Title: When You Came

Cast :

Cho Kyuhyun/Cho Guixian (28 y.o)

Lee Sungmin (26 y.o)

Lee Hyukjae (27 y.o)

Lee Donghae (29 y.o)

Pair : KyuMin/GuiMin and other.

Disclaimer : Cast bukan milik saya. Saya hanya meminjam nama mereka. FF ini murni dari pemikiran saya.

Summary : Sungmin yang merupakan istri dari Superstar Korea,Cho Guixian selalu merasa kesepian akibat jadwal suaminya yang sangat padat. Namun semua berubah saat Kyuhyun saudara kembar suami yang super mesum datang.

Warning: KyuMin FF | GS | TYPO (S)|GAJE

Genre : Hurt/Comfort

Rate : T +

Length : Chaptered

.

.

Don't Bash | Don't Plagiarized

.

.

Happy Reading )/

.

.

CH 01

.

.

Ciuman yang semula penuh kerinduan itu kini berubah menjadi ciuman panas. Mereka saling memagut dan melumat dengan rakus. Lidah mereka saling bertaut dan membelit satu sama lain. Suara kecipak saliva pun tak terelakkan memenuhi ruang yang menjadi saksi bisu sepasang suami istri bercumbu itu.

Perlahan lengan kekar pria itu membuka satu hingga dua kancing kemeja istrinya hingga menampakkan dada mulus nan putih seputih susu milik sang istri. Ia melepas sejenak kulumannya pada bibir istrinya lalu beralih menuju leher jenjang sang istri.

"Akhh"

Sungmin—sang istri mulai mengeluarkan desahan pertamanya saat lidah terampil sang suami—Guixian menjilati leher jenjangnya serta menggigit-gigit kecil hingga menimbulkan tanda berwarna merah yang tidak akan hilang satu atau dua hari.

Tidak sampai disitu, tangan terampil Guixian juga perlahan namun pasti meremas kedua payudara Sungmin yang sudah nampak dari luar. Hal itu menyebabkan Sungmin semakin mendesah hebat.

Bibir tebalnya kembali melumat kasar bibir sang istri. Terus melumat dan melumat seakan tak pernah juga tidak tinggal diam masih setia meremas payudara istrinya yang menjadi favoritnya.

"Eungh~hh"

Sungmin merasa persediaan oksigen di paru-parunya semakin menipis maka ia mendorong pelan tubuh suaminya hingga menyebabkan tautan panas diantara mereka terlepas.

Guixian berdecak sebal saat tiba-tiba Sungmin menghentikan aktivitasnya. Ingin sekali rasanya ia berteriak marah pada Sungmin yang dengan seenaknya menghentikan ini semua. Hell! Dia sangat merindukan Sungmin setelah beberapa hari ini tidak bertemu.

Namun saat melihat wajah istrinya yang memerah seperti antara kekurangan oksigen atau menahan nafsu lelaki bermarga Cho tersebut mengurungkan niatnya untuk memarahi Sungmin.

Sebaliknya, ia justru semakin terpesona dengan sang istri. Gairahnya semakin memuncak. Maka ia kembali mendekap Sungmin dan berniat mencium kembali Sungmin sebelum suara ponsel itu menganggu mereka.

Dengan malas Guixian mendial ponsel canggihnya dan mengangkat ponsel nya.

"Ya?"

"..."

"Sekarang? Bukankah kau bilang aku free?"

"..."

"Aish! Baiklah aku akan kesana!"

PIP

Lelaki itu mendesah kesal lalu memperhatikan sang istri yang tengah sibuk membenarkan baju yang berantakan akibat perbuatannya.

Merasa diperhatikan, Sungmin mendongak dan mendapati Guixian yang tengah menatapnya sendu.

"Kenapa hum?" Jemari lentiknya terulur ke depan membelai pipi Guixian yang tirus.

"Sungmin—maafkan aku."

"Kau akan pergi lagi?" Tanya Sungmin was-was. Perasaannya tengah kalut sekarang. Ia takut jika suami yang baru saja ia temui setelah beberapa hari tidak bertemu itu pergi meninggalkannya lagi.

"Ya. Donghae hyung bilang aku ada pemotretan." Jawab Guixian lesu.

"Pemotretan? Bukankah kau bilang kau free hari ini?"

