TITLE : New Game not In Game Center

Main pair : KrisTao

Author : Ema Kinoshita

Rated : M

Genre : Romance, Humor etc

DIS: FF ini punya EMA, tapi cast milik para EXO-L, Tuhan YME, SM, they parents.

WARNING!

YAOI! NC-21! TYPO! And others

DO NOT BASH! NO FLAME! NO SIDERS! NO COPAS!

Sekali lagi aku peringatkan, ini RATE M FOR RAPE! SMUT & LEMON! YAOI or BOYS LOVE! Yang tak suka menjauh! Aku tidak menerima Bashing untuk Casting dan Plotku. Yang masih di bawah umur jangan ngotot untuk baca! Kalau masih aja mau baca, tanggung dosa sendiri! Aku udah peringatkan!
Dilarang keras mengkopi atau meniru tulisanku tanpa IZIN dariku, kalau kalian emang minat untuk mengkopi atau meniru tulisanku, silahkan hubungi aku langsung.
Dan jika ada TYPO maka bicarakan baik-baik di kotak Review, bukan berupa bashing seperti yang aku temukan di ff TO BE AN ACTOR.

.

.

.

.

HAPPY READING

Sebuah Sekolah Menengah Atas terlihat sepi karena kegiatan belajar dan mengajar sedang berlangsung. Di kelas 3-B terlihat sangat tenang. Hampir semua murid memperhatikan sang Guru yang sedang menerangkan pelajaran Fisika. Namun, tidak dengan 2 orang namja yang duduk bersebelahan paling belakang, mereka terlihat sangat bosan melihat ke arah papan tulis, sesekali kedua namja itu menghembuskan nafas mereka saat melihat ke arah jam dinding yang masih menunjukkan waktu pulang yang berkisar setengah jam lagi.

Tiba-tiba, salah satu telepon genggam mereka bergetar di atas meja. Mengetahui hal tersebut, namja yang memiliki lingkaran hitam di sekitar matanya meraih benda persegi panjang tersebut, membaca pesan singkat dari sang Kakak.

From : Yi Fan-ge

Aku sudah pulang, aku akan memasakkan makan malam hari ini. Maka pulanglah tepat waktu.

Membaca pesan tersebut, namja yang memiliki nametag Huang Zitao tersebut hanya meringis sambil mengetik membalas pesan kepada kakaknya.

To : Yi Fan-ge

Sepulang sekolah nanti aku akan mampir ke Game Center bersama Sehun. Jadi, kalau Gege lapar, makanlah lebih dulu. Aku akan pulang malam.

Tao langsung mengklik Send pada layar sentuhnya. Dan meletakkan lagi benda berwarna putih itu ke meja dekat tasnya.

Tak berselang beberapa menit, benda tersebut bergetar lagi, Tao langsung saja meraih dan membaca pesan yang dia terima.

From : Yi Fan-Ge

Aku pulang lebih cepat karena ingin makan bersama adikku! Dan kau malah pergi bersama temanmu? Kau sama sekali tidak merindukan makan bersama keluarga? Aku tahu selama ini kau makan di luar, kan? Dan lihatlah, lemari pendingin memiliki isi yang sama satu minggu yang lalu aku tinggal. Dan aku menemukan kotak Mie Instan di kotak sampah yang ada di kamarmu. Jadi sekarang, pulanglah tepat waktu, sebelum aku yang akan menjemputmu sekarang juga.

Pesan panjang itu lagi-lagi membuat Tao meringis kesal, dan mengetik balasannya.

To: Yi Fan-Ge

Ayolah ge~ game center memiliki game terbaru~ jadi aku tak mau tertinggal sama sekali~

Belum sempat Tao menghirup nafasnya setelah mengirim pesan, benda canggih itu kembali bergetar.

From: Yifan ge

Baiklah, itu artinya kau meminta untuk aku jeput.

To : Yifan ge

Aku bukan anak kecil lagi ge~~~

Tao menunggu balasan dari sang kakak, namun selang beberapa menit, benda itu tak bergetar juga.

