NARUTO PUMNYA MASASHI KISHIMOTO

I KNEW IT (hhibin)

HINATA.H X SASUKE.U

Rating: M

NOTE: TYPO, OOC, AU

Tiga orang pria tampan terlihat memasuki sebuah ruangan yang bisa dibilang mewah dan juga sedikit horor karena sang pemilik rumah membuat keadaan diruangan ini dengan keadaan lampu yang remang-remang. Pemilik rumah ini membuat keadaan seperti ini sengaja agar semua pelanggannya tidak terlalu terlihat dengan jelas karena memang ini ruangan adalah tempat transaksi ilegal yang banyak diminati para pejabat maupun para pengusaha muda ataupun tua.

Seorang pria berambut merah yang mengenakan topeng berwarna hitam langsung menghampiri tiga pria tadi yang sekarang berada dipojok ruangan dengan membawakan beberapa buah topeng berwarna berbeda serta motif yang berbeda juga.

"Gaara pakai ini dan juga ini untuk kalian. Pakai ini terlebih dahulu sebelum duduk di depan sana, sebentar lagi acara akan dimulai. Aku pergi dulu, " ucap pria tersebut kemudian meninggalkan mereka bertiga yang masih terdiam dipojok ruangan.

Setelah pria itu pergi, Gaara langsung memberikan dua topeng lainnya untuk kedua temannya dan ia pun memakai juga. Setelah itu mereka langsung mencari tempat duduk seperti yang dikatakan pria tadi. Setelah mendapat tempat yang sesuai dengan mereka bertiga, mereka langsung duduk ditengah ruangan itu sambil menunggu tirai didepannya itu dibuka.

"Shikamaru apa hari ini benar?" tanya pria yang mengenakan topeng biru dengan tanda huruf U didahinya. Setiap huruf didahi topengnya itu mengartikan nama marganya masing-masing. Orang bertanda huruf U ini adalah Uchiha Sasuke.

"Iya sudah pasti benar, Gaara kan mendapatkan info ini dari temannya yang memberikan kita topeng ini," jawab Shikamaru.

Sasuke langsung diam setelah mendengar jawaban dari Shikamaru dan mulai memerhatikan tirai didepannya dengan fokus tanpa banyak tanya lagi. Hampir 7 menit mereka menunggu, munculah seorang pria dari samping kanan panggung yang mengenakan topeng full menutupi wajahnya dengan memegang mic ditangannya.

"Hal yang kita nantikan akan tiba, jadi sebelum itu peganglah nomor kalian yang sudah tersedia di meja kalian masing-masing. Setelah itu aku akan memberitahukan nama gadis yang akan menjadi lelangan kita hari ini. Nama gadis yang kita lelang kali ini adalah Hinata."

Semua staf pelelangan ini langsung bertepuk tangan dengan heboh sedangkan semua yang mengikuti pelelangan ini masih bingung dengan maksud tepuk tangan para staf ini. Berarti orang-orang disini belum mengenal wanita bernama Hinata itu.

Belum ada 5 menit dari tepuk tangan tadi, tiba- tiba wanita yang berada dipojokan kanan ruangan sudah mengangkat papan nomornya.

"75juta," ucap wanita itu.

Sang MC tersenyum dari balik topengnya setelah mendengar ucapan wanita itu.

"Wow rupanya dia tau wanita ini, kami harus menyebutkan cirinya lagi. Ciri keduanya dari wanita ini adalah anak pertama dari seorang pengusaha mobil yang sudah bangkrut 2 tahun yang lalu. Jadi apa ada yang ingin menawarkan harga lain yang lebih tinggi dari nona yang tadi?" ucap sang MC heboh. Ruangan ditempat ini mendadak semakin ramai dengan suara-suara bisikan orang-orang yang ikut lelang kali ini. Mereka mulai berdiskusi dengan rekan mereka masing-masing.

Hampir 1 menit, 4 orang berbeda sekarang mulai mengangkat papannya masing-masing.

"80juta."

"84juta."

"103juta."

"125juta."

