Wishing you a day as special as you are, Happy Birthday Oh Sehun


1220

cast : Oh Sehun, Xi Luhan

Rated : M

Boy and Boy Love

DLDR!


10 April 2015

"Eomma... Sehunnie ulang tahun sebentar lagi. Tapi aku belum beli kado apa-apa" rengek Luhan menggelantung di lengan calon mertuanya, Jaejoong

"Memang Luhannie mau beli apa?" Gemas Jaejoong

"Tidak tahu" sebal Luhan

"Kalau begitu tanyakan langsung pada Sehun hmm" saran Jaejoong

"Tidak mau. Sehunnie meminta hal aneh" Luhan mengingat permintaan Sehun semalam saat ia tanya

"Memang dia minta apa?" Tanya Jaejoong

"Sehunnie minta anak" Luhan bergedik ngeri melihatnya

"Mwo? Anak? Kalo begitu cepat berikan Sehun anak agar eomma punya cucu" kekeh Jaejoong

"Eomma" kesal Luhan

11 April 2015

"Aku bingungggg" rengek Luhan saat berada di apartemen sahabatnya, Kyungsoo

"Lu, aku kesal melihat tingkahmu" protes Baekhyun

"Kalau begitu beri aku ide" Luhan benar-benar bingung sekarang

"Aku kan sudah bilang serahkan saja tubuh dan lubangmu, Sehun pasti senang" kekeh Kyungsoo

"Dia sudah sering mendapatkannya. Dia pasti bosan" balas Luhan

"Kapan terakhir kalian melakukannya?" Tanya Baekhyun

"Tadi sebelum mengantarku kesini, dan di parkiran mobil" balas Luhan

"MWO? Kalian benar-benar mesum" gemas Baekhyun

"Yasudah berikan dia anak kalau begitu" balas Kyungsoo santai

"Ah sudahlah. Kalian tidak membantu. Aku pergi" kesal Luhan

BLAM,

Terdengar Luhan menutup pintunya kasar.

"Dia marah?" Kekeh Kyungsoo pada Baekhyun

..

..

..

"Sehunnie, besok ulang tahunmu, tapi aku belum membelikan apa-apa. Padahal ini sudah ke sepuluh kalinya aku merayakan ulang tahunmu. Tapi kenapa aku selalu bingung" lirih Luhan

Drrtt drrttttt

Luhan melihat yang layar telponnya dan tersenyum lirih melihat nama Sehun terpampang dilayarnya

"Aku sedang putus asa Sehunnie. Nanti saja telponnya" gumam Luhan kembali memasukan ponsel ke sakunya.

Luhan terus berjalan sampai akhirnya dia merasa haus dan memutuskan mampir ke kedai coffe di dekat kampusnya dan Sehun

"Ini Lu pesananmu. Tumben kau datang sendiri" Lee ahjumma meyerahkan jus strawberry pada Luhan dan Luhan dengan segera meminumnya

"Ahjumma aku sedang bingung" Luhan kembali merengek

"Bingung kenapa?" tanya Lee ahjumma

"Sehunnie besok ulang tahun" jawab Luhan menggantung

"Dan Lulu bingung mau memberi apa?" tebak ahjumma

"Darimana ahjumma tahu?" tanya Luhan

"Hanya menebak" Lee ahjumma tertawa

"Lu, kalau ahjumma boleh beri saran. Sehun tidak menginginkan barang darimu"

"Sehun mau anak dariku?" Luhan memotong omongan Lee ahjumma karena semua orang mengatakan dirinya harus memberikan Sehun anak

"Hahahaa. Itu tidak sekarang, kalian bahkan masih sangat muda" kekeh ahjumma

"Lalu apa?" tanya Luhan

"Hadiahkan pada Sehun sesuatu yang tidak bisa orang lain berikan padanya" pesan ahjumma

"Aku bingung" balas Luhan

"Kau kekasihnya, berilah sesuatu yang menunjukkan kalau kau mencintainya dan ingin terus bersamanya. Kau bisa menuliskan sesuatu mungkin" balas Lee ahjumma

"Pikirkanlah. Ahjumma permisi hmm" katanya meninggalkan Luhan

"Aku masih bingung" gumam Luhan setelah ditinggalkan

Luhan sedang berada di bis, setelah berjalan kesana kemari dia masih belum tahu harus melakukan apa. Tapi yang menarik di pikirannya adalah kata-kata Lee Ahjumma

"Kau kekasihnya, berilah sesuatu yang menunjukkan kalau kau mencintainya dan ingin terus bersamanya. Kau bisa menuliskan sesuatu mungkin"

"Menulis?" gumam Luhan

"Ah benar! Itu saja" Luhan tiba-tiba mempunyai ide

..

..

..

"Aku pulang" teriak Luhan masuk kedalam rumahnya dan langsung berlari kekamarnya

"Sayang, aktifkan ponselmu. Sehun menelponmu terus" teriak Heechul namun tampaknya diabaikan Luhan

"Ayo kita mulai" gumam Luhan yang kemudian menyiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti kertas origami, gunting, dan botol kaca bertutup gabus.

Setelahnya, Luhan terlarut dalam pekerjaan membuat hadiah untuk Sehun. Dia juga melewatkan jam makan malamnya, dan menghiraukan teriakan Heechul yang sangat kesal karena terus menerus diabaikan Luhan.