"Iya tadinya. Tapi Donghae hyung bilang model yang ada pada pemotretan iklan ini membatalkan secara tiba-tiba. Dan sebagai gantinya pemilik iklan memintaku untuk menggantikannya. Sayang maafkan aku~" Guixian menjulurkan tangannya membelai rambut istrinya. Ia menatap Sungmin sedih. Sejujurnya ia tidak mau meninggalkan Sungmin lagi. Ia sangat merindukan istrinya yang sangat ia cintai tersebut. Jika boleh memilih, ia akan mengabaikan Donghae yang menelfonnya dan kembali melanjutkan aktivitasnya dengan Sungmin yang sempat tertunda. Namun apalah daya, tuntutan profesionalitas lah yang mau tidak mau ia harus menerima semuanya.

Sungmin menghela nafas lelah. Ia menatap wajah sang suami yang menikahinya empat tahun yang lalu itu. Ia kecewa saat ini. Tentu saja. Namun ia tidak akan menunjukkan kekecewaannya di depan Guixian. Perlahan senyum manisnya terpatri di wajahnya. Ia meraih tangan Guixian dan mengecupnya pelan.

"Lalu kenapa kau masih disini hm? Pergilah sayang~ Donghae oppa pasti akan marah jika kau tak segera kesana." Jawab Sungmin lembut membuat Guixian melotot tak percaya.

"Sungmin—kau serius? Maksudku—kau tidak marah?" Jawab Guixian tak percaya.

"Tsk! Sudah sana!"

Guixian lalu berdiri dan memakai jaketnya dan tak lupa sepatunya. Ia memeluk Sungmin erat dan tak lupa ia mengecup lembut kening Sungmin.

"Aku berjanji jika semua sudah selesai aku akan pulang."

Sungmin mengangguk. "Jaga dirimu baik-baik hm?"

"Ish! Seharusnya aku yang mengatakan itu padamu. Jika ada apa-apa hubungi aku segera. Jika tidak bisa menghubungiku, hubungi eomma. Atau jika kau kesepian kau bisa menginap di rumah eomma. Atau—"

"Ish cepatlah!" Sungmin memotong ucapan Guixian membuat lelaki itu terkekeh pelan.

Ia kembali mengecup bibir istrinya. "Aku pergi sayang. Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

Perlahan lelaki jangkung itu melangkahkan kakinya keluar dari apartemen yang mereka tempati. Andai saja ia mau berbalik maka ia akan melihat wajah sang istri yang tengah berusaha menahan tangisannya.

BLAM

Dia telah pergi. Cho Guixian sang suami yang ia sangat cintai itu telah meninggalkannya lagi setelah beberapa hari tidak bertemu. Cho Guixian—suaminya itu merupakan penyanyi sekaligus aktor dan model yang saat ini namanya tengah naik daun. Namanya begitu di elu-elukan dikalangan masyarakat. . Di usianya yang belum memasuki tiga puluh tahun lelaki itu sudah tergolong lelaki yang sukses. Wajah tampannya terpajang di poster besar di pinggir jalan bahkan sampul-sampul majalah berkelas juga terhiasi wajah tampannya. Cho Guixian memang sempurna—setidaknya itulah yang dipikiran orang-orang. Bagaimana tidak,selain memiliki wajah yang tampan ia juga memiliki suara emas yang sanggup membuat para remaja khususnya gadis meleleh.

Sungmin menunduk sedih. Pertahanannya telah runtuh. Ia meneteskan air mata yang sedari tadi ia tahan di depan sang suami. Ia menangis sesenggukan. Ia sadar seharusnya ia tidak boleh menangis. Ini sudah menjadi resikonya dan Sungmin tau itu. Menjadi istri dari seorang Superstar memang harus seperti ini. Jarang bertemu, berkomunikasi hanya lewat ponsel sehingga harus memendam kerinduan yang lama. Ia tahu betul resiko yang ia dapatkan menjadi istri Guixian.

Namun Sungmin hanyalah Sungmin. Wanita itu tetaplah wanita biasa. Wanita yang membutuhkan perhatian suaminya yang selalu menemaninya saat ia merasa bosan dan kesepian.

Sungmin meremas rambutnya frustasi. Isakan-isakan masih terdengar di bibir pinkish alaminya.

"Aku berjanji jika semua sudah selesai aku akan pulang."

