Tittle : All for You

Author : Ren Choi

Cast : Wu Yifan (Kris) & Kim Jongin (Kai)

Pair : ( ? ? ? ? )

Genre : Family, Bromance, Hurt/Comfort,

Rating : T

Length : 2 / -

Warning : TYPO Bertebaran . . .

Jam dinding di ruang tengah kediaman Wu telah menunjukkan pukul 11, malam. Rumah megah itu tampak sunyi senyap, dikarenakan para penghuninya telah tertidur lelap.

Namun di lantai dua, terlihat sepasang kaki mungil melangkah pelan menuju salah satu kamar yang ada di lantai itu. Di atas tangannya terdapat sebuah baskom kecil berisi air bersih dan di bahunya, tersampir selembar handuk bersih.

Saat sampai di kamar yang ditujunya, diletakkannya baskom kecil itu di lantai. Kakinya lalu berjinjit untuk menggapai kenop pintu yang dirasanya terlalu tinggi untuk diraihnya. Dengan usaha yang cukup keras, akhirnya kenop itu berhasil diraihnya. Tangan mungil itu lalu mendorong pintu itu sambil tangan yang lain menarik kenop pintu ke bawah, hingga pintu itu terbuka.

Dengan senyuman manis yang tersemat di wajahnya, dia membawa baskom kecil itu untuk masuk ke kamar itu.

Kamar itu tidak terlalu terang, karena hanya lampu tidur yang ada di nakas sebelah tempat tidur saja yang dinyalakan. Jongin – pemilik sepasang kaki mungil itu – mendekati sosok yang tengah tertidur nyenyak itu. Baskom kecil yang dibawanya tadi diletakkannya di atas meja nakas. Jongin lalu berjongkok dan membuka laci meja nakas itu, mengambil kotak obat yang ada disana.

Jongin lalu menaiki ranjang Yifan dengan perlahan karena luka-lukanya masih terasa sakit. Tangan mungilnya lalu menyibak selimut bercorak naga yang menutupi tubuh Yifan.

Jongin meringis melihat pergelangan kaki kanan Yifan yang membiru. Dengan telaten, Jongin menngompres memar di kaki kanan Yifan. Sonyeon berusia 6 tahun itu lalu membalut memar itu dengan kain dingin – berharap dengan melakukan itu memar di kaki gege kesayangannya itu lebih baik. Jongin lalu menggeser duduknya mendekati wajah Yifan. Ditemani cahaya lampu tidur, Jongin dapat melihat luka gores di pipi dan dahi Yifan, luka karena terkena lemparan batu yang sebenarnya ditujukan pada Jongin.

Dengan perlahan dan penuh kehati-hatian, Jongin mengobati luka yang ada di wajah gegenya itu. Saat Yifan melenguh karena Jongin menekan lukanya, Jongin akan langsung menjauhkan tangannya dari wajah Yifan. Namun saat Yifan kembali terlelap, Jongin pun kembali mengobati luka Yifan dengan lebih hati-hati. Jongin sudah lama bercita-cita menjadi seorang dokter, karena itulah Jongin selalu belajar mengobati luka orang lain dari apa yang dilihatnya.

"Selesai!" sorak Jongin begitu luka-luka di wajah Yifan selesai diobatinya.

Yifan mengerutkan keningnya saat mendengar suara sorakan yang menurutnya terlalu berisik. Sonyeon tampan itu pun terjaga dari tidurnya.

"Jongin?"

Jongin yang baru sadar kalau dirinya membuat sang gege terbangun karena suara yang dibuatnya langsung menutup mulutnya. "E . eh, ge ..gege, mi … mianhae. Jongie, Jongie tidak bermaksud membangunkan gege," ujar Jongin dengan kepala tertunduk.

BRUUKK!

"A .. appo," ringis Jongin saat Yifan mendorongnya, sehingga Jongin terjatuh dari ranjang Yifan.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?!" bentak Yifan.

