(Diatap sebuah gedung sekolah)...

"Jadi, misiku selanjutnya wanita itu?" tanya seorang remaja berambut pirang dengan 3 goresan

dimasing-masing pipi pada lawan bicaranya.

"Ya, namanya Hyuuga Hinata siswi kelas tiga?" jawab orang tersebut sambil menunjuk seorang wanita cantik siswi SMU Konoha yang terlihat terburu-buru. Pemuda pirang pun turut memperhatikan. "Buku ini mengatakan masa depannya akan berubah buruk jika apa yang akan dilakukannya gagal!" lanjutnya sambil memandangi isi buku masa depan dari Hinata ditangannya.

"Hn, aku mengerti aku akan membantunya mencapai mimpinya!" ucap sipemuda

"Dan kurasa kau sudah mengenalnya!" Balas lawan bicaranya.

"Yah, dulu kami tidak terlalu akrab meski sekelas, lagi pula kau tahu kan ingatan mereka yang mengenalku sebelumnya akan terhapuskan jika misiku telah selesai" Jawab remaja pirang.

"Hn, apa boleh buat, itu resiko jadi seorang pengembala Naruto!" sahut orang itu lagi pada sipemuda pirang bernama Naruto.

"Baiklah kita lakukan seperti biasanya, aku akan membereskan misi ini!" Kata Naruto sambil melangkah pergi namun langkahnya terhenti ketika lawan bicaranya memanggilnya

"Naruto, soal tawaranku waktu itu, apa kau tak ingin mempertimbangkannya lagi?"

"Hn, lakukan saja tugasmu Kakashi!" Sahut Naruto dingin tanpa menoleh pada lawan bicaranya yang bernama Kakashi. "Aku tidak akan berubah pikiran, dan aku akan membimbing semua orang menuju kehidupan yang ideal!" lanjut Naruto dengan gumaman kecil dan melangkah meninggalkan kakashi yang menatapnya dengan ekspresi datar.

"Tampaknya, kau tidak takut menghilang Naruto dan tidak memikirkan perasaanya!" ucap Kakashi dalam hati

PENGEMBALA KEHIDUPAN

GENRE : FANTASY, ROMANCE, FRIENDSHIP, SCHOOL, COMEDY

DISCLAIMER : MASASHI KASHIMOTO

AUTHOR : retsuya02 and Yurika

Naruto POV

Aku melangkah meninggalkan lawan bicaraku yang bernama Kakashi menuju ruang kepala sekolah dilantai dua. Saat ini aku terdaftar sebagai murid baru di Konoha High School yang jumlah muridnya sangat banyak, tak heran memang, mengingat sekolahan ini adalah SMU terfavorit yang pernah ada dijepang. Oh ya, ngomong-ngomong soal murid baru, aku sebenarnya telah masuk sekolah ini berkali-kali. Hanya saja setiap aku memulai debutku sebagai siswa baru lagi, mereka tak akan mengingatku ataupun mengenaliku meskipun aku sudah bertemu mereka berkali kali.

Kenapa? Jawabannya karena setiap aku selesai dengan misiku. Maka ingatan mereka tentangku akan terhapus total. Sebelum ini aku berhasil membantu seseorang wanita bernama Sara mencapai keinginannya, aku membimbingnya menuju keinginannya hingga 2 bulan lamanya, namun setelah itu Ia tak akan mengingatku lagi, ingatan tentang diriku akan terhapus dari memorinya dan juga semua orang disekelilingku.

Yah.. inilah aku, seorang pengembala kehidupan, dan misiku adalah membimbing mereka menuju masa depan yang ideal. Dan selama melaksanakan misiku aku harus terus berada disamping orang yang masa depannya terancam rusak dan membimbingnya menuju takdir yang lebih baik hingga mereka bisa menemukan kebahagiaan. Jika berhasil, maka ingatan mereka tentangku akan terhapus tapi jika aku gagal, maka aku akan menghilang selamanya.

Untuk urusan pendaftaranku sebagai murid baru semuanya kuserahkan pada Kakashi, dialah orang yang akan mengurusnya hingga beres. Dan jika kalian bertanya tentang sosok yang bernama Kakashi... Hn, baiklah kita bahas sedikit.

