LADY LUCK

By : Pinkupinku00

Cast : Sehun, Luhan, EXO's Members

Pairing : Hunhan, Baekyeol, Kaisoo, Kristao, Chenmin, Sulay

Genre : Drama, Romance

Rated : M

Length : Chapter

GS for Uke!

WARNING! This is GS, Idol Life, Typho.

Desclaimer : Fanfic ini murni karya ASLI ku. Buah dari pemikiran ku. Seluruh cast milik Tuhan YME, milik Orang tua mereka dan milik SM Ent.

Summary : "Sekali – kali bermainlah ke kamarku. Siapa tahu kita berbuat khilaf" – Sehun. Sehun member Boygroup EXO telah tergoda dengan tubuh Luhan yang merupakan member Girlgroup RED MOON yang kini sedang comeback dengan mengusung konsep 'seksi'. Apa yang akan Sehun lakukan untuk bisa mendapatkan Luhan?

DON'T LIKE, DON'T READ

R&R

Happy Reading. ^^

Chapter 11

"Lu"

Seorang pria mengejutkan Luhan yang sedang melamun di ranjang Rumah Sakit.

"Eoh? Nuguya?" Tanya Luhan bingung karena merasa asing dengan pria itu.

"Ni hao. Apa kau tak mengenalku?" Tanya pria itu.

Luhan memiringkan kepalanya imut dengan ekspresi berpikir. Dia merasa tak asing dengan wajah pria itu, tapi ia juga tak bisa mengingatnya.

"Kau orang cina? Apa aku mengenalmu?" Tanya Luhan.

"Ya, kau sangat mengenalku Luhan. Cobalah kau ingat lagi. Permen kapas, Taman kota Beijing, menangis, kehilangan ibunya, rumah berseberangan" Kata pria itu memberi clue pada Luhan sambil berjalan mendekati Luhan.

"Ah! Yang Fan? Apa kau Yang Fan teman kecilku?" Tanya Luhan histeris.

"Kau sudah ingat? Bagaimana kabarmu?" Tanya Yang Fan yang kini sudah menarik kursi dan duduk di sebelah ranjang Luhan.

"Aku baik – baik saja. Kemana saja kau selama ini? Setelah pindah bahkan kau tak pernah menghubungiku. Kau tinggal dimana?" Luhan mengajukan rentetan pertanyaan dengan mempoutkan bibirnya.

"Aigoo..lucu sekali" Jawab Yang Fan sambil mengelus kepala Luhan.

"Maafkan aku karena nomermu hilang jadi tak bisa menghubungimu. Aku tinggal di Korea, lihatlah bahkan bahasa koreaku lebih lancar darimu" Goda Yang Fan.

"Ne ne ne.. Sombong sekali" Jawab Luhan pura – pura marah.

"Kau tahukan aku disini? Pasti kau lihat aku di televisi. Kenapa kau tak coba menemuiku? Kau pasti tak merindukanku" Tanya Luhan dengan wajah murung.

"Aniya, aku hanya malu untuk bertemu denganmu karena aku tahu kau pasti marah padaku. Aku sangat merindukanmu Lu, percayalah. Aku baru berani menemuimu sekarang, maafkan aku. Untung saja kau sangat terkenal, jadi aku bisa melihatmu di televisi" Jawabnya.

"Aratseo. Lagipula aku tak akan marah padamu. Ah senangnya bertemu teman kecilku~" Kata Luhan sambil tersenyum pada Yang Fan.

'Kenapa kau sangat manis sekali Lu?' Ucap Yang Fan dalam hati.

.

.

.

.

.

Disebuah apartemen bertuliskan angka 12 diatas pintu, terdengar suara orang yang terdengar sangat marah. Siapa lagi kalau bukan manajer EXO yang kini tengah memarahi Sehun habis – habisan.

"Kemana saja kau Oh Sehun?! Pergi tanpa mengabari kami. Kau tahu, karena ulahmu aku hampir kehilangan pekerjaanku. Astaga Oh Sehun! Kenapa kau diam saja?! Setidaknya minta maaflah padaku" Geram manajer EXO karenasedari tadi Sehun hanya diam.

Bagaimana manajer EXO tak geram, karena kini Sehun hanya diam seperti mayat hidup, matanya menatap arah jendela dengan pandangan kosong.

