Kuroko no Basuke belongs is Tadatoshi Fujimaki

Ff belongs to me,

Warning : Typo, cerita pasaran (maybe), agak aneh, dan gak nyambung, EYD

Rate: T

Akashi x Reader

Sumarry : Demi mewujudkan impain kakakmu untuk bermain basket kamu akhirnya masuk ke klub dan menyamar jadi laki-laki …[AU]/[ AkashixReader]/Chap 1/Mind to RnR,,

Between Dream and Basketball

" Aku berjanji pasti akan mewujudkannya.." ucapmu sambil mengambil gunting yang terletak di atas meja kamarmu. Dengn berlahan kamu mengunting helai demi helai rambut [hair color]-mu. Mengunting-nya dengan halus tanpa menimbulkan suara. Menjadikan rambutmu lebih pendek dari semula. Dan akhirnya terbentuk potongan laki-laki yang masih berantakan. Kamu memandang cermin dengan puas pada hasil kerjamu. Sekarang tinggal satu masalah lagi yang harus kau urus.

~Pagi yang indah di Rakuzan

Langkah tegas Akashi mengiringi jalannya. Terlihat raut wajahnya yang tampak serius. Ia terlihat berjalan menuju Gym saat Hayama menyapannya.

"Ohayo Akashi,, mau ke Gym? Boleh kita jalan bersama?" Tanya Hayama dengan semangatnya.

"Hn," ujar Akashi pelan. Mereka akhirnya berjalan bersama menuju Gym.

Saat itu Akashi yang hendak membuka pantu mengeriyit saat didengarnya suara keributan dari dalam Gym. Akashi pun masuk dengan Hayama di belakangnya. Akashi berhenti saat di lihatnya teman (baca:budaknya) sedang mengerumuni sesuatu di tengah Gym, atau seseorang?

"Ada apa ini?" Tanya Akashi dengan kalem namun tampak menyeramkan. Para anggota yang sudah mengetahui suara ini segera membentuk barisan meninggalkan seseorang laki-laki cantik(?) berdiri sendiri di tengah lapangan.

"Sei-chan, gomen ada tamu yang mencarimu " ucap Mibuchi. Akashi lalu memandang ke tengah lapangan, melihatmu dengan tajam.

Reader POV

Kamu menegang saat merasa sebuah tatapan tajam melihatmu. 'Itu dia Akashi, salah satu dari Kiseki no Sedai, tak ku sangka hawanya kuat sekali,' batinmu sedikit ketakutan.

'Tapi dia lumayan juga' batinmu gaje,, 'apa yang ku pikirkan, tujuanku bukan ini jangan gugup tunjukkan sikap biasa seperti latihan,, ingat,ingat, Hah! dia kemari bagaimana ini,,' batinmu kaget saat tiba-tiba Akashi berjalan mendekat.

Normal POV

Akashi tampak berjalan ke arahmu tanpa melepaskan tatapan tajamnya. Memberikan tatapan interogasi seolah kamu adalah orang asing #emang. Kamu tampak berkeringat saat ia berhenti tepati di depanmu.

Saat itu juga ia mulai bertanya,

"Siapa kau?" Tanya Akashi, nadanya terdengar dingin untukmu. Semua orang di Gym tampak diam menunggu jawabanmu.

Saat kau hendak menjawab sepertinya tenggorokanmu tercekat tak bisa bicara. 'Sial disaat seperti ini' batinmu dengan kesal.

"A-a-a" ucapmu terbata 'aku seperti orang gagu..

Di saat itu pula Mibuchi akhirnya angkat bicara. "Aah Akashi-kun ia murid baru, sepertinya ia ingin masuk klub kita, " ujar Mebuchi.

'Haah untung ada Mebuchi-senpai' batinmu sok kenal. Kalian sudah berkenalan tadi dan dengan anggota yang lainnya juga.

"Benarkah begitu, tapi aku belum pernah melihatmu, " kata Akashi dengan wajah datarnya.

'Ma-makin serem, tenang aku harus bicara', batinmu. Akhirnya kau angkat bicara juga, walau agak terbata.

"A-aku b-baru masuk pagi ini namaku [full name(name boys)],," ujarmu sambil meremas celanamu.

"Jadi begitu, katanya kau mau masuk klub ini, apa kemampuan yang kau miliki? " Tanya Akashi sambil menyeringai.

"A-aku tidak memiliki bakat apa-apa tapi aku ingin berusaha, k-ku mohon tolong terima aku masuk di klub basketmu ini," ucapmu sambil membungkuk.

"Cih, tim ini tidak menerima orang yang tidak memiliki bakat, tapi ini menarik juga, lalu apa tujuanmu masuk klub ini " tanya Akashi dengan dingin. Sepertinya ia tidak suka denganmu.

"Aku ingin mewujudkan mimpi seseorang dan membuktikan bahwa basket bukan pembawa sial, 'separti yang Tou-san katakan', " ujarmu memberanikan diri menatap wajah Akashi. Semua orang masih tegang dengan percakapan kalian. Tertarik untuk mendengar lebih jauh.

