Naruto : Blast To The Past
Author : Namikaze Kyoshi
Disclaimer : Naruto milik om Mashasi, saya cuman minjem aja, cerita ini murni ide saya
Genre : Adventure & Romance
Rate : M
Pairing : Naruto x Harem, Sasuke x MiniHarem
Warning : Godlike Naruto, Godlike Sasuke, Strong Sakura, Good Sasuke, OC, OOC, Typo, Abal, Gaje, Time-Travel
.
.
.
.
.
Summary:
Naruto yang bertarung melawan Kaguya saat perang dunia shinobi ke 4 mengalami kesulitan meskipun telah mendapatkan mata sharingan milik kakashi dan dibantu oleh sahabatnya Sasuke Uciha, hingga suatu ketika jurus teleportasi milik Sasuke dan Hiraishin milik Naruto berbenturan dengan Teknik Perpindahan Dimensi milik Kaguya...
.
.
.
.
Naruto POV
Sial.. Kenapa sulit sekali mengalahkan Kaguya. Bahkan dengan sharingan milik Kakashi Sensei aku masih tidak bisa mengalahkannya. Apalagi teknik perpindahan dimensinya yang merepotkan. Aku tidak tau bagaimana cara mengatasi jurus perpindahan dimensi itu.
Naruto POV End
"Teme, apa kau punya ide untuk mengatasi teknik perpindahan dimensi milik Kaguya?"
"Aku masih belum tau Dobe, yang aku tau teknik itu memakai banyak chakra dan sepertinya dia mulai kelelahan"
Kaguya yang saat ini sedang memperhatikan apa yang akan dilakukan reinkarnasi Indra & Ashura, terganggu oleh ucapan Zetsu Hitam.
"Ibu teknik perpindahan dimensi memakan banyak chakra, butuh beberapa waktu untuk memulihkan chakramu, sebaiknya jangan terlalu sering menggunakannya dan selesaikan ini dengan cepat"
Kaguya hanya diam tanpa menanggapi ucapan Zetsu Hitam, namun pandanganya langsung teralihkan ke Sakura yang saat ini tengah memangku Kakashi. Sebuah rencana licik pun terlintas di otaknya, segera saja Kaguya membuat lubang dimensi dan masuk ke dalamnya. Hal ini membuat Naruto dan Sasuke waspada akan serangan dadakan dari Kaguya.
Lubang dimensipun terbuka di belakang Sakura membuatnya kaget saat Kaguya keluar dari lubang dimensinya dan bersiap untuk menyerang Sakura.
"Kau targetku selanjutnya gadis kecil" ancam Kaguya
Naruto dan Sasuke yang kagetpun langsung menggunakan teknik teleportasi masing masing untuk menyelamatkan rekan setim mereka, namun terjadi sebuah hal tak terduga, sebuah lubang dimensi tercipta antara Naruto, Sasuke dan Sakura dengan Kaguya. Kaguya yang tidak ingin terjebak ke dalam lubang dimensi aneh itupun berhasil menghindar, tapi tidak dengan Tim 7.
Tim 7 pun terhisap ke dalam lubang dimensi, dan setelah itu mereka menghilang bersamaan dengan lubang dimensi misterius itu.
Di Hutan Dekat Konoha
Cuaca hari ini sangat cerah dan banyak hewan hewan berkeliaran untuk sekedar mencari makan atau minum di sungai. Tiba tiba tercipta sebuah lubang dimensi yang makin lama makin membesar membuat hewan hewan penghuni hutan lari ketakutan. Tiba tiba lubang itu mengeluarkan 3 orang manusia (atau lebih tepatnya anak anak) dengan kondisi memprihatinkan dengan banyak luka lebam dan sayatan. Beberapa saat kemudian 4 orang ANBU yang sedang berpatroli menemukan ke 3 anak tersebut dan membawa mereka bertiga ke Rumah Sakit Konoha dan memberitahu Hokage Ke 3.
Di Kantor Hokage
Hiruzen Sarutobi atau yang lebih dikenal dengan julukan 'The Professor & The God of Shinobi' kini sedang bertarung melawan musuh bebuyutan para Kage... 'Paperwork'.
