Disclaimer

Naruto belong

Masashi Kishimoto

Sasuke U. X Sakura H.

Warning : Ooc, typo, Eyd ngalor-ngidul dan teman-temannya.

Story : JJ Cassei.

.

.

Tidak suka? Tidak usah baca!

.

.

.

.

.

Esoknya Sakura datang ke kampus dengan bersemanagt, pagi tadi Sasuke menjemputnya dan seperti biasa mereka berangkat bersama dan akur kembali. 'Ya iyalah mana betah Sakura ngambek dengan Sasuke lama-lama, ' begitulah yang akan dikatakan Ino jika dia mendengar Sakura ngambek dengan Sasuke. Bicara tentang Ino, sampai sekarang kabar tentang sahabatnya belum ada titik terang, Ino sudah beberapa hari tidak masuk kuliah. Shikamaru dan Sai pun terlihat jarang di kampus, mungkin mereka masih mencari keberadaan Ino.

Sakura duduk di tempatnya, kelas hari ini sudah selesai. Gadis bersurai pink ini masih setia menulis catatan di tempatnya, Sakura juga tidak lupa membuatkan catatan juga untuk Ino yang beberapa hari ini tidak masuk.

"Sasuke-kun belum mengirimiku pesan, sepertinya dia juga sedang sibuk. " gumam Sakura yang sempat melirik ponselnya yang layarnya masih hitam tanpa menghentikan gerakan tangannya menulis catatan di papan tulis.

Srak'

Srak'

Sret,

Srak'

Uchiha Sasuke membalik-balikkan lembaran buku tebal dan menyalinnya pada buku catatannya. Ya, saat ini Sasuke sedang berada di perpus Konoha University, mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ibiki-sensei yang mengharuskannya mencari materi tambahan di perpus.

"Uchiha, "

Sasuke menghentikan gerakan tangannya yang sibuk menulis dan mendongak, menatap Gaara yang berdiri di depannya dengan ke dua tanggannya yang Ia masukkan pada saku celananya.

"Ya? " sapanya kalem.

"Ada hubungan apa kau dan ... Sakura? " tanya Gaara. Sasuke sempat terdiam sesaat kemudian tersenyum. "Aku tau, kau mantan kekasih Sakura kan? " Gaara memicingkan matanya menatap Sasuke.

"Kau tidak perlu tau aku tau dari mana, tapi yang pasti ... Sakura kekasihku dan kuharap kau tidak mengganggu hubungan kami, terutama Sakura. " ucap Sasuke kemudian menutup bukunya, menumpuknya dan Ia pegang dengan tangannya kemudian pergi namun sebelumnya Ia sempatkan untuk tersenyum kapada Gaara.

Ya, Sasuke sudah tau bahwa Gaara adalah mantan kekasih Sakura. Kiba memberitahunya saat itu, ketika Sasuke akan menjemput Sakura untuk berangkat bersama, Ia bertemu Kiba di jalan sedang menunggu Bus. Begitu melihat teman sekampusnya, Kiba berteriak dan meminta Sasuke untuk memberinya tumpangan ke kampus. Karena sudah bertemu dan tidak enak menolaknya akhirnya Sasuke mengiyakan dan terpaksa tidak menjemput Sakura.

Dan selama perjalanan, tiba-tiba saja Kiba bertanya perihal murid baru, Sasuke memberitahukannya dan Kiba sontak terkejut dan berujar bahwa dia mengenalnya karena dia dan Gaara sempat 1 kelas saat SMA di Suna. Sasuke hanya tersenyum saja untuk menanggapi. Hening sesaat, sampai tiba-tiba Kiba berujar bahwa Gaara adalah mantan Sakura, menceritakan masa lalu Sakura dan Gaara saat SMA. Awalnya Sasuke biasa saja namun Ia jadi teringat ketika tempo hari Gaara yang tiba-tiba mencegatnya ketika Ia dan Sakura akan pulang dan berujar ingin berbicara dengan Sakura. Sasuke mencoba berpikir dan berasumsi bahwa pertemuan mereka mungkin hanya sekedar bertanya kabar.

