Title: When You Came

Cast :

Cho Kyuhyun/Cho Guixian

Lee Sungmin

Lee Hyukjae

Lee Donghae

Pair : KyuMin/GuiMin and other.

Warning: KyuMin FF | GS | TYPO (S)|GAJE

Genre : Hurt/Comfort

Rate : T

Length : Chaptered

Disclaimer : Cast bukan milik saya. Saya hanya meminjam nama mereka. FF ini murni dari pemikiran saya.

Summary : Sungmin yang merupakan istri dari Superstar Korea,Cho Guixian selalu merasa kesepian akibat jadwal suaminya yang sangat padat. Namun semua berubah saat Kyuhyun saudara kembar suami yang super mesum datang.

.

.

Don't Bash | Don't Plagiarized

.

.

Previous Chapter

Kyuhyun mengumpat kesal. Ia tidak terima dituduh berselingkuh dengan Sungmin karena kenyataannya memang ia tidak pernah berselingkuh dengan Sungmin.

Insiden di Jeju pada tempo lalu benar-benar tidak disengaja. Itu semua murni naluri Kyuhyun. Lagipula jika ia berselingkuh dengan Sungmin harusnya ia sedang bermesra-mesraan dengan Sungmin. Jika ia berselingkuh dengan Sungmin harusnya setelah mereka berciuman Sungmin tidak menghindarinya.

Kyuhyun benar-benar lelah. Ia tidak mau membuang energinya melelalui perasaan emosinya hanya karena lelaki didepannya ini.

Maka untuk meredamkan emosinya, Kyuhyun menghela nafas pelan dan menutup matanya sejenak. Cara ini akan membuat emosi Kyuhyun menurun.

Benar saja, setelah Kyuhyun melakukannya perlahan perasaannya mulai stabil. Ia lalu menatap Donghae dan tersenyum kecil.

"Jika aku berselingkuh dengan Sungmin seharusnya Sungmin sedang disini bersamaku. Memelukku. Menciumku. Mencumbuku. Bercinta denganku." Kyuhyun menyeringai saat ucapan frontalnya membuat lelaki didepannya menggeram marah.

"Tapi kau tidak melihat Sungmin disini bukan? Ah! Bahkan setelah kami berciuman di Jeju dia langsung menghindar dariku. Apa kau masih berpikiran bahwa aku berselingkuh dengan Sungmin?"

Donghae terdiam membenarkan ucapan Kyuhyun. Diam-diam ia merasa salah juga datang kemari untuk menuduh Kyuhyun berselingkuh dengan Sungmin. Ia hanya sedang terbawa emosi saja.

"Baiklah. Aku memegang ucapanmu. Tapi jika kau benar-benar berselingkuh dengan Sungmin, aku tidak akan segan-segan menghajarmu!"

Donghae berdiri dari duduknya. Lalu tanpa berpamitan ia berbalikd an melangkah pergi. Namun saat ia tengah membuka pintu, ia membalikkan badannya dan memandang Kyuhyun yang menatapnya datar.

"Aku akan terus mengawasimu."

BLAM

"Berengsek!"

.

.

CH 06

.

.

Happy Reading )/

.

.

Kyuhyun POV

Jatuh cinta sangatlah menyenangkan. Itu yang dikatakan oleh orang-orang yang aku dengar selama ini. Kau akan terbayang oleh seseorang yang kau cintai. Saat makan, tidur kau akan merasa tidak nyaman karena terus terpikirkan olehnya. Itu semua benar, aku telah merasakan apa yang dialami oleh banyak orang saat jatuh cinta. Merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta untuk pertama kalinya di hidupku. Hanya saja aku tidak berbahagia ataupun merasa senang. Hanya sakit yang aku rasakan.

Kenapa aku harus mencintai orang yang telah dimiliki oleh orang lain?

Kenapa aku harus mencintai orang yang mencintai orang lain?

Kenapa aku harus mencintai orang yang aku tahu tidak akan bersanding denganku?

Kenapa aku harus jatuh cinta padanya?

Pernahkah kau merasa bahwa ini semua tidak adil untukmu saat kau mencintai orang yang jelas-jelas tidak akan bisa kau miliki? Kenapa harus sesakit ini mencintai? Kenapa harus sesakit ini jatuh cinta untuk pertama kalinya?

Aku sering sekali mendengar seseorang yang jatuh cinta pada seseorang yang telah memiliki kekasih. Mereka mengeluh karena hanya sakit yang ia dapat. Namun mereka masih bertahan dengan perasaan yang mereka miliki. Mereka memilih untuk memperjuangkan perasaannnya daripada membuang rasa cintanya begitu saja. Sungguh menggelikan.

