Title : Can You Fix My Heart?

Main Cast : -Xi Luhan as Kim Luhan

-Oh Sehun

-Kim Jongin

OC : OC : -Kim Heechul as Luhan's mama

-Byun Baekhyun as Luhan's best friend

-Do Kyungsoo as Luhan's friend

-Zhang Yixing as Luhan's friend

-Park Chanyeol as Baekhyun's boyfriend

-bertambah sesuai kebutuhan?/

Rate : T

Chapter : 1 (Fall For You)

WARNING! GS! Official pair!

NO BASH!

NO SILENT READER, REVIEW PLEASE ^^

Enjoy and read !

Thanks ^^

Seorang yeoja yang sangat menawan dengan anggun melangkahkan kakinya di koridor kampusnya, keberadaannya seolah menghipnotis semua orang yang berada di dekatnya. Siapa yang tidak terpesona oleh kecantikannya, kekayaannya bahkan bakatnya? Sempurna. Satu kata untuk menggambarkan wanita tersebut. Dia adalah Kim Luhan. Putri semata wayang dari Kim Heechul yang notabenya adalah seorang single parent. Luhan berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai 3, setibanya di kelas ia melihat sahabat baiknya Byun Baekhyun sedang menggeluti gadgetnya hingga tak menyadari keberadaan Luhan yang sudah berkacak pinggang di sampingnya.

"Byun Baekhyun, sampai kapan kau akan menggeluti gadgetmu?"

"Ah.. Luhan, rupanya kau sudah datang, maaf aku tak menyadari keberadaanmu"

"Lupakan, by the way apakah kemarin kau datang latihan vokal?"

"Ya aku datang, kau kemana saja kemarin aku tak melihatmu selama latihan berlangsung"

"Maafkan aku, kemarin mama menelfonku ia memintaku untuk menjemputnya karena ia tidak membawa mobilnya ke kantor", ucap Luhan seraya mengeluarkan buku-buku mata kuliahnya pagi ini.

"Ya sudah lain kali kabari aku jika kau tidak datang latihn, kau membuatku cemas, jangan lupa nanti siang ada latihan dance, persiapan pentas seni bulan depan"

"Arasseo"

Luhan menyeka pelipisnya yang dipenuhi oleh keringat, sudah 2 jam ia berlatih bersama Kyungsoo, Baekhyun, dan Yixing namun masih saja ada gerakan yang dirasa kurang sempurna. Hingga akhirnya Yixing memutuskan untuk pulang diikuti oleh yang lain.

"Luhan, aku pulang ya, besok kita latihan lagi pukul 3 sore, ok?", pamit Yixing seraya melambaikan tangannya pada Luhan.

"Jie, aku dan Baekhyun juga pulang duluan ya, jangan memaksakan dirimu, kau terlalu lelah untuk berlatih lagi"

"Baiklah, kalian pulang saja duluan, aku akan mengemasi barang-barangku dulu"

Luhan memarkir mobil sport merahnya di halaman rumahnya yang luas, kemudian ia bergegas memasuki rumahnya, dilihatnya sang ibu sedang duduk di ruang keluarga sambil menyaksikan drama favoritnya.

"Ah, anak mama sudah pulang rupanya, duduklah sebentar di sebelah mama, sudah lama kita tidak berbincang-bincang karena jadwal kita yang sama-sama padat"

"Baiklah ma" , Luhan mencium pipi mama nya manja

"Kau tidak berubah rupanya, masih saja seperti balita jika bertemu mama", Heechul membelai surai kecoklatan anaknya

"Ih.. mama bisa saja"

"Luhan.. umurmu sudah 21 tahun, apakah kau tak berniat memikirkan masa depanmu?", Heechul mengusap tangan anaknya

"Maksud mama apa?"

"Maksud mama tidakkah kau berniat mencari pendamping hidup, kau tahu kan jika yang kita miliki tidak akan kekal, semua sudah diatur oleh yang kuasa. Kau harus siap jika sewaktu-waktu mama pergi meninggalkanmu, kau akan bersandar pada siapa?"

"Mama, kau berucap seolah-olah kau akan pergi jauh meninggalkanku"

"Bukan itu maksud mama Luhan, mama hanya mengingatkanmu"

"Tapi mama aku merasa hidupku sudah lengkap tanpa adanya seorang kekasih, aku merasa sudah memiliki segalanya jika mama selalu disampingku", Luhan mulai terisak sambil memeluk sang mama

"Arasseo, apakah kau sudah makan malam little deer?

