Catatan penting, tolong dibaca sebelum mengikuti ff yang satu ini

.
Cerita ini dibuat karena author ingin banget nonton drama musicalnya Kyuhyun yang The Days;

Apa daya kagak ada yang upload fancamnya.

Aku juga tidak banyak tahu soal Secret Service di Korea

karena nggak pernah nonton drama Korea kecuali Full House dan Hotelier

(*mianhe kalau kalian nggak nanya kkk)

Jadi aku gabungkan film yang pernah aku tonton dan drama musical ini ke dalam sebuah tulisan,

dan aku nggak akan mengakui ini ideku karena memang bukan,

meski aku membuat juga beberapa bagiannya .
Ff ini aku buat untuk mengendurkan keinginanku nonton dramus itu,

jadi harap maklum jika kalian akan menemui beberapa kesamaan.

Jika tidak keberatan, ayo ikutan baca,

kita sama-sama menikmati ff ini sebagai film dan dramus yang dibuat kedalam tulisan.
Suatu saat, setelah semua hutang ff ku yang lain selesai,

aku akan mencoba mempelajari dunia Secret Service yang menarik ini,

sehingga bisa membuat fanfiction yang merupakan karyaku sendiri.
Kamsahamnida

.

.

D-Day

PROLOG

.

Salah satu ruangan di Markas Besar Secret Service telah dipenuhi oleh belasan namja berpakaian jas serba hitam dengan kemeja putih dan dasi berwarna gelap. Di kerah jas sebelah kiri tersemat lencana kecil yang merupakan lambang kesatuan mereka. Semua tengah menunggu perintah dari pimpinan mereka untuk tugas pengawalan hari itu.

"Sepertinya yang diundang hari ini para pengawal level atas." Zhoumi mengarahkan pandangan sekeliling, sementara kelima kawannya yang lain meringis bersamaan.

"Berarti kita ini level atas."

"Tentu saja, Eunhyuk-sshi." Donghae membenarkan jasnya dengan bangga.

"Lihat siapa yang datang!"

Semua mengikuti arah yang ditunjuk Sungmin. Seorang namja berpakaian sama seperti mereka, nyaris saja menabrak anggota Secret Service yang berada di dekat pintu karena langkahnya yang terburu-buru. Setelah membungkuk meminta maaf, namja itu melambai ke arah mereka.

"Kyuhyun sshi! Cepat ke sini!" Ryeowook balas melambai dengan riang.

"Apa kabar?" Namja yang dipanggil Kyuhyun itu tersenyum lebar dan membungkuk memberi salam.

"Aigoo, kenapa agen khusus sepertimu datang ke sini eoh? Kamu ingin mempermalukan kami?" Eunhyuk melingkarkan tangannya ke leher Kyuhyun hingga namja itu meringis mencoba merenggangkan cekikan di lehernya.

"Appo! Eunhyuk-ah, lepaskan tanganmu!"

"Apa kau bilang?! Kau harus memanggil dia hyung, anak muda!" Donghae tergelak dan memukul punggung Kyuhyun keras-keras sehingga mata agen khusus itu terbelalak kesakitan.

"Bukankah besok kau dilantik? Sebagai agen khusus? Kenapa malah ke sini?"

"Kata ketua, tugas hari ini sangat penting. Mereka tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk, jadi aku diperbantukan ke sini." Kyuhyun menjawab pertanyaan Ryeowook setelah berhasil menyingkirkan lengan Donghae dan Eunhyuk. "Selesai tugas, aku ingin mentraktir kalian minum. Untuk perayaan."

"Aish! Aku tidak terima kau meninggalkan kami di sini!"

"Ne, kau harus diberi pelajaran, magnae!"

"Mwo?! Ryeowookie, dowajuseyo!"

"Ck, ini tempat resmi. Panggil aku Ryeowook sshi! Ah, tapi hyung juga tak apa." Ryeowook berdecak kesal. Bukan menolong, ia ikut mengerjai Kyuhyun sehingga suara mereka berempat menarik perhatian anggota Secret Service yang lain. Beberapa yang sudah mengenal mereka hanya tertawa maklum dan kembali melanjutkan percakapan yang tertunda.

"Siapa dia?" Zhoumi mengamati Kyuhyun yang tengah dikeroyok oleh Donghae, Eunhyuk, dan Ryeowook. "Perangainya santai sekali. Apa tidak berbahaya dia diperbantukan di tugas sepenting hari ini?"

"Tentu saja tidak." Sungmin tersenyum. "Dulu kami berlima satu tim. Dia magnae. Tapi karena kemampuannya yang unik, dia ditarik untuk ditraining sebagai agen khusus. Kau mau mengujinya?"

Zhoumi mengamati Kyuhyun kembali, melihat namja itu tak berkutik menghadapi serangan ketiga temannya. "Dia tampak lemah dan tidak waspada. Dengan sikap seperti itu, memakai rompi peluru juga tidak ada gunanya."

"Siapa bilang?" Sungmin tersenyum yakin, membuat Zhoumi mengerutkan kening. "Coba kau pandang dia dengan niat membunuh."

"Mwo?"

"Lakukan saja. Pandang dia dari sini, munculkan niat untuk membunuhnya."

Meski heran, Zhoumi mencoba melakukan permintaan Sungmin. Ia terkesiap ketika tiba-tiba Kyuhyun menyingkirkan ketiga temannya dengan mata mencari sesuatu. Hanya dalam hitungan detik, matanya bertemu pandang dengan Zhoumi yang masih terpaku. Tatapan tajam dan awas itu seketika melembut dan sambil tersenyum, Kyuhyun menganggukkan kepala ke arah Zhoumi dan Sungmin.

"A…apa itu tadi? Bagaimana dia mengetahui niatku?"

Sungmin tidak menjawab, hanya menepuk pundak Zhoumi sebelum bergabung dengan keempat temannya yang lain.

"Hyung, kau menyuruh dia mengujiku?"

"Hanya pertunjukan kecil." Sungmin lagi-lagi tersenyum.

"Kyuhyunie, kau harus traktir kami sepuasnya!" ancam Eunhyuk. "Aku masih tidak terima, di antara kita semua, justru kau yang dilantik sebagai agen khusus."

"Hyung, kau membuatku tidak enak hati." Kyuhyun memasang mimik sedih sehingga Eunhyuk mengendurkan wajahnya, bahkan sedikit merasa bersalah.

"Hei, jangan mengerjai dia terus. Nanti kita tidak jadi ditraktir." Sungmin melerai. "Zhoumi sshi, bergabunglah! Kau juga bagian dari kami."

"Kyuhyun imnida." Menyadari Zhoumi lebih tua darinya, Kyuhyun mengulurkan tangan terlebih dahulu.

"Kau besok akan dilantik sebagai agen khusus? Selamat." Zhoumi menyambut uluran tangan Kyuhyun. "Suatu kehormatan aku bisa bekerja dengan agen khusus sepertimu hari ini."

"Baru calon," ralat Kyuhyun sedikit tersipu apalagi keempat temannya mentertawainya.

Percakapan mereka berhenti ketika Leeteuk, ketua Secret Service memasuki ruangan.

"Semoga kita berada di tim yang sama." Donghae mengedipkan matanya ke arah Kyuhyun yang mengangguk penuh semangat.

Mereka berenam, bersama-sama anggota Secret Service yang lain, mendengar petunjuk Leeteuk dengan seksama. Sama sekali tak ada dipikiran mereka, bahwa ini mungkin kebersamaan mereka yang terakhir.

TBC