[REMAKE MANGA]
JUDUL : TOTALLY CAPTIVATED by Yoo Ha Jin
Genre : Drama, Action, Romance
Cast : HUNHAN, HANSOO
Rated : M
Disclaimer! : Cerita ini Remake dari THE BEST MANGA ever kesukaan triplet ya :)
Judulnya Totally Captivated by YOO HA JIN
keseluruhan cerita sama. Tapi karena Manga itu komik bergambar dan Fanfiction itu tulisan, bakal ada kalimat yang ditambahin sama author. tapi ga ngerubah versi aslinya. Jadi Mohon dimaklumin kalau ada beberapa bagian atau kalimat yang ga sama persis sama Manga aslinya.
but this Manga is so damn good! Suka banget sama the hottest Mokyeoul and the cutiest Ewon
POKONYA REKOMEN! *Noseblood
Semoga Suka... Selamat membacaaaa :)))
p.s : Kalimat yang tercetak miring itu ucapan Luhan dalam hati yaa :))
.
.
.
.
.
.
Luhan sampai dikampusnya terlalu pagi karena selain jarak apartemen Sehun yang dekat dengan kampusnya. Sehun juga memaksa mengantar Luhan ke kampusnya. Dan disinilah dia, di kantin sendirian sambil menunggu jam pelajaran mulai.
Tak lama Luhan sampai di kampus, Kyungsoo juga tiba dikampus dan bergegas kekantin karena perutnya sangat lapar. Saat akan memesan makanan dia melihat Luhan sedang duduk sendirian, dan tiba –tiba pikiran jahil menghampirinya.
Kyungsoo pelan-pelan mendekati Luhan dan
"Apa kau sudah bercinta dengan Sehun semalam?" bisik Kyungsoo membuat Luhan bergedik ngeri
"Yak! kenapa kau tahu-tahu muncul dibelakang ku dan membisikan hal menjijikan seperti itu" teriak Luhan yang kesal karena kehadiran Kyungsoo yang tiba-tiba
"HAHAHAHAHA" Kyungsoo tertawa terbahak
"Ah. Coba aku lihat" Kyungsoo mendekati Luhan dan memeriksa lehernya
"ini aneh" gumam Kyungsoo
"Aneh kenapa?" kesal Luhan
"Belum ada kiss mark dari Sehun, dan kau berjalan baik-baik saja. Apa kalian belum bercinta?" tanya Kyungsoo penasaran
"Kau ini! Belum. Aku flu kemarin" jawab Luhan malas
"Kau flu dan Sehun tidak menyentuhmu. Whoa, kau pasti sangat spesial untuknya karena dia adalah adalah monster tapi dia bisa menahan diri untuk tidak menyentuhmu. Apalagi kalian tinggal bersama sekarang" Kyungsoo menganalisa
"Monster? Aku setuju" kekeh Luhan
"Tapi dia terus-terusan menyentuhku dengan jarinya" kesal Luhan
"Tapi sentuhannya sangat memabukkan hmm" goda Kyungsoo membuat Luhan merona
"Aku ingin memberitahumu satu hal" bisik Kyungsoo
"Apa?" tanya Luhan malas
"Jika dia sudah mendapat izin darimu untuk bercinta. Dia tidak akan melepaskanmu, dia akan terus memasuki dirimu paling cepat dia akan memasukimu selama tiga jam. Dan paling lama semalaman" bisik Kyungsoo menggoda Luhan
"M-mwo?" tanya Luhan ngeri
"Kalau kau menolaknya, aku bisa menggantikan posisimu agar Sehun memasuki diriku saja" tawar Kyungsoo
"Tidak perlu. Aku bisa mengatasinya" kesal Luhan meninggalkan Kyungsoo dikantin
"Bocah itu bahkan sudah cemburu. Menyebalkan" gumam Kyungsoo yang tak rela Luhan melupakannya secepat itu.
..
..
..
"Oy Xi Luhan" teriak seseorang menghampiri Luhan
"Siapa lagi sekarang" gumam Luhan malas
"Aku dengar kau sudah mempunyai kekasih" tanya seseorang yang ternyata Kris merangkul pundak Luhan
"Bukan urusanmu" balas Luhan malas
"Apa ini? Kau tidak mau berbagi dengan siapa kau kencan? Ayolah beritahu aku" pinta Kris
"tidak perlu. Itu tidak penting" balas Luhan
"Aku dengar kekasihmu yang sekarang sangat menarik. Apa benar?" tanya Kris
"Bukan hanya itu, dia tampan, sexy, sentuhannya sangat hangat dan dia kaya" balas Luhan yang entah kenapa menjadi merindukan kekasihnya ini
"LUHAN! ADA APA DENGANMU? APA KAU SEDANG SAKIT? KAU BAHKAN TIDAK PERNAH MEMUJI PRIA SEPERTI ITU. KAU MILIKKU HANYA MILIKKU" teriak Kris frustasi
"Entahlah aku rasa ada yang salah denganku. Aku pergi" kekeh Luhan meninggalkan Kris
"Apa dia benar-benar jatuh cinta?" gumam Kris tak rela
..
..
..
Cklek!
