Main Cast :

Cho Kyuhyun (B)

Lee Sungmin (G)

Kim Ryeowook (G)

Genre :

Romance

...

Ryeowook menyukai Kyuhyun sang idola sekolah. Namun Kyuhyun menolaknya mentah-mentah. Sungmin sebagai sahabat Ryeowook tidak terima dan melabrak Kyu. Namun suatu kejadian membawa Sungmin dan Kyu tinggal dalam satu kamar sewa. Apa jadinya jika Sungmin perlahan jatuh cinta dengan Kyu? Bagaimana dengan sahabatnya Ryeowook?

Life Together

(Chap 1)

.

.

.

.

"Selamat pagi Sungminnie~".

Suara Leeteuk ahjumma membuka pagi Sungmin seperti biasanya. Wanita yang sudah genap 30 tahun itu sedang menyiram bunga yang terdapat dihalaman. Disampingnya seorang bocah lelaki kecil sedang sibuk memainkan selang air yang memuncratkan air dan membasahi tubuh kecilnya.

"Selamat pagi ahjumma". Balas Sungmin seraya tersenyum manis. "Hai Yoogeun, apa kau mandi pagi di halaman lagi?". Sungmin tertawa kecil lalu mencubit pipi bakpau bocah lima tahun itu.

"Aww, Minnie noona celalu cubit pipi Yoogeun. Kan cakit~". Yoogeun mengelus pipinya lalu mempoutkan bibirnya.

Leeteuk tertawa melihat kelakuan Sungmin yang tengah menggoda anak lelakinya. "Yoogeun selalu tak bisa menahan diri kalau sudah lihat air". Ujar Leeteuk. "Tumben kau berangkat sekolah pagi sekali. Ini baru jam setengah 7 loh Minnie".

"Tadi aku terbangun pagi sekali karena suara berisik di sebelah kamarku. Apa disebelah sedang ada perbaikan? Bukankah itu belum ada yang sewa?".

"Ah~ aku lupa mengatakan padamu. Di sebelah kamarmu ada orang baru yang menyewa. Subuh tadi dia baru saja memindahkan barang-barangnya".

Sungmin mengangguk mengerti. "Pantas saja. Baiklah, aku berangkat sekarang ya. Bye ahjumma, dan kau...bye bye Yoogeun". Sungmin melambai lalu kembali mencubit gemas pipi Yoogeun.

"Eomma~~ Minnie noona nakal~~".

Leeteuk ahjumma hanya tertawa kecil lalu kembali menyirami bunga dengan watering can biru nya.

oOoOo

Butuh waktu dua puluh menit untuk Sungmin sampai di sekolahnya. Hari ini Sungmin bisa santai datang ke sekolah karena pagi-pagi sekali ia sudah berangkat. Sungmin sedikit terkantuk-kantuk saat duduk di bis yang masih belum penuh.

Sesampainya disekolah, gedung dengan lima tingkat itu masih sangat sepi hanya beberapa siswa saja yang sudah datang.

"Pagi Sungmin. Hari ini kau datang terlalu pagi". Sapa Shin songsaeng yang sudah berjaga-jaga di gerbang sekolah. Guru konseling satu itu menunjuk jam tangannya.

"Hehehe. Aku akan merebut gelar murid rajin dari tangan Eunhyuk".

"Kau harus datang subuh kalau mau lebih rajin darinya".

Sungmin pun tertawa mendengar lawakan gurunya itu. Padahal saat ia menghukum murid yang terlambat wajahnya selalu tampak seram. Namun kali ini Sungmin cukup terkejut dengan selera humor yang ternyata dimiliki Shin songsaeng.

"Aku pikir itu akan cukup mudah. Maukah Songseng meminjamkan tenda milik Donghae yang disita kemarin?". Balas Sungmin dan gurunya itu hanya bisa tertawa dengan ucapan Sungmin.

"Ha ha ha ambil lah dibawah sumur belakang sekolah. Aku sudah membuangnya kedalam sana biar murid nakal itu tidak lagi main-main lagi di dalam sekolah sampai larut malam dan menginap disini".

