcis di loket.
"oke. Makasih banyak.." ucap Sehun terburu-buru dengan senyum lebar.
" sama-sama..." balas penjual tiket dengan suara keras gurau. Sehun langsung masuk kereta dengan terburu-buru.
Di dalam kereta,di sepanjang jalan,ia membaca buku tentang materi kuliah yang akan dipelajari nanti. Ia hanya bisa belajar 2 jam di malam hari karena ia harus bekerja,memaksa dirinya belajar di kereta walau terkadang berdesak-desakan dengan penumpang lain. Namun ia tetap semangat untuk belajar. Ia termasuk anak yang mempunyai ambisi yang tinggi jika mempunyai sesuatu yang diinginkan. Iapun masuk Seoul National University karena ia mendapat beasiswa selama 3 tahun menempuh pendidikan di SNU. Itu ia dapatkan karena nilainya menjadi nilai terbaik di jenjang sekolah menengah atas. Merupakan kebanggaan baginya bisa menempuh pendidikan tinggi tanpa mengeluarkan uang sepeser-pun. Itulah yang membuat orang-tuanya bangga atas dirinya,dan menaruh harapan besar padanya. Hal itulah yang membuat ia merasa punya tanggung jawab besar untuk membuat orang tuanya bangga. Dan ia merasa sekarang inilah waktunya untuk mewujudkan semuanya. Ia sangat bersungguh-sungguh dengan impiannya itu.
Saat ia sedang membaca buku di kereta,tiba-tiba kakinya ada yang menyandung. Sekejap ia mengalihkan pandangannya ke arah sepatu lusuhnya. Ia kaget setelah seorang yeoja yang terlihat berumur lebih dari setengah abad itu terjatuh di depannya. Tak ada seorangpun yang peduli pada yeoja tua itu saat terjatuh. Cepat-cepat ia mengangkat yeoja tua itu ke kursi penumpang dengan hati-hati.
" nenek, nenek tidak apa-apa?" tanya Sehun dengan nada khawatir.
" nenek 'tak apa, nak. Terima kasih telah menolong nenek !" jawab nenek itu sambil menatap wajah Sehun dengan wajah penuh terima kasih.
" iya nek,sama-sama. Itu sudah kewajiban saya. Kalau boleh tahu,nenek mau kemana?" tanya Sehun pada yeoja tua itu.
"nenek mau ke kampus SNU,menjenguk cucu nenek yang disana." Jawab nenek itu dengan ramah.
" oh,kebetulan nek. Saya juga akan ke kampus. Kita berangkat bersama-sama saja!" gurdik Sehun.
" iya nak,ide bagus." Jawab nenek itu dengan nada senang.
Merekapun akhirnya berbincang-bincang selama perjalanan. Mereka saling bercerita satu sama lain dengan sesekali bergurau,seperti sudah akrab sekali.
" oh,jadi nama nenek itu nenek Youngjin ya. Nama yang bagus,nek." Ucap Sehun pada nenek itu yang ternyata bernama nenek Youngjin.
" iya nak. Kalau kamu sendiri?" tanya nenek Youngjin pada Sehun.
" nama saya Sehun." Jawab Sehun.
"nama yang bagus,Nak. Mirip dengan nama ..."
Belum selesai nenek Youngjin berbicara,kereta sudah sampai tujuan. Merekapun akhirnya turun dan berjalan bersama menuju kampus.
"nenek,nenek tidak apa Sehun tinggal disini?" tanya Sehun pada nenek Youngjin saat sampai di depan kampusnya.
"tidak apa,Nak. Nanti cucu nenek akan menjemput disini." Jawab nenek Youngjin.
"kalau begitu, Sehun tinggal dulu ya. Hati-hati ya,Nek." Ucap Sehun sebelum ia meninggalkan nenek Youngjin.
" iya nak,kamu juga hati-hati." Jawab nenek Youngjin.