"Sial, kenapa kertas kertas laknat ini tidak ada habisnya! Padahal aku belum selesai membaca komik terbaru dari Jiraiya (Icha Icha Paradise)"
Beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan dari arah pintu, Hokage mempersilahkan masuk tamunya yang ternyata adalah Anbu dengan code name Bear.
"Ada apa Bear? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Hokage
"Hai Hokage-sama, ada sesuatu yang ingin saya laporkan. Saat sedang berpatroli di dekat hutan kami menemukan 3 orang anak yang pingsan dalam keadaan memprihatinkan"
Mengangkat alisnya tanda heran, Hokage bertanya "Siapa anak anak yang kau maksud Bear? Apa aku mengenalnya?"
"Hai Hokage-sama, mereka adalah Uzumaki Naruto, Uciha Sasuke dan Haruno Sakura. Mereka saat ini berada di Rumah Sakit Konoha"
Mata Hokage ke 3 membulat mengetahui bahwa bocah yang sudah dianggap cucunya sendiri itu berada di Rumah Sakit dalam kondisi memprihatinkan.
"Bear antarkan aku ke ruangan Naruto-kun dirawat"
Dengan itupun mereka langsung pergi ke rumah sakit.
Naruto POV
"Dimana ini? Ugh, badanku rasanya remuk semua"
Kuedarkan pandanganku ke sekeliling, dan yang aku liat hanyalah ruangan berwarna putih, lalu aku mencoba berdiri. Walaupun pada awalnya susah, tapi pada akhirnya aku bisa berdiri, kulihat sekelilingku dan mencoba berjalan. Tak tau arah, aku hanya mengikuti perasaanku saja.
Naruto POV End
Setelah sekian lama berjalan dan tak menemukan jalan keluar Narutopun menjadi frustarsi dan memutuskan untuk beristirahat hingga tiba tiba...
"Baru berjalan sebentar saja kau sudah kelelahan gaki? Bukannya kau bocah yang hyperaktif?"
Mendengar suara yang tak asing ditelinganya Naruto langsung saja menoleh ke belakang untuk melihat Partnernya sekaligus sahabat baiknya. Namun matanya membulat sempurna saat bukannya melihat rubah raksasa berekok sembilan bergigi dan berkuku tajam dengan mata merah semerah darah yang mengerikan tapi yang Naruto lihat saat ini hanya seekor anak rubah dengan mata merah bulat yang terlihat menggemaskan ditambah dengan bentuk muka yang bulat dan pipinya yang cubby membuatnya semakin menggemaskan dan lucu, bulu berwarna orange dan terlihat halus ditambah tubuh seukuran serigala membuat Naruto semakin ingin memeluknya.
"Kawai! Kurama-chan aku ingin memelukmu! Ugh!" saat Naruto berlari untuk memeluk Kurama yang ternyata dihadiahi sebuah bogem mentah yang sangat menyakitkan.
"Jauhkan tangan kotormu dari tubuhku gaki, aku tak sudi untuk kau peluk". Dan terjadilah adegan gulat antara Seorang Manusia Melawan Seekor Rubah yang hasilnya si Manusia tepar dengan kepala penuh benjolan.
Menghela nafasnya, Kurama hanya bisa pasrah dengan kelakuan antik Partnernya ini, setelah sekian lama terdiam Kurama mulai mengeluarkan isi pikirannya.
"Aku tidak tau kenapa tubuhku menjadi kecil lagi. Tapi sepertinya kita kembali ke masa lalu, begitupun dengan tubuh kita"
Mendengar ucapan Kurama mata Naruto membulat dengan mulut menganga.
"Tunggu dulu, apa maksudmu dengan kembali ke masa lau? Dan kenapa kau bisa berkata seperti itu?"
"Kenapa kau begitu bodoh gaki? Maksudku sekarang kita tidak lagi berada di medan perang, tapi berada di tempat lain. Aku juga tidak tau bagaimana kita bisa sampai ke sini hanya saja aku tidak merasakan cakra Kaguya, dan aku merasakan cakra dari orang orang Konoha termasuk Monyet tua itu.. Hanya ada satu hal yang pasti, kita kembali ke masa lalu, mengingat Monyet tua itu harusnya sudah mati"
"Kau juga harus merahasiakan kalau kita dari masa depan gaki dan menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu Monyet tua itu. Aku juga merasakan cakra temanmu si Uciha Sialan dan Gadis Berisik itu di ruangan yang sama denganmu"
Narutopun hanya mengangguk mengerti dan setelah itu semuanya menjadi gelap.