Sungmin memegangi perutnya karena terlalu banyak tertawa. Ia hampir saja refleks ingin memukul bahu gurunya karena terbawa suasana, untung saja ia cepat teringat kalo yang ada dihadapannya itu adalah gurunya.

"Hah...hah...aku tidak menyangka songseng punya selera humor yang tinggi. Aku masuk ke dalam duluan ya, aku tidak mau membuat perutku sakit karena lawakan maut songsaeng".

"Masuklah...aku harus mempersiapkan tongkat rotanku untuk murid yang terlambat".

Lagi-lagi Sungmin terpingkal. Buru-buru Sungmin masuk meninggalkan gerbang sekolah karena sudah tidak kuat menahan geli di perutnya.

Dengan langkah santai Sungmin berjalan menuju kelasnya. Sungmin bisa menebak kalau dikelasnya hanya ada 2 orang yang baru datang.

"Dor!".

Sungmin terlonjak kaget ketika ada tangan yang menepuk bahunya dari belakang. "Aissshh Wookie! Kau hampir membuatku berteriak".

Ryeowook terkekeh sembari menunjukkan v sign dengan jarinya. "Tumben kau datang pagi".

"Kau adalah orang ketiga yang mengatakan hal sama. Aku kan tak pernah telat!".

"Habisnya...biasanya kan kau datang tepat saat bel berbunyi" Sungmin mendengus walaupun yang dikatakan Ryeowook memang benar adanya.

"Belum saja kalian semua akan terkejut ketika aku datang subuh". Tantang Sungmin dan tentu saja itu tidak serius. Ryeowook tertawa tanpa suara karena ia tau itu tidak akan mungkin dilakukan Sungmin.

"Sungminnie, kau tau Kyuhyun kan?".

Sungmin mengangguk, tentu saja dia tau dan hapal betul dengan sosok Kyuhyun kalau Ryeowook setiap hari menceritakan tentang lelaki itu.

"Aku akan menyatakan perasaanku kepadanya hari ini".

"MWO?". Sungmin terkejut bukan main dengan ucapan sahabatnya itu. "Kau yakin?".

Ryeowook mengangguk. "Aku kan tidak boleh jadi penakut seperti kata kau kemarin".

Sungmin menepuk jidatnya keras merasa bersalah telah mengatakan hal itu kemarin kepada Ryeowook. "Tapi kau tau kan kalau Kyuhyun itu angkuhnya bukan main?".

"Aku sudah siap dengan segala resikonya Min".

Sungmin meringis ngeri, tak tega kalau sampai Ryeowook ditolak oleh Kyuhyun. Kalau sampai temannya itu menangis Kyuhyun akan mati ditangannya hari ini juga.

oOoOo

Drapp drapp

Ryeowook berlari mengejar Kyuhyun yang tengah berjalan dengan gaya cool nya melintasi lapangan. Banyak murid perempuan yang menatap Kyuhyun dengan bisik-bisik mengagumi. Seperti biasanya memang begitu, setiap Kyuhyun melintas dimana pun hampir seluruh murid perempuan dari tingkat bawah sampai atas pasti akan menatap Kyuhyun dari jauh seraya berbisik kagum, walau tak sampai histeris karena mereka tau aturan juga.

Ryeowook mencoba mengejar langkah Kyuhyun. Sungmin dibelakang ikut mengejar Ryeowook karena khawatir dengan tindakan nekat sahabatnya itu. Setelah beberapa meter dekat dengan Kyuhyun, Ryeowook berhenti berlari dan menarik nafasnya kuat-kuat.

"KYUHYUN-AH!".

Drap

Kyuhyun berhenti berjalan lalu menoleh ke belakang. Tatapan dinginnya menusuk Ryeowook. Tak ayal seluruh 'penonton' Kyuhyun berhenti berbisik dan hening seketika.

"SA-SARANGHAE!"

