DISCLAIMER: Yunjae milik diri mereka sendiri. Penulis tidak memiliki kuasa apapun pada tokoh dalam fanfic ini. Penulis hanya meminjam nama-nama mereka untuk kepentingan cerita semata.
Based on true story
Ide dan plot murni hasil pemikiran/imajinasi dari kisah nyata kenalan si penulis ^^
Terima kasih
..
..
..
HIDDEN TITLE
Cast: Shim Changmin, Jung Yunho, Kim Jaejoong
A/N: karena setiap chapter selalu pendek, jadi author pikir daripada disebut ff ONESHOOT/2SHOOT lebih baik jika disebut sebagai ficlet XD *sorry ^^)v pissss
Changmin pov
Kubuka situs jejaring sosial yang akhir-akhir ini cukup menghibur rasa kesepianku. Di sini kutemukan teman-temanku dulu, mereka yang berasal dari satu daerah serta mereka yang dulunya satu sekolah. Namun hari itu, tanpa sengaja aku menemukan sosoknya dalam layar monitor yang sedang kupandangi. Sosok yang telah begitu lama kurindukan. Meski perpisahan kami terjadi hanya sekitar enam bulan yang lalu, namun rasa rinduku padanya tidak pernah habis… tidak pernah terkikis.
Aku tidak pernah punya pikiran jika kisah cinta kami yang terjalin sejak dulu harus berakhir begitu saja. Tidak, aku tidak melepaskannya… namun dia yang meminta kebebasannya.
Enam bulan yang lalu Jaejoong ingin lepas dariku karena hatinya sudah terperangkap oleh pesona seorang Jung Yunho. Di sinilah kenapa aku tidak bisa menyalahkan Yunho secara keseluruhan. Karena bukan Yunho yang merebut Jaejoong dariku melainkan Jaejoong sendiri yang mendatanginya.
Aku selalu bisa memaafkan kesalahan pasanganku dalam asmara. Jika dia berbohong aku bisa menasehatinya, jika dia ingkar janji aku bisa memaklumi alasannya. Hanya satu. Satu hal yang tidak akan kumaafkan jika kekasihku berbuat kesalahan di dalam hubungan kami, yaitu pengkhianatan.
"Aku tidak cemburu," ujarku pada diri sendiri saat tanpa sengaja ku lihat statusnya berseliweran pada beranda facebook-ku.
Diriku telah dipecundangi. Aku selalu berpikir jika aku adalah korban, namun tidak dengan yang lain. Orang lain seperti teman-teman Jaejoong, teman-teman Yunho mereka menganggapku sebagai orang ketiga. Pihak yang menjadi batu sandungan mereka. Konyol bukan? Padahal jelas-jelas aku lah yang lebih dulu menjadi kekasihnya. Jika ada orang yang harus dibilang sebagai pihak ketiga silahkan tudingkan jari telunjuk kalian pada laki-laki yang bernama Jung Yunho itu.
Jangan hanya karena mereka sudah menjadi pasangan suami istri aku lah yang selalu disalahkan sebagai bilangan ganjil yang merusak pemandangan rumah tangga orang.
Yeah.. rumah tangga! Menikah! Mereka menikah hanya dengan jarak waktu pacaran yang begitu singkat. Sungguh licik si Jung Yunho itu. Apakah dia takut jika Jaejoong akan direbut orang lain hingga dia langsung menikahinya?
Jawabannya tentu saja bukan.
Mereka mungkin hanya pacaran sebentar lalu menikah. Namun pendekatannya, interaksinya, semua roman picisan kisah awal cinta busuk mereka sudah terjadi saat Jaejoong masih menjadi kekasihku.
Tolol! Aku sungguh tolol karena tidak pernah menyadarinya.
Kadang kala aku muak. Ingin rasanya aku mengeluarkan semua rasa sakit yang telah mereka torehkan secara kompak pada pikiran dan perasaanku. Namun aku tidak bisa, aku tidak mampu. Sebab hanya dengan kalimat;
"Changmin-ah mianhae.."
Yang terucap dari bibir mantan kekasihku itu aku sudah luluh. Aku sungguh bodoh dan aku tahu itu. Katakan saja aku tidak bisa menyakitinya meski dengan artinya dia lah yang harus menyakitiku. jadi… karena hal inilah aku tidak pernah bosan untuk mengatai diri sendiri bodoh dan dungu.