Itu adalah masing-masing harga yang dikeluarkan oleh 4 orang yang berbeda tadi. Sang MC tambah tersenyum lebar dari balik topengnya itu setelah mendengar angka terakhir tadi.

"Semakin menarik, ciri selanjut nya adalah ia lulusan dari universitas Calinbri di Australia. Tapi sayang dia hanya menyelesaikannya sampai d3 saja. Apa ada lagi yang lebih tinggi?"tanyanya lagi dengan semangat.

Setelah mendengar ucapan dari sang MC tadi, mendadak sekarang yang mengangkat papanya itu menjadi 15 orang dengan jenis kelamin yang berbeda. Mulai dari harga 129 juta hinggah 160 juta. Nilai tertinggi masih saja dipegang oleh orang yang sama sebelumnya yaitu papan no 79. Sepertinya pria dengan papan 79 ini menginginkannya sekalih.

"Semakin memanas, kalau begitu kita buka tirainya saja agar kalian semua tidak penasaran. Tirai buka."

Tirai pun terbuka dengan sempurna dan memperlihatkan wanita mengenakan setengah topeng yang memperlihatkan wajah nya sebelah dan mengenakan gaun hitam panjang. Tidak lupa rambutnya yang panjang dikuncir kebawah.

"Nah apa ada lagi yang ingin menawarkan lagi?" tanya MC itu lagi.

Sekarang 20 orang mulai mengangkat papannya dan mulai mengajukan harga termasuk Sasuke yang langsung mengajukan harganya yaitu 200 juta. Semua orang mulai tertarik setelah melihat langsung wanita yang dilelang tersebut.

"Wah nampaknya pria no 7 disana menampilkan harga paling tinggi, apa ada lagi?" tanya MC dengan nada yang mulai lemas dari sebelumnya.

"Aku, 270juta," ucap pria bernomor 79 lagi. Sang MC langsung tersenyum dari balik topengnya lagi. Sasuke harus memutar ekstra otaknya lagi, karena orang itu adalah saingan terberatnya dan sama-sama tertarik dengan gadis yang dilelang sekarang lagi.

Semua orang yang ada disana hanya tercengang karena baru kali ini ada yang menawar hinggah harga 270juta.

"Aku 300juta," ucap Sasuke mengangkat lagi papannya. Iapun langsung menaikan harganya jauh diatas pria ber no 79 itu. Semua orang yang ada disana langsung memerhatikan mereka berdua bergantian dengan tatapan syok. Macam-macam pikiran pun mulai ada dari yang pikiran positif hinggah negatif.

"No 79 apa anda ingin menawarkan lagi?"tanya sang MC. Pria ber nomor 79 itu diam, belum bisa menjawab pertanyaan sang MC.

"Tuan bernomor 79? Apa keputusan anda? Menawar lagi atau tidak?" tanya sang MC lagi. Terlihat dari balik topengnya ia penasaran dengan jawaban pria bernomor 79 ini.

Hampir 1 menit tidak ada jawaban, pria inipun mulai mengangkat papannya. Sang MC tersenyum senang dari balik topengnya ketika melihat pria bernomor 79 itu mengangkat papannya.

"Aku..."

Ucapannya terhenti ketika muncul seorang pria yang membisikan sesuatu ke telinga pria bernomor 79 itu.

"Aku tidak jadi menawar lagi."

Semua orang yang ada disana langsung keget ketika mendengar jawaban dari pria bernomor 79 ini. Mereka penasaran dengan harga yang akan diajukan oleh pria ini, tapi ternyata... Pria ini membatalkan niatnya.

"Benarkah?" tanya sang MC itu lagi. Pria itupun mengangguk lemah.

"Oh baiklah, Hinata Hyuga gadis yang masih disegel terjual dengan harga 300 juta," ucap MC itu heboh dan mengetukan palunya bertanda kalau acara kali ini selesai. Sasuke hanya tersenyum sedikit beberapa detik karena berhasil mendapatkannya.