"Hey Semua.." sapa Luhan saat sampai dikantor Sehun
"Luhan! Aku rindu padamu.. bos bilang kau sakit. Apa kau baik-baok saja" tanya Kai menghampiri Luhan
"Ah kalian aku juga sangat rindu pada kalian" Luhan ingin berlari memeluk teman-temannya tapi seseorang menarik kerahnya kemudian mendekapnya erat
"Mulai sekarang tidak ada skinship diantara kalian. Kalau sampai ketahuan aku akan mencincang kalian dan menjadikan daging kalian sebagai menu utamaku" ancam Sehun pada semua karyawannya
"Terutama kau" bisiknya pada Luhan kemudian berjalan menuju kursinya
"Apa bos sudah jadi kanibal?" bisik Chanyeol
"Sepertinya" balas Kai takut
"Ngomong-ngomong aku melihat kau punya banyak waktu dengan teman-teman kuliahmu. Bukankah kau bilang sibuk dengan ujianmu. Itu yang kau katakan padaku semalam" Sehun menatap tajam Luhan dari kursinya
"Kemari" perintah Sehun pada Luhan
"Dia masih marah" kekeh Luhan
Flashback last night
"Aku akan tidur dikamar tamu saja" Luhan memberitahu Sehun saat selesai berganti piyama yang dibelikan Sehun
"Apa yang kau katakan? Kamar itu bahkan tidak ada kasurnya" balas Sehun masih membaca majalahnya
"Tidak apa. Aku akan tidur lantai, lagipula aku harus belajar besok aku ada ujian" Luhan memberitahu
"Kau mau membuatku tidur di lantai juga?" balas Sehun menatap tajam Luhan
"Kau mau kesini, atau aku yang kesana?" Sehun memberi pilihan dengan tangannya terus menepuk-nepuk bagian kosong di kasurnya
"Itu pemaksaan bukan pilihan" kesal Luhan yang lagi-lagi kalah dan menghampiri Sehun berbaring disampingnya
"Anak pintar" bisik Sehun menyeringai memeluk Luhan
"Yak! apa yang kau lakukan? Kenapa buka baju" tanya Luhan saat tidak sengaja melihat Sehun membuka bajunya
"Aku terbiasa tidur tanpa busana. Tapi karena ini malam pertama kita tidur bersama, aku akan memakai boxerku. Kau tenang saja" katanya kembali memeluk Luhan
Luhan mendesah lega dan mencoba tertidur. Dia menolak menghadap Sehun. Tapi Sehun bersikeras memeluknya dari belakang.
"Lu" bisik Sehun erotis di telinga Luhan
Luhan mengabaikannya
Karena merasa diabaikan, Sehun kembali meraba Luhan dan mencium telinganya. Tangannya semakin ke bawah dan masuk kedalam celana Luhan
"Bos tanganmu" Luhan memperingatkan
Tapi lagi, Sehun mengabaikannya dia mulai meremas junior Luhan membuat Luhan menahan desahannya
"B-bos, kau janji kita akan melakukannya setelah aku ujian kan? Tahan dirimu bos" balas Luhan susah payah
"Sekarang juga tak apa" balas Sehun dengan suara beratnya sambil menjilat telinga Luhan
"Kau ini tidak bisa dipercaya" kesal Luhan berdiri dari ranjang Sehun
"Aku akan tidur dikamar samping saja" Luhan beranjak ke kamar sebelah
"Kembali kesini" suara dingin Sehun kembali menguasai
"Aku tidak akan melakukan apapun. Cepat tidur lagi" Sehun menepuk-nepuk ranjang yang ditinggali Luhan barusan
"Aku pindah saja. Kau tidak bisa dipercaya" kekeh Luhan
"Aku bilang kemari" Sehun memerintah dengan nada tajam khas miliknya
GLUP!
"Dia galak sekali" gumam Luhan takut dan kembali mendekati ranjang Sehun, berbaring disampingnya
Luhan menarik selimut yang menutupi keduanya dan berusaha kembali tidur
"Anak pintar" bisik Sehun menarik tengkuk Luhan dan mencium bibir Luhan
"B-bos" perkataan Luhan teredam oleh lumatan Sehun yang mulai mengeluarkan bunyi dari mulut mereka yang sedang berpagutan
"BOS! INI BELUM SEPULUH DETIK SAAT KAU BILANG TIDAK AKAN MELAKUKAN APA-APA" teriak Luhan kesal berlari ke ruangan sebelah dan menguncinya
"Buka pintunya" Sehun menggedor kamar yang Luhan kunci
"Tidak mau" kesal Luhan
"Tidur denganku, cepat buka pintunya" desis Sehun
"Tidak mau" kesal Luhan
"Kau dalam masalah jika tidak membukanya" ancam Sehun
"Ayolah bos" kesal Luhan
"Luhan buka pintu" Sehun menggedornya semakin kencang
"Tidak mauuu" balas Luhan berteriak dari dalam
End Of Flashback
"Bagaimana bisa aku hidup dengan monster yang bernafsu tinggi" kekeh Luhan
"KE-MA-RI" Sehun menggunakan telunjuknya agar Luhan menghampirinya
"Iya Pangeran. Aku datang" sebal Luhan menghampiri kursi Sehun
"Baiklah. Kami pergi dulu bos" pamit Kai dan Chanyeol bergegas keluar
Luhan menatap malas pada Sehun yang terus menatapnya dengan tatapan tajamnya "Ada apa?" tanya Luhan kesal tidak boleh makan siang bersama teman-temannya. "Kapan kita bercinta?" tanya Sehun mendongak pada Luhan yang berdiri di depannya
"Pertanyannya masih sama" kekeh Luhan
"Nanti saat aku selesai ujian" balas Luhan
"Aku tidak bisa tahan" kesal Sehun
"Bos..ani-.. Sehunnie.. Aku sedang ujian jadi aku tidak bisa mengerjakn sol jika bagian bawahku merasa sakit saat duduk, kau mau bersabar dan menunggu kan?" pinta Luhan berjongkok didepan Sehun menggunakan puppy eyes andalannya.