Bahkan aku menganggap mereka semua bodoh. Kenapa harus bertahan saat merasa sakit? Kenapa tidak pergi saja dan melupakan semuanya? Bukankah ada banyak manusia di bumi ini yang bisa dipilih untuk menjadi kekasih?

Kini aku mengerti kenapa mereka memutuskan untuk bertahan dengan perasaan yang dimilikinya. Karena melupakan tidak semudah mencintai. Karena melupakan justru akan membuat kita semakin merasa sakit.

Aku baru mengerti sekarang dan aku sungguh menyesal telah mengecap mereka bodoh karena kini aku tidak ada bedanya dengan mereka. Mereka yang bertahan adalah mereka yang kuat, yang berani memperjuangkan perasaannya. Tidak peduli berakhir seperti apa, tidak peduli sesakit apa.

Haruskah aku bertahan dan memperjuangkanmu Sungmin?

Kyuhyun POV End

.

.

'Kau sudah tiba di apartemen?'

"Sudah sejak 15 menit yang lalu."

'Apa kau baik-baik saja Sungmin?

"Aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

'Aku akan ke apartemenmu sekarang Sungmin. Aku sangat mengkhawatirkanmu.'

"Tidak perlu hyuk. Aku mau langsung istirahat saja."

'Ck, padahal aku sedang kesepian. Donghae belum pulang.'

"Sungguh aku minta maaf bukan maksudku untuk—"

'Iya iya Sungmin aku mengerti. Baiklah kau istirahat saja ya, jika ada apa-apa hubungi aku saja.'

"Nde."

'Yasudah kututup dulu teleponnya.'

Begitu sambungan terputus Sungmin segera melemparkan asal ponselnya ke atas ranjang empuk miliknya. Ia mengikat rambutnya asal-asalan lalu menggeser pintu balkon kamarnya kemudian keluar untuk menghirup udara segar. Beruntung terdapat tumbuh-tumbuhan yang terdapat dibalkonnya sehingga ia tetap bisa menikmati udara segar yang keluar dari tumbuhan itu walaupun saat ini cuaca di Seoul sangat panas.

Kyuhyun.

Pikirannya kembali mengarah pada lelaki dengan sejuta pesona itu. Tanpa ia sadari sebuah senyuman kecil tersungging dibibirnya saat mengingat wajah tampan lelaki yang mampu menggetarkan hatinya.

Namun dalam sekejap senyuman itu lenyap saat ia mengingat fakta yang entah mengapa membuat hatinya merasa sakit.

Pernahkah kau tiba-tiba mencintai orang lain walau kau telah memiliki sebuah cinta yang tersemat dihatimu bertahun-tahun lamanya? Jika pernah bukankah berarti itu sama saja sebuah pengkhianatan?

Beberapa orang menganggap hal ini memang sebuah pengkhianatan, tapi bagaimana dengan Sungmin, wanita yang tengah menatap pemandangan kota Seoul dari atas balkon apartemen mewahnya?

Sungmin, wanita itu telah merubah persepsinya mengenai apa yang ia rasakan terhadap Kyuhyun. Jika semula ia menganggap perasaannya salah kepada Kyuhyun, kini wanita cantik itu justru tidak menolak terhadap apa yang dirasakannya kepada lelaki itu. Ia tidak akan menjadi munafik lagi dengan mengingkari apa yang dirasakannya kini. Apa yang dirasakannya terhadap Kyuhyun dalah nyata dan tidak salah. Ia telah jatuh cinta pada Kyuhyun. Hanya waktu dan keadaan saja yang salah memilih Sungmin memiliki perasaan terhadap Kyuhyun.

Sungmin mengumpat pelan. Betapa jahatnya ia menjadi seorang istri yang bisa-bisanya jatuh cinta dengan lelaki lain selain suaminya. Terlebih pula jika lelaki lain itu adalah saudara kandung sang suami. Ia merasa telah mengingkari janji suci pernikahan yang ia ucapkan saat menikah dulu.

Ia mengepalkan tangannya merasa gagal menjadi seorang istri.

'Guixian maafkan aku..'

.

.

Donghae menekan digit demi digit password apartemennya. Setelah terdengar bunyi 'ting' ia segera membuka pintu tersebut kemudian masuk kedalam. Ia mencium bau harum makanan yang membuat perutnya menjadi lapar.