Akashi hanya menanggapinya dengan datar. Matanya masih setia memandangmu. Tinggi kalian memang berbeda, Akashi lebih tinggi darimu sehingga ia dengan mudah melihatmu.

"Jadi begitu, bagaimana kalau kami mengetesmu dulu, kau one on one dengan Hayama " Akashi mendekatkan wajahnya di depan wajahmu,

GLEK~ kau menelan ludah, 'mati aku kenapa harus bertanding segala' batinmu ketakutan.

" Hanya pertandingan kecil, kita lihat apa memang kau tidak mempunyai kemampuan atu malah sebaliknya, " ujar Akashi lalu berbalik menuju pinggir lapangan lalu berkata pada Hayama yang ikut menonton pembicaraan tadi dari inggir lapangan.

"Kotarou kau one on one dengannya" kata Akashi sambil menunjukmu.

"Hee kenapa aku, " ujar Hayama sambil menunjuk dirinya.

"Kau menolak perintahku, hm " kata Akashi sambil memasukkan tagannya ke dalam saku, mengeluarkan gunting merahnya.

"Aaa Akashi-kun, baik,baik akan kulakukan, aku akan bersiap, " ujar Hayama lalu berlari ke ruan ganti dan berganti pakaian.

Sementara kamu masih berdiri di tengah lapangan.

'apa aku harus melakukannya, tapi harus aku akan membuktikannya Tou-san, Nii-san' batinmu. Kamu lalu berjalan ke panggir lapangan. Di sana anggota yang lain berkumpul. Mereka tampak membicarananmu. Saat melihat kamu datang mereka lalu memandangmu takjub.

"Waah [name]-san tadi kau berani sekali memandang Akashi " ujar salah satu anggota klub

"Kau baik-saja kan kau akan one on one dengan Kotaro " ujar Mebuchi cemas.

"Ha'i senpai daijobu yo " ujarmu sambil melepas blazer sekolahmu yang kebesaran, dan hanya memakai kemeja putih khas Rakuzan. Kenapa kebesaran karena untuk menutupi dadamu agar tidak menonjol. 'tenang saja, tidak akan ketahuan ' batinmu agak was-was.

Ternyata Hayama juga sudah bersiap, ia tampak menunggumu di lapangan. Para angguta lain pun sama. Kau tampak gugup saat itu. Kau hanya berdo'a dalam hati agar tidak akan terjadi sesuatu yang merepotkan saat itu.

Kau pun berjalan menuju tengah lapangan. Di sana juga sudah terlihat Akashi menunggumu.

"Ini Makoto, ia yang akan melawanmu jadi apa kau siap? " tanyanya sambil menyeringai.

Kau hanya diam menanggapinya. Kau memandang Hayama. Ia tampak bersemangat.

"Ne ne kau [name]-san, ayo tunjukkan kemampuanmu jangan sungkan-sungkan " ujar Hayama tersenyum.

" Ha-i"

"Peraturannnya gampang untukmu, jika kau dapat mencetak poin akan kuakui kau masuk tim ini, mudah kan ? " ujar Akashi memandang rendah dirimu. Kau merasa marah saat itu namun kau diam saja.

Saat Akashi membunyikan peluit tanda one on one dimulai. Saat itu Hayama yang memegang bola ia tampak berlari mendahulimu berlari menuju ring untuk mencetak angka. Bunyi decitan sepatu mengiringi lari kalian. Kau tampak kwalahan mengimbangi Hayama. 'dia cepat sekali' batinmu sambil berusaha mem'blocking Hayama agar tak mencetak angka.

Namun itu sia-sia saat akhirnya kau lengah dan Hayama berhasil mencetak poin pertamanya. Akashi tampak menyeringai melihatnya, 'ini akan menarik' batinnya dalam hati.

"Hah..Hah..Hah " kau tampak kelelahan, kehabisan nafas 'kalau begini aku bisa gagal, tidak aku pasti bisa seperti katanya,,'

Flashback

DUG DUG Ckitt, bunyi dentuman bola basket bersama decitan sepatu mengiringi permainan dua anak manusia berbeda gender di sebuah lapangan di basket di pinggir jalan.

"Aku tidak akan membiarkan nii-san mencetak angka" ujar seorang gadis kecil berumur sekitar 8 tahun yang sedang berusaha menghalangi kakaknya membawa bola. Gadis kecil itu adalah kamu.

"Ho ho kita lihat saja, " ujar kakakmu berhasil meloloskan diri dari kurunganmu lalu berlari melakukan alley up dengan indah, berhasil mencetak angka.

"A.. ah [name]-nii memang hebat, aku kalah lagi " ucapmu sambil menghela nafas..

Kakakmu hanya tersenyum. Berjalan mengambil bola lalu mendekat padamu. Ia meletakkan bolanya lalu meraih tangan kecilmu, melihatnya dengan seksama.