Dengan Luhan yang memakai puppy eyesnya itu sebenarnya malah membuat Sehun semakin tidak tahan, dia hanya menatap pria yang baru menjadi kekasihnya ini dengan tatapan menahan nafsu yang teramat "Hah.. tetap saja aku tidak tahan" Sehun mengeluh menatap Luhan frustasi.
"Baiklah, aku akan menjadi pacar yang baik" suara Luhan tiba-tiba berubah menjadi berat, dia dengan yakin melepas ikat pinggang Sehun dan membuka zipper celana Sehun, dan tak lama kemudian dia mengeluarkan junior Sehun yang sudah setengah menegang karena menahan nafsu.
GLUP!
Luhan sangat terkejut melihat ukuran junior Sehun yang ukurannya lebih besar dari miliknya sendiri, entah kenapa melihatnya secar langsung juga membangkitkan libido Luhan, hanya saja dia benar-benar belum siap dibobol junior sebesar ini sekarang, dia ingin terbiasa lebih dulu agar nantinya tidak terlalu sakit.
"Apa yang kau lakukan" tanya Sehun menatap Luhan yang terus melihat ke arah juniornya tak berkedip.
"Kau tahu bos? Aku memang sudah menebak ukuran juniormu akan sebesar ini, tapi aku tetap tidak percaya kalau ini memang sangat besar" ujar Luhan yang dengan gerak perlahan sudah mengocok pelan junior Sehun, membuat Sehun mendesah tertahan.
"Jangan menggodaku Lu" Sehun memperingatkan Luhan yang semakin berani mengocok juniornya dengan tempo yang semakin cepat.
"Aku sudah bilang akan menjadi kekasih yang baik kan? Anggap saja ini servis pertamaku untukumu" Luhan tersenyum pada Sehun dan tak lama mengulum seksi junior Sehun dengan mulutnya.
"Hmmhhh" Sehun mendongakan kepalanya, karena tak tahan merasakan sensasi yang begitu nikmat dari kuluman Luhan "Mhhh…bos.. ini semakin besar di mulutku" racau Luhan yang sangat menikmati junior Sehun yang sedang ia kulum.
Sehun yang ingin merasakan lebih, menekan tengkuk Luhan agar mengulumnya lebih dalam dan dalam lagi, Luhan yang mengerti keinginan Sehun pun semakin menaikan tempo kocokan dan kulumannya berirama agar Sehun mendapatkan kenikmatanya
"Hmphhhhh..aku…" desah Sehun yang semakin menekan tengkuk Luhan lebih dan lebih, membuat Luhan sedikit kewalahan menghadapi nafsu kekasihnya ini. Luhan sedikit membelalakan matanya saat Sehun mencapai klimaksnya tanpa memberitahu Luhan, membuatnya mau tak mau menelan habis semua cairan Sehun yang terus-menerus keluar saat dirinya klimaks.
"Hahh…" keduanya terengah karena kegiatan mereka. Sehun sedikit menjambak rambut Luhan agar menatapnya dan mendapati Luhan sangat seksi dengan sisa cairan miliknya yang berada di pinggir mulutnya "Kemari" Sehun sedikit menarik Luhan dan membawanya ke pangkuannya, Luhan menduduki junior Sehun yang baru saja mendapatkan klimaksnya, tapi karena merasa ada rangsangan dari bokong Luhan, perlahan Luhan merasakan ada yang mengeras dibawahnya membuat dirinya menelan air liurnya takut.
"Bos, aku kan sudah memberikan servis untukmu. K-kau mau a….."
Ucapan Luhan terpotong karena sekarang Sehun sudah melumat kasar bibirnya, menekan tengkuk Luhan agar ciuman mereka semakin dalam dan semakin memabukkan. Sehun menjilat, menghisap kuat bibir Luhan menggigit kecil bagian bawah bibirnya agar membuka untuknya. Luhan yang tak kuasa menahan ciuman memabukkan Sehun pun akhirnya tak punya pilihan lain selain membalasnya dan menikmatinya, membuat Sehun menyeringai menang dalam ciumannya. Sedetik kemudian mereka sudah saling melumat dan menghisap hingga udara di sekitar mereka terasa panas karena ciuman mereka sudah benar-benar sangat bernafsu.
"Nghhh" lenguh Luhan saat Sehun meremas bokongnya dan sedikit mengesekan juniornya yang belum dimasukkan ke dalam celana ke bokong Luhan yang masih tertutup.
"Kita bercinta ya hmmm" pinta Sehun berharap Luhan tak menolaknya kali ini.
"hah…." Luhan masih terengah karena ciuman panas mereka beberapa detik yang lalu.