Sehun segera masuk kelas,sebelum ia terlambat masuk. Apalagi hari ini ada jam Mr. Lee, dosen paling kejam dan terkenal karena kumisnya yang tebalnya melebihi batas. Namun sebenarnya beliau baik, tapi memang anak didiknya saja yang malas,sehingga batas kesabarannya sering menipis. Dan beliau termasuk orang yang mempunyai rasa disiplin yang tinggi. Secarik kertas kecil atau bungkus permen karet harus segera disingkirkan dari pandangannya,sebelum beliau mengamuk dan membuat semuanya jantungan dengan suaranya yang menggelegar seperti petir di siang bolong.
" pagi, semua !" sapa Mr. Lee saat memasuki kelas dengan mimik wajah cerah.
" selamat pagi, Mr." Balas satu kelas dengan nada agak ketakutan.
Mr. Lee langsung duduk di kursi dosen dengan sikap garangnya,namun tiba-tiba melemparkan senyum ke seluruh kelas. Semua tampak bingung. Tak biasanya Mr. Lee bersikap seperti ini. Merekapun berbisik-berbisik dan menggumam selama kelas berlangsung.
" eh, Mr. Lee itu habis kesambet apa? Kok senyum-senyum sendiri,ya? Tumben banget orang itu!" salah satu rumpian anak-anak kelas yang terdengar jelas.
"enggak tau. Mungkin karena keinget dosa-dosanya,makanya Dia taubat dan gak mau galak-galakin kita!" ucap salah satu anak.
" ehem" ucap Mr. Lee sambil berkacak pinggang di muka pintu. Kemudian Beliau senyum-senyum sendiri lagi. Anak-anak jadi tambah bingung di buatnya. Merekapun beranggapan bahwa dosen mereka sudah mulai gak waras.
"Salah satu dari kalian ada yang mendapat nilai A+ dalam pelajaran saya," Ucap Mr. Lee dengan nada bangga. Para mahasiswa langsung bergumam sendiri,dan bergosip. Sehun hanya diam saja. ia tak bergitu berharap kalau dirinya bisa mendapat nilai A+ di pelajaran Mr. Lee.
"Nona Oh,selamat." menghampiri Sehun dan menyalaminya. Kejadian itu disambut sorak sorai para mahasiswa sekelas. Sehun yang sejak tadi diam saja spontan kaget dan malu. Mr Lee memberinya ucapan selamat atas prestasinya. Jarang ada mahasiswa yang bisa mendapat nilai A+ dalam mata pelajaran ini. Sehun hanya menunduk malu.
Pulang kuliah,ia langsung dikerumuni oleh mahasiswa lain. Mereka ingin tahu rahasia Sehun yang membuat Sehun bisa mendapat nilai A+. Tapi Sehun saat itu harus segera pergi ke tempat kerjanya,sebelum ia dimarahi bosnya.
"maaf ya,lain kali saja," Sehun menenangkan,lalu langsung pulang kuliah.
Pulang kuliah,jam setengah 2 siang,Sehun bergegas menuju ke sebuah resto tempat ia bekerja. Sudah 6 bulan ia bekerja disini sebagai pelayan. Ia bekerja sambilan seperti ini agar dapat membiayai hidupnya semasa belum mendapat kiriman uang dari orang tua. Ia bekerja disini juga karena Luhan yang mencarikannya. Dia sangat beruntung mendapat sahabat seperti Luhan,yang selalu perhatian padanya. Iapun bekerja dengan penuh semangat !.
"Selamat sore,Pak. Anda ingin memesan apa?" sapa Sehun ramah kepada pembeli.
"Selamat sore juga. Saya ingin memesan tiga burger dan tiga soft drink." Jawab si pembeli.
"ada lagi?" tanya Sehun pada pembelinya.
"Hanya itu saja.." Jawab pembeli.
"Terimakasih Pak. Pesanannya akan segera datang." Ucap Sehun sebelum pergi.
Sehun pun segera menuju ke bagian dapur untuk mengantar daftar pesanan. "Yixing,tiga burger dan tiga soft drink." Panggil Sehun kepada Yixing,yang mengurusi bagian pesanan. " akan datang..." teriak Yixing bersemangat. Sebentar kemudian pesanan sudah siap dan akan segera diantar.