Tapi kejadin saat Ia melewati ruang UKS membuatnya berfikir 2 kali. Sasuke memergoki Sakura dan Gaara, pemuda bersurai hitam mencuat itu mendengar semua yang mereka bicarakan. Tadinya Sasuke ingin memberi kejutan pada Sakura yang membelakanginya namun Ia urungkan karena melihat Gaara juga di sana memojokkan Sakura ke tembok. Sasuke sudah akan menarik Sakura namun lagi-lagi Ia urungkan mendengar kalimat ambigu dari keduanya dan memutuskan untuk bersembunyi dan mendengarkan semuanya.

Tangan Sasuke sukses terkepal melihat kekasihnya menangis dan terkejut melihat Gaara memeluk Sakura dan Sakura sepertinya tidak menolaknya. Mereka saling berpelukan tanpa tahu Sasuke memperhatikannya. Dengan segera Sasuke pergi dari tempat itu. Itulah sebabnya Ia berbohong pada Sakura ketika gadis cantik itu bertanya kenapa Ia tidak menjemputnya pagi tadi dan dijawab Sasuke dengan alasan kesiangan padahal Ia berangkat dengan Kiba. Berterima kasihlah pada Kiba, Ia jadi tau siapa Gaara dan apa hubungannya dengan Sakura. Dengan kata lain mulai sekarang Sasuke harus berhati-hati karena sepertinya Gaara masih memendam rasa pada Sakura.

.

.

.

.

.

"Sasuke-kun, kenapa berhenti di sini? " ujar Sakura bingung menatap gedung bioskop di depannya.

"Kemarin aku dapat 2 tiket nonton dari Itachi-nii yang tak jadi dia pakai, jadi ... tak ada salahnya aku menontonnya denganmu, " Sasuke mencangklongkan helm pada motornya.

"Lagipula kita pulang cepat kan? kita juga jarang pergi nonton. " lanjut Sasuke menggandeng Sakura untuk memasuki gedung bioskop. Sakura terdiam sesaat saat Sasuke menggandengnya masuk, jari-jari lentiknya Ia letakkan di bibirnya dan tersenyum simpul memandang sosok kekasihnya dari samping.

Terliat antrian yang panjang untuk masuk, Sasuke menengok ke kanan dan ke kiri kemudian menatap Sakura,

"Kautunggu di sini, aku cari minum. " Sakura mengangguk. Sasuke berjalan menuju stan pemjual minuman dekat antrian tiket.

Sakura menatap poster yang terpampang, 'Tri-angle' itulah judul yang akan mereka tonton. Satu wanita dan 2 pria yang ada di dalam poster, Sakura terus menatapnya.

"Oh! Biasanya kan kalau kita menonton pasti ada adegan romantis di dalam, apalagi kita datang sebagai sepasang kekasih, ahh ... " desah rendah Sakura, diapun mengkhayal.

(dalam khayalan Sakura)

Sasuke dan Sakura duduk bersebelahan di dalam bioskop yang hanya layar gambarnya yang menyala. Mereka masih fokus menatap filnya. Tiba-tiba Sakura merasakan telapak tangan yang lebih besar dari telapak tangannya menyentuh punggung tangannya dan mengelusnya, dia pun menoleh dan menemukan wajah Sasuke yang tengah menatapnya lembut.

"Sakura ... " gumamnya. Perlahan Sasuke mendekat merendahkan tubuhnya ke arah Sakura,

Dekat

Semakin dekat

Sakura menutup matanya menunggu reaksi selanjutnya,

Sasuke memiringkan kepalanya dan bersiap mencium Sakura.

"Kyaa! " innernya menjerit membayangkan apa yang Ia khayalkan akan terwujut ketika mereka masuk di dalam. Sakura memegang pipinya dengan kedua tangannya, tersenyum konyol.

Hingga ...

"Sakura, "

"Sakura, "

"Sakura! "

"Ha'i. " Sakura berjengit dan tersadar dari khayalannya, mendapat tepukan di bahunya dari Sasuke yang menatapnya bingung.

"Kau kenapa sih? " tanya Sasuke bingung.

