BEGIN AGAIN

.

CHO KYUHYUN

LEE SUNGMIN

.

Kesepuluh jari itu tidak berhenti untuk mengetik di keyboard yang berada di hadapannya. Tatapan pria di akhir 20-an menatap fokus ke arah layar yang menampilkan deretan kalimat dan beberapa baris angka disana. Tidak ia pedulikan dengan alarm dari handphonenya atau bunyi dering dari telefon di meja kantornya. Dia benar-benar tenggelam di dalam pekerjaannya, persis seperti hari-hari sebelumnya.

Setelah beberapa lama, barulah jari telunjuk pria itu menekan tombol Enter. Menandakan pekerjaannya siang ini sudah selesai, dia bisa makan siang dengan tenang, dan melanjutkan pekerjaannya yang menumpuk lainnya setelah jam 2 nanti. Dia bersender di jok kursinya yang terasa nyaman seraya mengambil telefon yang bunyi deringnya terkesan tidak sabar.

"Nde?"

"Yeoboseyo, Director Cho, ini sudah jam makan siang dan saya sudah menelfon anda beberapa kali. Saya tidak bisa meninggalkan meja karna saya tahu anda akan memarahi saya berulang kali bila saya tidak mengingatkan anda untuk makan siang dan malah makan siang sendirian." Ada jeda disana, dan terdengar helaan nafas panjang, "Jadi bisakah Tuan Director Cho Kyuhyun yang terhormat keluar dari ruangan dan berangkat makan siang sekarang?"

Bibir tebal milik pria itu terkekeh kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia sudah hapal betul tentang kelakukan sekretaris laki-laki nya ini. Bersahabat sejak sekolah akhir hingga sekarang membuat Kyuhyun, pria yang masih terkekeh sekarang, menjadi maklum dengan kelakuan sekretarisnya, Eunhyuk.

.

"Kau ingin aku kelaparan lagi, Director Cho?" tanya Eunhyuk saat Kyuhyun baru keluar dari ruangannya, "lihat? Ini sudah jam setengah 1 dan aku kehilangan waktu setengah jam untuk melihat barangkali ada pegawai perempuan cantik yang mau denganku!"

Kyuhyun tidak mengindahkan ocehan Eunhyuk dan bergegas berjalan menuju lift setelah memberi senyuman kepada beberapa karyawannya yang tak sengaja berpapasan dengannya. Dengan gaya khas nya yang terlihat santai namun berkarisma, dengan satu tangan ia masukkan ke saku celana, dan satu tangannya lagi memegang handphonenya, membuat beberapa karyawati sedikit terpukau olehnya.

Ya, sedikit. Karna kebanyakan dari mereka adalah karyawan lama dan tentu, mereka sudah tahu benar kelakuan pimpinan mereka yang satu ini.

Tring

"Ya! Yo Cho Kyuhyun!"

"Oiiiii, whats up, Donghae?!"

Terlihat dua orang pemuda dengan setelan suit yang mewah dan wajah yang tampan. Postur tubuh yang menarik dan jangan lupakan dompet tebal di saku belakang celana yang menandakan bahwa ada banyak kartu berisi puluhan juta won disana. Seharusnya karyawati disana tertarik bukan? Tapi tidak dengan karyawati di CY Corp. ini.

Siapa yang bisa tertarik dengan dua pemuda di akhir 20-an, dengan jabatan yang menjanjikan, namun sekarang sedang bertos-tosan ala remaja tanggung. Dan…..

"Hya!"

"Yeah!"

Diakhir dengan tepukan kedua dada mereka. Eunhyuk yang sering melihat hal itu dari sekolah akhir pun terkadang malu bila kedua pria itu melakukannya di tempat umum seperti ini. Tapi ya mau bagaimana?

"Dada kalian tidak sakit apa setiap bertemu seperti itu?" Tanya Eunhyuk seraya masuk ke dalam lift diikuti oleh Kyuhyun dan Donghae yang masih asik tertawa. Setelah ketiga pemuda itu masuk ke lift dan pintu tertutup, beberapa karyawan yang mengamati mereka langsung menghela nafas.

"Mimpi apa aku bisa di pimpin oleh seorang pimpinan yang childish seperti Director Cho dan Manager Lee?" ucap salah satu karyawan yang langsung diangguki oleh beberapa karyawan lainnya.

"Kalau mereka berdua tidak di awasi oleh Sekretaris Lee, mungkin mereka benar-benar membangun lapangan basket di lantai ini.."

