Main Cast :

Cho Kyuhyun (B)

Lee Sungmin (G)

Kim Ryeowook (G)

Genre :

Romance

.

.

.

.

Life Together

(Chap 6)

.

.

.

.

"Kenapa dia bilang begitu? Kau tidak bisa membiarkannya seperti itu".

Sungmin dan Ryeowook tengah berada di atap sekolah sekarang. Jam istirahat dipergunakan Sungmin untuk menceritakan kejadian semalam yang membuat hubungannya dan Kyuhyun jadi lebih dingin dari sebelumnya kepada Ryeowook, sahabatnya.

"Aku harus bagaimana jika dia pergi dari rumah karena aku menyinggung kejadian dua tahun yang lalu itu?". Tanya Sungmin dengan raut wajah sedih.

Ryeowook tersenyum. "Kau tenang saja, Kyuhyun tidak akan pergi hanya karena itu. Ternyata sifat kalian terlihat sama ya".

Sungmin mengerutkan dahinya. "Siapa yang bilang begitu?".

"Seseorang...". Jawab Ryeowook sarkartis.

"Oya, tadi pagi kau bilang mau menceritakan hal penting. Apa itu?". Ucap Sungmin menagih.

Ryeowook menggigit bibirnya sebelum berbicara. Matanya terlihat gelisah dan bergerak-gerak seperti menimbang sesuatu. "Sebenarnya...aku...sudah punya kekasih".

"Mwo?!". Sungmin tampak sangat kaget mendengar pengakuan sahabatnya itu. Bagaimana bisa Ryeowook sudah memiliki kekasih tanpa sepengetahuannya. "Siapa kekasihmu?".

Drap..drap...

"Wookie, kenapa kau menyuruhku...eh? Ada Sungmin?".

Seorang lelaki yang baru saja datang mengagetkan Sungmin dengan kehadirannya tersebut. Pasalnya, lelaki itu sangat dikenal oleh Sungmin.

"Hai Yesungie!". Sapa Ryeowook lalu menghampir lelaki itu dan mengapitkan lengannya. "Minnie...ini kekasihku". Ujarnya dengan wajah bersemu malu-malu.

Sungmin mengerjap-ngerjapkan matanya tak menyangka. "Kalian...sejak kapan...?".

"Demi kau, aku mengumpulkan informasi tentang Kyuhyun dari Yesung. Karena itu aku jadi sering bertemu dan mengobrol dengannya, hehehe". Jelas Ryeowook. Pipinya merona merah.

"Pertama kali aku melihat Wookie, aku berpikiran kalau dia sangat manis dan cerdas. Makannya aku langsung jatuh hati". Ucap Yesung tak mau kalah ikut memberi alasan. Karena pujiannya itu ia mendapat pukulan manja dari Ryeowook di sebelahnya.

Sungmin tersenyum bahagia melihat kedua pasangan baru yang ada di hadapannya. "Selamat ya, aku sedikit kaget melihat kalian tiba-tiba sudah menjalin hubungan begini ha ha". Ungkap Sungmin walau ia sedikit heran.

"Terima kasih. Oya, bagaimana kalau kita double date dengan Kyuhyun, siapa tau bisa meluluhkan hubungan kalian yang sedang dingin sekarang". Kata Ryeowook memberi ide.

Sungmin menggeleng dan tertawa kecil. "Tidak...Kyuhyun tidak akan mau".

Tiba-tiba Yesung menjentikkan jarinya seperti mendapat ide. "Bagaimana double datenya hari ini? Kyuhyun kan sedang berulang tahun".

"Ne?". Dan Sungmin pun terkejut dengan pernyataan Yesung barusan.

oOoOo

"Kenapa tiba-tiba mengajakku main basket?". Ujar Kyuhyun kepada Yesung yang tengah mencoba memasukkan bola basket kedalam ring.

"Seorang namja tentu saja bermain basket kan? Kau mau aku ajak bermain barbie?". Pluk. Bola basket yang dilempar Yesung nyaris masuk namun terpantul pinggiran ring dan jatuh begitu saja.

Kini Kyuhyun mengambil kesempatan itu dan menangkap bolanya lalu mendribbel. "Aku belum pernah mendengar pepatah seperti itu". Ucapnya seraya berlari kecil menjauhi Yesung dengan tetap menjaga dribbel-an bola ditangannya.

"Kyuhyun-ah. Kau...tidak apa-apa?".

Kyuhyun membalikkan tubuhnya lalu berhenti memantulkan bola. Ia menatap Yesung dengan heran. "Tentang apa?".

"Sungmin-ssi". Jawab Yesung singkat. Lalu ia mengahampiri Kyuhyun yang tiba-tiba terdiam di tengah lapangan ketika disinggung nama Sungmin oleh Yesung. "Tentang dua tahun yang lalu, kau masih menanggungnya sendiri?".

Wajah Kyuhyun berubah geram saat Yesung berkata begitu. Ia banting bola basket yang ada di tangannya hingga memantul tinggi.

"Ya! Kau kasar sekali dengan bola basket kesayanganku!". Protes Yesung lalu mengambil bola basketnya yang menggelinding keluar dari lapangan.

"Yesung!". Panggil Kyuhyun keras hingga sang pemilik nama menoleh kaget. "Kenapa kau mau pacaran dengan gadis itu?". Lanjut Kyuhyun.

Yesung berjalan perlahan menghampiri Kyuhyun dengan bola basket yang diapitnya. "Sudah jelas karena aku mencintainya kan?". Jawab Yesung dengan mudah. Lalu ia melemparkan bola basketnya ke arah Kyuhyun. "Saat aku bertemu Ryeowook pertama kali, tiba-tiba aku jatuh cinta. Menurutmu apa yang aku pikirkan saat itu?".

Kyuhyun nampak berpikir dengan diam. Ia juga pernah merasakan hal itu. Dimana ia tiba-tiba jatuh cinta dan hal yang pertama dipirkannya adalah...ingin menjadikan gadis itu miliknya. Apa itu juga yang mendasari Yesung menyatakan cinta pada Ryeowook? Kyuhyun tak berani bertanya dan hanya dapat bertanya pada dirinya sendiri.

"Kau...memikirkan hal mesum kan?". Jawab Kyuhyun asal.

"Ya! Apa-apaan kau ini, aku tidak semesum yang kau pikirkan!". Teriak Yesung penuh protes.

Kyuhyun pun kembali mendribble bola hingga menuju ring dan memasukkan bola itu dengan mulus tanpa menghiraukan ocehan Yesung.

Ketika akan melanjutkan mendribble bola, getaran ponsel yang ada di saku celana Kyuhyun menghentikan langkahnya. Dilihatnya nama yang terpampang di layar ponselnya.

Victoria calling...

"Yeobose-"

"Kyuhyunnie...a...aku...hah...kepalaku...tiba-tiba...". Suara Victoria yang terbata-bata membuat Kyuhyun membulatkan matanya lebar. Bola yang tadi dipegangnya terjatuh begitu saja.

Yesung yang melihat reaksi Kyuhyun yang berubah panik menghampiri sahabatnya itu. "Ya! Ada apa?".

Kyuhyun tak menjawab pertanyaan Yesung tersebut. Ia buru-buru mengambil tas miliknya lalu pergi tanpa bicara dan berlarian keluar lapangan meninggalkan Yesung sendiri.

"Aku tau siapa yang menelponnya tadi. Wajah paniknya itu sama persis seperti ketika mendengar telpon dari Victoria dua tahun yang lalu". Yesung pun mendengus kesal.

