Title : 만질 수가 없다 (Untouchable)
Pairing : Chanyeol X Kyungsoo
Genre : Comfort/Hurt, Romance
Rating : M
Disclaimer : Chanyeol & D.O belong to SM Entertainment, but THE STORY IS BELONG TO ME! No plagiat!
Summary : Aku mungkin bisa menyentuh tubuhmu, tapi aku tidak yakin bisa menyentuh hatimu—Chanyeol [CHANSOO], [Slight!KAISOO] GS! YAOI! DLDR!
WARNING! TYPOS BERTEBARAN, CERITA PASARAN, OOC.
GET AWAY IF U DON'T LIKE IT! YOU'VE BEEN WARNED!
NO BASH! NO FLAME!
ALL POV IS AUTHOR POV!
.
.
.
.
.
PART 8
Musim gugur sudah hampir berakhir, hawa dingin lambat laun sudah hampir terasa. Seperti malam ini Kyungsoo dengan sengaja membuka jendela kamarnya. Langit begitu bersih karena angin musim dingin yang menyapu awan. Ada kabut yang keluar dari bibir kisablenya saat yeoja itu menghela nafas. Kyungsoo menyelipkan anak rambutnya di balik telinga yang sebagian tersapu angin. Mengeratkan selimut bulunya, Kyungsoo duduk di ambang jendela menatap hamparan langit.
Malam ini sudah pukul sembilan malam namun Chanyeol belum pulang. Pria bertelinga peri itu bilang bahwa dia akan lembur malam ini. Chanyeol, tanpa sadar Kyungsoo menjadi terlalu sering memikirkan namja berstatus suaminya itu. Yeoja bermata bulat itu mengusap perutnya yang semakin membesar, bibirnya yang merah penuh itu akan merekahkan senyum saat ia merasakan tendangan bayi di dalam perutnya.
"Kenapa sayang, apa kau merindukan ayahmu?"tanya Kyungsoo bermonolog dengan sang bayi, sebenarnya bukan tanpa alasan Kyungsoo berkata seperti itu. Karena memang sudah menjadi kebiasaan di jam seperti ini Chanyeol akan mengusap-usap perutnya hingga Kyungsoo tertidur.
"Sayang, katakan pada umma. Apa umma jahat pada ayahmu?"tanya Kyungsoo lagi pada kesunyian."Sebenarnya umma tidak jahat, umma hanya takut,"imbuh Kyungsoo seperti membela diri sendiri.
"Jika berdekatan dengan ayahmu, umma ingin lari. Tapi jika jauh seperti sekarang umma-"
'CKLEK!'
Ucapan Kyungsoo terpotong oleh suara pintu yang terbuka. Dan Kyungsoo sangat kebingungan bagaimana bisa hatinya begitu merasa lega sesaat setelah ia melihat sosok Chanyeol disana. Seolah kegundahan hatinya sedari tadi bukanlah suatu yang nyata.
"Kenapa kau membuka jendelanya Soo, udara sudah semakin dingin,"tegur Chanyeol sambil menyeberangi ruangan dan memhampiri Kyungsoo.
Chanyeol tertegun memandang Kyungsoo, malam ini entah kenapa Kyungsoo terlihat begitu cantik. Rambut hitamnya yang berwarna hitam dan bergelombang di bagian bawah itu di gerai indah. Beberapa anak rambutnya menari diudara karena tertiup angin. Wajah putihnya dan bibir alami semerah darah. Saat ini Kyungsoo benar-benar seperti peri musim dingin.
"Kau sudah pulang?"tanya Kyungsoo, suaranya terdengar begitu merdu di telinga Chanyeol. Terdengar bagai gemericing lonceng yang didentangkan malaikat surga.
"Ya, maaf aku sedikit terlambat,"jawab Chanyeol.
Udara memang terasa begitu dingin, namun entah mengapa wajah Kyungsoo terasa menghangat. Jantungnya berdebar menyenangkan saat Chanyeol berada di dekatnya seperti ini. Aroma maskulin yang menguar dari tubuh namja itu entah mengapa membuat Kyungsoo begitu tenang. Chanyeol menggunakan setelan hitam yang begitu pas ditubuhnya. Dasi yang ia kenakan tadi pagi sudah tidak ada di tempatnya. Kedua kancing teratas kemeja pemuda itu terbuka membuatnya terlihat begitu menawan. Kyungsoo tahu Chanyeol itu tampan, tapi dia tidak penah menyadari jika Chanyeol bisa setampan ini.