Ia lalu melangkah menuju sumber tersebut dan tersenyum mendepati sang istri sedang menata makanan diatas meja.

"Kau sudah pulang Hae? Kebutulan sekali." Eunhyuk tersenyum melihat Donghae yang sedang melepas jaket kulit mahalnya.

"Kebetulan sekali aku lapar." Ujar Donghae sambil meraba-raba perutnya dengan gerakan memutar.

"Duduklah aku akan mengambilkanmu makanan."

Maka tanpa banyak kata lagi Donghae segera duduk dan menatap penuh sayang Eunhyuk yang tengah menyiapkan makanan untuknya.

Ia tersenyum dan merasa beruntung memiliki Eunhyuk. Istrinya itu sangat perhatian sekali padanya. Selain itu Eunhyuk juga merupakan sosok wanita yang manis walaupun terkadang sikap urakan keluar dari dalam diri wanita itu namun Donghae tetap mencintainya. Eunhyuk adalah eunhyuk. Tidak peduli wanita itu seperti apa Donghae akan selalu mencintainya. Berbeda dengan Sungmin yang berani mengkhianati Guixian.

Mengingat Sungmin dan pengkhianatannya membuat emosi Donghae kembali naik. Ia tanpa sadar mengepalkan telapak tangannya dan mengabaikan tatapan Eunhyuk yang menatapnya dengan bingung.

"Kau kenapa Hae?" Eunhyuk mengguncang pelan bahu Donghae dan berhasil membuat pria itu kembali sadar. Ia menatap Eunhyuk dan menggeleng pelan. Lalu menunduk dan melihat makanannya telah siap kemudian memakannya.

Selama mereka makan tampak sekali keheningan melanda mereka. Ini sedikit membuat Eunhyuk heran. Biasanya Donghae akan sesekali mengajaknya berbicara untuk membahas apapun. Namun kini lelaki itu terdiam dengan makanannya dan Eunhyuk melihat dengan jelas bahwa kegelisahan tengan meliputi lelaki yang memiliki marga sama dengannya itu.

"Aku selesai."

Donghae meraih gelas berisi air putih lalu meneguknya.

"Hae apa ada yang menggangu pikiranmu?" tanya Eunhyuk setelah ia berusaha menahan keingintahuannya akan sikap Donghae sejak tadi.

Donghae memandang Eunhyuk sejenak kemudian menghela nafas. Percuma juga ia menyembunyikan apa yang ia rasakan jika Eunhyuk tetap akan mengetahuinya. Lelaki itu memang tidak pandai menutupi sikapnya apalagi jika didepan Eunhyuk. Wanita itu sangat mengerti akan dirinya.

"Eunhyuk~ah menurutmu apa Sungmin akan mengkhianati Guixian?" tanya Donghae yang membuat Eunhyuk menatapnya heran.

"Apa? Tentu saja tidak. Kau ini berbicara apa huh?"

"Aku hanya khawatir. Guixian semakin sibuk, sebagai seorang wanita yang normal Sungmin akan merasa sangat kesepian. Akan tidak mungkin jika ia melakukan perselingkuhan dengan pria lain."

Eunhyuk berdiri dari duduknya lalu mendekat ke Donghae dan memeluknya.

"Sungmin tidak seperti itu Hae. Ia memang merasa sangat kesepian akibat Guixian yang selalu sibuk. Tapi ia tidak pernah melakukan perbuatan seperti itu Hae. Jika Sungmin ingin selingkuh ia sudah melakukannya sejak dulu."

"Tapi aku melihat ia berciuman dengan Kyuhyun saat aku meneleponmu beberapa hari yang lalu saat di Jeju."

Kalimat yang keluar dari bibir Donghae membuat Eunhyuk melepaskan pelukannya pada lelaki itu dan menatap Donghae seolah—apa kau yakin dengan apa yang kau lihat—dan Donghae hanya mengangguk pelan.

Eunhyuk menghela nafas pelan. Sejujurnya ia tidak mau percaya dengan apa yang diucapkan Donghae mengenai Sungmin karena ia mengenal Sungmin lebih lama jika dibanding ia mengenal Donghae. Namun Donghae adalah suaminya, tidak mungkin ia tidak percaya pada lelaki itu.

"Walaupun itu pada malam hari tapi aku berani bersumpah bahwa aku benar-benar melihat mereka berciuman." ucap Donghae pelan.

"Aku dari kantor Kyuhyun tadi memperingatinya agar ia tidak macam-macam dengan Sungmin. Aku mengatakan akan mengawasinya." Lanjut Donghae.