Dengan langkah cepat Kyuhyun pergi menuju apartement milik Victoria. Ia begitu khawatir ketika mendengar Victoria mengeluhkan kepalanya yang sakit. Dan kali ini pun Kyuhyun rela membolos kerja part time demi Victoria.

Saat Kyuhyun melewati cafe milik Jungmo, dari arah berlawanan, Jungmo baru saja akan memasuki cafenya. Dan mereka pun saling berpandangan beberapa detik tanpa menghentikan langkah masing-masing. Kyuhyun melewati Jungmo sembari membungkuk kecil mencoba menghormati.

"Hei!".

Kyuhyun menghentikan langkahnya ketika sautan tak bersahabat dari Jungmo seperti tertuju padanya. Ia pun menoleh ke arah Jungmo lalu menatapnya datar dan dingin.

"Aku sudah pernah bilang untuk memperlakukan perasaan Minnie dengan baik kan? Tidak adil jika kau terus bermain-main dengan perasaannya. Meski Minnie merasa-".

"Adil bagi hyung yang dekat dengannya, begitu?". Ucap Kyuhyun memotong perkataan Jungmo.

Senyum kecil di sudut bibir Jungmo terukir ketika mendengar perkataan Kyuhyun barusan. Ia pun menghampiri Kyuhyun dan menatap matanya lekat. "Lalu, bolehkah aku memiliki Sungmin?". Tanyanya dengan wajah menantang.

Kyuhyun pun terdiam sejenak sebelum membalas ucapan Jungmo. "Silahkan". Jawabnya singkat lalu bergegas pergi dari hadapan Jungmo tanpa berkata apa-apa lagi.

Hatinya tiba-tiba terasa perih sekarang seperti tertusuk jarum panas.

oOoOo

Ketika mengetahui bahwa tepat hari ini Kyuhyun berulang tahun, Sungmin berniat untuk memberi sedikit kejutan untuknya. Sebuah cake dengan makanan kesukaannya diatas meja mungkin merupakan sebuah kejutan manis menurut Sungmin. Dan mungkin saja dengan adanya kejutan ini hubungannya dengan Kyuhyun akan kembali membaik. Pikir Sungmin.

Selepas pulang sekolah, Sungmin menyempatkan diri untuk berbelanja bahan-bahan cake dan beberapa bahan masakan lainnya untuk memasak makanan kesukaan Kyuhyun itu. Ia rela mengambil sedikit uang tabungannya untuk mempersiapkan pesta kejutan kecil untuk Kyuhyun. Walaupun ia sendiri belum yakin kalau lelaki itu akan luluh atau malah tetap bersikap acuh karena kejadian kemarin malam.

"Bagaimana kalau aku membuat red velvet cake. Aku kan punya resep rahasianya dari Jungmo oppa".

Sungmin tersenyum mendengar idenya sendiri. Ia pun mengambil catatan resep yang ditempelnya di pintu kulkas.

"Ide mu memang bagus Lee Sungmin!". Ia pun tertawa kecil seraya mencium kertas resep itu.

Gadis itu pun lalu sibuk mencampur segala jenis bahan kue yang telah dibelinya. Dengan telaten dan hati-hati ia menakar dan mengukur bahan kue tersebut agar sesuai dengan resep yang sudah ditulis oleh Jungmo.

Tak kurang dari dua jam Sungmin telah selesai membuat red velvet cake yang masih harus di panggangnya dalam oven. Sementara ia menunggu kuenya matang, selanjutnya yang harus dikerjakan adalah membuat makanan kesukaan Kyuhyun.

Dalam hal makanan kesukaan, Sungmin hanya menebak saja kalau Kyuhyun itu suka dengan makanan yang berbahan olahan daging ayam. Karena ayam bumbu asam manis yang pernah disajikan oleh Sungmin pertama kali membuat wajah Kyuhyun luar biasa senang dan takjub. Tak hanya itu, Sungmin juga menyiapkan Jajangmyeon. Kyuhyun pernah mengatakan padanya kalau ia sangat menyukai mie hitam tersebut, jadi Sungmin pun menyiapkannya kali ini.

Ting!

Bunyi dentingan oven membuyarkan konsentrasi Sungmin ketika sedang meracik menu makanan terakhir yang disiapkannya, ayam karrage. Ia matikan kompor sebentar lalu berlari kecil menuju oven.

"Wah...kuenya berhasil!". Ia pun tersenyum lebar melihat red velvet cake nya mengembang dengan sempurna.

Di keluarkannya cake itu lalu ditaruhnya di lemari es. Sementara ia dinginkan cakenya sebelum dihias dengan cream putih nantinya. Sungmin pun melanjutkan kembali memasak ayam karrage yang tadi sempat ditunda.

"Cha! Makanan sudah selesai semua, tinggal menghias kue".

Perlahan dan penuh kehati-hatian ia tambahkan cream putih diatas kue berkukuran sedang itu. Menghiasnya dengan rapi dan cantik dengan potongan strawberry dan kiwi diatasnya. Tak lupa ia tulisan 'Happy Birthday Kyuhyun' dengan tulisan yang manis sebagai hiasan. Setelah dirasa sudah cukup, Sungmin pun kembali memasukkannya ke dalam lemari es agar sedikit beku.

Sungmin menatap jam dinding yang menunjukkan pukul delapan malam. Tak terasa sudah lebih dari tiga jam Sungmin menunggu Kyuhyun di depan meja makan sederhananya yang sudah penuh dengan makanan.

"Kyuhyun tumben sekali terlambat pulang". Hati Sungmin sedikit gelisah, didalam kepalanya terus berputar satu pertanyaan yang mengganggu pikirannya. Apa Kyuhyun betulan pergi dari rumah karena marah padanya?

Sungmin pun bangkit dari duduknya lalu membuka pintu balkon perlahan. Terpaan angin dan cipratan air hujan mengenai wajahnya ketika baru setengah pintu saja ia buka.

"Kyuhyun...apa dia pergi kerja dan terjebak hujan?". Ditutupnya kembali pintu balkon sebelum air hujan semakin banyak masuk ke kamarnya.

Suara detak jam dinding terus menemani Sungmin dalam kesendirian. Makanan yang sudah disediakannya mulai dingin sama sekali belum tersentuh. Sungmin pun tersenyum kecil, miris melihat kue ulang tahun Kyuhyun yang tadi telah dibuatnya.

Mungkin memang benar, Kyuhyun mencoba pergi dari rumah untuk menghindar darinya. Sebegitu besarkah kesalahan Sungmin, hanya karena bertanya masalah dua tahun lalu itu? Setersinggung itu kah Kyuhyun? Apa kenangan itu begitu buruk baginya hingga ia marah dan jengkel dengan Sungmin? Ribuan pertanyaan mulai berkecamuk di pikiran Sungmin.

Hujan makin deras di luar sana. Waktu pun terus bertambah di tiap detiknya, semakin larut dan sunyi. Tapi posisi duduk Sungmin tak pernah berubah. Ia masih mengharapkan kedatangan Kyuhyun, walaupun nyatanya ia sendiri takut menghadapi kenyataan bahwa Kyuhyun tak akan mungkin kembali.

Drrt...drrt...

Suara getaran ponsel Sungmin diatas meja belajar membuyarkan lamunannya. Ia pun segera bangkit menggapai ponselnya.

"Pasti Kyuhyun". Tebaknya dengan senyum gembira sekaligus berharap.