Cho Kyuhyun, sobatku pernah bilang. Hidup itu ibarat sebuah lakon. Jika kau tidak mau mempermainkan kau akan dipermainkan. Dia mungkin benar. Hanya sayangnya aku terlalu pengecut, nyaliku terlalu ciut untuk menjadi peran antagonis dalam sebuah drama nyata.
Banyak orang lain yang berkali-kali lipat lebih baik daripada Jaejoong. Harusnya aku bisa mencari yang lain. Aku tampan, aku pintar dan aku kaya. Tidak sedikit di luaran sana para gadis siap mengantri untuk menjadi kekasihku. Namun rasa sakit ini pelan-pelan membeku menjadi dendam yang minta disalurkan. Aku tidak akan bisa merasa puas sebelum aku merasa teradili.
"Obat yang paling manjur untuk patah hati adalah jatuh cinta lagi!"
Kalimat ini sengaja aku tulis dalam huruf kapital pada selembar kertas HVS yang tertempel pada cermin di dalam kamarku. Sebagai bentuk hiburan untuk penyemangat diri agar aku bisa berkaca dengan realita.
Namun ya begitu… sisi egoisku masih mengharapkan akan terjadinya kehancuran dalam hubungan dua orang si pengkhianat dan si perebut. Aku ingin mereka juga merasakan bagaimana rasa sakit saat dagingmu diiris pelan-pelan dengan pisau berkarat. Dan sungguh akan dengan senang hati aku lah yang menjadi orang pertama yang akan bertepuk tangan untuk setiap tetesan air mata mereka.
..
..
Yunho pov
Aku memang tidak mengenal Changmin dengan baik. Namun aku tahu jika dia adalah lelaki baik-baik. Demi Tuhan, aku tidak mengharapkan memiliki takdir seperti ini, menjadi orang ketiga dalam hubungan dua orang kekasih yang saling mencintai.
Aku yakin Changmin pasti sudah sangat melaknatku karena sudah merebut Jaejoong darinya. Jahat sekali aku ini... maka dari itu aku pantas untuk dibencinya. Sungguh, aku sudah sering berkali-kali belajar menyangkal perasaanku pada Jaejoong. Sudah tahu jika Jaejoong adalah kekasih orang dan aku masih berani mengharapkannya? aku benar-benar merasa hina!
Akan tetapi sesadar-sadarnya akal pikiranku pada akhirnya aku tergoda juga. Jaejoong menyambut tawaran cinta yang sudah mati-matian aku sembunyikan. Aku tidak tahu bagaimana bisa Jaejoong memahami secara nyata jika aku memiliki perasaan untuknya?
Demi Tuhan, Changmin! Aku tidak pernah mengatakan secara lisan. Hanya saja mungkin dengan perbuatan. Aku dan kau sama, kita laki-laki yang tidak begitu pintar menyembunyikan perasaan seperti halnya perempuan. Dan harusnya aku sadar sejak dulu, jika Jaejoong tentulah tidak bodoh, dia pasti bisa mengartikan tindak-tandukku yang delapan puluh persen menyukainya.
Andai... andai saja aku yang lebih dulu bertemu Jaejoong sebelum kau, aku tentu tidak akan merasa berdosa seperti ini. Namun dalam cinta tidak peduli siapa yang lebih dulu kau temui bukan? Jika aku tidak bisa menjadi yang pertama maka aku tidak keberatan untuk menjadi yang terakhir. Lelaki terakhir yang bisa mendapatkan cinta Jaejoong kita.
Ya.. Jaejoong kita. Kau mencintainya seperti aku mencintainya. Kau menginginkannya seperti aku menginginkannya. Kita sama. Sayangnya Jaejoong jauh lebih memilihku daripada kau. Dan aku minta maaf untuk itu. Jadi sebagai laki-laki yang mengharapkan kebahagiaan untuk orang yang sama-sama kita cintai, kumohon restui kami.
Aku adalah orang ketiga. Namun bisa saja dalam naskah drama kehidupan yang sedang kita jalani, sudah saatnya kita harus bertukar peran. Kau tidak akan selalu menjadi tokoh utama. Ibarat lingkaran, hidup kita pasti akan berputar. Sekarang aku mungkin menjadi penjahat yang melukaimu. Namun besok atau lusa bisa jadi akulah yang berada di posisimu.
Maafkan aku Changmin.
"Bear.."
Lamunanku buyar saat kudapati sosok indahnya yang tengah tersenyum manis kepadaku. Bibirnya mungkin sedang tersenyum. Namun aku tahu tidak dengan hatinya. Jaejoong sangat tidak ahli dalam menyembunyikan kegundahannya.