.

.

Ketiga sahabat sejak SMA itu masih bercengkrama seru di salah satu restoran ternama dekat gedung kantor mereka. Setiap hari bila tidak ada meeting, mereka akan menghabiskan waktu bersama seperti jaman-jaman sekolah dulu. Kyuhyun dan Donghae yang tidak pernah berubah, masih childish dan terkadang sering menjadikan Eunhyuk sebagai objek jahil mereka berdua. Dan Eunhyuk yang cerewet, pria cerewet yang selalu siaga untuk memantau dan mengawasi kelakuan atasannya tersebut.

"Hyuk, ku dengar kau akan di promosikan oleh Chairman Cho?" tanya Donghae setelah menyeruput kopinya.

Eunhyuk mengangguk dan menepuk-nepuk pundak Kyuhyun. "Ya ya, berkat Director Cho yang satu ini. Gomawoyo, sajangnim."

Kyuhyun melepas tangan Eunhyuk di pundaknya dengan malas, "bukan karena aku atau siapapun. Tapi karna kau memang sudah berusaha keras hingga Appa mempercayaimu menjadi Manager di lantai 8."

"Dan kau pasti akan sangat kehilangan sekretaris yang selalu mengingatkan mu jam makan siang dan menahanmu disaat kau sudah ready pulang sebelum jam pulang kantor." Canda Eunhyuk yang ditanggapi tawa oleh Kyuhyun maupun Donghae.

"Tapi ku dengar lagi, bagian HRD sudah mendapatkan gantimu, Hyuk." Eunhyuk membulatkan matanya mendengar ucapan Donghae, "benarkah? Secepat itu?"

Kyuhyun mengangkat kedua bahunya, "aku baru bilang kepada kepala HRD bahwa aku membutuhkan sekretaris baru beberapa hari yang lalu dan tiba-tibat kemarin mereka bilang bahwa aku sudah mendapatkannya." Kyuhyun menumpukkan dagu nya di tangannya seraya memandang jahil ke arah Eunhyuk, "Jadi Tuan Manager Lee Eunhyuk, kau bisa mengemas barang-barangmu mulai sekarang."

"Wah, jaman sekarang memang banyak sekali orang-orang yang membutuhkan pekerjaan ya?" tutur Donghae sambil memotong daging ayam di piringnya, "perempuan atau laki-laki, Kyu?"

"Aku kurang tahu. Mungkin perempuan atau mungkin juga seorang laki-laki." Jawab Kyuhyun, tangannya sesekali mencomot kentang goreng di piring Eunhyuk. "Namun bila perempuan, aku takut dia jatuh cinta padaku."

"Yaaaa, percaya dirimu tinggi sekali, Kyuhyun! Kau tidak lihat pegawai perempuan di kantor kita banyak sekali tapi tidak ada yang mau mendekati kau!" ucap Eunhyuk sambil menggeleng-gelengkan kepala. "karna kalian berdua, tidak ada satupun juga yang mendekatiku karna dikira aku aneh juga!"

Kyuhyun dan Donghae tertawa berbarengan seraya mencubit pinggang atau lengan Eunhyuk. Kebiasaan mereka berdua bila Eunhyuk sudah merajuk seperti ini.

"Ehem, tapi, memang kalau laki-laki, dia tidak akan mencintaimu juga, hm?" tanya Donghae sambil memandang wajah sahabatnya ini. Eunhyuk yang ingin menyelak langsung mendadak diam saat melihat wajah tegang milik Kyuhyun, walau pria itu dengan cepat mengontrol kembali wajahnya.

"Eish, solma…"

"Kau yang jatuh cinta padanya?" kini Eunhyuk ikut memandang wajah Kyuhyun seperti yang Donghae lakukan.

Kyuhyun sempat berpikir lalu mengangkat kedua bahunya. "I don't know."

.

.

.

Lift di lantai 11 itu terbuka sehingga menampilkan seorang pria dengan setelan jas mewah. Pemandangan di pagi hari bagi setiap karyawan di lantai ini, kira-kira dibutuhkan waktu 4 menit untuk sang pria berjalan ke ruangannya, 4 menit juga yang dibutuhkan karyawan-karyawan memperhatikannya.

"Hyuk? Kau sudah berkemas?" tanya pria itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kyuhyun. Kedua langkahnya berhenti saat melihat Eunhyuk sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam satu box besar. "Secepat itu kah?"