Namun mata Sungmin berubah sendu ketika yang terpampang dilayar ponselnya, bukan nama Kyuhyun yang tertera. Sungmin pun mendesah kecewa dan mengangkat telpon tanpa nama itu.

"Yeoboseyo".

"Hai, ini aku, Victoria". Jawab seseorang di ujung telpon sana. Sungmin membulatkan matanya terkejut.

"Kyuhyunnie mungkin tidak akan pulang hari ini". Ujar Victoria.

Sungmin mengerutkan dahinya heran dengan ucapan wanita itu. Ia tak mampu menjawab apapun. Kini hatinya menebak kalau Kyuhyun pasti ada dengan Victoria sekarang.

"Kita...akan berhubungan badan, malam ini".

Duggg

Sungmin jatuh kelantai dengan lemas. Tubuhnya tiba-tiba tak bertenaga dan tak mampu berdiri. Bibirnya bergetar menahan tangisan, ia harus menahan tangisannya...ya...harus ditahan sebelum telpon dari Victoria ini terputus.

"Kau tidak paham ya...hal seperti itu?". Tanya Victoria dengan sinis karena merasa diacuhkan oleh Sungmin yang terus saja terdiam. Ia sedikit tertawa remeh.

"Ouh..Kyuhyunnie sudah kembali. Bye Lee Sungmin". Victoria pun menutup telponnya secara sepihak.

Tess

Air mata meluncur dari pelupuk mata Sungmin. Isakan penuh dengan kesakitan kini tengah di rasakan olehnya. Hatinya hancur, sudah menjadi debu halus. Ucapan Victoria tadi begitu kejam meledakkan seluruh perasaannya, perih.

Sungmin memukul-mukuli dadanya yang begitu terasa sakit sekarang. Mencoba meredam rasa perihnya namun ternyata nihil. Tangisan yang begitu deras adalah sebuah penyembuhan hati yang luka, namun tetap tak akan bisa menyatukan kembali perasaan yang sudah menghilang seiring air mata yang terjatuh terus menerus.

oOoOo

"Kyuhyunnie...kau sudah mendapat obatnya?". Tanya Victoria dengan manja. Ia pun bangkit dari tempat tidurnya lalu menghampiri Kyuhyun.

Wanita itu sengaja memakai baju tidur sexy nya dengan memperlihatkan belahan dada rendah agar Kyuhyun tergoda oleh tubuhnya itu.

"Aku suruh kau untuk tidur kan tadi?". Jawab Kyuhyun sinis lalu pergi melewati Victoria. Ia menuju dapur, mengambil gelas dan meletakkan obat di sampingnya.

Victoria menyusulnya kedalam dapur lalu menyenderkan tubuhnya di samping lemari es. "Aku...ingin melihatmu".

"Kalau kau tidak mengistirahatkan tubuhmu, nanti kau akan merasa pusing lagi". Kata Kyuhyun ketus tanpa memandangi Victoria.

"Maaf ya...aku merepotkanmu". Lirih Victoria dengan tatapan sendu.

"Tidak apa-apa".

"Kyuhyunnie..". Victoria tiba-tiba menggenggam kedua tangan Kyuhyun agar ia menatap dirinya dan tak mengacuhkannya. "Kau mau kan tinggal bersamaku?".

oOoOo

Kini tangisan Sungmin telah mereda, seperti redanya hujan diluar sana. Air matanya telah kering dan tak mampu untuk keluar lagi. Sekarang Sungmin hanya bisa terduduk sembari menatap makanan dihadapannya yang sudah benar-benar dingin.

Cklek

Suara pintu terbuka membuat seluruh lamunan Sungmin pecah berkeping-keping. Ia tak tau harus merasa senang atau kecewa ketika melihat Kyuhyun masuk ke dalam kamar dengan badan yang sedikit basah. Yang pasti, Sungmin merasakan lega di dadanya. Lega karena Kyuhyun tidak pergi dari rumahnya, namun...lagi-lagi kenyataan bahwa Kyuhyun baru saja bersama Victoria tadi, membuat perasaannya tak menentu.

Sungmin berlari kecil menuju pintu masuk lalu mempersiapkan senyum manisnya untuk Kyuhyun. "Kyuhyun-ah, selamat datang".

"Kau belum tidur?". Tanya Kyuhyun lalu pergi melewatinya menuju ruang tengah. Sungmin mencoba menahan rasa sesak di ulu hatinya dan tersenyum palsu sebaik mungkin.

"Aku menung-".

"Ini...semuanya kau yang buat?".

"Oh..ne..". Jawab Sungmin sambil mengangguk.

Kyuhyun terdiam melihat meja makan kecil yang biasa ia dan Sungmin pakai kini sudah penuh dengan makanan yang tertata rapi diatasnya. Air mata menggenang di mata namja itu. Ia merasakan betapa jahat sikapnya pada Sungmin selama ini dan betapa tulusnya Sungmin terhadapnya.

"Bolehku makan?".

Sungmin hanya mengangguk dan menghampiri meja kecilnya, ikut bergabung dengan Kyuhyun.

"Selamat makan". Ucap Kyuhyun lalu mencapit potongan ayam asam manis yang menjadi makanan favoritnya sekarang.

"Enak. Seperti biasanya". Puji Kyuhyun. Sesekali Kyuhyun mengerjap-ngerjapkan matanya menahan tangisan. Ia pun menoleh kearah Sungmin untuk memberikan senyuman atas kerja kerasnya menghidangkan ini semua. Namun..yang dilihat Kyuhyun adalah, Sungmin yang tengah menangis tanpa suara.

"Kenapa?". Tanya Kyuhyun.

"Ah..ma-maaf". Sungmin menghapus air mata dengan tangannya lalu memaksakan tersenyum.

"Apa? Ada yang ingin kau katakan?". Ucap Kyuhyun memaksa. Ia tau bahwa Sungmin tengah menahan sesuatu dari tadi.

"Aku..hanya ingin kau tersenyum". Jawab Sungmin sembari sedikit terisak. Ia tak bisa menahan tangisannya kali ini.

Kyuhyun menaruh sumpitnya diatas meja dengan sedikit keras hingga bunyinya terdengar dan membuat Sungmin sedikit kaget. "Merepotkan".

Srett

Tiba-tiba Kyuhyun menjatuhkan tubuh Sungmin kelantai dan menahan lengannya agar tak memberontak. Kini ia berada diatas tubuh Sungmin yang hanya beberapa senti meter saja jarak antara wajahnya dan Sungmin.

"A-apa yang kau lakukan?". Kata Sungmin terbata-bata kaget. "Hentikan! Aku tidak mau seperti ini!". Sungmin berteriak dan memberontak untuk bangun dari atas tubuh Kyuhyun.

Namun Kyuhyun dengan keras menahan tangan Sungmin dan mengunci kedua lengan gadis tersebut dibawah tubuhnya.

"Kau ingin aku tersenyum kan?". Jawab Kyuhyun lalu mendekatkan wajahnya hingga suara nafas Sungmin yang memburu terdengar jelas ditelinganya.

Kyuhyun terdiam beberapa saat menatap bibir Sungmin yang bergetar ketakutan. Ia pun menghentikan aksinya lalu bangkit dari tubuh Sungmin. Kyuhyun bergegas mengambil tas besar miliknya yang berisi seluruh pakaiannya, lalu memasukan beberapa buku sekolahnya dan pergi begitu saja tanpa bicara keluar rumah.

Sungmin pun menatap kepergian Kyuhyun dengan terkejut. Kini..Kyuhyun benar-benar akan pergi dari rumahnya.