"Eh? "

"Senyum-senyum sendiri. Ayo masuk! mereka sudah masuk. " Sasuke berjalan duluan, Sakura celingak-celinguk dan menyadari bahwa orang-orang yang tadi mengantri sudah masuk dan tinggal dirinya dan beberapa orang saja. Iapun mengusap lehernya dan nyengir lalu masuk.

Mereka duduk di tengah, lampu sudah di matikan dan film mulai di putar. Sakura memperhatikan sekitarnya, lumayan banyak juga yang menonton. Sasuke memberinya popcorn dan minuman, Sakura menerimanya dan matanya fokus menonton di layar.

Beberapa menit kemudian,

Sakura melirik Sasuke yang masih setia menikmati filmnya.

"Huh, apa tidak ada adegan romancenya? Dari tadi berperang terus, " gerutu Sakura dalam hati menyadari film yang Ia tonton dari awal bertemakan peperangan. Ia pun meraup popcornnya dan mengunyahnya.

Sambil mengunyah Ia pun melirik Sasuke lagi yang tidak berkutik, fokus pada layar. Sakura menunduk dan menatap popcornnya. 'Filmnya peperangan, apa Sasuke-kun akan tetap menciumku? ' gumamnya dalam hati.

'Ah, tapi ... kata Ino, jika sepasang kekasih terlihat menonton bersama, tidak asik jika tidak berciuman di dalam bioskop. Suasananya sangat romantis. ' lanjutnya saat mengingat kata-kata Ino ketika gadis cantik bak barbie itu curhat saat kencannya dengan Sai, bahkan mereka berciuman berkali-kali.

Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali kemudian menengok ke sampingnya dan matanya sukses melebar melihat sepasang kekasih berciuman panas, walaupun penerangan yang remang-remang namun Sakura masih bisa melihatnya. Gadis bersurai merah muda itupun melongo.

Sasuke meletakkan tangannya di kepala Sakura dan mengarahkannya ke depan. Sakura yang menyadarinya segera menatap Sasuke, namun Sasuke hanya mengarahkan jarinya ke depan, isyarat untuk tetap menghadap ke depan.

Sakura menyeruput minumannya. 'Astaga, astaga! Apa yang tadi kulihat? Ternyata benar apa kata Ino, ' jerit hatinya.

Kembali Sakura mencoba menonton filmya.

Drt drt drt,

Ponsenya bergetar, Sakura merogoh dan membukanya.

From : Kaa-san.

Saku-chan, Kaa-chan pergi mengunjungi Obaa-san dan pulangnya agak malam karena Obaa-chan sakit. Kaa-chan sudah memasakkan makanan untukmu, kalau Saku pulang tinggal dihangatkan yah, hati-hati di ruamah.

Sambil membalas pesan untuk Kaasannya, Sakura menyeruput kembali minumannya. Setelah terkirim, Sakura memasukkan kembali ponselnya di tasnya dan kembali menatap layar bioskop.

Matanya suksek terbelalak dan hampir saja Ia tersedak minumannya saat menatap adegan di layar bioskop. Layar bioskop menunjukkan 2 orang yang sepertinya sepasang kekasih tengah melakukan adegan ranjang, mereka berciuman panas dan mendesah, bahkan si pria berani meremas payudara si wanita membuat wanita itu mendesah keenakan.

Jantung Sakura berdegup kencang, Ia kesulitan bernapas melihat adegan di layar. Sakurapun menutup mukanya dengan ke dua tangannya.

"Hey, kenapa kau menutup mukamu seperti itu? Bukankah adegan ini sangat menarik? " gumam Sasuke. Sakura menatapnya dari sela jarinya. Sasuke masih fokus menatap adegannya.

Sakura membatin, 'A-apa se-setelah ini Sasuke-kun akan menciumku? Seperti orang di sampingku tadi?'

Sakura mengintip lagi dari sela jarinya dan Iapun menghela napas lega saat adegan berganti pada percakapan beberapa orang. Sakura menurunkan tangannya dan bersikap tenang. Sasuke meliriknya kemudian mendengus tertawa.