"Sudah mama, aku mandi dulu ya ma, good night ma", Luhan mengecup pipi sang mama.

~O~

Malam telah larut, namun jari-jari Luhan masih aktif menari-nari di atas keyboard laptopnya. perlahan matanya terlihat sayu, kecepatan tangannya berkurang, ia mulai menguap, ia berhenti sejenak lalu melirikkan matanya ke jam dinding. Pukul 2 am, dan dia belum tidur, itu bagus karena paling tidak ia akan mendapat hukuman dari dosennya karena terlambat. Setelah sekuat tenaga menyelesaikan tugas dan menahan kantuk akhirnya ia selesai mengerjakan tugasnya. Beranjak dari meja belajarnya, ia duduk sejenak di depan meja rias, melepas gelungan rambut asal-asal an dan memoleskan krim malam di wajahnya yang molek kemudian ia meminum segelas air di meja nakas kamarnya dan beranjak tidur.

Sesuai dugaan, ia terlambat 7 menit ke kampusnya, dan sekarang ia harus menanggung hukuman dari Jessica, dosen kejam bagaikan nenek sihir, beruntung Luhan adalah mahasiswa yang tergolong cerdas, sehingga ia hanya perlu merapikan buku di rak perpustakaan. Ketika ia sedang merapikan buku di rak perpustakaan tak sengaja matanya menangkap sosok pemuda yang tinggi, dengan rambutnya yang sengaja ditata berantakan menambah kesan tampan pemuda tersebut. Luhan akui ia sempat terhipnotis sejenak oleh pemuda tersebut, sebuah keajaiban? Bisa dibilang ya, mengapa? Well, seorang Kim Luhan tidak pernah merasa kagum dengan seorang lelaki. Ia merasa jika memiliki seorang kekasih akan membuatnya menderita, ia tidak ingin hal yang terjadi pada sang mama terjadi pada dirinya juga. Karena ia yakin bahwa hatinya tidak sekuat sang mama. Bisa kalian bayangkan jika seorang wanita yang hamil muda ditinggal oleh suaminya sendiri, tak lain karena perselingkuhan dan hal itu membuat Luhan tak pernah tau siapa ayahnya, bagaimana wajahnya dan bagaimana sifatnya. Ibunya sendiri tak pernah menceritakan bagaimana sosok ayahnya, karena setiap ia bertanya ibunya hanay terdiam dengan memberi deathglare andalannya.

Luhan tersadar, ia merasakan adanya getaran aneh dalam dirinya. Ia tak pernah merasakan getaran ini sebelumnya. Dia menepis pikirannya jauh-jauh lalu kembali pada tugasnya. Setelah 2 jam ia berada di perpustakaan, Luhan kembali ke kelasnya untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal kemudian berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya karena kelas telah selesai 1 jam yang lalu. Luhan mengendarai mobilnya menuju supermarket dengan kecepatan yang bisa dibilang cukup tinggi bagi seorang perempuan. Saat ia sedang fokus mengemudi tiba-tiba ada pesan masuk di smartphone nya. Ia memeriksa pesan tersebut, ah rupanya Baekhyun.

"Lu, bisakah kau ke apartementku malam ini? Aku merasa bosan karena Chanyeol tak mengunjungiku malam ini, jebal Lu.. ."

Luhan memutar bola matanya malas, Baekhyun selalu saja tidak betah jika harus sendirian tanpa seorang teman. Well, karena Luhan sahabat yang baik maka ia mengabulkan permitaan sahabatnya. Luhan yakin sesampainya disana ia hanya bisa diam mendengarkan semua celotehan sahabatnya.

~O~

Luhan memutuskan untuk bermalam di tempat Baekhyun, toh di rumahnya tidak ada mamanya. Mamanya ke luar kota untuk urusan pekerjaan untuk beberapa hari, lagi pula esok hari libur. Luhan membiarkan surai kecoklatannya terurai setelah mandi dan tentunya meminjam baju Baekhyun karena ia tak membawa baju.

"Lu, kau sangat cantik, aku iri padamu", Baekhyun menatap Luhan kagum

"Tak usah berlebihan Byun Baekhyun", Luhan menjawab malas

"I swear Luhan, you're perfect. Your face is beuty, you can sing and dance very well"

"Same with you Byun Baekhyun. Jangan memujiku berlebihan, kau bahkan lebih sempurna dariku"

"I'm not sure", jawab Baekhyun

"Whatever"

"Lu, apakah kau tidak bosan hidup sendiri?"