"Sehun-ah.. Bicaralah, jangan membuat manajer hyung semakin marah" Ucap Suho yang duduk disamping Sehun sambil mengelus sayang punggung adiknya tercinta.

Sehun tetap tak bergeming. Yang ada dipikirannya sekarang adalah Luhan. Ya, hanya Luhan. Perasaan bersalah selalu mengiringi hembusan nafasnya. Kemurkaan manajer hyung dan suara lembut Suho bagaikan angin lalu baginya.

"Maaf.." Hanya itu kata yang dikeluarkan oleh Sehun. Kata itu entah ia tujukan untuk manajer hyung atau Luhan. Hanya Sehun dan Tuhan yang tahu.

Tiba – tiba air mata keluar dengan sendirinya dari mata elangnya. Dadanya terasa dihimpit, sangat sesak. Memikirkan kesalahan terbesarnya pada gadis manis itu membuatnya merasa lebih baik cabut nyawanya saja jika itu bisa membuat Luhan tak menderita lagi.

'Anak? Anakku?' Batin Sehun. Air mata semakin deras mengalir saat ia memikirkan anak mereka, anaknya dan Luhan.

"Sehun-ah.." Panggil Kai. Sebagai sahabat terdekatnya, Kai sangat sedih melihat keadaan Sehun yang sangat terpuruk.

"Hyung sudahlah. Biarkan Sehun istirahat. Beri dia waktu sampai dia siap untuk mengeluarkan apa yang mengganggu pikirannya" Ucap Chanyeol bijak.

Haah.. helaan nafas manajer EXO terdengar begitu jelas.

"Baiklah. Maafkan hyung Sehun-ah. Hyung tak bermaksud menyakitimu. Istirahatlah. Hyung akan ke kantor untuk menemui Songsaengnim. Suho, kalian bermalamlah disini. Jaga adikmu" Pesan manajer hyung sebelum ia beranjak keluar dari apartemen Sehun.

"Sehun-ah, tidurlah. Hyung tahu semalam kau tak tidur sama sekali." Ucap Kris.

Sehun langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya diikuti Chen dan Suho. Setelah sampai kamarnya, Sehun langsung berbaring diranjang miliknya. Chen langsung membenahi selimut agar menyelimuti tubuh Sehun.

"Maaf.." Gumam Sehun dengan mata terpejam.

"Maaf..Luhan" Gumamnya lagi.

Suho dan Chen tersentak dengan gumaman Sehun dan ikut merasakan betapa terpuruknya Sehun dengan segala pemyesalannya.

"Sehun-ah, semua akan baik – baik saja. Tidurlah" Ucap Chen.

"Benar Sehun, semua akan baik – baik saja. Tenangkan dirimu. Akan ku bangunkan saat jam makan siang" Ucap Suho lalu meninggalkan kamar Sehun dengan Chen mengikuti di belakangnya.

Cklek

Pintu tertutup menandakan Suho dan Chen sudah benar – benar pergi dari kamar Sehun.

Tes..tes..

Sehun menangis. Entah ke berapa kalinya Sehun menangis karena penyesalannya. Menangis dalam diam, itu yang selalu dilakukan Sehun sejak ia kembali ke apartemennya.

"Luhannie..maafkan aku. Maafkan aku telah membuat kita kehilangannya" Gumam Sehun.

Matanya terbuka, menatap langit – langit kamarnya dengan pandangan kosong.

"Maafkan appa, maafkan appa karena telah lalai menjaga eomma dan dirimu nak" Gumamnya lagi.

Dan pagi ini, Sehun habiskan dengan menangis sambil bergumam kata maaf sampai akhirnya dia tertidur. Member EXO yang memang sengaja berada di depan kamar Sehun, mendengar gumaman Sehun walau samar – samar. Mereka ikut sakit melihat keterpurukan Sehun.

.

.

.

Malam harinya, EXO dan Red Moon telah kembali pada aktivitas mereka. Sehun sudah terlihat agak membaik walaupun pikirannya masih kosong sehingga kurang fokus. Tak disangka, kedua grup itu bertemu di acara MBC Weekly Idol. Red Moon hanya datang dengan 5 anggota karena telah dikonfirmasi sebelumnya bahwa Luhan membutuhkan istirahat sehingga tak dapat mengikuti aktivitas bersama Red Moon.