"Lalu apa tanggapan dia?" ujar Eunhyuk penasaran.

"Dia mengelak dan aku entah kenapa membenarkan perkataannya—"

"Perkataan apa?" sahut Eunhyuk cepat.

"Jika dia berselingkuh dengan Sungmin ia pasti akan bermesra-mesraan dengan Sungmin."

Eunhyuk terdiam lalu tangannya terulur untuk membelai rambut Donghae.

"Aku tidak tau apa yang terjadi antara Kyuhyun dan Sungmin. Namun aku akan menanyakannya pada Sungmin nanti. Jangan berpikir macam-macam lagi. Aku tidak mau kau merasa terbebani."

"Aku tidak bisa diam saja jika ini menyangkut Guixian." Ucap Donghae.

"Aku tahu Hae. Kau sangat menyayangi Guixian dan menganggap ia seperti adikmu sendiri maka dari itu kau mengkhawatirkan Kyuhyun dengan Sungmin." Ujar Eunhyuk yang membuat Donghae terdiam.

"Aku akan menanyakannya langsung nanti pada Sungmin agar membuatmu tenang." Ujar Eunhyuk lembut kemudian ia kembali memeluk Donghae. Berusaha menenangkan suami tercintanya agar semua akan baik-baik saja walaupun sebenarnya ia sendiri juga tidak sedang baik-baik saja.

'Ya Tuhan Sungmin..'

.

.

Dua minggu berlalu hubungan Kyuhyun dan Sungmin semakin dekat saja. Berbeda dengan hubungan Guixian dan Sungmin yang semakin renggang karena jadwal Guixian yang super sibuk.

Jika ada waktu Kyuhyun akan menyempatkan diri untuk mengunjungi Sungmin. Walau awalnya mereka begitu canggung satu sama lain. Mereka berdua selalu kemana-mana jika bersama. Seperti menonton film dibioskop, bermain ditaman hiburan, bahkan Kyuhyun dengan setianya menunggui dan menemani Sungmin di salon. Beruntung Kyuhyun memiliki otak yang cerdas sehingga ia bisa dengan mudah menyelesaikan pekerjaannya sehingga saat sedang bersama Sungmin ia tidak merasa terbebani akan tugas kantor.

Bagi Kyuhyun apa yang ia rasakan kepada Sungmin semakin kuat dan besar. Ia benar-benar mencintai wanita itu dan tidak bisa melupakannya. Sulit untuknya menghapus bayang-bayang Sungmin. Sementara apa yang dirasakan Sungmin untuk Kyuhyun tidaklah jauh berbeda dengan apa yang dirasakan Kyuhyun padanya. Rasa itu semakin ada dan semakin nyata.

Jauh didalam kedua hati mereka tersimpan rasa cinta yang begitu besar. Namun mereka berdua lebih memilih menyimpannya dan tidak saling mengutarakan satu sama lain.

"Jadi kau mau pilih yang mana?"

Sungmin bertanya pada lelaki bertubuh jangkung yang sedang mengamati dan memilah jas-jas yang berada didepannya. Saat ini mereka berdua sedang berada ditoko pakaian.

"Bisakah kau memilihkannya untukku Ming?" pinta Kyuhyun.

"Tidak masalah."

Lalu tangan lentik Sungmin bergerak untuk memilah jas-jas yang berderet rapi didepannya. Ia mengerucutkan bibirnya lucu dan menggeleng pelan saat melihat jas yang dirasa tidak cocok dengan Kyuhyun. Begitu fokusnya ia memilih jas untuk Kyuhyun sampai ia tidak sadar bahwa lelaki itu tengah memperhatikannya.

Kyuhyun begitu terpana dengan kecantikan Sungmin. Wanita itu sungguh luar biasa. Dengan segala sikapnya yang alami dan tanpa dibuat-buat membuat Kyuhyun semakin jatuh cinta terlalu dalam kepada Sungmin.

"Kurasa yang ini bagus. Kau akan semakin terlihat tampan saat memakainya."

Sungmin memperlihatkan jas berwarna abu-abu kepada Kyuhyun dan tanpa ia duga Kyuhyun langsung menyetujuinya.

"Baiklah. Aku akan langsung membayarnya."

"Apa? Kau tidak mau mencobanya terlebih dahulu?" Tanya Sungmin heran. Pasalnya ia tidak tahu apakah jas itu sesuai dengan ukuran tubuh Kyuhyun.