"Aku tak sendiri, aku masih punya mama"

"Bukan itu, maksudku kau tak berniat memiliki kekasih layaknya yeoja seusia kita?"

"Tidak, lagipula itu hanya obsesi mereka saja"

"Itu bukan obsesi, tapi itu perasaan"

"Baek, kau sahabatku kan? Kau pasti tahu mengapa aku tidak pernah berniat untuk memiliki seorang kekasih"

"Aku paham Lu.. tapi itu kisah hidup ibumu, masa lalu ibumu, jangan biarkan itu mempengaruhi masalah percintaanmu. Ibumu juga tak pernah melarang kau jatuh cinta kan? Kau hanya terlalu takut untuk mengambil keputusan. Kau dikalahkan oleh egomu yang menguasai hati dan pikiranmu. Kau harus melihat kedepan bukan kebelakang", Baekhyun beralih menatap Luhan

"Aku tau Baek, aku memang egois. Aku bertindak seolah-olah masa lalu ibuku adalah hidupku. Aku sadar itu, aku hanya terlalu takut untuk jatuh cinta. Aku takut ditinggalkan, itu yang aku takuti, kau paham kan?" , kristal bening mulai nampak di pelupuk mata Luhan

"Maafkan aku Luhan, aku tidak bermaksud membuatmu menangis", Baekhyun memeluk Luhan

"Tidak Baek, kau tak salah. Aku memang terlalu takut untuk mengambil keputusan, terima kasih kau telah menyadarkanku Baek, kau memang sahabatku yang terbaik"

"Of course little deer, tidurlah ini sudah larut malam"

"Geurae, jaljayo Baekhunnie"

"Nado"

~O~

Luhan belum juga tertidur, kata-kata Baekhyun masih terngiang-ngiang di kepalanya.

"Aku paham Lu.. tapi itu kisah hidup ibumu, masa lalu ibumu, jangan biarkan itu mempengaruhi masalah percintaanmu. Ibumu juga tak pernah melarang kau jatuh cinta kan? Kau hanya terlalu takut untuk mengambil keputusan. Kau dikalahkan oleh egomu yang menguasai hati dan pikiranmu. Kau harus melihat kedepan bukan kebelakang"

Baekhyun benar, ia harus terlahir kembali sebagai seorang Kim Luhan yang berbeda. Kim Luhan yang pemberani dan tak akan menutup diri. Tekad Luhan sudah bulat, ia akan membuka hatinya.

~O~

Seiring berjalannya waktu, kepribadian Luhan berangsur-angsur berubah. Ia menjadi seorang Kim Luhan yang selalu ceria, ia ramah dan tak lagi bersikap dingin.

"Luhan, bagaimana jika esok siang kita ke taman hiburan?", tawar Baekhyun

"Baiklah, aku ingin refreshing, dengan siapa saja?"

"Hanya berdua denganmu, tak apa kan?", tanya Baekhyun

"OK, pukul 12 siang di Lotte World"

Luhan mematut dirinya di cermin, ia menggunakan skinny jeans dipadu dengan kemeja putih yang sedikit kebesaran lalu rambutnya ia sanggul asal menambah kesan elegan pada dirinya. Luhan menyambar kunci mobilnya lalu meminta izin pada sang mama kemudian menancap gas menggunakan mobil sport merah kesayangannya.

Ia memarkirkan mobilnya kemudian menuju pintu masuk, ia melihat Baekhyun menyilangkan tangannya di depan dada, sesekali matanya melirik ke jam tangan yang digunakannya. Luhan yakin pasti setelah ini Baekhyun akan memarahinya karena ia tidak on time.

"Luhaaan! Kau ini lama sekali! Tak taukah kau aku hampir jamuran lantaran menunggumu yang tak kunjung datang", Baekhyun mem-proutkan bibirnya

"Hehe, mian Baekhyunnie, aku bangun kesiangan, dan kau tau kan aku kalau mandi bisa berjam-jam, hehe", Luhan menatap Baekhyun sambil terkekeh

"Arasseo", Baekhyun mulai mereda emosinya

"Kajja kita keliling lalu makan siang bersama", Luhan menarik tangan Baekhyun tak sabar

~O~

Luhan dan Baekhyun terkulai lemas di sebuah kafe, mereka mencoba semua wahana yang ada, tentunya yang tidak berbau ketinggian. Karena Luhan phobia ketinggian.

