Antara Kamu dan Dia

.

.

Chapter 4

.

.

Kuroko merasa sangat malu sekali. Apa yang terjadi di dalam kamar mandi tadi, berhasil membuat wajahnya merah merona. Dia merutuki diri sendiri akan keberaniannya tadi dalam mencium Kise. Tapi, dari dasar hatinya, Kuroko merasa bersyukur, karena akhirnya ia bisa bertindak lebih dulu. Itu berarti hatinya kini tidak ragu-ragu lagi.

"sedang memikirkan apa, Tetsuya..." Kuroko memeluk Tetsuya dari belakang. Menyandarkan dagunya di bahu kiri sang kekasih.

"ah? Ryouta-kun... jangan membuatku terkejut..."

"hmm? Kamu melamunkan apa, sampai terkejut dengan kedatanganku?" tanyanya lagi, semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Kuroko.

"memikirkan hal memalukan yang tadi sudah kulakukan, Ryouta-kun." Jawabnya santai, dengan nada datar dan wajah tidak bersalah. Membuat Kise yang mendengarnya langsung sweatdrop.

"hal memalukan ya... ahh... kupikir kamu sudah mulai berani menggodaku.. ternyata hanya hal yang memalukan ya..." gumam Kise kelam, entah serius atau hanya bercanda, tapi yang terlihat dari sudut pandang Kuroko adalah Kise yang benar-benar merasa terpuruk, sehingga membuatnya tidak tega.

"aku hanya bercanda Ryouta-kun... jangan diambil hati." Demi menghibur sang kekasih tercinta, Kuroko memeluk Kise dan mencium sekilas pipi Ryouta. Tentu saja tindakannya ini mendapatkan respon luar biasa dari Ryouta.

"benarkah-ssu? Aha! Aku tau itu. Kamu pasti hanya bercanda. Aku tau kamu sangaaaaat mencintaiku. Iya kan? Iya kan?"

"Ryouta-kun, urusai.." menyesal juga Kuroko sudah berbuat seperti tadi, ternyata dirinya hanya dikerjai oleh kekasih kuningnya ini.

"hidoi-ssu..." rengek Kise. Kuroko merasa memang seperti itu lebih baik, dia lebih naman dengan sikap Kise yang suka sekali merengek dan manja. Mungkin karena sikap itulah yang berhasil menjerat hatinya. Siapa yang tahu?

.

.

Antara Kamu dan Dia by Akuma Kurama

.

Kuroko no Basket by Tadatoshi Fujimaki

.

Pair: KiKuro, AkaKuro

.

Rate M

.

Warning! Yaoi, Boys Love, Sho-Ai, Gay, dll. Typo, cerita pasaran, eyd nggak baik, bahasa nggak baku, aneh, absurd dan segala kekurangan Kuu yang ada di cerita ini.

.

Fict ini Kuu punya, meskipun mungkin isi dan jalan ceritanya pasaran, tapi ini asli hasil ketikan Kuu. Makasih. :]

.

.

Akashi Seijurou, pemuda bersurai merah dan berparas rupawan ini sedang menikmati liburan musim panasnya di villa pribadi milik keluarga Akashi yang ada di Okinawa. Tuan muda dari keluarga Akashi ini berlibur sendirian, tanpa teman ataupun keluarga. Akashiu mengenakan celana pantai pendek dan kemeja berwarna brown yang tidak terkancing, jangan lupakan sunglass dan juga topi yang terpasang apik di kepalanya.

Akashi memilih untuk berjemur dipantai yang ada didekat villa. Jauh dari keramaian meskipun masih dapat melihat hiruk pikuk di sebelah sana. Ia hanya berencana untuk berlibur selama satu minggu saja, karena setelahnya kapten tim basket SMA Rakuzan tersebut akan memberikan pelatihan khusus bagi semua anggota timnya.

"Tetsuya?" gumamnya lirih. Tidak sengaja manik heterokrom milik Seijurou melihat surai baby blue milik Kuroko Tetsuya. Meskipun jarak diantara keduanya terbilang jauh, tapi Seijurou sangat yakin kalau pemuda yang dilihatnya itu adalah Tetsuya-nya.

"hm, dia berlibur kemari?" Akashi beranjak dari duduknya, dengan berjalan santai, ia mendekati Kuroko yang sepertinya tengah asik bersantai diatas pasir putih pantai Okinawa. Semakin dekat dirinya dengan sosok yang ia cintai tersebut, semakin Akashi sadar, kalau sedari tadi, pemuda bersurai baby blue tersebut tengah memperhatikan arah laut. Otomatis membuat Akashi juga melihat kearah laut. Disana, Kise Ryouta yang bertstatus sebagai kekasih dari Kuroko Tetsuya tengah asik berenang. Membuat decihan tidak suka keluar dari mulut tuan muda Akashi.

"ternyata kau nggak sendirian ya.." ujarnya sedikit kesal, tapi meskipun begitu, Akashi tetap mendekati tempat Kuroko berada. Melangkahkan kakinya dengan mantap, lalu mendudukan dirinya disamping Kuroko. Pemuda manis bertubuh mungil tersebut menolehkan kepalanya saat merasa ada yang duduk disampingnya, dan betapa terkejutnya dia saat melihat siapa orang tersebut.

