Only One

Cast :

Do Kyungsoo (GS)

Oh Sehun

Support :

Byun Baekhyun (GS)

Kim Taehyung (BTS)

Zi Tao (GS)

Park Chanyeol

Kris Wu

Genre : Romance & Drama

School Life (?)

Rated : M

Pairing : HunSoo slight HunTao

Lenght : 2shoot (1/2)

EXO milik Tuhan Yang Maha Esa, saya hanya seorang fans yang mencoba menuangkan imajinasi saya kedalam sebuah Fanfiction.

Tema pasaran, ini mungkin ada yang familiar.

Only One

Copyright EXO 2015

Kirefa Present

HunSoo~

Kyungsoo memasuki kelasnya dengan limbung. Hari ini pengumuman hasil tes akhir semester lalu, disampingnya Baekhyun memandang gadis itu dengan bingung. Perasaan Kyungsoo tetap masuk dalam jejeran 3 besar sekolah ini kenapa pula gadis itu harus murung?

"Kau kenapa Kyung?" Baekhyun menarik tubuhnya dari hadapan Kyungsoo saat gadis itu menolehkan kepalanya. Raut wajahnya dibuat seolah olah sedang sedih.

"Kau sudah melihat papan pengumuman Baek?" Kyungsoo bertanya balik pada Baekhyun, gadis bereyeliner dengan surai hitam sepundak itu mengangguk membenarkan.

"Ya, memangnya kenapa? Bukankah kau masih tetap dalam 3 besar?" Baekhyun menatapnya heran. Kyungsoo mendundukkan kepalanya.

"Itu sebabnya Baek." Jawabnya lirih.

Eh? Baekhyun menyeritkan dahinya memandang gadis bersurai kemerahan sepunggung itu, Kyungsoo kenapa sih? Biasanya juga kalau dirinya masih didalam 3 besar akan baik-baik saja. Seharusnya gadis itu bersyukur kalau masih masuk dalam jajaran 3 besar, sedangkan dirinya sendiri? Baekhyun harus berendah hati hanya masuk jejeran 20 besar.

"Kau kenapa sih Kyung? Tidak biasanya kau seperti ini. Bukannya kau masih masuk dalam 3 besar?" Tanyanya bingung, Kyungsoo menaikkan kepalanya menatap Baekhyun dengan tatapan sayunya. Tubuh mungil itu beranjak dari tempat duduknya dan segera menyeret Baekhyun untuk keluar kelas. Baekhyun tentu kaget saat Kyungsoo menyeretnya menuju papan pengumuman yang terletak ditengah-tengah gedung sekolah mereka.

Kyungsoo melepas pegangan tangannya lalu menunjuk kertas yang terpajang disana. "Kau melihatnya kan? Kau hanya melihat namaku saja Baek." Tunjuk Kyungsoo pada namanya sendiri yang berada dijejeran 3 besar kelas II.

Kyuhyun

Sehun

Kyungsoo

"Aku akan baik-baik saja kalau diatas ku itu Jung Boram atau Ryu Hayoung. Tapi ini Oh Sehun? Aku bahkan tidak pernah melihat wajahnya."

Ahhh Baekhyun baru sadar, ternyata Kyungsoo tidak rela jika posisinya dikalahkan dengan siswi lainnya. "Apa kau pernah melihat wajah Oh Sehun? Apa dia makhluk dunia lain?" Kyungsoo berkata dengan kasarnya. Wajah Baekhyun tentu berubah saat menyadari pemuda yang berdiri dibelakang Kyungsoo. Pemuda itu walaupun memakai pakaian yang 'nerd' dan juga lugu tapi tetap saja mata sipitnya menatap Kyungsoo tajam dibalik kacamata yang dipakainya.

"Kyung~ sebaiknya kita kembali kekelas sekarang." Ajak Baekhyun saat menyadari pemuda itu masih menatap tajam Kyungsoo.

Kyungsoo dengan tegas menolak membuat surai kemerahan miliknya yang terurai bergerak sesuai arah kepalanya yang menggeleng. "Tidak! Sebelum aku tahu siapa itu Oh Sehun!" Ucapnya tegas.

"Okaaayy~ aku akan memberitahunya nanti. Tidak disini Kyungsoo." Baekhyun menarik lengan Kyungsoo untuk segera menjauh dari papan pengumuman itu. Kyungsoo jelas menolak dan melepas genggaman tangan Baekhyun.

"Kau kenapa sih Baek? Aku kan hanya ingin tahu siapa itu Oh Sehun." Kyungsoo membela dirinya, Baekhyun mencoba menahan emosi yang ada dikepalanya. Kyungsoo kalau sedang dalam keadaan yang 'tidak menyenangkan' akan seperti ini. Malah terkadang gadis itu akan melewati batas cerewet dirinya sendiri.

Baekhyun menarik nafasnya lalu menghembuskannya pelan. "Kyung, kau ingin tahu bukan siapa itu Oh Sehun?" Baekhyun memegang kedua bahu Kyungsoo lalu membalikkan tubuhnya menghadap kearah papan pengumuman, mereka masih berada disekitar area papan pengumuman. "Itu Oh Sehun, dia pindahan 2 bulan yang lalu. Kalau tidak salah dia pindahan dari London." Baekhyun menunjuk pemuda yang menatap papan pengumuman itu, membelakangi tubuh Kyungsoo dan juga Baekhyun. Dan tepat saat pemuda itu berbalik wajah Kyungsoo terpana, bagaimana tidak? Dari segi pakaianpun stylenya sudah menunjukkan bahwa pemuda itu termasuk dalam kelompok nerd atau apalah itu apalagi kacamata yang lumayan besar menempel diwajahnya.

Kyungsoo memebalikkan tubuhnya menatap Baekhyun malu. "Okay~ mungkin jika murid sepertinya aku masih terima." Ucapnya pada Baekhyun, Baekhyun tersenyum manis. "Tapi, kenapa aku tidak pernah melihanya sebelum ini Baek?" tanyanya bingung. Ditatapnya Baekhyun dengan pandangan polos miliknya.

Keduanya berjalan beriringan menuju kelas mereka. "Aku bahkan baru tahu 1 bulan yang lalu. Boram lah yang memberitahuku." Jawab Baekhyun, Kyungsoo memberikan pandangan herannya. "Yaa~ mana aku tahu Kyung! Mungkin dia kelas IPS kemarin. Jadi jarang bertemu dengan kita." Lanjutnya.

Ahhh kelas IPS rupanya pantas saja.. apa kelas IPS? Kyungsoo merasa malu, kelas IPS bisa masuk 3 besar dalam jajaran sekolah mereka. Bukankah ini hebat? "Aku dengar dia akan mengambil jurusan IPA untuk semester ini." Baekhyun memberikan komentarnya.

Kyungsoo menatapnya heran, tubuh mungil itu berdiri dihadapan Baekhyun dengan kedua tangannya yang ada dipinggangnya. "Yak! Mana bisa begitu?" tanya Kyungsoo sedikit keras. Mengundang beberapa pasang mata untuk menatap mereka.

Ingin rasanya Baekhyun menyumpal mulut Kyungsoo yang terkadang melebihi dirinya sendiri, yaa mungkin ini seperti apa yang dikatakan orang kebanyakan. Kalau kita berteman dengan penjual parfum kita akan tertular harum, dan mungkin kalimat itu cocok untuk Kyungsoo. Berteman dengan Baekhyun membuat teriakannya juga ikut nyaring. Xixixi. "Tenangkan dirimu Kyung~. Kau tampak sangat iri dengannya." Sindir Baekhyun. Kyungsoo tertawa renyah, malu dengan keadaannya. Benarkah dirinya tampak iri dengan pemuda yang bahkan dari jurusan IPS? "Bisa saja. Saboo-nim yang mengusulkannya. Dia termasuk hebat Kyung. Jurusan IPS tapi bisa mengambil jajaran 3 besar. Mungkin dia mendapat award karena itu."

Kyungsoo mengangguk-anggukan kepalanya, gadis itu juga setuju apa yang dikatakan oleh Baekhyun. Bukankah pemuda itu termasuk pandai? Tapi kalau pemuda itu satu jurusan dengannya berarti saingannya akan kembali bertambah? Ada Jeon Boram, sikembar Ryu Hwayoung dan Hayoung. Duo kembar yang sama-sama pandai. Ada lagi Jung Jin Woon dan jangan lupakan Lee Kyuhyun. Adik dari Cho Jungkook, mungkin keluarga mereka termasuk keluarga pandai karena setiap tahunnya tidak akan ada siswa yang bisa menggantikan posisi mereka di jejeran paling atas rangking siswa. "Baiklah Baek, mungkin kau benar aku iri dengannya." Kyungsoo kembali tertawa, Baekhyun menatapnya datar.

"Seharusnya kau bersyukur masih bisa masuk 3 besar. Lalu aku harus bagaimana?" Baekhyun mengeram frustasi. Mungkin ibunya nanti akan memotong jatah eyeliner untuknya, karena gadis itu berjanji jika ibunya membelikan eyeliner terbaik maka dirinya akan masuk dalam jejeran 10 besar. Tapi hasilnya? Kau dalam masalah Byun Baekhyun.

"Ya~ mana aku tahu! Itu urusanmu Byun." Kyungsoo menatapnya jahil yang hanya dibalas desissan dari mulut Baekhyun. Kyungsoo tertawa kecil membuat Baekhyun ikut tertawa karenanya.

