Sex and Love
By : Han Kang Woo
Cast : Xi Luhan, Oh Sehun, Do Kyungsoo, Kim Jongin, etc
Main Cast : HunHan, 'slight' Kaisoo
Genre : Romance, Friendship
Warning : BL (Boys Love), Adult (No Children), 18+
Banyak Typo dan Adegan Mesum
Rated : M+
DLDR
= Happy Reading =
O…O…O…O…O…O…O…O…O
Semilir angin dan sentuhan lembut dahan pohon mengiringi dua buah pemakaman yang menggunakan pusara putih, pemakaman yang mewah dan sangat berbeda dengan pemakaman lainnya ditempat itu
Seorang namja tampan, berdiri dengan linangan air mata yang sejak tadi menetes dipipinya, tentu saja menangisi kedua makam didepannya
"appa… omma…" gumam si namja, dengan bahasa Korea, namun dengan dialek yang sangat China, namja itu menggunakan pakaian serba hitam
Seseorang mendekati namja tersebut, namja yang hampir seumuran dengannya, sambil membawa sebuah tas ransel
"tuan muda… tuan muda membutuhkan tas ini" kata si namja yang baru datang, membungkuk singkat dan memberikan tas yang dibawanya
"untuk apa Jongdae? aku tidak pernah menyuruh untuk mengambilkan tas ini" timpal namja yang disebut tuan muda itu, tidak mengerti, dia menghapus air matanya pelan
"tuan muda pasti membutuhkannya" kata Jongdae, yang merupakan salah satu pekerja dikeluarga yang kini berkabung tersebut, dia menunduk
Si namja memandang tidak mengerti, namun tangannya mengambil tas yang diberikan padanya
"Luhan, kita akan pergi sekarang…" seru sebuah suara, seperti teriakan
Si namja kaget, dia menolehkan wajahnya dan mencari arah sumber suara, namanyalah yang dipanggil
"pergi kemana ajuhsi?" tanya si namja, yang bernama lengkap Xi Luhan, mendekati pamannya. Saudara dari pihak ibunya
"appa dan ommamu berpesan sebelum meninggal, dia ingin kau mengunjungi saudaranya di desa, saudara jauhnya, sekaligus memberikan kabar mengenai kematian omma dan appamu" ucap paman Luhan, dengan wajah tanpa ekspresi
Untuk diketahui, Luhan merupakan anak tunggal dari keluarganya, dimana ayah dan ibunya itu meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil, dan kini pemakamannya telah selesai. Dan secara otomatis Luhan akan menjadi pewaris satu-satunya perusahaan dan kekayaan orangtuanya, dialah keturunan terakhir dikeluarganya
Sedangkan paman Luhan adalah sosok yang selalu hadir dalam keluarga Luhan, dia adalah saudara ibu Luhan. Dia seperti semacam tangan kanan dalam keluarga Luhan selama ini, dan tentu saja sudah menjadi orang kepercayaan perusahaan yang dibangun oleh ayah Luhan
Luhan terdiam, dia tidak diberitahu sebelumnya jika saat ini juga dirinya harus pergi ke desa dan mengunjungi saudara jauh ayah dan ibunya
"maaf, ajuhsi… saudara yang mana?" tanya Luhan
"saudara appamu, dia tidak bisa bahasa Korea, jadi dia memutuskan tinggal didaerah terpencil di desa" jawab paman Luhan, menjelaskan bahwa saudara ayah Luhan itu seperti mengasingkan diri dari dunia luar
"baiklah, ajuhsi… apa ajuhsi ikut denganku?" kata Luhan
"tentu saja, aku akan menjadi penunjuk jalannya" timpal paman Luhan, dan menutup percakapan singkat tersebut
.
.
.
.
Pemandangan indah dan udara yang sejuk mengiringi perjalanan panjang Luhan, pamannya dan dua orang pekerja dikeluarganya, sepanjang jalan hanya ada pepohonan yang tinggi menjulang dan kicauan burung yang bersahut-sahutan
"berapa lama lagi ajuhsi?" tanya Luhan, penasaran, dia merasa perjalanan sudah berjam-jam dan sangat lama
"sebentar lagi" jawab paman Luhan, wajahnya santai
Luhan mendesah, entah mengapa perasaannya tidak enak, terlebih lagi sejak tadi dirinya memperhatikan gelagat pamannya yang berbisik-bisik tidak jelas dengan salah satu pekerja keluarga yang ikut bersama mereka, namun Luhan mencoba menepis prasangka buruk, dia tidak mungkin menuduh pamannya akan mencelakainya
Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, akhirnya mobil yang ditumpangi Luhan sampai disebuah hutan dengan cahaya matahari yang minim menembus dedaunan pohon-pohon disana
"kenapa kita berhenti disini?" tanya Luhan, tidak mengerti, dia membuka kaca jendela mobil dan mencari-cari bangunan atau rumah disekitarnya, namun dia sama sekali tidak menemukannya
Paman Luhan tidak menjawab atau berkomentar, dia hanya mengedipkan sebelah matanya kepada salah seorang pekerja keluarga yang ikut, kemudian berseru
"hantam dia.."
