Joonmyun melemparkan setumpuk tabloid yang baru saja terbit pagi ini. Seluruh cover depan tabloid tersebut adalah wajah Jongin bersama seorang model yang bahkan tidak Jongin ingat namanya. Belum sempat Joonmyun membuka mulutnya, Jongin langsung kembali berlari menuju ke kamar mandi. Seperti sebelumnya, ia kembali mengeluarkan seluruh isi perutnya ke dalam closet.

"Kau harus berhenti mencium gadis yang tidak kau kenal, Jongin." Joonmyun menghela nafas. Kakak dari pemuda tan itu berusaha untuk tetap sabar. Ia tidak mau memarahi adiknya di pagi yang cerah ini. "Appa, sangat tidak suka dengan skandal-skandalmu belakangan ini."

Ya, ini bukan pertama kalinya anak dari salah satu entrepreneur paling kaya yang berhasil masuk majalah Times, membuat skandal dengan model-model cantik yang bahkan tidak dikenalnya. Joonmyun tahu kalau sebenarnya Jongin bukan tipe pemuda yang cassanova. Kim Jongin lebih masuk ke tipe pria pemalas yang bodoh dan mau saja dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya.

"Aku tahu. Aku minta maaf." Jongin masih duduk di lantai kamar mandinya. Ia nyaris menyandarkan kepalanya pada bibir closet.

Joonmyun menggelengkan kepalanya. Kali ini, kata maaf saja tidak cukup untuk mengubah apa yang sudah terjadi. "Jongin, kami tahu kalau kau tidak akan berubah. Mungkin, memang sudah takdirmu untuk terlahir seperti ini." Ujar Jongin lalu menghindar dari gulungan tisiu toilet yang Jongin lemparkan padanya. "Jadi, kami berinisiatif untuk mencarikanmu bodyguard yang akan membantumu untuk tidak mengulangi kesalahan semacam ini untuk kesekian kalinya."

Rasa sakit kepala yang sedaritadi menyerang Jongin rasanya lenyap entah kemana. Semuanya berganti dengan rasa amarah yang berangsur naik dari bawah sampai puncak kepalanya. "Aku bukan anak kecil, hyung." Ujar Jongin tegas. Ia seperti menekankan setiap katanya dan Joonmyun tahu kalau ini bukan suatu tanda yang baik.

"Tapi, kau tetap membutuhkan-"

Sebelum Joonmyun sempat menyelesaikan kata-katanya, pria itu langsung mendapat serangan berupa beberapa gulungan tisiu toilet dari Jongin.

.

.

The Bodyguard

Main Pairing : SeKai [Sehun/Kai] and other pairings that I haven't decided yet

Rated T and maybe M somedayyy

This is definitely stupid rom-com

Summary : Jongin memerlukan bodyguard yang dapat menjauhkannya dari skandal. Namun, Oh Sehun –bodyguard barunya– malah menjebaknya ke dalam skandal yang lebih parah.

a/n : sorry for the cliche title and plot lmao

.

.

Kira-kira sekitar pukul 1 siang, Jongin mendengar suara bel dari arah pintu apartemennya. Jongin yang kala itu sedang bersantai menonton televisi di ruang tengah apartemennya dengan malas berjalan menuju ke arah pintu apartemen. Dia melirik sebentar ke arah intercom-nya dan mendapati seorang pemuda berdiri membelakanginya. Karena penasaran, Jongin langsung membuka pintu dan pemuda itu berbalik menghadapnya.

"Kau siapa?" Jongin memasukkan tangannya ke dalam kaleng biskuit yang sedaritadi dipeluknya. Ia mengambil sebuah biskuit dan memakannya sambil menilai pemuda itu lewat tatapannya. Oke, pemuda itu cukup tampan – jika dibandingkan dengan teman-teman model Jongin, mungkin pemuda itu bisa dikategorikan ke dalam model papan atas untuk merek abercrombie.

"Aku Oh Sehun, bodyguard barumu." Jawab pemuda bernama Sehun itu dengan tenang. Ekspresinya seperti bongkahan es di kutub utara yang sulit untuk dilelehkan. Jongin menatapnya dengan horor.