"Sehunnie, bersabarlah aku mohon" balas Luhan melingkarkan tangannya di leher Sehun dan menciumi bibir Sehun sekilas
"Kenapa kau suka sekali menyiksaku" desis Sehun sedikit mencengkram lengan Luhan
Cklek!
"Kami kembali" teriak Kai yang diikuti Chanyeol dan Xiumin dibelakangnya "Eh? Ada apa lagi ini? kenapa mereka mesra sekali" kekeh Chanyeol melihat posisi Luhan yang berada di pangkuan Sehun dan dipeluk posesif oleh Sehun.
"Chanyeol!" teriak Sehun memanggilnya
"Iya bos! Ada apa?" jawab Chanyeol menciut karena di gertak Sehun
"Kau punya kekasih kan? Si pria dengan suara bebek itu?" tanya Sehun yang mengeratkan pelukan Luhan padanya.
"Baekhyun bos bukan bebek" kesal Chanyeol mengoreksi.
"Ish, cepat jawab!" kesal Sehun
"Tentu saja. Baekhyun kekasihkuuuu" balas Chanyeol bangga
"Kau bercinta dengannya pertama kali kapan?" tanya Sehun langsung
"Ehhh?" pertanyaan Sehun berhasil membuat ketiga anak buahnya membelalak "Cepat jawab" teriaknya lagi
"Umhh.. setelah sebulan kami berpacaran bos" jawab Chanyeol jujur
"MWO? KENAPA LAMA SEKALI? KAU IMPOTENT ATAU APA! DASAR BUKAN LELAKI SEJATI" sindir Sehun dengan suaranya yang sangat keras membuat Chanyeol meneguk kasar air liurnya.
"Sabar yeol" Kai dan Xiumin menepuk pundak Chanyeol yang baru saja dikatakan impotent oleh Sehun. "H-hiks aku sedih" adu Chanyeol mendramatisir.
"Hey kau tidak bisa mengatakan hal menyebalkan itu pada Chanyeol" protes Luhan yang masih berada di pangkuan kekasihnya "Biarkan, dia memang impotent. Berbanding terbalik denganku yang pria sejati, belum 24 jam kita resmi pacaran, aku sudah sangat ingin menggenjotmu sayang" bisik Sehun menggoda Luhan
"Kau ini! pokoknya aku tidak mau" balas Luhan melotot. "LALU KAPAN?" desis Sehun yang juga melotot ke arah Luhan, membuat Luhan sweatdrop "Hehehe, bersabarlah sampai hari jumat ini. Kita akan bercinta saat itu" katanya menenangkan Sehun yang sudah benar-benar bernafsu.
"Sebaiknya kau persiapkan dirimu" katanya menatap tajam Luhan
"A-araseo. Aku akan mempersiapkan diri" kekeh Luhan yang sudah membayangkan kalau Sehun tidak akan cukup bermain satu ronde, memikirkannya sudah membuatnya takut bagaimana jika benar Sehun terus menggenjotnya semalaman "Kau harus bermain lembut" pinta Luhan menatap Sehun "Tidak janji. Aku benar-benar ingin menyatu denganmu secepatnya" balas Sehun menurunkan Luhan dari pangkuannya dan membenarkan celananya yang dibuka Luhan karena kegiatan panas mereka barusan.
"Mereka sudah pacaran ternyata" kekeh Kai yang melihat Sehun membenarkan celananya dan Luhan yang menatap merona pada junior Sehun.
..
..
..
Akhirnya hari jumat tiba, hari yang sangat ditunggu Sehun dan ditakutkan oleh Luhan. Luhan sengaja ulang terlambat sehabis ujian dia beralasan menjenguk temannya yang sakit dan tidak mempedulikan makian dari Sehun yang terus mengatakan akan membunuhnya jika dia tidak segera datang "Huh, bagaimana bisa dia membunuhku? Aku rasa dia sudah sangat tergila-gila padaku" gumam Luhan yang sudah setengah mabuk karena terlalu banyak minum Soju bersama Kris dan teman-teman mereka.
Drrt Drrtt
Drrtt Drtt
Luhan kembali mengabaikan panggilan dari Sehun dan lebih memilih meyenderkan kepalanya di meja "Dia mengerikan sekali. Bagaimana kalau sampai malam ini aku pulang, dia pasti tidak akan memberiku kelonggaran lagi" racau Luhan yang penglihatannya sudah berbayang.
"Tapi dia tampan, sangat tampan. Dia bahkan sangat lucu saat mengingatkanku ini hari Jumat"
"Pulang cepat, ini hari jumat, kau tidak akan bisa beralasan lagi" Sehun mendesis membisikkan hal tersebut di telinga Luhan
Luhan menggedikan bahunya ngeri "Andwae! Aku tidak boleh pulang, dia pasti akan membuatku tidak bisa berjalan" gumam Luhan ngeri "Hey Lu, ayo aku antar pulang. Ini sudah malam" Kris membuyarkan lamunan Luhan.
"Tidak mau, aku tidak mau pulang, aku mau disini saja" racau Luhan yang sudah teler "Ish anak ini! ayo pulang" Kris membantu Luhan berdiri dan selama perjalanan pulang, Luhan selalu menyebutkan alamat apartemen Sehun, karena tidak tahu harus membawa Luhan kemana jadilah Kris membawa Luhan ke alamat yang dia gumamkan sepanjang perjalanan.