"Sayang, bagaimana keadaan Sehun?" Tanya Lay pada Suho saat berada di ruang tunggu. Kedua grup itu berada pada satu ruangan dan saat diruangan hanya ada kedua grup itu, masing – masing saling melepas rindu, kecuali Sehun.

"Yah..seperti itulah kau bisa lihat sendiri sayang. Pandangannya masih kosong dan dia belum fokus. Mungkin pikirannya masih tertuju pada Luhan" Jawab Suho lalu mencium kening Lay yang ia rindukan.

"Sayang, apa Sehun akan baik – baik saja dengan jadwal EXO? Kulihat dia masih butuh istirahat" Ucap Baekhyun dalam dekapan Chanyeol.

"Semoga saja dia akan baik – baik saja. Masalah ini, agensi belum tahu. Dan kau tahukan, betapa mengerikan agensi terhadap jadwal kita?" Jawab Chanyeol dan hanya dibalas helaan nafas kasar Baekhyun.

"Dia bahkan seperti mayat hidup. Biarkan dia hidup dengan rasa penyesalannya" Ucap D.O.

"Sayang, jangan bilang begitu. Tuhan tengah membalas dengan keterpurukannya. Jangan membuatnya tambah sakit" Ucap Kai yang langsung mengecup bibir D.O sekilas.

"Apakah akan baik kalau nanti mulai recording dia tetap seperti mayat hidup seperti itu?" Ketus Xiumin.

"Berhentilah mengejeknya baby, jika Luhan tahu pasti dia akan marah" Jawab Chen.

"Untuk apa Luhan eonni marah? Dia bahkan sudah menyakiti Luhan eonni" Ujar Tao.

"Bagaimanapun juga, Luhan tidak akan sejahat itu. Seorang wanita yang telah merasakan mengandung anak dari seorang pria, walaupun sejahat apapun pria itu memperlakukannya dan sekeras apapun usaha untuk memisahkan mereka, mereka akan terus saling mencintai walaupun dari jarak jauh" Ucap Kris bijak.

"Kenapa bisa begitu?" Tanya Xiumin.

"Buah hati. Ya, karena buah hati yang membuat mereka terus saling mencintai, mengkhawatirkan, mencari dan bersatu kembali" Jawab Chen.

.

.

.

Selama recording berlangsung, Sehun masih tetap tak fokus tapi memaksakan diri untuk seperti biasanya, walaupun harus dengan tawa paksa.

"Oh...Oh Sehun-shi." Panggil Hyungdon. Sehun tersentak dan langsung menatap kedua MC itu.

"Ah..kau banyak melamun kurasa. Hahaha Nah, kalau kau tiba –tiba diminta untuk ikut acara We Got Married, siapa wanita yang kau inginkan menjadi pasanganmu?" Tanya Defcon.

"Luhan!" Dengan tegasnya Sehun menjawab pertanyaan itu membuat member EXO dan Red Moon was – was terhadap dua MC yang suka menggoda itu.

"Wah..tegas sekali kau menjawabnya? Apa kau menyukai Luhan atau memang kau berkencan dengannya?" Goda Hyungdon.

"Ne?" Jawab Sehun bingung sambil mengusap tengkuknya karena salah tingkah.

"Apa kau merasa tertangkap basah?" Tanya Hyungdon dengan nada menggodanya.

"Aniya. Dia pernah berkata bahwa dia mengagumi Luhan karena dia sangat manis dan memiliki suara serta skill dance yang bagus." Kris yang menjawab pertanyaan Hyungdon karena dia tahu Sehun bingung harus menjawab apa karena dia pun tak sadar saat menjawab Luhan tadi.

"Sagyora. Sagyora. Sagyora." Teriak kedua MC itu dan diikuti oleh kedua grup itu untuk menggoda Sehun. Kedua grup itu sengaja ikut menggodanya untuk mencairkan suasana.

.

.

.

Satu minggu kemudian dihari minggu, Sehun, Chanyeol dan kai tak memiliki jadwal. Chanyeol dan Kai sengaja menginap di apartemen Sehun dengan alasan menemani dan menjaga Sehun yang keadaannya belum terlalu baik.

"Sehun-ah, apa kau akan terus seperti ini? Yakinlah bahwa Luhan tak akan suka dengan keadaanmu" Ucap Kai.