"Tidak perlu Sungmin. Aku percaya denganmu." Ujar Kyuhyun lembut membuat pipi Sungmin merona membuat Kyuhyun tertawa melihatnya.

"Kau ingin kemana setelah ini?" tanya Sungmin saat mereka telah selesai membayar.

"Kau yang ingin kemana hm?" tanya balik Kyuhyun.

"Ish aku kan bertanya lebih dulu padamu." Ujar Sungmin kesal.

"Aku free setelah ini."

"Memang kau tidak ada tugas di kantor ya Kyu?"

Kyuhyun menggeleng pelan lalu menatap Sungmin. "Aku selalu menyelesaikan pekerjaanku terlebih dahulu jika akan bertemu denganmu."

Sungmin mengangguk mengerti.

"Aku ingin makan es krim Kyu." Ujar Sungmin.

"Baiklah ayo kita ke toko es krim."

Mereka berdua bergegas menuju ke parkiran mobil lalu segera menuju ke toko es krim.

Setelah mereka tiba disana, Sungmin duduk dikursi paling pojok dekat jendela. Ia menunggu Kyuhyun yang memesankan es krim favoritnya.

Tak lama kemudian ia melihat Kyuhyun berjalan menghampirinya dengan dua porsi es krim besar di atas nampan yang ia bawa.

"Terimakasih Kyu."

"Tidak masalah Sungmin."

Mereka berdua sibuk memakan es krim dan sesekali bercanda. Hingga tanpa mereka berdua sadari hujan tiba-tiba saja mengguyur kota Seoul.

"Untung kita berada didalam ya Kyu." Ujar Sungmin sambil menatap pemandangan diluar jendela. Beruntung ia memilih tempat duduk di dekat jendela sehingga ia bisa melihat bagaimana derasnya hujan turun.

"Kau suka hujan Ming?" tanya Kyuhyun.

"Tidak. Kata Ibuku hujan membuat kita basah." Ujar Sungmin polos yang membuat Kyuhyun terkekekeh.

"Aku suka hujan." Ucap Kyuhyun.

"Kenapa?"

"Karena hujan setiap kenangan akan kembali berputar di otakku."

"Kenangan? Kenangan dengan kekasihmu?" Sungmin mengecilkan suaranya pada kalimat terakhir. Ia begitu berat mengucap kalimat tersebut dan akan lebih berat lagi jika ia mendengar jawaban 'ya' dari Kyuhyun.

"Bukan. Kenangan hidupku. Ada hal-hal terkadang yang harus dikenang dan terkadang kita melupakannya begitu saja. Namun saat hujan turun tiba-tiba saja kau menjadi mengingatnya." Ujar Kyuhyun membuat Sungmin terperangah.

"Kau percaya hal-hal seperti itu Kyu?"

"Tentu karena aku sering mengalaminya. Aku percaya sama seperti kau yang percaya pada hujan yang membuatmu basah."

"Sial." Sungmin mengumpat pelan dan mengerucutkan bibirnya lucu.

"Jangan mengejekku Cho."

"Kau juga Cho, Sungmin." Balas Kyuhyun tidak mau kalah.

"Aku tidak menyangka, kukira kau seperti CEO lainnya yang kaku dan membosankan."

"Tidak semua CEO seperti itu Ming. Ya memang ku akui aku sering bersikap seperti itu jika dikantor, namun akan berubah saat aku bersama orang terdekatku."

"Seperti kekasihmu?" Ujar Sungmin tiba-tiba yang menyebut 'kekasih'.

'Sungmin bodoh.'

"Aku tidak punya kekasih Sungmin." Ujar Kyuhyun lembut dan menatap Sungmin dalam, membuat wanita itu merasakan jantungnya berdetak jauh lebih kencang.

"Benarkah? Kau sangat tampan Kyuhyun, usiamu juga sudah pantas untuk menikah."

Sungmin merutuki dirinya yang benar-benar ingin tau hal pribadi Kyuhyun. Namun tidak dapat dipungkiri ia begitu penasaran dengan jawaban Kyuhyun.

"Sebenarnya aku sedang jatuh cinta." Ucap Kyuhyun yang membuat Sungmin terkejut.

"Benarkah? Dengan siapa?"

Kyuhyun tersenyum dan menatap Sungmin dalam. Mata elangnya berkata seolah-olah ia sedang menyampaikan apa yang ia rasakan.

Sungmin yang ditatap Kyuhyun seperti itu menjadi salah tingkah dan tersenyum kikuk.