"Apa benar ini apartemennya, mewah sekali" gumam Kris sedikit tak yakin dan mulai memencet tombol apartemen Sehun
Ting Tong!
Ting Tong!
Tak lama menunggu sang pemilik apartemen membukakan pintunya dengan hanya menggunakan bathrobe yang menandakan bahwa dirinya baru selesai mandi. Mata Sehun memanas melihat Luhan dipapah oleh seorang pria dalam keadaan mabuk.
"Maaf, mungkin aku salah alamat" ujar Kris tak enak hati mengira kalau Luhan memang hanya mengigau saat menyebutkan alamat Sehun.
Kris terkesiap saat Luhan berpindah tangan dari tangannya ke tangan Sehun dalam sekejap, dia kemudian ditatap dingin oleh Sehun "Dia milikku. Kau boleh pergi" ujar Sehun yang seluruh suaranya penuh dengan kecemburuan dan kesal karena Luhan bukannya menepati janji malah bermabukan bersama temannya.
"Ish, apa-apaan itu. Jadi benar dia kekasih Luhan? Aku sangat tidak menyukainya" gerutu Kris yang melangkah menjauhi apartemen Sehun.
"B-boss-hix- kau tam-pan" ujar Luhan memuji saat matanya terbuka dan mendapati Sehun sedang menggendongnya, "Iya aku memang tampan. Kau harus dihukum rusa cantik" seringai Sehun membawa Luhan kedalam kamar mereka dan akan menjadikan Luhan sebagai santapan malamnya.
..
..
.,
Dua jam kemudian Luhan bangun karena merasa jilatan di sekitar lehernya yang membuatnya merasa nyeri, namun sangat nikmat dan juga basah. Luhan perlahan membuka matanya dan begitu terkejut saat dirinya sudah sepenuhnya menyatu dengan Sehun yang sedang menggenjotnya.
"B-BOS! A-apa yang kau lak…hmpphh..aghhhh" pekit Luhan mendesah hebat saat Sehun dengan lihainya menumbuk prostatnya yang membuatnya sangat kenikmatan.
"Ah.. kau sudah bangun rupanya, ini nikmat sekali sayang.. hole mu terus menjepir kejantananku, sangat nikmath..hmppp" gumam Sehun memejamkan matanya karena sejak dua jam yang lalu dia sudah menyetubuhi Luhan tapi tidak pernah ada kata puas dan ingin menyudahinya.
"K-kau mengambil kesempatan lagi b-bos..ahhhh..ohhh" racau Luhan yang baru sadar dan langsung mencengkram seprainya kuat.
"Benarkah? Kau bahkan sudah berkali-kali klimaks dalam tidurmu, lihat sepraiku sudah sangat lengket dan kotor karena ulahmu" desis Sehun yang tampaknya masih kesal karena Luhan melarikan diri dari janjinya.
"BOS! AKU Dat-ahmmmphhhh" belum sempat memberitahu Luhan sudah mencapai klimaksnya entah untuk yang ke berapa kalinya malam ini "Hmphhhh" Sehun ikut mendesah karena lubang Luhan yang mengetat saat menjemput klimaksnya membuat juniornya semakin terangsang dan siap menumpahkan larva hangatnya lagi kelubang Luhan yang entah kenapa terasa sangat berbeda dari pria dan wanita yang ia tiduri sebelumnya.
"Berani-beraninya kau lari dariku dan malah bersenang-senang dengan teman-temanmu yang menyentuhmu huh" geram Sehun yang menggenjot Luhan semakin keras tidak membiarkan Luhan beristirahat "A-aku bisa jelaskan bos" Ujar Luhan menahan desahannya yang kembali terasa karena Sehun memperlakukannya dengan sangat brutal namun sangat memabukkan.
"Diam dulu aku sedang menikmatimu" seringai Sehun yang memejamkan matanya karena juniornya sudah mulai berkedut tanda dia akan segera menjemput kenikmatannya "B-bos..ahhh..hhmpphhhh" desahan Luhan pun kembali keluar dari mulutnya karena tak kuasa menahan hasrat Sehun yang begitu membludak "Bos aku ak-an..hmphhh..sam-pai" Luhan memejamkan matanya erat dan mencengkram kuat bahu Sehun saat Sehun menggenjotnya tepat mengenai prostatnya lagi.
"Bersa…haaahhh~" sebelum aba-aba Sehun selesai, Luhan terlebih dulu melengkungkan badannya ke atas saat tak kuasa menahan nikmat yang diberikan Sehun, membuat kejantanan Sehun juga semakin terangsang dan akhirnya mengeluarkan "lahar" hangatnya ke dalam lubang Luhan yang sudah ia genjot berjam-jam ini.
Sehun ambruk diatas Luhan sambil mengatur nafasnya dengan berat "Bos kau berat" racau Luhan kesal karena saat Sehun tidak menggerakan juniornya di lubangnya hanya nyeri yang ia rasakan. Dengan berat hati Sehun menyingkir dan berbaring disamping Luhan.
