FLY WITH ME

Chapter 5

A fanfiction by pinkpaper

"Hubungi semua kantor maupun pos polisi diseluruh pelosok Los Angeles dan hubungi seluruh detektif yang kau kenal, Mr. Ferrard, aku ingin kau melakukan itu untukku sekarang juga dan jangan harap kau bisa menghirup oksigen di bumi ini apabila Lee Sungmin tidak kembali dalam keadaan selamat, satu bekas lecetpun juga tidak akan kumaafkan, ingat itu."

Dengan kasar kubanting ponsel hitamku kelantai kamar hotel, menimbulkan dentuman cukup keras antara layar ponsel dan lantai keramik hotel yang bewarna keemasan. Aku mengacak surai rambutku kasar, mengancingkan kembali kancing kemeja putihku yang terbuka hingga keleher dan secepat mungkin berlari menyambar pintu kamar hotel, menekan lift hotel dan berlari secepat yang aku mampu sampai lobi. Semuanya menatapku dengan tatapan keheranan, melirikku dengan tatapan prihatin seperti memberi rasa simpatik pada pengemis busuk yang memohon beberapa recehan dalam mangkuk piring usangnya. Lelaki berkebangsaan Amerika dengan jas hitamnya menepuk pundakku, mengajakku untuk menjawab todongan pertanyaan nya dengan bahasa inggris yang sangat cepat dan sedikit terbata-bata. Tanpa ragu kutepis tangannya menjauh dari pundakku, mengusap bahu kemejaku dengan tangan kananku dan secepat mungkin berlari menuju arah resepsionis, menggebrak meja kayunya dan menatap dalam-dalam mata gadis barat yang mengenakan name tag Cathrine Jhonson di bagian dadanya, lalu mengusap-ngusap wajahku seperti orang depresi. Kemana perginya kau Lee Sungmin?

"Mr. Cho, apa anda baik-baik saja? Apa yang terjadi?"

Gadis resepsionis itu menodongku dengan cepat, menatap kearahku dengan raut wajah penuh kebimbangan dan ketakutan yang dapatkulihat jelas dari pancaran bola matanya.

"Dimana dia? Apa kau melihat gadis yang bersamaku beberapa jam lalu ketika aku tiba di hotel ini? Kemana perginya dia?" bentakku dengan lantang.

"Saya melihat gadis itu berlari dengan cepat meninggalkan area hotel Mr Cho, sepertinya gadis itu sedang menangis"

Aku tidak memikirkan apapun lagi, dalam otakku hanyalah sosok Lee Sungmin dengan air mata yang membasahi wajahnya dan menamparku dengan raut wajah begitu kesakitan. Aku berusaha menggerakkan kedua kakiku secepat mungkin untuk berlari dari sini, mengejarnya keseluruh pelosok Los Angeles, menemukannya lalu memeluknya hingga dia tidak akan pernah bisa melarikan diri dariku. Tapia pa yang terjadi Cho Kyuhyun? Kedua kakimupun masih terdiam sedari tadi, kakimu pun tidak punya kekuatan lagi untuk melangkah dan kau bahkan masih terdiam di depan meja resepsionis, mematung seperti orang ddungu yang seakan-akan kehilangan semua uang, rumah dan hartamu. Dengan gemetar aku meraih ponsel hitamku yang lainnya didalam saku celana hitam panjangku, membuka password ponselku dengan gemetar dan menekan beberapa nomor angka lalu menempelkan ponsel itu kearah telingaku hingga menimbulkan dering nada sambung yang sangat khas. Kedua mataku memanas dengan keringat dingin yang membasahi seluruh wajah dan tubuhku. Demi Tuhan, aku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Aku merasa sangat takut dan hal ini adalah yang pertama kali kurasakan selama dua puluh tiga tahun aku hidup. Kemana perginya kau Lee Sungmin? Kemana aku harus mencarimu? Dan demi Tuhan, bahkan jikalau aku berlari dari sini dan mengejarmu, aku tidak tahu kemana kau melangkah. Apa yang akan terjadi apabila bajingan-bajingan Los Angeles itu menarikmu? Apa yang akan terjadi nanti apabila mobil-mobil yang berlalu lalang dijalanan menyerempet tubuhmu? Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak pernah bisa melihat dirimu lagi, Lee Sungmin? Sebuah suara membuyarkan semua lamunanku yang dapat langsung kusadari dia telah menjawab sambungan teleponku, menjawab teleponku dengan suara yang sangat menyenangkan dengan tempo kecepatan suara yang sangat pas dan terlatih. Detektif George adalah orang yang sangat tepat aku mintai bantuan namun brengseknya, sepatah suarapun tak bisa keluar dari pita suaraku.