"Aku tak ingin seperti ini!". Teriak Sungmin lalu berlari keluar rumah menyusul Kyuhyun.

Tak dihiraukannya angin malam yang dingin tengah menusuk-nusuk tubuhnya yang hanya berbalut t-shirt tanpa jaket dan celana tidurnya. Bahkan gadis itu terus berlari kencang hingga tak menyadari kalau kakinya tak beralas kaki. Sesekali ia tergelincir karena licinnya jalanan yang baru saja dituruni hujan.

Hingga di persimpangan jalan, akhirnya Sungmin melihat punggung Kyuhyun yang membelakanginya.

"Tunggu!". Teriak Sungmin keras-keras dan berhasil menghentikkan langkah Kyuhyun.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Sungmin pun berlarian menuju Kyuhyun lalu memeluk tubuhnya dari belakang.

"Aku...aku mencintaimu!".

Kyuhyun membelalakan matanya kaget tak menyangka dengan ucapan Sungmin.

"Aku ingin bersamamu". Lanjut Sungmin dengan lirih. Air matanya kembali turun dengan deras tak mampu lagi untuk menahan.

Kyuhyun dengan perlahan melepas lilitan tangan Sungmin yang melingkar di tubuhnya, lalu ia membalikkan tubuh menghadap Sungmin. Seketika hatinya merasa perih melihat wajah Sungmin sekarang yang tengah menangis karena dirinya.

"Aku...aku tidak bisa menerima pernyataan cintamu tadi". Tolak Kyuhyun. "Tapi bukan berarti aku membencimu". Lanjutnya.

Sungmin menatap Kyuhyun kecewa, lalu ia menurunkan pandangannya kebawah tak mampu lagi menatap mata Kyuhyun lebih lama.

"Aku tidak mengerti bagaimana untuk mencintai seseorang. Maaf". Jelas Kyuhyun memberi alasan.

Mereka saling terdiam mencoba memberi waktu pada perasaan masing-masing. Terlebih Sungmin yang masih tidak paham dengan alasan Kyuhyun menolak cintanya.

Dengan ragu, Kyuhyun mengelus puncak kepala Sungmin dengan lembut. Mencoba menyalurkan segala perasaan yang ada dihatinya sekarang. "Itu waktu yang singkat, tapi...sangat menyenangkan". Ujar Kyuhyun jujur. "Aku senang bisa bertemu denganmu".

Setelah berkata begitu, Kyuhyun membalikkan badannya lalu berjalan pergi sembari menenteng tas besarnya. Meninggalkan Sungmin yang masih menangis pedih.

"Tidak, jangan pergi, kumohon!".

"Aku tidak mau kembali!". Bentak Kyuhyun kasar. "Karena keberadaanku kau jadi tersakiti. Aku tak ingin bertemu denganmu lagi". Ucap Kyuhyun lalu kembali berjalan menjauhi Sungmin. Namun saat beberapa langkah ia tapaki, Kyuhyun kembali berhenti dan membalikkan tubuhnya menatap Sungmin.

"Janji yang waktu itu...festival kembang api...aku tidak bisa menepatinya. Maaf".

Dan kini Sungmin tak mau lagi untuk menahan Kyuhyun, ia membiarkan lelaki itu pergi menjauh dan perlahan hilang dari pandangannya. Sudah cukup baginya mempertahankan Kyuhyun. Ia sudah menyerah dan merelakan perasaannya yang tidak terbalas. Biarkan air matanya malam ini terkuras habis agar esok ia tak perlu lagi untuk menangis dan merasa sedih kembali.

oOoOo

Dari kejauhan Ryeowook melihat dengan sendu tingkah Sungmin yang terkesan sedang mencoba kuat dan tak memikirkan perasaannya yang sebenarnya tengah dirundung kesedihan yang amat dalam.

Sudah beberapa hari ini Sungmin sangat akrab dengan anggota di klub dance wanita yang di pimpin oleh Eunhyuk yang dikenal sangat heboh dan berisik. Walaupun tidak masuk sebagai anggota, Sungmin jadi ikut-ikutan banyak bicara dan cerewet bergosip sana-sini.

Ryeowook sebagai sahabat yang sudah lama berteman dengan Sungmin, merasa sangat heran dengan sikapnya yang berubah. Sungmin yang dikenalnya tidak pernah suka berkumpul dengan kelompok yang berisik dan heboh seperti itu.

"Hei..kau sedang memperhatikan apa?". Yesung menepuk bahu Ryeowook pelan ketika ia melihat kekasihnya tengah melamun menatap lurus kearah taman yang tengah di kerumuni banyak murid karena jam istirahat sedang berlangsung.

Menyadari yang datang adalah kekasihnya. Ryeowook tak memutuskan pandangannya ke arah Sungmin dan beberapa anggota klub dance yang tengah berada di bangku taman sedang tertawa penuh keseruan.

"Akhir-akhir ini Minnie sikapnya mencurigakan". Keluh Ryeowook. "Ia seperti menyimpan sesuatu dariku".

"Kyuhyun juga. Ia jadi semakin malas dikelas dan tak banyak bicara". Ujar Yesung ikutan mengeluh.

"Apa ada sesuatu yang terjadi dengan mereka?". Tanya Ryeowook penuh curiga.

Saat pulang sekolah tiba, dengan sedikit paksaan dari Ryeowook, akhirnya Sungmin mau menceritakan keadaannya dengan Kyuhyun sekarang ini. Tidak hanya Ryeowook yang mendengar keluh kesah Sungmin, Yesung pun ikut serta.

"Berakhir begitu?". Tanya Ryeowook dengan kaget setelah Sungmin selesai bercerita. Ia tak menyangka Kyuhyun akan tega menolak Sungmin dengan cara yang kejam seperti itu.

"Aku ingin melupakan semua perasaanku padanya, Wookie". Ujar Sungmin seraya tersenyum mencoba membuktikan bahwa ia kuat.

"Yesungie, ini pasti gara-gara Victoria kan? Kenapa sih dengan wanita itu?". Jengkel Ryeowook tak habis pikir dengan tingkah Victoria yang seperti menghalang-halangi hubungan antara Sungmin dan Kyuhyun.

Yesung mendesah pelan lalu duduk di bangku ditepian jalan. "Bagi Kyuhyun, Victoria sangat spesial". Ucap Yesung. "Dialah orang yang membantu saat Kyuhyun membutuhkan seseorang".

Yesung menyandarkan tubuhnya di bangku itu lalu menatap dua gadis yang ada dihadapannya bergantian. "Kalian pasti kaget kalau aku bilang mereka sebenarnya dulu pernah berpacaran". Tebaknya dengan jitu.

Sontak Sungmin dan Ryeowook terkejut luar biasa mendengar penuturan Yesung tadi. "Kau serius?". Tanya Ryeowook meyakinkan.

"Awalnya saat mereka berpacaran, kupikir itu tidak mungkin. Aku juga sama kagetnya dengan kalian". Ujar Yesung. "Saat Victoria ditolak oleh lelaki yang ia sukai, disaat itulah Kyuhyun selalu ada di sampingnya karena Kyuhyun tak mau melihat Victoria terpuruk sendirian. Lambat laun, Victoria jatuh cinta pada Kyuhyun dan mereka memutuskan untuk berpacaran".

Sungmin menahan nafasnya saat menyimak penjelasan panjang dari Yesung. Ia mencoba kuat saat mendengar cerita masa lalu Kyuhyun dan Victoria tersebut. Walaupun ia sudah mencoba tak begitu peduli dengan cerita apapun yang menyangkut tentang Kyuhyun.