"Kau belum tidur, Jaejoongie.." kuraih tubuhnya dalam pelukannku. Mendudukan dirinya ke atas pangkuanku.
"Aku sedang banyak pikiran.." tukasnya. Aku sangat senang karena Jaejoong selalu jujur padaku. Dia pernah bilang jika dia tidak akan berbohong dalam hal apapun terhadapku.
Aku tahu. Jaejoongku trauma. Dia mungkin sama sepertiku, atau mungkin dia lah yang lebih menderita daripada aku secara batin. Dia sudah satu kali melukai hati seorang laki-laki yang sangat mencintainya, jadi aku bisa merasakan Jaejoong tidak mengharapkan akan adanya kedua kali. Changmin sudah membencinya, dia sudah kehilangan lelaki itu karena apa yang sudah dia lakukan. Dan Jaejoong tentu tidak akan membiarkanku pergi setelah semuanya sudah dia bayar mahal.
Mahal... mahal sekali harga cinta kami. Karena untuk mendapatannya kami harus menebusnya dengan pengorbanan cinta yang lain, yaitu luka hati Changmin.
"Aku sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya meminta maaf pada Changmin.." kata Jaejoong lagi. Kali ini dia semakin mengeratkan pelukannya kepadaku.
"Semuanya butuh waktu. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah berdoa untuk kebaikannya. Semoga dia mendapat seseorang yang bisa mencintainya sebesar dia mencintai orang itu."
Jaejoong tidak menjawab. Namun helaan napasnya terasa berat. Kau tahu itu Changmin?! Bahkan kami pun merasa menderita. Jadi jika kau pikir kami bahagia diatas penderitaanmu, kau salah besar. Aku dan Jaejoong masih punya hati nurani. Kami memiliki kesadaran, rasa malu, rasa bersalah, serta segudang tekanan lainnya.
"Aku sering mengandai-andai. Seandainya aku tetap bersama Changmin dan menolakmu, perasaan sakit seperti apakah yang akan kurasakan?"
"Aku tidak tahu. Kenapa kau tidak mencobanya?" aku terkekeh. Aku tidak mau Jaejoong merasa semakin bersalah. Tujuanku menikahinya adalah untuk membahagiakannya jadi tak akan kubiarkan masalah Changmin berlarut-larut menghantui kami.
"Benar. Jika kau yang tidak kupilih kau pasti tidak akan membenciku sebesar Changmin benci padaku kan?!" kekasihku akhirnya ikut terkekeh bersamaku.
"Tentu saja tidak. Karena aku adalah lelaki tangguh, aku tidak akan menunjukan rasa benci secara terang-terangan pada kalian. Aku akan menyimpannya rapat dalam hati. Dan saat dimana hari pernikahanmu dengan Changmin terjadi, maka aku menculikmu dan kabur sejauh mungkin.. hahaha..."
"YAH! Kau malah bercanda." Jaejoong mencubit hidungku dengan keras. Aigo aku lupa jika dia adalah laki-laki. Meski dia hanya berniat main-main namun aku berani bertaruh hidungku pasti sudah merah.
"Beraninya kau melakukan kekerasan dalam rumah tangga heh.." aku balik mencubit hidungnya. Namun aku tidak tega, daripada mencubit lebih tepatnya mencolek mungkin.
"Hehehe.." dia malah terkekeh.
..
..
Jaejoong pov
Aku mungkin adalah salah satu orang yang paling beruntung karena dicintai oleh dua orang laki-laki dalam kapasitas yang sama besarnya. Tetapi cinta terkadang seperti bermain api, jika kita tidak mau terbakar maka kita harus memadamkannya. Menyiram dengan air hingga jejak api itu sendiri hilang karena jejak basah airnya.
Aku mencintai Changmin.. sangat! Kalian harus tahu itu.
Tapi aku ingin dia mendapatkan yang terbaik dan kebaikan itu bukanlah diriku. Seandainya aku memilih untuk tetap bersamanya dan mengabaikan Yunho, ini akan menyakiti banyak orang. Aku akan menyakiti diriku sendiri, aku akan menyakiti Yunho dan yang paling parah aku akan menyakiti Changmin lebih besar. Karena hubungan yang dijalani dengan separuh hati apalah gunanya? Aku terluka dan dia akan kecewa.
Hati tidak bisa dibohongi Changmin-ah...