"Mr. Cho, apakah anda masih disana? Apakah ada kasus yang harus saya selesaikan?" ucapnya dengan bahasa Inggris yang sangat fasih layaknya gaya bahasa berkebangsaan Amerika.

"Detektif George…" ucapku dengan nada parau dan aku benar-benar tidak peduli sepucat apa wajahku saat ini. "Cari seorang wanita berumur dua puluh lima tahun, berkebangsaan Korea dengan rambut hitam panjang sepunggung layaknya wajah gadis Asia. Selidiki kemana ia pergi dan beritahu saya segera dimana keberadaannya sekarang. Pastikan wanita itu bernama Lee Sungmin dan saya harap kasus ini tidak mengecewakan, Detektif George. Saya tahu anda professional dalam memecahkan kasus."

"Kapan gadis itu menghilang, Mr Cho, dan apakah ia menghilang di Los Angeles?" sambungnya cepat dan aku masih menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

"Tiga puluh menit yang lalu dan sekitar arah Beverly Hills Hotel."

Sambungan telepon terputus setelah kutekan tombol end call dan sepertinya aku telah kehilangan kewarasanku dengan memesan berpuluh-puluh detektif dan mengubungi seluruh kantor polisi Los Angeles untuk mencari keberadaan Lee Sungmin yang menghilang tiga puluh menit yang lalu. Mengapa? Mengapa aku harus merepotkan diriku untuk mengurusi dia? Bukankah harusnya aku membiarkannya pergi, membaringkan tubuhku kekamar hotel dan mencari pelacur bertubuh menggiurkan berikutnya yang akan kujadikan sebagai boneka? Kau pasti benar-benar sudah kehilangan kewarasanmu, Cho Kyuhyun, dan hal menjijikan yang harus kau terima sekarang adalah tampangmu yang seperti pria menggelikan yang baru saja ditinggal kekasih tercintanya untuk menikahi pria lain. Memuakkan dan aku masih tetap saja ketakutan.

Dan aku rasanya ingi membunuh diriku sendiri ketika aku melakukan hal itu padanya, dan ini adalah hal paling gegabah yang pernah kulakukan selama aku membuka kedua mataku untuk melihat dunia. Lee Sungmin adalah wanita pertama yang menampar wajahku dan dia adalah wanita pertama yang membuatku repot-repot untuk menghubungi seluruh detektif Los Angeles menjelang pagi. Bajingan.

Aku mengacak rambutku kasar, tidak mempedulikan bagaimana bentuknya sekarang. Dengan seluruh tenaga yang kupunya dan berhasil menenangkan diriku sejenak aku berlari meninggalkan hotel, berbelok kearah jalan raya Los Angeles dan berlari lurus dan tidak menoleh sekalipun kearah belakang, dan entah mengapa firasat hebatku itu berkata bahwa Lee Sungmin melewati jalan ini. Dan tololnya aku bahkan tidak terpikir untuk mengambil mobilku yang terparkir di basement hotel untuk mencari dirinya. Selamat Lee Sungmin, kau benar-benar telah membuat IQ ku menurun 65% akibat dirimu dan aku benar-benar bersyukur bahwa aku tidak bertemu dengannya selama aku berada di sekolah penerbangan Oxford. Aku meraih ponsel dari saku celanaku, menghubungi sederet angka yang kuberi titel 'Lee Sungmin' disana dan secepat mungkin kutekan tombol hijau dan menempelkannya kearah telingaku.

Nihil dan si brengsek Lee Sungmin tidak menghiraukan panggilan teleponku sama sekali.

Tiba-tiba ponselku berdering dan aku benar-benar bersumpah akan melakukan apapun untuknya jika Lee Sungminlah yang menelponku. Dengan cepat dan tanpa melihat id si penelepon aku mengangkat panggilannya, menunggu sejenak dan suara berat dengan bahasa Inggrislah yang aku dapati. Ini bukan Lee Sungmin. Ini bukan gadis itu.

"Mr. Cho, saya detektif George, dan Miss Lee telah berhasil saya temukan."

"Just message the location to me." ucapku dengan cepat, memegang kearah dadaku seiring dengan detak jantungku yang mulai memelan dan dengan cepat kuputuskan sambungan teleponku.

216 S Robertson Boulevard, Los Angeles

Dahiku mengerut ketika pesan berisi sebaris kalimat itu terpajang dilayar ponselku dan beribu pertanyaan terngiang ngiang dalam benakku. Mengapa? Mengapa dia disana? Dering sekilas ponselku berhasil memecahkan lamunanku setelahnya dan Detektif George mengirimiku pesan lain berselang enam detik setelahnya.

