-:-:-:-

After Time © skyruu

Assassination Classroom / 暗殺教室 © Matsui Yuusei

T / Romance

Alternative time, alternative reality, ten years later, possible OOC, mistype, weird, and many mistakes.

Read at your own risk.

-:-:-:-


No matter what you've become, I'll always by your side. I always told you, right?


Kunci apartemen yang berputar tidak mengalihkan konsentrasi seorang pemuda besurai biru langit ini, manik birunya masih saja terpaku pada beberapa kertas yang berserakan bersama gelas kopi di atas meja di ruang tamu.

Dengan sigap dia menangkap sebuah tangan yang hendak menyentuh bagian belakang lehernya.

"Ow ow! Nagisa!" ringis sebuah suara yang dikenalinya berasal dari belakangnya.

"Oh, Karma! Maaf!" pemuda bernama Nagisa tersebut segera saja melepaskan tangan pemuda berambut merah yang tadi hendak menyerang leher bagian belakangnya. "Lagipula kenapa pula harus sembunyi-sembunyi?"

"Habis kau tidak segera menyambutku di depan," Karma mengusap-usap tangannya, merengut.

Nagisa hanya menghela napas melihat kelakuan sahabat sejak SMP-nya. Sifatnya yang seperti anak kecil inilah yang masih belum berubah sama sekali semenjak dulu. Setelah mereka lulus dari Kunugigaoka, mereka masuk ke sekolah yang sama, seraya mereka berlatih menjadi pembunuh dibawah bimbingan Karasuma, mereka melanjutkan sekolah, mungkin keadaannya sama seperti sewaktu masih bersekolah di Kunugigaoka.

Tapi setelah pelatihan khusus tersebut, yang pada akhirnya menjadi seorang pembunuh atau hitman, hanya Nagisa seorang. Karma melanjutkan apa yang dia inginkan semenjak SMP, menjadi seorang birokrat. Well, kau bisa bayangkan apa yang dia lakukan disana, dengan sedikit bantuan dari Nagisa tentu saja.

Karma melepas jasnya dan melemparnya ke sebuah sofa bersama tasnya dan duduk di samping Nagisa.

"Kau sibuk?" tanyanya seraya mengintip pada kertas yang sedang dipegang oleh Nagisa.

"Unn, tidak terlalu. Ini misi untuk bulan depan di Cina," jawab Nagisa tanpa melirik pada Karma dan mengambil kertas lainnya.

Karma cemberut.

"Karma … biarkan aku menyelesaikan persiapanku," keluh Nagisa pada Karma yang memeluknya dari samping dengan sangat erat.

"Kau bisa lakukan itu nanti. Untuk bulan depan, 'kan?" elak Karma masih memeluknya. "Sekarang berikan waktu untuk kekasihmu ini,"

Ya, mereka sepasang kekasih semenjak 6 tahun yang lalu. Semenjak mereka masih berlatih bersama Karasuma. Irina yang pada saat itu ikut membantu pelatihan, memberikan banyak sekali nasihat pada Karma terkadang membuat Karasuma sakit kepala karena terkadang mereka ribut sekali saat membicarakan hal-hal yang tidak pantas untuk dibicarakan keras-keras. Karasuma hanya berterima kasih mereka tidak membicarakan hal itu pada saat Nagisa masih di sekitar mereka.

Well, petuah-petuah dari Irina membuahkan hasil, Karma berhasil membuat Nagisa jatuh kepelukannya hingga sekarang.

"Oh please, Karma," bujuk Nagisa.

Karma menyerah dan segera melepas pelukannya, kemudian memberikan sebuah kecupan dipipinya. "Aku pulang,"

"Selamat datang," balas Nagisa dengan senyuman sebelum dia kembali beralih pada pekerjaannya. Karma mengacak-acak rambut panjang Nagisa yang diikat ponytail berantakan semakin berantakan.


