Nothing On You, Sungmin-ah

.

.

Cast:

Cho Kyuhyun (namja)

Lee Sungmin (yeoja)

.

Rate: M

.

Chaptered, Genderswitch

.

Fanfic ini remake dari fanfiction dengan judul "Nothin' On You" milik author yesungspy. Semua ini hasil karya author yesungspy dan ada beberapa sedikit yang saya ubah.

Selamat Membaca!

Chapter 4

Sungmin menatap pria yang berdiri dihadapannya dengan tatapan tajamnya, begitu juga sebaliknya. Sungmin masih duduk diatas ranjangnya, sedangkan Kyuhyun dengan tubuh tinggi dan tegapnya berdiri dengan mempesona. Sungmin menghela napasnya kesal karena terpaksa mengusir Jungmo dari kamarnya.

"Sudah cukup kan kau melihatku kau puas? Sekarang pulanglah!" Sungmin memalingkan wajahnya, ia tidak sanggup jika bertatapan dengan Kyuhyun dalam satu ruangan dan pria ini masih saja terlihat mempesona di matanya.

"Kau lebih senang jika sepupumu dan kekasihnya yang membencimu ada disini." Ujar Kyuhyun tenang.

"Apa?" Sungmin menatap Kyuhyun lagi, "Jangan ikut campur masalahku. Kau—" Sungmin menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa pria ini tahu banyak tentang dirinya?

"Kau tahu segalanya..." ucap Sungmin menunduk lemah. Dia ingin menangis, dia orang bodoh. Sungmin merutuki dirinya sendiri yang terlihat murahan. Tidak berguna. Dibenci kekasih orang yang ia cintai. Ah, dia masih mencintai Jungmo? Ia meraih selimutnya dan menutup wajahnya. Ia bisa gila jika terus-terusan seperti ini. Apa memang ia terlihat murahan? Bahkan Juyeon yang seorang wanita saja pernah mengatakan hal itu padanya. Sekarang pria didepannya ini membuat dirinya terlihat sebagai seorang gadis murahan. Apa dia seburuk itu?

Air matanya jatuh tak tertahankan. Ia terisak dengan airmata yang terus mengalir membasahi wajahnya. Terserah Kyuhyun menganggapnya apa setelah ini. Ia ingin menangis. Tiba-tiba ada tangan yang merengkuhnya. Memeluknya. Ya, ini tangan Kyuhyun. Sungmin memberontak, tidak ingin pria ini memanfaatkan kelemahannya. Tapi kekuatannya tidak sebanding dengan pria itu. Kyuhyun tetap memeluknya erat, disandarkan kepala Sungmin di dada bidang itu, seketika jantungya berpacu dengan cepat lagi. Sungmin melemah, ia akui ia menikmati pelukan Kyuhyun. Tangan hangat itu mengusap punggungnya.

Ini nyaman. Sama nyamannya dengan saat ia menggendongmu kan Lee Sungmin? Ini tidak masuk akal kan? Kau tertarik pada pria ini, eoh? Wanita mana yang sanggup menolak pria seperti Kyuhyun? Batinnya meyakinkan.

"Lepas..." ucap Sungmin saat tangisnya mulai reda, Kyuhyun merenggangkan pelukannya, dia masih berdiri, kemudian diangkatnya dagu Sungmin agar menatapnya. Sungmin tidak mengerti dengan tubuhnya. Tubuhnya selalu saja menerima sentuhan tangan Kyuhyun. Terlebih jantungnya yang selalu tidak bisa diajak kompromi kalau berada didekat Kyuhyun.

Sungmin tidak tahu apa yang akan dilakukan Kyuhyun. Sorot mata Kyuhyun kini menggelap. Tiba-tiba saja Kyuhyun menundukkan wajahnya dan mengecup bibirnya. Sungmin hendak menjauhkan wajah Kyuhyun namun kedua tangan Kyuhyun malah menangkup wajahnya dan menekan bibirnya pada bibir Sungmin. Terkejut. Lagi-lagi ia dengan ciuman Kyuhyun yang tiba-tiba ini membuatnya berdesir kembali. Percuma meronta, mulut Kyuhyun seakan enggan melepas tautan bibir mereka, yang ada Kyuhyun semakin melumatnya tanpa ampun. Bibir Kyuhyun menyesap dan menggigit kecil bibir Sungmin, membuat Sungmin melayang. Ya, Sungmin mengakui kenikmatan ciuman Kyuhyun. Terasa manis walau sedikit menuntut dan posesif.

