Nonsense
.
.
.
.
.
"You don't love someone because they're perfect, but you love someone because they're not"
.
.
.
.
Nonsense
Author: KJbel
Cast: Kris, Tao and others
Rating: T
Genre: Romance, Drama and etc
.
.
.
Cerita ini murni pemikiran saya sendiri namun tidak untuk cast.
.
.
.
.
PROLOUGE
Tao Pov's
Gemerisik air menendang-nendang di dalam gendang telingaku, orang-orang berlarian kebingunan untuk melindungi diri mereka dari siraman hujan yang deras. Bau hujan yang khas memenuhi setiap inci hidungku. Ku hentikan langkahku di halte bus tua dengan papan nama yang sudah berkarat. Tas Gucci limited edition yang baru saja kubeli dengan uang hasil jerih payahku bekerja di minimarket selama dua bulan basah kuyup, ironis. Badanku menggigil kedinginan. Sebagai seorang namja yang mampu menghantarkan sepuluh orang namja ke rumah sakit seharusnya aku tak kedinginan seperti ini, memalukan.
Luhan-gege berjanji akan menjemputku, sudah kuduga lelaki cantik itu akan terlambat –apalagi hari ini kekasih cadelnya datang–. Sialnya, batereiku habis, oh Huang Zi Tao betapa beruntungnya kau hari ini. Hujan semakin deras dan aku benci itu. Petir menyambar-nyambar memekakan telingaku, kupejamkan mataku erat-erat. Namaku Huang Zi Tao, seorang namja biasa yang hanya mempunyai satu kelebihan –wushu. Lingkar mata berwarna hitam yang –katanya– menawan ini selalu membuatku kesal. Bagaimana tidak? Semua orang memanggilku panda. Aku seorang namja manly, jadi mana mungkin panggilan panda cocok untukku?. Selain itu, tak ada seorang pun yang mau berbicara padaku. Mereka mengira bahwa aku adalah panda jahat berkemampuan bela diri tinggi yang menyamar menjadi manusia –intinya begitu. Hanya Baekhyun Hyung yang mau berbicara denganku, lelaki manis penggila eyeliner itu selalu berkata bahwa sebenarnya aku bukan seseorang beraura gangster tapi pemuda dengan aura feminim –abaikan kata terakhir, dia mengalami sedikit gangguan kejiwaan–.
Sudah hampir dua jam. Sepertinya gegeku satu ini benar-benar lupa untuk menjemput adik kesayangan jauh dalam keadaan baik. Halte bus tua yang sudah tak dipakai lagi menjadi tempat yang rutin ku kunjungi. Disini sepi, dan aku suka itu. Tak banyak siswa Yongjin yang tau tempat ini, mungkin hanya aku seorang. Oh ya, aku bersekolah di salah satu sekolah khusus namja yang terkenal di Korea Selatan, Yongjin High School. Sekolah bak istana mewah dengan fasilitas yang lebih dari kata cukup, rata-rata siswa yang bersekolah di sini berasal dari keluarga menengah ke atas. Jadi jangan heran bila melihat halaman YHS yang penuh dengan mobil-mobil mewah layaknya pameran mobil.
"Uh... Mama aku dimana..."
Suara berat itu mengagetkanku, seorang namja dengan rambut pirang diklimis serta kacamata botol sapi yang bertengger dihidungnya membuat penampilannya sangat buruk. Sangat.
"Neo! Siapa kau?"
"Apa yang kau lakukan di sini? Pergilah, aku sedang ingin sendiri."
Mata namja itu mulai berair, tidak jangan bilang jika dia akan….
"Hiks.."
"Kris, namaku Kris .."
Oh tuhan,
Melihat seorang lelaki bertubuh tinggi dengan lengan yang kekar menangis seperti anak bayi membuat mataku menangis darah.
"Panda Hyung, aku tak berbuat jahat terhadapmu..hiks..tapi kenapa kau bersikap jahat padaku..hiks.."
"Jangan menangis! Apa kau tak malu?"
"Kata Mama kita boleh meluapkan kesedihan dengan cara menangis, memangnya itu salah, Panda Hyung?"
Cih.
Syuuu~
Angin dingin berhembus dengan kurang ajar melewati sela-sela tubuhku yang terbalut jas tebal, tentu saja aku langsung menggigil kedinginan.