Catch her, Mr. Cho. I think she is not alone. Dusk is always orange.

Aku merasakan kerutan dahiku semakin dalam. Dia tidak sendiri? Apa maksudnya ini? Apakah Detektif George menganggap ini adalah sejenis acara Paranormal Activity atau semacamnya? Apakah dia bisa melihat kehadiran hantu dan bermaksud mengatakan bahwa ada hantu di dekat Lee Sungmin? Apa-apaan ini? Jantungku berdebar kencang ketika kalimat lain berhasil kutangkap dari pesan Detektif George.

Dusk is always orange.

Apa maksudnya dengan Senja selalu jingga?

Dan yang berada dalam otakku hanya satu. Lee Sungmin sedang berada bersama dengan seorang pria.

.

.

.

Entah berapa lama aku berlari menuju Robertson Boulevard yang merupakan jalanan cukup terkenal di seluruh Los Angeles dan mataku masih mencari kesana kemari sosok bajingan kecil bernama Lee Sungmin.

Jantungku melompat dan berdetak kencang ketika aku berhasil menemukannya, duduk bersandar pada pintu pertokoan yang masih tutup.

Dengan seperti kesetanan dan tidak memikirkan apapun aku berlari menghampiri gadis itu, melangkahkan kakiku selebar mungkin dan secepat mungkin kearahnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Badebah itu benar-benar tidak menyadari keberadaanku sampai aku benar-benar berdiri tepat dihadapannya, membungkukksan tubuhku dan langsung mendekapnya dalam pelukanku, mendorong kepalanya untuk tetap bersandar didadaku dan menahannya agar bajingan kecil itu tetap pada posisinya. Ia berteriak kecil dan aku semakin memeluknya, membenamkan seluruh wajahku kearah ceruk lehernya dan dapat kusesap aroma tubuh vanilla nya yang membuat seluruh ketakutan dalam tubuhku lenyap dan berganti dengan rasa tenang yang menyejukkan.

"Apa yang kau lakukan?" ucapnya dengan sedikit histeris, ia menaikkan nada suaranya dan berusaha mendorong tubuhku yang kian menempel kearahnya.

"Kumohon" ucapku dengan suara parau. Terasa aneh ketika jantungku makin berdebar dengan kencang dan tidak berada dalam kecepatan detakan yang normal. Dapat kurasakan kedua bola mataku memerah dan entah darimana seperti sejenis air namun terasa hangat keluar dari kedua bola mataku dan aku benar-benar terkejut dalam kebisuan. Apa yang terjadi denganku? Mengapa? Mengapa sekarang tubuhku terasa melemah?

"K….Kyuhyun?" ucapnya dengan terbata-bata, dapat kurasakan sedikit basah dibagian dadaku ketika Lee Sungmin makin membenamkan wajahnya disana. "Apa yang kau lakukan?" ulangnya lagi dengan cicitan kecilnya.

"Biarkan seperti ini dan jangan bergerak" Aku sendiri merasa kaget dengan suaraku, begitu parau dan serak dengan nafas terengah-engah. Aku memejamkan mataku dan air bersuhu hangat itu makin keluar dengan gencar dari kedua kelopak mataku. Apa ini? Mengapa aku seperti ini?

"Kau menangis?"

Ia melepaskan dirinya dalam pelukanku dan seketika dapat kutangkap bola mata hitam berkilatnya yang berair menatapku dengan sangat terkejut luar biasa. Ia mengangkat telapak tangan kanannya yang bergetar kearah wajahku, memegang pipi kananku yang dapat kurasakan suhu tubuh hangat dari telapak tangannya menyentuh pipiku yang dingin. Ibu jarinya bergerak mengelus pipiku dan mengusap seluruh air yang berada disana. "Mengapa?" ucapnya dan cicitan suaranya terdengar sangat lemah.

"Aku tidak pernah menangis, nona Lee" Aku berbisik pelan kearahnya, dan ia menatapku dengan sedikit terkejut, tersenyum sangat manis dan kembali mengeluarkan air matanya. Ia mendekatkan dirinya kearahku, memeluk tubuhku dengan erat hingga aku merasakan sensasi kehangatan yang sangat luar biasa dan membuat sekaran seluruh saraf dan ototku terasa lumpuh.