Eunhyuk mengangkat kedua bahunya namun masih sibuk mengemas barangnya. "Yesung Hyung bilang bahwa sekretaris barumu sudah siap bekerja sekarang. Dan Chairman Cho juga mengingatkanku bahwa aku bisa bekerja mulai dari sekarang."

Bibir Kyuhyun membentuk huruf 'o' saat mendengarkan penjelasan Eunhyuk. Dilupakannya niat untuk masuk kedalam ruangannya, dan kini dia malah membantu Eunhyuk mengemas barang-barang pemuda itu. "Lebih cepat lebih baik, bukan?"

Eunhyuk hanya mengangguk dan kembali berkemas. Setelah itu, kedua pria itu sibuk berkemas tanpa obrolan. Kyuhyun tidak mempedulikan berkas-berkas yang menunggunya di dalam meja, dia berdiri disini sekarang dan membantuk Eunhyuk adalah sebagai sahabat, bukan sebagai Director. Begitu juga dia tidak peduli tatapan bingung dari para karyawannya, hey, bahkan satu kantor ini sudah mengetahui bahwa Kyuhyun, Eunhyuk, dan Donghae adalah tiga sekawan.

"Director Cho."

Tangan Kyuhyun yang sedang sibuk menyusun barang-barang Eunhyuk di dalam box terhenti untuk mengetahui asal suara. Dilihatnya Yesung, kepala HRD, sedang berdiri di hadapannya. Dan terlihat seorang pria disebelah Yesung.

"Oh, hai, Yesung Hyung, kau tidak usah memanggilku formal seperti itu bila tidak ada klien atau keluargaku. Oh, dan para petinggi perusahaan lainnya. Kau tahu bukan bahwa aku sedikit risih bila ada orang memanggilku seperti 'Annyeonghaseyo Director Cho.' atau 'Selamat pagi-siang-sore-malam, Director Cho.' hidup ku tidak seformal dan sekaku itu, kau tahu bukan? Oh, ya ampun, maafkan aku. Apa aku terlalu banyak bicara? Kau harusnya menghentikanku, Eunhyuk!"

Sekali lagi, Eunhyuk mengangkat bahunya, tidak acuh kepada kebiasaan Kyuhyun yang tidak pernah bisa di-rem bila bicara. Pandangannya mengarah pada Yesung dan pria disebelahnya, "kebiasaannya berceloteh seperti itu tidak bisa aku hentikan, Hyung."

Yesung hanya tertawa menanggapi Kyuhyun, sang atasan yang harus nya ia hormati, tetapi sudah dia anggap seperti adik kandung sendiri. "Arra, maafkan aku, Kyuhyun-ah."

Kyuhyun tersenyum menanggapi Yesung, lalu pandangannya mengarah pada seorang pria yang sedari tadi diam mengamati mereka bertiga. Kedua mata nya memandang pria bertubuh pendek dari Yesung itu dengan seksama. Jas yang dikenakan pria itu sangat pas ditubuhnya yang mungil dan jangan lupakan dengan surai hitamnya yang cocok untuk wajah manisnya.

"Jadi, Kyuhyun, ini adalah Lee Sungmin. Sekretaris barumu. Seorang lelaki karna aku tahu kau tidak suka di atur oleh wanita. Eunhyuk, ini penggantimu. Jadi kau bisa ajarkan dia beberapa hal yang menyangkut pekerjaannya sekarang. Dan mungkin kau bisa mengajarinya untuk menahan ambisi Kyuhyun untuk membangun lapangan basket di lantai ini." jelas Yesung yang ditanggapi oleh senyuman puas oleh Eunhyuk karna melihat penggantinya. Berbanding terbalik dengan Kyuhyun yang sepertinya tidak setuju dengan perkataan Yesung mengenai lapangan basket.

"Annyeonghaseyo Director Cho, Eunhyuk-ssi." Sungmin membungkukkan badannya sejenak sebelum kembali tersenyum kepada dua orang yang ada dihadapannya, "Lee Sungmin imnida."

Senyum di bibir Sungmin seperti menular di wajah Kyuhyun. Pria itu senang mendapatkan pengganti Eunhyuk seperti Sungmin. Dilihat dari wajah dan penampilannya, Sungmin seperti seorang yang menjanjikan. Kyuhyun hanya berharap bahwa perkiraannya tidak salah. "Well, Lee Sungmin, selamat bergabung dengan CY Corp. Senang bisa menjadikanmu yang berwajah muda seperti ini sebagai sekretarisku, karna seperti yang kau lihat, sebelumnya setiap hari aku harus melihat wajah ini di meja sekretarisku."