"Bisa-bisanya kau mengambil kesempatan disaat aku mabuk" cibir Luhan menatap Sehun yang sedang mengelap keringatnya "Kau yang menggodaku, kau bergumam aku tampan tak berhenti dan itu sangat seksi, dan jangan lupakan kalau aku sedang marah padamu. Bisa-bisanya kau membuatku menunggu untuk mendapatkan jatahku huh?" kesal Sehun sedikit mencubit pipi Luhan gemas "Aku malu jika harus bertemu denganmu hari ini" gumam Luhan jujur
"Malu kenapa?" tanya Sehun bingung "Itu karena caramu mengingatkanku untuk melayanimu sangat seksi" gumam Luhan menolehkan wajahnya ke arah lain. Sehun terkekeh mendengarnya dan memaksa Luhan untuk menatapnya "Dengar kau tidak perlu malu padaku, aku sudah melihat seluruh bagian tubuhmu dan itu hanya milikku, mulai sekarang jika aku melihatmu disentuh pria lain aku bersumpah akan memotong kepala mereka dan menghadiahkannya untukmu" ancam Sehun menatap tajam Luhan "Kau ini suka sekali mengancamku" kekeh Luhan.
"Kau mengerti tidak?" tanya Sehun menatap tajam Luhan "Bos aku bukan.."
Kalimat Luhan terhenti saat Sehun kembali melumat ganas bibirnya, memaksa Luhan memberikan akses agar lidah mereka bisa saling menautkan, Luhan yang awalnya terkejut mau tak mau menutup matanya menikmati ciuman Sehun yang sangat memabukkan "Dia memang pencium yang handal" puji Luhan dalam hati saat lidah Sehun sedang mengajak lidahnya untuk berperang dan bertukar saliva. Merasa kehabisan nafas, Luhan mencengkram bahu Sehun keras agar Sehun berhenti melumatnya. Sehun yang mengerti pun melepasan lumatan panasnya dan menatap tajam ke arah Luhan "Kau mengerti kan?" tanyanya mengulang. Luhan hanya bisa tersenyum dan mengangguk lemah mengiyakan keinginan Sehun yang sudah menetapkan kalau dirinya hanya boleh bersentuhan dengannya seorang.
"Anak pintar" puji Sehun mencium kening Luhan kemudian membawa Luhan ke pelukannya dan menyuruh kekasih cantiknya ini beristirahat. Luhan sendiri tidak menolak pelukan Sehun dia tersenyum menyamankan posisinya dan segera kembali tertidur dengan rasa lengket dan bau khas ketika selesai bercinta dengan Sehun
..
..
..
Keesokan paginya Luhan pergi kekampus dengan rasa nyeri yang super dahsyat di bagaian bawahnya, Sehun mengantarnya kekampus dengan senang hati karena Luhan menuruti perjanjian mereka dan menurut pada perkataannya.
"Lu, kau terlihat buru-buru sekali, ayo makan siang" Kris mengajak Luhan kekantin namun Luhan menolaknya dengan cepat
"Aku harus pergi sekarang" katanya cepat "Kau kenapa sih? Apa ada yang mengancammu?" tanya Kris tak sabar "Iya ada. Kekasihku" kekeh Luhan mengingat Sehun membuat perjanjian padanya sebelum berangkat tadi.
Flashback
"Kau harus datang sepuluh menit lebih awal dari jam kerjamu mulai sekarang. Aku tidak memberi izin untukmu berbicara apalagi makan siang dengan temanmu, mulai sekarang sarapanmu, makan siang dan makan malam hanya boleh denganku. Awas kalau kau terlambat" ancam Sehun saat Luhan memakaikan dasinya.
"Bagaimana kalau aku datang terlambat?" tantang Luhan terkekeh
"Coba saja dan kau akan tahu hukumannya" balas Sehun menyeringai menunjukkan jam yang ia kenakan.
End Of Flashback
"Aku tidak mau menantangnya lagi seumur hidupku, aku pergi" kekeh Luhan berpamitan dan berlari meninggalkan kelasnya.
BRAK!
"Hay semua aku datang" teriak Luhan dengan terengah karena takut terlambat.
"Hay Lu, tumben kau datang cepat" tanya Kai mengernyit bingung "Itu karena aku diancam" kekeh Luhan menatap Sehun yang sedang berjalan mendekatinya.
"Kau terlambat satu menit sepuluh detik" Sehun berbisik memeluk Luhan dari belakang dan menjilati telinga Luhan
"APANYA YANG TERLAMBAT! AKU BAHKAN BERLARI KESINI!" pekik Luhan sedikit menoleh ke wajah Sehun tak terima.
"Menurut jam ku kau terlambat jadi kau harus dihukum" seringai Sehun menjilat sedikit menggigit telinga Luhan dan memasukkan tangannya kedalam celana Luhan mencari sesuatu yang bisa membuat Luhan mendesahkan namanya.
"Kasian Luhan" kekeh Kai yang melihat adegan live action mesum bosnya "Bagian bawahnya pasti akan selalu merasa nyeri" tebak Chanyeol yang sepenuhnya benar.
"Aghhhh" jerit Luhan karena Sehun menggigit telinganya dengan kencang "Wae?" teriak Sehun kesal karena Luhan tidak bisa dijinakkan dengan mudah "Aku mau ke toilet" kesal Luhan berlari menuju ke toilet.