Sontak seluruh murid perempuan bergumam kaget. Ada yang mencibir ke arah Ryeowook, ada yang terkejut tak percaya bahkan ada yang ikut malu sendiri.

Kyuhyun memandang Ryewook dengan tajam. Para 'penonton' pun berdebar menunggu jawaban dari Kyuhyun yang terkenal akan ke kejamannya dalam berkata.

"Kau itu cupu dan tidak menarik sama sekali. Kau juga pasti sudah tau jawabanku apa".

Tertawa tertahan pun lalu menggema di sekitar lapangan itu. Ryeowook yang menjadi objek 'korban' pun hanya bisa menunduk lemas ketika ratusan pasang mata menatapnya seperti seorang badut.

Sedangkan sang pangeran yang beberapa meter didepannya hanya menyunggingkan bibirnya tipis lalu berbalik tanpa rasa bersalah sama sekali.

Tak jauh dari tempat Ryeowook berdiri Sungmin sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat. Wajahnya memerah lantaran menahan sesuatu yang bergejolak. Ya...amarah lah yang Sungmin tahan dari tadi.

"Habislah kau hari ini Cho Kyuhyun sialan!".

oOoOo

Brugg

Sungmin menempelkan satu kaki kanannya ke tembok mencoba menghalangi jalan Kyuhyun yang baru saja sampai di ujung tangga. Tangannya dilipat ke dada lalu memasang wajah penuh dendam ke arah lelaki tampan itu.

"Berani-beraninya kau menolak Wookie didepan orang banyak!".

Kyuhyun menaikan satu alisnya mendengar bentakan Sungmin yang tiba-tiba. "Kau siapa?".

"Aku Lee Sungmin, teman dari Wookie". Jawab Sungmin ketus.

"Wookie?".

"Gadis yang tadi menyatakan cinta kepadamu! Kau ini benar-benar tidak punya perasaan ya? Apa hatimu terbuat dari besi baja? Dasar lelaki bo….".

Kyuhyun menutup mulut Sungmin yang terus berbicara tanpa henti, lalu tubuh lelaki itu menjepit Sungmin hingga jarak diantara mereka hanya tinggal beberapa senti saja. "Apa kau juga mau menyatakan cinta kepadaku?".

Sungmin melepaskan kasar tangan Kyuhyun yang membekap mulutnya dan mendorong kecil tubuh lelaki dihadapannya agar jarak yang sangat dekat itu terlepas.

"Ryeowook benar-benar harus sadar menyukai lelaki bodoh seperti ini. Ya! Percaya diri sekali kau ini!".

Kyuhyun tertawa kecil mendengar makian Sungmin. "Lebih bodoh mana, aku atau teman cupu mu itu? Dia saja yang tidak tau tempat untuk menyatakan cinta kepadaku". Sekali lagi Kyuhyun tertawa remeh.

Mendengar sahabat baiknya di hina oleh Kyuhyun, Sungmin pun semakin panas. Nafasnya memburu penuh amarah. "YA! BERHENTI MENGHINA RYEOWOOK!".

Duggg

Dengan tenaga super, Sungmin menendang perut Kyuhyun hingga lelaki itu hilang keseimbangan dan jatuh terguling di tangga.

"Omona!".

Sungmin melonjak kaget ketika ia melihat Kyuhyun sudah tergeletak diujung tangga bawah dengan kondisi yang cukup mengenaskan.

"Mati lah aku!".

oOoOo

"Hah..hah..kau ini berat sekali sih!".

Sungmin terengah-engah lelah dengan wajah penuh keringat. Di sampingnya, Kyuhyun tengah menyandarkan sebagian berat tubuhnya di bahu Sungmin. Kondisi Kyuhyun bisa dikatakan tidak baik-baik saja pasca tubuhnya terguling di tangga. Kaki dan tangan kanannya terkilir lumayan cukup parah, belum lagi dahinya yang tergores hingga berdarah.

"Ayolah jalannya cepat sedikit, aku ingin istirahat".

