Directly Marriage

By Onfanllcouple

rate save

KaiSoo Couple! GS!

Happy reading^^

Langit berwarna hitam kelam, entah kemana pergi nya bulan dan bintang yang biasa menghiasi malam-malam indah. Hujan turun dengan deras. Angin berhembus kencang menambah dinginnya suhu yang mendekati minus di musim dingin ini. Benar-benar seperti malam yang sangat buruk bagi seorang wanita mungil yang tengah berdiri didepan halte dengan pakaian lusuh yang terciprat air sambil memegangi payung yang sudah setengah hancur.

Ia mengangkat wajah nya yang tak berbeda jauh dengan keadaan bajunya. Mulutnya mulai meracau tak jelas, antara menggigil atau merutuki nasib sial yang dialaminya seharian ini. Mulai dari bertemu sahabat yang sudah memiliki anak. Terkena cipratan dari bos karena datang terlambat. Ia bahkan harus mempersiapkan meeting dadakan karena partner bisnis dari luar negeri datang lebih cepat dari jadwal seharusnya. Pihak bengkel mobil meminta waktu tambahan untuk perbaikan mobilnya. Terakhir, ia sudah seperti orang gila ketika keluar mendapati langit nan gelap tengah menurunkan hujan, seolah sedang mengejeknya habis-habisan.

Wanita itu mengkerutkan keningnya, berpikir, mencoba merenungi apa penyebab hari nya yang menyedihkan ini. Mencoba mencari suatu solusi yang tepat untuk masalah yang tengah dihadapinya. Ia kembali mengingat bahwa hari ini semua awal nya berjalan dengan baik, ia bangun tepat waktu dan wajah nya masih sama cantik nya seperti pagi yang sebelum-sebelum nya, sampai akhirnya ia mengingat apa yang membuat moodnya buruk seketika.

Pagi ini sebelum ia ke kantor, seperti biasa ia menyempatkan dirinya sarapan di café mungil disisi jalan. Semua masih baik, tempat duduk nya yang biasa ia tempati masih kosong dan makanan yang ia pesan rasa nya masih sama enak nya dengan sebelum-sebelum nya sampai terdengar suara seseorang mengintrupsi kegiatan nya.

"Hai Kyungsoo!"

Merasa terpanggil, ia menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang wanita cantik tengah berjalan pelan sambil menggandeng tangan seorang bocah kecil kearahnya.

"Aigoo.. Baekhyun ahh. Sudah lama aku tak pernah bertemu dengan mu. Kapan kau kembali ke Seoul?"

Wanita yang bernama Baekhyun itu segera menggendong bocah yang berjalan bersama nya tadi lalu bergegas duduk didepan bangku kosong yang ada dihadapan Kyungsoo. Kedua wanita itu berkumpul dan berbincang bersama-sama.

Bertemu sahabat lama adalah suatu hal yang sangat menyenangkan, berbagi kisah dan pengalaman. Tapi kadang juga menyakitkan. Perlahan Kyungsoo mulai merasa iri dengan semua yang dimiliki Baekhyun. Ia menatap wajah Baekhyun yang berseri-seri ketika menceritakan kehidupan pernikahan nya walau sebenarnya Kyungsoo sudah tau sebelumnya. Mereka sahabat yang begitu dekat meski Baekhyun tinggal di France setelah menikah dengan suaminya tidak berarti mereka putus komunikasi dan yang membuat Kyungsoo semakin sakit adalah ketika Baekhyun bercerita tentang pengalaman nya mengurus anak sambil bekerja. Apa artinya pekerjaan yang selama ini dilakukan nya adalah untuk anak dan suaminya.

Kyungsoo sadar, dia tidak punya seseorang untuk dia bahagiakan selain orangtua nya. Ia sadar kini karir nya sudah berada di puncak tapi tak ada satu orang spesial yang bisa diajaknya berbagi untuk itu. Usia nya sudah 33 tahun, teman-teman nya sudah mempunyai keluarga sedangkan ia bahkan tak punya pacar atau seseorang yang disukainya. Bahkan tidak ada satupun di antara teman-teman kantornya. Orangtua nya juga tidak mau menuntut lebih jauh mereka menyerahkan semua nya pada Kyungsoo. Tidak ingin menjodohkan nya dengan siapapun. Karena Kyungsoo yang menjalani hidupnya sendiri dan keluarga nya tidak ingin memaksa atau ikut campur dengan itu.

Dan sekarang Kyungsoo putuskan untuk segera menikah.

Bagaimana pun cara nya!

Osaka- Japan

"Apa kau benar ingin keluar?"