"Kau baru saja menangis, Kyuhyun" ia berucap dengan suara serak, makin membenamkan sekuruh wajahnya kearah dadaku. Dengan cepat aku membalas pelukannya, mengusap rambut hitam panjangnya dengan telapak tangan kananku, membelainya dengan sangat hati-hati dan membenamkan wajahku kembali kea rah pundaknya.

"Takut" ucapku secara tiba-tibadan bahkan aku sendiri tidak mengerti mengapa kata itu keluar dari mulutku. IQ mu benar-benar menurun 96% , Cho Kyuhyun.

"Aku takut kau menghilang dariku" Yang seketika sangat kusesali mengucapkan kata-kata itu. Tubuh Sungmin bergetar pelan dan ia makin mengeratkan pelukannya di tubuhku.

"Mengapa? Mengapa kau takut? Bukankah aku hanya pelacurmu, Kapten Cho? Bukankah aku hanya mainanmu? Mengapa?"

Ia melepaskan pelukannya, menatap kearah bola mataku dalam dan secara refleks aku melangkahkan diriku untuk mundur kebelakang, menatap tajam kearahnya dan sangat kusadari bahwa air mata itu masih mengalir dari kedua mataku. Aku tidak pernah menangis, aku benci mengakui bahwa aku menangis. Aku bahkan lupa bagaimana cara menangis dan aku tidak mau mengakui bahwa aku menangis, tapi mengapa Lee Sungmin? Mengapa aku menangis untuknya? Dan aku benar-benar berani bertaruh bahwa aku hanya menangis ketika dilahirkan didunia ini dan ketika aku hanyalah bayi lemah yang tidak diinginkan di keluarga itu. Dan ketika…. Aku kehilangan ibuku.

"Ya kau benar, nona Lee" Aku menatap kearahnya datar, mengepalkan seluruh jemariku dan menatap kearahnya intens. Nafasku seketika sesak, "Aku tidak tahu mengapa aku menangis karenamu dan aku tidak tahu mengapa aku harus repot-repot mencarimu. Aku tidak tahu mengapa aku sangat takut ketika kau menghilang dan aku tidak tahu mengapa aku memelukmu seperti tadi. Aku tidak tahu…. Aku benar-benar tidak tahu, Lee Sungmin"

Dia menatapku dengan ekspresinya yang terkejut, mendekat kearahku dan menatapku dengan mata sembab dan wajahnya yang memerah.

"Kumohon, jangan samakan aku dengan pelacurmu, jangan samakan aku sebagai mainanmu. Kumohon…"

Ia terisak dan entah mengapa sensasi aneh benar-benar menjalari seluruh dadaku. Apa yang harus kau lakukan sekarang Cho Kyuhyun? Apa yang harus kau lakukan? Apakah kau akan meminta maaf kepada bajingan ini dan berjanji padanya bahwa kau tidak akan melakukan hal yang serupa? Tapi bagaimana? Bagaimana cara meminta maaf? Aku tidak pernah mengucapkan kata maaf seumur hidupku dan aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara melakukannya. Aku menghela nafasku lalu makin menatapnya. Mengapa aku tidak boleh menyamakannya? Bukankah awalnya dia hanyalah mainan yang akan aku mainkan untuk menuntaskan seluruh hasrat seksualku? Mengapa gadis ini tidak mau aku samakan dengan pelacur-pelacurku sebelumnya? Bukankah awalnya dia setuju untuk melakukannya denganku? Aku memejamkan mataku.

"Ya"

Aku membelakkan mata ketika secercah kalimat itu keluar dari bibirku. Mengapa aku menyetujuinya? Apa yang salah padamu Cho Kyuhyun? Lee Sungmin entah mengapa terasa sangat istimewa dimataku. Brengsek.

"Aku memaafkanku" ucapnya tersenyum manis, lalu tertawa kecil, menyebabkan sedikit gemuruh dari dalam dadaku.

"Apakah aku meminta maafmu barusan?" ucapku dengan suara datar. "Aku hanya mengucapkan kata 'ya' dan aku bahkan merasa bahwa aku tidak berbuat kesalahan"

Dahinya berkerut samar dan tiba-tiba aku mengembangkan sedikit senyum dari bibirku. Aku benar-benar lumpuh, Lee Sungmin.