"Jo .. Jongie .. Jongie hanya_"

"Keluar dari kamarku sekarang!" bentak Yifan lagi.

Mata Jongin berkaca-kaca mendengar bentakan Yifan. Selama ini, Yifan tidak pernah membentaknya. Tidak pernah. 'Apa Jongie berbuat kesalahan pada gege', begitulah isi pikiran Jongin saat ini.

"Ge .. Jongie_"

"Aku membencimu, Jongin. Aku sangat membencimu. Aku muak melihatmu. Aku muak melihatmu yang begitu lemah dan cengeng. Aku muak melihatmu yang merebut perhatian Mommy dan Daddy yang seharusnya hanya untukku. Aku sangat membencimu!"

DEG!

Air mata yang dari tadi ditahan Jongin kini mengalir dengan lancar dan membasahi pipi gembilnya. Jongin lalu mendekat ke arah Yifan dan langsung memeluk gegenya itu.

"Mi … mianhae, ge. Ma .. maafkan Jongie. Hiks … Jongie sayang gege. Hiks … gege jangan benci Jongie … hiks. Hiks. Jebal, jangan … hiks … benci Jongie. Hiks …. Jongie sayang gege," isak Jongin yang kini sudah menangis hingga terisak-isak.

BRUK!

Yifan kembali mendorong tubuh mungil Jongin hingga sonyeon manis itu terbaring di lantai. Jongin meringis perih saat luka-lukanya di siku dan punggungnya bertabrakan dengan lantai marmer kamar Yifan.

"Keluar dari kamarku sekarang, Jongin," perintah Yifan dengan disertai tatapan tajam dan dingin pada Jongin yang masih meringis dan menangis.

"Ta .. tapi, ge,"

"Keluar atau aku akan semakin membencimu," ancam Yifan mutlak.

"A .. aniya, ge! Hiks. Jongie akan keluar. Ta .. hiks .. Tapi jangan benci Jongie," ujar Jongie. Dengan tertatih, Jongin bangun dari posisinya dan beranjak meninggalkan kamar Yifan dengan meringis.

"Jongin," panggil Yifan saat Jongin sampai di ambang pintu kamarnya.

"Ne, ge?" sahut Jongin dengan mata yang berbinar, berharap Yifan akan mengatakan kalau apa yang diucapkan tadi itu hanyalah candaannya saja.

"Jangan pernah mengadukan hal ini pada eomma dan appa. Atau aku tak akan pernah mau menghiraukanmu,"

Jongin tertunduk sedih. "Ne, ge. Jongie mengerti,"

2 Minggu kemudian ….

"Gege, kembalikan pororo Jongie~" pinta Jongin. Sonyeon berkulit tan itu melompat-lompat dengan tangan terulur ke atas, mencoba mengambil boneka pororo miliknya yang saat ini sedang berada di tangan sang gege. "Gege~"

"Shireo. Gege tidak akan mengembalikannya. Mulai saat ini pororo ini akan menjadi milik gege," sahut Yifan setelah mendorong tubuh Jongin yang jauh lebih kecil dari tubuhnya.

"Ge … hiks … kembalikan," tangis Jongin.

Yifan lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya, tanpa memperdulikan tangisan Jongin yang meminta agar pororo miliknya dikembalikan padanya. Sesampainya di kamarnya, Yifan membuka sebuah lemari dan meletakkan boneka pororo yang tadi diambilnya di sebelah boneka beruang coklat yang diambilnya minggu lalu.

Yifan sesungguhnya tak membutuhkan boneka itu. Yifan memang cukup menyukai boneka. Tetapi Yifan sama sekali tidak menyukai boneka pororo dan boneka beruang milik Jongin. Yifan hanya ingin membuat Jongin menangis. Sejak kejadian hari itu, Yifan sangat senang jika berhasil membuat Jongin menangis. Katakanlah Yifan gege yang jahat. Tapi menurutnya apa yang dilakukannya itu belum sebanding dengan Jongin yang – dianggapnya – merebut perhatian Mommy-nya tersayang.