Membuka matanya Naruto dapat melihat ruangan yang dipenuhi peralatan rumah sakit dan bau obat obatan langsung menyeruak memasuki indra penciumannya.
"Aah, kau sudah bangun Naruto-kun. Bagaimana keadaanmu? Apa masih ada yang sakit?"
Mendengar suara yang familiar, Naruto melihat ke sumber suara dan mendapati orang yang sudah dianggapnya Kakek melihat ke arahnya dengan pandangan khawatir. Mengusap air mata yang tiba tiba keluar, Naruto menjawab "Aku tak papa Jiji"
Mendengar jawaban dan melihat ekspesi Naruto, Hiruzen hanya bisa tersenyum dan bingung melihat cucunya menangis. Setelah beberapa saat Naruto berhenti menangis Hiruzen bersiap bertanya sebelum di interupsi Anbu yang mengatakan bahwa Uciha Sasuke dan Haruno Sakura sudah siuman. Menghela nafas Hokage ke 3 membiarkan 3 anak itu untuk beristirahat, mungkin ia akan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi jika ke 3 anak itu sudah keluar dari rumah sakit.
"Baiklah Naruto-kun, sebenarnya aku ingin menemanimu lebih lama lagi tapi pekerjaanku tidak bisa aku tinggal begitu saja. Aku harus segera kembali.. Aku akan menyuruh ANBU untuk berjaga jaga dan kau sebaiknya istirahat saja sampai sembuh"
Dengan itupun Hokage ke 3 keluar dari ruangan dan menyuruh ANBU berjaga diluar sementara ia kembali berperang melawan 'Paperwork'. Narutopun hanya tersenyum menanggapi kepergian Kakeknya, setelah semua orang keluar dari ruangan tersebut dia langsung melakukan Handseal untuk memasang kekkai kedap suara.
"Sasuke, Sakura-chan. Kalian mendengarku?"
"Hn. Aku mendengarmu Dobe"
"Iya Naruto, aku juga mendengarmu"
"Baiklah, langsung ke intinya saja. Sepertinya kita kembali ke masa lalu. Menurutku ini karena teknik teleportasi milik Sasuke dan Hiraishinku berbenturan dengan teknik milik Kaguya membuat kita terlempar ke masa lalu. Jadi sekarang apa rencana kita ke depannya?"
"Hn. Kalau prediksiku benar maka saat ini klan Uciha masih belum dibantai oleh Itachi dan Obito. Jadi aku berencana untuk menghentikannya. Bagaimana menurutmu Dobe? Aku juga merasa kekuatanku masih tetap sama seperti saat melawan Kaguya. Lagipula mata Sharinenganku juga masih ada"
Mendengar penuturan Sasuke, Naruto dan Sakura setuju dengan rencana Sasuke dan bersiap membantunya.
"Baiklah. Itu juga rencana yang bagus. Selain itu dengan kita terlempar ke masa lalu berarti kita bisa memperbaiki kesalahan yang terjadi di masa lalu. Aku bisa mencegah kematian Jiji. Bukan hanya Jiji saja, aku juga bisa menyelamatkan Haku, Zabuza, Ero-Senin, Neji dan lainnya. Mungkin ini adalah kesempatan kedua untuk kita"
"Kau benar juga Naruto, aku juga akan berusaha membantumu dan Sasuke-kun semampuku"
"Hn"
"Baiklah, keluar dari rumah sakit kita akan membahas rencana kita selanjutnya untuk ke depannya dan aku harap kalian bisa menjaga rahasia ini. Setidaknya sampai kita tahu kapan waktu yang tepat untuk memberitahukannya kepada Jiji"
.
.
.
Keesokan harinya...
Naruto, Sasuke dan Sakura sudah keluar dari rumah sakit dan sedang menuju ke Kantor Hokage karena mereka dipanggil oleg Hokage ke 3. Setelah sampai Naruto langsung saja masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Hai Jiji. Ada perlu apa kau memanggil kami?"