"Bagiku kau mengucapkan maaf secara tidak langsung dengan mengejarku sampai kesini" ia kembali tertawa menawan, menyentuh ujung kemeja putihku. "Aku bahagia kau menemukanku"

"Kau ingin mati rupanya" Aku menatapnya dengan ekspresi muak ku dan aku sendii tidak mengerti kenapa kalimat dan ekspresi itu dapat muncul dengan sendirinya. "Aku menghubungi seluruh kantor polisi Los Angeles dan berpuluh-puluh detektif untuk mencarimu, nona Lee. Oh yang benar saja, mengapa aku harus repot-repot melakukan ini semua dan kau masih bisa-bisanya untuk tersenyum dan tertawa seperti orang dungu dihadapanku, brengsek"

Emosiku tersulut dengan sendirinya dan Lee Sungmin terkekeh kecil. Ia mengusap sedikit air mata yang membekas disudut matanya dan menatapku dengan tatapan yang begitu sulit untuk diartikan.

"Mengapa kau harus repot-repot?" ucapnya dengan tersenyum.

"Karena…" aku mengentikan ucapanku. Semuanya tercekat di pangkal tenggorokkanku. "Apa yang akan orang-orang pikir apabila Kapten Marcus Cho membuat seorang kopilot menghilang? Media benar-benar berbahaya, nona Lee, dan kau pasti sangat tahu bahwa aku mempunyai peran yang sangat berpengaruh dalam dunia penerbangan. Apa yang harus aku lakukan nanti apabila mereka menuduhku membunuhmu?"

Lee Sungmin menghela nafasnya panjang dan aku menatapinya dengan cukup lama.

Tidak tahukah kau Lee Sungmin mengapa aku melakukan itu?

Aku takut kau menghilang dariku sehingga aku tidak dapat melihatmu lagi.

Setolol itukah kau sehingga kau tidak mengerti?

"Ya kau benar, Kapten Cho" Ia menghela nafasnya dan menggigiti bibir bawahnya. "Alasan yang cukup logis"

"Aku tidak membuat-buat alasan" ucapku dengan suara berat. "beraninya kau menyebut alasanku logis? Kau pikir aku membuat-buat alasan ini? Aku tidak mempunyai waktu bermain cinta bersamamu, nona Lee"

Ya benar, aku tidak mempunyai waktu untuk bermain cinta.

Tidak akan pernah.

Dan Sungmin menampakkan raut wajah yang berbeda.

"Oh ya, tentu saja benar, Kapten" seketika suaranya menjadi terbata-bata. "tentu saja" ulangnya lagi.

Ia menunduk lalu sedikit terjadi keheingan diantara kami. Aku menghela nafasku panjang, melirik kearah jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiriki. Waktu sudah menunjukkan hampir pukul lima pagi. Sepertinya aku benar-benar harus menariknya untuk pulang saat ini juga.

"Kita pulang" ucapku dengan cepat, melirik kearah Lee Sungmin yang menatapku dengan tatapan terkejut.

"Tidak usah terburu-buru, Kapten Marcus Cho"

Bahasa Korea. Aku menoleh dengan cepat kearah sumber suara. Pria Korea bertubuh tinggi dengan guratan senyum lebar yang mengembang menghampiriku . Aku menyipitkan mataku saat melihat kearahnya, ia memiliki sedikit luka lebam diujung bibirnya dengan sedikit keringat membanjiri wajahnya.

Catch her, Mr Cho. I think she is not alone.

Sederet pesan dari Detektif George benar-benar membayangi seluruh pikiranku. Dengan cepat kuraih telapak tangan kiri gadis itu lalu menggengam nya sangat erat dengan tangan kananku. Mataku menerawang kearah pria itu, ia membenahi rambut hitamnya lalu menariknya keatas. Senyumannya makin mengembang saat lirikan matanya mengarah kearah tanganku yang menggengam jemari Lee Sungmin erat.

"Tidak bermain cinta katamu?" Ia menyeringai, memajukan bibirnya seakan memberi arahan bahwa ia melihatku menggenggam jemari Lee Sungmin. "Aku bertanya apa itu" ucapnya tertawa kecil.

"Aku tidak ingin mengambil resiko jika wanita ini kabur nantinya" Aku menatapnya dalam. "Kami tidak memiliki banyak waktu di Los Angeles" balasku lagi dengan cepat.

Pria itu menaikkan kedua bahunya.

"Harusnya kau tidak perlu datang, Kapten" ia mendekat kearahku dan Lee Sungmin, meletakkan tangan kanannya dipundak gadis itu. "Kami benar-benar memiliki waktu yang indah sebelum kau datang kesini" ia berucap dengan santai, bersiul ringan lalu memasukkan kedua tangannya disaku celana jeansnya.

"Siapa kau dan apa yang kau lakukan?" Ucapku dengan parau.