'bugh….'
Sebuah hantaman melayang dan mengenai tengkuk Luhan, hantaman itu datang mendadak, sangat keras dan dirinya tidak sempat menghindar
"argh…" Luhan berteriak kesakitan, dan kemudian pandangannya gelap, kosong
Namja tuan muda itu tersungkur disudut mobil dengan keadaan tidak sadarkan diri, pingsan
Paman Luhan terkekeh penuh kemenangan
"buang dia, dan jangan biarkan dia kembali bersama keluarganya"
Rencana licik paman Luhan untuk menyingkirkan Luhan yang merupakan satu-satunya pewaris yang tersisa dikeluarganya akhirnya tercapai, dia berhasil membuang namja itu ditempat yang jauh dan berharap sebentar lagi namja tersebut akan dimakan binatang buas
Rencana sukses besar, Luhan dibuang disaat kedua orangtuanya sudah meninggal
.
.
.
.
Beberapa saat sejak insiden pemukulan dan pembuangan, disinilah Luhan, dengan posisi menelungkup dan tidak berdaya, disebuah hutan, tempat dimana tidak seharusnya namja itu berada
Namja tersebut sadar dari pingsannya, dia tidak sadar begitu saja. namun sadar karena ada sesuatu yang menindihnya dengan keras
'ya… tuhan… apa ini…' batin Luhan dalam hati, dia menakutkan ditindih oleh binatang buas yang pasti akan memakannya hidup-hidup
Namun dia salah, itu bukanlah binatang buas, namun seseorang. Seseorang yang menindihnya dan sepertinya akan memasukkan sesuatu ketubuhnya
Luhan bergerak perlahan, dia sangat lemas dan tidak berdaya. Sesuatu seperti pentungan satpam mencoba masuk dan menerobos bagian bawahnya, dan seketika itu juga dirinya sadar bahwa dia sedang dalam masalah besar
Luhan akan diperkosa oleh seseorang
"ti.. tidak, jangan…" Luhan merintih, suaranya seakan hilang
Seseorang yang sejak tadi menindih Luhan itu, tidak berkata apa-apa, dia sepertinya menunggu namja yang ditindihnya sadar dan akan segera menjamahnya
Dan tanpa menunggu waktu lama… sedetik, dua detik, tiga detik…
"argh…" Luhan berteriak histeris
Holenya dibobol oleh orang asing, dan tentu saja itu adalah namja, dia diperkosa didalam hutan yang sunyi dan hanya pohon, daun kering dan burung yang beterbangan menjadi saksinya
"ahhhh… ahhhh…" suara namja yang memperkosa Luhan terdengar seksi, namun hanya desahan saja
"arghh… sakit… ahh…" Luhan terus menjerit, merasakan holenya robek dan berdarah, sepertinya penis namja yang memperkosanya berukuran king size, sangat besar
"ahhh… ahhh…."
Si namja terus menggenjot hole Luhan, dengan masih posisi arah belakang, namja itu tampak keenakan, sesekali dia mencium rambut Luhan yang harum, dan memegang serta menindih pundak Luhan dari arah belakang
Sedangkan Luhan terus menjerit tertahan, dia mencoba menoleh untuk melihat wajah si namja, namun sia-sia saja, dia tidak bisa melihat wajah namja itu
"ahh… ouch… ahh….ohhh…"
"arghh… tolong, ini sangat sakit…. Ahh…"
Luhan terus digenjot keras, holenya penuh dengan penis besar yang keluar masuk tanpa jeda, dan hanya dalam beberapa menit dia sudah ternoda secara total, namja itu sudah tidak suci lagi
"ahhhh… ohh… ahhh… yeah…"
"sakit… ahhh…."