Dialah orang yang mempekerjakanku sebagai pengembala, dan aku ikut dia sejak usiaku 10 tahun. Artinya, bisa dibilang dialah pemimpinku, bisa juga ketua mungkin.. ah sudahlah terserah kalian saja mau menyebutnya apa.

Dan misiku kali ini adalah membimbing seorang siswi bernama Hyuuga Hinata menuju masa depan yang bahagia dan membantunya menghindari takdirnya yang buruk.

END POV

Seorang siswi benama Hyuuga Hinata tampak sedang tergesa gesa berjalan disepanjang koridor sekolah, saat ini Hinata sedang agak terlambat dikarenakan semalam ia begadang menyelesaikan sebuah project yang ia pikirkan. Hinata ingin mewujudkan project itu namun untuk bisa terlaksana ia butuh orang yang mau bergabung dalam projectnya. Oleh karena itu Hinata bekerja semalaman membuat desain pada ratusan lembar kertas yang nantinya akan disebarkan diseluruh area sekolahan demi mencari orang yang mau bergabung dalam project untuk festifal tahunan sekolah nanti.

"Gawat, aku terlambat!" Kata Hinata sambil setengah berlari tak lupa puluhan lembar kertas hasil jerih payahnya ia peluk didada. Ketika Hinata tiba ditikungan terakhir menuju kelasnya tiba-tiba saja.

BRUKK..

"Wadawww...!"

"Ittai..!"

Tanpa sengaja ia bertabrakan dengan seorang pemuda berambut pirang yang nampak sedang menuju kearah berlawanan dengan dirinya. Hinata dan sipemuda itu pun terjatuh dilantai dengan bokong yang mendarat duluan, sementara sipemuda pirang terjatuh dengan posisi terkelungkup hingga tampak lucu bila dilihat.

Hinata bangkit berdiri dengan bokong yang lumayan perih. Namun ia kemudian panik karena kertas-kertas yang berada dipelukannya tadi jadi terhambur berantakan dilantai. Dengan tergesa-gesa Hinata memungutnya kembali. Sementara sipemuda pirang juga sudah berdiri Dan segera membantu Hinata memungut kertas yang berserakan tersebut.

"Ah, gomenasai.. aku terburu-buru menuju ruang kepala sekolah jadi aku kurang memperhatikan jalan tadi!" ucap sipemuda sambil terus memungut kertas milik Hinata.

"Ti-tidak apa-apa, aku juga tidak fokus pada jalan karena terburu-buru masuk kekelas sebelum pelajaran dimulai!" Sahut Hinata sambil berdiri tegak karena semua kertasnya telah terkumpul semua.

"Benar tidak apa-apa?" Tanya sipemuda aka Naruto memastikan dan menyerahkan kertas yang dipungutnya kepada hinata. Hinata pun menerimanya

"Hum, aku tidak apa-apa, etto.. apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Hinata

"Tidak, aku siswa baru disini dan aku ingin keruang kepala sekolah dulu sebelum menuju kelas yang akan kutempati nantinya!" Jawab Naruto santai. Hinata langsung teringat tujuan sebelumnya "Ahk. Gawat aku harus cepat kekelas, maaf aku harus pergi sampai bertemu lagi...eng..!"

"Panggil saja Naruto, aku juga harus keruang kepala sekolah secepatnya!" ucap Naruto sambil tersenyum.

"Ah, aku Hyuuga Hinata, kalau begitu sampai nanti Naruto-san!" Teriak Hinata sambil berlalu meninggalkan Naruto yang terus menatapnya sambil tersenyum kecil "Yah, sampai bertemu lagi Hinata!" Gumam Naruto sambil menatap selembar kertas yang tadi diam-diam diambilnya waktu bertabrakan dengan Hinata. "Jadi ini yang mengancam masa depanmu jika tak tercapai yah?" Lanjutnya sambil berjalan kembali menuju ruang kepala sekolah.

Sementara itu Hinata yang sudah memasuki ruang kelasnya baru menyadari sesuatu "Aneh, dia bilang siswa baru tapi kenapa dia bisa tahu dimana arah ruang kepala sekolah yah? Apa mungkin sebelumnya dia sudah menanyakannya pada seseorang? Tapi kan.. ruang kepala sekolah tidak akan langsung ketemu jika tidak diantar dulu atau hanya dijelaskan sekali saja, apa lagi untuk siswa baru seperti dia ... ah sudahlah mungkin dia punya daya ingat yang baik!"