"Dia itu vampire atau nyamuk sih? Suka sekali menggigitku dan menjilatiku" gerutu Luhan yang melihat telinganya berdarah karena Sehun mengigitnya kencang.
Cklek!
Tak lama pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Sehun berjalan mendekati Luhan "Kenapa lama sekali?" tanya Sehun yang tampak tak suka menunggu. "Lihat, telingaku berdarah karena kau menggigitnya, kau harus tanggung jawab" protes Luhan menunjukkan telinganya
"Coba aku lihat" Sehun melihat gigitan di telinga Luhan dan mulai menjilatinya lagi "A-apa yang kau lakukan bos?" tanya Luhan karena Sehun kembali bertindak mesum "Aku sedang menyembuhkan telingamu sayang, luka seperti ini harus terus dijilat" bisik Sehun yang tangannya sudah menelusup ke pakain Luhan dan memainkan nipple Luhan secara kasar namun membuat Luhan menikmatinya.
"B-bos, jangan dikantor nanti dirumah saja" pinta Luhan memejamkan matanya karena sentuhan Sehun "Aku tidak bisa mengontrol diriku saat di dekatmu, jadi jangan salahkan aku sayang" bisik Sehun yang sudah melucuti celana Luhan dan memposisikan Luhan menungging membuat kedua lengan Luhan bertumpu di wastafel toilet, Luhan sendiri tidak bisa menolak Sehun karena hasilnya akan percuma dan lagipula dia terkadang suka sifat Sehun yang suka memaksa dan tidak tahu tempat ini.
"Lebarkan pahamu" perintah Sehun yang sedang mengocok pelan juniornya sendiri. Luhan mengangguk dan menuruti permintaan Sehun. Sehun semakin menyeringai saat melihat lubang kecil Luhan yang terpampang jelas seolang menantangnya untuk "beradu" dengan segera. Sehun mengemut jari telunjuknya dan memasukkan jari yan telah dilumuri air liurnya langsung kedalam lubang Luhan untuk mempermudah dirinya melakukan penetrasi
"hnghhhh" erang Luhan saat menikmati jari Sehun yang sudah keluar masuk di lubangnya "B-bos please more" racau Luhan karena ingin merasakan lebih "Aigoo lihat luluku sudah bisa memohon meminta dibuat nikmat hmm" tanya Sehun yang sengaja memainkan juniornya di pintu masuk lubang Luhan "Aku akan langsung" seringai Sehun dan
JLEB!
"Aghhhh" pekik Luhan yang kakinya melemas saat Sehun dan junior besarnya memasuki dirinya "Tahan hmmmphh kau akan segera nikmat" bisik Sehun memegang pinggang Luhan membantunya berdiri agar tak jatuh dan setelahnya Sehun kembali menggenjot Luhan dengan brutal dan tidak ada yang bisa dilakukan Luhan selain mendesahkan nama Sehun berulang-ulang.
"Aku ingin buang air kecil" rengek Xiumin yang berjongkok didepan toilet dan tak bisa masuk karena Sehun mengunci toilet "Aku rasa kau harus memakai popok, kau dengar desahan itu? Mereka tidak akan sebentar" kekeh Kai yang sudah bisa menebak apa yang dilakukan Sehun dan Luhan didalam sana.
..
..
..
Keesokan harinya..
BRAK!
"Aku tidak datang terlambat kan?" tanya Luhan yang tampangnya lebih berantakan dari hari kemarin "Kau malah semakin cepat datangnya Lu" kekeh Chanyeol memberitahu Luhan
"Aku tidak terlambat kan?" tanya Luhan pada Sehun yang tetap terlihat tampan dan seksi walaupun hanya sedang meneguk air mineralnya. Sehun tersenyum meletakkan botol mineralnya dan berjalan menghampiri Luhan yang masih terengah.
"Anak pintar" puji Sehun mencium bibir Luhan dan sedikit melumatnya, entah karena bahagia atau senang tidak terlambat Luhan tersenyum saat Sehun melumatnya.
"Wae?" tanya Sehun saat Luhan menatapnya tak suka padahal dia berani bertaruh kalau sedetik yang lalu Luhan membalas lumatannya.
"Aku tidak percaya tinggi badan kita semakin jauh. Kau curang! Apa kau makan tiang listrik setiap hari" tuduh Luhan membuat Sehun benar-benar gemas pada kekasihnya.
"Kau mau tinggi kita sama?" tanya Sehun mengambil bir dari kulkas dan meminumnya.
"Tentu saja, aku harus lebih ting.."
Glup
Ucapan Luhan terhenti saat Sehun kembali melumat bibirnya namun kali ini dia juga memberikan bir yang dia minum agar Luhan menelannya juga.
"A-apa itu?" tanya Luhan sedikit tersedak "Aku hanya membantumu untuk lebih tinggi" kekeh Sehun yang kembali mencium bibir Luhan "Hey, hey berhenti menciumku terus" protes Luhan karena ciuman Sehun sudah terasa bernafsu.
Sehun tiba-tiba menarik tangan Luhan meninggalkan ruangannya "Ki-kita mau kemana?" tanya Luhan takut Sehun kembali mengajaknya bercinta "Kita makan siang, aku memberikan hadiah karena kau tidak datang terlambat" balas Sehun santai "Benarkah?" tanya Luhan berbinar dan dengan senang mengikuti Sehun yang membawanya ke restaurant enak.