"Selesai" teriak Luhan senang menatap gulungan-gulungan kecil kertas origami yang berwarna-warni dengan tulisan serta harapannya untuk Sehun didalam botol kaca dengan tutup gabus

"Ah sudah jam sepuluh malam. Dua jam lagi Sehunnie ulang tahun" cengir Luhan yang berniat menelpon Sehun pada jam dua belas malam nanti

Bosan menunggu dikamar, Luhan akhirnya turun dan menuju ke dapur untuk mengisi perutnya yang kosong dan terus berbunyi. Tapi dia mengerucut kesal karena tidak ada makanan di meja makan.

Luhan berjalan kekamar orang tuanya dan langsung masuk tanpa mengetuk

"Eomma" Luhan memanggil Heechul yang sudah tertidur di pelukan Hankyung

"Eommaa" teriak Luhan kesal

"Eh Luhannie kenapa?" Hankyung yang terbangun.

"Appa Luhannie lapar" rengek Luhan

"Aigoo kasihan sekali anak appa. Ayo appa buatkan sesuatu" Hankyung memakai sandal rumahnya dan merangkul pinggang anaknya keluar dari kamarnya

"Eomma sudah memanggilmu untuk makan malam. Tapi kau tak menjawab" Hankyung memberitahu Luhan sambil memasak nasi goreng beijing andalannya

"Aku sibuk membuat kado untuk Sehunnie" cengir Luhan

"Aigoo anak appa sudah tahu rasanya berbagi ya" gemas Hankyung

"Hmm… aku ingin Sehunnie senang" jawab Luhan

"Ini, sudah siap. Makanlah" Hankyung duduk didepan anaknya dan memperhatikan Luhan makan

"Appa ini enak sekali" puji Luhan

"Appa hanya bisa buat itu" kekeh Hankyung

"Oia apa kau membuat kue untuk Sehun?" tanya Hankyung

"Kue?" tanya Luhan

"Iya Kue. Jangan bilang kau mau membelinya. Lebih baik kau membuatnya nak" saran Hankyung

"Tapi aku tidak tahu cara membuatnya" balas Luhan

"Habiskan makananmu, lalu setelah itu kita buat kue" Hankyung mengusak rambut putranya

"Benarkah?" tanya Luhan berbinar

"Tentu saja" Hankyung tertawa melihat anaknya

..

..

..

"Lu, jangan terlalu banyak backing powdernya nanti akan terlalu mengembang" kekeh Hankyung karena Luhan sama sekali tidak membantu dalam acara tengah malam mereka

"Benarkah?" tanya Luhan

"Iya sayang" balas Hankyung

"Aduk saja sampai merata. Jangan tambahkan apa-apa lagi" Hankyung memberitahu

"Appa ini sudah rata" Luhan memberitahu Hankyung

"Panaskan coklatnya nak, appa sedang membuat topingnya"

"Siap bos" Luhan mengambil panci dan mengisinya dengan air

"Appa coklatnya jadi aneh" Luhan menarik appa nya agar melihat panci

"Astaga Luhannie kenapa diberi air? Coklat itu seperti margarin, jika dipanaskan dia akan melarut sendiri. Jika kau mau beri air pakai air sedikit saja sayang" gemas Hankyung mematikan kompor dan kembali berdecak karena ulah konyol putranya

"Hehe, aku mana tahu" cengir Luhan

"Kau tidak serius ya membuat kue untuk Sehunnie mu. Kalau begitu bersiap saja kehilangan Sehun mu itu" goda Hankyung

"Appa" pekik Luhan kesal

"Baiklah aku akan sungguh-sungguh. Appa duduk saja dan beritahu aku bagaimana caranya" Luhan mendorong Hankyung ke kursi yang ada di dapur.

Beberapa menit kemudian, Luhan membuat kuenya dengan serius dan mendengarkan instruksi dari ayahnya. Dia cukup kewalahan karena tidak mengetahui nama bahan yang disebutkan appa nya. Belum lagi cara mengaduk juga harus sangat diperhatikan. Tapi dia tidak mempedulikannya dia hanya ingin memberikan kue dan hadiahnya besok pada Sehun

"Selesai" teriak Luhan saat selesai menghias kue untuk Sehun. Dia bahkan menambahkan hiasan rusa di kue Sehun.

"Baiklah. Appa letakkan di kulkas, besok saat pesta ulang tahun Sehun jangan lupa kau bawa hmm" tanya Hankyung yang sibuk mencuci perabotan yang digunakan Luhan. Jika tidak dibersihkan, istrinya akan berteriak di pagi hari

"Lu" panggil Hankyung karena tidak mendapat jawaban dari Luhan

Hankyung menoleh ke meja makan dan tersenyum melihat anaknya yang tampak kelelahan dan tertidur pulas menyender di meja makan.

"Pantas saja dia kelelahan sudah jam dua pagi" kekeh Hankyung

Hankyung mengelap tangannya yang basah kemudian menghampiri Luhan dan menggendong putranya menuju kamarnya

"Selamat malam Lulu sayang" Hankyung mencium kening Luhan dan meninggalkan kamar Luhan

..

..

..

12 April 2015

Tap! Tap!

Terdengar suara langkah kaki yang berlari dengan terburu-buru

"Sehunnie pasti kesal karena kemarin aku tidak bisa dihubungi seharian. Aku lupa mengaktifkan ponselku, dan lagi aku tidak mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Luhannie bodoh, dasar bodoh" gerutu Luhan

"Pasti dia dikelas" gumam Luhan masih terus berlari menuju tempat Sehun

Saat sedang berlari ada seseorang muncul dari arah toilet dan membuat Luhan terkejut karena jalannya terblokir dan

BRAK!