"Kenapa hanya memandangku? Beritahu aku Kyu!" Desak Sungmin pada Kyuhyun.

"Kau tidak perlu tahu noona." Ucap Kyuhyun.

"Tsk! Pelit! Yasudah jika kau tidak memberitahuku kau harus membayar es krim pesananku, aku tidak mau tau dan tidak ada penolakan!" Ucap Sungmin kesal dan menatap Kyuhyun tajam. Kyuhyun yang melihatnya bukannya takut malah terkekeh melihat ekspresi Sungmin yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Aku ini sedang marah, kenapa kau malah tertawa eoh?" Ucap Sungmin tidak terima.

"Kau menyebut kau sedang marah hm? Oh astaga Sungmin.."

Kyuhyun semakin tertawa mengabaikan Sungmin yang semakin kesal dengannya.

"Yak Cho Kyuhyun berhenti tertawa kau atau aku akan—"

"Bisakah kami duduk disini?"

Ucapan Sungmin terhenti saat sebuah suara yang sangat ia kenal menyapa telinganya. Ia mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat Guixian dengan seorang wanita yang ia ketahui sebagai Seohyun sedang mengapit mesra lengan Guixian.

Kyuhyun yang melihat Sungmin terkejut segera pindah kesamping Sungmin setelah sebelumnya ia duduk didepan Sungmin. Kemudian ia mempersilahkan Guixian dan Seohyun duduk didepan mereka.

"Terima kasih sudah mengijinkan kami hyung." Ujar Guixian menatap Kyuhyun.

Entah kenapa Kyuhyun merasa saat ini tatapan yang Guixian layangkan padanya sangatlah mengintimidasinya dan jujur saja itu membuat Kyuhyun merasa aneh.

"Oh astaga Guixian Oppa aku tidak menyangka bahwa kau dan saudara kembarmu ini benar-benar mirip." Ucap Seohyun.

"Tentu saja Seo, kami berdua memang sangat mirip." Ujar Guixian menimpali Seohyun tanpa mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun.

"Jadi kau dan Sungmin sedang kencan disini ya hyung?" tanya Guixian. Ia sengaja menekankan kata kencan pada kalimatnya.

"Tidak. Aku dan Sungmin hanya mampir sebentar lalu kemudian hujan turun dan membuat kami menunggu disini lebih lama." Ujar Kyuhyun tenang. Berbeda dengan Sungmin yang perasaannya campur aduk karena melihat Guixian tengah bersama wanita lain dan jangan lupakan pandangan Guixian kepadanya yang seolah ingin menusuknya.

"Jadi siapa wanita cantik ini?" tanya Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada Seohyun yang berada tepat didepannya.

"Ah perkenalkan oppa aku Seo Joo Hyun, tapi kau bisa memanggilku Seohyun." ujar Seohyun senang. Ia sangat senang bisa bertemu secara langsung dengan saudara kembar Guixian, lelaki yang amat ia gilai. Ia bisa dengan jelas melihat betapa miripnya Kyuhyun dengan Guixian. Diam-diam wanita bermarga Seo itu mengakui bahwa kharisma Kyuhyun lah yang jauh lebih kuat. Kyuhyun juga lebih tampan dibandingkan dengan Guixian. Namun itu semua tidak akan mengubah perasaannya pada Guixian karena sebenarnya wanita itu benar-benar mencintai Guixian.

"Aku Cho Kyuhyun, kau bisa memanggilku Kyuhyun dan aku akan memanggilmu Seohyun." ucap Kyuhyun membuat Seohyun menyunggingkan senyum manisnya.

"Aku lebih suka memanggil Seohyun dengan panggilan Seonnie." Ujar Guixian sambil menatap Seohyun lembut.

Sungmin, wanita itu rasanya benar-benar ingin menangis sekarang saat melihat tatapan yang Guixian berikan pada Seohyun sama seperti saat Guixian menatapnya.

Kyuhyun yang mengetahui kegelisahan dihati Sungmin segera menggenggam tangan Sungmin dibalik meja. Kyuhyun meremas lembut tangan Sungmin seolah menguatkan bahwa semua akan baik-baik saja.

Sungmin mengamati wanita didepan Kyuhyun tersebut. Ia mengingat-ngingat wajah wanita itu. Seketika matanya membulat saat ia mengingat sesuatu.

Bukankah itu Seohyun wanita yang tergila-gila pada Guixian dan sering diceritakan Guixian padanya? Tiba-tiba sebuah perasaan tidak enak datang menghampiri Sungmin.

