Original story from Masashi Kishimoto

Warning : AU, OOC, gaje, alur cepet, umpatan-umpatan kasar/?, and anything can happen because I'm labil!/woy.

Don't like? Don't read.

But, I hope you be like it.

.

.

.

Enjoy for reading~

Always You.

Gadis. Blonde. Aquamarine. Tinggi. Semampai. Indah.

Mungkin kata-kata itu yang bisa menggambarkan seorang Yamanaka Ino. Gadis keras kepala itu—hanya seorang mahasiswi semester satu di universitas Tokyo yang sekarang sedang menghabiskan liburan musim dingin.

Dalam hal kepopuleran –ia salah satu gadis populer dikalangan penghuni universitas –terutama bagi para mahasiswa.

Tapi sayang, gadis bermarga yamanaka itu sudah memiliki seseorang dihatinya. Kalian ingin tahu? Lelaki itu bukan seorang mahasiswa –bukan anak SMA –bukan anak SMP ataupun SD –apalagi TK. Lelaki itu hanya lelaki dewasa –yang terpaut 5 tahun diatas umur Ino. Jauh bukan? Ya, memang.

Umur bukan hal yang dipermasalahkan oleh sang yamanaka, lagipula gadis itu sudah terlanjur mencintai sang lelaki –lelaki yang bermarga hatake. Kalian tahu siapa bukan? Ya –lelaki itu adalah Hatake Kakashi. Fakta itu membuat banyak lelaki patah hati.

Ino pun terkenal dikalangan para mahasiswi universitas Tokyo. Tahu kenapa? Karena –Gadis itu sangat ramah dan murah senyum, selain itu ia tak pernah berbicara kasar dan selalu sopan terhadap lawan bicara nya. kecuali pada tiga orang mahasiswi –haruno sakura –hyuuga hinata dan tenten. Mereka merupakan sahabat sang aquamarine, walaupun kadang mereka merasa jengkel sekaligus iri dengan kepopuleran sang sahabat –tapi apa daya mereka terlanjur menyayangi ino sebagai teman dekat –alias sahabat.

Berbicara tentang sang kekasih –Hatake Kakashi. Lelaki itu merupakan penerus tunggal perusahaan sang mendiang ayah –Hatake Sakumo. Lelaki yang memiliki surai perak dan mata heterochromia itu pun juga dikenal dengan lelaki cerdas, diumurnya yang masih berkepala dua, kakashi dapat memimpin perusahaan peninggalan sang ayah dengan baik. Ia pun memegang gelar s2 saat umur 20 tahun. Hebat bukan?

Awal pertemuan Ino dan Kakashi pun sangat tidak diperkirakan. Hari itu sangat cerah dengan nuansa senja yang hangat –angin berhembus perlahan menciptakan harmoni alam yang membuat siapa saja memejamkan mata.

"maaf nona, apa yang kau lakukan di depan pintu apartemen ku?" Tanya lelaki bersurai perak –Hatake Kakashi dengan setelan pakaian kerja yang err- berantakan.

Gadis itu –yang semulanya sedikit menunduk segera menegakkan kepalanya, "oh –jadi kau rupanya." Tanpa aba-aba gadis bersurai pirang itu segera menampar kakashi –sangat keras. "dasar brengsek!" umpat gadis itu –Yamanaka Ino. Hilang sudah sikap sopan nya pada lawan bicara.

Kakashi yang tidak siap dengan serangan itu pun sedikit tergeser kesamping, pipi nya sangat perih –dan tentunya panas. Ia menatap tajam gadis blonde didepannya itu. Emosinya memuncak –ditambah lagi lelah sehabis bekerja. Oh tuhan –sialnya aku hari ini. "apa-apaan kau?!" nada suara kakashi meninggi 180 derajat dari sebelumnya.

Untung apart itu masih sepi –karena memang jadwal pulang kakashi ia percepat dari jadwal pulang para pekerja kantor lainnya. Dan bagusnya hampir seluruh penghuni apart ini pekerja kantoran.