"Kau kelihatan gelisah setelah menerima pesan, ada apa?"

Tao langsung saja melihat ke kiri saat terdengar dari bisikan teman sebangkunya, "Gege ku, dia pulang, dan menyuruhku untuk cepat pulang," balas Tao yang sedikit berbisik, takut mengganggu proses belajar.

Mendengar hal itu, temannya yang bernama lengkap Oh Sehun itu langsung menghela nafasnya. "Jadi apa rencanamu?"

"Bantu aku untuk melarikan diri. Aku sama sekali tak mau ketinggalan game itu~"

"Baiklah, lagian permainan terbaru itu untuk 2 player. Mana mungkin aku bisa memainkannya sendiri."

Oo EMA oO

Keadaan sekolah perlahan mulai sepi, terlihat namja yang memiliki surai kecoklatan keluar dari gerbang sendirian. Sepertinya dia adalah murid yang keluar terakhir dari sekolah tersebut.

"Mobil hyung mu benar-benar berada di depan gerbang, ZiTao," ucap Sehun sambil memegang terlinganya yang tergantung sebuah alat di sana dan tetap berjalan dengan tenang melewati mobil mewah yang dia kira adalah punya dari Kakak Tao. "Dan aku melihat namja sedang duduk di dalamnya. Aku yakin, itu adalah hyung mu."

Sementara itu Tao kelihatan sibuk membawa kursi di tangannya dan menaruh kursi yang cukup tinggi itu di pinggiran pagar belakang sekolah. "Oke, berarti kalau dia menunggu di depan, maka dia tak akan ada di belakang," jawab Tao pada sambungan telefonnya bersama Sehun sambil menaiki kursi yang dia ambil dari gudang sekolah.

Kaki panjangnya menaiki pagar dan langsung melompat keluar. Saat dia berdiri dan membalikkan badannya, betapa terkejutnya dia saat melihat sosok tinggi berdiri di dekat mobil, menatapnya dengan kedua tangan yang dilipat di atas dadanya.

"Sepertinya kau salah orang, Sehun. Apa warna rambut namja yang kau lihat di dalam mobil itu?" tanya Tao yang masih tetap menatap orang yang berdiri tak jauh darinya yang terlihat sedang menelpon seseorang.

"Hitam. Bukankah rambut Hyungmu berwarna hitam? Apa aku salah orang?" jawab Sehun sambil melihat mobil yang tadinya diam, kini bergerak meninggalkan area sekolah. "Eoh? Dan dia sekarang sudah pergi."

"Itu bukan hyung ku Oh Sehun! Kau tahu? Sekarang dia ada di depanku!" geram Tao frustasi. Temannya yang satu itu memang tak bisa diandalkan.

"Hah, baiklah, semoga berhasil Zitao. Kalau kau berhasil lolos, hubungi aku secepatnya."

PIP

"Hey! Oh Sehun!"

Dia benar-benar tak bisa diandalkan. Lihatlah, sekarang namja yang memiliki kekasih bernama Xi Luhan dari Club sepakbola dari salah satu universitas di korea selatan itu menutup telepon tanpa ingin membantu sang sahabat yang berada dalam keadaan darurat. Bukan juga sih. Tapi Tao menganggap keadaannya seperti itu karena dia juga yang terlalu susah diatur.

"Aku hampir 2 jam menunggumu di sini Taozi, aku sudah sangat lapar. Ayo pulang!" ajak namja bersurai emas itu pada sang adik. Dia sedikit merenggangkan tubuhnya yang terasa sangat lelah karena berdiri di belakang sekolah tempat adiknya yang 3 tahun di bawahnya menuntut ilmu.

Saat Tao akan membuka mulutnya, namja bernama Kris Huang itu langsung menyela. "Tak ada penolakan Taozi. Jika kau menolak, maka uang yang ada di kartumu akan aku ambil semuanya."