"Panda Hyung kedinginan?"
Kugelengkan kepalaku kuat-kuat, jika aku bilang iya aku akan terlihat seperti namja lemah. Aku tak mau hal itu terjadi.
Namja dengan baju kotak-kotak merah norak itu menggeser tempat duduknya hingga tepat di sebelahku.
"Ya! Kka! Menjauh dariku!"
"Kubilang menja–"
Grep!
"Badanmu hangat sekali Hyung, Kris suka~!"
Namja itu dengan seenak jidatnya memeluk tubuhku, hidung mancungnya menggosok-gosok surai hitamku dengan manja. Sialan, tangan ku mendorong tubuhnya keras namun percuma, tubuh kekar itu mengunci semua pergerakan tubuhku. Apalagi jika dibandingkan secara fisik, tubuhku lebih kecil daripada tubuhnya.
"Namja sialan, lepaskan aku bodoh!"
"Eung!"Tolaknya kesal, ia sekarang mengelus-eluskan pipi tirusnya ke pipi chubby ku. Oke, ini keterlaluan untuk seorang namja yang sama sekali tidak kau kenal.
"Sudah kubilang lepaskan!"
Dengan sekali hentakan, akhirnya aku bisa terbebas dari kekangan namja pirang sialan bertubuh atlestis yang kuyakini akan babak belur jika tidak segera melepaskanku.
"Hyung~ aku hanya ingin memelukmu saja, apa tak boleh?"
"Tidak! Aku benci pelukan!"
"Aku kedinginan.. bolehkah setidaknya aku menggengam tanganmu?"
Kulirik namja pirang itu, tubuhnya bergetar karena kedinginan bahkan sekarang bibirnya berubah menjadi pucat. Dengan terpaksa, kuulurkan tanganku ke arah namja pirang sialan yang sekarang tersenyum senang dan mengenggam tanganku erat-erat.
"Hangat…"
Kris –namja pirang sialan menaruh kepalanya di bahuku, nafasnya memburu.
"Hei!"
"Hyung.. aku mengantuk.."
"Bolehkah aku tidur sebentar saja?"
Sentuh.
"Astaga kau demam!"
"Kris! Oi!"
Kesadaran Kris mulai menipis, dengan cekatan aku menepuk-nepuk pipinya kecil –berharap ia dapat mempertahankan kesadarannya– namun, mata elang itu tertutup dengan damai tanpa mempedulikanku sama sekali.
Panik.
Takut.
Cemas.
Oh ayolah, jika kalian bertemu dengan orang asing yang tiba-tiba jatuh pingsan disampingmu bagaimana reaksimu? Dengan cemas, kubuka jasku dan menyelimuti Kris dengan jas tebal itu, seharusnya itu sudah cukup hangat bukan?
Setelah aku memperhatikan benar-benar wajah pemuda nerd itu, dia tampan, sangat. Rahang tegas, bahu tegap, hidung mancung dan rambut pirang bak pangeran yang menawan. Aku baru menyadarinya, dia bahkan lebih tinggi dari kekasih Baekhyun Hyung, si tiang listrik sialan, Park Chanyeol. Namun tetap saja, aku lebih tampan darinya, titik.
Kuharap Luhan gege cepat da–
"Ya tuhan Zi Tao!"
Author pov's
"Maafkan Gege Tao-ie.."
"Hm."
Luhan menatap Tao takut-takut, masalahnya jika adik semata wayangnya ini ngambek maka itu akan membuat lubang besar didompet Luhan. Bulan lalu ia tak sengaja menghilangkan kaos kesayangan Tao dan itu sukses menguras dompet Luhan sepenuhnya.
"Tao.."
"Hm?"
"Aku minta maaf, salahkan Se–"
"Hm."
"Ngomong-ngomong…"
"Siapa dia?"
Tao menatap Kris, dahi pemuda itu basah oleh keringat, dengan hati-hati ia usap dahi Kris lembut dengan sapu tangan miliknya. Luhan yang melihat adegan oh-romantis itu dari kaca spion menyeringai kecil.
"Temanmu?"
"Atau…"
"Kekasihmu?"
"Ge!"