Semua orang yang ada ditempat pelelangan ini mulai lemas, bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui bahwa gadis ini adalah anak dari Hyuga Hiasi yang terkenal. Ditambah lagi gadis ini juga masih tersegel dengan rapi, menyesal. Itulah kata-kata yang paling tepat untuk mereka karena tidak bisa mendapat gadis perfect dengan harga yang selangit. Setelah acara selesai, tirai tadi ditutup kembali dan semua peserta yang mengikuti pelelangan ini bangun dari bangkunya masing-masing dan berjalan menuju pintu keluar. Hampir semua yang mengikuti acara ini keluar dengan wajah yang bisa dibilang tidak mengenakan untuk di lihat.

Setelah ruangan ini sepi, sang MC datang menghampiri Sasuke.

"Selamat, kau bisa melihat gadis itu di dalam sana. Kami hanya menerima dollar," ucap sang MC dengan nada dingin berbeda dengan nada ketika ia menjadi MC tadi. Sasuke yang menyadari nada bicara MC ini berubah, hanya diam tidak memikirkan karena menurutnya itu sangat tidak penting.

"Hn, tuliskan no rekeningmu. Aku akan langsung mentrasfernya."

MC itu mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya.

"Ini. Kau bisa melihatnya di sana," ucap sang MC menyerahkan kertas berisi nomor rekeningnya dan menunjuk ruangan yang ada kiri ruangan ini. Sasuke mengangguk mengerti dengan pembicaraan MC kemudian mengambil kertas itu.

"Shikamaru kau urus pembayarannya. Aku ingin kesana,"ucap Sasuke dingin. Sebelum pergi melihat barang yang ia beli itu, ia melemparkan atmnya beserta kertas tadi dan pergi menuju ruangan yang ditunjuk sang Mc.

Dengan langkah yang santai, ia perlahan berjalan ke arah ruangan itu. Hanya butuh beberapa menit ia akhirnya sampai diruangan yang dituju. Tanpa permisi ia langsung membuka pintu itu.

Pemandangan yang dilihat pertama kali olehnya adalah gadis tadi tapi dengan penampilan yang berbeda, ia masih mengenakan baju yang sama, topeng yang sama tapi dengan tatanan rambut yang diubah yang sedang duduk di depan meja rias. Sepertinya ruangan ini memang ruangan khusus rias dan tunggu.

Sasuke tersenyum singkat karena melihat penampilan gadis ini yang berubah walaupun sedikit dan mulai duduk di bangku tunggu ruang rias tersebut.

"Aku sudah membelimu, jadi cepat kemasi barang mu," ucap Sasuke dingin.

Kaki Hinata yang semulai biasa saja, sekarang mulai merasa lemas karena orang yang membeli dirinya sudah ada tepat dibelakang ia duduk. Dengan perasaan yang lumayan takut, ia bangun dari duduknya dan berjalan dengan langkah gemetaran menuju koper biru muda yang sudah ia siapakan sebelumnya. Perasaan ia sekarang ini sangat bercampur aduk, diantara takut dan juga cemas akan nasibnya nanti. Ia masih saja memegangi kopernya tanpa ada pergerakan ia akan balik badan menatap Sasuke. Perasaanya saat ini sangatlah takut, sampai-sampai keringat mulai muncul di pelipis mata dan juga dahinya dari balik topeng. Ini adalah perasaan takut dari seorang Hyuga Hinata.

Dengan sedikit keberanian yang ia punya, ia balik badan dan menatap Sasuke dengan tatapan yang ia buat sedingin mungkin dari balik topengnya. Semua yang melihatnya pasti akan sedikit segan olehnya, tapi tatapannya itu tidak ada apa-apanya jika ia bertatapan dengan Uchiha ini.

"Aku sudah selesai berkemas, jadi aku akan dibawa kemana oleh mu?" tanya Hinata dingin dengan nada terakhirnya itu sedikit bergetar. Nada yang ia gunakan sekarang ini sangatlah lebih dingin dari nada yang Sasuke berikan padanya tadi. Wanita ini sangat lucu dan bisa dikatakan munafik karena hati dan ucapannya itu sangatlah berbeda jauh, hatinya berteriak takut sedangkan ucapannya itu sangat lah bisa dikategorikan wanita angkuh yang berbicara sedikit bergetar.