Mereka tidak menyadari jika sepasang mata dibalik kacamata itu menatap kedua gadis yang sedang berjalan beriringan dan bertubuh sama pendek itu dengan tatapan tajam. Terlebih pada gadis dengan surai kemerahan yang nampak pas pada tubuh mungilnya itu. "Well, Annyeong Kyungsoo." Pemuda itu tersenyum kecil, yang nampak mengerikan. Mata sipit itu semakin menyipit saat memandang kedua gadis yang kini berbelok menuju kelas mereka.

000

Hari pertama semester baru, Kyungsoo sudah duduk manis diruangannya. Sebentar lagi mata pelajaran Choi sonsaengnim. Baekhyun yang duduk disampingnya malah sibuk membersihkan matanya dengan menggunakan cermin. Entahlah apa yang ada dipikiran gadis itu, mungkin sedang membenarkan eyelinernya. Mungkin?

Kyungsoo hanya mendesah, Saboo-nim tadi memberikan mata pelajaran umum dikelas mereka. Karena ada beberapa peraturan sekolah yang berubah, contohnya saja mata pelajaran umum mereka akan terpisah menjadi acak. Mata pelajaran umum untuk kelas IPA yaitu Matematika, Biologi, Kimia dan juga Fisika. Sedangkan untuk mata pelajaran khusus mereka tetap dengan kelas masing-masing. Untuk mata pelajaran umum pengumuman nama siswa sudah dipajang didinding. Kyungsoo tidak habis pikir kenapa sekolah menerapkan sistem mata pelajaran seperti itu. bukankah itu nantinya akan membuat siswa lain menjadi bingung? Astaga~... mungkin semester ini memang akan menjadi lebih rumit.

Pintu terbuka Choi sonsaengnim memasuki kelas dengan tampang datarnya, Baekhyun dengan segera memasukkan alat-alat makeupnya kedalam laci mejanya. Pria paruh baya yang baru saja menikah itu menurunkan kacamatanya menatap satu persatu murid dikelasnya. "Apa kalian tahu mata pelajaran apa hari ini?" tanyanya pada murid disana. Tatapannya beralih pada kertas yang ada digenggaman tangannya. "Kalian sudah tahu bukan sistem pembelajaran sekolah kita berubah?" tanya lagi.

Seluruh siswa disana mengangguk membenarkan, "Lalu kenapa kalian masih disini? Sekarang mata pelajaran Matematika. Dan aku lihat beberapa nama siswa yang tidak seharusnya ada dikelasku tapi ada disini." Lanjutnya datar. Baekhyun dan Kyungsoo saling berpandangan karenanya. "Keluarlah, lihat nama kalian dipapan pengumuman."

Mereka semua serempak menuju papan pengumuman, melihat nama masing-masing. Ada sekitar 4 lembar kertas yang tertempel disana. Nama-nama siswa yang akan mejadi satu kelas dalam mata pelajaran umum. Baekhyun menyelinap masuk kedalam desakan siswa kelas II, tubuhnya yang mungil membuatnya mampu berdiri dijejeran paling depan meninggalkan Kyungsoo yang berada dibelakang.

Jari Baekhyun perlahan menyusuri satu persatu nama yang ada disana, kelas II-II Byun Baekhyun. Yaahh.. Baekhyun mendesah kecewa saat menyadari dirinya masuk kelas II-II. Tapi sesaat kemudian bola mata itu menyelusuri nama Kyungsoo.

Kelas II-I

Do Kyungsoo

Oh Sehun

Apa? Kyungsoo satu kelas dengan Sehun dalam mata pelajaran umum? Oh astaga..

"Permisi-permisi..." Baekhyun kembali menyelinap untuk keluar dari kerumuman siswa disana. Ditatapnya Kyungsoo yang sedang berusaha mengintip dari belakang, tubuhnya sesekali meloncat untuk dapat melihat apa yang ada disana.

Kyungsoo menatap tubuh gadis itu saat Baekhyun berdiri dihadapannya. "Bagaimana?" Tanyanya penasaran.

Baekhyun menggeleng pelan. "Kita tidak sekelas, aku kelas II-II dan kau II-I."

Kyungsoo tertunduk. "Yah~." Desahnya kecewa. "Apa ada dari kelas kita yang sekelas denganku?" tanyanya lagi. Baekhyun membuat pose berpikir miliknya lalu menggeleng.

"Aku tidak ingat Kyung, aku hanya melihat namamu saja tadi dan juga..." Baekhyun memotong kalimatnya, membuat Kyungsoo menatapnya tidak sabaran. "Kau sekelas dengan Oh Sehun." Lanjunya pelan.

"APA? AKU SEKELAS DENGANNYA?" Kyungsoo berteriak dengan nyaring, membuat beberapa siswa seangkatan dengan mereka menatap kedua gadis itu dengan pandangan anehnya. Apa-apaan sih mereka berteriak dikerumuman siswi lainnya. Memangnya ini lapangan? Mungkin kalimat itulah yang ada dipikiran siswa lainnya.

Baekhyun menahan amarahnya yang semakin menumpuk, gadis itu segera menyeret Kyungsoo untuk pergi dari kerumuman dan pergi kekelasnya. "Ya Tuhan Kyungsoo~ aku tidak tahu apa yang ada dipikiranmu." Walaupun mereka sedang dalam perjalanan tetap saja Baekhyun mengomeli sahabat mungilnya itu. "Kau ada masalah apa sih dengan Sehun? Kenal saja tidak." Lanjutnya.

Langkah Kyungsoo langsung terhenti, menatap Baekhyun dengan tatapan herannya. "Benar juga, kenapa juga aku harus berteriak seperti itu."

Baekhyun hanya menghela nafasnya. "Okay, sebaiknya kau segera kekelasmu Kyung. Sampai jumpa palajaran nanti." Baekhyun melambaikan tangannya. Tapi namanya juga Kyungsoo, gadis itu tetap menguntit Baekhyun dari belakang dan juga menjahili gadis dengan surai sebahu itu.

"Kenapa kau masih dibelakangku?" Baekhyun menyadari kehadiran Kyungsoo dibelakangnya, Kyungsoo memberikan senyum lebarnya.

"Jelas saja, aku harus mengambil tasku terlebih dahulu Byun Baekhyun."

Dan... Kyungsoo melepas ikatan pada surai Baekhyun, membuat surainya yang tadi terikat kuda dengan rapi kini berhamburan.

"YAK DO KYUNGSOOOOOO!" Kyungsoo hanya tertawa saat Baekhyun mengejarnya. Tubuh sama mungil itu saling mengejar sampai dengan kelas mereka.

000

Kyungsoo mendudukan dirinya dijejeran bangku nomor dua dari belakang, saat sampai dikelas ini keadaannya sudah penuh. Dan membuat Kyungsoo harus rela duduk dibangku belakang, gadis itu sedikit mendesus kesal. Karena biasanya Kyungsoo akan berada dijejeran bangku paling depan atau nomor dua. Tapi sekarang? Iya sih nomor dua, tapi nomor dua dari belakang.

Keadaan kelas yang gaduh membuat gadis itu menelungkupkan kepalanya diatas meja. Hanya ada 5 siswa dari kelasnya yang ada disini, Boram, Taehyung, Jaebum dan juga Chorom. Kyungsoo mendesah kecewa keempat temannya itu termasuk siswa yang pendiam dan juga tidak terlalu dekat dengannya. Okee.. jika dengan Taehyung mungkin Kyungsoo masih bisa berbicara ataupun bercanda dengan pemuda itu karena memang Taehyung termasuk pemuda yang humoris.

Tuk

Kyungsoo merasakan kepalanya seperti dilempar sesuatu, entahlah apa itu. yang jelas seperti sebuah gulungan kertas yang mengenai kepalanya. Kyungsoo hanya diam, enggan menanggapi apa yang terjadi dengannya. Kepala itu kembali tertunduk, kenapa sonsaengnim mata pelajaran matematika ini lama sekali sih? Ini sudah 15 menit dan beliau belum masuk juga.

Tuk

Lagi-lagi Kyungsoo merasa ada seseorang yang melempari dirinya, bukan kepalanya tapi punggungnya. Kyungsoo membalikkan tubuhnya menatap sekelilingnya, dan benar saja dipojok kanan darinya Taehyung tertawa dengan lebarnya menatap Kyungsoo. "Apa sih Tae?" Kyungsoo bertanya dengan judesnya. Taehyung hanya memberikan senyum lebarnya, lalu pemuda itu menunjuk depan Kyungsoo. Kyungsoo kembali membalikkan tubuhnya kedepan, didepannya sedang duduk seorang gadis yang membelakanginya. Lalu dipandangnya Taehyung dengan tatapan bertanya.

"Ambil saja kertas itu dulu, lalu berikan kegadis itu. Okee?" Taehyung membentuk lingkaran pada jemarinya. Kyungsoo mendesus kesal, dasar Taehyung palingan pemuda itu ingin berkenalan dengan gadis didepan Kyungsoo ini.

Kyungsoo menepuk-nepuk pelan punggung gadis dihadapannya ini, sang gadis membalikkan tubuhnya menatap Kyungsoo. "Ya ada apa?" tanyanya bingung. Kyungsoo menggaruk tengkuknya sambil tertawa.

"Aku hanya ingin memberi ini. Ini dari pemuda itu." Kyungsoo menunjuk Taehyung yang kini berpose pura-pura tidak melihat kearah mereka. "Em.. aku Do Kyungsoo. Siapa namamu?" Kyungsoo memberanikan diri untuk berkenalan dengan gadis dihadapannya ini.

