GROWING PAINS

Main Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre: Romance

WARNING!

BOYS LOVE

SEWAKTU-WAKTU BISA NAIK RATED.

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please, NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION ^^

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANKYOU ^^


.

.

I hope You will not be like Me, remembering too much of the past...

.

.


"Selama kalung itu melingkar di lehermu, selama itu juga kau menjadi milikku."

"Lalu apa yang akan terjadi jika aku melepas kalung ini?"

"Kita berakhir."

Eunhyuk terbangun dengan keringat bercucuran di dahinya. Mimpi itu lagi, sudah berhari-hari Eunhyuk memimpikan hal yang sama. Ia berjalan dengan gontai menuju dapur mencari segelas air untuk membasahi tenggorokannya yang terasa sangat kering. Perpisahannya dengan Donghae membuat hidupnya berantakan dan tidak tentu arah, kebiasaan mabuknya semakin parah dan di tambah lagi ia selalu mengalami insomnia. Lima tahun berlalu tapi Eunhyuk masih terus terjebak dalam masa lalu, ia terpuruk dan tidak bisa bangkit lagi. Eunhyuk meraba lehernya, sudah lama sekali sejak kalung itu menghilang tapi Eunhyuk masih saja merasa kalung itu melingkar di lehernya. Entah apa yang sedang dilakukan Donghae sekarang, Eunhyuk tidak tahu dimana keberadaannya setelah berpisah dengannya lima tahun yang lalu.

Sekarang Eunhyuk sudah berusia duapuluh sembilan tahun, ia sudah memenuhi kewajibannya sebagai laki-laki Korea dengan menjalani wajib militer dua tahun yang lalu dan sekarang ia bekerja di sebuah redaksi majalah sebagai fotografer. Tugasnya tidak terlalu berat, terkadang ia hanya melakukan pemotretan di dalam ruangan atau sesekali ia akan keluar menemani rekan reporternya untuk mengabadikan momen. Benar, pekerjaannya memang mudah tapi beban hatinya membuat segalanya terasa berat dan melelahkan. Setiap hari bekerja dengan selalu memikirkan Donghae, tidak ada orang lain di hati dan pikirannya selain Donghae dan Donghae. Sudah pernah Eunhyuk katakan sebelumnya bahwa dirinya telah jatuh ke dalam jurang tak berdasar dan tidak mungkin baginya untuk menemukan jalan kembali.

"Eunhyuk, pergilah dengan Taemin untuk mewawancarai aktris ini. Ku tunggu artikelnya di mejaku besok pagi."

Eunhyuk mengangguk tanpa kata kemudian membungkuk sebelum atasannya kembali ke ruangannya. Di redaksi ini Eunhyuk bekerja dengan Taemin dan secara tidak langsung Taemin pula lah yang menjadi teman dekatnya di sini. Well, Junsu tetap teman terbaiknya tapi sekarang si pantat bebek itu sedang pergi berlibur dengan Yoochun entah kemana. Jadi, selama Junsu tidak ada Eunhyuk sering mengajak Taemin menginap di apartemennya untuk menemaninya mengobrol dan mengusir rasa sepi.

Setelah lulus dari perguruan tinggi Eunhyuk langsung bekerja di redaksi ini dan menyicil membeli apartemen yang ditempatinya sekarang bersama Junsu. Keluarga? Sudah lama sekali Eunhyuk tidak mengunjungi mereka. Sebenarnya kondisi keluarganya sekarang jauh lebih baik setelah ayahnya menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana anak perempuannya bisa memenangkan tender besar untuk perusahaan mereka dan akhirnya Sora diijinkan mengambil alih perusahaan setelah ayahnya pensiun. Tentu saja itu adalah angin segar untuk Eunhyuk, dengan begitu ia bisa mengejar apa yang ia impikan dan tidak lagi di desak oleh sang ayah untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya. Kehidupannya sekarang memang sangat sempurna, ia menjalani apa yang ingin ia jalani. Tapi, ada satu hal yang membuatnya selalu merasa kosong.

Donghae, tidak lagi ada di sampingnya.