Yesung pun melanjutkan ceritanya ketika dua gadis dihadapannya terlihat ingin sekali mendengar lebih jauh tentang kisah dahulu hubungan Kyuhyun dan Victoria.

"Tapi hubungan mereka tidak berjalan dengan baik. Sedikit demi sedikit terjadi pengekangan dari Victoria terhadap Kyuhyun. Pada akhirnya, terjadi banyak pertengkaran diantara mereka. Hasilnya, mereka putus, tapi hari itu...dua tahun yang lalu dimalam natal...".

Sungmin memubulatkan matanya mendengar kata 'dua tahun yang lalu' keluar dari bibir Yesung. Pertanyaan yang sampai saat ini belum ia tau jawabannya.

"...Victoria saat malam itu tak henti-hentinya menelpon Kyuhyun. Tapi ia tak menggubris semua panggilan telpon Victoria tersebut. Saat itu kebetulan aku dan Kyuhyun tengah bermain di game center, jadi sayup-sayup aku mendengar ketika Kyuhyun membuka seluruh pesan suara yang dikirim Victoria padanya".

"Saat ia mendengar pesan suara terakhir yang dikirim Victoria. Wajahnya berubah panik dan khawatir luar biasa. Ia pun berlari meninggalkanku di game center. Aku pun ikut berlari mengejarnya, aku pikir terjadi sesuatu yang gawat pada Victoria. Saat itu Kyuhyun berlari menuju Myeongdong yang tengah ramai dipadati orang karena malam natal. Ketika sudah sampai di sebrang Myeondong Cathedral Curch, aku heran melihat kerumunan orang dan juga ada ambulance disana. Kyuhyun pun berlari menuju kerumunan orang itu...".

Flashback

"Permisi...kenapa ramai-ramai begini? Apa yang terjadi?". Tanya Yesung kepada seorang bapak yang ada disampingnya.

"Itu...ada wanita tiba-tiba pingsan. Sepertinya ia terkena hepotermia karena kedinginan". Jawab lelaki paruh baya itu.

Kyuhyun yang ikut mendengar perkataan sang bapak tadi membelalakan matanya lalu menerobos paksa kerumunan orang yang memenuhi depan halaman Myeongdong Catherdal Curch itu.

"Apa kau mendengarku? Siapa namamu? Katakan sesuatu". Suara seorang petugas medis sayup-sayup didengar oleh Kyuhyun, ia pun makin memajukan langkahnya untuk bisa melihat wanita yang dia yakini kalau itu Victoria yang sedari tadi menunggunya.

"Permisi! Permisi!". Bentak Kyuhyun menghalau para manusia yang menghalangi jalannya.

Ketika ia sudah sampai di depan kerumunan orang tersebut, betapa kagetnya Kyuhyun melihat sosok Victoria yang tengah terbujur kaku diatas tandon rumah sakit dengan dikelilingi dua petugas medis.

"Denyut jantungnya 100/60 dan pernapasannya lemah".

Kyuhyun menghampiri Victoria lalu mengguncang-guncangkan tubuh wanita itu yang seperti tengah tertidur. "Vic! Bangun! Bangun ku bilang! Kau kenapa ha? Victoria!". Kyuhyun terus berteriak mencoba membangunkan Victoria walaupun dua petugas medis sudah menariknya agar menjauh dan tidak membuat keributan.

End of Flashback

"Kejadian itu merupakan mimpi buruk bagi Kyuhyun. Dia terus mengatakan 'ini salahku, ini salahku' dan menangis tak berhenti. Kyuhyun terus disamping Victoria hingga ia siuman. Sebuah keajaiban, Victoria bisa selamat".

"Tapi...saat itu Kyuhyun mengatakan pada Victoria, 'sebelum kau menemukan kebahagiaanmu, aku akan selalu di sampingmu'. Dan...Kyuhyun selalu menepati janjinya itu. Aku mengerti perasaannya yang merasa bersalah saat itu, tapi...itu sudah cukup! Tidak adil jika Victoria menggunakan trik seperti itu untuk mempertahankan Kyuhyun agar selalu ada disampingnya sampai sekarang". Jelas Yesung panjang lebar lalu kembali mendesah panjang.

Kini Sungmin mengerti apa yang terjadi dua tahun yang lalu itu. Ia paham betul sekarang. "Sudah ku duga, mereka memang tidak bisa dipisahkan". Ucap Sungmin.

"Tapi mereka tidak saling mencintai, Minnie". Ryeowook mencoba mengeluarkan pendapatnya agar Sungmin dapat mempertahankan rasa cintanya kepada Kyuhyun.

Sungmin menggelengkan kepalanya. "Tapi tetap saja mereka tak mampu terpisahkan karena terikat janji".

"Lalu...kau ingin menyerah?". Tanya Ryeowook.

Sungmin tersenyum. "Untuk jatuh cinta, bukan hanya tentang hal-hal yang menyenangkan saja, kan?".

"Kau tidak salah jatuh cinta dengan Kyuhyun dan merebutnya dari Victoria, kau pasti bisa melakukan itu".

"Tidak. Kau tidak akan tau kedepannya seperti apa, Wookie. Mungkin saja mereka akan saling mencintai kembali jika aku menjauh dari Kyuhyun". Ujar Sungmin mencoba berbesar hati.

Ryeowook pun mendengus mencoba mengerti keinginan sahabatnya itu. Yesung yang berada disampingnya mencoba menenangkan sang kekasih agar tidak berselisih paham dan menerima keputusan Sungmin tersebut.

"Kalau begitu aku duluan pulang ya. Aku tau kalian mau pergi kencan kan hari ini? Sampai jumpa!".

Dengan senyum lebar Sungmin melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan kedua sejoli itu. Padahal Ryeowook sudah setengah mati mengkhawatirkan Sungmin yang pasti sekarang tengah merasa hancur. Tapi sahabatnya itu terus saja mengumbar aura positif yang menunjukkan bahwa dirinya tidak apa-apa dan tak perlu dikhawatirkan. Memang begitulah sifat Sungmin yang selalu bisa menutupi perasaannya sendiri rapat-rapat.

Sungmin pun pulang ke rumah sewanya dengan perasaan yang campur aduk. Sedih, lega dan perih menjadi satu dalam menggambarkan perasaannya saat ini. Ia sudah memutuskan untuk mencoba melupakan Kyuhyun dan mengubur perasaannya dalam-dalam, jadi dia tak boleh sedih apalagi menangis kali ini. Karena Sungmin sudah berjanji dengan dirinya sendiri.

Ketika Sungmin sudah sampai di pintu depan kamar sewanya, ia terkejut melihat paper bag kecil tergantung di knop pintu. Dengan penasaran ia mengambil paper bag itu dan melihat gantungan kunci biru milik Kyuhyun terselip di atasnya. Dari situ ia sudah bisa menebak bahwa paper bag itu Kyuhyunlah yang menggantungnya disana.

Sungmin membawa masuk paper bag berwarna abu itu dan membukanya didalam. Sejanak ia menatap paper bag itu dengan diam, tapi karena penasaran, ia pun membukanya perlahan. Isinya adalah satu kotak kecil berwarna putih. Sungmin pun membuka kotak itu dengan pelan dan ragu. Dan betapa terkejutnya gadis itu ketika melihat isinya adalah sebuah kalung berbandul bintang yang pernah dilihatnya di etalase sebuah toko, saat itu ia ingat sekali melihat kalung tersebut bersama Kyuhyun saat pulang sekolah.

"Kyu..".

