Oh Sehun, Awkward Kid Extraordinaire

Kaihun

T

Disclaimer: Original story belongs to author astrou wrote in pinkbit in livejournal. Translate dan improvisasi saya yang mikir.

Summary: Sehun adalah bocah kelewat awkward yang menarik perhatian seorang Kim Jongin.

.

.

.


"Oke, jadi dengan jujur aku mengatakan, semua itu lebih seperti aku tersandung oleh sesuatu yang tak terlihat di jalanan lalu aku mendarat, tidak sengaja, oke ?, di wajahnya."

"Lebih spesifik bibirnya."

"… oke, iya, lebih spesifik bibirnya, tidak disenga."

"Tapi tidak juga."

"Iya—MAKSUDKU TIDAK."

"Tapi maksudmu iya."

"Hyung, kau menjadi sangat rumit sekarang"

"Maafkan aku, Sehun. Aku hanya berusaha untuk mencari tahu bagaimana mungkin kau dari semua orang 'tidak sengaja'-dan aku mengatakan tidak sengaja dengan sarkatis berlebihan- mencium seorang Kim Jongin."

"Dia bukan harta karun negara, Luhan Hyung."

"Dia bisa saja dibilang begitu."

"… kau benar-benar tidak masuk ak—"

"Kau mencium harta karun negara. Kau, pemain-pokemon, pembaca-fanfic, pecinta-boba, Oh Sehun mencium harta karun negara"

"Oh tuha—"

"—tuhan, apa dia terasa seperti tuhan ?"


Pertama kali Sehun bertemu Kim Jongin, ia bukanlah merupakan salah satu siswa yang akan gugup jika berada di dekatnya.

Tentu, mereka berada di kelas yang sama, menghirup udara yang sama sehari-harinya, dan untuk kecemasan lebih dari ratusan fangirls -Sehun sangat yakin dengan jumlah-, duduk bersampingan setiap harinya dengan Sehun, tapi untuk Sehun, semua hal yang berkaitan dengan Kim Jongin adalah, irrelevant atau menyimpang.

Ia mendengar banyak- sebenarnya terlalu banyak- tentang dia, terimakasih kepada bocah-gila-yang-menjadi-sahabatnya, Luhan, dan dengan otak yang penuh dengan rumor, rumor, dan beberapa rumor lagi lebih dari segalanya, ia berada di posisi dimana tidak ada niatan sama sekali untuk berteman dengan siswa yang duduk di sampingnya itu.

Jadi dengan kata lain, kelas menjadi sangat awkward.

Dan awkward disini maksudnya, selagi seluruh siswa yang duduk bersampingan saling cekikikan atau berbicara satu sama lain, ia dan Jongin duduk dalam kesunyian penuh.

Jongin dengan kepala yang menempel di buku, berliur di kertas bergaris-garis itu selagi Sehun menyerngit dan mengerngit di sampingnya, karena ew liur manusia ew ew ew kenapa, apa kau anjng, mereka bahkan punya mulut yang lebih bersih.

Mereka tidak pernah benar-benar bicara.

Kecuali pada saat itu dimana Sehun tidak sengaja menerima kertas ulangan Jongin daripada kertas miliknya, dan melihat tulisan besar "98%", hampir menangis saat ia sadar hanya mendapat 95%. Jongin memandamgnya penuh tanya dengan senyum mengantuk dan Sehun harus tersedak saat menyuarakan kata maaf sebelum mengembalikan kertas ulangan Jongin.

Mereka tidak pernah bertukar nama, dan Sehun harus berhati-hati dan mengingat-ingat untuk tidak memanggil Jongin Jongin dan kemudian terdengar seperti bocah hormonal gila yang mengetahui nama pria tampan yang duduk disampingnya.

"Hey—"

Perkenalan pertama mereka tiba pada hari dimana Sehun sedang kelelahan dan dibatas kewarasan akibat beberapa tugas quarter yang belum ia selesaikan, karena ia sangat, sangat dekat untuk memenangkan Pokemon White ketika listrik tiba-tiba padam dan ia tinggal sendiri di ruang pribadinya dengan sinar kecil dari layar Nintendo DS dan teriakan halus aneh prrp! prrp! dari pokemonnya.

