Title :

Main Cast : Yunjae

Genre : Hurt? Gatau deh

Slamat membaca !

Chapter 1

Pada suatu malam hari yang gelap dan sepi terlihat seorang namja muda yang tampan terlihat sedang berjalan sendirian. Namja yang diketahui bernama yunho itu sedang berjalan menuju rumahnya yang berada di kawasan yang mayoritas penduduknya adalah orang-orang sederhana. Di tengah jalan ia melewati sebuah gang yang cukup sepi dan gelap. Namja tampan itu terus saja berjalan toh biasanya dia juga tidak pernah masuk ke dalam gang itu. tapi saat ini berbeda ada, seperti ada bisikan entah dari mana yang mengharuskannya untuk masuk ke dalam gang itu.

"Hiks..hiks." samar-samar ia mendengar sesuatu. Hal itu membuatnya bulu-bulu yang ada di tengkuknya berdiri. Tidak. Yunho bukanlah orang yang percaya akan hal-hal semacam itu tapi kali ini beda ceritanya kalau harus bertemu secara live dengan mereka.

"hiks... hiks.. hhiks..." suara itu semakin terdengar jelas seiring langkah kaki yunho yang kian membawanya masuk lebih dalam ke gang tersebut. Ahirnya ia melihat siluet bayangan seseorang yang ia juga tidak yakin itu orang atau bukan tergolek di suatu sudut yang gelap. Dengan memberanikan diri, ia pun mendekatinya dan menemukan seorang yeoja di sana. Diperkirakan yunho yeoja itu tidak lebih tua darinya. Dan kalau melihat keadaannya sekarang yang penuh dengan lebam serta pakaian yang sudah tidak bisa di sebut pakaian karena sudah tidak berbentuk lagi dan jangan lupakan darah yang belum mengering yang keluar dari daerah kewanitaannya itu menimbulkan spekulasi yunho bahwa wanita ini baru saja mengalami kejadian buruk. Pemerkosaan.

"hei .. agashi..kau tidak apa-apa? Pertanyaan terlontar dari bibir yunho itu sontak membuat keterkejutan dari sang yeoja. seperti merasakan sinyal bahaya yeoja itu semakin menagis dan berusaha beringsut mundur menjauhi orang itu.

"jangan..jangan..kumohon lepaskan aku..hiks.." wanita itu semakin kencang menangis.

"hei.. tenanglah. Aku tidak akan menyakitimu. Kau aman sekarang" yunho berusaha menggapai wanita tersebut tanpa membuatnya ketakutan. Yunho lalu melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke tubuh wanita itu agar tubuhnya tidak terlalu terekspos karena sudah banyak robekan di mana-mana akibat kejadian yang baru di alaminya itu. Setelah itu yunho memeluknya agar si wanita merasa nyaman.

"jebal.. lepaskan aku..hiks..hiks..jangan.."wanita itu semakin memberontak di dalam pelukan yunho sebelum ia jatuh pingsan.

Merasa tidak ada pergerakan yang yunho tahu pasti wanita itu sekarang pingsan segera menggendong ala Bride style membawanya ke rumah sederhananya yang tidak jauh dari sana. Bukan bermaksud untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan. Oh ayolah.. yunho tak mungkin tega menyakiti yeoja cantik itu. Apalagi barusan ia telah di renggut secara paksa sesuatu yang berharga sebagai seorang wanita. Ia tidak mungkin meninggalkannya di tempat tadi dengan kondisi yang bisa di bilang sangat mengenaskan.

o0o

Sesampainya mereka di rumah kontrakan kecilnya Yunho membaringkan tubung ringan wanita itu di satu-satuna tempat tidur yang ada di sana. Kenapa hanya satu? Tentu saja karena hanya dia seorang diri yang tinggal di sana. Ia dulu hanyalah bocah dari keluarga di gwangju. Ia pergi ke seoul setelah ke dua orang tuannya meninggal dan tidak mempunyai keluarga lagi. Mengadu nasib di kota besar seperti Seoul memang sulit. Tapi setidaknya ia punya tempat tinggal walaupun kecil.

Setelah membaringkannya, ia lalu mengambil handuk dan merebus air bermaksud untuk membersihkan tubuh yeoja itu lalu kembali ke kamar nya lagi.