Matahari terbenam begitu cepat, padahal Karma baru saja pulang. Nagisa meregangkan otot-ototnya yang kaku karena tetap berada di posisi yang sama selama beberapa jam. Melihat jam dinding menunjukkan pukul 11 malam, Nagisa merasa bersalah karena tidak mempedulikan Karma semenjak tadi siang.

Nagisa beranjak menuju dapur, membuat dua cangkir cokelat hangat. Setelah selesai, Nagisa memasuki kamar tidur Karma yang sedikit gelap, hanya bercahayakan sebuah lampu meja. Nagisa tersenyum melihat wajah tertidur Karma. Meletakkan dua cangkir di atas meja di samping tempat tidur, Nagisa hendak membangunkan Karma.

Sebelum niat itu terlaksana, tubuh Nagisa ditarik hingga jatuh di atas tubuh Karma. Nagisa terkejut, namun keterkejutannya tergantikan dengan wajah sebalnya setelah melihat wajah iseng Karma.

"Aku tahu kau pasti kemari, Nagisa," ucap Karma santai, jemarinya memainkan helai panjang Nagisa.

Nagisa menepis tangan Karma dan bangun dari atas tubuhnya. Karma hanya menatap gerak-gerik Nagisa. Nagisa menyerahkan sebuah cangkir cokelat hangat dihadapannya. "Permintaan maaf," bisik Nagisa.

Karma tersenyum kecil dan menerima cokelat hangat dari tangan Nagisa lalu menyeruputnya dengan nikmat. "Aku kembali hidup," candanya.

Nagisa mengambil cangkir miliknya, dan meminumnya perlahan. Karma menggerakkan tangannya di pahanya, mengisyaratkan Nagisa untuk duduk di pangkuannya. Namun Nagisa tetap tak bergerak, dia tetap meminum cokelatnya.

Karma cemberut, meletakkan kembali cangkirnya di atas meja, dan melalukan hal yang sama pada cangkir milik Nagisa. Nagisa hanya diam hingga Karma menariknya keatas pangkuannya.

"Aku belum bilang bahwa aku memaafkanmu," cengir Karma.

Nagisa menghela napas, seharusnya dia tidak merasa bersalah dan mendatangi Karma seperti ini karena tahu pada akhirnya akan seperti ini.

"Berikan aku ciuman baru kau boleh pergi," seolah mengerti apa yang Nagisa pikirkan, Karma meminta sesuatu sebagai permintaan maaf bagi Nagisa.

Nagisa menghela napas lagi. Ini tidak akan berakhir sebelum menuruti permintaan Karma. Akhirnya dia menuruti permintaan Karma. Poni panjang yang menutupi dahi Karma, dia singkirkan ke belakang dengan lembut, seketika mendaratkan sebuah kecupan manis di dahi pemilik rambut merah tersebut.

Karma tersenyum puas. Dia menarik dagu Nagisa dan memagut bibirnya dalam kecupan kecil.

"Permintaan maaf diterima," sahut Karma dengan senyuman isengnya seperti biasa.

"Karma bodoh," kekeh Nagisa, kemudian membalas kecupan Karma.

Well, apa dengan hal seperti ini semuanya berakhir?

"Hei! Kemana tanganmu itu menyentuh—ah!"

"Well, Nagisa-kun. Sepertinya kau membangunkan sesuatu yang ada dalam diriku,"

"Idiot!"

Baiklah, akhir yang indah. Bukan begitu?


[a/n]: What the hell is this?

Cuma karena lagi membayangkan TYL!Karma dan TYL!Nagisa terciptalah sebuah … nista seperti ini. Akhir nggak jelas, isi nggak jelas juga.

Well, fic pertama di fandom Assassination Classroom ini. Fandom yang lagi naik daun gara-gara animenya. Saya bersyukur banget waktu dengar kabar kalo AssClass ini dapat anime, senengnya bukan main! /cukup

Mungkin sedikit feedback? Thank you before! /o/