Pemuda tinggi yang kini hanya memakai celana jeans pendek berwarna hitam, kaos polos berwarna putih itu mengangguk dengan tegas. Pria tua berjas yang sedang duduk dibangku besar, dibelakang meja sedang berusaha membaca raut wajah pemuda yang berdiri dihadapan nya. Ia benar-benar ingin tau apa alasan pemuda itu keluar dan sayangnya ia merasa tak berhak untuk bertanya seperti itu. Pria tua itu merasa harus menghargai privasi setiap orang yang bekerja dengan nya.

"Baiklah, kalau itu sudah menjadi keputusan mu."

"Otsukaresamadeshita, sayonara."

Setelah mengucapkan nya, pemuda itu menarik lidah snapback nya, menutupi hampir setengah wajahnya sebelum keluar dari ruangan itu.

'First step'

Kyungsoo tak pernah membayangkan sebelum nya kalau hari ini akan tiba. Ia memutuskan untuk mengambil libur beberapa hari dari kantor nya. Tanpa memberitau siapapun, bahkan termasuk orang tua nya sendiri. Hari ini, ia mengenakan sebuah onepiece dress dengan motif floral berwarna kuning dan hijau sebagai warna dasarnya. Dandangan nya natural dengan warna segar yang tak mencolok ditambah sepasang anting mutiara yang membuatnya semakin manis. Rambutnya dibiarkan terurai dengan sebuah bandana yang menahan setengah poni atas. Tak lupa tas selendang kecil berwarna peach dan flat shoes dengan hiasan satu bunga kecil didepan nya. Ia memandang pantulan dirinya dikaca. Sejenak memenjamkan mata lalu memandangi kamarnya. Sebentar lagi, mungkin ia tak akan bisa melihat kamarnya, atau tinggal di apartemen yang dibeli dari hasil jerih payahnya sendiri. Hari ini ia sudah siap dengan semuanya. Setiap resiko dari apa yang aka dilakukan nya hari ini. Kyungsoo menaiki sebuah taksi lalu berhenti didepan gedung administrasi negara. Ia meremas tas kecil nya karena gugup. Lalu seorang pemuda datang menghampirinya.

"Do Kyungsoo?"

Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menatap pemuda yang ada dihadapan nya ini lekat-lekat. Pemuda itu terlihat jauh lebih muda daripada foto yang kemarin malam dia lihat. Ia sudah tau sebelum nya kalau pemuda itu lebih muda darinya. Tapi apa ini? Bahkan pakaian nya pun terlalu sederhana seperti anak rumahan. Apa yang akan dikatakan orang nanti? Mungkin Kyungsoo akan dijuluki phedophil.

"Aku Kim Jongin, kau sudah melihat foto ku sebelum nya kan?"

Kyungsoo menganggukan kepala nya ragu. Ia mulai tak yakin dengan apa yang akan dilakukan nya setelag ini.

"Kyungsoo-sshi atau Kyungsoo noona?"

"Uhm../?"

Kyungsoo mengernyitkan dahinya bingung. Panggilan itu membuatnya semakin terlihat tua.

"eum.. Atau haruskah aku memanggil chagia? Sebelum kita melakukan nya?"

Kyungsoo mengangkat kepalanya, kembali memperhatikan wajah pemuda itu. Ternyata meski ia terlihat muda, wajahnya seperti seorang playboy.

"Terserah saja." Jawab Kyungsoo pasrah.

"Baiklah. Chagiya, apa kau yakin kita hanya akan melakukan nya disini tidak di gereja juga?"

"Aku hanya ingin kita melakukan nya disini dulu, seperti apa yang ku katakan sebelumnya."

"Baiklah, aku mengerti."

Jongin, pemuda itu menarik tangan Kyungsoo. Mereka berdua berjalan memasuki kantor administrasi negara bersama-sama kemudian mengisi formulir pernikahan. Didepan petugas mereka mengisi semuanya lalu menempelka stempel masing-masing.

Mulai hari itu juga, Kyungsoo sudah mengambil langkah awalnya. Ia memang menginginkan nya. Sebuah pernikahan dalam jangka waktu yang singkat.

Setelah menyelesaikan pernikahan sesuai aturan negara. Mereka keluar dari kantor itu bersama-sama. Kemudian Jongin mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam saku nya, membuka kotak itu lalu mengambil sebuah cincin emas putih dengan hiasan berlian kecil didepan nya. Setelah itu tangannya menarik tangan kanan Kyungsoo lalu memakaikan cincin itu dijari manisnya. Sebelum menyerahkan kotak itu pada Kyungsoo.

"Sekarang aku sudah bisa memanggil mu, anae."

"Dan aku bisa juga sudah memiliki seobang sekarang." Balas Kyungsoo seraya memakaikan cincin yang tersisa dikotak pada jari manis Jongin.

to be continue...

please leave review nya

/wink