Saat masuk kamar dengan langkah yang sangat pelan takut membangunkan seseorang yang sedang berbaring di sana, yunho berjalan mendekati kasurnya. sebelum memulainya. Yunho menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya untuk menetralkan jantungnya yang berdegub kencang. Jika orang yang di tolongnya ini adalah namja mungkin ia tidak akan segugup ini. Tapi yang sekarang ada di hadapannya adalah seorang yeoja. Tentu saja ini akan sedikit sulit mengingat dia adalah namja normal yang bisa saja segera menerkam mangsa di depan matanya. Sebelum ia memulainya. Yunho menutupi tubuh wanita itu dulu dengan selimut. Ia berencana hanya membersihkan tangan dan wajah serta mengobati lebam-lebam yang ada pada daerah itu saja untuk di tempat lain ia membutuhkan seseorang untuk membantunya.

o0o

mata bulat nan indah itu akhirnya sadar dari pingsannya "di mana aku..kenapa aku bisa di sini? Lalu..lalu.."memori kelam kemarin malam langsung terlintas di ingatannya. Sesaat kemudian sudah terdengar isakan yang begitu menyayat hati.

"hiks...hiks.. aku kotor..menjijikan.. kenapa aku tidak mati saja.. hiks..hiks...AKHH ! ANDWEE!AKU KOTOR." Tangis yeoja itu semakin keras sambil sesekali menggosokkan dengan kasar tubuhnya bermaksud untuk membersihkan hal-hal menjijikan yang kemarin ia alami.

BRAAK !

"Agashi ! " yunho yang sedang di dapur untuk membuatkan bubur untuk yeoja yang kemarin di tolongnya saat bangun tadi langsung melesat ke kamarnya. Saat sudah tiba di kamarnya yunho melihat yeoja itu menangis dengan suara yang sangat memilukan dengan sesekali menggosok-gosokkan badannya kasar. Dengan langkah pelan yunho menghampirinya. Merasa ada seseorang yang berjalan mendekatinya, tubuh yeoja itu menegang. Pikiran negatif muncul di otaknya. Apakah orang itu akan berbuat yang tidak-tidak padanya? Semakin lama langkah itu semakin dekat dan ...

"ANDWE ! JANGAN MENDEKAT ! JANGAN !"

"hei, tenanglah. Aku tidak akan menyakitimu" yunho berusaha mendekatinya

"tidak ! kumohon jangan mendekat ! Hiks..hiks.."

GREP

Sesaat kemudian yunho sudah berhasil memeluk yeoja itu bermaksud mengenangkannya tapi mungkin di tanggapi berbeda dengan yeoja itu. Bukannya berhenti menangis tapi malah semakin kencang bahkan diapun sampai memberontak untuk lepas dari pelukan orang asing itu.

"tenang ne. Aku tidak akan menyakitimu. Kau aman bersamaku. Gwencana agashi...kau sudah aman sekarang." Sambil membisikan kata-kata penenang serta elusan lembut pada punggung yeoja cantik itu akhirnya sedikit tenang walah sesekali masih terdengar isakan tapi masih lebih baik dari pada tadi.

Yeoja cantik itu juga merasa nyaman berada di pelukan namja asing ini. Entahlah ia merasa aman tepatnya terlindungi di dalam dekapan hangat ini.

Setelah merasa agak tenang yunho melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah di hadapannya itu. Ternyata yeoja di hadapannya ini kembali tidak sadarkan diri. Terlihat sangat jelas bekas jejak air mata di wajahnya. Dengan gerakan selembut mungkin Yunho menghapusnya.

oOo

Tok tok tok...tok tok tok.

Ne ne tunggu sebentar!..eh yunho oppa ada apa pagi pagi datang kemari? Setelah menunggu beberapa lama akhirnya muncul juga seorang yeoja manis yang umurnya lebih muda dari yang mengetuk pintu tadi.

"Suie.. Aku butuh bantuanmu sekarang. Kau bisa ke rumahku sekarang?" suie alias kim Junsu adalah tetangga yunho. yeoja yang mempunyai wajah manis dengan bokong yang sedikit lebih berisi dari kebanyakan orang memang sangat dekat dengan namja tampan yang ada di hadapannya ini. Junsu sudah menganggap yunho seperti kakaknya sendiri bagitupun dengan yunho yang juga menganggap Junsu dan keluarganya seperti keluarganya sendiri. Kehidupan keluarga Junsu juga tidak jauh berbeda dengan yunho. keluarga kim juga adalah keluarga sederhana jadi demi membantu orang tuanya setelah lulus sekolah ia bekerja menjadi pelayan di sebuah kafe.