Mulut milik namja panda itu menganga lebar. "Gege!" protesnya pada sang kakak. Tega sekali namja tinggi itu. Karena hanya tak mau makan bersamanya, dia mengancam akan menyita semua uangnya? Oh, Tao ingin sekali cepat-cepat menyusul kedua orang tuanya ke surga. Semasa orang tuanya hidup, Tao tak pernah di perlakukan seperti ini. Kakaknya terlalu kejam dari mendiang Ayahnya.

"Masuk!" perintah Kris sambil membukakan pintu penumpang di sebelah bangku pengemudi. Tao hanya menurut dan mengacak rambutnya kesal.

Selama perjalanan pulang, tak ada perbincangan sama sekali dari kakak-beradik yang sudah 1 minggu tak bertemu itu. Tao sibuk dengan game yang ada di smartphone nya, sementara Kris fokus pada jalannya. Namun, suara yang timbul dari permainan Tao membuat Kris mendecak kesal.

"Apakah game itu sangat menarik dari pada Gege mu ini?" tanya Kris sembari melirik Tao dan jalan secara bergantian.

"Tentu," jawab Tao singkat tanpa mengalihkan pandangannya pada layar smartphone nya.

Kris menggeram kesal atas jawaban dari Tao. "Setelah makan nanti, kau segeralah mandi. Dan cuci semua bajuku yang belum aku cuci selama seminggu ini."

Konsentrasi Tao segera pudar, dan layar datar itu memperlihatkan tulisan Game Over. Ditatapnya sang kakak dengan tatapan tak percaya, "Gege menghukumku? Apa salahku, Ge?!" protes Tao.

"Aku yang hanya sesekali pulang, dan saat aku pulang kau selalu berlaku tak peduli denganku. Itu salahmu," jawab Kris dengan mudahnya, membuat Tao lagi-lagi menganga tak percaya. Terlalu kekanak-kanakan sekali.

Oo EMA oO

Setelah mereka selesai makan, Kris langsung mencuci piring dan Tao langsung pergi ke kamar mandi dengan membawa 1 keranjang pakaian kotor dari Kris.

Brak

Brak

Brak

"AaAaAaAaA!"

Kris terlonjak kaget saat mendengar teriakan Tao yang berada di kamar mandi. Tak mau terjadi hal-hal yang buruk dengan sang Adik, Kris langsung saja melepaskan Apron dan sarung tangannya dan segera pergi ke kamar mandi yang terletak di sebelah dapur.

Cklek.

"A─" raut wajah khawatir Kris tergantikan dengan raut wajah datar setelah melihat keadaan Tao. "Kau ingin merusak mesin cucinya?" tanya Kris pada namja yang hanya memakai Boxer−sedari tadi menendang-nendang mesin cuci yang terlihat tak bersalah sama sekali.

Tao membalikkan badannya dan berkacak pinggang. "Aku ingin segera mandi dan pergi bersama Sehun ke Game center, tapi mesin ini sama sekali tak berfungsi," protes Tao sambil kaki kanannya tetap menendang-nendang mesin tersebut.

Kris berjalan mendekati Tao dan mesin tersebut. Mata elangnya menatap mesin cuci itu dan mendesis. "Kau tidak mengerti cara menggunakannya?"

"Tentu saja, aku tidak pernah mencuci pakaian sebelumnya."

"Setidaknya kau bisa membaca 'Start', kan? Aku yakin, bahasa inggrismu tak seburuk itu."

"Jadi aku hanya menekan tombol ini?" Tao menunjuk tombol hijau yang memiliki tulisan Start di atas tombol tersebut.

"Sekarang coba tekan."

Tao langsung menekan tombol hijau itu, dan hasilnya mesin cuci itu melaksanakan tugasnya.

"Aku pintarkan?" tanya Kris menyombongkan diri.

"His, kau hanya tau lebih dulu. Asalkan kau tahu, Ge, tidak ada orang pintar, yang ada hanya orang yang tahu lebih dahulu. Dan tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang yang tidak mau tahu," ucap Tao menasehati.

Kris tertawa senang dengan ucapan sang Adik. "Sudah dewasa kau rupanya." Kris mengelus suraian hitam Tao, sementara namja 18 tahun itu hanya tersenyum senang.