Mendengar hal itu, sedikit ada pencerahan dalam wajah Sehun.

"Mungkinkah, mungkinkah Luhan akan memaafkanku? Apa dia tak senang melihat keadaanku yang terpuruk ini?" Tanya Sehun yang hanya mendapat balasan keheningan. Chanyeol dan Kai tak menjawab apapun membuat Sehun kembali pada keterpurukannya.

"Sehun-ah makanlah, seminggu ini kau jarang makan. Apa aku harus membelikan makanan kesukaanmu dan bubble tea?" Tanya Chanyeol yang hanya dibalas gelengan kepala.

Hah~ Terdengar helaan nafas Chanyeol dan Kai.

"Biarkan aku mati. Aku rela menggantikan posisiku dengan anakku. Biarkan dia yang hidup dan aku yang mati" Gumam Sehun yang masih didengar Chanyeol dan Kai.

Bugh

"KAU PIKIR KAU BICARA APA HAH?!" Teriak Kai sambil mendaratkan bogemnya telak di sudut bibir Sehun.

"KAI!" Teriak Chanyeol sambil menjauhkan Kai dari Sehun.

"KAU SANGAT KEKANAKAN SEHUN! KAU ITU SEORANG PRIA DAN KAU HANYA TERPURUK DENGAN PENYESALAN BODOHMU ITU! KALAU KAU MERASA BERSALAH, TEMUI LUHAN DAN MINTA MAAFLAH PADANYA BODOH!" Emosi Kai sudah tak terkendali.

Beberapa hari ini memang Kai terlihat geram karena dengan bodohnya Sehun hanya terpuruk dengan rasa penyesalannya tanpa mau berusaha untuk sedikit mengurangi rasa bersalahnya.

"Aku memang bodoh, bahkan sangat bodoh untuk ukuran seorang pria yang sudah menyakiti malaikat seperti Luhan" Kata Sehun. Luka di sudut bibirkan ia abaikan, karena hatinya lebih sakit dari sekedar luka di sudut bibirnya.

"Apa aku harus menemui Luhan, hyung?" Tanya Sehun menatap Chanyeol yang masih memegangi Kai. Perlahan Chanyeol melepaskan Kai dan berjalan mendekati Sehun lalu menyentuh pundak Sehun.

"Temui dia."

.

.

.

"Ya! Kenapa kau menuntunku? Aku tidak sakit dan aku masih bisa jalan sendiri dengan benar" Bentak Luhan karena sepanjang koridor rumah sakit dia dituntun oleh pria menyebalkan itu.

"Ya Yang Fan! Mati saja kau!" Luhan semakin kesal karena Yang Fan tak mau melepas tangannya dan terus terkekeh mengejek bentakan Luhan.

"Hey hey..kau cantik dan manis kenapa suka sekali membentak pria tampan ini. Ayo cepat jalan, jangan mengoceh atau membentakku lagi" Ucap Yang Fan yang masih terkekeh.

"Sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Luhan.

"Ke taman rumah sakit. Kau harus banyak menghirup udara segar agar otakmu kembali normal hahaha" Kata Yang Fan lalu berlari sebelum rusa beijing ini semakin mengamuk.

Sudah seminggu ini Yang Fan selalu menemani Luhan di rumah sakit karena member Red Moon yang lain tengah disibukkan dengan jadwal mematikan mereka. Yang Fan memiliki akses mudah untuk menemui Luhan karena Luhan sendiri yang memintanya, jadi seluruh penjaga mengijinkan Yang Fan untuk menemui Luhan setiap hari.

"Ya! Kau mau membuatku mati mengejarmu?!" Teriak Luhan setelah sampai di taman rumah sakit dengan peluh membasahi wajahnya karena berlari mengejar teman menyebalkannya itu.

"Siapa suruh kau mengejarku" Jawab Yang Fan usil.

"Aku bisa mati muda karena kau terus membuatku naik darah" Ucap Luhan dengan mata melotot kearah Yang Fan.

"Aratseo aratseo. Aku tak akan membuatmu marah lagi" Jawab Yang Fan.

"Ah...segarnya. Hey teman kecilku, terima kasih karena telah menjagaku selama seminggu ini. Aku pasti merepotkanmu" Ucap Luhan tiba – tiba. Mereka kini duduk dibangku taman.