Seperti kau yang memilih untuk mencintaiku aku pun memilih untuk mencintai Yunho. Aku tidak memaksamu untuk mencintaiku, begitu pula Yunho dia tidak menyuruhku untuk mencintainya. Sebab rahasia hati tidak ada yang tahu.. aku bisa memainkan lidahku untuk merangkai kalimat kebohongan tetapi aku tidak bisa memainkan hatiku untuk menipu kita semua.
Kami, -aku dan Yunho. Tidak akan menyalahkanmu jika kau membeci kami berdua. Karena ini adalah pilihan yang sudah kami pilih. Kami memilih untuk dibencimu tentu kami juga tahu resiko dan konsekuensinya. Tapi ketahuilah Changmin... dalam tiap titik kebencianmu terselip ribuan maaf dariku dan Yunho. Aku memang tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa berdoa, semoga orang sebaik dirimu bisa mendapatkan orang yang sepadan yang akan selalu berada di sisimu sampai akhir.
"Jaejoongie.."
"Huh?!"
"Astaga.. jadi dari tadi kau melamun eoh?"
"Aniyo... jadi apa aku harus dihukum karena sudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga, Yunnie bear-ku sayang?"
Yunho meledak tertawa. Dia pasti tidak menyangka jika aku bisa begitu manis dalam berbicara. Heh~ liat saja kau.. belum tahu bagaimana kemampuanku dalam merayu, hahaha.
Well, terlepas dari rasa bersalahku kepada Changmin aku tidak akan pernah menyesal. Tidak sama sekali. Karena aku bahagia dengan pilihanku, yaitu sosok laki-laki yang sedang tertawa di depanku saat ini :D
E N D
Move on~~~~~~~~~~~~~ hahahahahahaha #dzing
Entah bagaimana reaksi temenku kalo tau kisahnya aku jadiin eksperimen(?) kalo dia tau curhatnya aku jadiin ff dia pasti ngasah golok XD lol
Yaaahhhh seengaknya dia harus tahu. Siapa yang jadi pacarmu hari ini belum tentu dia akan menjadi pasangan hidupmu kelak. Jadi kalo ga mau kehilangan ya jangan pacaran lama2, nikah aja langsung kalo udah cocok #eaaa :D TAMAT
..
..
ROSE aka Mrs Jang: updateeeee XD
Misschokyulate2: beneran? masa? :O
Yikyung: iya bener itunhahahaha XD
Birin rin: terima kasih ^^ ini udah tamat say. Ga bakal jadi panjang soalnya ini cerita orang asli *piss ga sopan kalo kepergok sama si empunya kisah, udah gitu ga ijin pula *plok
Rahma94: terima kasih :D betul... betul... setuju sama pendapatnya. Hahaha
Yeojakim2: okay
Chocotobelly: dua-duanya XD Yun jadi pihak ketiga sih aslinya. Tapi kan sekarang dia udah nikah sama jeje. Jadi yang jadi orang ketiganya sekarang imin XD
Akiramia44: ini udah lanjut... terima kasih kembali say ^^
5351: iya kemarin pov imin, chap ini pov nya tiga orang dear... bukan ff panjang jadi pake pov tiga2nya biar bisa dilihat dari tiga sudut pandang :D
JJorien: satu kata juga... dua-duanya say ^^ baik chwang maupun yun. Jadi posisinya kebalik soalnya status nikah udah milik yunjae
Jaeromone: iyaaaa T-T kaga kok :D tuh udah kelar.. hehehe
Ai CassiEat: maaf sekali Ai, ini lanjutannya berkarat karena ga bisa update kilat seperti yang Ai minta *piss, tapi kelar juga deh akhirnya :D
Nyonya Park: seperti... sepertinya yang komen sudah pernah mengalaminya XD hayo hayo hayoloh #PLAK
Hi author: bener... setuju banget sama komenmu dear ^^ kalo soal salah kataku sih tiga-tiganya salah. Cuma ada yang salah besar, salah paham, dan salah kebangetan. (-_-) hanya saja drama kehidupan kadang ga seindah yang kita pengen. Kadang bagi kita yang nonton kita bisa komen begini begitu. Tapi bagi mereka yang jalaninnya apa yang kita komentarin tidak klop dengan hatinya. Kodrat manusia juga sih yang akan mati2an pertahanin egonya. Ngalah itu susah, ikhlas itu sulit dan sabar itu ga gampang apalagi banyak godaan setan bermunculan hahahaha XD *pisss
THANK YOU ALL :D