Sang gadis tersenyum lebar sambil tertawa kecil. "Kim Sooeun."

"Okay Sooeun, maaf menganggu waktumu." Kyungsoo tertawa kecil, dan gadis itu hanya tersenyum maklum. Sooeun membalikkan tubuhnya kembali kedepan sambil membuka kertas yang diberikan Kyungsoo. Kyungsoo menatap Taehyung. "Okee." Ucapnya pelan dengan simbol ditangannya.

Krieet

Pintu terbuka, menampilkan wajah Jung sonsaengnim dan juga seorang pemuda disampingnya. Tunggu, sepertinya Kyungsoo mengenal siapa pemuda itu. pakaiannya dan juga kacamatanya. "Oh Sehun?" panggilnya pelan, dan bertepatan dengan itu pemuda itu menatap Kyungsoo dengan pandangan dinginnya. Membuat nyali Kyungsoo langsung menciut.

"Selamat pagi semua. Hari ini kita memakai sistem pembelajaran yang baru." Jung sonsaengnim menaruh beberapa buah buku diatas mejanya, lalu wanita paruh baya itu berjalan kedepan kelas tepat berdiri ditengah papan tulis. "Dan kita kedatangan siswa baru, dia pindahan dari kelas IPS."

Beberapa siswa menatap pemuda itu takjub namun ada beberapa pula yang biasa saja. Bagaimana tidak biasa, pakaian dan juga style yang digunakan pemuda itupun jelas menujukkan bahwa dirinya termasuk siswa yang pintar, jelas saja pemuda itu bisa masuk kelas unggulan IPA II-I. "Perkenalkan dirimu."

Pemuda itu melangkah kedepan setelah Jung sonsaengnim mempersilahkannya, dengan langkah yang sedikit ragu pemuda itu berdiri ditempat yang sama dengan posisi Jung sonsaengnim tadi. "Selamat pagi semua~.. namaku Oh Sehun. Panggil saja Sehun. Mohon bantuannya.." pemuda itu menarik sudut bibirnya keatas, hanya sedikit tapi mampu membuat beberapa pasang mata siswi menatapnya takjub.

"Aku belum pernah melihatmu, apa kau siswa pindahan?" seseorang dibangku poling pojok lah yang menanyakan hal itu. siswa lainnya menatap gadis itu sebentar lalu bersama-sama membenarkan.

"Ya, aku pindahan dari London 2 bulan yang lalu."

Aahh London... pantas saja. Biasanya kalau siswa pindahan dari luar negeri itu lebih mahir dibanding mereka. Apalagi ini London, walaupun mereka merupakan salah satu sekolah terbaik dinegeri Korea. Tetap saja London pasti lebih baik.

"Sudah selesai? Okay Sehun kau bisa duduk dibangkumu." Jung sonsaengnim mempersilahkan pemuda itu untuk duduk dibangkunya. Sehun berjalan melewati Kyungsoo yang menunduk, dan bunyi 'Krieet' pertanda kursi ditarik dibelakang terlinga Kyungsoo menyakinkan dirinya bahwa Sehun duduk tepat dibelakang kursinya.

Kyungsoo yang paling menyadari, walaupun pemuda itu nampak diam tapi Kyungsoo tahu kalau Sehun sedang menatapnya. Menatap punggungnya atau lebih tepat pada lehernya, karena gadis itu menggulung sembarangan surainya keatas meninggalkan beberapa helai rambut kecil disekitar area lehernya. Entah mengapa bulu kuduk Kyungsoo langsung berdiri, tatapan itu bukan tatapan biasa, namun tajam dan juga dalam.

"Kita mulai pelajaran hari ini." Jung sonsaengnim memulai pelajarannya, tapi Kyungsoo masih menyadari kalau Sehun masih menatap tepat dileher belakangnya.

Kyungsoo mencoba berkonsentrasi, kenapa dengan kehadiran pemuda ini malah membuatnya tidak bisa berbuat banyak. Membuatnya hanya duduk diam dan menyimak pelajaran yang diterangkan oleh Jung sonsaengnim. Apa dampak Sehun memang besar untuknya?

000

Mata pelajaran umum berakhir, beberapa siswa dari kelas Kyungsoo langsung berhamburan keluar kelas. Mereka semua harus segera kembali kekelas khusus, Kyungsoo sedang merapikan alat tulisnya memasukkan beberapa buah kedalam tas miliknya, lalu beberapa buah buku hanya dibawa dalam dekapannya.

"Kau payah." Kyungsoo jelas terkejut saat Taehyung sudah berdiri disampingnya. Gadis itu menampakkan wajah kesalnya yang malah disambut tawa geli dari Taehyung.

"Ada apa sih Tae?" tanyanya heran. Dari tadi pemuda itu jelas menganggunya terus menerus. Kyungsoo tidak menyadari kalau Sehun masih menatapnya yang kini berbincang dengan Taehyung, intinya Taehyung kesal karena tidak mendapat jawaban dari gadis didepan Kyungsoo tadi. Kyungsoo hanya terkikik sambil meremehkan. "Kau sih terlalu jelek. Makanya Sooeun tidak membalas pesanmu." Jawabnya acuh, mereka berdua berjalan beriringan kembali kekelas, sudah ku katakan bukan kalau Kyungsoo dan Taehyung satu kelas?

Taehyung tidak terima saat Kyungsoo mengatainya jelak. "Apa maksudmu. Kau saja yang tidak tahu dimana letak karismaku Kyung." Balasnya ketus. Kyungsoo terkikik sambil merangkul lengan pemuda itu.

"Yaa~ dan aku memang tidak tahu dimana letak karismamu Kim Taehyung." Ucapnya geli, membuat Taehyung mendesus kesal. "Ow Baek, kau menungguku?" Kyungsoo terkejut saat mendapati Baekhyun berdiri didepan kelasnya. Wajahnya nampak kesal sambil memandang Taehyung beberapa kali.

"Tidak! Aku menunggu Sehun. Mana dia?" Baekhyun berkata dengan ketusnya, tak berapa lama wajahnya memucat saat Sehun keluar dari kelas II-I tatapannya yang dingin saat memandang dirinya membuat Baekhyun menunduk.

"Kau kenapa Baek? Bukannya kau menunggu Sehun? Apa perlu aku panggilkan dia?" Ingin rasanya Baekhyun menyumpal mulut Kyungsoo saat ini. Sehun memandang kedua gadis itu dengan tatapan datarnya, namun Baekhyun sadar dibalik kacamata dan juga pandangan datarnya Sehun menatap Kyungsoo intens, apalagi gadis itu sedang merangkul lengan Taehyung.

"Kita kembali kekelas sekarang." Baekhyun kembali menarik lengan Kyungsoo dengan kasar meninggalkan Taehyung dengan tatapan polosnya.

Sehun maju selangkah mendekati Taehyung yang menatap kepergian mereka dengan pandangan bingung, ditepuknya pundak pemuda itu. Taehyung menoleh memberikan tatapan bertanyanya. "Apa kau mengenal mereka?" tanyanya pada Taehyung. Taehyung mengangguk secara otomatis. "Kau sekelas dengan mereka."

Kembali Taehyung mengangguk. "Ya, memangnya kenapa?" tanyanya bingung.

"Tidak, aku rasa aku tertarik salah satu diantara mereka." Ucapnya pelan, Taehyung memandang Sehun bingung. Jelas saja pemuda itu bingung, saat dikelas tadi Sehun bagai anak ayam yang menurut yang juga diam. Pemuda itu bahkan menjawab beberapa pertanyaan dari Jung sonsaengnim dengan cepat. Walaupun rumus ataupun caranya berbedda dari yang Jung sonsaengnim ajarkan tetap saja siswa kelas II-I menatap Sehun takjub termasuk dirinya.

"Kau menyukai salah satu diantara mereka?" Taehyung memberikan pandangan bertanyanya. Sehun mengangkat bahunya acuh lalu bergerak meninggalkan pemuda itu. hampir saja Taehyung mengumpat dan menyumpahi pemuda dengan style yang 'nerd' itu. Apa-apaan sih dia? Apa memang gayanya seperti itu? "Dasar siswa nerd." Umpatnya pelan.

000

Kyungsoo mendesus kesal, ini sudah lumayan malam. Pukul 8 malam dan dirinya baru saja pulang dari rumah Baekhyun. Tadi sehabis pulang sekolah Baekhyun mengajaknya untuk kerumahnya. Meminta gadis itu untuk membantunya membuat kue untuk sang kekasih, kakak tingkat mereka namanya Park Chanyeol. Kyungsoo menyetujui karena memang memasak termasuk dalam salah satu hobinya apalagi ini membuat kue. Kyungsoo bisa mencoba membuat kue dengan resep yang baru. Tapi kejadian tidak mengenakan menimpa dirinya, adonan kue yang sudah dibuatnya tumpah membanjiri pakaian seragamnya membuatnya harus menggunakan pakaian Baekhyun sekarang.

Walaupun tubuh Kyungsoo dan Baekhyun sama mungil tapi tetap saja mereka berbeda. Tubuh Kyungsoo itu sedikit berisi sedangkan Baekhyun lebih kecil dan juga ramping. Jadi jenis pakaian mereka pun berbeda. Ingin meminjam pakaian ibu Baekhyun? Ibunya masih belum pulang bekerja, dan kamar ibunya masih dikunci. Mau tidak mau Kyungsoo memakai pakaian Baekhyun, rok biru setengah paha dan juga cardigan berwarna ungu, surainya masih digulung keatas. Walaupun nampak tidak nyaman, tapi mau bagaimana lagi?