"Aku harap kau tidak keberatan jika aku menutup jendelanya,"tanpa menunggu jawaban Kyungsoo, Chanyeol menutup jendela itu. "Lihat, tanganmu jadi sedingin es,"khawatir Chanyeol sambil menggenggam kedua tangan Kyungsoo, namun...
'SRET!'
Dengan refleks Kyungsoo menarik kedua tangannya. Menyisakan Chanyeol dengan wajah yang diliputi rasa kecewa.
"Maaf, aku tidak-"sesal Kyungsoo sangat.
"Tidak apa-apa"potong Chanyeol dengan lembut,"Aku mengerti,"
Kyungsoo tahu Chanyeol pasti tidak baik-baik saja. Pada dasarnya suaminya itu memang orang baik,Kyungsoo tahu bahwa selama pernikahan mereka Kyungsoo tanpa sengaja telah menyakiti pemuda itu. Namun Chanyeol tetaplah Chanyeol. Dia selalu mengalah untuk Kyungsoo.
"Ahh ini sudah malam, sebaiknya kau pergi tidur Kyung,"ujar Chanyeol memecah keheningan.
Namun Kyungsoo tetap berdiri di sana tak bergeming.
"Ada apa?"tanya Chanyeol lagi, sejujurnya Chanyeol sedikit takut jika Kyungsoo semakin menolaknya. Padahal akhir-akhir ini yeoja itu sudah sedikit melunak padanya.
Kyungsoo hanya menggeleng. Hatinya sungguh gundah sekarang, dia ingin sekali belajar untuk menerima Chanyeol dan juga sentuhan pemuda itu. Namun tubuhnya tidak bisa, belum lagi hatinya yang sebagian masih ditawan Jongin.
Detak jantung Chanyeol meningkat cepat. Rasa khawatir ini tidak bisa dibohongi. Dia tidak sanggup jika Kyungsoo menolaknya lebih dari ini.
"Sudahlah, sebaiknya kau tidur karena sudah malam,"tanpa seijin orang yang bersangkutan Chanyeol mengambil resiko mengangkat tubuh Kyungsoo bridal style.
"C-chanyeol!"protes Kyungsoo yang terdengar sarat akan rasa takut, khawatir dan juga keberatan.
"Badahal kau sekarang berbadan dua, tapi tubuhmu tetap seringan kapas,"Chanyeol sengaja tidak menghiraukan keberatan Kyungsoo dan lebih memilih membawa yeoja itu ke atas ranjang.
Dengan hati-hati Chanyeol membaringkan Kyungsoo ke atas ranjang. Tangan besar pemuda itu menahan tubuh Kyungsoo saat yeoja itu ingin menggulingkan tubuhnya untuk membelakangi Chanyeol.
"Chanyeol kumohon..."pinta Kyungsoo sangat saat Chanyeol benar-benar menahannya. Jantungnya tidak bisa diajak berkompromi disaaat seperri ini. Berdentum keras seperti ingin melompat dari tempatnya.
Kyungsoo meringis saat tangan hangat Chanyeol meraih majahnya dan memaksa yeoja itu untuk menatap Chanyeol.
"Kenapa kau benci setuhan?"tanya Chanyeol lembut.
Tenggorokan Kyungsoo seperti tercekat, tak mampu mengucapkan sepatah katapun,"A-aku tidak tahu..."jawab Kyungsoo serak saat dia menyadari wajah Chanyeol mendekat.
"J-jangan..."lirih Kyungsoo hampir tak terdengar sambil memalingkan wajah saat Chanyeol ingin menciumnya, akhirnya bibir Chanyeol mendarat di pipi yeoja itu. Mengabaikan rasa kecewa di dada karena Kyungsoo menolaknya, Chanyeol menciumi pipi gembil istrinya hingga di pangkal telinga dan turun sepanjang rahang yeoja itu.
"Chanyeol...stop..."suara Kyungsoo terdengar putus asa, mencengkeram kemeja depan Chanyeol agar pemuda itu mau menghentikan aksinya.