Luhan terjatuh dengat tidak elitnya karena tidak sempat mengerem.

"Isss, pantatku sakit" geram Luhan

"Kau tidak apa?" Tanya suara yang sedari tadi Luhan ingin dengar

Luhan mendongak dan segera bangun karena ternyata Sehun yang ia tabrak

"Sehunnie" katanya senang

"Sehunnie maaf kemarin aku tidak mengaktifkan ponsel, aku sibuk menca..."

"Memangnya aku bertanya?" Tanya Sehun dingin

"Tapi kan.." Luhan mencoba bicara

"Lupakan. Selamat ulang tahun Sehunnieku. Semoga selalu sehat dan bahagia. Aku mencintaimu" Luhan memeluk Sehun erat

Sehun melepaskan pelukan Luhan dan menatapnya dingin

"Terimakasih"

Dan setelahnya Sehun menyenggol bahu Luhan keras dan meninggalkannya

"A-apa itu barusan!" Gumam Luhan tak percaya

"Apa dia marah?" Tebak Luhan

"Ahhhhh eomma bagaimana ini" teriak Luhan frustasi

..

..

..

"Lu, aku dengar nanti malam pesta Sehun akan meriah" Baekhyum menghampiri Luhan yang sedang berjalan lemas menuju kantin

"Sehun akan diumumkan menjadi ahli waris ayahnya. Jadi memang akan ramai dengan orang-orang penting dari perusahaan Yunho appa" jawab Luhan malas

"Ah aku harus tampil memukau" Baekhyun berbinar

"Chanyeol disana bodoh. Bagaimana bisa kau tebar pesona" kekeh Luhan

"Aku akan melakukannya diam-diam" balas Baekhyun

"Ah. Itu mereka. Ayo kesana" Baekhyun melihat, Sehun, Chanyeol, Kai dan Kyungsoo sedang duduk di meja

"Baekie, aku dengan Minseok saja" Luhan enggan kesana karena matanya bertatapan dengan Sehun, dan Sehun masih bersikap dingin.

"Kau ini kenapa si. Ayo kesana" Baekhyun menarik Luhan ke meja yang ada kekasih dan teman-temannya

"Halo baby" sapa Chanyeol dan Baekhyun menarik kursi disamping Chanyeol

"Duduk" Sehun menarik kursi untuk Luhan dan Luhan duduk disamping Sehun

"Kalian kenapa?" Tanya Kyungsoo pada Sehun dan Luhan

"Tidak apa" balas Sehun

"Ishh, masih menyebalkan seperti biasa" cibir Kyungsoo

"Lu, kau mau makan apa?" Tanya Baekhyun

"Aku pesan jus jeruk saja Baek" balas Luhan

"Oke" Baekhyun segera memesan makanan untuknya dan Luhan

"Tidak makan?" Tanya Sehun

"Nanti saja Sehunnie" balas Luhan

"bilang aaaaa" Sehun menyuapi roti yang sedang ia makan

"Ayo cepat" Sehun mulai gemas

"Aaaaa" Luhan membuka mulutnya

"Aigooo sedang bertengkar saja imut sekali" goda Kyungsoo

"Kami tidak bertengkar" balas Sehun malas

"Dasar tukang bohong" Kyungsoo kembali mencibir

"Sudahlah baby sayang" Gemas Kai mencium bibir kekasihnya ini agar tidak cerewet

Sehun terus menyuapi Luhan, hingga roti bakar yang ia pesan habis dimakan Luhan sementara Luhan diam-diam tersenyum karena sepertinya Sehun tidak terlalu marah padanya

..

..

..

"Lu, cepatlah. Kita sudah terlambat" teriak Heechul dari bawah karena Luhan belum juga turun dari kamarnya

"Ne eomma" balas Luhan

Cklek!

"Bagaimana. Aku tampan tidak?" tanya Luhan saat menuruni tangga dia membutuhkan waktu lima jam untuk memilih pakaian dan berdandan agar terlihat memukau di pesta ulang tahun kekasihnya

"Appa benar-benar berharap kau seorang wanita nak. Kau cantik sekali" puji Hankyung

"Appa" kesal Luhan

"Ayo berangkat" Hankyung merangkul kedua anak dan istrinya

"Appa kuenya" Luhan memekik teringat kue yang ia buat masih ada di kulkas

"Anak ini! Cepat ambil" gemas Hankyung

"Kue apa?" tanya Heechul

"Dia membuat kue untuk Sehun semalam" Hankyung memberitahu

"Apa bisa dimakan?" kekeh Heechul

"Pasti akan sangat enak" puji Hankyung tak yakin

"Mudah-mudahan Sehun tidak mati keracunan" gumam Heechul asal

"Anakmu akan ikut mati keracunan kalau Sehunnya sakit sayang" kekeh Hankyung

Heechul mendelik tak suka pada suaminya, ia hendak membalas, tapi suara pintu belakang mobil terbuka menandakan Luhan sudah datang

"Ayo berangkat" Luhan tampak membawa banyak sekali barang untuk ke pesta Sehun

..

..

..

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah Sehun yang halaman belakangnya telah disulap dengan indahnya. Ada kue besar dengan angka 22 yang dipajang di dekat air mancur, menjadikan kuenya terlihat begitu indah.