"Angkuh sekalih kau, aku jadi penasaran dengan wajah angkuh mu itu. Jadi cepat buka topeng mu Hyuga."

Hinata malah berbalik badan tanpa membuka topengnya. Kakinya tambah bergetar hebat dan lebih lemas dari sebelumnya ketika Sasuke bilang buka topengnya. Air mata mulai menggenang di matanya kerena ia tambah ketakutan.

Sasuke yang tidak menyadari bahwa wanita di depannya itu bergetar dan hampir menangis hanya tersenyum sedikit dan mulai bangun dari duduknya menghampiri gadis angkuh didepannya ini.

"Keras kepala, kalau begitu biar aku yang akan memaksanya nanti. Ikuti aku," ucap Sasuke dan mulai berjalan melewati Hinata menuju pintu keluar. Hinata yang melihat Sasuke keluar hanya bisa mengikutinya sambil mendorong kopernya dengan pelan dan lemas. Air mata yang tadi menggenang sekarang sudah turun membasahi pipinya dengan bebas. Ia sekarang tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dengan kasar ia mengangkat topengnya sedikit dan mengusap air matanya itu. Gaara yang melihat wanita yang dilelang tadi berjalan dibelakang Sasuke sambil mengusap air mata hanya diam sambil tetap memerhatikannya.

Sasuke berhenti didepan Shikamaru Gaara, Hinatapun sama berhenti dibelakang Sasuke.

"Shikamaru, Gaara aku sudah selesai. Pembayarannya sudah selesai?" tanya Sasuke. Shikamaru mengangguk menandakan sudah selesai.

"Ini kau pulang duluan saja. Aku masih ada urusan dan memastikan sesuatu."ucap Shikamaru melemparkan kartu atm Sasuke dan pergi meninggalkan Sasuke, Hinata.

I Knew It

Mereka pun sudah sampai diapartemen milik bungsu Uciha ini. Hinata mulai merebahkan dirinya disofa yang terletak dekat dengan ruang tv, sedangkan Sasuke masuk kedalam kamarnya. Hinata mulai memejamkan matanya perlahan tanpa membuka topengnya sedari tadi. Sepertinya ia masih takut untuk memperlihatkan wajahnya kepada bungsu Uchiha ini.

"Hey kau cepat masuk," ucap Sasuke dari depan kamarnya yang sudah tidak memakai topeng lagi dan Hinata hanya diam tidak menuruti perintah dari Sasuke. Ia tidak menuruti Sasuke karena ia sangat ketakutan. Sasuke yang mulai merasa kesal pun langsung menarik Hinata masuk kedalam kamarnya. Tidak lupa iapun mengunci pintu kamarnya. Hinata mulai panik dan tambah ketakutan ketika Sasuke mengunci pintu kamarnya dan membuang kuncinya itu kekasur. Ia sekarang mulai menunduk dan tubuhnya tambah bergetar hebat. Tidak lupa ia mundur agar bisa menjaga jarak dengan Uchiha ini.

"Kau ingat, aku ini yang membeli mu jadi kau harus menuruti mauku."

Sasuke menyeringai ketika wanita Hyuga ini mulai ketakutan. Ia mulai menyukai sifat Hinata yang ketakutan seperti ini, menurutnya sangatlah menarik.

"Kenapa kau mundur? Mana sifat angkuh mu tadi? Apa sekarang kau takut padaku Hyuga?" tanya Sasuke Dingin dan menatap Hinata dengan intes.

Hinata tetap mundur, menunduk dan pada akhirnya ia sudah terhimpit oleh dinding kamar Sasuke. Semakin lama Sasuke semakin dekat dengannya dan pada akhirnya Sasuke tepat dihadapannya.

"Kenapa Hinata? Apa aku membuatmu takut?" tanya Sasuke lagi. Ia sekarang mulai memegang tangan Hinata dengan keras hinggah menimbulkan bekas kemerahan di pergelangan tangannya itu.