"Sungmin menolongku" Ia tersenyum lebih lebar, merangkul pundak sungmin yang masih kugenggam tangannya. "Aku benar-benar berterima kasih padanya dan baru saja mengajaknya untuk mampir ke apartemenku untuk minum kopi panas bersama, tapi aku harus membatalkan niatku ketika aku melihat ada pengganggu yang datang"

"Apa maksudmu, brengsek?" Dengan refleks aku melepaskan genggaman" tanganku dari Lee Sungmin, beralih untuk mencengkeram kaos merah gelap yang dikenakan oleh bajingan itu.

"Aku menolong Aiden ketika ia jatuh tersungkur disekitar sini" Lee Sungmin membuka suaranya. "Sepertinya beberapa berandalan Los Angeles menghajarnya dengan keras"

"Oh aku tidak perlu bertanya mengapa itu bisa terjadi pada bajingan seperti dirimu" Aku membalas cepat, makin mencengkeram bagian leher kaosnya. "Harusnya kau dihajar sampai mati"

"Cukup Kyuhyun, kau keterlaluan" Lee Sungmin berteriak, meraih kepalan tanganku dikaos pria itu. "Aiden bukan orang jahat" lanjutnya.

"Oh jadi Aiden?" ucapku dengan sinis. Entah mengapa aku merasa muak dengan orang ini. "Begitukah?" sambungku.

"Aiden Lee" Ia menepis cengkeraman tanganku di leher kaosnya. "Aku tidak menyangka akan bertemu dengan Kapten Marcus Cho dengan cara yang bahkan mungkin…" ia menghentikan ucapannya. "Seperti takdir?" lanjutnya lalu tertawa.

"Darimana kau tahu aku?" Aku berucap sinis. "Apakah Lee Sungmin yang memberitahumu?"

"Tidak" ia menggeleng, memajukan bibirnya seperti memberikan kesan imut yang menjijikan. "Kupikir semua orang mengenal siapa itu Marcus Cho, artikelmu menumpuk di internet" ia menambahkan. "Tapi sayangnya, Marcus Cho yang asli adalah seorang brengsek yang dungu" Aiden Lee itu tertawa dan membuatku melayangkan sebuah pukulan keras yang menghantam pipi kirinya, membuatnya sedikit limbung.

"Kita pulang, Lee Sungmin dan jangan membantahku"

Apa apaan badebah itu? Dengan kasar kuraih pergelangan tangan Sungmin, menariknya dengan cukup keras tanpa adanya perlawanan dari wanita itu, berbalik meninggalkan si brengsek Aiden yang masih memegangi pipi kirinya.

"Kapten Marcus" ucapnya dengan keras, membuatku menghentikan langkahku sejenak tanpa menoleh kearahnya.

"Elle est a moi"

Ia mengucapkannya dengan cukup keras, membuat jantungku berdegup dengan menggila dan makin mencegkeram pergelangan tangan Lee Sungmin erat. Aku semakin menarik wanita itu untuk pergi, meninggalkan si bajingan Aiden yang tertawa dengan suara yang mulai mengecil.

Ia baru saja mengucapkan 'she is mine' dalam bahasa Prancis.

Mataku makin mengarah kearah Lee Sungmin dan makin menggenggam pergelangan tangannya erat sampai sedikit memerah.

Dan Lee Sungmin tidak mengeluarkan sepatah kata apapun padaku.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continue

.

.

.

Chapter 5 update! Terimakasih banyak bagi yang sudah menanti ff FLY WITH ME dari bulan Maret hingga sekarang, yang bisa aku selesaikan chapter 5 nya di bulan Desember. Aku gatau kenapa bisa degdegan sendiri ngetik chapter ini padahal enggak di FF yang lain hahahahaha. Maaf sudah membuat kalian kecewa karena aku gak update-update huhuhu. Chapter 5 ini sengaja aku bikin dari sudut padang Kyuhyun biar aura galaunya lebih terasa (?) dan biar para readers juga bisa tau apa yang Kyuhyun pikirin dalam hatinya ciaaaaaa :3 Kayaknya chapter 5 ini pendek banget cuma ngabisin waktu berjam-jam buat aku untuk ngetik ff ini wkwkwkw. Kayaknya readers juga tau siapa itu Aiden Lee wkwkwk. Bagi yang gatau ikutin aja terus ya chapter selanjutnya, karena ini ff pertamaku di ffn yang sengaja aku bikin gila dan anti mainstream, nanti kalian lihat aja "siapa" itu Aiden Lee wkwkwk. Gaseru ya aku bikin Sungminnya luluh gitu aja sama Kyuhyun cuma gimanayaaku gakuat aja gitu bikin Sungmin marah marahan sama Kyuhyun *apaini * TERIMAKASIH UNTUK 176 REVIEWS YANG BIKIN AKU BENER BENER TERHARU HIKS :"3 Aku gatau banget kalau misalnya para readers bener-bener nantiin FF ini dan aku sendiri syok kalo FF ini lumayan diminati oleh pembaca ffn. Terimakasih, terimakasih, terimakasih, terimakasih, dan maafin kalo aku selama ini ga professional ngupdate ff ini dan hiatus lama banget, sampai ada yang message personal minta dilanjutin FF ini :"3 Semoga gak mengecewakan :3