Sudah banyak tamu yang berdatangan, beberapa dari teman kampus Sehun dan beberapa teman kerja ayah Sehun yang memenuhi taman belakang dan ruang tengah rumah Sehun

"Kenapa ramai sekali" gumam Luhan sebal

"Lu, appa dan eomma kedalam dulu, banyak teman SMA kami. Kau temui teman-temanmu hmm" Hankyung memberitahu Luhan, dan Luhan mengangguk pelan

Luhan diam-diam masuk kekamar Sehun berharap Sehun ada disana

Cklek!

"Sehunnie" panggil Luhan

Tapi tidak ada jawaban

Luhan kembali mendengus sebal dan merasa minder karena sudah banyak kado yang tersusun rapih di kamar Sehun

"Aku jadi tidak yakin memberikan ini" lirih Luhan meletakkan botol kacanya di meja dekat kasur Sehun dan segera keluar kamar untuk mencari Sehun dan teman-temannya

"Aku harus kemana?" bingung Luhan yang masih membawa kue buatannya di tangannya

Akhirnya dia memutuskan menyelinap ke dapur untuk menaruh kue yang ia buat di kulkas. Dia tidak punya nyali untuk memberikan kuenya pada Sehun, karena ternyata banyak sekali kue yang enak dan sangat cantik bentuknya ada dirumah Sehun

"Tuan muda Luhan, apa yang anda lakukan disini?"" tanya Park ahjumma, kepala pelayan di rumah Sehun

"Hehehe, aku haus ahjumma" cengir Luhan yang sudah berhasil meletakkan kuenya dikulkas

"Ini ahjumma ambilkan cola" Park ahjumma memberikan Luhan minum

"Gomawo ahjumma. Oia Sehun dan teman-temanku dimana?" tanya Luhan

"Tuan muda Oh masih menjamu tamu ayahnya, teman-temanmu sudah berada di taman belakang tuan muda" park ahjumma memberitahu

"Baiklah aku kesana dulu, dah ahjumma" Luhan meletakkan cola nya dan melesak ke taman belakang

"Luhannie!" pekik Baekhyun yang terpukau dengan penampilan Luhan

"Hay fans" cengir Luhan

"Astaga kau ke salon mana? Kau sangat erhrrrhh..cantik Lu" puji Baekhyun

"Tentu saja" balas Luhan tertawa, namun tiba-tiba matanya melihat sesuatu yang membuatnya sangat mual, Luhan melihat Sehun sedang merangkul pinggang seorang wanita dan tersenyum padanya setelah sebelumnya mereka mencium pipi masing-masing.

"Ayolah" geram Luhan menghampiri Sehun dan wanita yang Luhan ketahui bernama Choi Sulli

"Sehun" suara pekikan Luhan terhalang dengan suara MC yang mengumumkan bahwa sudah saatnya Sehun meniup lilin

Sehun pun tersenyum pada semua kerabatnya dan kerabat ayahnya mendekati kue ulang tahunnya

Terdengar suara nyanyian ulang tahun untuk Sehun dan tak lama Sehun meniup lilinnya, setelah Sehun meniup lilinnya kembali terdengar tepukan meriah dari semua tamu undangan yang hadir

"Silakan bagikan tiga kue pertama untuk orang spesialmu Sehun-ssi" sang MC memberi perintah

Sehun memberikan kue pertamanya pada Ayahnya, kemudian ibunya. Luhan mendengus sebal karena yakin kue ketiga bukan untuk dirinya. Jangankan melihat kehadirannya, Luhan bertaruh Sehun tidak tahu kalau dia ada disana.

"Aku ingin menangis" kesal Luhan berjalan kedapur

"Untuk apa aku berdandan sangat cantik seperti ini, Sehun bahkan tidak menatapku. Aku kesal" gerutu Luhan menghapus air matanya yang jatuh

BRAK!

Luhan membuka pintu dapur dengan keras dan kesal

"Aigoo tuan muda anda kenapa?" tanya Park ahjumma

"Luhan saja ahjumma. Aku bukan tuan muda" protes Luhan

"Araseo. Luhan kenapa?" tanya park ahjumma

"Sehunnie menyebalkan" adu Luhan

"Ahjumma aku mau cola" pinta Luhan

"Baik akan bibi ambilkan" park ahjumma tersenyum melihat pasangan tuan mudanya begitu imut

Selagi menunggu park ahjumma mengambilkan cola, Luhan mengambil kue yang dia buat di kulkas. Dia menatap nanar pada kuenya yang sangat jelek dan membawanya ke meja dapur. Luhan mengambil lilin angka 22 dari sakunya kemudiam menaruh pajangan rusa dan beberapa pajangan lucu lainnya di kue yang ia buat.

"Ini cola nya Lu" park ahjumma datang

"Gomawo ahjumma" Luhan tersenyum pahit menatap kue jeleknya

"Aigoo itu lucu sekali, apa untuk tuan muda Sehun?" tanya park ahjumma

"Ini untukku, sehun sudah punya banyak kue. Ahjumma bisa tinggalkan aku sendiri?" tanya Luhan

"Apa Luhan tidak mau ditemani?" tanya ahjumma

"Tidak mau" balas Luhan

"Baiklah, kalau butuh sesuatu panggil bibi ya" pesan ahjumma

"Hmm" hanya itu jawaban Luhan

"Imut sekali" gemas park ahjumma

Saat akan keluar dari dapur, Park ahjumma mendapati seseorang yang juga datang dari arah luar

"Eh?" park ahjumma kaget, tapi si pemuda menyuruhnya untuk tetap diam dan ahjumma mengangguk serta menahan senyumnya karena yang datang adalah Sehun.

