THE DIARY
Aku tak tahu, apakah aku harus bersyukur atau tidak; disaat dirimu hadir dikehidupanku. Aku akui jika pesonamu mampu menembus dinginnya hati dan perasaanku.
Namun, tahukah dirimu disaat aku harus mengagumi sosok rupawanmu dalam diam dan keheningan?
THE DIARY
© Shouda Shikaku^^
Genre : AU, Hurt/Comfort, Romance
Recommended Song : Pink – F*ckin' Perfect
Chapter 1 : Meeting
Seoul; October 2nd, 2014; 07.00 a.m. (KST)
Bright & Shine – perusahaan terkemuka yang bergerak dibidang Fashion dan kosmetik. Setiap minggu mereka mengadakan fashion festival, dimana kegiatan tersebut dihadiri oleh para petinggi dan juga artis kenamaan Korea Selatan.
Disamping dengan segala produk mereka yang selalu menjadi brand, para pegawainya juga terkenal memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin, dan jangan lupa mereka selalu menerapkan manajemen A3 (Attitude, Attention, and Action) dimanapun mereka berada.
Hanya saja..
Tanpa sepengetahuan orang luar..
Dibalik keramahan yang selalu mereka tampilkan, terkadang ada segelintir orang yang masih menerapkan 'yang kuat yang berkuasa' ataupun 'dibalik selimut terdapat musuh yang nyata'.
Yah, hal ini yang dialami oleh seorang desainer muda asal Bucheon, Byun Baekhyun. Alumnus salah satu universitas terbaik di Paris. Ia memang sudah lama bekerja disana; bahkan kini ia menjadi asisten pribadi dari Kepala Bagian design dan produksi; Direktur Han Ji Hyun.
Ternyata keunggulan yang ia miliki tidak menjamin bahwa kehidupannya di kantor tersebut akan berjalan lancar. Ya, dia menjadi korban 'yang kuat yang berkuasa' sejak di hari pertama ia mulai bekerja – lebih tepatnya 3 tahun yang lalu –
Seperti saat ini, ditengah kesibukannya menyelesaikan beberapa sketsa sekaligus laporan tentang fashion festival yang akan diselenggarakan 8 hari lagi...
"hey, apa kau sudah menyelesaikan pekerjaan tambahanmu?"
Suara melengking dari seorang namja mungil nan manis dengan wajah angkuhnya membuat fokus Baekhyun terpecah. Ia langsung menghela nafasnya perlahan, bermaksud menekan emosi yang kian bertumpuk di sanubarinya.
"tenang saja Hae Yeon-ssi.. aku sudah menyelesaikan tugas tambahanku, bahkan jauh-jauh hari.." Baekhyun menjawab dengan setenang mungkin.
"bagus, dan jangan sampai Han sajangnim tahu kalau aku selalu memberimu tugas tambahan, arraseo?!"
"nde.. arra.."
Baekhyun kembali melanjutkan pekerjaannya. Sekilas ia membalas senyum ramah yang terukir sempurna di wajah manis Kyungsoo, rekan kerjanya yang menjadi asisten pribadi No Hae Yeon; namja tadi.
Ia benar-benar tak habis fikir, apa salahnya pada salah satu pegawai mutasi dari cabang Bright & Shine di Manhattan tersebut.
Apakah karena ia merupakan pegawai kesayangan Han sajangnim?
Atau karena err~ penampilannya?
Baekhyun menggeleng lemas. Dengan segera ia membereskan perlengkapan yang berceceran di meja tugasnya. Sesekali ia menyibakkan poni yang menjuntai di dahinya. Tak lupa mengecek apakah laporan yang ia buat benar-benar sesuai dengan keinginan Han sajangnim.
'Oh, menyebalkan sekali Byun-ssi.. padahal ia masuk 1 tahun setelahku tapi dia langsung ditempatkan sebagai asisten pribadi Han sajangnim..' – Deg
'Ya, dan aku setuju setuju saja disaat Hae Yeon-ssi memperbudaknya dengan segala tugas itu.'
'aku berharap Han sajangnim berfikir ulang. eung.. beliau yang amat tampan harus berlalu lalang dengan pemuda nerd itu? Ayolah.. yang benar saja!'
Bisik-bisik yang dilontarkan oleh beberapa pegawai membuat Baekhyun membeku ditempatnya. Ia menggigit bibir bawahnya; guna menahan rasa sesak yang dengan perlahan memenuhi rongga dadanya.
FYI, Han Sajangnim adalah direktur termuda di Bright & Shine, diusianya yang ke-27 dia bahkan mampu membuat divisi yang dipimpinnya menjadi perhitungan matang bagi para investor dan petinggi perusahaan.
Ya, alumnus Harvard tersebut memang memiliki otak yang cemerlang, sejalan dengan kemapanan serta kerupawanan wajahnya. Postur tubuhnya yang jangkung sempat membuat beberapa orang yang baru mengenalnya tidak akan percaya bahwa Han Ji Hyun adalah seorang direktur, bukan model papan atas.