Sungmin terkekeh mendengar ucapan Kyuhyun yang menyinggung Eunhyuk, sehingga pria kurus itu memberikan pukulan ringan di perut Kyuhyun. "Senang juga bisa menjadi sekretaris anda, Director Cho."

Eunhyuk kini sudah mengangkat satu box besarnya, bersiap meninggalkan meja sekretarisnya untuk selamanya, "Baiklah, Kyuhyun. Aku harus menaruh ini dulu di meja baruku. Dan Sungmin, jam makan siang ini, kau bisa makan siang bersamaku karna aku akan memberikanmu jadwal Kyuhyun minggu ini dan tugas-tugas yang akan kau lakukan."

Kyuhyun berdehem mengiyakan Eunhyuk, berbeda dengan Sungmin yang sedikit membungkukkan badannya. Yesung yang melihat Eunhyuk agak kesusahan, menawarkan diri membantu sekalian dia undur diri untuk kembali ke ruangannya. Jadi sekarang, hanya tinggal Kyuhyun dan Sungmin didepan pintu ruangan Kyuhyun. Sungmin masih belum berani untuk duduk di meja nya, karna Kyuhyun yang masih betah berdiri dan menatap fokus ke penjuru sudut di ruangan ini.

"Hm, aku masih berpikir bahwa lantai ini masih cukup untuk dibangun lapangan basket." Gumam Kyuhyun seraya menatap lahan kosong di sebelah kanannya. Lantai 11 yang ia dan 15 karyawannya tempati ini memang terkesan luas dan lebar, dikarenakan hanya ada 15 karyawan yang bekerja di lantai ini, berbeda dengan lantai-lantainya yang memuat lebih dari 20 karyawan. Kyuhyun yang membujuk sang Ayah untuk memberikan dia lantai khusus seperti ini dengan alasan tidak mungkin dia fokus bekerja bila banyak orang yang berada satu lantai dengannya.

"Aku juga berpikir begitu."

"Eh?" kyuhyun terkejut mengetahui bahwa Sungmin mendengar gumamannya. "Maksudmu? Kau setuju?"

Sungmin mengangguk ringan lalu tersenyum lebar, "karyawan butuh hiburan bukan? Lagipula akan sia-sia bila kita biarkan ada tempat kosong dibiarkan seperti itu."

Kyuhyun menjentikkan jarinya yang membuat Sungmin sedikit terkejut. Bibir tebal milik bosnya itu mengeluarkan tawa ringan yang terkesan akrab di telinganya. "Wah Lee Sungmin, kau mempunyai ide yang sama denganku dan Donghae, eoh?"

Dahi Sungmin mengernyit saat mendengar nama Donghae, dia baru di perusahaan ini jadi wajar bila dia tidak tahu siapa Donghae dan apakah Donghae juga bekerja di perusahaan ini. Baru saja dia ingin bertanya, namun sang Director keburu mendahuluinya.

"Eunhyuk dan Ayah ku tidak pernah menyetujui ide ini, begitu juga dengan Ibu dan Yesung Hyung. Dan kau yang baru ku kenal lima menit yang lalu langsung menyetujuinya? Wah wah, kau mempunyai pikiran yang sama dengan ku dan Donghae kalau begitu. Oh, kau belum bertemu Dong- maksudku Manager Lee? Baiklah, makan siang ini kita akan makan siang bersamanya dan juga dengan Eunhyuk, seseorang bertubuh kurus yang tadi mengemas barang disini, kau ingat? Oke Sungmin, aku akan masuk ke dalam ruanganku dan kau bisa mulai bekerja dengan mengecek setiap file di komputermu itu." Kyuhyun terus saja berbicara walau hanya ditanggapi oleh anggukan dan senyuman oleh Sungmin, kini tubuh pria tinggi itu sudah berada di dalam ruangannya namun masih dengan pintu yang terbuka, dia siap menutup pintu setelah memberikan satu kalimat lagi untuk Sungmin, "ingat, makan siang denganku dan kau harus menelfon ruanganku karna aku sering lupa untuk jam makan siang, oke?"