"Hei Naruto-Baka! Tunjukan rasa hormatmu kepada Hokage-sama"
"Sudah sudah. Tak papa Sakura, Naruto memang selalu begitu. Aku juga tidak keberatan dengan panggilannya itu" Hiruzen menjawab dengan senyum. "Oh iya baimana kabar kalian? Apa sudah sembuh? Dan untuk Sasuke dan Sakura, orang tua kalian mencemaskan kalian karena kalian sudah 2 hari menghilang, dan maaf aku lupa memberitahu mereka jika kalian ada di rumah sakit. Hehe.."
Mendengar ucapan Hokage ke 3, ketiga bocah itupun hanya bisa mematung mendengar ucapan Hokage yang terdengar santai.
"Lalu ada perlu apa Hokage-sama memanggil kami? Aku yakin bukan hanya menanyakan kabar kami saja kan?"
"Ah benar Sasuke-kun. Aku memanggil kalian karena aku penasaran apa yang membuat kalian bertiga bisa berada di hutan dalam keadaan pingsan dan penuh luka?" tanya Hiruzen dengan mata memicing
"Hehehe. Sebenarnya kemaren aku, Teme, dan Sakura-chan sedang bertanding Jiji, kami bertanding memanjat pohon dan siapa yang duluan sampai ke puncak dialah yang jadi pemenangnya. Tapi saat bertanding kami diserang beberapa hewan buas tapi kami berhasil membuat mereka kabur, dan kami akhirnya pingsan karena kelelahan."
Mendengar alasan Naruto ketiga orang yang ada disana hanya bisa sweetdrop karena alasan paling tak masuk akal yang pernah mereka dengar.
'Alasan apa itu?! Awas saja kau Dobe, kau membuatku malu di depan Hokage-sama'
'Dasar Naruto-baka! apa tidak ada alasan lain yang lebih masuk akal? Dan apa itu, bertanding memanjat pohon, memang dia pikir aku ini monyet apa?! Awas saja akan kuhajar dia karena alasan bodohnya itu'
"Baiklah Naruto aku percaya padamu, sebaiknya sekarang kalian pulang ke rumah masing masing" perintah Hiruzen. 'Sepertinya Naruto-kun masih tidak mau bercerita, sebaiknya aku tunggu saja sampai ia mau menceritakannya'
"Hai Hokage-sama/Jiji!"
Dua hari sudah berlalu sejak kejadian di hutan dekat desa Konoha dan sekarang ketiga bocah dari masa depan sedang berkumpul untuk membahas rencana mereka ke depannya. Hanya saja ada yang berbeda dari seorang anak dengan model rambut pantat ayam. Karena sedari tadi dia terus tersenyum membuat teman temannya memandang dengan pandangan sulit diartikan. Sasuke yang menyadari pandangan merekapun hanya mengangkat alis kepalanya pertanda bingung.
"Ada apa kalian memandangiku seperti itu?"
"Tidak, hanya saja kau hari ini terlihat lebih bahagia Teme, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Iya Naruto benar Sasuke-kun, hari ini kau terlihat sangat bahagia. Tidak seperti dirimu yang dulu"
"Tentu saja aku bahagia karena sekarang keluarga dan juga Clanku masih ada,dan Itachi belum membantainya"
"Oh begitu. Baiklah, sebaiknya kita langsung membahas rencana untuk mencegah kudeta yang akan dilakukan Clan Uciha dan mencegah Itachi membantai Clanmu. Tapi apa yang harus kita lakukan?"