Tak ayal benda kecil itu membuat Sungmin berurai air mata. Entah kenapa ia ingin sekali menangis melihat kalung itu. Di peluknya benda berbandul bintang tersebut seraya menangis dan terisak.

oOoOo

Di lain tempat, Kyuhyun tengah mencuci piring dengan peluh yang bercucuran di dahinya. Ia sedang melakukan kerja part time sekarang. Sesekali ia menyeka keringat yang mengalir dari dahinya.

"Kyuhyun-ah! Setelah ini buang sampah ya? Setelah itu kau boleh pulang". Perintah sang bos.

Kyuhyun hanya mengangguk lalu mempercepat mencuci piring agar dapat cepat menyelesaikan semua pekerjaannya hari ini. Wajah tampannya terlihat letih sekali.

"Beres!".

Kyuhyun pun berlarian ke pojok dapur dan mengambil dua kantung besar sampah lalu membawanya keluar restoran. Bau busuk yang tercium ditahannya dengan sabar.

"Wow rajin sekali".

Suara yang sudah tak asing didengar Kyuhyun mengalihkan pandangannya dari sampah yang sedang di pegangnya.

"Mau apa hyung kemari?". Tanya Kyuhyun sinis kepada Siwon.

"Ayo kita bicara sebentar".

Siwon pun menarik Kyuhyun menuju ke belakang area restoran tempat kerja Kyuhyun yang sudah agak sepi dari pengunjung.

"Aku menerima banyak pesan dari Victoria setiap hari". Ucap Siwon memulai perbincangan. "Tak ada hentinya ia menerorku".

"Maaf".

Siwon tertawa kecil. "Kau masih terus menempel pada Victoria?".

"Sampai ia menemukan kebahagiaannya, aku akan selalu di sampingnya". Jawab Kyuhyun pelan.

"Meski kau tida suka melakukan hal tersebut? Apa-apaan itu?!".

Kyuhyun mengalihkan pandangan matanya dari Siwon yang mulai menusuk.

"Itu hanya kepuasan dirimu kan? Jika tidak bisa menghadapinya lagi, kenapa tidak kau tinggalkan saja dia?". Tanya Siwon dengan wajah yang menantang.

"Tak akan kutinggalkan meski kau bilang begitu". Ucap Kyuhyun.

Siwon pun dibuat jengkel dengan sikap keras kepala Kyuhyun yang sangat sulit untuk diberitahu.

"Kau paham kan? Bagi Victoria, kau sekarang hanya 'Kyuhyun si boneka'. Meski begitu, kau masih menggunakan Victoria sebagai alasan-".

"Aku sudah paham! Tak usah kau beritahu". Ucap Kyuhyun memotong kalimat Siwon.

"Victoria juga paham hal semacam itu!". Bentak Siwon tak mau kalah. "Serahkan dia padaku. Aku akan melakukan sesuatu. Bukankah melelahkan menghadapinya?". Lagi-lagi pertanyaan Siwon menohok jantung Kyuhyun.

Kyuhyun hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan Siwon yang memojokkannya. Tak lama, Siwon memeriksa jam yang melingkar ditangannya tersebut.

"Oh aku harus kembali ke studio sepertinya. Sampai jumpa Kyu".

oOoOo

Beberapa minggu berlalu dan hari dimana festival kembang api di pantai Gwangalli dilaksanakan pun semakin dekat. Siang ini Ryeowook tengah sibuk membicarakan rencananya menghadiri festival satu tahun sekali itu dengan Sungmin.

"Kau akan ke festival kembang api bersamaku kan?". Tanya Ryeowook dengan antusias.

"Aku tidak akan pergi". Jawab Sungmin. "Kau pergi saja dengan pacarmu itu". Godanya.

Ryeowook memanyunkan bibirnya kecewa dengan jawaban Sungmin. "Kau kan sudah membeli gaun. Sia-sia saja kalau tidak ikut pergi ke festival".

"Tidak apa-apa, akan aku pakai untuk tahun depan".

Ryeowook menggeleng dan menghentikan langkahnya. "Aniya, tidak boleh. Kau harus bisa memakai gaun itu tahun ini. Aku harus mengajak seseorang kalau begitu agar kita bisa double date".

"Mwo? Aishhh tidak usah kau pikirkan itu! Aku tetap tidak mau pergi". Ujar Sungmin mantap.

Namun Ryeowook tak mau menyerah begitu saja. Ia pun berpikir kira-kira siapa lelaki yang bisa ia ajak untuk menjadi pasangan Sungmin nantinya.

"Ha! Aku tau! Aku akan mengajak Jungmo oppa!". Seru Ryeowook lalu menarik lengan Sungmin untuk mengikutinya menuju cafe milik Jungmo.

"Ya! Aish! Kau akan merepotkannya!". Protes Sungmin namun Ryeowook sama sekali tak mau mendengar alasannya.

Sesampainya di depan Blue Cafe, Ryeowook menemukan pria yang tengah dicarinya sedang berada di meja kasir sedang melayani pelanggan. Ia pun melambai-lambaikan tangannya dari luar jendela agar menarik perhatian Jungmo.

"Wookie! Kau akan mengganggunya, dia sedang sibuk".

"Lihat, dia tidak sesibuk yang kau kira. Dia kan pemiliknya. Tuh, dia kemari".

Ryeowook pun melepas genggaman tangannya di lengan Sungmin ketika Jungmo mulai berjalan keluar dari cafe dan mendekati mereka.

"Wah, tumben kalian kesini. Apa ada hal serius?". Tanya Jungmo seraya melepas apron yang melilit di pinggangnya.

"Oppa kau bersedia kan menemani Sungmin lusa ke acara festival kembang api di pantai Gwangalli?". Tanya Ryeowook to the point.

Jungmo kaget dan mengalihkan pandangannya kearah Sungmin mencoba mengklarifikasi pertanyaan Ryeowook lewat tatapan mata.

"A-aku tau kok pasti oppa sibuk. Ha ha ha". Ucap Sungmin tak enak.

Sungmin pun menyikut lengan Ryeowook disebelahnya dengan jengkel lalu berbisik, "Sudah ku bilangkan Jungmo oppa tak-".

"Aku bisa, lusa kan? Baiklah aku akan datang". Ujar Jungmo memotong kalimat bisikan Sungmin.

Ryeowook mengepalkan tangannya di udara merasa berhasil. "Sudah aku duga, oppa pasti bisa diandalkan. Nanti akan kami beritahu waktunya ya". Ucap Ryeowook.

"Ok, aku akan menunggu kabar kalian selanjutnya. Aku harus kembali ke dalam, sampai jumpa". Pamit Jungmo lalu melambai singkat.

Sungmin memukul lengan Ryeowook keras-keras. "Ya! Ya! Kau membuatku hampir mati menahan malu!". Ujar Sungmin lalu menutup wajah dengan tangannya.

"He he he. Tapi aku berhasil kan mengajaknya. Setelah ditolak oleh orang yang kau suka, kau tidak boleh sendirian selamanya, kan? Saatnya membuka hati. Jadi lusa dandanlah yang cantik agar Jungmo oppa terpikat denganmu".

Sungmin tertawa dan meninju lengan Ryeowook. "Paboya! Ha ha ha".

oOoOo

Hari H festival kembang api

"Wow! Kau terlihat cantik sekali Sungminnie, sungguh". Puji Ryeowook. "Jungmo oppa pasti akan langsung jatuh hati".

Sungmin pun tertawa. "Kau bicara apa sih, Wookie!".