Ino mendengus, ia membalas –menatap tajam kedua mata –yang ternyata berbeda itu. "kau yang apa-apaan?!" balasnya dengan nada suara yang sama tinggi. "kau membuat adik sahabat ku gila! Kau memperkosanya! Kau membuatnya dikeluarkan dari sekolah! Dasar baji–" "—apa maksud perkataanmu hah?!" lepas sudah emosi Kakashi. Kilatan amarah terpancar di kedua iris berbeda sang hatake.

Ino mendecih, tertawa sinis. "tak usah belagak bodoh. Kau yang beranama Jiraiya kan? Kau sudah lupa gadis yang bernama Hanabi? Hyuuga hanabi?! Gadis yang—" "—Jiraiya? Kau salah orang bodoh! Aku Kakashi! Hatake kakashi! Jelas?!" perkataan Kakashi yang berintonasi diatas rata-rata itu pun membuat Ino bungkam. Seketika ia membeku.

"H-Hatake…. Kakashi?" suaranya bergetar. "iya." Suara kakashi terdengar sangat rendah –dan memojokkan. Nafasnya sedikit terengah-engah.

'sial.' Rutuk Ino dalam hati. Ia salah orang –berarti pengintaian nya selama ini salah? Oh, bagus sekali.

Ya- Ino memang sudah mengintai lelaki yang katanya membuat hyuuga hanabi –tersiksa itu. Hanabi merupakan adik dari Hinata –sahabat Ino. Ino yang mendengar berita dikeluarkannya Hanabi dari sekolah sebab gadis belia itu dilecekan oleh seorang lelaki yang katanya bernama Jiraiya, membuat Ino naik pitam. Ino menyayangi Hanabi selayaknya adik kandung sendiri. Maka dari itu ia berinisatif untuk menghajar langsung lelaki yang menyakiti Hanabi.

Ino meminta alamat lelaki itu pada Hinata, dan segera mendatanginya. Ternyata Jiraiya tinggal di sebuah apartemen yang cukup mewah, ia pun segera menanyakan nama lelaki itu pada bagian informasi. Dan dapatlah nomor kamar apartemen 201. Selama tiga hari Ino mengintainya dari kejauhan, -memastikan kalau ia tak salah orang. Dari perawakan nya –persis seperti yang diceritakan oleh Hanabi. Tinggi besar dengan surai perak panjang. Tetapi untuk wajah –Ino tak pernah melihatnya.

.

Keesokkan harinya –ia mendatangi apart itu lalu menekan bel, tidak ada jawaban. Ia terus menekannya sampai ia pun lelah sendiri. Ah –mungkin ia masih diluar, pikirnya. Ino akhirnya menunggu di depan pintu seraya bersender disana, ia menatap lantai marmer apart itu seraya membayangkan wajah kusut hanabi saat Ino menjenguknya serta tangisan gadis manis itu saat ino memeluknya, oh tuhan –hatinya sesak melihat gadis hyuuga muda itu tersakiti. Seketika emosi nya tersulut.

Tapi semua kebencian dan kekesalannya hancur seketika saat mengetahui bahwa ia 'menyerang' orang yang salah. Sial. Hanya itu yang bisa ia katakan untuk saat ini.

Melihat gadis dihadapannya yang terdiam Kakashi pun menghembuskan nafas –berat. 'Jiraiya brengsek, harusnya aku tau kenapa lelaki tua itu memindahkan hak milik apart pribadi nya padaku secara cuma-cuma. Sial.' Batinya berkata seraya memeijat pelipis nya yang mulai pening.

Ino tersadar lalu segera membungkukkan tubuh –membentuk sudut 90 derajat. "sumimasen deshita! Maafkan saya, maafkan." Suaranya terdengar tegas tetapi terselip nada bersalah bercampur malu.

Ia sedikit melirik Kakashi, dan tak lama lirikan nya berpindah kearah mahkota lelaki itu, 'oh tuhan, rambutnya saja pendek begitu, rambut lelaki bajingan itu kan panjang. hanya warna rambut mereka yang sama. Bodohnya dirimu Ino, tch.' Ujar sang yamanaka dalam hati. Ia pun memejamkan matanya erat menunggu jawaban lawan bicara.