Mencoba tetap menyeimbangkan dirinya agar tidak terlalu menghimpit Kyungsoo yang kini berbadan dua Chanyeol tetap memberi kecupan-kecupan ringan di wajah Kyungsoo. Yeoja bermata bulat yang terlihat gelisah dibawahnya ini benar-benar membuat Chanyeol merasa gila. Tujuh bulan sudah mereka menikah, belum sekalipun Chanyeol menyentuh Kyungsoo lagi kecuali sentuhan-sentuhan ringan. Dan jika boleh jujur hal itu sangat menyiksa Chanyeol.
Dulu mungkin Chanyeol tidak bisa menyentuh Kyungsoo karena yeoja itu kekasih adiknya sendiri. Namun sekarang, saat yeoja itu sudah menjadi istrinya ia tetap tidak bisa berbuat apapun. Menyadari hal itu, kadang naluri laki-laki Chanyeol ingin dibebaskan.
"Kyung..aku akan mengajarimu..bahwa sentuhan tidak semenakutkan yang kau pikirkan.."Bisik Chanyeol sambil mengendus ceruk leher Kyungsoo.
"T-tidak sekarang..kumohon..."dengan tangan gemetar Kyungsoo berusaha menghindar dari Chanyeol. Mendorong dada pemuda itu yang sepertinya tidak terlalu berguna.
Chanyeol meraih kedua tangan Kyungsoo dan menahan keduanya di sisi tubuh yeoja itu. Pemuda bertelinga peri itu sedikit menarik tubuhnya dan memandang mata Kyungsoo.
"Aku berjanji tidak akan menyakitimu.."pinta Chanyeol dengan suara lembut yang menenangkan.
Kyungsoo memnggeleng cepat,"Jangan...kumohon Chanyeol.."
"Tapi aku menginginkanmu...sangat, sangat menginginkanmu Kyung..."Chanyeol sengaja merajuk sambil merendahkan tubuhnya dan mencium Kyungsoo, tepat dibibir dan yeoja dibawahnya mengejang.
"Ugh..."keluh Kyungsoo seperti ingin mati, seluruh tubuhnya terasa seperti tersengat listrik. Persendiannya melumer dan tubuhnya bergetar saat bibir Chanyeol bergerak diatas bibirnya. Ciuman Chanyeol begitu menuntut menginginkan kepuasan dan Kyungsoo tidak bisa berbuat apapun.
"Aku menginginkanmu...hingga rasanya ingin mati.."bisik Chanyeol di sudut bibir Kyungsoo setelah melepas ciuman mereka.
"A-aku...aku..."Kyungsoo tergagap, dia memang takut sentuhan namun ada pengecualian untuk Chanyeol. Pemuda itu bisa menyentuh Kyungsoo tanpa harus membuat yeoja itu pingsan. Hal sederhana yang Jongin sendiri, kekasih hati Kyungsoo tidak bisa melakukannya. Wajah Chanyeol masih menempel padanya, dan itu membuatnya sulit bernafas.
Chanyeol meremat jemari Kyungsoo lembut, setelah beberapa saat menarik kedua tangannya melewati lengan Kyungsoo dan berhenti di pundak, turun hingga menemukan kedua buah dada Kyungsoo.
"Chan-"
Chanyeol segera mencium Kyungsoo lagi sebelum yeoja itu protes, meremas kedua payu dara Kyungsoo dan sedikit menggodanya. Yeoja berstatus istrinya itu menggelinjang kuat, dadanya membusung karena gejolak di dalam tubuhnya, dia ingin mengerang namun mulut Chanyeol mwnguasai miliknya.
Chanyeol begitu menikmati apa yang ia lakukan, meremas benda lunak itu sesuai keinginannya. Dia bisa merasakan puting Kyungsoo mengeras di dalam genggamannya karena yeoja itu sepertinya tidak memakai bra. Saat ibu jarinya dengan sengaja menekan nipple Kyungsoo dengan kuat, yeoja itu menggelinjang lagi, hingga paha bagian atasnya menggesek kejantanan Chanyeol, dan saat itu dunia sekitar Chanyeol serasa runtuh.