..

..

..

"Membosankan" gumam Luhan kesal menghabiskan cola nya dala satu kali tegukan

Dia kemudian mencari korek api dan menyalakan lilin dengan angka 22 nya.

Dia meletakkan kepalanya di meja dengan kedua tangannya sebagai tumpuan dan menatap nanar lilin yang menyala itu. Dia tersenyum kecut dan menyanyi dengan rengekan kesalnya

saengil chukka hamnida…
saengil chukka hamnida…
saranghaneun uri Sehunnie …..
saengil chukka hamnida…..

huffff

Terdengar helaan nafas dari belakan Luhan dan seketika api di lilin dengan angka 22 tahun itu mati

"Eh?" Luhan menoleh ke belakang dan terkejut mendapati Sehunnya disana, menahan tawa dan tetap terlihat tampan

"Itu kue ku kan? Aigoo lucu sekali seperti kekasihku" Sehun mencium kedua pipi Luhan bergantian

"Sehunnie sedang apa disini?" tanya Luhan gugup

"Ini, aku tadinya mau memberikanmu kue potongan ketigaku. Tapi kau tidak ada di kerumunan, lalu aku bertanya pada eomma katanya kau disini" Sehun memberikan kue yang dia bawa

"Jadi kue ketiganya untukku?" tanya Luhan berkaca-kaca

"Tentu saja, memangnya untuk siapa lagi?" kekeh Sehun

"Hisssh, berikan saja pada nona Choi itu" Luhan kembali dalam mode ngambeknya dan duduk di sofa yang ada didapur, dia menundukkan kepalanya malas bertatapan dengan Sehun

"Apa Luluku melihat aku mencium pipi si nona galah itu?" tanya Sehun berjongkok didepan Luhan

"Aku minta maaf hmm.. Aku tadinya mau membuatmu cemburu, tapi aku keterlaluan ya?" lirih Sehun

"Aku akan membalasnya tenang saja" ancam Luhan

"Andwae! Jangan coba-coba" protes Sehun

"Maafkan aku ya.." pinta Sehun

Luhan tidak menjawab

"Lu, maafkan aku" paksa Sehun

"Ayolah ini kan ulang tahunku…maafkan aku ya" Sehun bernegoisasi

"Araseo, Saengil Chukae Sehunnie" Luhan menghambur ke pelukan Sehun dengan tiba-tiba membuat Sehun tak sempat menahan beratnya mereka jatuh terduduk di lantai dapur

"Sehunnie sayang, maafkan aku tidak mengucapkan selamat ulang tahun padamu saat jam dua belas malam kemarin. Aku ketiduran" Luhan duduk di pangkuan Sehun dan mencium bibirnya

"Tidak apa sayang. Paginya kan kau sudah ucapkan" Sehun membalas ciuman Luhan

"Tapi kau sangat jutek tadi pagi" kesal Luhan

"Itu karena kau tidak ada kabar seharian" gemas Sehun

"Aku mencintaimu sayang. Selamat ulang tahun" Luhan memeluk Sehun erat

"Gomawo Lu, aku juga mencintaimu" balas Sehun memeluk erat Luhan dipangkuannya

"Oia aku membuatkan kado konyol untukmu" Luhan memberitahu

"Kado apa?" tanya Sehun

"Ada di meja kamarmu, tadi sudah aku letakkan" Luhan memberitahu Sehun

"Lalu apa itu kue untukku?" tanya Sehun menunjuk ke meja dapur

"Hmm.. appa membantuku membuatnya, tapi rasanya pasti aneh. Jangan dimakan, kuenya untuk tiup lilin saja" kekeh Luhan

"Aku akan memakannya" Sehun menciumi bibir Luhan

"Sehunnie" pekik Luhan saat Sehun berdiri dan menggendongnya

"Kita mau kemana?" tanya Luhan bingung

"Mau kekamarku sayang, aku mau lihat kado darimu, makan kue buatanmu, dan memasuki dirimu" bisik Sehun membuat Luhan merona hebat

"Tapi acaramu kan belum selesai" protes Luhan

"Sudah sayang, aku sudah tiup lilin jadi sudah selesai" balas Sehun yang mengeratkan gendongannya pada Luhan dan membawa kue buatan Luhan kekamarnya.

..

..

..

Blam!

Sehun menutup pintu kamarnya dengan tidak sabaran. Kemudian dia meletakkan kuenya di meja dan dengan segera membawa Luhan ke ranjangnya dan menindih Luhan di bawahnya

"Luhannie sangat cantik" puji Sehun

"Sehunnie tampan" balas Luhan merona

"Aku mencintaimu" Sehun menatap Luhan

"Aku juga mencin…"

Kalimat Luhan terpotong karena sekarang Sehun sudah melumat bibirnya kasar dan menuntut. Sebenarnya dia sudah memperhatikan Luhan saat Luhan datang dia benar-benar dibuat spechless melihat penampilan Luhan yang hanya menggunakan tanktop hitam ketat dan dipadu blazer putih pemberian darinya beberapa hari yang lalu. Lalu rambutnya yang di cat hitam membuatnya semakin manis dan sangat manis jika hanya untuk dipandang.

