Taufan: Yeeeey... ketemu lagi dengan saya, Tau...BRUK!#ditendangsamaauthorsampemental
Me: Haiii~ ketemu lagi sama ane di FF GJ ini. Loh, taufan dimana ya? #masang tampang watados
Halilintar: Tuh, dia nyemplung di laut.
Me: Biarinlah, oh ya, terimakasih sudah mereview FF GJ ini#sujud di lantai.
Halilintar: Mulai kum...
Me: Nah sekarang ane bakal menjawab semua reviews para readers sekaliaan~
Halilintar: Oi, jang...
Me: Dari yang pertama, untuk Arina nee-chan.
Iya, ini udah dilanjut kok, tenang saja, Halilintar gak akan ane mutilasi(?) jadi zombie kok^^ #sebetulnya ane juga takut sama zombie hehehe...
Halilintar: Aku di mutila...
Me: Untuk review dari Rin-chan 2930.
Terima kasih buat usulnya. Ane juga pengen Halilintar jadi manusia setengah vampire tapi, ada juga yang ngereview Halilintar jadi manusia setengah serigala, jadi yeaaah... ane tentuin dulu ya, Terima kasih udah repiuw :3
Halilintar: Hei...
Me: Sekarang dari .
Hehehe... maaf, OOC banget ya?#garuk-garuk kepala. Ini ane ngetiknya sampe larut malem, makanya hasilnya jadi OOC banget ya? sekali lagi gomenne ya
Halilintar: ...
Me: Nah sekarang, Waduh! udah mau mulai Ficnya. Nanti ane lanjutin bales repiuwnya di akhir FF aja yaaa~
Halilintar: #pundungdipojokan.
Gempa: (kok tiba-tiba nongol tuh anak?) Loh, Hali kenapa?
Me: Meneketehek #ngangkat bahu. OKE, SILAHKAN DI BACA FF NYAAA~
-oOo-
.
.
.
.
.
Happy reading o
.
.
.
.
.
-oOo-
2.) Prolog 2
c.)_Ying_
Hallo~ namaku ying, aku murid pindahan dari China dan aku adalah anak perempuan yang tomboy, ku akui. Aku juga pandai bersosialisasi dengan orang lain sehingga aku mempunyai banyak teman.
Tapi itu dulu...
Saat masih kelas 1 SMP dan aku masih berada di China, aku adalah anak yang mempunyai banyak teman, aku sangat bahagia pada waktu itu karena aku tidak merasa di acuhkan...
Tapi sekarang, itu semua berubah drastis...
Setelah 4 bulan yang lalu sejak kepindahanku, hal itu terjadi...
Semua mengacuhkanku, tidak ada yang menghiraukanku, tidak ada yang memperhatikanku saat aku mengobrol dengan mereka...
Kenapa?
Apa yang terjadi dengan sifat mereka?
Apakah aku telah membuat suatu kesalahan kepada mereka, sehingga mereka tidak ingin bertman lagi denganku?
Tapi itu semua tidak membuatku selalu merasa sendirian...
Karena aku masih memiliki seorang Yaya...
Dia menjadi sahabatku saat pertama kali aku memasuki sekolah ini. Saat itu aku melihatnya sedang duduk dibangku taman sekolah dengan kepala tertunduk kebawah.
Aku terus memperhatikannya...
Dan saat aku menghampirinya dan bertanya 'ada apa?' dia mengangkat kepalanya.
Aku terkejut saat melihat bekas jejak air mata yang sangat jelas di pipinya. Lalu kami mengobrol dan pada waktu itulah aku menyadari kalau dia sendirian. Aku berpikir sebentar, lalu pada waktu itu juga aku sudah memutuskan untuk...
"Hey, Yaya."
"Y, Ya ada apa Ying?"
"Bagaimana kalau kita menjadi sahabat?"
"Um, eh, sahabat?"
"Ya, mau kan?"
"T, tapi aku..."
"Oh ayolah, aku ingin mempunyai sahabat saat aku mulai bersekolah di sini, maukan?"
"Ya, aku mau"
"Kalau begitu kita putuskan kita akan selalu bersama"
"Ya, selalu bersama."
"Janji?"
"Janji."
"Kita akan..."
"selalu bersama."
Menjadi sahabatnya
Berhari-hari, berbulan-bulan, aku selalu bersama Yaya.
Aku tidak menyesal telah menjadikannya sebagai sahabatku.
Selalu bersama itu adalah prinsip dan janjiku padanya...
Selalu menerimaku dalam keadaan apapun itulah prinsip dan janji Yaya padaku.
Aku sungguh tidak menyesal berada disampingnya, benar-benar tidak merasa menyesal.