"Satu minggu dari sekarang akan diadakan pertemuan Clan Uciha di Kuil Naka. Dan kau tahu Uciha Shisui akan melakukan Kotoamatsukami kepada seluruh anggota Clan untuk mencegah kudeta, hanya saja di masa kita rencana Shisui digagalkan oleh Danzo karena ia ingin menghabisi Clan Uciha dan mengambil mata Shisui, untuk itu kita akan menjaga Uciha Shisui hingga rencananya terlaksana. Aku tidak tau berapa persen kemungkinan keberhasilannya tapi saat ini hanya itulah rencana yang terbaik"
"Begitu ya.. baiklah kita lakukan rencanamu Sasuke dan aku juga ingin sekali menghajar orang tua mata satu itu, dia sudah terlalu banyak melakukan kejahatan di Konoha"
"Aku juga setuju dengan Naruto, ayo kita lakukan rencana ini"
"Tapi masalahnya tubuh kita menjadi kecil dan untuk menjaga rahasia kita hanya bisa memakai Henge. Tapi untuk bertarung dan mempertahankan Henge akan cukup merepotkan"
"Untuk itu serahkan padaku Teme. Aku punya Fuinjutsu yang dapat merubah fisik kita dalam waktu yang cukup lama dan bisa bertahan saat kita bertarung"
"Baiklah Dobe, untuk saat ini sebaiknya kita berlatih dan mengumpulkan informasi hingga waktu pertemuan dilakukan"
Dengan itu mereka bertigapun pergi untuk berlatih dan mengumpulkan informasi tentang keadaan desa Konoha.
.
.
Time Skip
Satu minggu berlalu, ketiga ninja dari masa depan sekarang sedang mengikuti Uciha Shisui yang sedang menuju ke Kuil Naka untuk melaksanakan rencananya. Tapi ditengah perjalanan ia dihadang oleh Danzo. Mereka terlihat sedang berbincara hingga Danzo melakukan serangan kepada Shisui. Melihat itupun mereka langsung menuju Shisui untuk membantunya. Danzo yang akan mengambil mata Shisui langsung menghindar karena ada shuriken yang menuju ke arahnya.
"Siapa kalian?"
"Kau tiak perlua tau siapa kami, yang pasti kau tidak akan mengganggu rencana Shisui. Kalau kau tetap bersikeras, maka kau akan MATI!"
Shisui yang melihat bala bantuanpun merasa lega tapi ia tidak mengenali satupun dari mereka, dan dia juga tidak kenal dengan pemuda yang memakai pakaian dengan lambang Uciha. 'Siapa sebenarnya mereka? Kenapa mereka membantuku, apa mereka bala bantuan dari Hokage-sama? Dan siapa pemuda Uchiha itu, aku belum pernah melihatnya'. Pikiran Shisui langsung terhenti saat melihat 8 ANBU Root mengelilingi Danzo. Memasang posisi siaga Shisui bersiap untuk bertarung sebelum diinterupsi oleh Naruto.
"Serahkan mereka kepada kami Shisui, kau pergilah ke kuil Naka dan segera hentikan rencana kudeta Clan Uciha". Setelah berkata demikian Naruto langsung merogoh kantung senjatanya dan mengeluarkan sebuah scroll penyimpanan dan berkata "Gunakan itu sebelum melakukan Kotoamatsukami, dengan begitu kau tidak hanya mampu mengendalikan Ketua Clan, tapi juga mampu mengendalikan seluruh anggota Clan Uchiha"
Mendengar ucapan orang yang menolongnya Shisui langsung membulatkan matanya dan mengangguk. Melakukan segel tangan Shisui langsung melakukan Shunsin menuju Kuil Naka... Melihat Shisui sudah pergi mereka bertiga langsung bersiaga, bersiap untuk melawan ANBU Root yang melindungi Danzo.
"Kalian sudah menghalangi rencanaku dan untuk itu kalian harus mati, Root segera selesaikan" perintah Danzo kepada anak buahnya.
"Kamilah yang akan mengalahkanmu kakek tua sialan, Ayo Teme"
"Fūton: Daitoppa!" ucap Naruto setelah menyelesaikan handseal
"Katon: Gōkakyū no Jutsu!" ucap Sasuke bersamaan dengan selesainya handseal yang dibuatnya
Kedua jurus itupun bergabung dan berubah menjadi bola api raksasa menuju ke arah ANBU Root.
"Suiton: Suijinheki!" teriak ANBU Root saat melihat bola api raksasa menuju ke arah mereka
Kedua jutsu itu bertabrakan dan menghasilkan uap yang menutupi pengelihatan mereka. Naruto dan Sasuke langsung melesat menuju ke arah lawan, disusul dengan Sakura yang berlari di belakang mereka... Mendengar langkah kaki lawannya, Danzo dan Rootnya memasang posisi siaga.