"Ahhh-se-sehunnn..hhmmpp" desah Luhan terbuai dengan ciuman Sehun yang sangat memabukkan.

"Ngh! Mmmhhh!" desah Luhan tertahan, saat tangan Sehun membuka blazer putihnya dan tangannya menjalar masuk ke dalam tank top hitamya, menekan nipplesnya yang mulai menegang, kemudian mencubitnya hingga memerah. Sehun melepaskan pautan bibirnya, membuat napas Luhan tersengal-sengal.

"A-aaakhhh… Sehunnie!" desahnya keras saat bibir Sehun mulai melumat lehernya, menjilati dengan kasar dan menggigitnya keras hingga membentuk tanda kemerahan.

Luhan hanya bisa menggeliat resah, saat tangan Sehun yang besar membelai perut ratanya, kemudian menjalar turun menuju kejantanan Luhan yang mulai berdiri tegak. "Uuuhh…. Se-sehun…." Desahnya, saat namja tampan itu berhasil meraup kejantanannya yang mungil.

Sehun mendekatkan bibirnya ke telinga Luhan, kemudian berbisik pelan, "Kau cantik Lu…" puji Sehun

Sehun mengocok kejantanannya dengan cara yang cukup kasar, membuat miliknya berdenyut-denyut dan mengeluarkan pre-cum.

"Kau cantik, Luhan…" ujar Sehun, membuka paksa tanktop hitam Luhan, dan dengan cepat dia juga membuka zipper celana jeans Luhanmembuat tubuh pucat Luhan jadi polos tanpa tertutup sehelai benang pun.

Sehun menatap Luhan dengan pandangan lapar, tubuh putih pucat itu terlihat begitu sempurna. Ditambah wajah Luhan yang kini penuh keringat, bibirnya terbuka sedikit dengan saliva mengalir di ujungnya.

"Lu… Hmmmppp…" Sehun mencium Luhan lagi dan lagi, menghisap dan melumat bibir Luhan. Tangannya memilin-milin kasar kedua puting Luhan yang sudah menegang sepenuhnya, kemudian menarik-nariknya kuat.

"Akkhh.. Sehun…. Nggghh!" Luhan mendesah sejadi-jadinya, saat bibir Sehun beralih menghisap dan mengemut putingnya, sekali menekan-nekan dengan lidah dan menggigitnya hingga semakin memerah.

Tangannya tanpa sadar malah menekan-nekan kepala Sehun, mengarahkan bibir menggoda Sehun ke puting satunya lagi, agar mendapat perlakuan yang sama.

Jilatan Sehun bergerak turun, menuju kejantanan Luhan yang sudah basah sempurna karena cairan bening pre-cum. Sehun menjilat pusar Luhan membuat perut ratanya basah, Luhan mempererat pegangannya pada kain kasur yang sudah terlihat berantakkan saat lidah basah Sehun mendekati pusat tersensitifnya.

Sehun mengecup puncak kejantanan Luhan, "Luuu… Mhhh…" ujarnya mulai mengemut kejantanan Luhan yang berukuran kecil.

Luhan memejamkan matanya menikmati sentuhan Sehun dan terus mendesah kenikmatan karena perlakuan Sehun.

"S-sehunnn-akkkhh" desah Luhan yang mendapatkan orgasme pertamanya.

Sehun membiarkan Luhan beristirahat sebentar, setelah dirasa cukup dia ingin membuat Luhan kembali terangsang. Selagi membiarkan Luhan mengatur nafas, Sehun mengambil kue yang dia letakkan di meja kemudian mencicipinya

"Uhmm ini enak Lu, walaupun kurang manis. Tapi pasti sangat manis jika aku memakannya dari tubuhmu" bisik Sehun

"A-apa maksudmu sayang" tanya Luhan gugup

"Maksudku ini" Sehun melumuri bagian-bagian sensitif Luhan dengan kue buatan Luhan

Dia melumuri leher, nipple, perut, dan ummh junior Luhan dengan krim kue, membuat desahan keenakan dari mulut Luhan karena buaian Sehun yang ummh sangat menyenangkan

"Lu kita mulai lagi" desah Sehun dengan suara seksinya

Luhan hanya pasrah mengangguk ketika Sehun mulai menjilati kue yang ada di seluruh bagian sensitifnya

Sehun memakan kue buatan Luhan dan membaginya dengan Luhan melalui ciuman panas mereka

"Hmmhhh" desah Luhan karena Sehun memaksanya untuk berciuman dan mengunyah kue dalam waktu bersamaan

"Enak kan sayang" tanya Sehun, lagi, Luhan hanya bisa mengangguk pasrah

Ciuman Sehun turun ke leher Luhan, dia membersihkan krim kue yang ada di leher Luhan, kemudian turun ke nipple Luhan. Sehun meraup dan menjilatnya kasar membuat Luhan menggelinjang hebat. Ciuman Sehun turun lagi ke perut rata Luhan, Sehun menjilatnya sensual membuat Luhan benar-benar kehabisan nafas. Setelah perut Luhan bersih, Sehun masuk ke bagian utamanya.

"Hmphhh" lenguh Luhan saat Sehun meraup juniornya membersihkan krim kue yang dengan sengaja Sehun lumuri di bagian sensitifnya

"Tanganya tidak tinggal diam, dilesakkannya dua jari masuk ke dalam lubang Luhan
"Se-Sehun…. Uhhhh…" kata Luhan kenikmatan saat jari-jari Sehunbergerak keluar masuk dengan agak kasar.