Luhan hanya bisa mendengar desahan jantan dari namja yang memperkosanya, dan satu lagi, wangi parfum namja yang memperkosanya itu membuatnya mabuk, entahlah… mungkin saja itu parfum yang dibuat khusus dengan dua kelebihan, yaitu memberikan rasa wangi dan rasa terangsang sekaligus
Luhan menggerak-gerakan tangannya dengan susah payah, dia meraih-raih sesuatu dibelakang celana jins yang digunakan si namja, ya… dompet. Perlu usaha yang keras, karena bokong si namja terus menerus maju dan mundur, tentu saja untuk mempercepat hujaman penis diholenya. Dan tidak lama. dirinya berhasil, dompet namja yang memperkosanya itu berhasil keluar dari saku celana dan jatuh tanpa disadari oleh si empunya
Dompet itu kini tergeletak diatas tumpukan daun kering
"yeahhh… oh… yeah… ohh.. ahhh…" si namja terus meracau keenakan, penisnya terus maju dan mundur menghantam hole Luhan
Sedangkan Luhan terlihat sangat tidak berdaya dan tidak bisa mengimbangi, suara namja itu hilang, dan akhirnya hanya bisa pasrah, memasrahkan dirinya dijamah dan diperkosa tanpa perlawanan, dahinya penuh peluh alias keringat
Dan beberapa saat kemudian, si namja yang memperkosa Luhan, mulai menegang, dia mempercepat genjotan dan sodokan penisnya
'plok… plok… plok…'
Dan…
"ahhhh… ahhhhhhhh…" lolong si namja, klimaks
'crooottt… crooott… crootttt….'
Sperma namja itu tumpah ruah didalam hole Luhan, mengalir sebagian dipaha namja itu dan selebihnya mengenai dedaunan kering disekitar selangkangan Luhan, sperma yang sehat dan sangat banyak
"ahhh…."
Namja itu menormalkan nafasnya, tidak ada satupun kata berarti yang terucap darinya. Dia berdiri, memasang kembali zipper celananya (saat memperkosa Luhan, dia hanya membuka zippernya dan mengeluarkan penis besarnya saja)
Dan seperti binatang yang tidak tahu terima kasih, namja itu lekas berlalu. Meninggalkan Luhan yang tidak berdaya dengan lelehan sperma dibelahan bokong namja China itu
Habis manis sepah dibuang
Namja pemerkosa itu menghilang dengan cepat, dia menggunakan jurus berlari seperti dikejar tawon dan satpol PP secara bersamaan
'ya Tuhan, aku ternoda…' batin Luhan, dia menutup matanya, setetes air mata mengalir. Air mata yang sudah hampir kering karena dikeluarkan saat kematian kedua orang tuanya beberapa jam yang lalu, dan saat ini air mata itu keluar lagi
Luhan sedih dengan nasibnya kini, terbuang dan ternoda
Dan beberapa detik kemudian, namja imut yang sudah tidak suci itu pingsan kembali, untuk kedua kalinya
.
.
.
.
"stt… apakah dia masih hidup?" tanya sebuah suara, suara namja yang bertanya kepada namja yang ada disampingnya, namja disampingnya tidak menjawab, hanya mengamati
Dua namja itu memperhatikan dengan takut-takut namja imut yang tergeletak seperti bongkahan batu akik dengan tidak elit ditengah hutan, takut jika namja itu sudah mati dan mereka akan dituduh sebagai pembunuh
"sepertinya masih hidup Jongin ah" timpal namja satunya lagi, namja dengan mata bulat seperti burung hantu dan bibir bentuk love indah, namanya Kyungsoo
"tapi… sepertinya dia tidak bergerak, dan lihat itu…" namja yang bernama Jongin menunjuk lelehan sperma yang mengering di belahan paha Luhan yang terekspose dari arah belakang
"ya, aku melihatnya… cairan itu mirip cairan yang selalu ada didinding kamar mandi pagi-pagi" timpal Kyungsoo, menyinggung Jongin
"aku tidak mengerti…" Jongin pura-pura tidak tahu maksud Kyungsoo
"jangan berlagak tidak tahu, kau pagi-pagi sering onani, masturbasi, dan mengotori dinding kamar mandi" sergah Kyungsoo, melotot pada Jongin
"tidak… tidak… itu tidak benar" Jongin menggunakan jurus 'ngeles' tingkat tinggi
"jangan bohong…" Kyungsoo menghentikan kalimatnya, karena melihat namja yang tergeletak tidak berdaya itu bergerak perlahan