"Kau selalu berjanji seperti itu padaku! Kau mengatakan sudah selesai tapi kau pergi beberapa saat kemudian! Hiks—"

"Ish! Seharusnya aku yang mengatakan itu padamu. Jika ada apa-apa hubungi aku segera. Jika tidak bisa menghubungiku, hubungi eomma. Atau jika kau kesepian kau bisa menginap di rumah eomma. Atau—"

"Mengkhawatirkanku eoh? Bodoh! Jika mengkhawatirkanku kau seharusnya tidak meninggalkanku demi pekerjaan bodohmu itu! Hiks—kau jahat! Kau selalu mementingkan kau sendiri, kau tidak pernah mementingkan aku!"

Sungmin terus menangis dan mengumpat suaminya itu hingga suara ringtone ponselnya menghentikan tangisannya. Perlahan wanita cantik itu bangkit dan masuk ke dalam kamarnya guna mengambil ponselnya yang berdering. Setelah melihat siapa yang menelfon, ia menhirup nafas perlahan dan mengeluarkannya secara perlahan pula. Dengan yakin ia menekan tombol 'Yes' di layar ponselnya.

"Hallo."

"Sungmin kau sibuk sayang?"

"Tidak eomma. Kenapa?"

"Temani eomma sayang, eomma mau ke bandara menjemput kakak Guixian."

"Kakak? Guixian mempunyai kakak?"

"Ish kau belum tau ya sayang? Guixian belum menceritakan ini padamu? Baiklah nanti eomma ceritakan, sekarang kau bersiaplah. Eomma sudah diperjalanan menuju apartemenmu."

"Baiklah eomma."

PIP

'Baiklah sepertinya ikut eomma tidak akan membuatku bosan. Semangat Cho Sungmin!"

.

.

Cho Heechul dan Cho Sungmin, dua wanita cantik namun berbeda usia tersebut tengah duduk di sebuah bangku tunggu di Bandara. Cho Heechul—ibu Guixian sekaligus mertua Sungmin itu tampak mengedarkan matanya ke seluruh penjuru bandara mencari seseorang. Sementara Sungmin, wanita itu hanya menunduk tidak tahu harus berbuat apa. Moodnya masih hancur akibat suaminya tadi pagi.

"Aish kemana bocah sialan itu!"

Mendengar mertua cantiknya mengumpat, mau tak mau Sungmin mendongak dan menatap mertuanya penuh tanda tanya.

"Eomma~ sebenarnya kakak Guixian itu siapa eomma?"

Heechul menoleh menatap Sungmin. Ia lalu tersenyum dan meraih tangan Sungmin.

"Kau belum tau ya sayang jika sebenarnya suamimu itu memiliki kembaran?"

Mata Sungmin melotot lucu membuat Heechul terkekeh pelan melihat tingkah menantu cantiknya.

"Kembaran? Eomma serius?"

"Tentu saja sayang! Eomma yang melahirkannya!" Jawab Heechul diiringi senyumannya.

"Tapi kenapa aku tidak tahu eomma jika suamiku sendiri memiliki kembaran?"

"Kkkk~ tentu saja sayang. Ia tinggal di Jepang sana sudah 12 tahun semenjak ia lulus sekolah menengah atas. Ia menjutkan kuliahnya disana serta mengurus perusahaan appa di sana. Sewaktu kau dan Guixian menikah dia tidak bisa datang karna ia tengah mengadakan perjalanan ke Swiss untuk bisnis." Jelas Heechul panjang lebar.

"Pantas saja aku tidak pernah melihatnya. Siapa namanya eomma?"

"Cho Kyuhyun sayang. Dia tidak kalah tampan dengan Guixian-mu. Eomma senang sekali setelah sekian lama akhirnya ia memutuskan kembali dan menetap disini."

Sungmin tersenyum melihat wajah mertuanya yang terlihat begitu bahagia.

Jadi ternyata Guixian punya kembaran?

DEG

Sungmin tidak mengerti mengapa jantungnya berdegup begitu kencang saat ia mengingat suaminya memiliki kembaran.

Kembaran? Itu berarti akan ada orang lain yang memiliki wajah tampan yang sama persis dengan suaminya. Memikirkan itu tiba-tiba saja perasaan Sungmin gelisah. Ia semakin gelisah saat mendengar sang mertua berteriak senang memanggil seseorang.