Saat tangannya hendak mencengkram kenop pintu untuk menutup pintu tepat diwajah tampan pemuda itu, Sehun langsung menahannya dengan menggenggam tangan Jongin. "Aku tahu kalau kau bukan anak kecil. Tapi, tindakanmu yang seperti ini jelas menunjukkan presepsi lain." Fuck, kenapa pemuda itu terlihat tenang dan dingin sekali?! Jongin langsung membenci Sehun detik itu juga.

"Kau tidak punya hak untuk mengkritikku!" Seru Jongin nyaris melemparkan kaleng biskuit dipelukannya ke arah Sehun.

Sehun menyeringai. "Tentu saja, aku punya. Bukannya mengkritik seseorang adalah hak dari setiap manusia di bumi ini."

"Umm, iya sih! Tapi kan-"

"Dasar bocah. Kau tidak bisa membalas kata-kataku, kan?"

Kening Jongin mengerut, mulutnya terbuka lebar, dan pelukannya terhadap kaleng biskuit itu semakin mengerat. Pemuda itu berusaha menenangkan dirinya dengan berbagai macam sugesti. Ia tidak ingin membuat skandal baru yang melibatkan dirinya, Sehun, dan kaleng biskuit tak berdosa ini. Jongin menarik nafas lalu membuangnya selama lima detik. Sehun hanya terdiam memperhatikannya berusaha menekan senyumnya.

"Kenapa kau begitu menyebalkan? Aku bisa memecatmu sekarang juga!" Ancam Jongin tidak main-main. Sejenak, Sehun hanya terdiam tidak membalasnya. Jongin sempat berpikir kalau dirinya menenang dan berhasil mengambil kendali dari pemuda itu.

"Sebenarnya, hanya ayahmu yang bisa memecatku. Tapi, karena aku tidak ingin menghancurkan fantasi bocah sepertimu. Jadi-"

"Whatever, Sehun. Whatever!" Aksen inggris Jongin terdengar aneh, sehingga Sehun tidak bisa menahan diri untuk tidak menertawainya. Wow, sudah lama Sehun tidak tertawa selepas ini. Entah kapan terakhir kali ia bisa tertawa seperti ini tanpa ada beban dihatinya.

Jongin berusaha menghiraukan tawa bajingan itu. Ia memutar matanya lalu menatap Sehun dengan tajam. "Kau mau masuk atau tidak?!"

Sehun langsung berhenti tertawa dan kembali memasang ekspresi datarnya. Jongin menatapnya dengan tatapan 'kau-aneh-dude' sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali. Jujur saja, pemuda bernama Oh Sehun ini adalah pemuda paling pelit ekspresi yang pernah Jongin lihat seumur hidupnya. "Tentu saja, aku mau, Princess."

"What the fuck, Sehun?! Jadi, kalau kau memanggilku princess. Aku harus memanggilmu prince?" Please, ini hanya perkataan sarkastik Jongin yang sampai kapanpun tidak akan menjadi kenyataan.

"Well, kau bisa memanggilku master daripada prince." Lagi-lagi, Sehun bicara dengan wajah datar yang membuat Jongin ingin menampar dirinya sendiri.

What the fuck, Oh Sehun?! Ini baru hari pertama pemuda itu dan dia sudah berhasil membuat Jongin ingin melompat dari balkon apartemennya.

"Oh iya, selama aku menjadi bodyguard-mu.. aku akan tinggal satu atap bersamamu. Di sini."

That's it. Mana pisau? Jongin ingin bunuh diri dan membuang tubuhnya sendiri ke rawa-rawa.

.

.

Rin's note :

A new fic untuk gantinya Accidently Married.. and it's rom-com guys hehe

Awalnya, aku mau bikin chankai's fic dengan plot ini. tapi, setelah aku lihat-lihat personality dari chara si bodyguard ini lebih cocok ke sehun.. so yeah.. gitu deh hehe

Anyways, buat yang besok ujian semangat ya!

P.S laff u gaiss.. if you want to ask anything just ask me on my askfm (ferineee)