"Sayang sekali kau tidak melihat adegan tadi. Sangat menakjubkan, kau tau? " kekehnya, membuat Sakura mendengus sebal.

"A-aku kan belum menikah, tidak sepantasnya aku melihat adegan dewasa tadi, " sahutnya dengan gugup. Sasuke terkekeh dan menatap kekasihnya.

"Adegan tadi hanya menjurus ke adegan dewasa, lagipula si pria tidak sampai memasukkan p-hmmpp... " Sakura segera membekap mulut Sasuke dengan tangannya.

"Haish kau ini! Berhentilah berbicara! " sebalnya, lalu melepaskan tangannya dan kembali fokus menatap layar.

Sasuke meraih wajah Sakura agar menghadapnya. Pemuda bersurai hitam itu menatapnya intens. Sakura yang ditatap seperti itu menjadi gugup, jantungnya kembali berdetak dengan cepat kala Sasuke perlahan mendekatkan wajahnya.

Deg

Deg

Deg

'A-a-apa Sasuke-kun akan menciumku sekarang? Kyaa! wa-wajah Sasuke-kun semakin dekat! ' innernya berteriak histeris.

Menyadari wajah Sasuke yang kian mendekat, Sakurapun menutup ke dua matanya dan menunggu bibir Sasuke menciumnya.

Namun beberapa detik belum Ia rasakan.

"Ada popcorn di rambutmu, " Sakura sontak membuka kedua matanya mendengar suara Sasuke. Dilihatnya Sasuke mengambil popcorn di rambut Sakura dan membuangnya kemudian kembali fokus melihat ke depan seperti tidak terjadi apa-apa.

'Apa! Jadi dia tidak jadi menciumku? Dan-dan tindakannya tadi hanya ... mengambil popcorn yang menempel pada rambutku? ' Sakura meringis, sepertinya Ia terlalu percaya diri Sasuke akan menciumnya yang nyatanya hanya mengambil popcorn yang nyangkut di rambut. Sakura memanyunkan bibirnya.

.

.

Blar!

Lampu ruangan bioskop menyala, 2,5 jam sudah mereka menyaksikan film berjudul 'Tri-angle' itu, keduanya keluar. Sakura berjalan di belakang Sasuke, bibirnya menekuk.

'2,5 jam menonton di dalam, dan status kami kekasih, masa tidak terjadi apa-apa? Sasuke-kun tidak menciumku. Padahal tadi hampir saja, tapi malah ... haaah sudahlah, ' innernya berteriak sebal. Sasuke yang menyadarinya menaikkan sebelah alisnya,

"Kenapa wajahmu seperti itu? Apa filmnya tidak bagus? "

"Eh? Ti-tidak ko' " Sakura menggelengkan kepalanya lalu tertawa .

"Lalu kenapa kau menekuk bibirmu seperti itu? Kau terlihat jelek, "

Sakura langsung memegang bibirnya mendengar penuturan Sasuke. 'Benar juga! Apa jangan-jangan bibirku jelek makanya Sasuke-kun tidak mau menciumku, arghhh! ' Sakura memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Ck, kau kenapa sih? Dari tadi kau aneh. " Sasuke memegang tangan Sakura yang memukul kepalanya sendiri membuat gadis cantik itu menatap bingung.

"Rambutmu sudah bagus, kanapa kaupukul-pukul? " Sasuke merapikan rambut Sakura yang mencuat kemana-mana. Sakura menatap kekasihnya intens.

"Sasuke-kun? "

"Hn? "

"Sasuke-kun tidak tau ya? "

"Tidak tau apa? " ujarnya bingung, menatap Sakura.

" ... "

" ... "

" ... "

" ... "

"Sudahlah, tidak jadi. " Sakura memalingkan wajahnya dari Sasuke dan berjalan mendahului. Sasuke hanya mengeryit bingung.

"Hey, tau apa? " Sasuke memegang lengan Sakura membuat langkah gadis itu berhenti.

"Tidak ada. "

"Hey, "

"Aku lupa mau mengatakan apa. " ujar Sakura sebal. Sasuke mendengus dan melepaskan tangannya dari lengan Sakura.