+ KEMBALI KE NARUTO+

Naruto telah sampai tepat didepan pintu ruang kepala sekolah ia memang tak perlu diantar, karena Naruto sudah pernah melakukan ini. Jadi tak heran Naruto sudah hafal betul dimana ruang kepala sekolah.

Tok..Tok..Tok..

Naruto mengetuk pintu sebelum masuk dan sebuah suara seseorang didalam ruangan itupun terdengar dikuping Naruto "Masuk!"

"Ano, sumimasen aku siswa pindahan yang beberapa hari yang lalu mendaftarkan diri namaku Naruto!" Kata Naruto to the point setelah dipersilahkan masuk. Orang yang menjabat sebagai kepala sekolah itupun langsung menatap Naruto "Yah, aku sudah menunggumu dan kuucapkan selamat datang di sekolah ini kuharap kau jadi murid yang bisa diandalkan nantinya!" Sahut Kepala sekolah itu.

"Akan kuusahakan ibu Kepala sekolah Tsunade Senju dan mohon bimbingannya!" Balas Naruto sambil membungkuk tampaknya Naruto tidak sadar telah melakukan kesalahan kecil.

"Eh.. dari mana kau tahu nama lengkapku? Padahal orang lain hanya memanggilku Tsunade tanpa tahu nama belakangku!" Ucap Tsunade bingung membuat Naruto pucat pasi.

"Ah... etto.. Aku melihat dipapan namamu itu aahahaha!" Sahut Naruto sambil tertawa garing, tak mungkin kan kalau Naruto harus mengatakan jika ia pernah menjadi kliennya dalam mencapai kebahagiaan yang diinginkan Tsunade. Yah.. Naruto juga pernah membimbing Tsunade mendapatkan kebahagiaannya setahun yang lalu, saat itu Naruto membantu Tsunade agar perceraiannya dengan suaminya aka Jiraiya tidak terjadi dan jika saja benar terjadi buku masa depan milik Tsunade akan berubah total. Dan untuk pertama kalinya saat itu Naruto merasa dongkol setengah mati karena harus terlibat dalam kisah percintaan laknat sepasang manula. Mengingatnya saja sudah membuat Naruto merinding disko.

"Benarkah? Tapi dipapan namaku hanya tertulis huruf 'S' saja dari mana kau tahu kalau itu adalah Senju?" Kata Tsunade penuh selidik dan Naruto semakin pucat pasi "Ah.. sudahlah, aku tidak perlu tahu, sebaiknya kau cepat kekelas barumu, asistenku akan mengantarkanmu!" Lanjut Tsunade sambil menekan sebuah tombol kecil dimejanya. Naruto menghembuskan nafas lega 'sepertinya aku harus lebih berhati-hati lagi'.

Tak lama kemudian sang asisten pun datang "Antarkan siswa pindahan ini kekelas 3A!" Perintah Tsunade pada asistennya "Baik, dan kau silahkan ikut saya !" Sahut siasisten dan menyuruh Naruto mengikutinya. Naruto pun menurut dan mengekor dibelakang meninggalkan ruangan Tsunade.

SKIP

Saat ini Hinata sedang fokus menyimak pelajaran yang dibawakan oleh Azuma sensei. Sesekali tangannya mencatat sesuatu yang Hinata rasa perlu untuk dicatat dibukunya. Semuanya murid dalam ruangan itu nampak fokus namun konsentrasi siswa terusik dengan masuknya asisten dari Kepala sekolah. Nampak Azuma sensei dan sang asisten kepsek sedang mengobrol sebentar dan asisten pun keluar tapi kemudian masuk lagi seorang siswa berambut pirang aka Naruto.

"Ehm.. Nah anak-anak, kalian kedatangan seorang murid baru!" Ucap Azuma sensei pada murid-muridnya "Dan kau, silahkan perkenalkan dirimu!" Lanjut Azuma mempersilahkan Naruto memperkenalkan diri.