Lidah Kyuhyun bahkan berhasil menerobos mulutnya dan mencari-cari lidah Sungmin untuk menyesap dan melumatnya. Bibir mereka masih saling bertautan. Ketika Sungmin membalas lumatan Kyuhyun, pria ini mengerang dan Sungmin senang mendengar erangan Kyuhyun seakan membuatnya makin bersemangat. Sungmin merasa Kyuhyun selalu bergairah. Pria ini panas dan berbahaya. Sungmin seperti kehilangan kekuatan. Kalau tidak diatas tempat tidur mungkin ia tak punya kekuatan untuk berdiri. Beruntung ia pegangan dengan lengan Kyuhyun. Bagian bawah tubuhnya terasa panas saat Kyuhyun semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh Sungmin. Tangan Kyuhyun sudah menggeser kaos longgar yang Sungmin kenakan hingga tulang belikat dan sekitarnya tak luput dari sentuhan jari-jari panjang Kyuhyun. Saat tangan Kyuhyun mulai turun ke dada Sungmin, ia mengerang dan desiran hatinya semakin menjadi, ia butuh asupan oksigen lebih.

Tiba-tiba pintu kamar Sungmin terbuka. Sungmin buru-buru menjauhkan wajahnya dan melepas tautan bibir mereka. Posisi mereka masih sama, Sungmin belum berani menatap siapa pelaku yang membuka pintu kamarnya. Kyuhyun juga begitu, ia masih belum balik badan, ia sibuk mengusap bibirnya yang basah dan sibuk mengatur deru napasnya yang tersengal.

"Mi..mian.. Aku ingin mengambil ponselku yang tertinggal." Sial! Itu suara Jungmo. Sungmin menelan ludahnya dan memberanikan diri menatap Jungmo yang punggungnya kini sudah menghilang bersamaan dengan ditutupnya pintu kamar Sungmin.

Sungmin menghela napasnya lega, kemudian menatap Kyuhyun dengan tatapan tajamnya. Mendengus kesal dan ia juga merutuki dirinya sendiri yang begitu mudah terbawa suasana ketika Kyuhyun menciumnya. Sungguh, ia sangat menikmati ciuman 'paksa' ini. Buktinya tadi Sungmin membalas lumatan bibir Kyuhyun. Sungmin, kau dalam bahaya!

"Pergilah!" Sungmin membuang muka, enggan menatap Kyuhyun karena wajahnya kini merona mengingat ciuman yang mereka lakukan barusan. Sungmin bahkan tidak merasa bersalah pada Jungmo, karena biasanya saat ia berpacaran selalu saja merasa ia mengkhianati Jungmo.

"Kau sengaja melakukannya karena ada Jung—"

"Bajingan itu? Oh, kau keliru. Kau tidak sadar kau begitu—" potong Kyuhyun.

"Dia bukan bajingan, kau yang—" Sungmin menghentikan kata-katanya. Ia tidak pernah berkata kasar. "Pergilah! Aku ingin istirahat. Dan bawa semua bingkisanmu." Lanjutnya dengan suara yang hampir putus asa. Karena tidak tahu lagi bagaimana caranya agar Kyuhyun pergi. Ia tidak bisa jika pria ini terus berada didekatnya.

"Bingkisan itu milikmu. Satu lagi, kau terlihat... Ya Tuhan, Ming! Aku bisa gila!" Kyuhyun mengacak rambutnya kasar dan mengusapkan tangan ke wajahnya dengan kasar. Napasnya terdengar berat.

Sungmin bingung. Ada apa? Pria ini memang gila. Sungmin menatap dirinya sendiri, pakaiannya masih utuh. Hanya tshirt kebesarannya saja yang sudah tidak menentu bentuknya. Apa karena kerah tshirt ini yang terlalu lebar? Dan ia yang tidak melapisinya dengan tanktop? Pria ini benar-benar mesum! Sungmin kemudian menatap Kyuhyun, masih dengan pipinya yang merona. Kyuhyun tahu tatapan ini. Ia sedikit geli melihat sikap Sungmin, ia terkekeh pelan.

