Author ucapkan terima kasih bagi yang sudah mereview fic aneh bin gaje ini. Yosh, inilah chap 2. Selamat menikmati
Disclaimer : Masashi Kishimoto & Ichiei Ishibumi
Summary : Selama ini manusia selalu beranggapan kalau iblis adalah dalang dari semua kejahatan di dunia ini. Benarkah itu? Lalu bagaimana jika para iblis juga memiliki kehidupan sehari-hari yang tidak berbeda jauh dengan para manusia, bahkan mungkin lebih gila.
Genre : Friendship & Humor
Pair : Tidak akan ada harem dalam fic ini
Warning : crazy!Narumi-Naruto, perverted!Naruto, yuri action but not including lemon, chara yang lain menyusul seiring jalan cerita
'This fic only aims to entertain, just to express a story that already exists in my mind (^_^)'
INSIDE ME
'Life for Happiness'
Di tengah ramainya suasana pusat perbelanjaan Akihabara, terlihat seorang pemuda pirang yang dari tadi terus-terusan tersenyum karena telah mendapatkan barang incarannya. Yosh, selain dirinya yang merupakan penggemar berat yuri manga, fakta lain menunjukkan bahwa ia juga adalah seorang maniak action figure.
"Akhirnya. . aku mendapatkannya juga, seri terbaru dari action figure ZGMF-X10A Freedom Gundam. Lihat saja Seekvaira-san, aku pasti akan membuatmu terkagum-kagum setelah kau melihat action figure terbaruku ini, FUAHAHAHA. . ." serunya sambil tertawa nista
Namun disamping kanannya, seorang gadis bernama Neko-chan hanya diam saja sedari tadi. Sementara dibelakangnya terlihat dua orang laki-laki berjas hitam dan memakai kacamata serupa hanya memantau keadaan sekelilng untuk memastikan bahwa keadaan aman terkendali.
Jika ada yang bertanya kenapa ada dua orang laki-laki berjas hitam dibelakang Naruto. Maka jawabannya adalah karena action figure yang dibawa olehnya. Model action figure terbaru dari seri ZGMF-X10A Freedom Gundam (limited edition) dan hanya ada 50 unit saja yang dijual, action figure tersebut memiliki tinggi 14 cm dan berat 1,6 kg. Namun yang membuatnya terlihat istimewa jika dibandingkan dengan yang lainnya adalah karena 94 bagiannya terbuat dari 1600 gram platinum dan matanya terbuat dari 0,17 karat berlian.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan *ralat" menghilangkan ancaman yang datang dari berbagai penjuru, seperti perampok, perampas, pencuri dan lain sebagainya. Maka dirinya menyewa dua orang bodyguard untuk memastikan bahwa action figure miliknya aman terkendali.
"Kau bohong padaku, dasar penipu!" seru Neko-chan pada sosok disamping kirinya
"Maksudmu?" balas Naruto sambil memiringkan sedikit kepalanya agar terlihat imut-imut dimata queen-nya
'DUAGGHHH'
"WAJAHKUU!" sayang sekali usahanya sia-sia, bukannya terlihat imut-imut malah terlihat amit-amit dimata Neko-chan. Sehingga tanpa ba-bi-bu lagi, dia langsung memukul wajah 'tampan' si pirang dengan tangan kirinya dan meninggalkannya begitu saja.