BERIBU-RIBU TERIMAKASIH UNTUK PARA READERS YANG SUDAH ME-FAVORITE DAN FOLLOW FANFICTION INI! BERIBU-RIBU TERIMAKASIH UNTUK YANG SUDAH REVIEW.

KikyWP16: omg udah diupdate hehehe

Cywelf: Siap, lanjut!

Jodoh. x kim yesung : udah di update hehehe. Sama, aku juga nunggu NC nya :3 *nyanyaw *

darena sasya : Kyuhyun bossy lebih seksi wkwkwkw

Dming: Makasih udah nunggu. Semoga tetep terus nunggu ya buat chap selanjutnya. Hahaahaha semakin Kyuhyun arogan semakin hot gimana gitu (?) coba dibaca aja dulu chapter-chapter berikutnya hehehe. Makasih banyak ya

Hanna Kimi137: SIAP, SAYA JUGA NUNGGU NC NYA HAHAHAHAHAHAHA

Heldamagnae: hehehehehehehehe biar greget(?) iya makasih udah nunggu ya, udah di update.

TiffyTiffanyLee: Makasih udah nunggu :"3 Maaf update nya lama banget huhuhu gatau deh kamu bisa baca ini apa enggak. UN nya pasti sukses kan? Iya sama, aku juga kepo sama kelanjutan cerita ini *apaini *

PumpkinEvil: ngakak, perempuan gampang dirayu wkwkwkwkw. Yanamanya aja cowok, pikirannya mah ngerayu cewek mulu, sakit di rayu, diphpin eh ujung ujungnya gajadi pacaran *pengalamanpribadi * makasih ya udah baca!

Abilhikmah: hueeeeee kyuhyunnnnnnnn

Ichadkelpeu: kalo bisa nabok kyuhyun real aku juga pengen nabok bener rasanya :"D aku juga ikut ikutan kesel sama kyuhyun walaupun aku yang nulis ff ini *nah lo* Aku ga berani bikin ff remake, takut dituntut(?) jadi bikin ff sendiri aja dengan kemampuan sendiri. Kehanyut efek baca novel translatean jadi ikut-ikut ngetik gaya kayak gitu. Huhuhuhuhu. Makasih udah baca.

AprilianyArdeta: Iya gatau kenapa aku bisa bikin karakter Sungmin kayak gitu wkwkwkw. Biarlah, biar anti mainstream(?) makasih udah nunggu.

Kyuminjoy: Halo, makasih duah baca ff ini! Iya banyak yang typo, keyboardnya licin, kukunya juga licin, jadi pas nulis gawoles *alibi * iya maaf ya, gatau kenapa gakebiasa ngetik yang di-ke- itu dipisah pisah, Kadang aku pisah kadang enggak. Maklum, ga nyewa editor jadi ya gini :"3 makasih udah baca!

NN: huhuhu baru update huhuhuhu. Makasih ya udah ngikutin ff ini!

Lee mingma: readers ff ini perasaan pengen cepet cepet NC :"D *nangisdipelukansiwon * sama kok, aku juga gasabar pengen cepet cepet NC!

Dewi. : sungmin gasempet tidur, sakit hati Kyuhyun nyakitin dia :")

BitterSweet137: hahahahaha makasih ya udah ngikutin ff ini. Hahaha enggak nyinggung kok, yang lainnya juga bilang gitu, bukan cuma kamu aja. Makasih buat semangatnya. Makasih banyak!

Won2: hehehhe makanya chapter 5 ini diambil dari sudut pandang Kyuhyun. Makasih udah baca!

Lee kyurah: hehehehehe dibaca aja chap 5 nya ya, makasih udah baca dan ngereview ff ini!

Minzy: Aku juga kesel banget sama kyuhyun, sangking keselnya pengen bawa langsung ke pelaminan *yesss *

Isjkmblue: *brb peluk kyuhyun terus bawa kehotel* *balasanmacamapaini * makasih ya udah review! Kyuhyun tau jalan pulang, kalo sungmin gatau. Sungmin tersesat dan tak tau arah jalan pulang, sungmin tanpa kyuhyun butiran debu (?)