Perlu ditekankan, ia terpaksa bekerja keras semalaman dengan hati yang penuh penyesalan.

"… hey, apa kau dengar ?"

Jadi masuk akal jika pikiran Sehun, well, tidak sedang bersama Sehun ketika ia bahkan tidak bisa mengingat nama depan Shakespeare padahal harus melakukan presentasi selama 15 menit kurang dari minus sembilan-seratus detik-, delapan-ratus dan sembilan puluh-sembilan-detik, delapan-ratus detik dan-

"Hey."

"Bisa kau tunggu sebentar, please ? Aku berusaha menghitung waktu kematianku sedramatis mungkin dan oh astaga kau bicara padaku."

Jongin menatap Sehun datar. Exspresi blank selagi tangannya terangkat untuk mengelus belakang lehernya. "Uh, yeah. Apa kau punya pensil yang bisa ku pinjam ? Maksudku, tentu, jika kau sedang tidak sibuk... menghitung waktu kematianmu, benar ?"

"Hai, namaku Oh Sehun."

"…"

"Maksudku, iya, aku punya pensil."

Pada lima belas menit yang seharusnya Sehun habiskan untuk berlatih atas kegagalan presentasinya, ia malah berkenalan dengan teman barunya, teman baru Kim Jongin. Ia menjelaskan kekhawatirannya tentang projek Shakespeare, berbicara tidak putus-putus tentang bagaimana ia telah lembur untuk menyelesaikan tugasnya karena listrik padam selagi ia menyelamatkan anak kucing di pohon -ia yakin tak ingin bicara tentang Pokemon-.

Pada saat professor menunjuk Sehun dan memanggil namanya, Jongin mengangkat tangan perlahan. "Professor, bolehkah aku presentasi sekarang saja ? Ku rasa akan menjadi masuk akal untuk mendiskusikan projekku yang sesuai dengan projek yang kita bahas kemarin."

Sehun menangis terharu di dalam.

Ia lebih menangis lagi setelah Jongin benar-benar mulai presentasi karena betapa cerdasnya pria itu terdengar disana. Dan itu tidak seperti yang Sehun pikirkan saat ia kira teman sebangkunya adalah seorang idiot selama dua tahun ini, tapi mendengarnya bicara dengan sangat fasih tentang beberapa pertunjukan bodoh yang Shakespeare tulis...

"Oh my gahd, ia benar-benar tampan," ia berguman pada diri sendiri.


"Kau membutuhkan waktu dua tahun untuk mengenalkan diri."

"Satu setengah tahun."

"Kau menyedihkan."

"… kau kejam."

"Jadi seberapa dekat kalian sekarang ? Mengingat kalian sudah serba buddy-buddy nama-ke-nama-oh ya ampun, Sehun! Kau belum menjukkan kegilaanmu padanya, kan ? Kau belum menulisnya di salah satu fanfic bodohmu itu-"

Sehun langsung berhenti berjalan, bukan karena tersinggung akan tuduhan 'gila' Luhan, tapi karena, "HEY, AKU MENULIS FANFIC YANG SANGAT SANGAT BAGUS, OKE?"

.

.

.

Tbc

Another translate fic. It short! i know. Akan dibagi jadi dua bagian... atau tiga sih. Hehe.

So, pasti banyak yang udah baca atau pernah denger ff ini ? Bisa dibilang fenomenal di kalangan kaihun shipper. Tentang izin, tenang tenang, saya memang belum dapat izin penuh namun sedang dalam proses. Karena gak tau masih aktif atau nggak, sukur-sukur di bales kayak 'Lost Kitten' kemaren. Ngomong-ngomong, selingan lagi nih bosen nulis yang Sehun selingkuh itu mulu wkwk.

Enjoy gaes ~