"Kyuhyun!"

Mau tidak mau Sungmin mendongak menatap objek yang di panggil sang mertua.

DEG

Sosok itu begitu tampan. Berjalan dengan gaya casualnya menuju tempat dimana ia dan sang mertua berada. Bagai terhipnotis, Sungmin terus menatap sosok itu yang semakin mendekat.

Mata Sungmin menatap lekat lelaki yang tengah menyeret koper besar miliknya itu.

Sampai saat lelaki itu berdiri di depannya, ia merasa lelaki tersebut memandangnya walau mata tajamnya terhalang oleh kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

"Eomma~"

Bahkan suaranya sangat indah.

"Astaga Kyuhyun, eomma merindukanmu!"

.

.

Mereka bertiga sudah sampai di mansion besar keluarga Cho. Tampak Heechul yang tengah bergelayut manja pada lengan Kyuhyun layaknya sepasang kekasih.

Sungmin hanya tersenyum. Ia memaklumi sikap mertuanya yang kekanakan, itu karna pasti mertuanya sangat merindukan anaknya yang sudah lama tidak ia jumpa.

Menyadari ia tengah mengabaikan menantu cantiknya, Heechul tersenyum dan menatap Sungmin.

"Sayang, maafkan eomma ya karna mengabaikanmu. Kkkk~"

"Tidak apa-apa eomma."

"Ah Kyuhyun, eomma akan menyuruh pembantu kita membawa kopermu kekamar dan eomma akan menyiapkan kamarmu dulu. Dan Sungmin, kau temani Kyuhyun mengobrol ya sayang? Sekalian kalian mengakrabkan diri kalian masing-masing. Eomma keatas dulu~"

Sepeninggal Heechul, ruang tamu mewah itu nampak sepi. Baik Kyuhyun maupun Sungmin tidak berniat mengucapkan kata apapun. Sungmin menunduk memainkan cincin pernikahannya dengannya Guixian yang tersemat di jari lentiknya. Tanpa ia sadari sepasang onyx tajam itu tengah menatapnya lekat. Menatapnya begitu memuja.

"Kyuhyun-ssi aku haus. Aku mau ke dapur dulu."

"Hm.

Setelah mendengar jawaban singkat Kyuhyun, Sungmin segera menuju dapur mengambil minuman. Ia membuka lemari pendingin dan mengambil sebotol juice kemudian menuangkannya ke dalam gelas.

"Hah~ begini lebih baik." Ucap Sungmin setelah ia meneguk jusnya. Ia memijit pelipisnya pelan. Ia tidak tau kenapa ia tiba-tiba seperti ini. Ia gugup. Jantungnya berdebar saat dekat dengan Kyuhyun. Kenapa lelaki itu memberi efek luar biasa seperti ini pada Sungmin?

Tanpa Sungmin sadari lelaki yang tengah ada dipikirannya kini telah bersender pada dinding dapur dengan kedua tangan yang terlipat angkuh di dadanya. Mata tajam bak mata elang itu terus menatap Sungmin. Seolah Sungmin sesuatu yang menarik yang tidak boleh ia lewatkan begitu saja.

Sebenarnya Sungmin memang menarik—sangat. Sejak ia melihat Sungmin di bandara tadi ia tengah terkunci pada wajah cantik Sungmin. Tubuhnya yang mungil dan sedikit berisi. Wajah cantik dengan kedua pipi tembam, hidung mungil nan mancung dan jangan lupakan bibir berbentuk huruf 'M' berwarna merah alami yang berhasil mencuri perhatiannya.

Kyuhyun yang memang dasarnya mesum terus mengamati Sungmin secara intens. Raut wajahnya terkesan ingin menerkam Sungmin sekarang juga.

Kyuhyun tidak mengerti dengan ini semua. Ia baru saja bertemu dengan istri adiknya tersebut namun sosok Sungmin tengah memenuhi hampir seluruh pikirannya saat ini. Sungmin- adik iparnya sangat cantik dan sexy.

'Sungmin..kau sangat indah.'

To Be Continued

.

.

Segini dulu. Mau lihat seberapa banyak responnya, kalau banyak aku lanjutin.

Makasih udah yang mau baca ff abalku, maaf kalau 'aneh' ini efek setahun lebih gak nulis ff.

Terakhir, mind to review?