Sedangkan itu di lantai satu, nyonya Wu yang mendengar suara tangisan langsung menghampiri asal suara tangisan. Yeoja bersurai pirang itu terheran saat melihat anak bungsunya menangis.

"Waeyo, Jonginie?" Tanya nyonya Wu lembut.

"Hiks … pororo, hiks … mommy," isak Jongin.

"Kenapa pororo Jongie?"

"Yi … Yifan ge mengambil … hiks …. Pororo Jongie," isaknya.

Nyonya Wu menatap lembut Jongin. Yeoja itu lalu membelai lembut surai coklat Jongin. "Don't cry anymore, Jongie. Nanti malam kita beli pororo lagi, ne," nyonya Wu berujar menenangkan.

Senyuman nyonya Wu terpatri di wajah cantiknya melihat Jongin mengangguk. Nyonya Wu lalu menggendong Jongin dan membawa putra bungsunya itu ke kamarnya agar dapat tidur siang.

"Akh!"

Nyonya Wu terdiam sejenak saat mendengar Jongin mengaduh.

"Aigoo, pinggul Jongie kenapa?" Tanya nyonya Wu yang melihat ruam kebiruan di pinggul kanan Jongin.

"I … itu, Jo .. Jongie tadi ter .. terbentur ujung meja, Mommy," jawab Jongin sambil menundukkan kepalanya. Jemari mungilnya memilin-milin ujung baju yang dikenakannya.

Nyonya Wu menghela napas panjang. Yeoja itu sebenarnya tahu Jongin berbohong. Karena setiap putra bungsunya itu berbohong, maka Jongin tidak akan berani menatapnya langsung dan lebih memilih menunduk.

All . For . You –

"Yifan sayang, kau sedang sibuk?" Tanya nyonya Wu.

"No, Mommy," jawab Yifan tanpa mengalihkan perhatiannya dari PSP di tangannya.

"Bisa turun sebentar? Mommy dan Daddy ingin berbicara denganmu," ujar nyonya Wu.

Yifan menurut. Yifan pun mengikuti sang Mommy menuju ruang tengah. Sesampainya di ruang tengah, dilihatnya sang Daddy sudah duduk di sofa tunggal dan sedang membaca Koran.

"Ada apa Daddy, Mommy?" Tanya Yifan.

"Apa tadi Yifan bertengkar dengan Jongin?" Tanya tuan Kim lembut.

Yifan terdiam. "Why, Daddy?" Tanya Yifan.

"Daddy hanya bertanya, Yifan. Mommy-mu tadi melihat luka memar di pinggul Jongin. Jongin tidak menjawab saat Mommy bertanya ada apa dengannya. Lalu, akhir-akhir ini juga kau kelihatan tidak seakrab dulu dengan Jongin. Apa yang terjadi?" Tanya tuan Wu.

"Tidak ada yang terjadi, Dad, Mom," jawab Yifan.

"Yifan tidak berbohong, kan?" Tanya nyonya Wu lembut.

"Ne."

Tuan Wu menghela napas panjang sebelum menatap lekat Yifan. "Yifan, Jongin adalah didi-mu. Jadi, kau harus melindunginya, menjaganya, menemaninya kapan pun. Kami menyayangi kalian. Mommy-mu khawatir melihat memar yang ada di pinggul Jongin. Didi mu itu gampang sekali sakit, karena itulah Yifan harus menjaga Jongin. Yifan mengerti?"

Yifan menunduk. "Ne, Daddy, Mommy," jawab Yifan tenang. Tanpa disadari nyonya Wu dan tuan Wu, kedua tangan Yifan mengepal keras di bawah meja ruang tengah itu.

'Aku benar-benar membencimu'

Anyeong haseyo ^ - ^

Ada yang kangen Ren?