"Kalian berdua kenapa diam saja dan tidak menolongku?" seru Naruto pada dua bodyguard-nya setelah bangkit dari acara jatuh tidak elitnya
"Kami berdua hanya menjalankan tugas sesuai kontrak yang telah disepakati, dan didalam kontrak tersebut dijelaskan bahwa tugas kami cuma melindungi action figure yang ada ditanganmu" seru salah satu sang bodyguard
'Brengsek! Sepertinya aku salah menulis kontrak. Lagian, kenapa aku malah kebagian bodyguard yang IQ-nya dibawah rata-rata sih!?' seru si pirang didalam hatinya, karena jika ia sampai ngomong blak-blakkan, itu akan berakibat bagi keselamatan hidupnya. Bagaimana pun dirinya adalah orang yang cinta damai *aslinya sih takut tersakiti*. Pokoknya dirinya menolak mentah-mentah jika harus mati saat ini juga, karena ia belum sempat merasakan yang namanya berciuman namun meremas oppai pernah, belum memiliki pacar, belum menikah, belum merasakan yang namanya malam pertama, dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan adegan 18++. Oleh karena itu, ia lebih memilih mengumpat didalam hatinya, kemudian menarik nafas dalam-dalam dan mencoba bersabar. Dirinya hanya bisa berdoa kepada sang maou yang keren dan cool abis agar diberi ketabahan dalam menjalani hidup yang sulit ini.
"Hiks. . hiks. ." perlahan setetes air mata pun turun dari pelupuk matanya, menandakan betapa sulitnya kehidupan yang ia jalani. Pergi bersama sang queen ke Akibahara untuk menjalankan misi suci, yaitu membeli action figure keluaran terbaru. Namun nyatanya, misi suci yang ia jalani tidak selancar yang ia perkirakan. Mulai dari dirinya dipukul sang queen begitu saja hingga membuatnya terjungkal ke belakang dan jatuh dengan posisi yang tidak elit di tengah banyaknya orang yang berlalu-lalang, hingga diacuhkan oleh sang bodyguard. Rasanya, ia ingin menangis saat itu juga, namun jika ia melakukannya, mau ditaruh dimana wajahnya sebagai heir selanjutnya dari House of Rukasiegneur.
Setelah dirinya diliputi drama menyedihkan yang menyangkut harga diri, kehormatan dan juga keperjakaannya? Sekarang ia sudah berada kembali di Kota Kuoh tercinta, tempat dimana dirinya membangun kehidupan yang damai, tentram, sejahtera dan jauh dari yang namanya gangguan yang entah kenapa selalu berhubungan hobi tersayang dan tercintanya.
Lagipula, waktu yang dibutuhkan oleh si pirang untuk sampai kembali ke kota tercinta ini hanya sekitar 7 menit jika menggunakan kereta. Maklum saja, di zaman yang canggih dan modern seperti saat ini, akses transportasi dan komunikasi merupakan hal utama yang dibutuhkan setiap individu, seperti penggunaan kereta yang meminimalisir tingkat kemacetan di jalan dan juga penggunaan gadget seperti handphone untuk mempermudah jangkauan komunikasi, salah satunya bisa saja untuk mencari peluang bisnis.
Namun ada hal lain yang membuatnya sangat mencintai dunia manusia. Jika di Underworld, semua koleksi yuri manga-nya selalu dibakar habis oleh okaa-sama tercinta, maka di dunia manusia ia sudah memiliki dua kardus yang isinya yuri manga semua plus doujinshi. Jika di Underworld, action figure miliknya selalu saja dipinjam Millicas hampir setiap hari yang selalu membuatnya tidak bisa tidur siang dan malam dengan tenang, karena ia takut action figure tercintanya sudah diapa-apakan oleh bocah kutukupret satu itu, pernah satu waktu Millicas mengembalikan action figure Naruto dalam keadaan yang memprihatinkan seperti telah dimutilasi, bahkan sampai membuat si pirang berteriak histeris dan nyaris pingsan. Bagaimana tidak, yang tersisa hanya kepala, satu tangan dan satu kaki. Namun kini di dunia manusia, ia memiliki satu lemari kaca yang isinya semua action figure kesayangannya.
Tidak terasa waktu pun terus berlalu, dan kini ia sudah berada didepan pintu apartemennya. Namun saat dirinya hendak memutar kenop pintu tiba-tiba. .
'Trut. . trut. . trut, ada sms yang masuk, onii-chan! Trut. . trut . trut, ada sms yang masuk, onii-chan!'
Setelah puas mendengarkan ringtone pesan masuk di handphone miliknya, Naruto langsung membuka HP-nya dan meng-klik pesan tersebut.