"Memangnya ada apa? Apa oppa hampir membakar dapur lagi?

"Aniya aniya ! ini bukan soal dapur. Ini lebih penting dan hanya kau yang bisa membantuku suie~" pinta yunho

"Tapi aku harus segera berangkat kerja. Aku janii akan membantumu setelah selesai kerja" Jebal suie~ kau bisa minta ijin bosmu sehari saja. Katakan kalau kau sakit atau apalah itu agar hari ini kau bisa di berikan libur. Hanya hari ini saja. Akau akan membelikan makanan yang kau inginkan sebagai imbalannya. Otte?" dengan pertimbangan dan iming-iming dari yunho akhirnya..

"Hah~ baiklah kita ke rumahmu. tapi aku akan melihat dulu apakah benar-benar penting atau tidak."

"gumawo su. Kajja !"

oOo

"MWO !" sebuah suara yang tidak bisa dikatakan kecil terdengar dari sebuah kamar di salah salah satu flat yang ada di sana. Dua yang ada di sana sedang memperhatikan seorang lagi yang mungkin sedang asik di dunia bawah sadarnya dengan pandangan yang berbeda. Yang yeoja orang yang baru saja berteriak tadi melihatnya dengan pandangan terkejut. Sedangkan si namja terlihat sedang melindungi telinganya dari ketulian.

"Ssssst ! suie jangan berteriak dengan suara lumba-lumbamu itu! nanti dia bisa terbangun bagaimana!"

"oppa! Siapa dia ! kenapa ada wanita di kamarmu? Kau membawa wanita semalam?"

"ne. Sebenar.." belum selesai yunho melanjutkan kalimatnya sudah di potong

"dan apa ini? Kenapa banyak kiss mark dan lebam di tubuhnya? Kalian melakukan itu? dan melakukannya dengan kasar? Oh. . jangan jangan kau memperkosanya! Oppa! Aku tidak menyangka kau melakukan hal ini. Oppa yang kukenal tidak akan berbuat seperti ini. Kau tega sekali melakukan ini padanya!"

"Aisssh !suie dengarkan dulu penjelasanku. Aku aku juga tidak tau siapa dia. Kemarin aku menemukannya sedang menangis di sebuah gang kecil. pakaiannya pun sudah tidak berbentuk lagi. Aku pikir dia habis menjadi korban pemerkosaan. Saat aku akan menolongnya dia memberontak lalu pingsan. Aku bingung harus membawanya kemana jadi kuputuskan membawanya ke sini. Tadi dia sempat sadar tapi berteriak histeris setelah melihatku. Sepertinya dia trauma. dia mengira aku akan memperkosannya. Jadi kupikir kau kan yeoja sama dengannya, mungkin dia tidak akan takut denganmu. "

"lalu apa yang harus kulakukan di sini?"

"hanya menjaganya saja selama aku pergi kerja dan bersihkan juga tubuhnya. Tidak mungkin kan kalau aku yang membersihkannya."

"hah.. baiklah. Karena aku kasihan dengan eonni ini. Aku akan minta izin ke bos ku Aku akan menjaganya seharian ini. Oppa pergilah kerja" Sebuah senyuman terukir di bibir hati milik namja tampan itu. akhirnya dia merasa tenang untuk meninggalkan wanita selama dia bekerja.

"gomawo su ! aku akan membawakanmu makana nanti. aku pergi ne!"

"ne! Hati-hati oppa!"

oOo

"eungh..." yeoja cantik yang sedari tadi memejamkan matanya akhirnya menunjukan tanda akan bangun. Terlihat dia sedang mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Suasana asing langsung dirasakannya karena sebelumnya dia belum pernah ke tempat ini sebelumnya.

ceklek

"eonni.. kau sudah bangun? Kau tadi tertidur sangat lama. Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit? Apa kau perlu sesuatu?"

"i..ini di mana? Dan kau siapa?"

"ah.. mianhae eonni. Aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku kim junsu kau bisa memanggilku junsu atau suie. Aku tinggal di rumah sebelah. Kau sekarang di rumahnya yunho oppa. Oiya. Nama eonni siapa?"

"aku jaejoong. Kim jaejoong.. yunho? nugu?"

"yunho oppa dia yang tinggal di rumah ini. Dia membawamu ke sini kemarin malam. Tenang saja yunho oppa itu orangnya baik tadi saja oppa memintaku untuk menemanimu di sini karena khawatir sebelum dia berangkat kerja." Ucap junsu panjang lebar tanpa memperhatikan perubahan wajah jaejoong.