Sungmin membungkukkan tubuhnya seraya menghilangnya tubuh Kyuhyun dibalik pintu. Bibir tipis milik pria itu tidak sanggup lagi menahan senyum melihat kenyataan bahwa sekarang dia mempunyai bos yang sangat cerewet seperti Kyuhyun. Sungmin beranjak dari posisinya yang masih berdiri di dekat meja nya menuju kursi yang disediakan untuknya. Kursi Sekretaris yang akan dipakainya untuk waktu yang tidak ditentukan.

Sungmin mengamati meja kerjanya sekarang dan kembali teringat oleh sikap Kyuhyun. Sikap yang sangat jarang ia temukan untuk petinggi perusahaan dimanapun, apalagi dengan status Kyuhyun sebagai Director sekaligus anak dari pemilik perusahaan ini. Sungmin menganggap ini adalah hal langka dan mungkin keberuntungannya?

"Ini akan sangat menyenangkan, Lee Sungmin.."

.

.

.

Kedua mata Sungmin sedari tadi berbinar melihat interaksi ketiga sahabat didepannya. Kyuhyun dan Donghae benar-benar tidak terlihat seperti pria di akhir 20-an yang menyandang jabatan penting, mereka berdua terlihat seperti remaja dari cara mereka berbicara dan sesekali memberi prank satu sama lain. Oh, dan jangan lupakan bagaimana cara mereka bersalaman yang diakhiri dengan tepukan dada. Hal itu membuat Sungmin sedikit shock. Berbeda namun tidak banyak, Sungmin melihat Eunhyuk tidak terlalu banyak berbicara namun dia masih melihat jiwa muda di tubuh pria kurus itu. Obrolan yang dikeluarkan Eunhyuk sangat ringan dan sering mengundang gelak tawa.

"Ah, Sungmin-ssi, mulai sekarang kau harus bersiap diri menghadapi Director Cho yang satu ini." tutur Donghae dengan nada bercanda seraya memeluk pundak Kyuhyun, "karna menurut pengalaman Eunhyuk dan juga pengalamanku, Kyuhyun adalah orang yang susah ditebak."

Kyuhyun hanya tersenyum mendengar ucapan Donghae, dia tidak mengelak atau menyetujuinya. Dia ingin memanggil pelayan untuk memesankannya satu gelas coke lagi sebelum sesuatu di jemari Sungmin mengintrupsinya, "Sungmin, kau memakai cincin?"

Sungmin melirik jari manis di tangan kirinya seraya mengangguk, "Iya, Director Cho."

Donghae dan Eunhyuk pun ikut melihat cincin berkilau di tangan putih dan halus milik Sungmin. Mereka tidak sadar bahwa pria itu memakai cincin walau sudah hampir satu jam mereka berempat berbincang.

"Bentuknya seperti cincin pernikahan, Sungmin. Aku harus membeli yang seperti itu bila akan mendatangi reuni sekolah agar mereka tidak mengira aku adalah pria lajang yang tidak laku." Canda Eunhyuk yang memicu tawa kembali muncul di antara mereka, tapi tidak untuk Sungmin dan Kyuhyun. Sungmin masih melihat cincinnya, sedangkan Kyuhyun memandang cincin Sungmin dengan penuh tanya.

"Tapi, Eunhyuk-ssi, ini memang cincin pernikahan." tutur Sungmin dengan lembut yang langsung memberhentikan tawa Donghae dan Eunhyuk.

Kyuhyun yang pertama sadar dari keterkejutan mulai bertanya, "pernikahan? Siapa dengan siapa?"

"Saya. Saya dengan istri saya." jawab Sungmin dengan senyum tipis, namun Kyuhyun berani bertaruh, itu bukan senyum tulus Sungmin seperti yang ia lihat tadi pagi. Senyum kali ini tidak hidup, seperti sebuah tarikan dari dua ujung bibir yang terpaksa, dan Kyuhyun, walau baru mengenal pria itu kurang dari 24 jam, sangat yakin, bahwa ada yang aneh dari senyum milik sekretaris barunya itu.

"Saya sudah menikah."

.

.

.

TBC

Hallo, saya kembali dengan fanfiction baru… semoga mendapat respon positif ya dari kalian semuaa hehehe. Saya mulai kembali menulis lagi karna saya lihat banyak author yang memilih untuk berhenti menulis ff kyumin. Yeah, kita semua tahu kalau ini sulit untuk semua joyers diluar sana.

Tapi seperti judul ff ini, kita semua bisa mulai dari awal lagi bukan untuk berlayar di Kyumin Ship?~

Thanks~~