At Naruto
Mengeluarkan Kunai bercabang tiga dari kantong senjatanya dan melempar ke arah musuhnya, Naruto segera membuat Segel Tangan dan mengucap nama jurusnya "Kunai Kage Bunshin no Jutsu!".. Kunai yang tadinya satu sekarang menjadi puluhan dan melesat kearah para Root. Rootpun dengan sigap berhasil menangkis serangan Naruto. Bukannya kaget, Naruto justru menyeringai, detik berikutnya dia menghilang diikuti oleh kilatan kuning dan berada di belakang lawannya. Menggunakan kunai yang sudah dilapisi elemen angin, Naruto langsung menebas 2 ANBU yang kaget dengan teknik yang dikeluarkan Naruto, membuat mereka harus membayarnya dengan nyawa mereka. 3 ANBU yang tersisa tersadar dari rasa kagetnya saat melihat kedua rekannya telah tewas. Berniat membalas ANBU Root langsung membuat handseal dan meneriakkan nama jutsunya
"Katon: Karyū Endan!"
"Fūton: Daitoppa!"
"Raiton: Gian!"
Sedikit membulatkan matanya Naruto langsung mengucapkan nama jutsunya untuk menghindar "Hiraishin!". Menghilang dengan kilatan kuning Naruto muncul kembali di belakang lawannya, melihat ada kesempatan membuat dua Rasengan "Tsuin Rasengan" dan mengarahkannya ke dada 2 orang ANBU yang tidak beruntung. Root yang tersisa langsung melompat sambil membuat handseal "Katon: Karyū Endan!". Melihat naga api menuju ke arahnya Naruto melompat menghindar, melempar shuriken dan membuat handseal "Shuriken Kage Bunshin no Jutsu!" dilanjutkan dengan membuat handseal "Fūton: Reppūshō!". Shuriken dalam jumlah puluhan itu melaju semakin cepat karena jutsu angin yang digunakan Naruto, melesat ke arah Root yang tersisa. Tidak ingin mati, ANBU Root terakhir itu mencoba menangkis shuriken yang menuju ke arahnya dengan tanto yang ada di punggungnya. Berhasil menangkis beberapa shuriken, tapi masih banyak shuriken yang berhasil mengenai tubuhnya hingga salah satu shuriken berhasil mengenai kepalanya dan mengakhiri hidup sang ANBU.
"Baiklah saatnya membantu Teme dan Sakura-chan"
At Sakura
Sakura saat ini menghadapi 3 orang ANBU Root. Berlari menuju lawannya sakura mengeratkan ganggaman tangannya dan bersiap menyerang. "Shannarō!" dengan itu Sakura meninju tanah yang ada di dekat lawannya membuat gempa dan menghancurkan tempat pertarunganya. Anggota Root pun hanya membulatkan mata mereka melihat kerusakan yang dihasilkan oleh pukulan Sakura. Memanfaatkan kekagetan dari lawannya, Sakura langsung maju hingga berada di depan lawannya. Menyiapkan tinjunya, Sakura langsung memukul ANBU di depannya.. Tidak sempat menghindar ANBU itupun terpental menabarak beberapa pohon sebelum akhirnya menabrak baru dan menghancurkannya, menunggu debu yang menghalangi pengelihatannya menghilang. Saat debu itu menghilang Sakura bisa melihat ANBU yang terkena pukulannya tewas dengan keadaan mengenaskan. Dua orang ANBU yang tersisa langsung membuat handseal dan meneriakkan nama jutsunya.
"Katon: Karyū Endan!"
"Fūton: Daitoppa!"
Melihat 2 jutsu itu pun Sakura segera melakukan handseal dan membatin "Kawarimi no Jutsu". Ke dua ANBU Root hanya menyeringai karena berfikir serangannya berhasil mengenai lawannya. Saat asap hasil ledakan menghilang mereka kaget saat melihat balok kayu yang terkena serangan mereka. Belum hilang kekagetan mereka saat meraskan tendangan keras bersarang di punggung mereka membuat mereka meluncur ke arah hutan dan menabrak beberapa pohon sebelum terhenti karena menabrak pohon yang terakhir. Sakura yang berhasil menendang lawannya hanya menatap datar ke arah lawannya yang pingsan. Menghela nafas Sakura berbegas ke tempat teman temanya untuk membantu.
