Thanks for all review!
Rovi. mvpshawol│Kamong Jjong│wiwit. happyangel│ling-ling pandabear│Exofanfic'rae│VampireDPS│aranesia│jungdongah│EXO 12-XLKSLBCCDTKS│aliyya│laxyovrds│BabyWolf Jonginnie'Kim│Vioolyt│saya. orchestra│cute│miszhanty05│meifaharuka. haruka│HanbiJung│Jongin48│nadiaa│novisaputri09│maya han│popyexotic
…
.
.
2nd Story
Keep In Mind
Warn: Yaoi – BoysLove, m-preg, typos bertebaran..
© BocahLanang
HunKai
03.45 p.m
"Oke. Anak-anak. Jangan lupa kerjakan PR, besok kumpulkan" guru segera pergi.
"Aaah.. hm? Kau tidak pulang Tao?" Kai bertanya kepada temannya.
"Nanti, aku masih menunggu Kris sunbae" Tao menjawab dengan tangannya yang asyik memainkan game di gadgetnya.
"oh" Kai hanya mengangguk.
"Kau sendiri?" Tao balas bertanya pada Kai.
"Aku disuruh Sehun menunggunya. Katanya ia mau pergi ke toilet sebentar" Kai memasukkan buku-buku Sehun yang masih berhamburan di meja ke dalam tas Sehun.
"Panda baby" suara bas itu menggema di kelas.
"Kris hyung!" Tao merentangkan tangannya dan mereka berdua berpelukan didepan Kai.
"Oh! Kris hyung! Perkenalkan ini Kai, dia teman sekelasku. Dan Kai, perkenalkan dia Kris hyung! Dia pacarku!" tao menunjuk kris yang menjulang tinggi berwajah prince itu.
"Ah, Kai imnida" Kai menjabat tangan kris.
"Kris" Kris tersenyum ramah.
"Em, ayo pulang baby panda" Kris menggandeng tangan tao.
"Bye Kai!" Tao melambaikan tangannya hingga tidak terlihat lagi saat sudah keluar kelas.
"Huft.. sendiri nih. Sehun lama banget sih!" Kai menghadap jendela, melihat matahari sore yang indah. Kai merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal.
GREB!
"Kya!" Kai kaget karena tiba-tiba dari belakangnya sepasang tangan memeluknya erat.
"Kai" suara rendah itu terdengat tak asing. Kai membalikkan tubuhnya.
"Hun, kau lama" Kai melepas pelukan Sehun lalu meraih tasnya. Berjalan duluan keluar kelas. Sehun pun akhirnya mengikutinya dari belakang.
Mereka berdua berjalan beriringan tanpa sepatah katapun. Mereka melewati taman yang lumayan besar dan elit. Taman kota yang hijau. Taman itu ramai karena selalu diadakan pentas dan even makanan. Kini taman itu ramai dengan pengunjung, terutama couple-couple yang sedang bermesraan.
Namun langkah kaki jenjang Kai terhenti ketika melihat adegan yang..
"Kau mau mencobanya?" suara itu terdengar berat. Kai memalingkan wajahnya menuju arah suara.
DEG!
Wajah Kai amat dekat dengan wajah Sehun. itu karena tadi Sehun mengatakannya tepat disamping telinga Kai.
"A.. a.." Kai terbata akan kata-katanya.
-keep in mind-
"Sini" Sehun menggeret Kai ke salah satu bangku taman. Tak ada seorangpun yang menghiraukan mereka karena toh, banyak yang sedang bermesraan disini.
"A..apa maumu?" Kai benar-benar sulit berkata.
Sehun mendudukkan dirinya di kursi taman itu.
"Duduk disini" Sehun menepuk pahanya. Ia menyuruh Kai untuk duduk di pangkuannya.
"Shireo!" Kai hendak duduk di samping Sehun namun Sehun menghentikannya.
"Duduk dipangkuanku" Sehun menarik paksa Kai untuk mendekat.
"Ya, bagaimana aku bisa duduk dipangkuanmu? Kita saling berhadapan tuan Oh. Bisakah kau melepaskan kedua tanganku dulu? Aku mau memutar tubuhku" Kai mengayunkan kedua tangannya yang sedang dipegang erat oleh Sehun.
"Hm.. ide bagus, kau duduk dipangkuanku dan menghadap kearahku" Sehun menarik Kai lebih dekat lagi hingga kaki mereka bersentuhan.
"tidak mau" Kai menggeleng imut.
"Tak kubelikan ice cream choco itu" Sehun menunjuk penjual es krim yang sedang menjalankan mobilnya mendekati mereka berdua.
"Kai mau itu hunnie~" Kai merajuk, wajahnya sangat imut.
"Mau duduk dipangkuanku dan menghadapku?" Sehun memberi penawaran.
"Ne!" Kai mengangguk semangat.
-keep in mind-
Sehun segera beranjak dari kursinya karena mobil es krim itu sudah sampai didepan mereka.