Kembali ke Baekhyun yang kini hanya mampu menatap lurus kearah jendela besar ruangan yang ia tempati; dimana disana menampilkan keriuhan ruang bagian produksi yang kebetulan memang ditangani langsung oleh Han sajangnim.
~kriettt
Pintu cokelat ditengah ruangan terbuka, menampilkan figur laki-laki berwajah tampan tengah sibuk membenahi coat hitam yang ia kenakan. Dentuman pantofel dan marmer yang beradu memecah keheningan yang ada.
"Asisten Byun, apa jadwal penting yang harus kulakukan minggu ini?"
Suara berat itu membuat Baekhyun dengan cekatan membuka sebuah map merah yang tertumpuk dengan rapi disebelah Notebook yang ia gunakan. Sesekali jemari lentiknya tergerak untuk membetulkan letak kacamata yang ia kenakan (Baekhyun memang mengenakan kacamata Full frame jika kau ingin tahu).
"anda ada pertemuan penting dengan Mr. John dari Australia pada tanggal 5, tepat pukul 05.00 p.m. di Kona Beans Cafe. Dan yang paling penting.. besok ada pertemuan para petinggi di Ballroom Paradise Hotel untuk mempersiapkan fashion festival week."
Han sajangnim mengangguk kecil. Paras tampan namun dingin tersebut hanya menampilkan senyum tipis. Ia merasa tak sia-sia mempekerjakan Baekhyun yang memang memiliki etos kerja yang tinggi.
Dari awal, ia memang sudah menduga jika Baekhyun adalah sosok pekerja yang ulet dan disiplin. Tak salah bukan jika ia langsung menempatkan namja mungil nan manis itu sebagai asistennya tepat 3 bulan setelah masa trainingnya selesai?
"sajangnim, anda ada jadwal bertemu dengan model Park siang ini."
"jam berapa?"
"eumm... pukul satu siang di agensinya. Dan mohon maaf, kali ini saya tidak bisa menyertai anda, sajangnim. Saya harus lembur menyelesaikan 2 rancangan yang anda minta 2 hari yang lalu."
"nde, tak apa. Lagipula kemungkinan aku akan pulang larut; mengingat mungkin akan ada pembicaraan pribadi antara aku dan sahabatku itu..."
Baekhyun mengangguk mafhum. Dengan cekatan jemarinya langsung tergerak meraih sebuah jurnal bersampul hitam dan langsung menyiapkan pulpen.
Han sajangnim yang hafal kebiasaan asisten kesayangannya itu hanya tersenyum kecil, dan langsung mengecek laporan-laporan yang Baekhyun susun sejak 1 bulan yang lalu.
"ah, pesanku.. jangan sampai kau keluar dari gedung lebih dari jam lembur yang kubatasi."
"nde, sajangnim."
"dan jika rancanganmu belum selesai.. selesaikan dirumahmu."
Baekhyun membeku; menghentikan aktifitas mencatatnya, mendengar rentetan kata yang baru saja diucapkan atasannya. Darimana sajangnim tahu aku selalu menyelesaikan rancangan dirumah?_pikirnya heran.
"alggeuseumnida, sajangnim.."
Baekhyun ternganga melihat Han Sajangim tersenyum hangat padanya.
`Eh, apa aku tidak salah lihat? Setahuku, Han sajangnim adalah tipe orang yang cuek, tak peduli akan keadaan sekelilingnya, lebih singkatnya.. beliau adalah orang yang dingin. Meski kuakui beliau termasuk kriteria pria yang paing diinginkan untuk menjadi pasangan hidup. Ah~ aku makin melantur.`
.
.
.
Keesokan harinya,
Baekhyun nampak terburu-buru dengan tumpukan map juga plastik berisi pakaian hasil lemburnya semalam penuh. Wajahnya menyiratkan kelelahan yang luar biasa. Belum lagi kantung matanya yang menebal. Ah, sungguh tak enak dilihat.
Dikejauhan, sayup-sayup terdengar sorak riuh dari ballroom. Detak jantungnya kain menggila, dua kali lipat dari normal. Nafasnya tersendat, dan sesekali ia nampak mengibaskan poni yang menjuntai di keningnya. Eum, fyi poni itu menutup pandangan Baekhyun yang kerepotan.
Derap kaki mungilnya terdengar nyaring, namun kian senyap tatkala jarak tubuhnya dengan tujuan hanya terhitung tidak lebih dari 3 meter. Ia bahkan tak mempedulikan umpatan yang dilontarkan oleh beberapa pegawai yang kebetulan berpapasan – lebih tepatnya bersinggungan – dengan tubuh kurusnya.
Meanwhile..
Para petinggi perusahaan menyambut meriah sesosok pria jangkung yang keluar dari backstage. Tubuh jangkungnya terbalut sempurna oleh coat hitam panjang keluaran terbaru rumah mode 'Beijing's Precious', milik Xi Luhan, salah satu designer muda papan atas yang baru-baru ini menyelesaikan tur dunianya.
