Kebohongan bukanlah alat alternatif untuk menyembunyikan ataupun menghapuskan kebenaran.

Kebohongan hanyalah cerita hebat yang mudah hancur dengan sentuhan kejujuran.

Karena kebenaran akan tetap berdiri di tempatnya, menunggu kejujuran keluar di antara celah kebohongan.

.

.

.

###

LIES IN BETWEEN

Prologue

Main Casts : Byun Baekhyun & Park Chanyeol

Support Casts : Kim Jiwon, Wu Kris, Kim Jongdae, Kim Jongin, Do Kyungsoo, Park Yoora

Genre : Romance, Drama

Rate : M

Warning : Yaoi, Shounen-ai, Boys Love, Boy x Boy

###

.

.

.

Keadaan dalam kamar hotel yang temaram itu terlihat agak kacau daripada kamar hotel pada umumnya. Baju-baju dan celana jeans kusut berserakan di lantai kamar, seprai kasur yang sudah tak berbentuk dengan noda putih agak kental –yang kini sudah mengering– di sekitarnya, dan selimut putih yang tak kalah kusut dengan seprai kasur itu nampak membungkus dua pria telanjang di dalamnya. Dua pria itu masih menutup mata mereka –nampak masih betah di alam mimpi masing-masing. Pria yang lebih tinggi memeluk pinggang pria yang lebih pendek, sedangkan pria yang lebih pendek menyandarkan kepalanya di dada bidang pria yang lebih tinggi. Tidak ada suara disana, hanya dengkuran kecil yang terdengar.

Saat sinar mentari jatuh pada mata pria yang lebih pendek, ia mengerang pelan. Perlahan, dibukanya mata sipit itu –memperlihatkan wajah tampan pria yang lebih tinggi di sampingnya. Senyuman simpul terukir di bibir tipis si pria pendek. Jemari lentiknya diulurkan untuk mengelus mahakarya Tuhan itu, dimulai dari rambut hitam pekatnya, menuju mata bulat yang masih tertutup itu, beranjak ke hidung mancungnya, dan berakhir di bibir tebal milik si pria tinggi itu. Jemari si pria pendek beralih ke pipi putih si pria yang lebih tinggi, mengusapnya pelan tanpa bermaksud membangunkannya. Ada perasaan menggelitik di perut si pria yang lebih pendek saat mengingat kejadian semalam yang ia lakukan bersama pria tampan nan tinggi itu. Tak hanya rasa geli dalam perutnya, iapun merasakan jantungnya berdebar dua kali lebih kencang dari biasanya. Dan jangan lupakan rona kemerahan di pipinya itu. Pria pendek yang bernama Byun Baekhyun itu, tidak bisa menghentikan senyumannya. Semakin ia menatap makhluk tampan di hadapannya, semakin lebar pula senyumannya terkembang. Dia suka sekali saat rasa menggelitik itu datang menghampirinya setiap kali ia bersama pria bertelinga lebar itu, menghasilkan efek samping tersendiri pada jantung dan pipinya.

Menyadari usapan lembut di pipinya, mata si pria yang lebih tinggi bergerak pelan. Rasa kantuknya menghilang saat mata sayunya menangkap pria yang lebih pendek di sampingnya tersenyum padanya, membuat dirinya ikut tersenyum. "Selamat pagi, Baek." sapa si pria tinggi dengan suara agak serak –khas orang baru bangun tidur.

"Pagi, Yeol." Baekhyun membalas sapaan itu tanpa menghilangkan senyuman manis di bibirnya.

Hening.

Tidak ada yang bicara satu sama lain, hanya kedua pria itu yang saling menatap satu sama lain dengan senyuman di sudut bibir masing-masing –menikmati lekuk wajah pria di hadapannya.

Namun tidak untuk waktu yang lama.

Senyuman yang tadinya terpatri cantik di wajah Baekhyun, kini berubah menjadi raut kekhawatiran, membuat Chanyeol –pria yang lebih tinggi– mengernyit.

"Ada yang salah?" tanya Chanyeol seraya mengusap pipi Baekhyun lembut.

Baekhyun tidak langsung menjawabnya. Wajahnya menunduk –berusaha menyembunyikan rasa khawatir itu, tapi itu malah membuat Chanyeol semakin khawatir.

"Hey," Chanyeol memanggil Baekhyun seraya mengangkat dagu pria pendek itu, "Katakan ada apa?" pinta Chanyeol dengan suara lirih.

Melihat raut kekhawatiran di wajah tampan Chanyeol, itu hanya membuat Baekhyun semakin gelisah. Dadanya serasa diremas, menghasilkan genangan airmata di pelupuk matanya. Chanyeol disana masih menunggu jawabannya. Ini sulit bagi Baekhyun. Kedua tangannya mencengkeram selimut yang menutupi tubuhnya –berusaha menghilangkan rasa takut dalam hatinya. Tenggorokannya serasa kering, seakan suaranya tak ingin mengatakan jawaban atas pertanyaan Chanyeol. Mata Baekhyun menatap ragu mata bulat Chanyeol yang masih menuntut jawaban darinya. Digigitnya bibir bawahnya seraya menghembuskan napas panjang –yang terasa berat di dadanya.

"Aku akan menikah dengan Kris."

.

.

.

.

.

Jongdae menggenggam tangan Baekhyun erat, membuat pria dengan mata berhiaskan eye-liner itu menatapnya. "Selagi kau masih punya kesempatan, Baek." ucap Jongdae seraya tersenyum manis. "Mungkin kau akan menyesal jika kau tidak keluar dari pintu itu sekarang."

Baekhyun menelan ludahnya susah payah. Matanya kini beralih menuju pintu keluar gereja –menerawang dan menimbang-nimbang.

Apa yang harus kulakukan? –batin Baekhyun.

.

.

.

"Setiap kata dan tindakanku adalah kejujuran untuk menutupi kebohongan ini."

.

.

Prologue End

.

.

.

Ini bakal mirip drama kayaknya. FF ini merupakan adaptasi dari sebuah film yang kemudian saya gabungkan dengan beberapa FF saya yang baru jalan dikit, biar alurnya agak kompleks. FF saya kali ini agak berbeda karena entah itu Chanyeol atau Baekhyun, mereka disini berperan sebagai pihak ketiga dalam hubungan pertunangan. Dan seperti judulnya, FF ini penuh dengan dusta *BGM dramatis*. Siapa si pendusta itu? Hampir semua cast, serius. Jadi, ketikan pendapat kalian di kotak review dan nantikan chapter 1-nya!