"Anggap saja itu bayaran karena aku sudah menghilang dan tak menghubungimu selama ini. Lagipula aku sangat nyaman berada didekatmu Lu" Ucap Yang Fan.

Luhan langsung menoleh untuk sekedar menatap wajah Yang Fan yang kini tengah tersenyum manis.

"Aku juga selalu merasa nyaman berada didekatmu. Dari dulu sampai sekarang dan tak pernah berubah" Ucap Luhan diakhiri dengan senyuman manis.

"Aku ingin mengatan sesuatu padamu Lu" Kata Yang Fan yang tiba – tiba menjadi serius.

"Katakanlah"

"Aku..."

.

.

.

.

Sebuah mobil terparkir dengan indahnya di parkiran sekitar rumah sakit. Seorang pria, yang tak lain adalah Sehun duduk di kursi kemudi dengan raut wajah bimbang, diketahui dari cara dia mengetukkan jari telunjuknya pada setir mobilnya.

"Apa dia mau bertemu denganku?" Gumamnya.

"Bagaimana jika dia menolak dan melempariku dengan semua barang yang ada disitu?" Gumamnya lagi.

"Jika itu terjadi, bukankah memang itu yang pantas kau terima Oh Sehun? Bahkan seharusnya dia membunuhmu. Kau sudah membuat luka yang sangat besar pada hatinya" Gumanya.

"Aku harus menyelesaikan ini. Aku harus kembali bersamanya. Aku sungguh mencintainya, dan baru kusadari. Bodoh kau Oh Sehun!" gumamnya frustasi.

Setelah berpikir lama, akhirnya ia melangkahkan kakinya masuk ke rumah sakit itu. Ia memakai topi dan masker untuk penyamarannya.

"Permisi, apakah pasien atas nama Luhan masih berada disini?" Tanya Sehun pada petugas Receptionist.

"Ah, sebentar saya cek dulu"

"Luhan masih ada disini, tetapi tadi suster mengatakan bahwa ia sedang berada di taman rumah sakit" Ucap petugas itu.

"Baiklah terima kasih" Ucap Sehun lalu berjalan menuju taman rumah sakit.

Ia telah menyiapkan semuanya. Tubuhnya belum kembali seperti semula, tapi ia berusaha untuk menutupinya agar ia benar – benar tak dianggap mayat hidup oleh seisi rumah sakit.

Saat sampai di taman, matanya melihat ke berbagai arah untuk mencari keberadaan Luhan. Ia menemukan Luhan dan berusaha untuk mendekat. Dilihatnya ada seorang pria yang tak asing sedang duduk di sebelah Luhan dan terlihat sedang mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Setelah jarak antara dirinya dengan Luhan sekitar 5 meter, Luhan tetap tak menyadari kehadirannya. Saat akan melangkahkan kakinya lebih dekat, tiba – tiba ia berhenti. Mencerna setiap kata yang dikeluarkan pria di sebelah Luhan yang ternyata orang yang sama, yang memukulinya waktu itu.

"Luhan, aku ingin melamarmu. Maukah kau menikah denganku?"

.

.

.

.

.

.

.

TOBECONTINUE

Annyeong~ Lama tak berjumpa. Oke bentar ya, jangan ngamuk dulu reader-deul. Ane mau ngomong dulu.

Yang pertama, pinku mau minta maaf karna hiatus ngga bilang – bilang. Ada alasan tersendiri kenapa aku hiatus selama itu dan kalian ngga perlu tahulah. Maap pribadi soalnya hihi

Jangan timpuk pinku ya, pinku bener – bener minta maaf.

Yang kedua, maaf juga chapter ini mungkin kurang memuaskan. Semoga chapter depan lebih baik lagi.

Yang ketiga, acara makasih makasih nih. Pinku terhura sama review – review reader-deul yang terus nanyain ff ini kapan di lanjut. Makasih ya reader-deul.

Makasih ya yang udah mau review, nge follow, nge fav. Sayang kalian... tanpa kalian, aku hanya seenggok nyawa yang tak akan pernah mengeluarkan ide – ide di otakku. Gomaweo kesayangan pinku.

Ditunggu reviewnya..

Taengkyu kesayangn pinku.

Bye bye ^^