Sore ini Sungmin, Ryeowook dan Yesung sudah berjanjian akan bertemu di halte bus dekat rumah sewa Sungmin untuk menuju pantai Gwangalli tempat diadakannya festival kembang api.

"Ah! Itu bus nya datang". Seru Yesung.

Bus berwarna biru putih tepat berhenti di depan mereka. Di antara mereka bertiga, banyak remaja lainnya juga yang ikut menunggu bus menuju pantai Gwangalli itu untuk menyaksikan festival yang hanya ada satu tahun sekali tersebut.

Sungmin melamun tak mendengar teriakan Yesung itu.

"Ayo cepat naik". Ryeowook mendorong Sungmin untuk masuk ke dalam bus. Tapi Ryeowook dan Yesung tak ikut masuk kedalam bus, membuat Sungmin keheranan.

Ryeowook pun sadar melihat wajah Sungmin yang tampak bingung. "Aku akan naik motor dengan Yesung. Kau sapa Jungmo oppa dengan baik ya nanti. Ia menunggumu di depan gerbang masuk". Jelas Ryeowook lalu pintu bus pun tertutup otomatis.

Ryeowook melambaikan tangannya hingga bus itu pergi jauh dengan kepulan asap dibelakangnya.

"Kalau Sungmin dengan Jungmo oppa, aku pasti yakin dia akan aman". Ucap Ryeowook sembari menatap bus yang telah berlalu dihadapannya.

"Wookie, ayo kita bertemu Kyuhyun!".

"Heu?".

oOoOo

Kyuhyun yang tengah berjalan pulang sehabis kerja part time tiba-tiba saja dihadang oleh sebuah motor berwarna hitam yang berpenumpang dua orang. Ia sudah memasang kuda-kuda unutk melawan jika yang ada dihadapannya itu adalah seorang penjahat.

Tek

Setelah kaca helm itu terbuka, Kyuhyun menegakkan kembali tubuhnya karena ternyata seseorang yang ada di atas motor itu adalah Yesung.

"Hei, kau mengagetka-".

BUUG

Sebuah pukulan keras tepat mengenai perut Kyuhyun hingga ia terjungkir dan terjatuh di aspal jalanan. Yesung pun melempar helmnya kepada Ryeowook yang ada di belakangnya.

"Bukankah menyenangkan jika bersama Sungmin?!". Teriak Yesung geram. "Kau selalu ingin seperti itu kan?!".

Kyuhyun berusaha bangkit dan berdiri sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri karena pukulan yang amat keras dari tangan Yesung.

"Itukah yang kau sebut cinta? Jangan jadi pengecut Cho!". Teriak Yesung mulai naik pitam.

Kyuhyun hanya bisa menunduk dan membiarkan kerah bajunya diremas kasar oleh Yesung. Saat Yesung sudah mengepalkan kembali tangannya untuk meninju wajah Kyuhyun, Ryeowook berteriak menghentikan aksi Yesung itu.

"Sudah, jangan kau tambah pukulan lagi Yesungie". Ujar Ryeowook mencoba menenangkan kekasihnya.

Ia pun mencoba menghampiri Kyuhyun dan menatap matanya dalam. "Aku tidak peduli dengan perasaanmu, tapi...ini..". Ryeowook membuka sebuah kotak putih yang berisi kalung berbandul bintang yang diberikan Kyuhyun pada Sungmin lalu menengadahkannya dihadapan Kyuhyun.

"Kalung ini menandakan betapa kuatnya perasaanmu, tapi kau malah membuat keputusan yang bodoh!". Ucap Ryeowook sinis. "Dengan susah payah kubawa kotak ini ke sini".

Kyuhyun menatap nanar kotak putih yang ada di hadapannya sekarang. Mengingat betapa sulitnya ia membeli kalung itu untuk Sungmin. Uang hasil kerja part timenya dalam sebulan dihabiskannya untuk membeli kalung tersebut. Ryeowook berkata benar, ia memang memiliki perasaan yang kuat kepada Sungmin, namun ia terlalu takut untuk mengungkapkannya.

"Sekarang Sungmin bersama Jungmo oppa". Kata Ryeowook memberitahu.

Kyuhyun pun tertegun dan kaget mendengarnya. Ia menatap Ryeowok mencoba meyakinkan ucapannya.

"Aku lah yang membuatnya pergi bersama Jungmo oppa. Jika Sungmin tidak pergi, dia akan selalu berada di bawah bayang-bayang cintamu". Ucap Ryeowook.

Kyuhyun menatap kotak kalung yang masih ada ditangan Ryeowook. Ia pun mengambil kotak itu lalu berlarian menuju halte bus. Nafas lelaki itu memburu cepat, ia tidak mau kalau Jungmo mengambil Sungmin darinya.

Sebelum Kyuhyun berlari lebih jauh, Yesung berinisiatif meminjamkan motornya pada Kyuhyun.

"YA! KYUHYUN-AH! TANGKAP INI!".

Plukk

Kunci motor milik Yesung mendarat sempurna di tangan Kyuhyun. Lelaki itu pun tersenyum lebar melihat kunci motor yang mendarat ditangannya.

"Kau tak punya banyak waktu!". Teriak Yesung lantang.

Kyuhyun pun berlari kembali kearah Ryeowook dan Yesung lalu mengambil motor sahabatnya itu dengan cepat.

"GOMAWO!".

oOoOo

Malam hari pun datang, waktu yang ditunggu-tunggu sedari tadi oleh para pengunjung festival. Tepat di jam sembilan malam nanti, pagelaran kembang api terbesar akan segera dilangsungkan. Selain kembang api yang besar, yang tak kalah di nanti oleh para pengunjung adalah, kembang api 7 hati yang melambangkan cinta sejati. Jangan lupa, disaat itu akan banyak pasangan yang saling berciuman karena mitos yang beredar apabila berciuman di antara kembang api berbentuk hati itu, cinta mereka akan abadi untuk selamanya.

Sudah lebih dari dua jam Sungmin dan Jungmo berkeliling pantai untuk menghabiskan waktu sebelum jam 9 nanti. Mereka masih sedikit canggung karena sedikit tak terbiasa.

"Kau mau naik bianglala itu?". Tawar Jungmo seraya menunjuk bianglala raksasa yang berada di luar pantai itu.

Sungmin mengangguk setuju. "Ne..".

Mendapat persetujuan Jungmo pun menarik tangan Sungmin menuju bianglala tersebut.

Di lain tempat, Kyuhyun tengah memacu sepeda motor milik Yesung dengan kecepatan tinggi. Sesekali ia melirik jam tangannya dengan gelisah karena waktunya semakin sempit.

Setelah beberapa meter hampir sampai di pintu masuk pantai Gwangalli, Kyuhyun terpaksa di buat kesal karena ada penutupan jalan diarea yang telah disterilkan oleh polisi.

"Aish!".

Dengan modal nekat, Kyuhyun menerobos antrian kendaraan roda empat yang juga terjebak tak bisa masuk. Ia tak menghiraukan bunyi klakson yang memprotes tindakannya.

"Hei! Berhenti! Kau tidak bisa lewat sini!". Teriak seorang polisi yang menghalangi jalan didepannya.

Kyuhyun pun turun dari motornya dan membiarkan motor milik Yesung itu teronggok dipinggir jalan dengan kunci yang menggantung. Suara polisi yang saling bersahutan agar menangkap dirinya pun tak dihiraukannya. Ia terus berlari menerobos kerumunan orang yang tengah menikmati ledakan kembang api raksasa yang menjadi pembuka diacara festival itu.