Oh ya, aku lupa kalau aku mempunyai penyakit didalam tubuhku. Penyakit yang selalu membuatku ketinggalan pelajaran, dan Penyakit yang susah sekali di sembuhkan dalam jangka waktu yang lama...
Dan mungkin bisa juga menyebabkan kematian?
Kanker darah Leukimia
Setelah tiga bulan bersekolah dan yang namanya sekolah menengah atas pasti memiliki banyak kegiatan dan ekstrakulikuler kan? apalagi yang sudah kelas sebelas sepertiku.
Penyakit itu menyerangku dan membuatku koma selama beberapa hari, tidak, mungkin kalau dihitung kembali aku merasa aku telah koma selama 1 bulan.
Dan saat aku sadar dan merasa sehat aku kembali menjalani aktivitasku bersama Yaya, itulah awal dari kejadian itu...
merasa tidak di pedulikan.
Loh, aku tidak menger...
... Tidak... tidak...
Ini tidak mungkin...
Bagaimana bisa...?
.
.
.
Ternyata, aku sudah...
-oOo-
d.)_Fang_
Fang, namaku Fang.
Aku berasal dari China, sama dengan anak perempuan tomboy yang berisiknya sampai 1 tahun gak berhenti-berhenti, Ying. Meskipun aku dari China sama seperti Ying, sifat kami sangat bertolak belakang.
Ying yang ceria, baik, setia, dan gampang bersosialisasi...
Sedangkan aku, pendiam, selalu memasang tampang dingin, dan kurang bisa bersosialisasi, tidak, bukan kurang bisa tapi, tidak bisa bersosialisasi.
Bisa juga disebut...
Lebih suka sendirian.
Tapi jangan salah paham dulu, meski tampang dan hatiku dingin, sebagian dari hatiku mulai menghangat sejak aku bertemu dengan gadis berhijab pink dan beriris hazel itu.
Kalau tidak salah, namanya adalah...
Yaya?
Setiap kali saat aku dan Yaya bertatap muka, langkah kakiku terhenti dan berdiri di hadapannya. Biasanya aku akan go ahead walau ada perempuan di depanku, Tapi kalau Yaya tidak...
Baru kali ini aku menyukai seorang perempuan di sekolahku. Biasanya aku hanya pasang tampang cuek saat aku dikejar-kejar, di dekati, atau dikerumuni saat aku memasuki sekolah.
Dan hari yang bisa membuatku terbunuh adalah saat hari valentine...
Jujur saja, aku adalah anak yang populer ke-2 di sekolahku. Kau pasti ingin bertanya 'memangnya siapa orang pertama yang paling popular di sekolahmu?'
Dan pastinya aku menjawab...
Halilintar, titik, gak pake koma.
Aku heran kenapa anak yang paling ditakuti di sekolah ini justru paling populer di kalangan anak perempuan. Aku juga tidak percaya kalau dia termasuk anak yang emosional sama sepertiku, mungkin.
Dan itu membuatku ingin menyainginya.
Tapi, pikiran itu berubah sejak aku mendengar rumor mengerikan tentang sekolah ini. Tentang banyaknya kasus pembunuhan dan bunuh diri dari siswa sampai para guru juga ikut terlibat dalam kasus ini.
Setelah hari itu kulihat Halilintar lebih dekat dengan Yaya.
Setahuku, Halilintar tidak pernah seperhatian ini sama anak perempuan manapun.
Cih, sial dadaku sakit...
Memangnya mereka ada hubungan apa sih?
Apa mereka mencoba berteman?
Atau mereka benar-benar sudah...
Akkkh! apa yang kupikirkan, itu tidak mungkin kan?
Sudahlah, aku tidak ada pilihan lain selain...
Menyelidikinya...
O ya, aku juga bukan makhluk biasa...
-oOo-
.
.
.
.
.
TBC or END?
.
.
.
.
.
Me: Yes, prolog 2 dah selesai~ Hali jangan lupa siap-siap buat main dialognya ya!
Halilintar: Tau' ah #langsung nyelonong pergi tuh anak.
Gempa: Halilintar kenapa sih thor?
Me: au' ah, gak ngulush. Oh ya, Fang juga mau aku sihir(?) jadi makhluk setengah manusia, tapi enaknya jadi makhluk apa ya?
terus nanti pairnya enakan HalixYaya, FangxYing, ato FangxYaya? duuhhh bikin pusing#kepiyer di lantai
Halilintar: Abaikan author GJ yang mulutnya pedas ini, yang penting review.
Gempa: Review yaaaaaaaaaa~
Taufan: REVIEW, REVIEW ;3 JANGAN PELIT YA! #PEACE
Me: Hoi! jangan di rusakin lagi tuh caps lock!
Taufan: #ngacir duluan.
.
.
.
Taufan: JANGAN LUPA REIEW YAAAAAAA! :3
Me: Duh rusak laptopku#pingsan