'Untuk semua anggota klub YURI LOVERS, dimohonkan besok agar menyempatkan waktunya untuk rapat mingguan yang akan diadakan di Angel's Cafe Akiba. Tema untuk rapat kali ini adalah GADIS MOE YANG TSUNDERE.
Terima kasih atas waktunya, tertanda
Pimpinan Klub YURI LOVERS'
Setelah membaca pesan tersebut, Naruto membuka pintu apartemennya dan langsung merebahkan dirinya disofa, perlahan dirinya mulai menengokkan kepalanya ke kanan dan mendapati seorang gadis yang diketahui adalah queen-nya sedang menangis sambil menonton dorama kesayangannya.
"Hiks. . hiks. ." begitulah isak tangis dari sang queen
Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan Neko-chan, mari kita tengok ke dalam kepalanya.
Fakta menunjukkan bahwa ternyata Neko-chan menangis bukan karena dorama yang ditontonnya, melainkan karena si pirang berbohong untuk membelikannya 50 sushi salmon plus 10 onigiri yang dijanjikannya tadi pagi. Fakta kedua lebih mencengangkan, ternyata Neko-chan sudah menyiapkan lebih dari 10 cara untuk mengakhiri hidup action figure yang baru saja dibeli Naruto.
Sementara itu, Naruto saat ini masih asyik memfoto action figure yang baru saja dibelinya dari berbagai arah, depan, belakang, atas, bawah, kanan dan kiri.
"Bagus, bagus. Dengan begini, aku sudah menjadi salah satu dari 50 orang paling beruntung di Jepang karena telah memiliki seri terbatas ini" serunya sambil masih terus memfoto
Tidak terasa waktu pun terus berlalu hingga suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi Naruto saat akan mengambil foto ke 212-nya.
"Neko-chan, buka pintunya!" suruh Naruto
Sedangkan sang queen hanya menatap tajam ke arah Naruto selama beberapa saat, kemudian dia mulai melangkahkan kakinya ke arah pintu dan membukanya.
"Fuahh, akhirnya sampai juga" seru Narumi yang melangkah masuk sambil membawa barang belanjaan ditangan kanannya dan diikuti Kazuto dibelakangnya dengan kedua pipinya yang bersemu merah.
Melihat kakak kembarnya telah datang, mau tidak mau Naruto langsung menghentikan kegiatan memfotonya dan mulai melangkahkan kakinya ke arah Narumi.
"Nee-sama, apa saja yang kau beli?" tanya si pirang
"Hanya pakaian" jawab Narumi
"Dan kenapa wajah Kazuto memerah seperti itu?" tanya si pirang untuk kedua kalinya
"Entahlah, aku tidak tahu" jawab Narumi sambil melangkahkan kakinya menuju kamar
"O-ojou-sama, lain kali jika anda berniat membeli pakaian dalam lagi. Le-lebih baik mengajak Neko saja" seru Kazuto dengan wajah yang masih bersemu merah
"Hoo, jadi kau tidak suka menemaniku?" balas Narumi dengan seringai iblis yang tercetak diwajahnya
"B-bukan begitu, hanya saja..." sang knight tidak dapat melanjutkan kata-katanya, bagaimana pun ingatan tentang sang king yang selalu meminta pendapatnya tentang pakaian dalam yang dicobanya di toko pakaian tadi selalu sukses membuat wajahnya bersemu merah.
Malam harinya, pukul 23.48
"UWAAAHHHHH" seru si pirang yang sukses membangunkan semua orang yang ada didalam apartemen tersebut
Dengan kecepatan super, Narumi langsung membuka *ralat* mendobrak pintu kamar Naruto kemudian masuk ke dalam dengan diikuti Kazuto dan Neko-chan dibelakangnya.