"ini Pak,pesanannya. Selamat menikmati." Ucap Sehun sambil menghidangkan pesanan di meja.
"terima kasih." Ucap si pembeli tersebut. Sehun pun segera pergi menuju dapur.
"hari ini resto agak ramai,ya? " ucap Sehun pada Yixing dan Yoona, teman kerjanya.
"iya,nih. Wah,bakal dapat bonus tambahan nih kalo hari ini ramai! Hahaha.." ucap Yixing,teman Sehun
"eh,tapi ngomong-ngomong,si Bos kemana ya? Kok dari tadi gak keliatan? Biasanya kan dia datang jam segini,?" tanya Yoona kepada teman-temannya.
"iya,ya. Kok aneh banget? Gak biasanya Bos kayak gini!" jawab Sehun sambil mengelap mukanya yang berminyak.
"ahhh..namanya juga bos! pasti datangnya kan siang! Kalian kayak gak tau ajah,sih?!" sahut Yixing.
"iya juga,ya. Eh,kok malah ngrumpi,sih? Kerja..kerja..!" sahut Yoona pada kedua temannya. Semuanya pada semburat ke bagian masing-masing. Sehun pun segera menuju ke meja pelanggan yang sudah menanti.
"selamat sore,anda mau memesan apa?" tanya Sehun pada pelanggannya dengan ramah. Namun pelanggan itu tetap diam,tak memberi respon. Ia hanya melihat-lihat buku menu dengan wajah tak acuh. Sehun pun mengulangi pertanyaannya sekali lagi.
"maaf,anda mau memesan apa?" tanya Sehun dengan suara agak kesal.
Si pelanggan itupun masih diam.
"maaf ya,kalau anda tidak mau memesan,lebih baik anda tidak usah mengunjungi resto kami." Ucap Sehun ketus. Sehun pun akhirnya meninggalkan pelanggan yang bikin naik pitam itu. Baru membalikkan badan,tiba-tiba...
" satu beef burger dan satu soft drink. Gak pake lama !" ucap si pelanggan itu dengan keras. Pelanggan lainnyapun sempat terdiam dan mengalihkan pandangan mereka pada si pelanggan tadi lainnya. Spontan Sehun kaget dan kesal melihat kelakuan pelanggan yang satu ini. Mau tak mau,ia harus menghadapinya dengan ramah,meskipun sebetulnya ia ingin sekali meninju wajah pelanggan itu. "baiklah...pesanan segera datang. Mohon ditunggu"jawab Sehun dengan nada kesal.
Beberapa saat kemudian...
"ini pesanan anda,silahkan menikmati."ucap Sehun dengan nada sedikit lembut sambil menyodorkan pesanan makanan pelanggan yang tadi.
"berapa semuanya?" tanya si pelanggan itu pada Sehun sambil mengeluarkan isi dompetnya dan memanggul tasnya,seakan ingin segera pergi.
"semuanya? bukankah anda belum menikmati pesanan yang anda pesan barusan?" tanya Sehun dengan nada terheran-heran.
"sudahlah,jangan banyak tanya! katakan saja berapa uang yang aku harus bayar !" jawab si pelanggan itu tadi dengan nada sedikit keras.
"ohh..baiklah kalau itu mau anda. Semuanya delapan puluh lima dolar." Ucap Sehun dengan nada yang sama pula.
Dasar bocah sombong! Batin Sehun
"ambil kembaliannya." Ucap pelanggan tadi sambil menyodorkan sejumlah uang dan segera berlalu. Sehun pun juga langsung masuk dapur dengan ekspresi wajah kesal.
"sabarlah,Sehun. Itulah resiko pekerjaan kita. Harus siap menghadapi pelanggan menyebalkan seperti dia tadi." Kata Yoona menenangkan Sehun dengan membawakan segelas orange juice padanya.
"aku sudah cukup sabar,Yoona. Tapi memang dia saja yang tak bisa diajak bersabar.!" Ucap Sehun dengan nada kesal sambil meneguk orange jusnya.