Sehun semakin terangsang saat jari-jarinya diremas lembut oleh lubang Luhan yang masih tetap terasa sempit. Ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ia membuka seluruh pakaiannya dan segera memasukkan juniornya, hingga seluruhnya masuk kedalam lubang Luhan dalam satu sentakan

"Se-sehuunn!" Pekik Luhan tertahan karena perlakuan Sehun yang tiba-tiba

"Maaf sayang, aku tidak tahan lagi" ucap Sehun membenarkan letak poni Luhan agar dapat melihatnya dia memberikan kesempatan pada Luhan untuk membiasakan diri dengan keberadaan juniornya di lubang Luhan

"Lanjutkan, sudah tidak sakit" ucap Luhan mengelus pipi Sehun, Sehun tersenyum nakal dan berbisik pada Luhan

"Aku ingin bermain urhmm agak kasar malam ini sayang" ucap Sehun membuat Luhan was-was akan rasa sakit dan nikmat yang akan ia terima setelah ini

Sehun sendiri tersenyum melihat Luhan yang begitu menggairahkan, badan ramping nya yang memiliki kiss mark dimana-mana, pipi pucatnya yang penuh semburat merah, napasnya yang terengah-engah, matanya yang separuh terpejam, bibir merahnya yang bengkak, dan jangan lupakan kejantanan mungil nan basah milik Luhan yang masih berdiri tegak, seakan sedang memohon agar Sehun untuk kembali melumatnya

Sehun tanpa mau menunggu lama, langsung mengeluarkan kejantanannya hingga tinggal tersisa kepalanya saja, kemudian langsung memasukkannya lagi dengan keras hingga mengenai titik terdalam milik Luhan.

"Se-sehunn! AAARRGGH!" Teriak Luhan yang terkejut, karena lubangnya yang sempit, dan sensitive dihajar tanpa ampun oleh milik Sehun yang berukuran besar.

Sehun tersenyum menggoda, "aku sudah bilang akan bermain sedikit kasar sayang…" ujar Sehun sambil terus menggerayangi tubuh Luhan tanpa menghentikan sodokannya.

Luhan makin memejamkan matanya, "Ha…aaaghh…. Ngghhh…haa…." Desahnya penuh kenikmatan, saat Sehun makin mempercepat tempo genjotan pada lubangnya yang tetap sempit.

"So tight…. Lu…. Hgggh…." Erang Sehun, kejantanannya serasa diremas dan dipijat-pijat oleh lubang Luhann yang hangat, sempit dan terus berkedut-kedut.

Luhan kembali mendesah , "Haaaghhh…. Sehun..Ngghhh…. Uuuhhh….." bibirnya terbuka sedikit dan matanya terus terpejam menikmati kenikmatan yang serasa terus menggelitiki titik sensitifnya tiada henti.

Sehun yang kemudian membalik tubuh Luhan, membuatnya beralih pada posisi menungging dari belakang, dan segera melesakkan kejantanannya dalam-dalam dan melakukan penetrasi dari belakang.

Satu tangan Sehun tetap memegangi kejantanan Luhan, sedangkan tangan lainnya mencubit dan meremas-remas dada Luhan yang sudah menegang dan merah.

Sehun terus menggerakkan kejantanannya keluar masuk dengan tempo yang cepat.
"Kau nikmat sayang!" ujar Sehun memuji Luhan,

Sehun kembali mengubah posisi menjadi duduk dengan Luhan berada di atas pangkuannya, tentu saja tanpa melepaskan kejantanannya dari lubang Luhan yang semakin lama semakin ketat membawanya menuju klimaks.

Dengan tenaga yang tersisa sedikit, Luhan menggerakkan tubuhnya naik hingga kejantanan Sehun hanya tersisa ujungnya, kemudian menghujamkan tubuhnya keras, "Ahhk! Haaahhh…. Uhhh…"

"SShhh…. Luu,aaahhh…" desah Sehun dengan mata terpejam , dirinya begitu menikmati pemandangan dihadapannya.

Luhan bergerak naik turun dengan tubuh berhiaskan keringat, belum lagi nipplesnya yang mengacung tepat di depan wajah Sehun. Sehun tidak membuang kesempatan ia menjulurkan lidahnya ke nippple Luhan dan mengemutnya keras membuat Luhan semakin menggila.

"Haaaagghhh… Ahhhh! Haaaahh…" desahan Luhan semakin terdengar keras. Gerakkannya semakin cepat, kejantanan Sehun serasa membesar dan berdenyut-denyut di dalam lubangnya.

Luhan berusaha mempercepat tempo gerakan naik-turunnya, disela kenikmatan di dada dan rasa nikmat di kejantanannya yang sebentar lagi akan mencapai klimaks.

Sehun kembali merubah posisi membuat Luhan tidur dibawahnya dengan kaki Luhan ertengger di kedua pundaknya

Dan dalam satu kali hentakan keras, Sehun mendapatkan orgasme nya

"Ssshhh…. Haaah…" desah Sehun dan Luhan saat mencapai klimaks bersamaan. Sehun mendesah lega saat kejantanannya menyemburkan benih putih lengketnya yang hangat ke dalam Lubang Luhan. Luhan juga mendesah nikmat karena telah mencapai klimaksnya yang seluruh cairannya mengenai perut Sehun

Setelah menikmati orgasme, Sehun mengeluarkan miliknya dari dalam lubang Luhan yang sudah penuh dan basah oleh cairan miliknya.