Beda situasi di dalam bianglala. Sungmin tampak takjub melihat kembang api raksasa yang kini bisa dilihatnya dengan jelas dari atas bianglala tersebut. Seketika Sungmin melupakan keberadaan Jungmo yang kini bersamanya.

"Sudah hampir saatnya kembang api berbentu hati". Ujar Jungmo seraya melirik jam tangannya.

"Maaf. Tahun lalu kau ke sini pasti dengan kekasihmu kan?". Tanya Sungmin mencoba memecah kecanggungan.

Jungmo tertawa kecil. "Tahun lalu aku berharap bisa kesini denganmu".

"Ne?". Sungmin mengerutkan dahinya dan menatap kaget kearah Jungmo.

"Aku mencintaimu Lee Sungmin". Ucap Jungmo. "Aku ingin lebih dekat denganmu".

Sungmin menggigit bibirnya terkejut, ia tak menyangka Jungmo akan mengatakan itu padanya. Sungmin pun merasa tak enak hati. Ia sama sekali tak memiliki perasaan apapun pada Jungmo, bagaimana ia harus menolaknya?

Suara countdown menuju pelepasan kembang api berbentuk hati mengalihkan pikiran Sungmin. Ia menatap kearah luar jendela tak mau terlewat menyaksikan dari dekat kembang api berbentuk hati itu.

Duarrrrr…Duarrr

Kembang api yang berwarna merah muda dengan bentuk menyerupai 'love' itu menghiasi langit sekarang. Sungmin tertunduk menghadapi kenyataan bahwa Kyuhyun yang masih diharapkannya tak ada bersamanya.

Saat akan membalikkan badannya menghadap Jungmo, Sungmin sangat kaget ketika wajah Jungmo sudah berada dihadapannya beberapa senti dari wajahnya.

Sungmin terdiam dan menangis seraya mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Melihat Sungmin yang menangis dan tentu saja itu sebagai bukti penolakan, akhirnya Jungmo menghentikan aksinya dan menarik tubuhnya kembali untuk duduk.

"Maaf...maafkan aku".

oOoOo

Kyuhyun menatap langit yang sudah berhiaskan kembang api berbentuk hati. Tak mau terlambat lebih jauh, Kyuhyun pun terus berlarian dan memanggil-manggil nama Sungmin di tengah keramaian orang yang sedang berciuman dibawah kembang api berbentuk hati.

"Sungmin!"

Dari arah berlawanan Sungmin baru saja turun seorang diri dari bianglala yang tadi di naikinya bersama Jungmo. Ia memutuskan untuk pulang dan meninggalkan Jungmo sendirian.

"Sungmin!".

Sayup-sayup Sungmin mendengar teriakan yang menyerukan namanya. Namun ia tepis pikiran itu, nama Sungmin kan tidak hanya dirinya.

"Sungmin!".

Kali ini suara teriakan itu begitu jelas dan ia dapat mengenali suara siapa itu. Karena belum yakin, Sungmin pun mencari-cari sumber teriakan itu dan mendapati Kyuhyun yang tengah berlarian diantara kerumunan orang di sebrang jembatan sana. Ya..mereka sekarang sedang terpisah oleh jembatan.

"Kyuhyun-ah!".

Sungmin membalas teriakan itu dan sukses membuat Kyuhyun menoleh kearahnya. Ia pun melambaikan tangannya pelan. Dengan cepat Kyuhyun berlari menuju tempat Sungmin berdiri.

"Kenapa...kau ke sini?". Tanya Sungmin ketika Kyuhyun sudah berada dihadapannya dengan deru nafas yang berat.

"Maaf. Maafkan aku tidak tau apa artinya jatuh cinta pada seseorang. Tapi, bukan itu kenyataannya. Aku...hanya ketakutan". Ucap Kyuhyun dengan jujur.

"Kau pasti terpukul. Tapi aku tidak akan lari lagi! Aku ingin membuatmu tersenyum. Aku ingin memperlakukanmu dengan benar. Kau..mau kan jadi kekasihku?".

Plakk

Sungmin menampar pipi Kyuhyun keras. Lelaki dihadapannya tertegun mendapat serangan tiba-tiba dari Sungmin. "Aku sakit! Bertahan dengan perasaan ini sendirian! Aku juga lemah! Bahkan frustasi!". Teriak Sungmin mengeluarkan seluruh emosinya.

"Tak peduli betapa sakitnya perasaanku. Meski aku menangis... Aku...tidak bisa melupakan perasaanku terha-".

Dengan cepat Kyuhyun merengkuh tubuh Sungmin kedalam pelukannya sebelum gadis itu selesai berbicara. Derai air mata Sungmin membasahi pundak Kyuhyun sekarang. Lelaki itu menepuk-nepuk pelan punggung Sungmin agar ia merasa tenang.

"Aku akan selalu disisimu". Lirih Kyuhyun disela-sela pelukannya.

Kyuhyun pun melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata yang masih membanjiri wajah Sungmin dengan kedua ibu jarinya. Setelah itu perlahan wajah Kyuhyun mendekat kearah wajah Sungmin.

Tau maksud dari tindakan Kyuhyun, Sungmin pun memejamkan matanya bersiap untuk menerima ciuman dari Kyuhyun. Tapi tiba-tiba saja Kyuhyun menghentikan laju wajahnya.

Cklek

Blitz cahaya dari ponsel Kyuhyun menyilaukan wajah Sungmin yang terpaksa jadi membuka matanya.

"Lihat, wajah yang ingin dicium". Ujar Kyuhyun lalu menghadapkan ponselnya di wajah Sungmin.

"Ya! Itu jelek! Berikan padaku!". Sungmin merampas ponsel yang ada di tangan Kyuhyun, namun lagi-lagi Kyuhyun menariknya keatas hingga ia tak mampu menggapai.

Singggg...duarrrr!

Suara kembang api berbentuk hati terakhir meledak diudara membuat Sungmin dan Kyuhyun menatap langit bersamaan.

"Eh? Sudah hampir berakhir?".

Kyuhyun pun menarik wajah Sungmin cepat dan mencium bibir ranum itu hingga suara kembang api tak lagi terdengar. Bahkan, hingga tiga menit kembang api berakhir, ciuman itu tidak kunjung lepas dan tetap menyatu.

-END-

LOL LOL LOL. Saya frustasi bikin endingnya T.T garing? Gak ada feel? Ok, saya siap menerima kritikkan apapun dari kalian. Maaf untuk keterlambatan yang lama…dalam menanti ending FF ini. Dalam klimaks film ini banyak banget adegan kecil yang membingungkan saya untuk mengubahnya menjadi tulisan, huhuhu. Oya, untuk yang nanya apa FF ini murni sama banget kayak di film? FF ini ada yang saya beda-bedain dalam segi adegan, cuma intinya tetap sama kok.

Saya rencananya nih, mau bikin after story nya nih. Jadi cuplikan-cuplikan kemesraan KyuMin setelah jadian gitu. He he he, semoga terrealisasi ya. Semoga ada yang nunggu juga T.T

Terima kasih banyak untuk semua reader(s) yang menyempatkan review dengan kata-kata penyemangatnya yang manis dan juga saran yang membangun. Buat sider(s) juga, makasih ya udah menaikan views FF saya ini. Maaf saya ga bisa sebutin satu-satu para reader(s) semua. Ini udah jam 2:51, saya ngantuk -_-

Akhir kata, saya ucapkan….tunggu FF saya selanjutnya ya…ha ha ha semoga gak kapok. Bye bye.