"Ada apa Naruto?" seru Narumi dengan raut muka panik yang tergambar jelas diwajahnya
"A-aku, mimpu buruk" balas Naruto dengan tampang horror yang sukses mendapat jitakkan langsung dari Narumi, Neko-chan plus Kazuto
FLASHBACK (Naruto POV)
Saat itu yang kulakukan hanyalah berbaring dibawah pohon kelapa sambil menikmati suara deburan ombak yang menyegarkan telinga, walaupun tempat berpijakku sekarang mungkin hanyalah sebuah pulau terpencil yang tidak lebih luas dari lapangan baseball. Namun tetap saja, suasananya membuat hati damai dan tentram.
Namun semua itu berubah ketika (negara api datang) *ralat* sosok itu muncul. Sesosok siluet yang muncul ditengah lautan, dan entah kenapa langkah kakiku malah membawaku ke bibir pantai hanya untuk melihat lebih jelas siapa gerangan disana. Perlahan namun pasti sosok itu mulai berenang mendekati, namun langsung membelakangiku begitu saja. Sekarang aku dapat melihat tubuhnya yang ramping, kulit putihnya yang bahkan terlalu putih untuk ukuran manusia, dan juga rambut hitamnya yang halus seperrti bintang iklan shampoo dan terlihat berkilau saat diterpa cahaya matahari.
Perlahan, kurasakan darah mulai mengalir dari kedua lubang hidungku hanya karena melihat bagian belakang tubuhnya saja. Dan dengan gerakan slowmotion, sosok tersebut langsung membalikkan tubuhnya dan mulai memperlihatkan wajahnya yang. . aduhai, yang bahkan sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.
'wtf? Demi celana dalamnya nenek Chiyo. O-ORO-OROCHIMARUUUU'
"Hai, Naruto-kun. Kiss me!" seru si bakoro sambil mengedipkan sebelah matanya
"MANA SUDI"
"Oh begitu ya, fufufu" kulihat ia hanya menunjukkan senyuman anehnya dan tiba-tiba
"UWAHHH"
END OF FLASHBACK
Keesokan harinya, terlihat seorang pemuda bermata light brown sedang berjalan menuju sebuah bangunan yang menjadi tempat berkumpul Occult Researh Club. Ia sudah memantapkan hatinya untuk meminta izin karena ada urusan dengan salah satu senpai-nya, hal yang lebih penting daripada mengintip cewek anggota klub kendo saat sedang berganti pakaian, sebuah hal yang hanya bisa dilakukan dan dinikmati oleh kaum adam saja. Tidak lain dan tidak bukan adalah menjalankan misi suci ke Akihabara bersama senpai-nya yaitu Naruto Rukasiegneur sebagai salah satu dari anggota perkumpulan suci YURI LOVERS.
"Jadi buchou, bolehkan aku pergi bersama Naruto-senpai ke Akihabara?" seru Issei sambil mengeluarkan teknik andalannya yang baru saja ia pelajari dari Naruto, yaitu puppy eyes no jutsu.
"Baiklah, aku mengijinkanmu. Tapi besok kau harus berusaha dua kali lebih keras untuk mengejar ketertinggalanmu" sanggah Rias
"Ha'i, arigatou buchou"
"Ara~ara, Issei-kun. Tapi kau harus tetap berhati-hati bila berada didekatnya"
"Maksudnya apa, Akeno-san?" balas Issei
"Pertama kali aku dan buchou mengenal mereka adalah dari rumor buruk yang beredar mengenai mereka berdua"
"Kau tidak perlu mengungkit hal itu Akeno, Lagipula itu sudah menjadi masa lalu" seru Rias
Kali ini Issei hanya diam saja setelah mendengar kabar tersebut. Lalu dengan segenap keberaniannya. .
"Buchou, kalau boleh aku tahu rumor buruk apa yang beredar mengenai Narumi-san dan Naruto-san?"
"Hah, baiklah. Karena sekarang kau adalah bagian dari keluarga Gremory, aku akan mengatakan hal yang sebenarnya. Rumor tersebut adalah rumor tentang mereka berdua yang membunuh hampir semua peerage-nya sendiri"
"Ma-Maksudnya apa, buchou?"