ChoLee: otak kyuhyun mesum bikin greget :"D

Fariny: sip, lanjut!

Cinta mingie: makasih ya udah review huhuhuhu. Sip, lanjut!

Orange girls: heheheheh chap 5 ini udah muncul orang ketiganya. Makasih ya udah review. Peluk dulu sini

Adekyumin joyer: Kyuhyun idupnya flat, terlalu kaya dari kecil jadi sifatnya arogan gitu suka merintah-merintah, kebawa sampe gede apa jangan jangan selamanya (?) Aku juga setuju kok sungmin kabur BWAHAHAHAHA. Makasih udah review!

Bunyming: bener, gatau dia sungmin masih virgin hahahahaha, gasabar bikin bagian nc *nahlo *

Park Heen: otak Kyuhyun mesum, makanya maunya cepet cepet :"D

ShinJiWoo920202: yup, orang ketiga si "Aiden" ini banyak rahasianya, walaupun dari luar kayak "cowok biasa" tapi dalemnya hati-hati bro. Makasih ya udah review!

Whitechrysan: sip, makasih ya udah review!

Chaerashin: hahahahaha makasih ya udah review. Begitulah kyuhyun, ngeselin cuma ganahan TwT

Cho MeiHwa: hai, makasih ya udah review! Yang bilang si kyuhyun baik siapa? Gaada huhuhu :333333 yup, orang ketiga ini udah muncul di chap 5!

Asdfghjkyu: BENER BANGET, KYUHYUN SELALU JADI YANG TERSIALAN *peluk *

: sip, memang tujuan nya itu hehehehe. Makasih ya udah review!

Harusuki Ginichi – 137411 : yup keren banget. Makasih ya udah review! Sip lanjut!

Za KyuMin: Halo Za! Makasih banget ya udah review dan ngeluangin waktu buat baca ff ini. Aku gak UN wkwkwkw tapi makasih ya doanya. Iya karena ini ff aku yang pertama di ffn jadi dibikin anti mainstream hehehe. Thankyou ya.

Coffeewie137: halo, iya aku juga ngerasa pendek cuma ngetik satu chapter bisa berjam jam gitu T.T makasih ya udah review! Sip, lanjut!

Kimjaejoong309: hahahaha bener banget! Makasih ya udah review!

: Makasihhhhhh. Makasih juga udah review ya. Sip, lanjut!

JungKimCaca: sip, lanjut!

Fxxgyu: Thanks for review! And thanks for support this fanfic. See you next chapter!

Choi Ryeo Hyun : sip, next. Thankyou udah review!

FWM: hai, makasih udah review dan nunggu FF ini. Iya udah di update hehehe thank you ya.

Mna: ini di updateeeeee. Makasih udah nungu dan reviewwwwww

: sama aku juga gregetaannnnn. Makasih udah review ya!

nurindaKyumin: iya hehehe ini di update. Makasih udah nunggu dan review!

Cho Kyuna: astaga makasih banget ya, review kamu bikin aku terharu TwT iya memang, secara pribadi aku lebih suka ke GS dibanding yaoi, yaoi suka cuma lebih suka GS (?) feel nya lebih dapet hehehehehe. Makasih udah review!

MinnieMinnieMing: Halo, makasih ya udah review! Kyuhyun sekaya apa? Susah di deskripsikan dengan kata kata, bayangin aja udah lulus sekolah bisnis Harvard malah daftar jadi pilot, duit serasa macem daun buat Kyuhyun mah :") jadi baper akunya :")

NandaGyu: butuh AC ga? Butuh AC gak? Aku juga ikutan geraahhhhhh. Thanks udah review!

: Coba deh browsing foto Kyuhyun di dramus Catch me If you can huhuhu jadi baper kan jadi baper kan ahhhhhhhhhh wkwkwk makasih udah ngikutin ff gajelas ini. Thanks for review!

KobayashiAde: halo juga, ini ufdah di lanjut. Hehehe makasih udah review.

Dan untuk beberapa Guest:

Terimakasih sudah review ff ini dan memberikan kritik, saran dan komentarnya. Aku gaada apa-apanya tanpa kalian, para readers dan yang terlah ngefavorite, ngefollow dan ngereview ff ini. Maaf udah buat kalian kecewa update nya lama dan aku hampir ngilang di ffn huhuhuhu. Terimakasih banyak, terimakasih terimakasih terimakasih terimakasih.

Sampai jumpa di chapter 6 !