Refleks Chanyeol melepas ciumannya dan membawa bibirnya ke bawah. Suara nafas Kyungsoo yang tersenggal terdengar keras saat Chanyeol memasukkan nipple kyungsoo dengan tidak sabaran ke dalam mulutnya yang masih dibalut piyama tibis milik Yeoja itu.
"Chanyeol...Chanyeol..."Kyungsoo meracau tidak jelas, semua ini begitu baru untuknya, karwna jujur saja dia lupa bagaimana rasanya beesentuhan saat pertama kali dia menyatu dengan Chanyeol.
Tentu Chanyeol tidak sabaran, dia menarik piyama elastis itu hingga buah dada Kyungsoo menyempul keluar. Meremasnya lagi dan membelainya menggunakan lidah. Chanyeol menghisap kuat nipple itu saat ia merasa Kyungsoo menarik rambutnya karwna kenikmatan.
Lambat laun, udara dingin malam itu seakan tidak terasa dan tergantikan dengan hawa panas di kamar mereka. Chanyeol berhasil menanggalkan pakaian keduanya. Mereka siap menjadi satu, Kyungsoo yang gemetar dibawahnya kini tanggung jawab Chanyeol. Pemuda itu akan menunjukkan pada Kyungsoo dunia yang putih bersih, tingkat kenikmatan yang hanya bisa dicapai dengan sentuhan.
.
.
.
Kyungsoo takjub ia terbangun tanpa berteriak, dibawah selimut yang sama bersama Chanyeol tanpa mengenakan apapun. Apakah dengan begini kini ia resmi menjadi istri Chanyeol. Istri, benar Kyungsoo sekarang adalah seorang istri. Sudah sepantasnya dia memberikan ini pada Chanyeol.
"Ahh..."desahan Kyungsoo lolos saat ia merasa Chanyeol menciumi punggung polosnya. Ya, kini Kyungsoo memang sedang memunggungi Chanyeol. Entah kenap kulitnya menjadi begitu sensitif sejak kejadian semalam. Namun, yeoja itu tidak meronta saat Chanyeol menariknya mendekat, membuat punggungnya berhimpitan dengan dada Chanyeol.
Bahkan Kyungsoo membiarkan tangan Chanyeol menyusup kedepan dan mulai meremas kedua belah dadanya.
Kyungsoo sedang ingin menjadi istri yang baik pagi ini, maka ia meloloskan desahan yang lebih banyak saat Chanyeol semakin keras meras buah dadanya. Walaupun kini ia sedikit merutuki perbuatannya saat ia merasakan sesuatu mengeras di pangkal punggungnya.
Yeoja itu pun hanya pasrah saat Chanyeol membalik tubuhnya terlentang dan mulai menciumnya lagi. Kyungsoo mengerti, Chanyeol sangat membutuhkan ini. Chanyeol pria dewasa, biarlah dia mendapatkan apa yang dia inginkan kali ini.
"Pelan-pelan.."lirih Kyungsoo.
"Tentu, aku tidak akan menyakiti anak kita.."Jawab Chanyeol penuh dengan nada sayang.
TBC
Huftt, pertama-tama aku mau minta maaf ma readers sekalian. Karena sebenarnya aku bukan orang yang kalian kira. Aku bukan author Jung Eunhee. Aku cuma pembaca yang merasa sedih saat tahu ff ini ga dilanjut and dengan lancangnya aku memberanikan diri untuk melanjutkan ff ini.
Jadi, sekarang terserah readers sekalian. Aku masih boleh ngelanjutin ff ini atau ga? Atau di stop aja sampai disini? Please kasih feedback ya readerdeul.
Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Sebenarnya aku mau memperkenalkan diri juga sama chingudwulsekalian. Tapi aku ga enak ma reader yang nungguin ff aku sendiri, aku merasa bersalah aja, ff sendiri dianggurin tapi malah nulis punya orang lain.
Sebenarnya alasan aku nulis ff itu karena susah banget cari ff dengan ide cerita yang aku suka. So aku mulai nulis ff dengan ide cerita fav aku. And kebetulan ff ini termasuk fav aku yang jarang banget ada di ffn, so I can't help but forced my self to continue this story, hehe
So, giimana, lanjut apa kaga?!