Kyungsoo menyelusuri jalanan kota Seoul yang nampak bingar, tubuhnya berbelok pada jalan-jalan lebih sunyi karena memang rumahnya terletak diarea kompleks perumahan. Layar sorot lampu yang semakin menyala membuat Kyungsoo menghalau menggunakan kedua tangannya. Siapa sih orang iseng yang menyelakan lampu kendaraannya sangat terang seperti itu?

"Hay cantik. Hendak kemana?"

Kyungsoo menjadi gugup saat beberapa buah motor besar menghadangnya, bahkan salah satu diantara mereka turun untuk mendekati Kyungsoo. Kyungsoo ingin berlari tapi sayang lengan gadis itu terlebih dahulu ditahan oleh pemuda disana. "Eyy,, ingin kabur eoh?" godanya. Kyungsoo jelas meronta, dirinya masih ingin hidup dan tidak ingin membusuk disalah satu temapt pembuangan sampah dengan keadaan setengah telanjang. Astaga Kyungsoo apa yang kau pikirkan?

"Lepaskan dia." Suara itu bergitu dingin dan juga datar, membuat pemuda itu menolehkan kepalanya menatap kearah suara itu. Kyungsoo ternganga, sepertinya dia tahu siapa pemilik suara itu.

"Se-Sehun?" panggilnya pelan. Sehun berdiri disana, dihadapan Kyungsoo. Tidak ada kacamata atau style nerd yang dipakaianya. Ini berbeda dengan Sehun yang ada disekolah, pemuda itu memakai pakaian kasual dengan kaos putih yang membalut tubuhnya. Mereka saling bertatapan, entah bagaimana bisa lengan Kyungsoo kini berada digenggaman tangan Sehun. Pemuda itu menatap Kyungsoo tajam dengan mata sipitnya. "Ap-apa yang kau mau?" Kyungsoo memberanikan diri bertanya pada pemuda itu. walaupun Sehun masih menatapnya, namun Kyungsoo segera memutus pandangan mata mereka.

"Tinggalkan kami berdua." Ucapnya pada segerombolan pemuda yang ada disana, mungkin 6-7 orang dengan menggunakan masing-masing motor sport mereka. Mereka hanya mendesus bersamaan. Membiarkan Sehun yang berada dihadapan Kyungsoo.

"Cium saja Sehun jika dia berani menjawabmu. Atau remas saja payudaranya. Nampaknya milik gadis itu sangat menggoda."

Bola mata Kyungsoo membola saat salah satu dari mereka menyarankan Sehun untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh pada Kyungsoo. Kyungsoo jelas meronta dirinya ingin segera pergi dari hadapan pemuda ini. "Okay! Nanti aku ceritakan bagaimana sensasinya." Sehun menjawab sambil menangkat jempol tangannya. Pemuda itu berangsur-angsur meninggalkan Kyungsoo dan juga Sehun yang masih ada disana.

Sehun kembali menatap Kyungsoo dengan pandangan tajam nan dingin miliknya, mencoba menilai gadis yang ada dihadapannya ini. "Inikah yang dilakukan siswi paling cerdas? Mencoba menggoda pemuda lain eoh?"

Kyungsoo menatapnya dengan pandangan kesal. "Bukan urusanmu. Lepaskan aku!" Kyungsoo terus mencoba memberontak, hingga Sehun menarik tangan kanannya untuk berada dalam genggaman jarinya. Wajahnya mendekat kearah Kyungsoo, membuat indera penciumannya dapat menghirup aroma bunga lavender yang menguak dari tubuh gadis itu. tahu Sehun semakin mendekat Kyungsoo menjauhkan tubuhnya dari pemuda itu.

"Dan kau. Aku tak menyangka dirimu seperti ini." Kyungsoo berkata sengit. "Seseorang yang nampak nerd disekolah, tapi mempunyai geng motor diluar." Lanjutnya.

Sehun menarik tubuh Kyungsoo kedepan, membuat tubuh mungil itu berada didekapannya. "Kau berkata bukan urusanmu bukan? Dan aku akan mengatakan hal yang sama Do Kyungsoo." Sehun berkata dengan lembutnya, ada senyum kecil disana. Tubuh gadis itu terasa pas dalam dekapannya, membuatnya ingin terus mendekap tubuh Kyungsoo. Sedangkan Kyungsoo terus memukuli dada depan pemuda itu. apa-apaan sih dia? Saling mengenal saja tidak sudah berani memeluknya seperti ini.

"Kau aku antar pulang." Sehun berkata lagi, membuat Kyungsoo menatapnya dengan pandangan tak percaya. Apalagi saat tangannya ditarik pemuda itu untuk mendekati motor sport berwarna hitam metalik disana. "Naik." Sehun melepaskan genggaman tangannya pada Kyungsoo. Pemuda itu menatap Kyungsoo yang hanya diam berdiri disana, lalu dengan cepat gadis itu melangkah berlari menjauhi motor Sehun.

Grep..

"Lepas bodoh. Lepas! Lep—"

Mulut Kyungsoo terbungkam oleh bibir Sehun, pemuda itu melumat bibirnya pelan dan dalam. Membuat Kyungsoo hanya diam dalam dekapannya.

Plak~

Pipi kanan Sehun terarah kekiri, Kyungsoo manamparnya keras. Membuat pipi berwarna putih itu berwarna kemerahan sekarang. Sehun merasakan denyutan pada pipi kanannya. Membuatnya menarik sudut bibirnya keatas tersenyum meremehkan.

"Bangsat kau Sehun! BRENGSEEK!" entah dari mana Kyungsoo belajar menggunakan kata-kata seperti itu. tapi memang Sehun sudah keterlaluan, pemuda itu menciumnya saat mereka bahkan belum saling berkenalan atau berjabat tangan. Air mata Kyungsoo jelas menggenang dipelupuk matanya, ini sungguh keterlaluan. Sehun bahkan tidak meminta maaf atas tindakan yang telah dilakukannya.

"Aku membencimu BODOH!" Kyungsoo berlari meninggalkan Sehun yang terdiam sambil memegangi pipi kanannya, rasa perih dipipi itu masih terasa. Tapi kata-kata gadis itu membuat dadanya juga merasakan perih.

"Membenciku? Akan ku buat kau mencintaiku Kyungsoo." Sehun berkata lirih, beberapa kali pemuda itu mengaduh saat jemarinya menyentil pelan pipi kanannya. Nampaknya besok akan ada tanda ranum kemerahan disana.

000

Keesokan harinya, Kyungsoo berjalan terlebih dahulu kearah loker miliknya. Setelah memasukan kuncinya loker itu terbuka. Kyungsoo mengambil beberapa buah buku dari dalam sana. Suasana hati gadis itu masih dalam keadaan buruk. Beberapa kali Kyungsoo mendesah kesal sambil memegangi bibirnya. Itu ciuman pertamanya... oh astaga... Kyungsoo masih berharap ciuman pertamanya akan diambil pangeran hatinya dan mereka melakukannya dipantai saat matahari tenggelam. Sungguh romantis bukan? Tapi ini apa? Ciuman pertamanya dirampas pemuda bermuka dua seperti Sehun. Awas saja pemuda itu.

BUK

Kyungsoo menutup kasar lokernya, namun

Tuk

"AW." Loker itu kembali terbuka, mengenai hidung Kyungsoo.

Tes

Kyungsoo merasakan sesuatu keluar dari hidungnya. Astaga, ini darah. Dengan segera gadis itu mendongkak mencoba menghambat jatuhnya darah dari hidungnya. Kyungsoo sempat merasakan rasa besi dan juga amis yang keluar dari hidungnya.

"Pakai ini." Wajah Kyungsoo yang mendongkak tidak melihat siapa yang memberikan sebuah sapu tangan padanya. Tanpa menghiraukan itu Kyungsoo mengambil sapu tangan itu, melilitnya menjadi kecil, lalu menyumbat salah satu lubang hidungnya. Kyungsoo mendesah lega, kepalanya kembali menatap wajar.

"Terima kas-" ucapan Kyungsoo terpotong saat melihat Sehun lah yang berdiri dihadapannya. Pemuda itu tersenyum kecil tapi dengan tatapan datarnya, kembali Sehun memakai syle nerd miliknya dan juga kacamata besar disana. Kyungsoo hanya diam, saat Sehun berjalan kearah lokernya. Dan mata bulat itu ternganga saat menyadari loker milik Sehun bersebelahan dengan lokernya. Pemuda itu nampak mengambil beberapa buah buku, dan kalau tidak salah Kyungsoo tadi sedikit melihat ada sesuatu didalam sana. Benda yang kurang pantas dibawa oleh siswa kedalam lingkungan sekolah. Ditatapnya Sehun dengan pandangan heran saat pemuda itu ada dihadapannya, tetap dengan gaya nerd tapi terkesan dingin miliknya.

"Kau membawa kon-kondom?" Kyungsoo menyeritkan kepalanya memandang Sehun yang nampak santai dengan apa yang dikatakannya. Pemuda itu menatapnya sekilas lalu memberikan pandangan datarnya.

"Jangan pernah menilai orang dari covernya Kyungsoo. Lihat dari dalam dan kau bisa menyadari kalau kau mengenalnya!"