"Kau tidak kalah Imoutoku sayang, kau…. Hanya belum berusaha, kau punya kemampuan, kau bisa menganalisa sesuatu dengan baik " ujar kakakmu sambil tersenyum melihatmu.

"Tapi tetap saja [name]-nii yang terbaik " ujarmu lalu memeluknya,

Flashback Off

Mengingat kenangan itu membuat kepalamu sakit. Ingin rasanya kau menangis saat itu juga, namun kau masih punya urusan. Cetak angka lalu masuk ke tim, pikirmu.

Saat ini kau yang memegang bola. Kau berusaha berkonsentrasi berpikir apa yang akan dilakukan Hayama selanjutnya. Sementara itu Akashi dan anggota yang lain menonton kalian dari pinggir lapangan. Wajah Akashi terlihat datar melihatmu.

Kau masih membawa bola. Terlihat Hayama menunggu, apa yang ingin kau lakukan. Kamu pun mulai berlari, mendribble bola dengan cepat, namun sepertinya Hayama tidak membiarkanmu melewatinya kamu pun melakukan pivot, namun kau tahu itu tidak akan bertahan lama. Akhirnya saat Hayama lengah dengan kemempuan kecepatan yang kau miliki kau berhasil melewatinya. Mendribble, bembawa bola ke ring melakukan sebuah lompatan kecil sebelum akhirnya bola itu masuk.

Semua tampak hening melihat kejadian tadi. Terlalu cepat, pikir meraka. Akashi tampak diam sebelum akhirnya menyeringai melihatnya. Berjalan dengan angkuh mendekatimu dan Hayama.

"Shoot yang hebat, " ujarnya padamu, "Tak kusangka kau bisa mengalahkan Hayama tadi tapi kurasa itu hanya kebetulan" ujarnya menambahkan.

"Haha gomen-gomen tadi aku sedikat lengah, " ujar Hayama menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Terlihat Mebuchi dan anggota lainnya datang menekat. Kau masih terengah-engah, berusaha mengatur nafasmu yang berantakan.

'padahal hanya pertandingan singkat tapi ini membuat tenagaku berkurang' batinmu. Kau memang lumayan dalam hal basket, namun hanya kekuatan fisikmu yang lemah.

"Baiklah kuakui kau memang lumayan, seperti perkataanku tadi kau bisa mencetak angka kau di terima di sini, " Kau tersenyum senang sebelum akhirnya Akashi berkata. "Tapi.. " Akashi mendekatkan mulutnya ke telingamu, kau kaget saat itu, pipimu memerah "Bersiap-siaplah.." ujarnya dengan seringai yang masih menghiasi wajahnya.

Ia lalu berjalan menjauhimu, pergi keluar tanpa suara. Meninggalkanmu dalam diam berusaha mencerna kata-katanya tadi. Hayama menepik pundakmu pelan, menyadarkanmu dari lamunan.

"Jadi selamat [name]-san, kau diterima" ujarnya lalu tiba-tiba menjabat tanganmu dengan kencang sebelum akhirnya Mibuchi menghentikannya,

"Kurasa sudah cukup, [name]-san biar kuperkenalkan pada para anggota" ujar Mebuchi inisiatif, menarikmu dengan cepat terlihat para anggota lain kebali memberimu selamat.

Terlihat pintu Gym terbuka, kembali menampakkan seseorang ternyata … yang baru saja sampai, ia terlambat.

"Hosh, apa ada Akashi? " ujarnya sambil celingak-celinguk,

"Tidak, Ia baru saja keluar tadi " balas Mibuchi, "Oh ya, perkenalkan ia anggota baru di sini [full name]-san " lanjut Mibuchi.

"Ah perkenalkan aku Nebuya Ekichi salam " ujar Nebuya.

"Salam kenal juga Nebuya -kun ", ucapmu tanpa sadar,

Semua orang saat itu tampak kaget saat kamu memanggil Nebuya dengan suffiks –kun.

'eh gawat ada kunnya' ucapmu sadar lalu berkata, "Emm b-boleh aku memanggilmu seperti itu " ujarmu tersenyum paksa.

"Hee kalau si gangguro ini dipanggil begitu aku juga mau.. " ujar Hayama heboh

"O-oi apa maksudmu memanggilku gangguro ha, " ujar Nebuya marah

"Ahahahaha " kau pun tertawa lepas membuat semua orang di Gym hening.

'KA-KAWAII, ' batin mereka

'Sepertinya aku akan berhasil, lihat saja nanti Tou-san, Nii-san,,,

TBC..

Minna ni lanjut pa delet? Saya manut ini smoga dapat tanggapan positif dari semua….

Kritik and saran review aja..

Oh ya Spica mau kasi tau tadi di awal kenapa namanya reader boy, because nanti kan si reader nyamar jadi punya 2 nama yang cewe ma yang cowo jadi jangan bingung'

Kalo bingung jongkok aja #plak,, bercanda

Kalo bingung Tanya Spica aja lewat review..

Arigatou…