Sungmin mendelik tajam ke arah Kyuhyun. "Yang semustinya perlu istirahat itu adalah aku!".

Kyuhyun tidak menanggapi ocehan gadis disampingnya. Sengaja ia minta diantarkan pulang oleh Sungmin sebagai balasan atas kekasaran yang dilakukan gadis itu terhadapanya. "Rumahku tinggal beberapa blok lagi dari sini".

Hawa musim panas yang sangat menyengat membuat Sungmin kewalahan sendiri. Berat tubuh Kyuhyun tak sebanding dengan tubuhnya yang bisa dikatakan mungil walau tak kurus. Kekuatannya perlahan terkuras habis karena harus memapah Kyuhyun dari sekolah hingga rumahnya. Lelaki itu menolak untuk menaiki bis dengan alasan kepalanya pusing kalau harus terguncang-guncang.

"Kenapa aku harus melakukan hal ini. Aigoo…aku haus sekali". Gerutu Sungmin dengan suara kecil tapi tetap saja terdengar oleh Kyuhyun.

Kyuhyun menepuk bahu Sungmin ketika mereka sudah berbelok melewati sebuah gang. Sungmin pun berhenti lalu menoleh ke arah Kyuhyun. "Apa lagi?". Ujar Sungmin malas.

"Kau hampir melewati tangganya". Kyuhyun menunjuk sebuah tangga yang Sungmin perkirakan memiliki tiga puluh lebih anak tangga. "Tempat tinggalku ada diatas sana".

Sungmin meringis melihat deretan anak tangga didepan matanya. Ingin menangis dan pura-pura pingsan saja rasanya. Tubuhnya sudah tidak kuat lagi memikul tubuh Kyuhyun yang sangat berat itu. Sungmin mengacak-ngacak rambutnya frustasi dan berteriak di dalam hati dengan kesal.

"Kalau kau tidak mau mengantarku, yasudah. Aku…".

"Aisshhh…baiklah…baiklah…ini juga karena salahku kan?". Sungmin menepuk punggungnya lalu berjongkok. "Naiklah ke punggungku".

Kyuhyun hanya tersenyum menahan tawanya. "Aduh kaki ku benar-benar seperti tidak bertulang". Ucapnya mendramatisir agar Sungmin merasa bersalah.

Perlahan-lahan Sungmin menaiki anak tangga dengan menggendong Kyuhyun di atas punggungnya. Sekuat tenaga Sungmin mengangkat kakinya yang terasa semakin berat di tiap anak tangga yang ditapakinya.

Setelah menghabiskan dua puluh menit untuk sampai ke puncak, Sungmin menjatuhkan tubuh Kyuhyun tiba-tiba.

"Hei..sekarang kau mau melukai bokongku?".

Sungmin tidak peduli dengan protes Kyuhyun, ia hanya ingin duduk dan meregangkan otot kakinya yang terasa mau copot. Sungmin memijat kakinya perlahan tak peduli dengan Kyuhyun yang berteriak-teriak kearahnya.

Kyuhyun menatap Sungmin yang sepertinya benar-benar terlihat lelah. Wajahnya menjadi pucat, bibirnya juga menjadi berwarna putih. Karena merasa tak tega, ia pun membiarkan Sungmin duduk dan beristirahat sesukanya.

"Mau sampai kapan kau duduk disitu?". Ujar Kyuhyun ketika sepuluh menit berlalu menunggu Sungmin yang tengah kepayahan terkapar di jalan.

Gadis itu menengadahkan wajahnya lalu menatap Kyuhyun. "Apa rumahmu masih jauh? Aku sudah tidak kuat lagi".

"Lima menit dari sini kita akan sampai". Jawab Kyuhyun lalu berdiri dengan susah payah. "Cepatlah selesaikan ini".

Sungmin mendengus kesal lalu ikut berdiri dan menggapai tubuh Kyuhyun untuk kembali memapahnya. Dengan tenaga tersisa Sungmin kembali melanjutkan perjalanannya dan menahan haus di tenggorokannya yang mulai kering.