Sehun berjalan menjauh meninggalkan Kyungsoo yang masih menatapnya dengan pandangan heran. Tes.. darah kembali menetes. Kyungsoo kembali mendongkak, dirinya perlu keruang kesehatan sekarang. Masih ada waktu 10 menit sebelum bel pelajaran mata pelajaran pertama berbunyi.

000

Ada banyak yang ingin Kyungsoo ceritakan dengan Baekhyun istirahat hari ini, namun sayang keinginannnya itu harus pupus saat melihat Chanyeol – kekasih Baekhyun menunggu gadis itu keluar dari kelasnya. Jelas saja Baekhyun langsung melupakan kehadiran Kyungsoo yang ada disampingnya, gadis pecinta eyeliner itu dengan segera mendekap tubuh kekasihnya dan mencium pipi Chanyeol. Membuat Kyungsoo mendesus kesal, memangnya mereka tidak sadar apa masih ada dilingkungan sekolah?

"Tunggu sebentar Giant. Aku akan mengambil sesuatu untukmu." Baekhyun berjalan menjauh meninggalkan Kyungsoo dan juga Chanyeol yang duduk disana. Chanyeol menatap gadis disampingnya ini dengan pandangan kagum. Dulu sebelum dirinya berpacaran dengan Baekhyun, Kyungsoo adalah gadis yang dikaguminya. Gadis dengan surai kemerahan itu terkenal pintar dan juga santun, apalagi sikapnya yang tetap rendah hati membuat beberapa siswa baik hobae ataupun sunbaenya mengidamkan Kyungsoo sebagai kekasih mereka. Namun, Chanyeol harus mengubur mimpinya untuk dapat menjadi kekasih gadis itu saat Kyungsoo meminta dirinya untuk membantu gadis itu membuat pesta kecil untuk Baekhyun, sahabat Kyungsoo. Disitulah Chanyeol sadar Baekhyun menyukainya, melebihi rasa kagum Chanyeol pada Kyungsoo. Sedangkan Kyungsoo biasa saja, gadis itu memang nampak baik-baik saja walau tidak memiliki kekasih.

"Oppa. Bisakah oppa meninggalkan aku dengan Baekhyun? Ada yang ingin aku ceritakan dengannya." Kyungsoo memasang wajah puppy eyesnya menatap Chanyeol, ya memang banyak yang harus Kyungsoo ceritakan dengan Baekhyun. Siapa lagi kalau bukan tentang Sehun?

Aahh Sehun, gadis itu ingin mengembalikan sapu tangan Sehun. Sapu tangan berwarna kemerahan itu sudah dibersihkannya saat diruang kesehatan tadi. Makanya Kyungsoo ingin meminta bantuan Baekhyun untuk mengembalikkan sapu tangan pemuda itu. "Maafkan oppa, Kyungsoo. Tapi kami sudah berjanji tadi malam. Apa kau ingin mendengar teriakan melengking miliknya?" Chanyeol tertawa saat menyadari raut wajah Kyungsoo yang berubah menjadi kesal.

"Okayy.. selamat bersenang-senang. Semoga kalian ketahuan sedang berpacaran disini." Kyungsoo berjalan menjauhi Chanyeol sambil menyumpahi pasangan itu. Chanyeol hanya tertawa menanggapi apa yang dikatakan Kyungsoo. "Katakan pada Baekhyun, aku menemui Taehyung, oppa."

"Okke.."

000

Pelajaran terkahir adalah biologi, yang berarti meminta Kyungsoo kembali kekelas umumnya. Gadis itu berjalan bersama Taehyung dan juga Chorom. Chorom bertanya dengan Kyungsoo tentang beberapa mikrobiologi yang masih belum dimengerti olehnya. Dengan senang hati Kyungsoo menjelaskan kepada gadis itu.

Tak lama mereka sampai disana, keadaan kelas masih lumayan sepi. Hanya ada 5 – 10 siswa yang ada disana. Kyungsoo dengan segera mengambil kursi paling depan, takut kejadian kemarin kembali terulang.

"Kyung~ kenapa kau duduk disitu?" Kyungsoo menatap Taehyung dengan pandangan herannya. Memangnya salah yaa jika dirinya duduk dibangku ini? "Coba lihat namanya yang ada diatas meja." Kyungsoo menuruti apa yang pemuda itu katakan. Dilihatnya nama yang ada diatas meja 'Yoon Eunsok'.

"Do Kyungsoo atau bukan?" Kyungsoo menggeleng. "Tempat dudukmu itu disini." Taehyung menunjuk tempat duduk Kyungsoo hari kemarin. Dengan langkah gontai gadis itu menuju bangkunya kemarin, tapi dengan cepat Kyungsoo sadar jika dirinya duduk dibangku yang kemarin berarti?

Kyungsoo dengan segera melihat kearah bangku dibelakangnya dan membaca nama yang tertulis dimeja. 'Oh Sehun'.

Mati kau Kyungsoo!

Oh astaga, Kyungsoo harus merelakan hari-harinya selama dikelas mata pelajaran umum untuk terus ditatap tajam oleh pemuda dibelakangnya. Karena Sehun terus melakukan hal itu. dibalik kacamata yang digunakan oleh pemuda itu Sehun terus menatap Kyungsoo dengan tatapan dingin tepat dileher gadis itu. walaupun Kyungsoo mengurai surai kemerahannya, tapi Kyungsoo masih menyadarai tatapan Sehun masih tajam.

Sehun menikmati pelajaran kali ini, tapi tetap saja tatapannya menatap tajam gadis itu. Sehun sadar dirinya sudah jatuh dalam pesona Kyungsoo. Padahal mereka baru pertama kali bertemu, tapi entah mengapa Sehun menyadari perasaannya pada Kyungsoo. Apalagi gadis itu tidak termasuk seperti gadis kebanyakan, Sehun memang memakai pakaian nerd miliknya tapi beberapa siswa disekolah ini sudah tahu bagaimana Sehun sebenarnya. Tapi Kyungsoo? Gadis itu bahkan penasaran siapa dirinya sebanarnya. Untuk juga tentang geng motor yang kemarin malam, Sehun bukan anggota biasa. Dialah ketua geng motor 'YH', itu perkumpulan teman lama Sehun sebelum pemuda itu ke London 2 tahun yang lalu, dan kembali ke Seoul 2 bulan yang lalu. Sejak lama Sehun menggilai balapan liar, mempertaruhkan uang jutaan woon, letak kekuasaan atau bahkan tidur dengan pelacur yang paling eksklusif. Makanya Kyungsoo tadi melihat ada kondom diloker Sehun, karena pemuda itu ingin melakukan tindakan itu hari ini.

"Serahkan kertas ini pada murid dibelakang kalian. Aku meminta kalian untuk membuat suatu pecobaan tentang tanaman. Terserah saja tanaman apa. Yang pasti tanaman itu harus memiliki kandungan air yang sedikit tapi mampu bertahan hidup."

Kim sonsaengnim membagikan kertas praktikum pada murid dibangku paling depan, lalu murid-murid itu membagikan kertas itu kebelakangnya sampai pada Kyungsoo dan Sehun. Kyungsoo memberikan kertas itu pada Sehun tanpa membalikkan tubuhnya. Gadis itu masih kesal atas tindakan Sehun walaupun Sehun sudah membantunya dengan meminjamkan sapu tangan untuk menyeka darah dari hidungnya tadi.

Sehun hanya tertawa kecil menyadari kekesalan dari gerak tubuh Kyungsoo. Gadis ini benar-benar menarik perhatiannya, dan juga menarik gairahnya untuk tetap terpaku padanya. Benar yang dikatakan Mark kemarin malam, tubuh Kyungsoo nampak pas dan juga memiliki lekuk yang sempurna. Dan juga payudaranya, Sehun tahu. Dibalik kesopanan yang gadis itu gunakan Kyungsoo menyimpan keindahan yang diidamkan gadis lainnya. Sehun sudah menelusuri tentang Kyungsoo dan jawabannya nihil. Tidak ada seorang pemudapun yang pernah menaklukan gadis hati itu disini. Karena itulah Sehun ingin menjadi yang pertama untuk Kyungsoo.

Pemuda pertama yang menaklukannya, dan juga

Pemuda pertama yang menikmati keindahannya.

000

"Bye Tae..."

Kyungsoo melambaikan tangannya pada Taehyung saat pemuda itu berjalan kearah parkiran kendaraan. Dan segara mata bulatnya melihat Baekhyun dan juga Chanyeol yang sedang bersamaan menuju arah parkir kendaraan. "Apa aku boleh menumpang dimobilmu oppa?" Kyungsoo memasang mimik jahilnya, membuat Baekhyun mendesus kesal.

"Tidak! Giant dan aku akan pergi kemall hari ini."

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya. "Kalian tampak seperti pasangan kasamaran saja. Oh ya Baek, apa kau melihat Sehun?" tanyanya pada Baekhyun. Baekhyun sudah tahu apa yang terjadi dengan Kyungsoo karena gadis itu sudah menceritakannya tadi setelah saat istirahat kedua.

"Ya mana ak-"

"Sehun? Aku lihat pemuda tadi keatap." Chanyeol memotong ucapan Baekhyun, membuat gadis itu menjadi kesal. Sebenarnya Baekhyun ingin mengerjai Kyungsoo. Lagipula, Baekhyun sedang kesal dengan Kyungsoo. Gadis itu selalu menganggu acaranya dengan Chanyeol. Tapi setidaknya Baekhyun berterima kasih karena kue yang diberikannya pada Chanyeol tadi membuat pemuda itu mengakui kalau masakan Baekhyun enak.