"iya...iya..tapi kau harus bisa mengerti itu. Karakter orang itu berbeda-beda. Tak apalah kita mengalah saja" Ucap Yixing sambil menghampiri dua temannya itu.
"aahhh...tak tahulah..! capek aku. Hari ini aku bertubi-tubi kena sial !" kata Sehun berlalu meninggalkan kedua temannya sambil meraih jaket dan tas punggungnya.
"kau mau kemana?" tanya kedua temannya pada Sehun.
"bukankah tiap hari sabtu jam kerjaku hanya 5 jam saja? Kalian sudah lupa?" jawab Sehun sambil berjalan menuju pintu belakang restoran. Segera ia berlalu dari restoran tempatnya bekerja dan menuju tempat favoritnya untuk menenangkan diri
"aku benar-benar sial hari ini.." gumam Sehun pada dirinya sendiri. Ia berada di taman kota,seperti biasa. Satu-satunya tempat yang membuatnya tenang disaat ia sedang marah atau sedih. Ia duduk di bangku taman yang terletak di bawah pohon yang rindang,tempat favoritnya. Ia begitu menikmati suasana di taman. Ia merasa sangat tenang dan damai. Suasana inilah yang sering ia inginkan saat dalam keadaan kesal. Udara di taman membuatnya tenang.
Beberapa saat kemudian,ponselnya berdering. Ia begitu girang saat menatap layar handphone-nya dan melihat siapa yang menelponya.
Luhan.
Iapun segera mengangkatnya dan berbicara dengan Luhan. Ia menceritakan semua yang ia alami hari ini. Tak jarang ia tersenyum dan sesekali tertawa. Ia merasa Luhan itu bak peri yang datang pada waktu yang tepat,disaat ia sedang membutuhkan seseorang untuk berbagi cerita.
"iya...kejadiannya sepeti itu. Akupun sangat kesal melihat tingkah laku orang itu. Sungguh,aku ingin meninju mukanya !" cerita Sehun pada Luhan tentang kejadian hari ini yang membuatnya naik darah.
"hahaha...ya sudah,jangan di pikirin lagi. Yang penting kamu tetap ramah sama pelanggan yang lain. Yang itu biarkan sajalah.." nasehat Luhan pada Sehun.
"bisa diatur. Oh iya,apa kau sudah bertemu yeoja yang kau idamkan disana?" tanya Sehun dengan nada sedikit menahan tertawa.
"aahh..belum. aku masih belum bertemu gadis yang cocok. Namun aku mulai menaruh perasaan pada seseorang..." jawab Luhan memasang nada misterius agar Sehun penasaran.
"betulkah? Siapa? Ayo beritahu aku !" sahut Sehun dengan nada sangat penasaran.
"ada saja. Lain kali aku ceritakan,ya? Ya sudah,aku mau melanjutkan pekerjaanku dahulu. Kapan-kapan disambung lagi. Bye..." ucap Luhan sebelum menutup teleponnya.
"ya sudahlah...Bye.." Sehun menutup flap teleponnya. Ia menghembuskan nafas dan menyandarkan dirinya di bangku taman. Ia merasa lega dan tenang setelah bercerita kepada Luhan. Menurutnya Luhan adalah tempat persinggahan yang tepat disaat ia sedang dalam masalah. Luhan membuatnya lebih berarti. Sesibuk apapun Luhan,ia akan mengirim pesan singkat atau bertelepon menanyakan kabarnya. Hal itulah yang membuat ia begitu menyayangi Luhan...
TBC
Kakak-kakak, annyeonghaseyo, sneezkyu imnida. Saya bawa fanfic baru lagi, semoga kalian bisa terhibur dan nggak eneg bacanya huhuhu sekiranya tinggalkan jejak setelah baca fanfic ini, atau bagi silent reader...ya gapapa kok kalo Cuma mampir doang, tapi ngarepnya sih dikasih review aww okeh saya pamit dulu. see ya!
With love,
sneezkyu