"Oh! Bagaimana kalau kita bermain di sana? " tunjuk Sasuke ke sebuah wahana di sebelah gedung bioskop, Sakura mengikuti arah Sasuke dan seketika gadis bersurai merah muda itu berbinar.

Mereka berjalan ke Konoha land yang letaknya di sebelah gedung bioskop. Ramainya orang yang datang untuk bermain, berbagai stan juga tersedia. Sakura berdecak kagum, gadis cantik itu melambatkan langkahnya untuk melihat-lihat stan yang menjual pernak-pernik.

Melihat Sasuke yang berjalan agak jauh darinya, Sakura berlari mengejar Sasuke, berhenti dan berjalan di belakang Sasuke, menatap punggung Sasuke. 'Apa ini boleh disebut dengan kencan? ' Sakura menyanggahkan 2 tangannya di dagu dan tersenyum senang menatap Sasuke di depannya.

Bug'

"Ah! "

Asik tersenyum sendiri sampai Sakura tersenggol oleh seseorang yang membawa banyak barang, membuat gadis cantik itu terjatuh.

Sasuke yang mendengar suara Sakura menoleh, terkejut melihat Sakura yang jatuh terduduk Ia pun segera menolong Sakura.

"Kau tidak apa-apa? " Sakura mengangguk. Sasuke menatap orang yang menyenggol Sakura dan menghampirinya.

"Bisakah kau berhati-hati membawanya, " kata Sasuke dengan tajam, orang di depannya hanya menundukkan badannya sambil mengucap, "Gomenasai, " lalu pergi.

"Sudahlah Sasuke-kun, aku tidak apa-apa, " Sakura memegang lengan Sasuke yang masih memperhatikan orang yang menyenggol Sakura.

Sasuke menoleh, "Kau juga! kenapa suka sekali sih berjalan di belakangku. Sudah kubilang berkali-kali berjalan di sampingku, "

Sakura menunduk, "Iya aku tau, maaf. "

"Sudahlah, ayo! " Sasuke menggandeng Sakura membuat gadis cantik itu tersenyum senang.

Mereka mencoba berbagai wahana yang ada, dari kora-kora, komidi putar, bianglala dll. Bermain game, memakan permen kapas. Mereka juga mampir diberbagai stan dari makanan, pernak-pernik, pakaian. Terlihat raut bahagia dari keduanya, mereka juga menonton pertunjukan pawai atraksi yang sangat mengagumkan, para penonton bersorak senang.

Ada badut raksasa menghampiri Sakura dan mengajak gadis cantik itu menari bersama, Sakura menyambutnya dengan senang hati. Sakura tersenyum senang ketika mendapat setangkai bunga mawar dari si badut karena telah bersedia menari bersama. Tak henti-hentinya Sakura tersenyum, membuat Sasuke di sampingnya mendengus.

Sakura juga berteriak kegirangan saat melihat Doraemon dan Nobita, dan meminta Sasuke untuk mengabadikannya dalam foto. Selain dengan doraemon dan Nobita, mereka juga berfoto dengan para tokoh anime yang lain.

Puas bermain dan berfoto, mereka mampir ke Cafe dekat wahana untuk mengisi perut mereka yang kosong.

.

.

.

.

.

"Kau senang? " tanya Sasuke yang sudah duduk di motor, menatap Sakura yang masih berdiri menunggu Sasuke menyerahkan helm.

"Hu'um, aku senang sekali. Nanti kapan-kapan kita ke sini lagi ya, " sahut Sakura dengan senyum manisnya.

"Aa. " Sasuke tersenyum menatap Sakura, kemudian menarik pelan tangan Sakura dan memeluk tubuh kecil gadisnya. Sakura yang awalnya terkejut namun akhirnya tersenyum dan melingkarkan tangannya di punggung Sasuke.

"Maaf aku jarang mengajakmu ke tempat ini karena kesibukanku akhir-akhir ini. " gumam Sasuke di bahu mungil Sakura.