Luhan terkekeh, sudah lama ia tak melihat adiknya melakukan hal seperti itu. Menolong orang lain.
Sejak kecil, adiknya memang dijauhi teman-temannya karena dianggap aneh dan tak bisa bersosialisasi dengan baik. Maka dari itu, adiknya tak mau menolong atau melukai orang lain kecuali dipaksa atau terpaksa. Ia hanya menunjukan sikap aslinya pada Baekhyun dan Luhan yang sudah ia anggap sebagai orang terdekatnya.
"Ia hanya orang aneh yang menghampiriku di halte, aku tak tega membiarkannya sendirian di halte."
"Oh, sekarang seorang Huang Zi Tao pemuda bermata panda yang mempunya motto 'aku-tak-butuh-orang-lain-selain-gege-dan-Baekhyun-di-dunia-ini.' mau menolong orang lain tanpa sebab? Itu bagus!"
"Jangan salah paham, Ge." Tao melipat tangannya kesal.
"Aku tak tahu siapa dia, tapi setelah dia bangun, Gege pasti tahu alasan kenapa aku menolongnya."
"Tapi wajahnya tampan sekali, coba kau lihat!"
"Masih tampan–"
"Apa kau pernah berkaca?"
"Ge!"
Putar.
Celup.
Kompres.
Putar.
Celup.
Kompres.
Hal itu dilakukan berulang-ulang oleh Tao. Dengan telaten, ia merawat Kris dengan baik. Sebenarnya, jika bukan suruhan kakak tercintanya ia tak mau melakukan hal ini. Ia mengganti baju Kris dengan piyama miliknya –yang terlihat kekecilan dibadan tinggi nan atletisnya–agar demamnya tidak bertambah parah. Selain itu, ia harus dengan paksa meminumkan obat demam pada Kris yang tengah tertidur. Setelah obat itu masuk ke kerongkongan Kris, ia merasa lega dan mulai melanjutkan kembali kegiatan 'ayo-mengompres-Kris'.
Tao merasa mengantuk namun ia masih harus mengganti kompres Kris, itu artinya ia tak akan tidur semalaman.
"Edi..Edi.."
Tao secara reflek mengenggam tangan Kris, Kris menggerakan kepalanya tak nyaman, sepertinya ia tengah bermimpi buruk. Tao mengelus rambut Kris dengan lembut sambil berbisik;
"Sshh.. tenang Kris semua baik-baik saja, aku ada di sini.."
"Edi.."
Raut wajah Kris berubah menjadi tersenyum, ia kembali tertidur dengan pulas.
"Apa yang baru saja kukatakan? Aku pasti sudah gila, ya.. pasti.. pasti aku sudah gila karena menolong namja ini.."
Dan dari situlah, kisah mereka di mulai.
Other's side
Jepret.
Lihat.
Seringai.
"Ternyata benar kata Adik Sehun, Tao memiliki sifat feminim seperti yeoja, kekekeke~"
"Apa yang akan terjadi jika aku menunjukan foto ini pada Sehun? Mungkin ia akan tertawa selama seminggu."
Luhan sebaiknya kau segera menarik kata-katamu daripada kau babak belur dihajar oleh adikmu sendiri, itu tidak lucu dan akan berdampak besar bagi tubuh mungilmu itu.
To Be Continued
Preview:
"Panda Hyung!"
"Diam! Seharusnya aku yang memanggilmu Hyung!"
"Savant syndrome?"
"Lebih baik kau pergi ke sekolah lain, anak idiot!"
"Ya! Awas saja kalian!"
"Memang kau bisa apa, anak panda?"
"Panda Hyung.. Saranghae.."
Author's note:
Annyeong! Disini KJ pertama kali buat FF cast KrisTao, mungkin banyak readers yang mikir 'Kris kayak cewek banget sih.' 'Ini TaoRis apa KrisTao?' FF ini sengaja KJ buat gitu soalnya KJ pengen buat FF yang agak beda dari FF KrisTao kebanyakan. Disini KJ mau menceritakan tentang kisah cinta seorang namja garang dan namja lugu pengidap Savant Syndrome. Kritik dan saran kalian bermanfaat untuk kelanjutan FF ini, Jangan lupa RNR Gamsahamnida! :)