"Baik sensei, Etoo.. Hi semuanya namaku Naruto aku siswa pindahan dari luar negeri tepatnya di Jerman, namun bahasa jepangku fasih kok itu karena aku lahir dijepang hehehe yoroshiku onegaishimazu...!" Kata Naruto memulai perkenalan dirinya dan sambil membungkuk diakhir kalimatnya. Hinata terkejut melihatnya "Di-diakan yang tadi!"

"Ehh.. kau tak punya nama depan yah?" Tanya seorang murid dari belakang, Naruto tersenyum dan berkata "Disana tak semua orang memakai nama depan jadi aku juga tidak punya!"

"Kalau begitu kau pindah ke jepang dengan siapa?" Tanya siswa lainnya, Naruto menarik nafas pendek 'Sial, mereka cerewet sekali' umpat naruto dalam hati "Aku pindah kesini sendirian dan saat ini aku hanya tinggal disebuah apartemen tak jauh dari sini!" Ungkap naruto.

"Wah.. hebat, tapi apa tak masalah jika kau terpisah jauh dari keluargamu seperti ini?" Sahut sisiwa tadi.

"..."

"..."

"Maaf sensei, bisa aku duduk sekarang!" Pinta Naruto pada Azuma dengan nada rendah dan terkesan tak tertarik dengan yang namanya keluarga.

"Ah, te-tentu saja, Nah anak-anak acara tanyanya nanti saja dan Naruto silahkan duduk disana!" Tunjuk Azuma pada bangku kosong disamping seorang wanita berambut indigo. Naruto tidak terkejut sama sekali karena sudah tahu isi seluruh ruangan kelas yang ditempatinya, namun agar terkesan alami Naruto berpura-pura terkejut.

"Eh, kau kan yang tadi? Wah tak kusangka kita sekelas Hyuuga-san!" Ucap Naruto sambil melangkah ke arah tempat duduk Hinata dan duduk disampingnya. Hinata pun tersenyum kikuk karena tak menyangka akan sekelas dengan siswa yang ditabraknya tadi pagi.

"Panggil Hinata saja, dan semoga kita bisa berteman baik!" Kata Hinata sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Naruto lalu menyambutnya "Baiklah eng... Hinata-chan yoroshiku ne!"

SKIP

Jam istirahat telah tiba beberapa saat lalu namun Naruto entah mengapa malas untuk bergerak kekantin sekolah ia lebih memilih berdiam diri dalam ruangan kelas yang sebenarnya tidak terlalu sepi itu, Naruto hanya menyandarkan kepala pirangnya dengan kedua tangan ditaruh diatas meja sebagai bantalan, untuk sejenak ia menutup mata biru samuderanya.

"Akan kulakukan apapun agar aku bisa membawamu kembali Naruto Hiks...hiks!"

Naruto kembali membuka matanya dan mengangkat kepalanya setelah serpihan ingatannya kembali memenuhi kepalanya tentang percakapannya dengan seseorang yang menangis dihadapannya dan memintanya untuk kembali "Cih, aku sudah menemukan tempatku jadi buat apa aku kembali!" Gumam Naruto dengan ekspresi datar dan tanpa sadar Naruto mengeratkan kedua tinjunya "Kenapa hanya dia yang ingatannya tentangku tidak hilang sama sekali?" Lanjut Naruto dengan geram.

Selagi Naruto sibuk dengan pikirannya yang berkecamuk. Sesosok siswi berambut indigo mendekatinya.

"Ano,sumimasen Naruto-kun, kenapa kau hanya diam disini?" Ucap Hinata dengan suara lembut dan membuat Naruto tersadar dari lamunannya.

"Ah, Hinata-chan.. aku hanya sedang malas dan ingin duduk dikelas saja!" Jawab Naruto ikut tersenyum. Hinata duduk dikursinya disamping Naruto "Oh, begitu!" balas Hinata dengan suara lesu.

"Hei, kau kenapa Hinata-chan?" Tanya Naruto yang penasaran dengan ekspresi lesu dari Hinata.

Hinata hanya melipat satu tangannya dimeja dan kemudian kepalanya ditaruh diatasnya untuk bersandar

"Ini!"

Naruto tersenyum geli setelah Hinata menunjukkan beberapa lembar kertas pdanya "Aku sudah berkeliling tadi membagikan kertas ini ke hampir seluruh murid disini tapi sepertinya mereka tak tertarik sama sekalidan tak ada yang mau jadi anggota!" Lanjut Hinata dengan keluhan panjangnya.