At Sasuke
Sasuke saat ini sedang berhadapan dengan Danzou Shimura. Mengaktifkan Sharingannya Sasuke melesat menuju Danzou dan menebas Kusanagi. Danzou melompat menghindar dan membuat Handseal "Fūton: Shinkūgyoku". Peluru peluru angin dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa datang dari berbagai arah menuju Sasuke, tapi dengan Sharingan Sasuke bisa memprediksi arah serangan tersebut dan segera menghindar. Tak mau kalah Sasuke segera membuat handseal "Katon: Gōkakyū no Jutsu!", bola api dengan ukuran besar melaju ke arah Danzou. Tak sempat menghindar Danzou langsung membuat handseal "Fūton: Shinkūha", hembusan angin yang kuat segera menghalau jutsu milik Sasuke.. Memang tidak cukup untuk menghilangkan jutsu milik Sasuke, tapi cukup untuk memberi waktu Danzou menghindar.
Sasuke yang melihat Danzou berhasil menghindar segera mengejarnya. Saat sudah dekat Sasuke segera membuat Handseal "Katon: Gōkakyū no Jutsu!". Bola api raksasa langsung melesat ke arah Danzou. Tak ingin mati konyol Danzou melompat menghindar. Terjadi ledakan saat jutsu Sasuke membentur tanah. Mendengar ledakan dari arah lain, Danzou mengedarkan pandangannya dan mendecih tak suka saat melihat 8 ANBU Rootnya telah kalah. Melakukan handseal Danzou segera menghilang dari pertempuran dengan menggunakan shunshin.
'Cih, dia kabur.. Sebaiknya aku ke tempat Naruto dan Sakura' meninggalkan tempat bekas pertempurannya, Sasuke segera pergi mencari teman temannya.
Beberapa saat kemudian merekapun berkumpul.
"Bagaimana Teme? Kau berhasil mengalahkan Danzou?"
"Tidak Dobe, dia berhasil kabur. Lagi pula belum saatnya untuk menyingkirkan orang itu. Kita harus bersabar dan menyiapkan rencana selanjutnya"
"Lalu sekarang apa yang akan kita lakukan Sasuke-kun?"
"Aku akan ke Kuil Naka untuk melihat apakah Shisui sudah menyelesaikan tugasnya. Dan kalian berdua ikut denganku"
"Baiklah.. Ayo berangkat"
At Naka Shrine
Shisui keluar dari Kuil Naka dengan senyum bertengger di wajahnya. Tak disangka ternyata rencananya berhasil. Bukan hanya itu, scroll yang diberikan oleh pemuda yang menolongnya ternyata sangat membantu. Tapi yang membuatnya heran isi dari scroll itu yang seharusnya hanya dimiliki satu orang saja. Bagaimana pemuda tadi bisa memilikinya. Apa dia mencurinya? Mengingat pemilik sebenarnya masih seorang bocah. Sibuk dengan pikirannya, Shisui terkejut saat melihat asap di depannya dan memperlihatkan 3 orang yang membantunya tadi.
"Bagaimana Shisui? Apakah semua berjalan dengan lancar?" mendengar pertanyaan tersebut, Shisui membalas dengan senyum di wajahnya "Tentu saja.. Dan terima kasih untuk bantuannya Ehmm..?"
"Jika kau ingin tau siapa kami sebenarnya, datanglah besok ke Hutan Kematian dan bawa juga Itachi bersamamu.. Kami akan menjelaskan siapa kami sebenarnya" ucap Sasuke dengan tenangnya, setelah itu mereka bertigapun pergi dengan Shunsin.
.
.
.
.
.
To be continue
Author Note:
Hai semuanya, perkenalkan Namikaze Kyoshi Author Newbie yang lg nyoba bikin cerita fanfict Naruto. Setelah 1 tahun jadi pembaca fanfic akhirnya keturutan juga bikin ceritanya. Ini cerita pertamaku jadi mohon Review, Saran, Kritik, maupun Flame dari pembaca semua dan Senpai2 semua. Semua akan saya terima...
Oke cukup segitu aja bwt Chapter pertama, sampai jumpa lg di Chapter 2.. :D