..
..
..
"Ah kenyang sekali" gumam Luhan memegangi perutnya yang seperti akan meledak. Sehun yang daritadi hanya memperhatikan Luhan hanya tersenyum dan mematikan rokoknya "Kau sudah kenyang?" tanya Sehun menatap Luhan "Hmm sudah bos, terimakasih" cengir Luhan menatap kekasihnya lucu.
"Kemari" perintah Sehun menepuk-nepuk pahanya tanda Luhan harus duduk dipahanya "Tapi bos ini restaurant umum, aku malu" protes Luhan menolak.
"Cepat kemari" Sehun sedikit menarik lengan Luhan dan membawanya ke pangkuannya "Kau seperti anak kecil makan sangat berantakan" gemas Sehun menghapus sisa nasi yang ada di sudut bibir Luhan membuat Luhan merona.
"Bos aku malu" gumam Luhan memeluk Sehun erat "Kau hanya perlu melihatku" balas Sehun yang meminta Luhan kembali menatapnya. "Cium aku" perintah Sehun "Eh?" Luhan melihat sekitarnya yang sudah menatap mereka dan dengan halus menolak permintaan Sehun
"Aku akan melayanimu sepuasnya dirumah bos" Luhan berusaha bernegoisasi dengan Sehun "Aku mau sekarang" tuntut Sehun
Luhan tidak punya pilihan lain selain mengabaikan orang-orang disekitarnya dan hanya fokus pada Sehun, perlahan dia memegang tengkuk Sehun dan mempersatukan bibir mereka dengan lembut, Luhan memejamkan matanya dan mulai menggerakan bibirnya di bibir Sehun. Sehun pun hanya diam menikmati ciuman Luhan di bibinya, namun karena tak sabar, Sehun kemudian mengambil alih ciuman mereka yang berubah menjadi menuntut dan bergairah, membuat Luhan menahan desahan-desahan kecilnya karena tangan Sehun juga mulai meremas bokongnya berkali-kali membuat dirinya merasakan nikmat yang luar biasa.
"Perasaan apa ini? kenapa begitu menyenangkan dan sangat membahagiakan, apa aku benar-benar telah jatuh cinta padanya?" gumam Luhan dalam hati disela-sela ciuman panas mereka. Luhan mengabaikan pertanyaan dalam hatinya dan lebih memilih membalas lumatan Sehun yang sangat memabukkan dan sangat bergairah.
"Cepat kita pulang, aku ingin membuatmu mendesah lagi" bisik Sehun melepas ciuman mereka membuat Luhan yang sedang memeluk erat lehernya merona hebat "Kenapa kau sangat cantik hmm" Sehun memuji Luhan sambil sedikit meremas keras bokong Luhan. "hmmhh" Luhan sengaja mendesah agar Sehun cepat membawanya pulang dan menyelesaikan kegiatan mereka.
"Eh? Bukankah itu presiden direktur, bos?" tunjuk Luhan yang melihat Sooman memasuki restaurant dan matanya mengedar mencari seseorang.
Sehun menoleh melihat ke arah yang Luhan maksud dan sesaat matanya dan mata Sooman bertemu pandang. Sooman langsung menghampiri Sehun di mejanya "Kita bicara" perintah Sooman pada Sehun. "Baiklah" jawab Sehun malas karena merasa Sooman mengganggu acaranya dengan Luhan.
"Kau tunggu disini hmm.. aku akan segera kembali" pesan Sehun mengecupi bibir Luhan
"Apa aku tidak boleh ikut?" pinta Luhan yang entah mengapa tak suka dengan jenis hubungan yang dimiliki Sehun dan Sooman
"Hanya lima menit, jika aku belum kembali dalam lima menit kau boleh memanggilku dan kita akan pulang hmm" Sehun meminta Luhan berdiri dari pangkuannya dan mencium kening Luhan meyakinkan kekasihnya.
"Baiklah" balas Luhan yang merasa moodnya jadi buruk
"Sehun cepat" perintah Sooman yang juga tak suka melihat adegan Sehun dan Luhan yang terjadi tepat didepan matanya.
"Berisik kau pria tua" cibir Sehun dan menghampiri Sooman, setelahnya mereka masuk ke suatu ruangan yang sengaja dipesan Sooman. Luhan menggerutu kesal karena melihat hanya Sehun dan Sooman berdua di ruangan itu.
"Apa yang kau bicarakan dengannya?" gumam Luhan menatap punggung Sehun yang sudah tak terlihat, entah kenapa ada perasaan tak suka melihat Sehun berdua dengan orang lain selain dirinya.
"Aku takut aku benar-benar mencintaimu, karena jika benar aku mencintaimu, aku tidak bisa kehilanganmu Sehunna" lirih Luhan tersenyum mengingat bagaimana selama ini Sehun memperlakukannya dengan baik dan menjadikan dirinya satu-satunya hal berharga untuk Sehun
tobecontinued
gajadi dua chap langsung... kenapa?
karena pas lagi enak-enaknya nranslate in gambar, eh tiba-tiba tuh internet positif dteng lagi, bener-bener deh :(
.
ini gw tulis adegan seinget aku aja di manganya..
.
segini dulu gpp ya :""
happy reading and review :*