"Kita sudah sampai". Ucap Kyuhyun seraya menepuk bahu Sungmin. Gadis itu mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk karena memegangi tubuh Kyuhyun lalu terkejut melihat sebuah rumah dengan dua tingkat dihadapannya sekarang.

"Tidak mungkin!". Teriak Sungmin tak percaya.

Kyuhyun mengerutkan keningnya bingung. "Apa yang tidak mungkin?".

"I..ini tempat tinggalku juga! Kau tinggal disini juga?".

"Iya, aku baru saja pindah kesini". Jawab Kyuhyun singkat.

"MWO? Jadi kau yang subuh tadi berisik memindahkan barang-barang?".

Sungmin memijat dahinya yang mendadak sakit karena kejadian aneh yang bertubi-tubi menimpanya hari ini. "Kenapa hari ini begitu sial bagiku". Lirihnya sambil menangis didalam hati.

oOoOo

Srek..srekk..

Dengan setengah hati Sungmin memindahkan barang-barang yang berserakan dilantai kamar Kyuhyun dan merapihkannya. Ketika sampai di kamar Kyuhyun yang seperti terkena bom atom, Sungmin dipaksa oleh Kyuhyun membereskan kamarnya yang berantakan itu. Mau tak mau Sungmin menurutinya karena ia merasa harus menebus dosa karena telah melukai lelaki itu.

"Kyaaaa!".

Pluk

Sebuah kain berbentuk segitiga berwarna hitam mendarat mulus di kepala Kyuhyun. "Kenapa kau sembarangan menyimpan barang seperti itu, ha!". Teriak Sungmin sembari menutup matanya.

Kyuhyun terkekeh geli. "Aku kan baru pindah, wajar saja. Kau mau melihat ini?". Kyuhyun melebarkan celana dalamnya itu dihadapan Sungmin bermaksud untuk menggodanya.

"Dasar gila! Aku akan kembali ke kamarku!".

Cepat-cepat Sungmin mengambil tasnya lalu beranjak dari kamar Kyuhyun.

"Kau kan belum memasak untukku!".

"Masak saja sendiri!".

Kyuhyun pura-pura menjerit memegangi kaki dan tangannya. "Aww, aduh kaki dan tanganku sakit sekali~ Tapi aku sangat lapar~~".

Sungmin yang sudah diambang pintu pun menghentikan langkahnya lalu berbalik dan menatap Kyuhyun kesal. "Arraseo..arraseo..!".

Merasa berhasil mengelabui Sungmin, Kyuhyun pun tersenyum penuh kemenangan.

Sungmin beranjak dari kamar Kyuhyun lalu mengambil bahan makanan yang dimilikinya untuk dimasak di kamar Kyuhyun. Kamar sewa yang terbilang kecil itu sudah dilengkapi dengan dapur walaupun tak besar.

Ctak..ctak..ctak…

Telaten Sungmin memotong berbagai macam sayuran yang akan dimasaknya menjadi sup. Kyuhyun yang tengah sibuk memainkan game di ponselnya melirik sedikit kearah Sungmin yang tengah membelakanginya.

"Kau..sudah lama tinggal disini?". Tanya Kyuhyun.

"Sudah setahun lebih aku tinggal sendiri disini". Jawab Sungmin tanpa mengalihkan pandangannya dari kegiatannya memasak.

Kyuhyun mengangguk mengerti. "Lalu kenapa kau tinggal sendiri?". Lanjut Kyuhyun penasaran.

"Tahun lalu ayahku dikirim ke Cina oleh perusahaannya. Ibu dan adikku ikut bersamanya. Karena aku sudah ada di tingkat akhir, aku memutuskan untuk tinggal di Korea hingga lulus". Jawab Sungmin.

Kyuhyun berdiri dari tempatnya duduk lalu membuka kemeja sekolahnya karena ia merasa mulai tak nyaman dengan seragamnya yang penuh keringat itu. "Kenapa kau tidak pindah sekolah saja ke Cina? Kan sama saja".