"Kau tahu sendiri kan Issei, kalau selama ini Narumi dan Naruto hanya memiliki satu peerage saja. Itu karena sisanya sudah mereka bunuh"
"Ti-Tidak mungkin"
Sementara Issei masih memikirkan perkataan Rias tadi, beberapa derik berselang terlihat seorang pemuda pirang yang masuk begitu saja dan tanpa disuruh ia langsung duduk disofa yang telah disediakan.
"Yo Issei. Jadi, apa kau sudah medapat izin?" serunya
"Na-Naruto-san, sejak kapan kau ada disana?" seru pemuda Hyoudou itu dengan raut kekagetan yang tergambar jelas diwajahnya
"Baru dua detik yang lalu" seru si pirang dan dengan innocent-nya sambil memasukkan jari telunjuk ke dalam lubang hidungnya
Kini Naruto dan Issei sudah siap berangkat ke Akihabara, namun sebelumnya si pirang membisikkan sesuatu terlebih dahulu ke telingan Rias dan hal itu sukses membuat gadis keturunan Gremory tersebut membelalakkan matanya seketika.
"GAWAT, AKU HARUS SEGERA PERGI"
"Anda kenapa, buchou? Seru sang knight khawatir melihat tingkah buchou-nya yang histeris kelewat batas
"Se-Sebentar lagi, dia akan datang" seru Rias sambil menelan ludahnya sendiri
"Ini tidak bisa dibiarkan" seru sang queen
"Tenang saja buchou, aku pasti akan melindungimu dengan segenap jiwa dan ragaku" seru sang knight
"Dan aku akan menjadi benteng pertahanan terakhir untukmu, buchou" seru satu-satunya loli di tempat itu
'Ada apa dengan mereka? Memangnya nee-sama-ku adalah seorang kriminal level S-class!' batin Naruto
30 menit kemudian. . .
Kini Naruto dan Issei sudah berada didepan sebuah maid cafe yang didominasi oleh warna putih dan pink dengan title 'ANGEL'S CAFE' sebagai identitasnya, kedua pemuda yang saat ini masih memakai seragam Kuoh itu langsung masuk ke dalam dan mendapati sekumpulan orang disudut sebelah timur.
"Yo Choki-kun!" seru Naruto pada seorang laki-laki beambut afro yang sebaya dengannya
"SUDAH BERAPA KALI KUBILANG PANGGIL AKU DAI-KUN, DUREN SABLENG!"
Seakan tidak mendengarkan dan memang benar tidak mendengarkan, pemuda pirang itu langsung duduk begitu saja disalah satu kursi yang masih kosong.
"Ne Choki-kun, panggilan Dai-kun itu terlalu keren untukmu dan tidak cocok dengan bentuk dan rupa wajahmu. Sedangkan panggilan Choki-kun itu lebih enak didengar karena sesuai dengan bentuk dan rupa wajahmu. Bukankah begitu, Naruto-san?" seru Issei
"Kau benar" balas si pirang sambil mengacungkan jempol tangan kanannya
Beberapa saat kemudian, terlihat seorang perempuan lengkap dengan pakaian maid-nya datang menghampiri sekumpulan orang aneh yang dari tadi hanya ngobrol tidak jelas, bahkan tidak ada satu orang pun diantara mereka yang memesan mniman atau makanan. Kumpulan orang-orang anhe tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah klub YURI LOVERS.
"Sumimasen goshujin-sama, apakan goshujin-sama sekalian mau memesan makanan dan minuman. Kebetulan hari ini kami menyediakan dua menu baru yang tentunya pasti akan goshujin-sama sukai"
"Kalau soal itu, maaf saja tapi aku sudah membawa minumanku sendiri" seru seorang figuran 1 sambil mengeluarkan sebotol air mineral bermerek AQ*A dari dalam tasnya
"Kalau aku sudah membawa bekal makanku sendiri" seru seorang figuran 2 sambil mengeluarkan sekaleng makanan bermerek S*rden A*C dari dalam tasnya
Mendengar itu semua, sang maid hanya bisa memasang muka cemberut lalu pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.
TBC