Saat Kris akan melangkah mundur, kaki kirinya menginjak sabun batang yang entah sejak kapan berada di sana dan menyebabkan Kris terpeleset. Pinggangnya bertumpu pada pinggang Tao, dan Tao yang menerima dorongan itu menyebabkan dirinya mundur, bersandar pada Mesin cuci yang bergetar hebat.

"Nghh.," desah Tao pada saat tubuhnya dan tubuh Kris menempel dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin cuci menyebabkan pinggul Tao bergoyang. Otomatis, kedua 'Benda' yang berada di antara selangkangan mereka yang saling menekan.

Tangan Tao menggenggam erat pinggiran mesin cuci yang masih saja bergetar, kepalanya mendoangak merasakan kenikmatan pada daerah selangkangannya.

Sementara Kris juga memegang pinggiran mesin cuci dan semakin menumpukan tubuhnya pada pinggang Tao. Tidak tahu bisikan darimana, Kris meletakkan wajahnya di keruk leher Tao dan menyium aroma khas Huang ZiTao.

"Gehh.. ngh.. Shh," desah Tao lagi, Tao benar-benar menikmati getaran pada sama sekali tidak tahu perasaaan apa ini, tapi dia sangat menyukainya dan dia ingin lebih.

Sometimes, You gotta be bold
Just Rock The World, U yeah~
La la lalala la la la lala
Happiness!
La la lalala la la la lala
are you happy, uh?

Dering telepon genggam Tao yang terletak di meja makan−membuat mereka─Kris dan Tao tersentak kaget. Namun, Kris sama sekali tak memberi jarak pada tubuh mereka yang masih menempel.

Sama halnya dengan namja yang memiliki surai hitam itu. Setelah terkejut dengan nada dering ponselnya sendiri yang menandakan panggilan masuk, dia sama sekali tak meminta Kris agar menjauh dari tubuhnya. Dia terlalu menikmati sensasi pada selangkangannya.

Ileon Money, Jeoleon Power
Geugeotman dda dda dda ddalagada,
Eoleundeuli Jjaenhae boyeo

Ponsel canggih itu masih saja menderingkan Lagu dari Girlgrup yang baru saja debut beberapa minggu yang lalu. Tao sangat menyukai lagu tersebut karena rap yang mereka nyanyikan sangat bagus. Namja yang hanya tinggal bersama kakaknya itu sangat menyukai lagu-lagu rap.

Namun, deringan ponsel tersebut masih saja tak dihiraukan oleh kedua namja yang asik dengan dunia mereka.

Semakin lama deringan itu berbunyi, membuat Tao sedikit sadar. "I-itu, pasthi Sehunnhh," kata Tao di tengah desahannya, getaran dari mesin cuci dan tumpuan pinggul Kris membuatnya susah berbicara.

Tiba-tiba Kris mencium bibir Tao, hal itu membuat Tao sangat terkejut. Dipeluknya pinggang ramping sang adik mempererat ciuman mereka dan tentu saja pinggul mereka semakin erat.

Ciuman Kris pada bibirnya membuat Tao terbuai, nafsu sudah menyelubunginya karena nikmat yang secara mendadak dia dapatkan. Namja bermata panda itu memejamkan matanya.

Kali ini tak hanya suara getaran mesin saja yang terdengar, suara lenguhan dari Tao dan suara kecipak bibir mereka juga terdengar.

Tao melepas paksa bibirnya dari Kris. Kepalanya menengadah, matanya terpejam. Kenikmatan yang dia dapat dari daerah selangkangannya membuat siswa kelas 3 itu mendesah tak karuan, bahkan bibirnya tanpa sadar meminta lebih pada sang Kakak.

"Gehh.. sedikithh lagihhh.." Tao memeluk Kris erat. Wajahnya dia sembunyikan di leher jenjang milik Kris.

Kris semakin mendorong pinggulnya kedepan dan membalas pelukan Tao.

"Ahh.."

Desahan panjang mereka menandakan mereka mengeluarkan klimaks pertama mereka. Kedua kakak-adik itu terlihat meraup nafas sebanyak-banyaknya.