Kakashi menatap surai keemasan gadis dihadapannya –yang terjatuh kesamping kanan dan kiri bahu mungilnya. Ia menghembuskan nafas –lagi, "tegakkan tubuhmu." Ia pun mampu meredakan emosinya, ini mungkin bukan sepenuhnya salah gadis pirang itu. Melihat sang gadis yang tak menegakkan tubuhnya juga, kakashi berdecak. "ya-ya, Aku maafkan. Tegakkan tubuhmu." Jujur ia agak risih.

Ino pun segera menegakkan tubuhnya lalu menatap Kakashi dengan wajah sumringah, "hountoni?" ia maju selangkah.

"hn." Kakashi menatap gadis itu dengan raut wajah yang tak sekeras tadi.

"ahhh, syukurlah." Ino memegang dadanya –lega. "terima kasih, hatake-san!"

"hn, sama-sama..?" ia menatap Ino dengan tatapan yang seperti berkata –siapa-nama-mu.

"Ino! Yamanaka Ino." Ino tersenyum ramah.

"ya, sama-sama yamanaka-san." Seketika ia ingat sesuatu, ia pun angkat bicara lagi. "tadi kau menyebutkan nama 'Jiraiya' kan? –Aku temannya."

"ah, iya. Kau –temannya?" Ino menatap lurus Kakashi. "masuklah, aku ceritakan kenapa apart ini jadi milik ku. Apart ini awalnya memang milik lelaki brengsek itu." Kakashi memijat pangkal hidungnya pelan –lelah.

"ah? Baiklah." Ino pun hanya menurut –lagi pula ia sangat ingin tahu dimana lelaki itu sekarang.

Dan mereka pun tak pernah menyangka akan berakhir menjadi sepasang kekasih. Hubungan mereka sudah berjalan 4 bulan, tanggal 29 bulan ini menjadi 5 bulan.

.

Liburan musim dingin –Ino habiskan di apart sang kekasih, tentunya dengan izin sang ayah –Yamanaka Inoichi. Kakashi sudah dipercaya oleh ayah Ino –jadi tak masalah bagi beliau menitipkan anak tunggalnya pada lelaki hatake itu.

"kakashi~~~" Ino memanggil Kakashi yang berada di meja kerjanya –dengan nada manja, kebetulan meja kerja lelaki itu berada dikamar. Ia pun sudah terduduk di atas kasur sang kekasih. "hm?" Kakashi merespon tanpa mengalihkan pandangan pada dokumen ditangannya.

"temani aku tidur." Suara itu terdengar pelan tertapi terkesan memerintah. "tidurlah sendiri, aku masih banyak perkejaan."

"mooo! Ini kan liburan." Ino megembungkan kedua pipi nya kesal.

"bagimu memang liburan tapi bagiku—" seketika hawa hangat menyelimuti lehernya –Ino memeluk leher Kakashi. Gadis itu lalu mengecup singkat bibir sang hatake, "—temani, aku mohon." Bisiknya pelan tepat di telinga Kakashi.

Oke, Kakashi kalah. Ia sangat tidak kuat dengan sentuhan gadis itu. "baiklah, gadis manja." Ia menghembuskan nafas lalu segera bangkit dan merangkul pinggang ramping sang gadis dari samping dengan salah satu lengannya. Ino pun terkekeh, lalu mengelus lengan kekar Kakashi yang merangkul pinggulnya.

TBC

Sumimasen kalo tbc nya jelek;; rin hanya mau tau respon kalian. kalau banyak yang respon lanjut, dichap selanjutnya bakal full kakaino scane, bakal diusahaain romantis pake banget/lu dan mungkin chap setelah itu baru konflik mereka muncul. Oh iya, maaf bagi yang kecewa sama chap pertama ini, ini emang sengaja rin tulis tanpa ada adegan lemonnya, chap selanjutnya bakal ada kok adegan lemonnya,huehue.

Rin tau kok kalo kakaino itu crack pair,tapi tetep aja rin suka,hwhwhwh. lagipula ini ff ceritanya mengalir secara tidak sengaja berkat insom menjelang tryout 4:') dan terinspirasi dari kehidupan RP rin/plis.

*yang gak tau RP, RP itu singkatan Role Play. Lebih rincinya silahkan search di gugel-sensei.

Dare to review?