Aku selalu berada di balik topeng.

My first 20th Century Boys fanfic. Cerita pendek ini adalah salah satu penggalan komik ketika Sadakiyo mengenang masa lalunya. Cerita ini saya buat bertahun-tahun yang lalu. Kamen berarti topeng. Penggalan-penggalan cerita hidup Sadakiyo yang lain mungkin akan saya lanjutkan dalam chapter-chapter lain.

Updated: Sada Kiyoshi/ Sadakiyo tidak ada dalam database karakter sehingga tidak saya sertakan namanya.

Disclaimer: Urasawa Naoki


Kamen

Pada hari pertama masuk SMP, aku demam dan tidak masuk sekolah.

Aku ingin punya teman. Aku ingin tidak dijadikan bulan-bulanan lagi. Memang, di SMP aku sudah tidak menjadi bulan-bulanan lagi, tetapi aku tetap tidak diperhatikan. Tidak ada yang memperhatikanku. Meskipun aku tidak mengenakan topeng lagi, rasanya tetap saja tidak ada yang mengenali wajahku.

Aku teringat, ketika kulihat foto kelulusan SD, wajahku terhalang oleh teman yang duduk di depanku. Mungkin memang selalu begitu adanya…

"Anak-anak, kita sudah punya foto dari kegiatan wisata yang lalu," Sekiguchi-sensei menunjukkan foto kegiatan wisata kelas 5 yang ditempel di papan dekat dinding. "Jika kalian ingin foto yang memuat wajah kalian, tuliskan nomor foto pada amplop berikut sejumlah uang untuk kopian foto yang kalian inginkan."

"Lihat mukamu!"

"Matamu melihat ke belakang kepalamu!"

"Aku bisa lihat celana dalam Nishimura!"

"Kyaaa! Copot foto itu!"

"Sugimoto dan Okuyama selalu berada dalam foto yang sama! Wooow!"

"Adakah hantu di foto-foto itu?"

Aku tahu… aku tahu bahkan jika kulihat foto-foto itu lebih lama, aku tidak akan ada di sana.

Ketika aku kelas 8, ada sebuah manga berjudul Com. Di toko buku dekat rumah baruku, manga itu telah habis terjual. Aku harus membacanya, apalagi bab terbaru Phoenix akan segera dimulai! Akhirnya kuputuskan pergi ke daerah tempat tinggal lamaku, tempat Kenji dan kawan-kawan tinggal, untuk mencoba mencari manga itu. Aku pergi ke sana dengan kereta.

Tempat itu terasa membangkitkan kenangan lama, meskipun aku tidak lama tinggal di sana, tidak pula memiliki kenangan indah… Lalu tanpa kusangka-sangka, aku bertemu dengan teman-temanku semasa aku kelas 5 SD di sini selama setengah semester. Aku berpapasan dengan beberapa teman sekolahku dulu, kami sama-sama mengenakan seragam SMP dan telah tumbuh tinggi.

Tidak satupun dari mereka memperhatikanku. Aku benar-benar sendirian…

Sesudah mendapatkan manga yang kuinginkan, aku menelepon Sahabat-ku. Aku lega masih bisa tersambung dengannya. Suaranya telah berubah, tetapi aku tetap mengenalinya.

"Aku sibuk belajar," katanya dari seberang. "Aku tidak bisa menemuimu."

"Sahabat, tidak ada yang memperhatikanku," kataku.

"Aku menyebarkan rumor bahwa kau telah mati," kata Sahabat.

Mungkin begitulah adanya. Aku tidak lagi ada. Aku hilang dari ingatan semua orang, dan mereka tidak akan memikirkanku lagi…

Selamat Tahun Baru. Pak Guru berdoa sepenuh hati agar tahun ini menjadi tahun yang baik bagimu. Bertemanlah dengan banyak orang.

Itu surat terakhir dari Sekiguchi-sensei, satu-satunya orang yang kukirimi surat pada tahun baru, dan seperti yang lainnya, dia kemudian menghilang dari kehidupanku.

Atau mungkin, ya, akulah yang menghilang.


27 Februari 2015