Rambutnya yang tertapa rapi dengan poni yang menutupi keningnya dengan rapi kian mempertegas wajah tampannya. Syal merah yang melilit leher jenjangnya kian membuat semua orang diruangan tersebut mabuk kepayang – tak terkecuali No Hae Yeon tentu saja –
Layar besar di panggung menampilkan beberapa kalimat penyambutan untuk pria tersebut, disusul dengan blitz kamera yang terus menghujaninya, namun tak membuatnya luntur untuk sekedar menyapa ataupun menyunggingkan senyum tampan.
Brak~!
Seluruh hadirin menoleh dan memfokuskan perhatian mereka pada satu titik, tepatnya di pintu utama, dimana sosok Byun Baekhyun dengan wajah bingung sekaligus malu hanya mampu menunduk.
Cibiran pedas mulai terdengar dari berbagai penjuru, meskipun pemegang saham nampak tak peduli. Yeah, mereka menilai sesorang dari kinerja-nya bukan penampilannya – itu point penting yang sering Bae Sajangnim (pemegang saham terbesar) katakan –
Baekhyun mulai melangkah, mendekati Han Sajangnim yang memang memberi isyarat padanya agar mendekat. Baekhyun sebenarnya agak takut. Apalagi ketika netranya menangkap bahwa atasannya itu tengah berdampingan dengan pria jangkung tadi yang ternyata adalah model kenamaan Negara Ginseng, Park Chanyeol.
Baekhyun nampak kerepotan, apalagi ia melangkah dengan kepala yang tertunduk. Dan tanpa ia sadari sebelumnya..
~set
Baekhyun tersandung karena ada kaki yang menjegalnya. Ia nampak pasrah jika seandainya ia jatuh di tengah ruangan.
~grep
Irisnya membulat, dengan detak jantung yang kembali mengila. Suaranya tercekat, seiring dengan masuknya aroma maskulin yang memenuhi paru-parunya, melalui hidung bangir – namun – mungil milliknya.
Hae Yeon mendengus ditempatnya berdiri, berbeda dengan Kyungsoo – asisten Haeyeon, sahabat Baekhyun – yang kini menatap Baekhyun prihatin. Ia tahu persis kelakuan bejat atasannya tersebut.
Baekhyun dengan tergesa mulai membenahi perlengkapan yang tadi behamburan, dibantu oleh Han Sajangnim yang kini merapikan berkas-berkas yang memang sebenarnya akan Baekhyun serahkan padanya. Dan Baekhyun dengan secepat kilat menyambar sebuah buku tebal bersampul cokelat. Dan sebelum Chanyeol sempat berkata apa-apa, Baekhyun sudah menunduk sopan dan langsung berpamitan.
Sepeninggal namja mungil bermarga Byun tersebut, ruangan masih hening dengan Chanyeol yang nampak termangu.
"siapa dia?" gumamnya kemudian.
.
.
.
Baekhyun memijit pelipisnya yang berdenyut hebat. Jujur, ia sudah tak sanggup lagi bertindak. Ia berkeputusan akan mengikuti alur permainan yang dibuat oleh No Hae Yeon. Ia hanya bisa pasrah, karena tak punya kekuatan apapun untuk melawan.
Irisnya kembali tergerak, hingga fokusnya menangkap potret wajahnya yang memang nampak kusam dengan tampilan yang memuakkan. Hfftt~ ia teramat lelah.
"Baekhyunie~ are you okay?"
Suara lembut seorang Do Kyungsoo membuat seulas senyum manis terbit begitu saja diwajahnya. Ah, dengan kehadiran sahabat baiknya itu, perlahan beban yanng ditanggungnya seolah terbang berhamburan.
"I'm fine, Kyungie~"
"hah, sudah kuduga kau akan menjawab seperti itu. Baek, langsung saja.. sebelumnya aku minta maaf hanya bisa menemanimu sebentar.."
"wae?" Baekhyun merajuk.
"kau tahu sendiri Hae Yeon-nim seperti apa? Ah sudahlah.. aku punya hadiah untukmu."
Namja bermata bulat itu menyerahkan bingkisan besar dengan cover perusahaan produk perawatan kulit dan wajah ternama. Membuat Baekhyun ternganga.
"ige mwoya?" tanyanya bingung.
"gunakan itu. Akhir-akhir ini wajahmu makin buruk, Baekkie. Ah, aku harus pergi! Pai pai~!"
Baekhyun kembali termenung. Jemarinya tergerak menyusuri laci meja kerjanya. Kini, fokusnya teralih – lagi – pada halaman tengah buku bersampul cokelat tua yang ternyata sebuah diari...
_To Be Continued_
A/N :
Hai hai hai~ Aku, baek again~! Do you miss me? /digampar/
Well, FF ini terinspirasi dari drama pendek sebuah produk kecantikan ternama negeri ini yang tenar tahun 2008 – 2009 XD
p.s :
Han Ji Hyun a.k.a Tey main vocal boyband , line92 /seumuran dengan ChanBaek/
No Hae Yeon itu OC, jadi aku ndak berkeinginan Other EXO's member sebagai orang ketiga -_-
Ryu Sera Ex. Nine Muses juga akan muncul sebagai kakak sepupu Chanyeol
Choi Yoon Hee 'OC' calon kakak ipar Kyungsoo
Do Min Joon 'OC' [just mentioned] kakak Kyungsoo
Review pwease ^3^