.

.


ooODEOoo


"Donghae-ssi, galeri besok di mulai jam sembilan pagi dan konfrensi pers dilakukan keesokan harinya. Persiapkan dirimu."

Dan lagi, malam ini Donghae tidak bisa pulang ke rumah karena harus menyusun foto-foto hasil jepretannya di galeri, tidak mungkin baginya menyuruh asistennya yang sudah berkeluarga terus menemaninya sepanjang malam. Jadi, mau tidak mau Donghae harus melakukannya sendiri lagi pula Donghae memang sudah terbiasa melakukan segalanya sendiri. Sudah beberapa tahun ini Donghae meninggalkan pekerjaan utamanya sebagai guru dan memilih berkeliling dunia juga memamerkan kemampuan fotografinya di galeri pribadinya. Bukan tanpa alasan Donghae meninggalkan pekerjaan utamanya, hanya saja ia tiba-tiba menyadari ada hal lain yang jauh lebih menarik untuk dilakukan. Boleh menyebut ini sebagai pelarian? Setelah berpisah dengan orang yang paling dicintainya Donghae tidak bisa berdiam diri di tempat yang penuh dengan kenangan mereka berdua. Akhirnya, ia memilih untuk berpergian keluar negeri sambil menekuni hobi fotografinya.

Hobi fotografi ini sudah Donghae tekuni jauh sebelum ia menjadi guru, tapi kesadarannya akan kemampuan itu baru ia sadari setelah seseorang meninggalkannya dan membuat sudut hatinya terasa hampa dan kosong. Lalu apakah hidupnya kembali sempurna setelah mendapatkan impiannya yang lain? Sama sekali tidak. Meski semua terlihat baik-baik saja dan sempurna tapi jiwa Donghae seperti kosong dan tidak berarti. Perpisahan yang sangat disesalinya terus menghantuinya dan mengikutinya seperti bayangan, kemana pun Donghae pergi akan ada bayangan wajah Eunhyuk di sana. Masa lalu yang tidak bisa ia lupakan begitu saja menjadi beban dikehidupan barunya. Donghae menjalani kehidupannya seperti biasa tapi ia tidak bisa merasakan apapun seperti mati rasa dan tidak lagi merasakan kehangatan yang dulu pernah ia rasakan. Semua terasa hampa dan dingin, tidak ada kehangatan yang ada hanyalah rasa sakit yang berlebihan, rasa sakit yang mendalam hingga membuatnya mati rasa.

Dalam benaknya, Donghae masih terus memanggil nama Eunhyuk. Bahkan ketika ia mencoba memejamkan mata dan menyelami alam bawah sadarnya, Eunhyuk tetap akan hadir dalam ingatannnya. Senyum Eunhyuk yang selalu ia kagumi terus hadir mengelilingi kepalanya bagai potongan film. Bagaimana Eunhyuk memeluknya, tersenyum untuknya dan sentuhan halus telapak tangannya masih dapat Donghae rasakan meski samar.

Rasa sakit ini terlalu berlebihan, terlalu menyiksanya. Masihkah boleh berharap kembali ke masa lalu meski sudah terlambat?

"Aku kembalikan ini, maafkan aku"

Kalimat perpisahan yang bahkan masih terus terngiang jelas di telinga Donghae terus menemani hari-harinya, tiada hari tanpa mengingat masa lalunya bersama Eunhyuk. Hari-hari bahagia itu tidak lagi terjadi, hari-hari penuh senyuman dan kebahagiaan itu telah berakhir dan mungkin tidak akan pernah kembali lagi...

Karena,

Eunhyuk tidak lagi berada dalam dekapannya.

.

.

TBC


Teaser... ^^

Gara-gara Teaser MV baru D&E jadi ada ilham untuk bikin sekuel Teacher heheheh

How? layak lanjut apa stop aja di sini?

Review ya... :)

Oh, gak bisa janji update cepet tapi akan di usahakan update seminggu sekali atau dua minggu sekali gimana kondisi kantor dan waktu luang saya ya ^^

Love you all ^^

.

.

With Love,

Milkyta Lee