"kemarin...malam... hiks..hiks.." sekelebat banyangan kejadian kemarin malam yang dialaminya muncul lagi di pikirannya.

"eonni.. gwenchana?"

"hiks..hiks...hiks.."

"eonni..." junsu mulai panik saat melihat yeoja yang ada di depannya mulai menggosok gosokkan tubuhnya sendiri dengan membabi buta seakan akan ingin menghilangkan bekas-bekas nista yang kemarin didapatnya

"ak..aku benci.. hiks..aku benci tubuh ini.. aku sudah kotor.. hiks.."

"eonni.. jangan seperti ini.. berhenti! Jangan sakiti dirimu lagi !"

"aku kotor ! aarghh ! aku mau mati saja ! lebih baik aku mati saja ! aaargh !"

"eonni ! cukup ! berhenti!" junsu berusaha menghentikan tindakan jaejoong.

"eonni ! dengarkan aku. Semuanya akan baik-baik saja. Kau percaya padaku kan? Aku dan yunho oppa akan disisimu apapun yang terjadi dan hal ini hanya kita yang tau. Kita akan melewatinya bersama sama apapun yang terjadi. Jadi kau harus tetap kuat. Arraseo?"

"hiks..ak aku takut..hiks.." mulai sedikit tenang

"gwencana eonni.. jangan takut.. ada kami di sini" yeoja manis itu memeluk dan mengelus punggung sempit yang ringkih agar tenang. Setelah beberapa lama..

"sudah merasa lebih baik"

"umm.. gumawo junsu ssi.."

"ne. Jja. Sekarang hapus air matamu lalu makan. Aku sudah membuatkan bubur untukmu. Aku suapi ne?"

"a aniya. Aku bisa makan sendiri. aku sudah terlalu banyak merepotkanmu"

"tidak.. aku tidak merasa di repotkan. Aku senang bisa membatu" dengan senyum yang terkembang di wajahnya.

Dan hari itu dihabiskan mereka mengobrol walaupun yang paling mendominasi adalah junsu sementara jaejoong sesekali menanggapinya juga diselingi tertawa walaupun masih terlihat guratan kesedihan di wajahnya.

oOo

"aku pulang!"

"kau sudah pulang oppa" mendengar pintu yang terbuka junnsu yang dari tadi di kamar langsung menyambut yunho.

"ne. Bagaimana keadaannya?"

"ah.. Tadi saat baru sadar jae eonni sempat menangis karena teringat kejadian itu tapi sekarang sudah lebih baik"

"benarkah?"

"ne! Kau mau bertemu dengannya? Kajja ! aku akan memperkenalkannya kepadamu." Akhirnya keduanya berjalan menuju satu satunya kamar yang ada di sana.

"eonni ! ada yang mau bertemu denganmu."

"siapa suie?"

"oppa ! masuklah" akhirnya munculah yunho dari balik pintu. Sepersekian detik mereka saling menatap satu sama lain tapi setelah itu jaejoong lebih memilih untuk menunduk

"eonni. Ini yunho oppa. Dia yang tinggal di rumah ini dan yang menolongmu kemarin"

"annyeong. Jung yunho imnida"

"jaejoong. Kim jaejoong. Gomawo sudah menolongku yunho ssi"

"haha. Tidak masalah. Memang sudah seharusnya seperti itu jaejoong ssi." suasana canggung melingkupi saat jaejoong tidak merespon ucapannya. Karena dirasa tidak ada percakapan lagi yunho memutuskan untuk keluar dari kamar.

"emm.. aku permisi dulu ne.. lanjutkan saja istirahatmu. Jangan sungkan di sini. Anggap saja rumah sendiri" setelah mengatakan itu yunho memberi isyarat kepad junsu untuk mengikutinya.

"eonni. aku keluar sebentar ne"

"umm"

Di dapur

"aishh.. tadi itu suasananya canggung sekali, di bahkan tidak mau melihat wajahku" sambil mengacak rambutnya frustrasi.

"oppa "

"suie.. dia sepertinya tidak mau melihatku. Apa dia masih trauma ya?"

"mungkin saja iya. Untuk kejadian seperti yang dialaminya pasti sangat sulit melupakannya"

"hah... ya sudah. Ini. Ku belikan makanan utuk kita bertiga. Aku mau mandi dulu."