"Bukan. Bukan karena itu. Kau tidak akan mengerti apa yang—"

"Kau pria mesum dan aku mohon kau per—"

Tok tok tok!

Perkataannya terhenti ketika mendengar suara pintu kamarnya diketuk. Sungmin mendengus kesal kemudian melirik ke arah Kyuhyun yang terlihat tenang.

"Ne, eomma." Sahut Sungmin dari dalam. Pintunya kemudian terbuka dan ibunya tersenyum padanya dan juga Kyuhyun. Pria ini sedikit menundukkan kepalanya kemudian tersenyum. Sungmin tidak sengaja menatap Kyuhyun saat tersenyum, jantungnya kembali berdebar kencang. Ya Tuhan, apa yang terjadi dengan diriku sebenarnya? Batin Sungmin

"Makan malam sudah siap, kajja!" ajak Nyonya Leeteuk, "Kau juga ikut kami ya." Tambahnya, mengajak serta Kyuhyun makan malam. Sungmin mencibirkan bibir saat mendengar ibunya mengajak Kyuhyun.

Sungmin tidak menyangka, Jungmo dan Juyeon masih dirumahnya dan sekarang mereka ikut makan malam bersama. Ini menyebalkan. Saat Jungmo akan pulang tadi ibunya bilang untuk menunggu sebentar dan mengajak Jungmo beserta Juyeon untuk bergabung makan malam terlebih dahulu. Yang membuat berbeda adalah pria asing dan gila yang duduk tempat disamping Sungmin. Pria ini bahkan terlihat sangat tenang, tdiak seperti dirinya yang selalu diliputi kegugupan saat berdekatan dengannya.

Kedua orang didepan Sungmin sangat mesra membahas rencana pernikahan mereka. Ini sangat tidak mengenakkan untuk Sungmin, sungguh Sungmin ingin pergi dari meja makan ini dan mengurung diri di kamarnya. Apalagi tepat didepan Sungmin adalah Juyeon yang memasang wajah malaikatnya didepan orangtua Sungmin. Memuakkan!

Sungmin lebih banyak diam. Ia sesekali menjawab jika ditanya, beruntung kedua orangtuanya jarang menyinggung hubungan dia dengan Kyuhyun. Entah, pria disampingnya itu juga sepertinya sama dengan Sungmin, menjawab sesekali kalau ditanya.

"Ahjussi, kapan Sungmin menyusul kami? Tanya Juyeon tiba-tiba, seketika membuat Sungmin terhenyak. Sungmin menatap kedua orangtuanya, ayahnya tersenyum. Sedikit aneh kelihatannya, Sungmin kemudian menatap Juyeon.

"Kau tenang saja—" Sungmin menghela napas beratnya. Juyeon memberikan tatapan mengejek kepada Sungmin.

"Ah, Sungmin masih nyaman dengan keadaannya sekarang." Sahut ibunya.

"Iya. Lagipula, aku masih ingin melihat dia di rumah ini." Lee Kangin, ayah Sungmin, menambahkan.

"Dia akan menikah, kau tenang saja nona..." Kyuhyun tiba-tiba bersuara. Membuat Sungmin menoleh kesamping dan didapatinya Kyuhyun sedang menatap Juyeon dengan tataoan tajamnya.

"Ya! Tidak usah ikut campur.." bisik Sungmin. Kyuhyun menoleh kearah Sungmin dengan tatapan dingin dan tajamnya. Sepertinya Sungmin salah menegur pria tidak tahu diri ini.

"Abeoji, kalau dia menikah denganku, bagaimana?"

DEG!

Jantung Sungmin berdebar sangat keras ketika mendengar Kyuhyun berucap demikian. Apa yang ada di otak Kyuhyun sehingga mengatakan hal semacam ini didepan kedua orangtuanya dan juga Jungmo.

.

.

Keesokan paginya Sungmin enggan sekali melangkahkan kaki untuk masuk ke gedung yang dulu sangat dibanggakannya, Cho International Commerce Centre. Teringat kejadian tadi malam rasanya Sungmin ingin menjerit sepuasnya. Siapa Cho Kyuhyun?! Berani-beraninya dia masuk ke dalam kehidupan Sungmin sejauh ini.