"Sebenarnya kalian disini sedang apa?" tanya Kyuhyun.

"Tentu saja berkencan. Memangnya apalagi hyung?" jawab Guixian membuat Kyuhyun, Sungmin serta Seohyun terkejut.

"Oppa—"

"Kenapa Seo? Bukankah itu yang kita lakukan hm?" Guixian merangkul bahu Seohyun dan menatap pasangan didepannya dengan pandangan datar.

"Sebenarnya ada apa dengan hubungan kalian?"

Kali ini Sungmin memberanikan diri untuk bertanya.

Guixian menatap Sungmin tajam kemudian Kyuhyun. Ia menyeringai kemudian.

"Aku dan Seohyun baru saja berpacaran."

.

.

Guixian membanting pintu apartemen kasar lalu mengikuti Sungmin yang lebih dulu masuk kedalam.

"Jadi ini kerjaanmu selama aku tidak ada eoh? Berkencan dengan lelaki lain?" tanya Guixian setengah membentak Sungmin.

"Dia bukan lelaki lain. Dia kakakmu." Ucap Sungmin memandang Guixian kesal.

"Tapi kau berkencan dengannya. Aku tidak suka!"

"Aku tidak berkencan dengannya Guixian, kami hanya makan es krim bersama."

"Bohong."

"Kau tidak percaya padaku ya?"

Sungmin menatap Guixian kecewa.

"Aku tidak suka melihatmu bermesraan dengan pria lain Sungmin."

"Lalu apa bedanya denganmu? Kau juga pergi bersama Seohyun bahkan kalian berpacaran." Sungmin menahan air matanya mati-matian. Ia sungguh merasa sakit hati saat mengetahui bahwa suaminya tega mengkhianatinya.

"Kau berani melawanku ya sekarang?" tanya Guixian. Ia mendekati Sungmin dan mencengkram kasar bahu istrinya.

"Lepaskan Guixian, ini sakit!" seru Sungmin.

"Kau tahu aku begitu kalap saat mengetahui kau dan Kyuhyun hyung berdua-duaaan di kedai es krim. Kau tahu aku merasa seperti dipermainkan! Lalu apa salahnya jika aku mengajak kekasihku untuk bergabung juga dengan kalian?"

"Aku dan dia hanya makan es krim tidak lebih, sungguh percayalah!"

"Kau saja bisa bermesraan dengan lelaki lain, kenapa aku tidak?"

Runtuh sudah pertahanan Sungmin. Ia menangis saat mendengar apa yang dikatakan Guixian. Suaminya itu tidak percaya padanya dan lebih memilih menomor satukan emosinya daripada penjelasannya. Sungmin merasa sakit hati. Terlebih saat mendengar dengan mudahnya Guixian menyebut Seohyun adalah kekasihnya.

"Kau tidak mengerti Guixian. Aku selalu merasa sendirian saat kau tidak ada, lalu apa salahnya aku mengajak Kyuhyun? Bukankah kau yang menyuruh kami untuk berpura-pura sebagai sepasang suami-istri? Kenapa tiba-tiba kau bersikap seperti ini? Kau sebenarnya mau apa!" ujar Sungmin dengan suara lebih keras membuat cengkraman Guixian pada bahunya sedikit berkurang.

"Apa salahnya jika aku pergi dengannya? Eunhyuk sedang sibuk. Eomma sedang ada acara. Aku tidak punya teman dekat disini. Lalu apa salahnya jika aku dan Kyuhyun pergi bersama? Lalu aku harus pergi sendiri eoh? Kau kira menyenangkan selalu sendiri? Aku bukan hanya sendirian, tapi aku juga kesepian!" ucap Sungmin memandang Guixian tajam.

"Aku sudah mencoba menelponmu tadi namun nomermu tidak aktif. Aku tidak tahu kau kemana, tapi aku tetap meninggalkan pesan untukmu bahwa aku akan pergi dengan Kyuhyun. Aku selalu melaporkan apapun kegiatanku padamu, dengan siapa aku akan pergi. Lalu bagaimana denganmu? Kau sibuk dengan jadwalmu, tidak pernah ada waktu untukku, tidak pernah mengabariku. Aku tidak pernah tahu apa yang kau lakukan di luar sana. Aku tidak tahu suamiku dengan siapa di luar sana. Sekalinya kau muncul tiba-tiba dengan perempuan lain yang kau bilang sebagai kekasihmu. Kau tidak tahu betapa sakitnya aku!"