"Okay... terima kasih oppa. Dan bye-bye Byun.."

Kyungsoo berlari menjauh kearah loker miliknya, gadis itu bermaksud mengambil sapu tangan Sehun yang ada disana. Lalu keatap dan juga mengembalikannya pada Sehun.

Simple bukan? Tapi sebenarnya rumit. Karena Kyungsoo akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Kyungsoo menaiki satu persatu tangga menuju atap sekolah mereka, gadis tu memegang erat sapu tangan Sehun yang ada digenggaman tangannya. Kenapa dirinya menjadi gugup begini? Aishh Kyungsoo lakukan saja dengan santai,

Krieet... pintu pagar atap sekolah terbuka tapi pandangan mata Kyungsoo terbelalak tak percaya. Disana Sehun sedang mencium seorang gadis yang bahkan Kyungsoo tidak tahu siapa namanya.

Mereka saling melumat dalam, dan juga Sehun meremas payudara perempuan itu dihadapannya.

Tes

Entah mengapa air mata Kyungsoo menetes dengan sendirinya, kedua insan itu bahkan tidak sadar jika ada orang lain yang menyaksikan kegiatan mereka. Keadaan Sehun yang sudah acak-acakan apalagi pemuda itu mengangkat kaki kanan gadis dihadapannya untuk melingkar dipingangnya.

"Se-Sehun~?" Kyungsoo memanggil pemuda itu pelan. Seakan sadar Sehun menatap kearah suara itu, disana Kyungsoo masih manatap mereka. Gadis dihadapannya juga menatap Kyungsoo dengan pandangan bingungnya.

Sehun memandang gadis itu dengan tatapan tajam seperti biasa miliknya. "Kenapa? Kau heran?" Sehun berjalan kearah depan Kyungsoo dengan pandangan dinginnya, dirinya paling tidak suka jika ada seseorang yang menganggu aktivitasnya. Apalagi tadi Sehun dalam gairah tertingginya, dan BOOM Kyungsoo datang menghancurkan semuanya. "Dia Zitao. Kekasihku." Lanjut Sehun datar, Kyungsoo hanya diam.

Dengan cepat gadis itu meraih telapak tangan Sehun lalu meletakkan sapu tangannya disana. Walaupun Kyungsoo seperti orang bodoh yang entah mengapa bisa menangis. Tapi dirinya lebih baik segera pergi dari sini. "Maaf menganggu acara kalian. Dan~ terima kasih."

Kyungsoo berbalik meninggalkan kedua insan disana. Zitao memandang kekasihnya dengan pandangan bertanya miliknya. "Siapa dia sayang?" tanyanya lembut.

Sehun hanya diam. Perlahan dilihatnya sapu tangan yang tadi Kyungsoo berikan padanya, gadis itu nampak acuh tapi Sehun tahu dirinya telah kembali membuat sebuah luka dihati gadis itu.

'Apa aku keterlaluan?' lirihnya pelan, mengabaikan Zitao yang terus mengecup lehernya. Mencoba menarik gairah pemuda yang menjadi kekasihnya ini.

000

Keesokan harinya Kyungsoo menjadi semakin pendiam, gadis itu bertekat melupakan semuanya. Bukankah dirinya memang tidak mengenal Sehun sebelumnya? Jadi anggap saja seperti biasa bukan? Kyungsoo sudah memikirkan hal ini matang-matang, mencoba menghidari Sehun dan juga semua yang berhubungan dengan pemuda itu. pantas saja kemarin Kyungsoo melihat ada sebuah kondom diloker Sehun, ternyata pemuda itu.. Ya Tuhan~ apa yang Kyungsoo lihat memang berbanding terbalik. Siapa sangka dibalik sikap nerdnya itu, Sehun bagaikan bad boy yang terbalut raga seorang yang amat biasa.

Oh... ini bagai pelajaran untuk Kyungsoo. Jangan memandang seseorang hanya dari luarnya saja.

000

Ini minggu kedua mereka tidak saling mengenal, tidak ada ucapan apapun yang keluar dari bibir keduanya. Tapi Kyungsoo sadar kalau Sehun masih menatapnya tajam dan juga dingin. Kyungsoo juga menyadari setiap dirinya pulang sekolah Sehun selalu berada dibelakang bus yang dinaikinya, atau terkadang saat gadis itu masih berjalan sendirian dilorong sekolah mereka. Sehun bagai pengawal tak terlihat. Beberapa kali Kyungsoo selamat dari tindakan tidak senonoh dari pemuda jalanan karena Sehun, pemuda itu bahkan bertindak sebelum gerombolan pemuda lain mendekati Kyungsoo.

Dan satu hal lagi yang membuat Kyungsoo tersentuh, setiap malam dibalik tirai lantai dua kamarnya Kyungsoo menyadarinya. Sehun berdiri disana disamping motor sportnya diseberang jalan depan rumah Kyungsoo. Pemuda itu akan pulang jika sudah lewat tengah malam, sekitar 2 minggu ini Sehun selalu mendampingi Kyungsoo dalam diam. Tapi baru sekitar 1 minggu ini Kyungsoo menyadarinya, dan 1 minggu ini pula Kyungsoo tidak bisa tidur sebelum Sehun pergi meninggalkan jalanan seberang rumahnya.

Kadang Kyungsoo menyadari kalau Sehun kini menatapnya berbeda, terkadang pemuda itu menatapnya dengan tatapan penuh penyesalan. Tapi apa pula yang harus disesalkan oleh pemuda itu? kejadian diatas atap kemarin cukup membuat Kyungsoo untuk tidak terlalu mengurusi hidup Sehun. Biarkanlah kehidupan Sehun berjalan dengan sendirinya, tapi Kyungsoo harus menyelesaikan tentang tingkah Sehun yang mengamati rumahnya. Bukannya apa-apa Kyungsoo hanya tidak ingin pemuda itu kenapa-napa, karena ujung-ujungnya pasti Kyungsoo sendiri yang terkena imbasnya bukan?

Kyungsoo berniat meminta pemuda itu untuk tidak lagi menguntitnya, karenanya setelah mata pelajaran Kimia ini berakhir mungkin Kyungsoo bisa berbicara dengan pemuda itu.

Tettt...

Bel pulang berbunyi, membuat beberapa siswa segera bergegas keluar kelas saat melihat Ahn sonsaengnim meninggalkan kelas mereka.

"Ayo Kyung." Taehyung kembali mengajak gadis itu, karena biasanya mereka akan pulang bersama kearah parkiran jika waktu pulang. Tapi jika masih ada pelajaran selanjutnya akan ada Baekhyun yang ikut bersama mereka. Kyungsoo hanya diam, jemarinya bermain didepan dadanya pertanda gadis itu sedang ragu, ragu harus kah dirinya berkata dengan Taehyung kalau ada sesuatu yang ingin gadis itu bicarakan dengan Sehun?

Kyungsoo menggeleng, surainya hari ini diikat kuda dengan poni yang menutupi keningnya. "Aku ada urusan sebentar Tae. Kau pulang saja duluan." Ucapnya halus. Taehyung hanya mengangguk, melangkah meninggalkan Kyungsoo, dan untunglah dikelas hanya ada Sehun dan Kyungsoo. Entah mengapa Kyungsoo menyadari kalau Sehun hanya akan pulang saat keadaan sekolah atau kelas sudah kosong.

Kyungsoo membalikkan tubuhnya menatap Sehun yang masih duduk dibangkunya. Sepertinya pemuda itu sadar jika Kyungsoo akan berbicara dengannya hari ini. "Emm.. Sehun. Apa kau punya waktu sebentar?" Kyungsoo merasa gugup saat pemuda itu hanya diam sambil menatapnya.

Krieet. Bunyi perpaduan antara lantai dan ujung kursi membuat Kyungsoo sadar Sehun berdiri dari bangkunya. Dan Kyungsoo hanya terpana saat Sehun menarik lengannya keluar kelas, menuju kearah taman belakang sekolah yang selalu sepi saat pulang sekolah.

Sehun mendorong tubuh Kyungsoo kearah salah satu pohon besar disana, pemuda itu hanya diam. Dilepasnya segala atribut nerdnya, dan blazer sekolah mereka. Menyisakan kemeja lengan panjang dan juga dasi yang membalut tubuhnya. "Apa yang ingin kau bicarakan?"

Kyungsoo merasakan jantungnya berpacu dengan cepat. Menatap Sehun dengan tatapan kagum, saat menyadari betapa tampannya pemuda itu jika tidak memakai kacamata besar dan juga blazer sekolah mereka. "Anoo~.. emm.. Apa aku ada salah denganmu?" Kyungsoo bertanya tidak masuk akal membuat Sehun hanya menatapnya tajam. Pemuda itu menarik ikatan kuda Kyungsoo membuat surai kemerahan bergelombangnya menjadi terurai dan juga berantakan, lalu dengan sigap Sehun menggulung keatas secara sembarang surai kemarahan Kyungsoo dan mengikatnya, membuat beberapa helai rambut kecil menyapu leher dan juga pelipisnya.

"Kau cantik kalau seperti ini." Mata Kyungsoo semakin membulat dengan apa yang Sehun katakan, rona kemerahan semakin nyata diwajah ayunya. Membuat Sehun menarik sudut bibirnya keatas. "Kau tidak salah. Aku yang salah! Maafkan sikapku di atap kemarin." Lanjutnya pelan dan datar.