Sungmin menundukkan kepalanya dan menggerutu dalam hati. Marah. Bagaimana dengan tenangnya pria brengsek yang ternyata adalah CEO ditempat Sungmin bekerja yang memiliki kharisma sangat mempesona dan sulit ditolak untuk setiap wanita serta wajahnya yang tampan. Ya, Sungmin mengakui jika pria itu tampan.

Parahnya, Leeteuk sangat senang dengan pengajuan gila Kyuhyun tadi malam.

"Bercandamu lucu sekali, nak." Tawa Leeteuk dengan wajah yang aneh menurut Sungmin. Sungmin melotot ke arah Kyuhyun dan tangannya hendak menutup mulut Kyuhyun tapi tiba-tiba tangan itu ditarik oleh Kyuhyun dan ditempatkan dibibirnya, untuk dicium. Saat itu dunia seakan berhenti berputar lagi bagi Sungmin. Seumur hidupnya, tidak ada pria yang pernah mencium punggung tangannya, tapi pria yang bahkan tidak ia ketahui latar belakangnya yang kecuali seorang CEO Cho International Commerce Centre, dia mampu melakukannya didepan kedua orangtua Sungmin dan jugaJungmo. Wajah Sungmin merona saat itu.

"Bagaimana Abeoji?" tanya Kyuhyun dengan terus menatap Sungmin. Kangin tampak gugup dan entah mengapa raut wajahnya cerah melihat putri semata wayangnya di lamar.

"Ah...aku serahkan pada Sungmin." Ucap Kangin singkat. Kemudian menatap istrinya, Leeteuk. Leeteuk tampak tersenyum bahagia. Sungmin melihat kebahagiaan itu dimata kedua orangtuanya. Appa, Eomma, bahkan pria ini hanya menginginkan tubuhku saja, setelah itu ia akan membuangku jauh-jauh seperti sampah. Batin Sungmin. Kemudian Sungmin menatap Jungmo dan Juyeon yang tampak shock. Ya, Juyeon terkejut kenapa Sungmin yang biasa saja bisa mendapatkan pria seperti Cho Kyuhyun.

"Appa, Eomma. Aku masih—"

"Sayang, tidak terburu-buru juga tidak apa-apa. Eomma senang akhirnya kau mau menikah. Nikmati waku kalian berdua. Lagipula kalian baru menjalin hubungan kan?"

"Eomma —" Sungmin berbisik lemah. Ini tidak seperti yang kau lihat, Eomma! Apa karena dia kaya? Oh, dia bahkan sangat amat kaya raya. Batin Sungmin menjerit.

"Aku senang sekali akhirnya ada pria yang menjagamu, Minnie-ya. Aku turut bahagia." Ujar Jungmo padanya.

"Aku juga.. aku sangat bahagia atas hubungan kalian berdua." Sahut Juyeon dengan senyum meremehkan.

"Gamsahamnida. Sepertinya aku tidak sabar ingin memiliki Sungmin seutuhnya." Tambah Kyuhyun dengan menekankan kata seutuhnya pada kalimat yang diucapkannya barusan. Seketika tubuh Sungmin menegang. Sungmin tahu apa maksud Kyuhyun.

.

Sungmin masih melamunkan apa yang terjadi tadi malam hiangga ia tidak sadar orang disekitarnya sudah masuk ke dalam lift semua. Kemudian dengan langkah cepat, Sungmin memasuki lift ketika pintu lift hampir tertutup. Orang yang berada di dalam lift menatap Sungmin dengan tatapan, betapa bodohnya orang ini. Sungmin berdecak kesal. Tiba-tiba ada orang yang menarik pergelangan tangannya.

"Ya! Apa yang kau lakukan? Lepas!" pekiknya saat Juyeon menariknya paksa. Kenapa kekasih sepupunya ini ada di kantornya. Dasar gila. Setelah dirasa aman, gadis itu melepaskan tangan Sungmin dan menatapnya tajam.

"Katakan apa maumu!" ucap Sungmin sambil membenahi pakaiannya.

"Kau pikir kau hebat bisa mendapatkan pria yang lebih dari Jungmo oppa, huh?" suara Juyeon terdengar sangat marah. Ia tidak terima Sungmin bisa dekat dengan CEO perusahaan ini.

"Mwo? Apa maksudmu?" Sungmin berdecak sebal. "Katakan lebih jelas, cepat! Aku akan be-ker-ja!" tambah Sungmin mencoba meredakan amarahnya.