"Baekhyun, lapar..pesankan makanan untukku"

"Aiiisshh.. umurmu itu berapa Kim Luhan? Kau ini 21 tahun, pesan makanan saja tidak mau melakukannya sendiri", Baekhyun berdecak sebal

"Arasseo, aku akan memesannya. Jeogiyo, bisa pesan 2 plain croisant, 1 choco croisant dan 1 chese croisant, minumnya 1 strawberry milk shake dan 1 cappucino latte?

"Pesanan akan diantar dalam 15 menit, harap tunggu nona"

Luhan menatap keluar melalui jendela kafe sementara Baekhyun fokus dengan ponselnya. Ia membelalakkan matanya, tunggu apa yang dilihatnya?

'Ah pemuda yang waktu itu, sedang apa dia disini? Sendirian pula, kukira orang setampan dia sudah ada yang punya' , batin Luhan

'Oh tidak, apakah ia mimpi? Pemuda itu berjalan menuju kafe dimana dirinya dan Baekhyun berada, sadar Kim Luhan kau ini apa-apaan?'

"Apakah aku boleh bergabung dengan kalian?", pemuda itu bertanya kepada Luhan dan Baekhyun

"Ne?!", Luhan merasa terkejut

"Apakah kalian keberatan? Baiklah aku akan cari kafe lain, karena semua meja disini telah terisi", pemuda itu hendak melangkah namun Luhan mencegahnya

"Ah, tidak apa-apa, duduklah", dalam hati Luhan merutuki kebodohannya, kata-kata itu seketika meluncur begitu saja melalui bibirnya

"Terimakasih", lanjut pemuda itu

"ireumeun?", tanya Luhan, oh, sekali lagi ia merutuki kebodohannya yang menanyakan nama pemuda itu

"ah.. nae ireum Kim Jongin, panggil saja Jongin atau Kai", Kai menjabat tangan Luhan

"Luhan, Kim Luhan dan ini temanku Byun Baekhyun, Bangaseubnida (senang bertemu denganmu)

"Kim Luhan? Apakah anda mahasiswa SOPA University?"

"Neo, eotteohke ara? , tanya Luhan

"Bagaimana aku tak tahu? Nama Kim Luhan dan Byun Baekhyun sangat populer, lagian aku juga mahasiswa jurusan dance disana"

"Bagaimana bisa sangat kebetulan ya? Kami juga dari jurusan dance namun meramgkap vokal lebih tepatnya", giliran Baekhyun yang menjawab

"Wah, kalian pasti sangat berbakat ya? Selain suara merdu tapi dance kalian juga ok", puji Kai

"Terimakasih", jawab Baekhyun lagi

Mereka bertiga terlarut dalam pembicaraan yang tak ada habisnya hingga akhirnya mereka harus berpisah

"Luhan-ssi, Baekhyun-ssi aku pulang duluan ya, semoga kita bisa berteman baik nantinya", Kai membungkukkan badannya

"Baiklah Kai-ssi hati-hati di jalan" , jawab Luhan

~O~

Luhan duduk di ayunan yang terletak di balkon kamarnya, ia tersenyum-senyum sendiri. Matanya memancarkan kebahagiaan layaknya seseorang yang tengah jatuh cinta. Tunggu, jatuh cinta? Apakah Luhan benar-benar telah membuka hatinya? Apakah ia telah jatuh kedalam pesona Kim Jongin? Atau ini hanya karena ia terlalu senang karena berjalan-jalan dengan Baekhyun seharian? Entahlah, hanya Luhan yang tahu jawabannya.

Oh, ayolah sadar Kim Luhan, kau tak boleh mudah jatuh hati pada siapapun. Kau harus tau apakah orang itu merasakan hal yang sama denganmu? Jangan menaruh harapan terlalu tinggi atau kau akan jatuh terlalu sakit nantinya.

"Kim Jongin.. ", gumamnya tanpa sadar.

Ini baru permulaan kawan..

Sehun kemana? belum dimunculin, chaper depan kalo ngga chapter 3 baru hunhan moment banyak ^^

Yang sabar ya.. biar dikasih konflik dulu

Sementara ini banyak KaiLu moment, karena mau dikasih konflik mereka berdua, baru sehun muncul bak superhero?/

Dah ada bocorannya kan?

Thanks ya yang dah mau baca, mungkin beberapa hari lagi author akan update

Bye-bye.. ^^