"ne! Aku akan menyiapkan makanannya. Oppa mandinya jangan lama-lama. Kita akan makan bertiga".

oOo

Saat makan malam dilewatkan oleh dua dari tiga orang yang ada di sana dengan perasaan canggung antara yunho dan jaejoong tapi tidak bagi junsu dan jaejoong. Dua orang wanita muda itu terlihat sudah sangat akrab satu sama lain walaupun baru mengenal beberapa jam dan hal itu membuat satu satunya namja di sana sedikit iri karena merasa diabaikan.

Setelah selesai makan malam junsu memutuskan untuk pulang . junsu tidak khawatir meninggalkan jaejoong dengan yunho hanya berdua karena junsu yakin yunho tidak akan berbuat macam macam. Tapi lain halnya dengan jaejoong. Yeoja cantik itu merasa khawatir mengingat sebentar lagi dirinya akan di sini hanya berdua dengan yunho. bukan tanpa alasan ia memiliki perasaan seperti itu karena ia masih trauma dengan makhluk yang bernama laki-laki. Tapi ia masih cukup sadar diri untuk tidak meminta junsu untuk tetap tinggal disana menemaninya. Dan dengan terpaksa ia mengikhlaskan junsu untuk pulang dan berusaha memantapkan hatinya untuk percaya kepada yunho.

oOo

"umm.. jae, kau mau langsung tidur?" tanya yunho setelah mengantarkan junsu pulang.

"ne" jawab jaejoong singkat.

"baiklah. Selamat malam" Tapi jaejoong masih tidak bergerak dari tempatnya membuat yunho batal pergi dari sana.

'wae? Ada yang mau kau katakan?"

"..."

"aku akan tidur di ruang tengah. kau tenang saja. Kalau masih ragu kunci saja pintunya ne.. jaljayo" seakan tau kegelisahan jaejoong..

Malam harinya yeoja cantik itu terbangun karena tidak bisa menahan hasratnya lagi untuk buang air. Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri akhirnya ia memutuskan untuk menuntaskannya."tenang jae... kau hanya akan kekamar mandi dan selesai" ucapnya menyemangati.

Ceklek

Suasana gelap langsung menyambut indra pengelihatannya. Tentu saja karena sekarang sudah lewat tengah malam. Dengan berjalan mengendap ngendap agar tidak menbuat sang namja tampan yang mungkin sedang bersenang senang di alam mimpi itu terbangun. Setelah menemukan kamar mandi ia langsung masuk dan melaksanakan apa yang menjadi tujuannya tadi. Tak berapa lama akhirnya ia keluar dan bergegas kembali ke dalam kamar.

Saat hendak menuju kamar ia melewati ruang tengah yang sekarang di pakai orang yang menyelamatkannya itu untuk tidur. Saat hendak kekamar mandi tadi ia memang melihat yunho di sana tetapi ia tidak terlalu memperdulikannya. Ia melihat yunho tidur hanya dengan tikar yang tidak terlalu lebaar sebagai alas dan sebuah bantal, dia bisa melihat wajah yunho dengan jelas karena jika ada yunho ia banyak menunduk dan sekarang ia sedikit mengagumi wajah tampan itu. walaupun saat ini wajah tidur yunho sangat lucu dengan mulut yang terbuka dan mata yang juga sedikit terbuka tapi tidak memudarkan ketampanan namja itu.

Melihat yunho yang menggeliat dan merubah posisi tidurnya membuat jaejoong merasa bersalah. Namja di hadapannya ini pasti tidak nyaman tidur di sini apa lagi tubuhnya pasti sangat lelah setelah seharian bekerja dan yang membuat ia merasa tak enak hati adalah ia sudah berpikiran yang tidak-tidak kepada yunho. berpikir bahwa yunho mungkin saja sama seperti orang brengsek yang merenggut keperawanannya padahal namja itu sudah sangat baik kepadanya yang hanya seorang wanita asing.

"gomawo yunho ssi" ucapnya dengan senyum tipis yang terpatri di wajahnya

TBC/END

hai hai readers! ada yang kangen sama saya ? (-! ngarep)

gak kerasa ya udah setahun dari terakhir ngepost ff. biasalah kendala mood dan feel.

buat yang nunggu promise you sabar ye. ni karena si abang yesung kelamaan ga comeback jadi gag semangat ngelanjutin.

ff yang laen belom kelar eh udah buat baru. moga yang baca suka deh ! gomawo !