Hinata tidak menjawab Sasuke dan malah memandang Sasuke dengan tatapan yang bisa dibilang benci. Ia mencoba menatap dengan tatapan itu karena memang ia mencoba menahan rasa takutnya sendiri.

"Kenapa kau memandang ku seperti itu? Apa salah ku memangnya?" tanya Sasuke sambil mengangkat dagu Hinata frustasi.

"Salah mu itu adalah kenapa kau membeliku. Memangnya kau pikir aku masih gadis tersegel yang dibilang oleh Pein tadi. Dan juga memangnya kau pikir informasi tadi itu benar hah! Kau itu tidak tau apa-apa tentang ku!" ucap Hinata keras dan melepas tangan Sasuke dengan kasar. Amarahnya sekarang sedang meledak-ledak karena pada akhirnya ia bisa mengalahkan rasa takutnya itu.

Sasuke tersenyum sedikit ketika mendengar ucapan itu. Hinata hanya bisa bingung dan takut karena senyumannya itu langsung membuat nyalinya menjadi ciut dalam hitungan detik. Ia tidak bisa berkata apa-apa ataupun menatap Sasuke seperti ia menatapnya tadi. Rasa takut yang menghilang tadi mulai datang lagi dan membuat tubuhnya bergetar hebat lagi.

"Hyuga Hinata. Gadis berusia 24 tahun, anak pertama dari Hyuga Hiasi. Mempunyai adik bernama Hanabi yang berada di Singapura bersama teman laki-laki mu. Ayah mu sakit kanker darah dan juga sepupu mu masuk penjara 2 tahun yang lalu karna dituduh membunuh rekan kerjanya. Keluarga mu terlilit hutang dan kau yang dijadikan jaminan. Pada akhirnya kau menjadi tahanan Pein. Dan satu lagi konan itu sudah memeriksamu dan ternyata kau masih disegel."

Sasuke tersenyum lagi.

"Jadi apa yang aku tidak tau tentang mu, coba katakan hmm."

Ucapan terakhir Sasuke tadi tepat di telinga Hinata dan sukses membuat Hinata menangis dalam diamnya.

Suasana hening seketika.

Hinata hanya diam tanpa bisa mengucapkan sepatah ataupun 2 patah. Didalam pikirannya kenapa orang ini bisa tau semua masalah dalam kehidupan keluarganya dan kenapa orang ini juga sangat membuatnya takut.

"Uang ku banyak. Jadi untuk mencari informasi sekecil itu sangatlah mudah, sekarang cepat kau mandi. Aku keluar sebentar, jadi kau tunggu disini. Dan juga tandatangani surat perjanjian yang ada di atas kasur."

Setelah mengucapkan itu Sasuke langsung pergi meninggalkan Hinata yang masih tetap diam karna perkataannya barusan.

Hinata perlahan berjalan kearah kasur dan membuka topengnya, mengusap air matanya yang mengalir karena ketakutannya. Ia mulai membaca surat perjanjian yang dikatakan Sasuke.

Surat Perjanjian.

Iapun mulai membaca satu persatu perjanjian yang ada disana.

"Apa-apaan ini, jadi ia membeliku hanya ingin menanam benihya dalam rahimku. Hiks.. Hiks.."

Ia berusaha menahan tangisnya.

"Tapi itukan bisa melalui proses penanaman lewat bayi tabung. Jadi tidak terlalu kupikirkan."

Hinata tersenyum ketika penanaman bisa melalui bayi tabung. Perlahan ia mulai membaca kelanjutan dari isi surat tersebut sambil mengusap air matanya.

Penanaman harus melalui hubungan Suami Istri.

"Melalui hubungan Suami Istri?.. Hiks.. Hiks.."

Ia menangis lagi tanpa ditahan ketika membaca perjanjian nomor 5 itu. Perlahan penglihatannya sedikit kabur, lama kelamaan kepalanya sedikit pusing dan pada akhirnya ia pingsan tepat di tepi ranjang milik Sasuke.

Tbc.