Wuih, Ren absen lama banget, ya. Mian, ya Ren nggak bisa sering update. Apalagi ff It's Because Love. Ren lagi bingung nyari cara buat nyiksa Jonginie di ff itu #plak. Hadeuh, padahal bias sendiri, tapi seneng banget nyiksa doi di ff. Khe Khe Khe

Untuk ff Angel's, Ren kan kemaren janjiin hunkai bakal muncul di chapter depan, tapi Ren baru inget kalau Hunkai moment bakal muncul di chapter setelahnya. Mian ~ ~ ~

Mulai besok Ren libur sampe hari Rabu. Alasannya, karena kakak-kakak kelas Ren bakal ngehadapin UN. Sunbaenim, Fighting!

Sekarang, , , , , balas REVIEW! ^ _ ^

Yesaya . mei - Hihihi tapi yang iri itu emang Yifan. Kekeke

Novisa Putri 09 - Ini udah dilanjut, kok. Iya itu Kris. Ng, disini dah dijawab sikapnya Kris gimana, kan. Ini dah di post. Dan ini udah 1.300 word.

Kai Nieris - Iya, itu Kris. Huwaa, Ren juga. Ini udah dilanjut ^ - ^

SFA 30 - - _ - (Ren bingung)

Jongin 48 - Ini Kris. Sehun mungkin muncul satu atau dua chapter lagi.

Ariee . evil cute elf . 9 - Iya. Ya namanya anak-anak, maunya perhatian buat dia #PLAKKKK

Xx chan cimit - Iyaaa

Buble wk 96 - Iya, kakak. Ini udah dilanjut.

Baby Wolf Jonginie'Kim - Huiiiih, kata-katamu udah mirip ultimatum buat Ren. Ren sempet kepikiran mau bikin romance between Kris n Kai, sih. Kan nggak incest, soalnya mereka nggak sedarah. Tapi tenang aja, Ren bakal usahain kalau Kriskai itu pure bromance. Kalau gitu, nanti siapa yang cocok jadi orang ketiga, ya? Ada usul? Iya, itu Kris. Mian, ya. Ren susah update cepet. TT _ TT

Wiwit Dyas 1 - Iyaaa

Oracle 88 - Iya, ini sudah dilanjut. Wah, Ren juga suka brothership. Iya, itu Kris. Gomawo ~

Misz Shanty 05 - Ini chapter selanjutnya ^ _ ^

Sfs Clouds - Iya, ini udah dilanjut, dan beneer itu Kris. Ini sudah dilanjut

Lia Oktaviani . Joaseo - Hihihi Hunkai brothership kapan-kapan, ya. Kalau Ren dapet ide brothership, Ren usahain deh.

Thiefhanie . Fhaa - Ren juga suka brothership. Disini sudah terjawab~

Rofi . mvpshawol - Iya, itu Kris yang cemburu sama BabyJongie. Nggggg, Ren usahin ya, kkkk. Ren soalnya suka nyiksa Jongie kalau di ff. kkkk (Dilempar HunRis)

Dwi Kkamjong - Kamsahamnida. Iya, itu Kris. Dan ini sudah dilanjut~ Makasih udah nyemangatin Ren ^ _ ^

Guest - Nado joah 3

Cute - Iya, itu Yifan. 3 Shoot? Huih, kayaknya ini malah bakal berchapter. Tapi kayaknya nggak bakal nyampek 10 chapter, kok.

Guest - Iya, itu Yifan. Ini sudah panjang?

Dimple Xing 96 - Ne~

Vx - Kamsahamnida~ Ini sudah dilanjut

Mutiara Park - Ne~ Ampuuun, nanti kalo Ren di wushu siapa yang ngelanjutin ff Ren. #geret Tao,mintatolong

Exo Kai - Iyaaa~

Aliyya - He'eh, itu Yifan. Ini sudah dilanjut

Kamong Jjong - Hayooo, siapa jawabannya? ^ - *

Keepbeef Chicken Chubu - Iya.

Oke, balas Review selesai. Ren sangat berterima kasih pada para readers Ren. Maafin Ren yang terlalu lama update, ne.

See ya at next chapter ~ ~ ~

Ren _ Choi