Memang, sebagai ketua Senat dan aktif diberbagai kegiatan kampus membuat Sasuke harus pintar-pintar membagi waktunya dengan Sakura. Kesibukan Sasuke akhir-akhir ini membuat mereka jadi jarang berkencan, dan hanya pergi sebentar saja. Dan kemarin malam tiba-tiba kakaknya, Uchiha Itachi memerinya 2 tiket nonton, Itachi berujar bahwa tadinya Ia akan menontonnya dengan Konan, tunangannya tapi tidak jadi karena malam itu juga Itachi harus ke london untuk mengurusi anak cabang perusahaan ayahnya. Sasuke juga berfikir mungkin Ia juga tidak bisa menonton dengan Sakura karena besok Ia akan menggelar rapat dengan anggotanya mengenai festival tahunan di Amegakure, namun ternyata rapatnya batal dikarenakan anggotanya yang hadir hanya 2 orang saja, sedangkan yang lain sedang menghadiri seminar. Sasuke yang mempunyai banyak waktu karena tidak ada acara lagi menghampiri Sakura dan mengajaknya nonton yang ternyata jadwal kuliah kekasihnya juga tidak begitu padat. Dan jadilah mereka nonton dan bermain di Konoha land, melihat betapa antusiasnya Sakura menaiki wahana dan berkeliling stan Ia pun ikut senang.

"Tidak apa-apa aku mengerti, akupun sibuk bukan Sasuke-kun saja. " ucap Sakura yang juga memaklumi dan menyadari bahwa akhir-akhir ini mereka jarang sekali berkencan karena kesibukan masing-maring, tapi beruntunglah karena mereka bertemu setiap hari di kampus dan Sasuke selalu menyempatkan mengantar dan menjemput Sakura.

Sasuke melepaskan pelukannya, menatap Sakura kemudian tersenyum Sakurapun ikut tersenyum. Sasuke menyerahkan 1 helm pada Sakura, "Pakailah, kita harus pulang. " Sakura mengangguk dan memakainya.

Sakura memeluk pinggang Sasuke, kepalanya menyandar pada punggung Sasuke, Ia sangat bahagia hari ini menikmati waktu bersama Sasuke. Meskipun Ia sedikit kecewa saat di gedung bioskop Sasuke tidak menciumnya sama sekali. Sakura memanyunkan bibirnya, kemudian mengangkat kepalanya menatap Sasuke dari belakang. 'Sasuke-kun tidak peka ya? Apa dia tidak tau momen wajib ketika sepasang kekasih menonton bersama dan mereka berciuman di dalam ruangan yang minim cahaya? Hahh, ' keluh innernya. Ia pun menyandarkan kepalanya lagi di punggung Sasuke.

Beberapa menit kemudian Iris emeraldnya terbelalak, Sakura menepuk pundak Sasuke dan menyuruhnya berhenti.

"Sasuke-kun berhenti! " motor Sasuke benhenti mendadak dan pemuda bersurai hitam itu membuka kaca helmnya dan menoleh ke Sakura.

"Ada apa? "

"Lihat! " Sasuke mengikuti arah yang Sakura tunjuk, Sasuke pun terkejut melihatnya.

"Sasuke-kun ayo ke sana! " Sasuke mengangguk dan segera putar balik menuju ke arah yang Sakura tunjuk.

"Ino! " teriak Sakura begitu motor Sasuke berhenti di sebuah halaman, gadis bersurai pink itu turun dan menghampiri Ino yang turun dari mobil dengan menggunakan kruk, gadis bersurai pirang itupun terkejut melihat Sakura dan Sasuke. Setelah mencagak motornya, Sasuke menyusul Sakura.

"Ino-pig akhirnya aku menemukanmu! " Sakura langsung memeluk Ino. Ino tidak bisa berkata apa-apa, diapun hanya menatap Sakura dan Sasuke dengan diam.

"Oh kalian, bagaimana kita berbincang di dalam saja, " Sakura langsung melepaskan pelukannya dan menatap orang yang berdiri di ambang pintu rumah yang tidak Sakura dan Sasuke kenali.

"Chouji?! " sahut Sasuke dan Sakura berbarengan.

.

.

.

.

.

Tbc

Terima kasih buat kalian yang sudah review, fav maupun follow ^_^

Salam hangat dari saya,

JJ Cassei.