"Satu choco waffle red" Sehun menyerahkan uangnya dan berjalan kearah Kai dengan membawa satu corn ice cream jumbo ditangannya. Mobil es krim itu berlalu.
"Hunnie, es krimnya Kai mana?" Kai merajuk. Karena Sehun sedang duduk kembali di kursi taman sambil asyik menjilati es krim choco ditangan kanannya.
"Kai mau?" Sehun bertanya dengan polos yang dibuat-buat.
"sangat.." Kai memelas, ingin memakan es krim ditangan Sehun.
"Sesuai janji, kemari" Sehun menepuk pahanya.
Kai berlari kearah Sehun dan segera duduk di pangkuan Sehun dan menghadap Sehun, tepatnya menghadap es krim yang kini membatasi wajah mereka berdua.
"Satu untuk berdua Kai" Sehun menjilat sisi es krim yang terpampang didepan wajahnya dan Kai pun begitu. Kai mengalungkan tangannya di leher Sehun. kakinya melingkar indah memeluk pinggang Sehun. tangan kanan Sehun memegangi es krim dan tangan kirinya mengelus punggung Kai, sesekali mengusak rambut lembut Kai dan membelai wajah manis Kai.
Semua mengira Kai dan Sehun adalah sepasang kekasih. Mereka merasa keduanya benar-benar pasangan serasi. Yah, semua yang berpapasan dengan mereka ber dua pasti menyangka mereka berpacaran. Karena kenyataannya, mereka sangat cocok dan.. saling memendam rasa cinta.
-keep in mind-
"Sehun, habis." Kai menunjuk es krim yang kini tinggal cornnya saja,
"Lalu?"Sehun bertanya ringan.
"Kai, tidak mau cornnya" Kai menjauhkan tangan kanan Sehun yang memegang corn sehingga kini tak ada batas antara keduannya.
"Kai, bagian eskrim ku masih ada kok" Sehun tersenyum. Menyeringai?
"Mana?" Kai mengamati corn di tangan kanan Sehun. tidak ada eskrim disana.
"Disini" Sehun langsung melahap bibir Kai. Lidahnya dengan terampil menjilat bibir Kai dengan halus. Berusaha menghapus sisa choco ice cream yang ada disana.
Kai sendiri shock dan hanya bisa membatu. Tubuhnya kaku. Kini Sehun membuang asal corn di tangan kanannya dan beralih meraih pinggang ramping Kai dan menariknya sehingga tubuh mereka menempel erat. Tangan Kai sedari tadi masih setia mengalung di leher Sehun.
-keep in mind-
"Kai" Sehun menyebut nama Kai di sela-sela ciuman mereka.
"Hm.." Kai hanya bergumam.
"Buka bibir manismu ini" Sehun mengecup lembut bibir penuh milik Kai.
"No" Kai menyudahi ciuman mereka.
"Biarkan aku jadi yang pertama" Sehun menyatukan kening dan hidung mereka. Mata Sehun memandang lurus kearah mata indah Kai. Kai sendiri memandang Sehun tanpa berkedip. Terus terang, wajah tampan Sehun mampu membuat jantungnya marathon kali ini.
Lama sekali sehun memandang yakin kearah Kai.
"Hm.." akhirnya Kai tersenyum sambil mengangguk.
-keep in mind-
CHU~!
Pelukan Sehun makin erat. Kini kaki Kai juga memeluk Sehun erat dan tangannya meremat rambut belakang Sehun.
Sehun menjilati bibir Kai. Berusaha masuk kedalam. Dengan senang hati Kai membuka bibirnya. Mata mereka saling terpejam. Menyesapi manisnya ciuman mereka.
Cukup lama ciuman mereka. Kini Sehun terpaksa melepas ciumannya karena Kai merasa sesak.
Sisa salvia mereka meleleh di dagu Kai. Sehunpun menjilatnya lalu mengecup ringan bibir yang jadi candunya itu.
"Hun, salju" Kai menatap langit malam itu. Tidak ada bintang dan bulan, tapi salju menjadi indah karena saljulah yang menjadi hiasan langit malam itu.
"Ayo kita beli bubble tea" Sehun mengelus pipi mulus Kai.
"Ne" Kai tersenyum manis.
HUP!
Sehun menggendong tubuh Kai didepan seperti posisi Kai duduk di pangkuannya tadi. Kai mengalungkan tangannya dileher Sehun, kakinya melingkar di pinggang Sehun dan kepalanya ia sandarkan di pundak tegap Sehun. Sehun sendiri memapah kaki Kai agar tidak merosot dan memeluk Kai erat.
"Peluk yang erat agar tidak dingin Kai" Sehun berbisik di telinga Kai.
"Ne, Sehun juga" Kai mengeratkan pelukan tangan dan kakinya.
-keep in mind-
))TBC((
Saya susah bikin sesuatu yang romantis..
Soalnya kalo pacaran BocahLanang gak ada romantisnya sama sekali, jadi gk ada inspirasi .
Review please