Kyungsoo hanya mengangguk, dirinya juga tidak mempermasalahkan hal itu. bukankah itu hak Sehun untuk melakukan kegiatan bersama kekasihnya? "Tak apa. Aku sudah memaafkanmu." Kyungsoo tersenyum. "Tapi~ bolehkah aku mengatakan sesuatu padamu?"

Sehun menatapnya, membuat Kyungsoo kembali memainkan jemarinya. "Bisakah kau tidak berdiri diseberang rumahku pada malam hari?" pintanya pelan, dan hal itu membuat Sehun menatapnya datar dan juga tajam.

"Maaf aku tidak bisa." Sehun menjawab cepat, membuat Kyungsoo menatapnya dengan pandangan heran.

"Ke-kenapa?" tanyanya kembali dengan nada pelan.

Sehun menatap wajah ayu Kyungsoo, pemuda itu memajukan tubuhnya. "Karena aku... menyukaimu."

Eh?

Kyungsoo tidak salah dengar? Sehun menyukainya? Meyukainya? Bukankah pemuda itu sudah memiliki kekasih?

"Aku tahu kau tidak akan percaya dengan apa yang aku katakan ini. Tapi jika kau memberiku kesempatan aku akan membuktikannya." Lanjut Sehun dalam dan menatap mata Kyungsoo dengan pandangan lembut miliknya.

Kyungsoo mendorong dada pemuda itu saat Sehun mendekat kearahnya, gadis itu sadar jika dirinya memberikan kesempatan untuk Sehun akan ada hati yang tersakiti. Zitao – kekasih pemuda itu siswi II-III satu kelas dengan Sehun jika mata pelajaran khusus. Kyungsoo menggeleng menatap Sehun dengan pandangan meminta maafnya. "Maaf Sehun, aku tidak bisa." Ucapnya lirih.

Jemari Sehun mengepal, ini sudah menjadi prediksinya. Menaklukan Kyungsoo bukanlah hal yang mudah. "Kau sudah memiliki kekasih, dan kau tidak mungkin memutuskannya dalam waktu singkat." Kyungsoo berkata jujur. "Apalagi kalian sudah berbuat hal yang sangat jauh." Lanjunya pelan.

Sehun hanya diam. Kyungsoo memang berbeda, gadis itu memang menarik perhatiannya. Perhatian Sehun untuk menaklukannya. Kyungsoo menjauh dari tubuh Sehun, gadis itu membungkuk sedikit. "Terima kasih telah menyukaiku, dan aku harap kau tidak ada disana malam ini." Itu permintaan Kyungsoo sebelum gadis itu meninggalkan Sehun disana.

Sehun menatap punggung Kyungsoo yang menjauh, ada perasaan menyesal dan juga tidak terima dari tatapan pemuda itu. jelas saja! Dirinya ditolak oleh seorang gadis dan itu adalah pertama kalinya Sehun seperti ini.

000

Keesokan harinya sekolah nampak heboh dengan apa yang terjadi. Beberapa siswi menatap kagum seorang pemuda yang tengah melangkah diarea kelas II.

'Siapa pemuda itu?'

'Ya Tuhan... dia sangat tampan!'

'Apa dia murid baru?'

'Eh? Bukankah itu Oh Sehun?'

Mereka menyadarinya, itu Sehun. Pemuda itu berubah 180 derajat. Penampilannya juga berubah, tidak ada lagi Sehun yang nerd. Pemuda itu nampak tampan dan juga menawan. Gayanya yang angkuh dan juga sedikit cool membuat beberapa siswi memekik nyaring.

Baekhyun segera melepas dekapan tangannya pada lengan Chanyeol saat menyadari penampilan Sehun yang berubah. Gadis itu sudah mengetahui apapun yang terbaru tentang Kyungsoo, termasuk pernyataan Sehun kemarin. Dengan cepat Baekhyun meninggalkan Chanyeol yang masih berdiri disana, bergegas menuju kelasnya.

"Kyungsoo.. Kyungsoo... Astaga Kyungsoo ini gawat." Baekhyun mengguncang tubuh gadis itu, Kyungsoo yang sedang menelungkupkan kepalanya memandang Baekhyun dengan pandangan bertanya. "Sehun.. Sehun! Dia berubah Kyung."

Dahi Kyungsoo menyerit memangnya apa untung untuknya jika Sehun berubah? "Apa sih maksudmu? Dia berubah jadi apa? Power ranger?" tanyanya bingung.

Baekhyun hanya menggeleng, tangannya mengibas-ngibas pertanda bukan. Dengan segera Baekhyun menarik tubuh Kyungsoo untuk keluar kelas. Mengikuti jejak siswi lain dikelasnya. Baekhyun menarik tubuh Kyungsoo dibarisan depan, sehingga membuatnya bisa melihat Sehun dengan leluasa.

Kyungsoo terpana, pemuda itu memang berubah. Ini penampilan yang dilihatnya kemarin saat pulang sekolah. Tapi ada apa dengan Sehun? Kenapa dia mengubah penampilannya?

Baik Kyungsoo ataupun Baekhyun hanya menatap tak percaya, pandangan siswi lainnya pun sama. Benar saja apa yang mereka pikirkan selama ini Sehun memang tampan, Kyungsoo merasakan jantungnya kembali berdetak dengan cepat saat pemuda itu menatapnya dengan tatapan seolah berkata. 'Aku akan membuktikannya'.

Baekhyun mengatahui apa yang dikatakan pemuda itu, secara tersirat namun mengandung makna yang dalam.

"Sayang~"

Oh astaga mereka baru mengetahuinya, jadi selama ini Sehun sudah memiliki kekasih? Zitao berlari kearah Sehun dengan tatapan manjanya. Beberapa gadis disana mendesah kecewa. Tidak usah muluk-muluk Zitao menang besar atas mereka. Tubuh gadis itu bak model yang ada ditelevisi, gadis itu juga termasuk pintar dan satu hal lagi. Zitao itu populer dia merupakan ketua cheerleaders team basket sekolah mereka. Gadis bersurai pirang itu memang terkenal dengan kecantikannya, dan juga keahliannya menaklukan pemuda tampan disekolah mereka.

Baekhyun menatap tak percaya apa yang terjadi dihadapannya. Apalagi gadis itu menyadari Kyungsoo memalingkan wajahnya saat Sehun menggandeng lengan Zitao untuk kekelas mereka. Baekhyun hanya dapat mengelus punggung gadis itu lalu mencoba menenangkannya. "Untung saja kau tidak menerimanya Kyung. Dia playboy." Komentar Baekhyun pedas. Tubuh Baekhyun lalu membawa Kyungsoo untuk masuk kedalam kelas mereka. Taehyung yang ada disalam sana menatap kedua gadis itu dengan pandangan heran.

Sejak kejadian beberapa minggu yang lalu Taehyung menjadi dekat dengan Kyungsoo ataupun Baekhyun, apalagi Kyungsoo sering menggoda mereka karena memiliki wajah yang hampir sama. Baekhyun memberikan tanda silang saat pemuda itu ingin mengajukan pertanyaan, walaupun kesal tapi Taehyung mencoba menghormati mereka berdua. Itu urusan perempuan bukan? Bisa saja Kyungsoo sedang patah hati. Eh patah hati? Siapa pemuda yang bisa membuat seorang Do Kyungsoo patah hati?

"Sudah, jangan bertanya yang aneh-aneh." Itu pesan Baekhyun saat Taehyung ingin bertanya dengannya. Kembali dengan raut kecewanya Taehyung hanya dapat menatap Kyungsoo dengan pandangan bertanyanya.

000

Sehun memang berubah pemuda itu jelas-jelas menampakkan siapa dirinya sebenarnya, memakai motor sport berwarna hitamnya kesekolah dan juga kini Sehun semakin berbuat jahil dan kenakalan yang lain, membolos saat mata pelajaran umum hanya untuk bermain basket dilapangan indoor ataupun berciuman dengan Zitao didepan Kyungsoo. Sehun tidak menyadari, tindakannya telah membuat hati Kyungsoo semakin membeku. Benar apa yang Baekhyun katakan dahulu untung saja dirinya tiak memberikan kesempatan pada Sehun.

Tapi ada beberapa hal yang membuat Kyungsoo memikirkan pemuda itu, Sehun kembali melakukan hal yang lalu. Mengikuti Kyungsoo kemanapun gadis itu pergi, bahkan permintaan Kyungsoo untuk tidak berdiri diseberang jalan rumahnya pun tidak didengar oleh pemuda itu. Sehun tetap melakukannya, memantau Kyungsoo dari jauh walaupun hanya ada siluet tubuh gadis itu disana. Sehun juga menunjukkan sikap baiknya pada Kyungsoo ataupun Baekhyun. Kalau dengan Kyungsoo sih jelas pemuda itu ingin mendapatkan hatinya. Lalu dengan Baekhyun?

Baekhyun dengan tegas menolak kehadiran Sehun, walaupun berbagai cara Sehun lakukan untuk menaklukan hati Kyungsoo melalui Baekhyun. Tetap saja Baekhyun tidak menyetujuinya.

"Ingin langsung pulang?"

Kyungsoo memegangi dadanya yang terkejut, siapa lagi kalau bukan Sehun? Pemuda itu terus mencoba mendekati Kyungsoo. Kyungsoo hanya diam, mencoba menghitung beberapa buah buku yang ada didalam lokernya. Lorong loker mereka sudah sepi hanya ada mereka berdua disini. Kyungsoo mengambil sebuah buku dari dalam loker sana, memasukan kedalam tas gendong miliknya. Gadis itu mencoba mengacuhkan Sehun yang masih menatapnya.