"Akashi-kun?"

"hai Tetsuya. Sedang berlibur?"

"uhm, ya. Apa Akashi-kun juga berlibur?" meskipun awalnya Kuroko sedikit gelisah menghadapi Akashi, tapi akhirnya ia mampu menguasai diri.

"ya. Kau kemari dengan Ryouta?" Kuroko mengangguk kecil dan kembali mengahdap laut, melihat kearah dimana Kise Ryouta masih asik bermain. Tapi saat kekasih dari Kuroko Tetsuya tersebut melihat orang yang ia cintai tidak sendirian, KIse segera menepi dan menghampiri keduanya.

"Akashicchi berlibur juga?" sapanya langsung dengan pertanyaan. Ia segera duduk disamping Kuroko yang menyodorkan handuk kecil ke dirinya. Kise menerima handuk kecil tersebut untuk mengeringkan badanya, Kuroko kembali enyodorkan minuman untuk Kise. Kegiatan kecil itupun tidak luput dari pengamatan sang tuan muda, tentu saja hal itu membuat hatinya tidak terima.

"ya, Ryouta. Kalian menginap dimana?" tanya Akashi, mungkin lebih seperti mengorek informasi.

"ah, kami menginap ditempat temanku-ssu" sahut Kise. Model remaja ini meminum minumannya yang disodorkan Kuroko tanpa memegang tempat minumnya. Tingkah manja yang sengaja ia umbar didepan Akashi.

"begitu? Kalau ada waktu, mampirlah ke villa keluargaku." Akashi menatap kearah Kuroko yang sedari tadi hanya diam. Entah karena apa, Akashi merasa kalau Tetsuya-nya ini tidak mau menatap kearahnya.

"hum, kalau Tetsuya mau, itu bukan masalah buatku-ssu" Kise tersennyum kecil kearah Kuroko yang sedari tadi diam melihat entah kemana.

"ya, terserah kalian saja." Akashi terlihat jelas sangat tidak menyukai hubungan Tetsuya-nya dengan Kise yang semakin dekat saja. Pemuda bersurai merah tersebut mendudukan diri dibawah payung besar yang menaungi Kuroko dan Kise.

"kau berlibur sendirian, Akashicchi?" tanya Kise, memecah suasana hening dan awkward yang tercipta selama hampir sepuluh menit setelah Akashi mendudukan dirinya.

"seperti yang kau lihat, Ryouta."

"tidak bersama teman setimmu, Akashi-kun." Kuroko akhirnya bersuara, pernyataannya ini keluar begitu saja darimulutnya tanpa bisa ia cegah. Entah kenapa rasa penasaran kini memenuhi hatinya. Dulu saat dia masih menjadi phantom, mantan kaptennya ini akan selalu membawanya kemanapun sang kapten pergi.

"untuk apa mengajak mereka, Tetsuya. Mereka juga butuh libiurannya sendiri." Jawaban yang terkesan tidak peduli dari Akashi ini entah kenapa membuat hatinya berdesir lega, berarti Mayuzumi Chihiro tidaklah bersama Akashi. Dan Akashi sempat menangkap kelegaan tersebut diwajah Kuroko. Ah, betapa senangnya Akashi saat ini, karena dia merasa masih memiliki kesempatan untuk memenangkan hati seorang Kuroko Tetsuya.

"hum, tumben sekali kau nggak mengajak salah satu temanmu, Akashicchi. Dulu saja kau pasti selalu mengajak salah satu dari kami.."

"manusia bisa berubah sewaktu-waktu, Ryouta. Kita bukan makhluk stagnan." Dan begitulah, hari berlalu dengan obrolan kecil yang menemani ketiganya, meskipun yang paling banyak bersuara adalah Kise dan yang paling sedikit bicara adalah Kuroko.

Saat berpisah, satu hal yang Akashi dan Kise sadari dari Kuroko, wajah bersahabat yang kini diperlihatkan lagi untuk Akashi, seolah beban dihatinya telah terangkat. Kise berpikir sang kekasih sudah dapat melepaskan kapten mereka ini seutuhnya, berbeda dengan Akashi yang berpikir mendapatkan celah untuk masuk kedalam hubungan keduanya.

Lalu, bagaimana dengan Kuroko sendiri? Apakah hatinya sudah mulai bisa melepas Akashi seutuhnya, seperti perkiraan Kise? Atau malah sebaliknya, ia kembali membuka hatinya untuk Akashi, seperti yang dipikirkan si surai merah tersebut? Hanya Kurokolah yang tau.

.

.

.

.

To be continued...

Awkward... gila. Kenapa jadinya aneh begini?

Nah, nah, konfliknya apa mulai kerasa? Emang Akashi belum mulai pergerakannya untuk mendekati Kuroko sih, tapi kalau kira-kira, menurut kalian, apa yang dipikirkan sama Kuroko?

Bye, bye,... see you next time…