"dia masih hidup…" sorak Kyungsoo, kegirangan. Melupakan perdebatannya mengenai onani dengan Jongin
"kalau hidup kenapa? Punyaku selalu hidup dan menegang pagi-pagi, harus dimanjakan dan… awww…" kalimat mesum Jongin terhenti dan digantikan dengan jeritan mirip yeoja karena Kyungsoo menginjak kakinya
"bukan itu maksudku, tapi namja itu… dia masih hidup" kata Kyungsoo, lalu menunjuk namja korban pemerkosaan didepannya
"oh… terus…"
"kau ini bodoh atau bego? kita bantu dia" Kyungsoo menaikkan bola matanya keatas
"membawa kerumah kita? tapi, rumah kita kecil"
"itu masalah belakangan, kita harus membantu namja ini. kasihan dia…" tutup Kyungsoo
Kyungsoo kemudian mendekati si namja, namja yang bernama Luhan, menggoyang-goyangkan pelan bahu namja itu
"kau tidak apa-apa?" tanya Kyungsoo pelan, tersenyum love lips pada si namja
Luhan membuka matanya pelan, dia berusaha bergerak, namun tenaganya hilang
"Kkamjong, sedang apa kau disitu, bantu aku mengangkat namja ini" seru Kyungsoo
"jangan panggil aku Kkamjong, kata itu terlihat seperti kata Kanjeng, Kanjeng Ratu… panggil aku Kai" Jongin protes
"Kai? Apa itu? Itu nama dari planet mana?" Kyungsoo kembali berdebat dengan Jongin dan melupakan sosok Luhan yang memerlukan bantuan untuk berdiri
"itu nama panggungku, suatu saat nanti aku akan terkenal dan menggunakan nama itu" ujar Jongin, membanggakan dirinya, dia membusungkan dada
"kalau begitu aku akan memanggimu Kai hitam, Kai pesek, Kai dekil, Kai jorok, Kai yang selalu onani, Kai…"
"to… tolonggg…." Desah Luhan pelan, menghentikan percekcokan rumah tangga antara Jongin dan Kyungsoo
"oh, maaf… kami melupakanmu… sebenarnya apa yang terjadi denganmu?" Kyungsoo dengan sigap kembali fokus pada Luhan, begitu juga dengan Jongin. Kedua namja itu menghentikan kebiasaan buruk mereka yang selalu bertengkar dengan alasan tidak jelas
Luhan mencoba berbicara, namun hanya suara parau yang keluar, itu mungkin akibat menjerit terlalu keras saat disodok dan diperkosa beberapa menit yang lalu
"oh, baiklah… Jongin bantu aku… bawa kerumah" ucap Kyungsoo, berencana membawa Luhan kerumah sederhananya yang ditinggalinya bersama Jongin
Jongin membantu Kyungsoo untuk memapah Luhan yang tidak berdaya itu, hari sudah semakin sore dan malam sepertinya sebentar lagi datang dan tentu saja binatang buas penghuni hutan akan segera keluar untuk mencari makan
Jongin memungut tas ransel Luhan, dan juga dompet hitam yang tergeletak tidak jauh dari posisi Luhan tadi. Jongin memasukkan dompet hitam itu kedalam tas Luhan, dia mengira dompet itu adalah kepunyaan Luhan
Dompet itu merupakan satu dari tiga petunjuk yang diperoleh Luhan untuk mengetahui siapa namja pemerkosanya, dua petunjuk lainnya adalah suara desahan jantan namja itu, desahan yang sedikit cadel dan petunjuk terakhir adalah wangi parfum namja itu, wangi yang memabukkan dan membuat terangsang yang menciumnya
Dompet, Desahan dan Wangi parfum… itulah 3 petunjuk Luhan untuk mengungkap siapa namja yang memperkosa dirinya
'walaupun aku namja, aku tetap akan mencari dan meminta pertanggungjawaban namja yang memperkosaku, bagaimanapun caranya' batin Luhan dalam hati
.
.
.
.
.
.
.
TBC
O….O….O….O….O….O….O
He…he… aku kembali. Kali ini membawa FF Hunhan yang pernah aku janjikan sebelum hiatus, FF ini udah lama jadinya, tapi baru sekarang kupost, he..he.. untuk pembaca yang pernah membaca FF ku sebelumnya, aku mohon maaf belum membalas review kalian, tapi aku akan balas kok. Setelah FF ini tamat (itupun kalau ada reader yang suka dan ingin dilanjutkan) aku akan mempublish FF Kaisoo ku (yang juga udah ada dan tinggal publish), tapi setelah FF ini tamat ya…. Cukup cuap-cuapnya, terima kasih karena sudah membaca FF yang baru chapter awal ini
Review ya, supaya semangat dan FF ini update cepat seperti FF sebelumnya… salam ExoDus