Kris menerenggangkan pelukan mereka dan berdiri berhadapan dengan Tao yang masih bersandar di mesin cuci.

"Yang tadi itu enak, Ge," ucap Tao sambil sedikit berdiri dari sandarannya.

Kris terlihat membelalakkan matanya tak percaya. "K-kau sama sekali tak tau tadi itu apa?"

"Memangnya apa?" Tao menatap Kris bingung. "Aku sangat suka melakukan hal ini−"

Kris menganga. 'Jadi Tao sudah sering melakukan hal tadi?'

"−bersama Sehun."

"Kau melakukannya bersama Sehun?!" teriak Kris tak percaya.

Tao mengangguk santai. "Tapi, yang dilakukan Sehun lebih enak, Ge. Dia mengemut'nya' hingga keluar cairan putih seperti itu." Tao menunjuk cairan yang jalan menuruni betisnya. "Tapi, Sehun selalu menelannya. Dan aku juga melakukan hal yang sama padanya."

Apakah Tao terlalu polos? Atau terlalu frontal? Atau terlalu vulgar?

"B-bukankah Sehun sudah mempunyai kekasih?"

"Tentu. Hal ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Luhan Ge."

Tolong ingatkan Kris bahwa adiknya ini terlalu−sangat−benar-benar−kelewatan polos.

Kris menghela nafas berat. "Cepat bersihkan tubuhmu setelah itu pergi ke kamarku," ucap Kris sambil berjalan keluar.

"Kenapa?" teriak Tao yang masih berada di dalam kamar mandi.

"Nantiku beri tahu!" balas Kris berteriak dari luar. Tao hanya mengangkat kedua bahunya dan menutup pintu kamar mandi

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Lalalalalalalalala Happiness #Nyanyi Happiness-Red Velvet.

Aku kembali membawa ff baru lagi~ #Dance Good Luck-Beast
Hai readers~ aku kembali membawa KrisTao.. Yay! Ff KrisTao ku yang keduaa~ hah, padalah yang pertama belum selese, ini udah di update ff yang baru. Maaf-maaf. Ini Plotnya lewat pada saat aku lagi kesel dan saat itu aku lagi nyuci pakaian. Haha, aku memang begitu, dalam perasaan kesel, ide ff pasti bakalan terlintas. Dan jadinya ff ini.. :'D
Kali ini ff KrisTao ku Cuma Tusyut(?) TwoShoot maksudnya.. hehe.. dan aku sengaja buat ini, aku takut kalian menghilang dari dunia ff ku T_T aku takut, terlalu lama aku menghilang membuat kalian juga menghilang. Masih adakan dari kalian KTS? Kalian ga menghilangkan? Kalian masih setia sama Tao-ge dan Kris Ge kan? Harus tetep dukung Yifan! Harus tetep dukung Luhan! Dan harus tetap dukung EXO!
Jadi, jadi.. bagaimana? Ff ini bisa buat kalian penasaran? Kalian pengen NC? Udah jelas kok, chapter depan full NC #SenyumMesum. Author kalian yang satu ini memang kelewat mesum..

Oke! Di tunggu review kalian yang banyak. Aku usahakan untuk menamatkan ff yang satu ini, baru melanjutkan ff yang lainnya~ Jujur aku ga suka SILENT READER. Itu sama aja ga menghargai tulisanku. FF ku yang To Be An Actor itu 1K yang baca, tapi kurang dari 100 yang review. Jadi, mulai sekarang, kalian coba untuk menghargai karya orang. Jangan hanya diam :'( toh kalau kalian review hanya mengambil sedikit dari kuota kalian.. setidaknya ini ga mengambil banyak dari kantong kalian, dan kalian ga perlu pergi ke gramedia untuk membelinya dan lagi ga membuat kalian pergi ke perpustakaan hanya untuk membacanya.

Aku mohon review dari kalian.. mudah-mudahan kalian yang review, bisa di hargai oleh orang lain.

Okay~

Review Juseyooo~