Sehun membaringkan tubuhnya di samping Luhan. Luhan masih terengah-engah, napasnya memburu, namun dirinya merasa lega sekaligus nikmat disaat bersamaan.

"Aku dijadikan kado malam ini hmm" kesal Luhan memukul dada Sehun

Sehun tertawa renyah dan membawa Luhan kepelukannya, "Kau kado terindah untuk hidupku" puji Sehun

"Kau menginap ya malam ini" bisik Sehun

"Tapi orang tuaku pasti menungguku dibawah" balas Luhan yang enggan bangun dari pelukan Sehun

"Aku akan bilang pada eomma dan appa nanti" Sehun mengecup kening Luhan

"Kau lelah kan?" tanya Sehun

"Sangat lelah Sehunnie" rengek Luhan

"Yasudah tidur. Aku akan memelukmu semalaman" katanya mengecup bibir Luhan sekali lagi dan mengelus sayang punggung Luhan

"Sehunnie" panggil Luhan dengan mata terpejam

"Apa sayang?" balas Sehun

"Selamat ulang tahun. Kau harus selalu bersamaku dan harus selalu mencintaiku" pinta Luhan

"Aku akan bersamamu dan aku akan mencintaimu, tidurlah" Sehun memeluk erat rusa kecilnya di pelukannya.

Setelah memastikan Luhan telah tidur nyaman dipelukannya. Sehun mengecup kening Luhan dan melepaskan pelukannya sebentar, dia mengambil kado dari Luhan yang sedari tadi menarik perhatiannya.

Dia menatap lucu pada gulungan kertas berwarna-warni yang dibuat Luhan untuknya. Sehun dengan perlahan membuka tutup gabus botol kaca tersebut dan mengeluarkan kertas gulungan pertama. Terdapat tulisan di semua gulungan kertas origami yang Luhan buat.

Sambil membaca gulungan-gulungan lucu Luhan, Sehun mengambil sisa kue buatan Luhan dan memakannya sampai habis. Dia tidak mau rusa kecilnya merasa sedih karena merasa sia-sia membuat kue ulang tahun yang ia tebak pasti dapurnya sangat berantakan saat Luhan membuatnya. Sehun terkekeh membayangkannya dan mulai membuka gulungan pertama dari kertas origaminya.

Sehunnie selamat ulang tahun. Luhannie mencintaimu :3

Sehun tersenyum membaca gulungan pertama

Sehunnie selamat ulang tahun. Luhannie menyayangimu :3

Gulungan keduapun tak jauh berbeda

Sehunnie, aku bingung mau menulis apa lagi

Sehun menebak ini adalah tulisan saat dimana Luhan sudah kehabisan ide dan kelelahan

Sehunnie selamat ulang tahun. Terus mencintaiku ya :3

Sehunnie maaf hanya bisa membuat tulisan bodoh ini. Aku akan membelikan sesuatu untuk Sehunnie nanti. Sekarang aku hanya bisa memberikan ini. Maafkan Luhannie :")

Sehun memandang wajah malaikatnya yang sedang tidur. Ini adalah kado terunik yang pernah Luhan berikan padanya. Hey ini bukan pertama kalinya mereka saling merayakan ulang tahun bersama. Jadi sebenarnya Sehun tidak terlalu membutuhkan kado, yang dia butuhkan adalah keberadaan rusanya disekitarnya setiap hari.

Sehun memutuskan untuk merapikan gulungan tersebut dan membacanya nanti saat dia merasa sangat merindukan kekasihnya ini. Sehun menutup kembali botol kaca dengan gabus kemudian kembali membawa Luhan ke pelukannya.

"Luhannie terimakasih untuk semua tulisan indahmu. Sehunnie mencintaimu" bisik Sehun mencium bibir Luhan, membuat si pemilik bibir menggeliat tak nyaman

"Aku benar-benar mencintaimu. Aku harap kita terus bersama" katanya mengecup kening Luhan dan membenarkan letak selimut mereka berdua.

..

..

..

"Sudahlah kalian pulang saja. Luhan pasti sedang diterkam anakku di kamarnya" kekeh Jaejoong memberitahu Heechul dan Hankyung

"Pasti si rusa itu menggoda Sehun lagi" cibir Heechul

"Tidak, pasti Sehun yang liar. Percayalah itu menurun dari appanya" sindir Jaejoong pada Yunho

"Kasian anakku" Heechul mendramatisir

"Sudahlah ayo kita nikahkan saja mereka" kekeh Yunho

"Tidak bayiku belum boleh menikah" balas Hankyung tak rela

Setelah itu hanya terdengar tawa frustasi kedua orang tua Sehun dan Luhan karena kelakuan kedua putra mereka yang sangat overdose jika sudah bersama


bersambung untuk 20 April mendatang :)


Happy 22nd Birthday Oh Sehun #Korean age

semoga semakin charming setiap harinya, semakin baik buat semuanya

and Keep your friendship and relationship with your Luhannie hyung...dont forget him hmmmh :)))


.

.

.

.

cuma ikutan ngerayain dan ngeramein ultahnya Sehun di dunia perimajinasian kita :p.. ini twoshoot end di duapuluh april

#happysehunday #happyluhanday #happyhunhanday :)))))

and HappyimagineHunhandayforus *grin :D

Happy reading love yaaaaa :*