BUK

Sehun menutup keras loker milik Kyungsoo, membuat gadis mungil itu berjengit ketakutan. "Ap-apa maumu Sehun?" Kyungsoo bertanya lirih. Sehun hanya memberikan senyum meremehkan miliknya.

"Apa mauku? Aku bertanya Kyungsoo.. dan kau tidak menjawabnya dari tadi. Kau pikir aku patung?" Sehun bertanya dengan nada geramnya. Gadis dihadapannya ini selalu menghindari dirinya, semua hal yang dilakukannya untuk menarik perhatian gadis ini pun sia-sia.

Hubungannya dengan Zitao masih baik-baik saja, walaupun beberapa kali Zitao menatap Sehun heran karena pemuda itu terkadang melamun saat bersamanya. Sehun memang terkenal berani, pemuda itu melakukan segala cara untuk menarik perhatian Kyungsoo, contohnya saja mencium Zitao dihadapan Kyungsoo. Namun reaksi Kyungsoo tetap sama. Datar dan juga biasa saja, gadis itu terlampau disakiti. Hal yang menurut Sehun akan menarik perhatian Kyungsoo malah menjadi hal yang membuat hati Kyungsoo semakin membeku.

"Maaf, aku tidak mendengarnya." Jawab Kyungsoo lirih, Sehun mengepalkan jemarinya. Perlahan dihadapkannya tubuh Kyungsoo untuk menatapnya.

"Apa aku terlalu jahat hingga kau tidak mau menatapku?" tanya Sehun tajam. Kyungsoo hanya menunduk enggan menatap Sehun. "JAWAB KYUNGSOO!" Sehun mengguncang bahu gadis itu.

Kyungsoo hanya diam. "Kau aku antar pulang dan aku tidak menerima penolakan." Sehun menyeret Kyungsoo untuk berjalan kearah parkiran kendaraan. Hanya kendaraan Sehun yang tersisa disana, motor sport berwarna hitam metalik. Mau tidak mau Kyungsoo naik keatas motor itu, membuat Sehun tersenyum dibalik helm balapnya.

"Pegangan." Sehun menggas motornya keras, membuat Kyungsoo mengeratkan pelukannya pada punggung Sehun. Lagi-lagi Sehun tersenyum, Kyungsoo memang magnet untuknya.

Ini bukan pertama kalinya Sehun mengantarkan Kyungsoo pulang, mungkin ini kesepuluh kalinya semenjak kerjadian dimana Sehun berubah menjadi sosok yang berbeda. Kyungsoo awalnya menolak, namun semakin Kyungsoo menolak semakin pula pemuda itu mendekatinya dan memaksanya untuk ikut bersama pemuda itu.

Mereka sampai didepan pagar rumah Kyungsoo, Kyungsoo membungkuk mengucapkan terima kasih pada pemuda itu. entahlah kini hati Kyungsoo mulai ragu, perhatian yang diberikan Sehun padanya sedikit demi sedikit meluluhkan hatinya. Sehun yang mencoba berbicara dengannya saat keadaan sepi atau saat mereka bersebelahan diloker mereka. Kyungsoo mulai merasakan getaran halus didadanya, tapi tetap saja Kyungsoo tidak bisa menerima Sehun. Zitao lebih berhak atas pemuda itu. hubungan mereka lebih dari sekedar pasangan kekasih, mungkin sebentar lagi akan ada benang merah yang terikat diantara mereka.

Sehun memandang kepergian punggung Kyungsoo dengan pandangan datar miliknya. Tapi tetap saja kini perasaan Sehun berbeda, dulu dirinya ingin menaklukan Kyungsoo sebagai pembuktian bahwa dirinya bisa menaklukan gadis yang paling diincar satu sekolah, tapi kini ada perasaan berbeda yang Sehun rasakan.

Kyungsoo yang sopan, namun terkadang cerewet atau bahkan lebih dingin darinya. Tapi itu lah Kyungsoo, gadis mungil yang mampu membuat Sehun mencintainya. Melupakan kehadiran Zitao kekasihnya sendiri.

000

Keadaan mereka sama-sama telanjang. Gadis bersurai pirang itu menenggelamkan wajahnya pada dada telanjang pemuda disampingnya. Memberikan kecupan-kecupan ringan disana. Sedangkan sang pemuda hanya diam, matanya menatap keatas langit-langit kamarnya. Semu.

Dipikirannya kini berputar antara Zitao dan juga Kyungsoo.

"Kau kenapa sayang?" Zitao bertanya dengan nada manjanya, menatap Sehun dengan pandangan menggoda. Sehun hanya menggeleng. "Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanyanya lembut. Jemari tangannya bermain didada Sehun, membuat pola-pola disekitar dada pemuda itu.

Sehun menunduk mengecup bibir Zitao. "Tidak sayang. Aku hanya memikirkanmu."

Bohong! Kau sudah berapa kali membohongi Zitao Sehun? "Tapi aku rasa berbeda. Kau nampak memikirkan yang lainnya." Walaupun selama ini Sehun hanya diam, tapi Zitao tahu ada yang berbeda dengan kekasihnya itu.

Mereka masih sering bercinta, tapi Zitao sadar Sehun tidak lagi melakukannya dengan cinta. Ada yang menganggu pikiran pemuda tampan itu. Entahlah tapi Zitao tahu Sehun menyembunyikan sesuatu. "Benarkah? Bisa kau tebak apa yang aku pikirkan?"

Zitao memasang wajah berpikirnya, lalu menggeleng pelan. Membuat Sehun menyentuhkan jemarinya pada ujung hidung gadis itu. "Aku hanya memikirkanmu Zi." Zitao menepuk dada Sehun kasar, membuat pemuda itu mengaduh. 'Dan juga aku memikirkan Kyungsoo'

"Aku mencintaimu Sehun." Zitao mencium bibir Sehun dalam, dan kembali melumat bibir tipis pemuda itu.

"Hmm.." Sehun tidak menjawab kata cintanya, dan hal itu membuat Zitao semakin sadar jika ada sesuatu yang Sehun pikirkan. Bukan dirinya, karena Zitao tahu Sehun sedang memikirkan hal lain. Gadis mungil yang telah mencuri perhatian kekasihnya beberapa minggu ini.

Do Kyungsoo

000

"Jika kau terus seperti ini, kau akan menyakiti Zitao." Kris kakak Sehun melempar satu kaleng cola kearah pemuda itu. mereka sedang bersantai diruang keluarga rumah mereka. Hubungan Sehun dan Zitao semakin merenggang dan juga hubungannya dengan Kyungsoo tidak bergitu baik. Baekhyun menjaga gadis itu setiap saat, membuat waktu berbicaranya dengan Kyungsoo semakin berkurang. Beberapa kali Sehun kalah cepat dengan Baekhyun saat pulang sekolah.

Dan saat Baekhyun tidak ada disamping Kyungsoo, Sehun harus mendesah kecewa karena tangan Zitao melingkar indah dilengannya. Sehun hanya dapat bertemu dengan Kyungsoo saat mengentar pulang gadis itu, saat menemani Kyungsoo dalam diam. Atau dirinya berani pergi kerumah Kyungsoo untuk menemui gadis itu, saat rasa rindunya telah melebihi batas. Bahkan Sehun terkadang melupakan janjinya pada Zitao hanya untuk menemui Kyungsoo. Menemui gadis mungil yang dicintainya.

Terkadang hati Sehun merasa pedih saat melihat Kyungsoo hanya tersenyum maklum kala Zitao - kekasihnya menanti dirinya saat mata pelajaran umum berakhir, gadis itu bahkan berbicara dengan Zitao seakan-akan mereka tidak mengetahui satu sama lain. Zitao kekasih Sehun, dan Kyungsoo pemilik hati Sehun. "Aku mencintai Kyungsoo."

Kris menatapnya dengan pandangan datar. "Putuskan Zitao jika seperti itu." Sehun balas menatap pemuda itu dengan pandangan tajam dan dingin miliknya. "Kau harus memilih antara Zitao atau Kyungsoo."

Sehun menggeleng. "Aku tidak bisa." Ucapnya lirih.

Kris menepuk pelan pundaknya. "Akan ada saatnya kau akan menentukan pilihanmu. Saat dimana Kyungsoo telah menemukan sosok penggantimu, Sehun."

Sehun termenung, mungkinkah apa yang dikatakan Kris akan menjadi kenyataan?

TBC

Aloohaaa... halooo xD

Ada yang kangen dengan saya? Okay lupakan saja xD

Mungkin kalian ada yang familiar dengan tema FF ini. Saya memang sedikit mengambil tema yang sama dengan salah satu FF, tapi saya lupa judulnya – soalnya sudah lama nggak baca FF itu :(. Kalau kalian tahu bisakan memberitahu saya? Saya akan dengan senang hati menerimanya. Sebelum saya dicap sebagai plagiat, beritahu saya ya.. saya ingin meminta ijin dengan pemilik ide FF ini.. :)

Tapi tenang.. endingnya berbeda xD dan juga ini sebenarnya OS ... Cuma kata kak Laila lebih baik 2shoot xD

Thank you Kak Laila #pelukcium :*

Update FF ini mungkin bsk, saya ingin melihat apakah kalian berminat atau tidak?

Okayyy~ terima kasih banyak sudah mau menyempatkan untuk membaca FF absurd ini XD

Sarangahae :3. Saya mencintai kalian semua xD :)

Annyeonggg :)

Kim Refa 26 Feb 2015