"Oh ya? Bukankah dia CEO disini? Tsk! Hebat sekali adik iparku ini menarik perhatian pria berkelas, atau kau memang salah satu gadis yang sering diajak tidur olehnya?"

"Tutup mulutmu! Kau tidak tahu—"

"Ya! Adik iparku yang sok lugu dan polos. Kekasihmu itu kan memang sering berganti pasangan, kau tidak tahu ya? Sudah banyak gadis yang ia tiduri lalu dibuang olehnya. Jadi kau jangan senang dulu. Kau gadis yang ke sekian kali bahkan jutaan kali yang pernah di tiduri—"

"Diam atau aku akan—" Sungmin mengumpulkan tenaganya untuk berdiri dan mengangkat tangannya untuk menampar Juyeon, namun ia urungkan. Kata-katanya sangat menusuk hati Sungmin saat ini. Apa dia memang terlihat murahan? Matanya memerah menahan amarahnya.

"Apa? Aku benarkan? Dasar kau tidak lebih dari gadis penggoda!" ejek Juyeon. Sudah cukup ia bersabar dan menghormati Juyeon sebagai wanita yang sangat dicintai Jungmo. "CEO-mu itu mana mungkin mau menikah denganmu. Aku jamin setelah bosan kau akan ditinggalkan. Tidak kurang dari seminggu—"

"Kau salah..." tiba-tiba ada suara yang memotong pembicaraan Juyeon. Seketika Sungmin menoleh dan tepat didepannya ada sosok pria dengan tubuh tinggi dengan setelan jas yang melekat dengan pas ditubuhnya. Tatapan dinginnya serta kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celananya dan rambut dengan aksen yang sedikit acak-acakan.

Juyeon tergagap. Ia tidak tahu bagaimana nasibnya jika Kyuhyun mendengar apa yang ia katakan barusan. Sial. Ia bisa kehilangan pekerjaan. Dia bekerja di anak perusahaan di bawah naungan Cho International Commerce Centre.

"Mian, aku tidak—"

"Aku akan menikah dengan Sungmin, bahkan sebelum kau menikah dengan pria pujaanmu itu, nona." Sungmin melotot ke arah Kyuhyun. Jadi, pria ini tidak main-main?! Apa hanya demi tubuhnya Kyuhyun rela menikah dengannya? Ia sangat tidak percaya.

"Bukan begitu, Ming chagi?" Kyuhyun berbisik ditelinganya, tapi Juyeon masih bisa mendengar suara Kyuhyun.

Sungmin gugup bukan main. Tadi dia amat sangat marah, dan sekarang Kyuhyun datang, reaksi tubuhnya berbeda. Kenapa bisa secepat ini berubah? Sungmin benci ini.

Ya Tuhan, ia harus bagaimana? Ia terpojok sekarang. Kenapa harus serumit ini? Dia akan menikah dengan pria yang tiap minggu bahkan hari berganti wanita hanya demi pelampiasan seksualnya dan terlebih pria ini tidak mencintainya. Sedangkan Sungmin ingin menikah karena ia mencintai pasangannya. Bukankah kau sangat tertarik padanya, Lee Sungmin? Batinnya meyakinkan. "Jangan permalukan dirimu..." bisik Kyuhyun.

Sungmin menghela napas beratnya, sambil berdoa. Semoga ini tepat. "Ya." Ucapnya lemah.

"Aku permisi—" pamit Juyeon.

"Tunggu, nona Kim." Potong Kyuhyun . juyeon berhenti sejenak. Ia menelan ludahnya dengan sulit. Sungmin berpikir, Kyuhyun selalu berhasil memengaruhi wanita. Dasar playboy mesum.

"Ya." Jawabnya gugup.

"bekerjalah dengan baik jika kau tidak ingin dipecat, satu lagi, jangan ganggu gadisku. Mengerti?"

.

.

.

TBC

Hai! Aku mengucapkan terimakasih untuk semua readers yang mau membaca fanfic ini. Dan readers yang sudah review yang ngasih saran buat aku, terimakasih. Sekali lagi aku tekankan, ini fanfic memang bukan karya aku dan ini remake. Sekarang udah aku ubah judulnya udah aku tambahin kata remake. Terimakasih readerdeul:*