"Memangnya ini apa?" Tanya Naruto penasaran atau lebih tepatnya pura-pura penasaran karena sudah tahu apa maksud Hinata yang sebenarnya.

"Mungkin kau akan tertawa tapi aku ingin melakukan ini, aku ingin sekolahan ini jadi lebih menyenangkan dengan membuat acar festifal tahunan sekolah ini menjadi lebih berbeda dari yang sudah-sudah!" jawab Hinata semakin lesu

"Yah.. kalau dipikir pikir Hinata-chan memang benar sekolahan ini tiap tahunnya hanya mengadakan festifal yang membosankan saja!" Sahut Naruto sambil menopang dagunya.

"membosankan?, dari mana kau tahu? Kau kan baru pertama kali kesekolahan ini!" Tanya Hinata heran dengan ucapan Naruto barusan.

'Gawat, aku kelepasan lagi' kaget Naruto dalam hati "Ano, etto.. sebelum kesini aku juga sudah membaca festival tahunan sekolahan ini di internet dan festivalnya selalu itu-itu saja!" Ucap Naruto cepat. Dan Hinata menaikkan sebelah alisnya pertanda bingung "Tapi diinternet tidak dikatakan kalau festivalnya itu-itu saja bagaimana bisa tahu?"

'tentu saja aku tahu, aku kan sudah masuk sekolahan ini berkali kali' kata Naruto dalam hati "Etto.. sudah jangan terlalu dipikirkan" kata Naruto sweetdrop.

"Ya sudahlah, lagi pula sepertinya aku gagal menjadikan sekolahan ini lebih menyenangkan!" Desah Hinata dengan wajah lesu.

"Hei, jangan seperti itu, mau aku bantu?" Tanya Naruto menawarkan dan Hinata langsung mengangkat kepalanya "Benarkah?" Tanya Hinata antusias.

"Tentu saja, lagi pula sepertinya ini menarik!" Sahut Naruto dengan cengiran lebarnya.

"A-arigaou Naruto-kun Hountoni arigatou gosaimazu!" Ucap Hinata dengan semangat dan Naruto sedikit tertegun dengan reaksi itu "Jadi, kita sepakat?" tanya Naruto menjulurkan tangannya kearah Hinata dan Hinata langsung menyambutnya hingga tangan Naruto dan Hinata saling berjabat Tangan.

"Yap.. kita sepakat!" Sahut Hinata girang tanpa sadar bahwa Hinata telah melakukan sesuatu yang bisa saja mengancam keberadaan Naruto.

Yah... bagi orang lain dan Hinata sendiri tidak akan menyadari bahwa itu bukan jabat tangan biasa melainkan Hinata tanpa sadar telah melakukan ritual kontrak dengan Naruto. Tentu saja hanya Naruto yang tahu itu. Dan detik itu juga kontrak telah berlaku, sebuah kontrak yang bisa saja menghilangkan keberadaan Naruto kapan saja jika gagal mencapai keinnginan Hinata dan sekaligus mengancam hilangnya ingatan Hinata terhadap Naruto jika berhasil mencapai tujuannya.

"Tapi, bagaimana caranya kita bisa mengumpulkan yang lainnya?" Tanya Hinata

"Soal itu, serahkan saja padaku!" Jawab Naruto menyeringai jahil sambil melirik sekumpulan siswa-siswi di belakang tempat duduknya.

"Eh?"

BERSAMBUNG!

Yuhuuu... saya balik lagi dengan fic baru dan kali ini saya berkolaborasi (cie, bahasanya ketinggian) dengan seorang reader setiaku YURIKA-chan dan fic ini kami terinspirasi dari anime FALL 2014 lalu yang berjudul "DAITOSHOKAN NO HITSUJIKAI" dimana anime ini cukup menarik perhatianku karena saya juga penggemar anime ber genre romance school seperti ini.

Tapi tenang saja karena kami berdua hanya akan mengambil scene sekitar 10% saja dari animenya, karena tentu saja kami punya alur cerita sendiri hehehee

YOSHH.. selamat menikmati dan semoga kalian suka

#Arigatou