"Aku tidak mau tiba-tiba pindah sekolah. Dan aku juga tidak mau meninggalkan Wookie".

"Wookie?".

Sungmin memutarkan bola matanya jengah. "Gadis yang tadi pagi menyatakan cintanya kepadamu. Dasar bodoh!". Kesal Sungmin karena lagi-lagi Kyuhyun menanyakan siapa Ryeowook.

"Asal kau tau ya, Wookie itu orangnya baik dan lembut sekali. Saat aku di bully di SMP, dia adalah satu-satunya teman yang mau berteman denganku, bagaimanapun ju…kyaaaa!".

Sungmin menjerit ketika tiba-tiba saja Kyuhyun mendekatinya dari belakang tanpa pakaian. Iya…dia topless dengan santainya. "Apa-apaan kau ini! Pakai bajumu!".

Karena panik Sungmin yang berniat untuk memasukkan air ke dalam supnya, malah memasukkan spirtus dan mendadak api tiba-tiba menyambar dari arah kompor menyebabkan api meninggi hingga langit-langit kamar. Beruntung semprotan air otomatis pencegah kebakaran yang terpasang di tiap-tiap kamar berfungsi dan air pun menyemprot tiba-tiba memadamkan api yang hampir saja menyebabkan kebakaran. Namun…keadaan kamar Kyuhyun sekarang kacau luar biasa karena air yang terus menyemprot dan membasahi seluruh ruangan dikamarnya. Belum lagi air yang mulai menggenang di lantai.

Alarm kebakaran yang berdering membuat Leeteuk berlarian kearah kamar Kyuhyun. Ia tampak terkejut ketika melihat kamar Kyuhyun yang seperti terkena badai tsunami karena semuanya basah.

"Aigoo~ ada apa ini?".

Keduanya kompak terdiam ketika ditanya. "Ini kacau sekali. Nanti akan aku panggilkan orang untuk memperbaikinya. Tenang saja, gedung ini sudah aku asuransikan".

Sungmin menghembuskan nafas leganya karena Leeteuk ahjumma sama sekali tidak marah dan mengajukkan ganti rugi untuk ulahnya ini.

"Maafkan aku ahjumma". Sesal Sungmin. "Kira-kira berapa lama perbaikannya?".

Leeteuk mencoba menyalakan saklar namun lampunya tidak menyala. "Perlu banyak perbaikan sepertinya. Mungkin akan memakan waktu sebulan".

Kyuhyun menggangguk pasrah. Padahal belum satu hari ia tidur dikamar sewaannya yang baru itu.

"Lalu apa rencanamu Kyuhyun-ah? Tidak ada kamar yang kosong. Dirumahku ada kamar…tapi…".

"Gwenchana, aku bisa tinggal dengan temanku". Jawab Kyuhyun memotong ucapan Leeteuk.

"Benarkah tidak apa-apa?". Tanya Leeteuk meyakinkan. Kyuhyun mengangguk mantap sebagai jawabannya.

"Kau…". Kyuhyun menunjuk kearah Sungmin dengan tajam. "Aku akan tinggal dikamar mu".

"MWO?! YANG BENAR SAJA!". Teriak Sungmin terkejut bukan main.

-T.B.C-

Hello. Adakah yang familiar dengan cerita di atas? Mungkin sebagian merasa tak asing lagi dengan adegan-adegan diatas ya. Yup, FF saya kali ini merupakan sebuah re-make dari film jepang dengan judul L-DK. Hehehe saya suka banget sama re-make ya kesannya…abisnya saya belum dapet inspirasi untuk buat alur cerita sendiri sih. Lagipula kadang suka buntu mendadak kalau bikin alur cerita sendiri, hehehe.

Semoga FF saya dapat menghibur para KyuMin Shipper yang haus akan FF KyuMin yang mulai menipis di FFN T.T saya jadi teringat dengan review salah satu reader…

"LESTARIKAN FF KYUMIN! GS".