Guixian melepaskan cengkramannya pada bahu Sungmin dan menatap istrinya dengan pandangan bersalah. Dilihatnya Sungmin yang menutup wajahnya yang menangis dengan kedua telapak tangannya. Ingin rasanya ia memeluk Sungmin dan meminta maaf atas perlakuannya, namun kakinya tiba-tiba terasa sulit untuk digerakkan.

Perkataan Sungmin seolah menampar dan menyadarkannya bahwa selama ini betapa buruknya ia menjadi seorang suami. Ia akui memang ia semakin sibuk dengan jadwalnya dan jarang memberi kabar kepada istrinya tersebut. Ia tahu Sungmin merasa sangat kesepian, namun ia tidak tahu jika Sungmin sekesepian ini.

"Sungmin maafkan aku."

Sungmin semakin menangis dan menutup rapat wajahnya. Untuk pertama kalinya ia tidak mau melihat wajah Guixian.

Lelaki ini sudah melukai perasaannya. Tidak tahukah bahwa selama ini Sungmin selalu diam dan bersabar menerima kesibukan Guixian, namun lelaki itu malah menuduh Sungmin. Padahal jelas sekali lelaki itu membawa wanita lain dan dikenalkan kepada Sungmin bahwa wanita itu adalah kekasihnya.

Sungmin bukanlah wanita yang munafik. Ia juga merasa bersalah mengkhianati perasaannya kepada Guixian. Ia memang jatuh cinta dengan Kyuhyun, namun didalam dirinya sudah berkomitmen tidak akan menjalin hubungan dengan Kyuhyun. Ia hanya membiarkan perasaannya pada Kyuhyun mengalir begitu saja dan ia juga membiarkan dirinya untuk mengikuti alur perasaannya. Namun sungguh ia tidak berani mengandai-andai dan membayangkan bahwa ia dan Kyuhyun kelak akan bersama. Ia tidak akan meninggalkan Guixian dan menjalin hubungan dengan pria lain dibelakang suaminya itu.

"Tinggalkan aku Guixian. Aku ingin sendiri." Pinta Sungmin kepada Guixian membuat lelaki itu membulatkan matanya.

"Sungmin aku—"

"Tidakkah kau mengerti Guxian? Aku ingin sendiri."

Dengan derai air mata Sungmin memohon kepada Guixian yang berdiri tidak jauh darinya. Ia bisa melihat dengan jelas bahwa lelaki itu mendesah kecewa dan terdapat sebuah penyesalan di mata onyxnya. Guixian berbalik menjauhi Sungmin kemudian hilang dari pandangan wanita itu.

Saat merasa Guixian benar-benar sudah pergi, tubuh wanita itu merosot dan terduduk dilantai. Ia menangis semakin keras seolah ingin mengeluarkan rasa sesak yang berada dihatinya. Ia membutuhkan sandaran sekarang dan entah kenapa hanya Kyuhyunlah yang kini berada dipikirannya. Maka ia segera menghapus air matanya dengan kasar dan mengirim pesan pada Kyuhyun untuk datang ke apartemennya.

Tidak perlu menunggu lama bel apartemen Sungmin berbunyi keras membuat Sungmin tersadar dari lamunannya. Ia segera mengambil tisu yang tak jauh darinya dan membersihkan sisa-sisa air mata.

"Sungmin apa yang terjadi?"

"Hiks Kyuhyun.."

.

.

TBC

.

.

Halo jumpa lagi (:

Ada yang masih inget FF ini?

Gak ada ya? Iya paham kok hehe (:

Terlalu lama update ya jadi gini, bener-bener minta maaf ya TT

Spesial update buat JOY DAY yeay \(*.*)/

Happy KyuMin Day maafkan aku kalo masi berdelusi gini terserah mau ngomong apa sih, aku masih percaya sama KyuMin kok.

Banyak yg udah berhenti jadi JOYers, banyak yang udah berhenti percaya. But no problem, percayai apa yang dipercayai aja itu hak kalian (:

Maaf kalau kebanyakan typo, efek lama gak nulis ff ):

Yg send pesen ke inbox aku maaf ya ga sempet aku bls, bukannya mau sombong atau apa tapi aku juga baru tau kalian inbox aku nanyain ff ini trus makanya aku langsung capcus ketik ff ini :'

Ini aja aku ketik semalem selama 4jam loh :D

Sekalian mau ngucapin minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir batin :D

Jangan lupa review nya ya, sampai ketemu di next chap ^^

darkyuc—