Author : AL Tittle : Dingin..
Genre : Romance Rate : PG 17

Disclaimer: WARNING! YAOI AREA! OUT OF CHARACTHER! DLDR PLEASE! NO BASH! THIS FICT JUST FOR FUN! CRACK PAIR HERE! HUNKAI! UKE!KAI

Hanya drabble abal-abal dari AL. Tepatnya Alquilis. saya Author baru di dunia perhunkaian/? xD jadi maaf jika karya saya kurang berkenan, jelek, tidak sesuai EYD, bahasa ngawur, dll.

Harap maklumi AL ya teman-teman.

Cerita ini asli dari otak saya! No copas! Copas?
Please permition!

Tokoh yang terlibat hanya saya pinjam muka. Fict yang saya buat bukan bertujuan menyinggung atau menjelek-jelekkan artis yang saya pakai. Hanya untuk kesenangan. Jika fict ini mirip dengan karya lain, percayalah saya tidak plagiat. Fict ini saya buat berdasarkan imajinasi saya, bukan berdasarkan pada keadaan sesungguhnya dari para pemeran.

Thanks for read and you guys to review..

Drabble ini pernah di publish di fanspage Hunkai Sekai Fanfiction beberapa bulan lalu '/\' dan ini original milik saya.. hohohoo

Ini adalah bulan dimana salju turun meningkatkan intensitas. Tentu ini dingin sekali. Membuat mayoritas orang lebih memilih untuk berdiam diri di dalam rumah. Duduk di dekat perapian, menikmati coklat panas, atau bergelung dalam selimut tebal.
Disinilah Jongin, bergelung di bawah selimut tebal pororonya. Menyalakan penghangat dikamarnya. Demi menghalau dingin yang serasa memusuk tulang. Demi apapun, Jongin tidak suka yang terlalu dingin.
Membuatnya gampang sakit. Dia harus hangat.
Tubuhnya itu rentan terhadap demam. Jika sudah demam, para anggota satu grupnya pasti repot. Jongin itu tipe manja dibalik layar. Berbeda sekali dengan image manly dan sexynya di depan kamera ataupun ketika ia menari.

"Kai?" Seseorang yang diketahui adalah magnae EXO bernama Oh Sehun menatap Jongin dengan dahi mengernyit.
"Kenapa, Kai?" Lelaki pale itu kemudian duduk di tepi ranjang Jongin.
"Dingin, Hun." Jongin terdengar merengek.
"Kau gejala sakit lagi, eh?" Sehun terdengar khawatir. Jika Jongin seperti ini, sepertinya akan terjadi sesuatu. Maka dengan segera Sehun menempelkan telapak tangangannya pada kening Jongin, memastikan apakah magnae kedua ini sedang dalam keadaan baik atau tidak.
"Aku tidak sakit, Hun. Hanya kedingingan. Aku keluar tadi." Benar, dahi Jongin tidak panas. Artinya Jongin baik-baik saja.
"Ingin cokelat panas? Akan kumintakan pada Dio hyung." Tawar Sehun ramah.
"Tidak.'' Jongin menggeleng kecil.
"Lantas?"
"Tidak ada."

Terjadi keheningan sesaat, Terkadang Sehun berpikir bahwa Jongin ini aneh. Tidak jelas dengan keinginannya sendiri. Entahlah, Sehun menganggap Jongin ini malu-malu untuk mengakui keinginan. Sehun paham seperti apa Jongin.

"Oh, baiklah manja. Siapa magnae sesungguhnya,
hum?"sehun bergerak, menelusup di balik selimut yang sama dengan Jongin. Ikut menghangatkan tubuh sepertinya. Jongin sedikit mendengus sambil menutup mata.
"Kau magnae." Jongin mendesis.
"Tidak! Kau, magnae." Sehun mendekat kearah Jongin.
"Omong kosong!" Jongin semakin merinngkuk.
"Apa? Benar 'kan? Meski aku yang termuda, para hyung lebih memperhatikanmu."
"Oh, shut up, Hun!" Jongin sedikit geram, Sehun mulai mempermasalahkan hal macam ini lagi.
"Baiklah, Manja. Mendekat dan aku akan memberikan pelukan." Jongin kembali mendengus. Tidak terima atas panggilan dari Sehun. Jongin itu tidak manja 'kan?

Lucu, pemuda tan ini meski tak terima dengan panggilan yang diberikan Sehun, toh mendekat juga. Membuat Sehun tersenyum menang. Memeluk Jongin hangat sembari membenarkan selimut pororo.

Semakin lama pelukan Sehun semakin erat, menenggelamkan wajah Jongin dalam dada bidangnya. Pelukan yang terkesan posesif. Sehun selalu begitu, hanya pada Jongin.

Ya, ya. Jongin akui meski magnae ini berwajah dingin tapi tubuhnya hangat. Dan Jongin selalu betah berada di dekat Sehun berlama-lama.

Jongin suka Sehun, dan Sehun suka Jongin.
Seperti itulah hubungan dua magnae yang lebih.

END